• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KUNING TELUR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP DI BALAI BENIH IKAN (BBI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KUNING TELUR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP DI BALAI BENIH IKAN (BBI)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LEM MBERIAN PAKAN KUNING TELUR YAN

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN

Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji

(2)

ABSTRAK

Rinianingsih Pateda, 631410007. Pengaruh Pemberian Pakan Kuning Telur Yang BerbedaTerhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang (Betta plakat). Dibalai Benih Ikan (BBI) Kota Gorontalo, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Bapak Dr. Syamsuddin, MP, dan Pembimbing II Bapak Dr. Ir. Hasim, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan tiga perlakuan dan empat kali ulangan, rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), hewan uji yang digunakan adalah larva ikan cupang yang berumur 4 hari sebanyak 300 ekor. Panjang awal ± 0,3 cm dan berat awal± 0,0071 gram, volume air 5 liter/wadah. Pemeliharaan selama 7 hari dengan pemberian pakan kuning telur yang berbeda A (Kuning telur bebek) B (Kuning telur ayam kampung) C (Kuning telur puyu) dengan dosis pakan yang sama 0,07475 gram. Wadah yang digunakan 12 buah wadah. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan berat tertinggi pada perlakuan (A) 0,0474 gram perlakuan (B) 0,0288 gram dan perlakuan (C) 0,0204 gram. Kelangsungan hidup larva ikan cupang perlakuan A sebesar 46 %, perlakuan B sebesar 65 %, perlakuan C 68 %. Dari hasil anova berat memberikan pengaruh yang sangat nyata F hit> F tabel,dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) diperoleh pada setiap perlakuan berat larva ikan cupang berbeda sangat nyata.

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand,Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.

Melihat pentingnya pemberian pakan yang optimum terhadap efektifitas dan efesiensi pemanfaatan pakan serta pertumbuhan ikan dan juga banyaknya keunggulan dari pakan Kuning telur bebek, kuning telur ayam kampung dan kuning telur puyusebagai pakan larva ikan cupang, maka Penulis melakukan penelitian dengan judul“ Pengaruh Pemberian Pakan Kuning Telur Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang (Betta plakat) Di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Gotrontalo”

1.1. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pemberian pakan kuning telur yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang?

(4)

1.2. Tujuan

Tujuan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Bettaplakat).

2. Mengetahui perlakuan terbaik pada larva ikan cupang selama penelitian.

1.3.Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang.

2. Memberikan informasi terhadap pembudidaya mengenai pemberian pakan yang baik untuk pemeliharaan larva ikan cupang

3. Sebagai bahan referensi untuk dijadikan penelitian lanjutan 1.4. Keaslian Penelitian

(5)

Tabel 1. Keaslian Penelitian.

No Nama Judul Hasil

1. Karmo,(2007) Pemberian pakan yang berbeda pada benih ikan koi (Cyprinus carpio) umur 4 hari terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pemberian pakan yang berbeda pada benih ikan koi untuk pertumbuhan yang optimal mengunakan kuning telur bebek dengan dosis 0,07475 gram.

(6)

BAB III

METODE PRAKTEK 3.1 Waktu Dan Tempat

Penelitian ini dimulai tanggal 16 januari sampai 27 januari 2015, yang bertempat di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Gorontalo.

3.2 Alat Dan Bahan 3.2.1 Alat

Alat yang digunakan selama penelitian dapat di lihat pada Tabel 2 sebagai berikut

Tabel 2. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian No Nama Alat Jumlah Spesifikasi Fungsi

1 Wadah Plastik 12 - Wadah Penelitian

2 Mistar 1 Cm Pengukur Panjang

3 Timbangan Analitik 1 gram Pengukur Berat

5 Sendok 1 - Menghitung Larva

Bahan yang digunakan selamapenelitian dapat di lihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 2. Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian

No Bahan Jumlah Spesifikasi Fungsi

1 Larva Ikan Cupang

300 Ekor Larva umur 4 hari dengan berat 0,0063 g

(7)

3.3 Wadah Penelitian

Wadah penelitian yang digunakan berupa 12 buah wadahdengan kapasitas 6 liter air yang diisi air sebanyak 5 liter/wadah

3.4 Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva ikan cupang, dengan panjang rata-rata 0,3 cm dan berat 0.0063 gram

3.5 Pemberian Pakan

Selama masa penelitian larva ikan cupang yang berumur 4 hari dipelihara dan diberikan 3 jenis pakan kuning telur yang berbedadengandosisyang sama.pakan yang diberikan 0,07475 gram.Sementara untuk pemberian pakan sebanyak 3kali sehari pagi, siang, sore.

