• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: RINIANINGSIH PATEDA NIM: Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji. Mengetahui, KetuaJurusan/Program StudiBudidayaPerairann

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: RINIANINGSIH PATEDA NIM: Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji. Mengetahui, KetuaJurusan/Program StudiBudidayaPerairann"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KUNING TELUR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN CUPANG

Telah

Pembimbing I

Dr. Ir. Syamsuddin, MP NIP. 1968030012006041001

KetuaJurusan/Program StudiBudidayaPerairan LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KUNING TELUR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN CUPANG (Betta plakat) DI BALAI BENIH IKAN (BBI)

KOTA GOTRONTALO

Oleh:

RINIANINGSIH PATEDA NIM: 631 410 007

Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji

Dr. Ir. Syamsuddin, MP NIP. 1968030012006041001

Pembimbing II

Dr. Ir. Hasim, M.Si NIP. 196912311994031014

Mengetahui,

KetuaJurusan/Program StudiBudidayaPerairan

Mulis, S.Pi, M.Sc

NIP.198102022009121001

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KUNING TELUR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP

DI BALAI BENIH IKAN (BBI)

NIP. 196912311994031014

(2)

ABSTRAK

Rinianingsih Pateda, 631410007. Pengaruh Pemberian Pakan Kuning Telur Yang BerbedaTerhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang (Betta plakat). Dibalai Benih Ikan (BBI) Kota Gorontalo, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Bapak Dr. Syamsuddin, MP, dan Pembimbing II Bapak Dr. Ir. Hasim, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan tiga perlakuan dan empat kali ulangan, rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), hewan uji yang digunakan adalah larva ikan cupang yang berumur 4 hari sebanyak 300 ekor. Panjang awal ± 0,3 cm dan berat awal± 0,0071 gram, volume air 5 liter/wadah. Pemeliharaan selama 7 hari dengan pemberian pakan kuning telur yang berbeda A (Kuning telur bebek) B (Kuning telur ayam kampung) C (Kuning telur puyu) dengan dosis pakan yang sama 0,07475 gram. Wadah yang digunakan 12 buah wadah. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan berat tertinggi pada perlakuan (A) 0,0474 gram perlakuan (B) 0,0288 gram dan perlakuan (C) 0,0204 gram. Kelangsungan hidup larva ikan cupang perlakuan A sebesar 46 %, perlakuan B sebesar 65 %, perlakuan C 68 %. Dari hasil anova berat memberikan pengaruh yang sangat nyata F hit> F tabel,dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) diperoleh pada setiap perlakuan berat larva ikan cupang berbeda sangat nyata.

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand,Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.

Melihat pentingnya pemberian pakan yang optimum terhadap efektifitas dan efesiensi pemanfaatan pakan serta pertumbuhan ikan dan juga banyaknya keunggulan dari pakan Kuning telur bebek, kuning telur ayam kampung dan kuning telur puyusebagai pakan larva ikan cupang, maka Penulis melakukan penelitian dengan judul“ Pengaruh Pemberian Pakan Kuning Telur Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang (Betta plakat) Di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Gotrontalo”

1.1. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pemberian pakan kuning telur yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang?

2. Pemberian pakan mana yang menghasilkan pertumbuhan optimal bagi larva ikan cupang?

(4)

1.2. Tujuan

Tujuan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Bettaplakat).

2. Mengetahui perlakuan terbaik pada larva ikan cupang selama penelitian.

1.3. Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang.

2. Memberikan informasi terhadap pembudidaya mengenai pemberian pakan yang baik untuk pemeliharaan larva ikan cupang

3. Sebagai bahan referensi untuk dijadikan penelitian lanjutan 1.4. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran judul penelitian ditemukan ada beberapa judul yang hampir serupa dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Judul penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

(5)

Tabel 1. Keaslian Penelitian.

No Nama Judul Hasil

1. Karmo,(2007) Pemberian pakan yang berbeda pada benih ikan koi (Cyprinus carpio) umur 4 hari terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pemberian pakan yang berbeda pada benih ikan koi untuk pertumbuhan yang optimal mengunakan kuning telur bebek dengan dosis 0,07475 gram.

Membedakan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian sekarang larva yang digunakan adalah larva ikan cupang berumur 4 hari dengan jenis pakan yang berbeda yaitu kuning telur bebek, kuning telur ayam kampung dan kuning telur puyu dengan masing-masing larva 25 ekor/wadah. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Karna (2007), larva yang digunakan yaitu larva ikan koi (Cyprinus carpio), dengan jenis pakan yang berbeda yaitu susu bubuk SGM 1, kuning telur bebek, kuning telur ayam kampung dengan jumlah larva 50 ekor/wadah.

(6)

BAB III

METODE PRAKTEK 3.1 Waktu Dan Tempat

Penelitian ini dimulai tanggal 16 januari sampai 27 januari 2015, yang bertempat di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Gorontalo.