3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Tahap Persiapan

Adapun tahapan pelaksanaan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan

2. Mengisi air kedalamwadah yang sebelumnya telah disiapkan dan dibersihkan, masing-masing wadah diisi air sebanyak 5liter/wadah

(8)

4. Larva yang berumur 4 hari siap untuk dijadikan ikan uji untuk penelitian, sebelum ditebar kedalam wadah penelitian yang diisi air sebanyak 5 liter/wadah, sebelumnya larva ditimbang panjang dan berat larva.

5. Frekuensi pemberian pakan selama penelitian dilakukan tiga kali sehari pagi, siang, sore hari dengan dosis yang sama 0,07475 gram.

6. Pakan larva ikan cupang sebelum diberikan terlebih dahulu direbus, setelah itu diambil kuningnya yang akan dijadikan pakan larva cupang. 7. Kuning telur yang sudah direbus ditimbang sesuai dengan ukuran dosis

yang akan diberikan kepada larva ikan cupang.

8. Pemeliharaan larva ikan cupang dilakukan selama 7 hari atau 1 minggu. 9. Pengukuran berat larva diukur dari hari ke nol, hari ke tiga, dan hari

ketujuh atau hari terakhir.

10. Penimbangan pakan dilakukan setiap hari sebelum pemberian pakan dilakukan.

3.6.2 Kerangka Penelitian

(9)

tujuan untuk mengetahui jenis pakan kuning telur yang terbaik pada pertumbuhan larva ikan cupang dan kelangsungan hidup larva ikan cupang.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang di analisis dengan menggunakan :

3.7.1 Rancangan Percobaan

Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL). Artinya dilakukan pengacakan untuk penempatan wadah percobaan. Pengacakan adalah suatu proses yang membuat hukum-hukum peluang dapat diterapkan sehingga analisis data dapat shahih (Kusriningrum, 2008).Tata letak wadah penelitian secara jelas dapat di lihat pada Gambar 4 berikut :

Gambar 4: Desain dan Tata Letak Wadah Keterangan :

1. Perlakuan A : Pemberian Pakan Kuning Telur Bebek

2. Perlakuan B : Pemberian Pakan Kuning Telur Ayam Kampung 3. Perlakuan C : Pemberian Pakan Kuning Telur Puyu

A3 C4 B2 A1

C3

A2 C2

C1

B3 A4 B1

(10)

Variabel uji pada penelitian ini adalah jenis pakan yang berbeda dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu perlakuan A pemberian kuning telur bebek B: kuning telur ayam kampung, C: kuning telur puyu. Model penyusunan data pengamatan dapat dilihat pada tabel 4 berikut : Tabel 4. Model penyusunan data pengamatan dengan menggunakan RAL

PERLAKUA N

ULAN GAN

JUMLA H

RATA-RATA

A A1 A2 A3 A4 ∑ ỲA

B B1 B2 B3 B4 ∑ ỲB

C C1 C2 C3 C4 ∑ ỲC

3.8 Variabel Pengamatan

Beberapa variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan berat larva serta kelangsungan hidup larva ikan cupang.

3.8.1 Pertumbuhan Mutlak

Damayanti (2012), secara sederhana pertumbuhan merupakan proses perubahan ukuran (panjang atau berat) dalam kurung waktu tertentu. Akan tetapi, pertumbuhan merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan bobot mutlak dinyatakan sebagai perubahan ukuran bobot dalam kurun waktu tertentu. Tingkat pertumbuhan larva ikan cupang yang diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan berat dan panjang.

(11)

Keterangan:

Lt = Panjang akhir larva ikan cupang plakat penelitian waktu minggu ke-t (cm)

Lo = Panjang awal larva ikan cupang (cm)

2. Petumbuhan berat mutlak larva ikan cupang (W) menurut Cholik, dkk.,(2005), adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Wt = Berat akhir penelitian waktu minggu ke-t (gr) Wo= Berat awal larva ikan cupang (gr)

3.8.2 Pertumbuhan Rata- Rata Harian

Perhitungan Pertambahan Berat Harian Rata-rata atau Average Daily Growth (ADG) menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Wt = Berat akhir (gr) Wo = Berat awal (gr)

H = Lama pemeliharaan (hari)

Perhitungan Pertambahan Panjang Harian Rata-rata Average Daily Growth (ADG) menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut:

= −

W= −

(12)

Keterangan:

Lt = Panjang akhir (cm) Lo = Panjang awal (cm)

H = Lama pemeliharaan (hari) 3.8.3 Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup adalah persentase jumlah biota yang hidup pada akhir waktu tertentu menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut:

Keterangan:

SR = Tingkat Kelangsungan Hidup (%)

Nt = Jumlah Larva Ikan Cupang Akhir Penelitian ke-t No = Jumlah Awal Larva Ikan Cupang

3.8.4 Analisis Of Variance (ANOVA)

Data yang diperoleh meliputi hasil pengukuran laju pertumbuhan panjang dan laju pertumbuhan berat benih, dihitung dengan menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) satu arah dengan melakukan uji F dari metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Gaspersz,1994). Tabel ANOVA dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6. Analisys Of Variance (ANOVA)

SK DB JK KT Fhit Ftab

1 % Perlakuan (t – 1) JKP KTP=JKP/(t-1) KTP/KTG

Galat t (r - 1) JKG KTG=JKG/ t (r-1)

Total t r – 1 JKT

=

(13)

Berdasarkan tabel rancangan penelitian di atas, maka rumus perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut:

(14)

DB : Derajat Bebas

JK : Jumlah Kuadrat

KT : Kuadrat Tengah

t : Banyaknya Perlakuan

r : Banyaknya Ulangan

JKP : Jumlah Kuadrat Perlakuan

JKG : Jumlah Kuadrat Galat

JKT : Jumlah Kuadrat Total

FK : Faktor Koreksi

F hit : F hitung

(15)

Kesimpulan hasil Uji F adalah sebagai berikut:

a) Jika F Hitung (KTP/KTG) < F Tabel (5%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H0 diterima, hal ini berarti Perlakuan tidak berpengaruh nyata.

b) Jika F Hitung (KTP/KTG) > F Tabel (5%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H0 ditolak, hal ini berarti Perlakuan berpengaruh nyata.

c) Jika F Hitung (KTP/KTG) > F Tabel (1%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H0 ditolak, hal ini berarti Perlakuan berpengaruh sangat nyata.

Mengetahui adanya pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda

terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang maka data

dianalisa dengan menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Menurut

(Gaspersz, 1994) rumus Rancangan Acak Lengkap adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Yij = Angka Pengamatan ke-j Dari Perlakuan Ke-i

τ

i = Pengaruh Perlakuan Ke-i

µ = Nilai Tengah Dari Seluruh Perlakuan

ij= Pengaruh Error Yang Timbul Oleh Percobaan Ke-j Pada Perlakuan ke-i

Asumsi yang diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kondisi awal larva pada setiap perlakuan dianggap sama.

2. Perlakuan pemberiankuningtelur yang berbedapada larva ikancupang.

3. Kondisi wadah dalam perlakuan dianggap sama.

(16)

4.1.1 Pertumbuhan B Peningkatan la

peningkatan berat la

gambar 5 berikut :

pemberian pakan yan

pertumbuhan berat lar

n Berat Mutlak Larva Ikan Cupang (Betta pl laju pertumbuhan larva ikan cupang be

larva ikan cupang selama pemeiharaan, dap

han Berat Mutlak Larva Ikan Cupang (Betta iatas terlihat dengan jelas bahwa setiap perlaku

beda antaranya perlakuan A (kuning telur bebe

) dan perlakuan C (kuning telur puyu). Pad

rata-rata 0,0474 gram, perlakuan B menunjuka

gkan pada perlakuan C berat rata-rata 0,0204 g

erian pakan yang berbeda dengan dosis yang

apat termanfaatkan mungkin untuk pertumbuh

(17)

4.1.3 Pertumbuhan Harian

Laju pertumbuhan harian berat larva ikan cupang selama 7 hari penelitian

dengan menggunakan tiga perlakuan yakni perlakuan A Kuning telur bebek

0.0474 gram, perlakuan B Kuning ayam kampung 0.0288 gram perlakuan C

Kuning telur puyu 0.0204 gram.

Laju pertumbuhan harian larva ikan cupang (Betta plakat), selama 7 hari

sesuai perlakuan tiga jenis kuning telur yang berbeda pada larva ikan cupang

menunjukan pertumbuhan rata-rata pertumbuhan harian yang berbeda, Sedangkan

laju pertumbuhan berat harian untuk larva ikan cupang tertinggi ditunjukan pada

perlakuan A (Kuning telur bebek), yang kedua perlakuan B (Kuning telur ayam

kampung), dan yang terendah pada perlakuan C (Kuning telur puyu). Hal ini

berarti tingkat pemberian pakan yang terlalu tinggi akan menyebabkan air media

hidup larva ikan cupang menjadi kotor..

selama penelitian berlangsung ada beberapa masalah yang muncul

diantaranya laju pertumbuhan harian, banyak larva atau anakan cupang mati

akibat dari adanya penanganan kualitas air yang tidak baik, pergantian air yang

hanya dilakukan 2 hari sekali, akibatnya banyak larva cupang atau anakan cupang

yang mati dan air yang digunakan cepat kotor dan busuk. sedangkan untuk

pertumbuhan berat harian larva ikan cupang ditujukan pada pakan kuning telur

bebek.

Pertumbuhan berat mutlak pada larva ikan cupang atau anakan cupang

menunjukan hasil yang berbeda-beda, diantanya bertumbuhan berat larva tertinggi

(18)

ikan cupang sangatlah kecil dan itu terlihat pada kelangsungan hidup larva cupang

itu sendiri selama pemeliharaan.

Pertumbuhan berat mutlak larva ikan cupang untuk pakan kuning telur

ayam kampung dihasilkan berat mutlak 0,0228 gram dengan kelangsungan hidup

tertinggi dibandingkan dengan pakan kuning telur bebek dan pertumbuhan berat

larva ikan cupang untuk pakan kuning telur puyu dihasilkan 0,0204 gram selama

penelitian berlangsung dan lebih rendah dari kedua pakan yaitu kuning telur

bebek dan pakan kuning telur ayam kampung. sedangakan untuk kelangsungan

hidup tertinggi terjadi pada pakan kuning telur puyu 68% selama penelitian. ini

terjadi karna adanya kualitas air yang sangat terndah.

Pada pertumbuhan larva selama pemeliharaan bukan saja melihat dari

pemberian pakannya yang tinggi akan protein dan gizi lainnya, kualitas air juga

menentukan pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang selama

penelitian.

4.1.3 Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup adalah persentase jumlah biota yang hidup pada akhir

waktu tertentu, sedangkan mortalitas adalah kematian yang terjadi pada suatu

populasi organisme yang menyebabkan berkurangnya jumlah individu populasi

tersebut. Kelangsungan hidup larva ikan cupang pada akhir penelitian adalah

(19)

Gambar 6. Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang

Berdasarkan Gambar 6 di atas bahwa, sintasan pada larva ikan cupang

selama pengamatan tingkat kelangsungan hidup yang diperoleh pada perlakuan

Kelangsungan hidup larva ikan cupang selama penelitian adalah perlakuan A

sebesar 46%, perlakuan B: 65 % dan perlakuan C : 68%.

Madinawat et al.,(1988), Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas air

selama penelitian masih dalam keadaan yang layak untuk menunjang derajat

kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat). Selain itu, diduga jumlah

pakan yang selalu tersediamengandung protein yang dibutuhkan oleh ikan dan

tidak terlalu menurunkan kualitas air pada media pemeliharaan.

Effendie (1997), menambahkan bahwa survival rate atau derajat

kelangsungan hidup dipengaruhi oleh faktor biotik yaitu persaingan, parasit,

umur, predator, kepadatan dan penanganan manusia, sedangkan faktor abiotik

adalah sifat fisika dan kimia dalam perairan. Diduga bahwa faktor-faktor tersebut

tidak terlalu berpengaruh dan masih dalam keadaan yang layak untuk

pertumbuhan Larva Ikan Cupang.

46%

65% 68%

Kelangsungan Hidup

(20)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh pemberian pakan kuning telur yang

berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta

plakat) dapat disimpulkan bahwa :

1. Pemberian pakan yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat) khususnya

pertumbuhan berat. Pertumbuhan larva ikan cupang yang tertinggi

ditunjukan pada pemberian pakan kuning telur bebek yaitu perlakuan A,

dan tingkat kelangsungan hidup yang terbaik selama penelitian adalah

kuning telur puyu perlakuan C sebesar 68%.

2. Perlakuan A kuning telur bebek menunjukan pertumbuhan berat terbaik

untuk pertumbuhan larva ikan cupang

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pemberian pakan kuning telur

yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan yang

Gambar

Tabel 1. Keaslian Penelitian.
Tabel 2. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian
Gambar 4: Desain dan Tata Letak Wadah
Tabel 4. Model penyusunan data pengamatan dengan menggunakan RAL
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan otohimedengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan benih ikan sidat ( Anguilla marmorata ) dengan menggunakan

Penelitian tentang Pemberian Pakan Alami yang Berbeda pada Benih Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) Terhadap Pertubuhan dan Kelangsungan Hidup yang di laksanakan

Hasil pengamatan rata-rata seluruh parameter utama dalam penelitian tentang pengaruh pemberian pakan dengan persentase protein yang berbeda terhadap kelangsungan hidup

Hasil uji ANOVA menunjukan bahwa pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan larva ikan peres berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat mutlak, panjang

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian pakan komersial yang difermentasi dengan filtrat kulit nanas (FKN) dan probiotik Lactobacillus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik marolis dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan benih ikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bromelain dengan dosis yang berbeda dalam pakan tidak memberi pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian pakan alami yang berbeda terhadap kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan (pertumbuhan panjang mutlak,