3.2 Alat Dan Bahan 3.2.1 Alat

Alat yang digunakan selama penelitian dapat di lihat pada Tabel 2 sebagai berikut

Tabel 2. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian No Nama Alat Jumlah Spesifikasi Fungsi

1 Wadah Plastik 12 - Wadah Penelitian

2 Mistar 1 Cm Pengukur Panjang

3 Timbangan Analitik 1 gram Pengukur Berat

5 Sendok 1 - Menghitung Larva

6 Alat Tulis 1 - Untuk Mencatat

7 Hp Camera 1 2 MB Mengambil Dokumentasi

8 Suntik 1 - Semprotan Pakan

9 Kaca Pembesar 1 - Melihat Larva

10 Cawan 1 - Wadah Pembantu

11 Pipet 1 - Mengangkat Larva

12 Gelas Ukur 1 - Menampung Larva

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan selamapenelitian dapat di lihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 2. Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian

No Bahan Jumlah Spesifikasi Fungsi

1 Larva Ikan Cupang

300 Ekor Larva umur 4 hari dengan berat 0,0063 g Hewan Uji 2 3 jenis kuning yang berbeda Sesuai Dosis

Kunig telur bebek, ayam kampung, telur puyu

Pakan larva cupang

(7)

3.3 Wadah Penelitian

Wadah penelitian yang digunakan berupa 12 buah wadahdengan kapasitas 6 liter air yang diisi air sebanyak 5 liter/wadah

3.4 Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva ikan cupang, dengan panjang rata-rata 0,3 cm dan berat 0.0063 gram

3.5 Pemberian Pakan

Selama masa penelitian larva ikan cupang yang berumur 4 hari dipelihara dan diberikan 3 jenis pakan kuning telur yang berbedadengandosisyang sama.pakan yang diberikan 0,07475 gram.Sementara untuk pemberian pakan sebanyak 3kali sehari pagi, siang, sore.

3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Tahap Persiapan

Adapun tahapan pelaksanaan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan

2. Mengisi air kedalamwadah yang sebelumnya telah disiapkan dan dibersihkan, masing-masing wadah diisi air sebanyak 5liter/wadah

3. Larva yang digunakan dalam penelitian ini larva ikan cupang (Betta Plakat), yang berasal dari perkawinan antara induk jantan dan betina yang menghasilkan lebih dari 1000 telur cupang. Setelah telur menetas dan menjadi larva dibiarkan selama 3 hari dan tidak diberikan makan atau pakan larva.

(8)

4. Larva yang berumur 4 hari siap untuk dijadikan ikan uji untuk penelitian, sebelum ditebar kedalam wadah penelitian yang diisi air sebanyak 5 liter/wadah, sebelumnya larva ditimbang panjang dan berat larva.

5. Frekuensi pemberian pakan selama penelitian dilakukan tiga kali sehari pagi, siang, sore hari dengan dosis yang sama 0,07475 gram.

6. Pakan larva ikan cupang sebelum diberikan terlebih dahulu direbus, setelah itu diambil kuningnya yang akan dijadikan pakan larva cupang. 7. Kuning telur yang sudah direbus ditimbang sesuai dengan ukuran dosis

yang akan diberikan kepada larva ikan cupang.

8. Pemeliharaan larva ikan cupang dilakukan selama 7 hari atau 1 minggu. 9. Pengukuran berat larva diukur dari hari ke nol, hari ke tiga, dan hari

ketujuh atau hari terakhir.

10. Penimbangan pakan dilakukan setiap hari sebelum pemberian pakan dilakukan.

3.6.2 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian dengan judul pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhandankelangsunganhidup larva ikancupangini menggunakan hewan uji larva ikan cupang (Betta plakat) sebanyak 300 ekor dengan rata-rata panjang ± 0,3 cm dan berat ± 0.0063 gram, sebagai perlakuan digunakan jenis pakan berbeda yakni : kuning telur bebek, kuning telur ayam kampung dan kuning telur puyu dengan dosis yang sama 0,07475 gram. Analisis yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan mutlak, pertumbuhan harian dan sintasan serta Pertumbuhan berat. Penelitian ini dilaksanakan dengan

(9)

tujuan untuk mengetahui jenis pakan kuning telur yang terbaik pada pertumbuhan larva ikan cupang dan kelangsungan hidup larva ikan cupang.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang di analisis dengan menggunakan :

3.7.1 Rancangan Percobaan

Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL). Artinya dilakukan pengacakan untuk penempatan wadah percobaan. Pengacakan adalah suatu proses yang membuat hukum-hukum peluang dapat diterapkan sehingga analisis data dapat shahih (Kusriningrum, 2008).Tata letak wadah penelitian secara jelas dapat di lihat pada Gambar 4 berikut :

Gambar 4: Desain dan Tata Letak Wadah Keterangan :

1. Perlakuan A : Pemberian Pakan Kuning Telur Bebek

2. Perlakuan B : Pemberian Pakan Kuning Telur Ayam Kampung 3. Perlakuan C : Pemberian Pakan Kuning Telur Puyu

A3 C4 B2 A1 C3 A2 C2 C1 B3 A4 B1 B4

(10)

Variabel uji pada penelitian ini adalah jenis pakan yang berbeda dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu perlakuan A pemberian kuning telur bebek B: kuning telur ayam kampung, C: kuning telur puyu. Model penyusunan data pengamatan dapat dilihat pada tabel 4 berikut : Tabel 4. Model penyusunan data pengamatan dengan menggunakan RAL

PERLAKUA N ULAN GAN JUMLA H RATA-RATA A A1 A2 A3 A4 ∑ ỲA B B1 B2 B3 B4 ∑ ỲB C C1 C2 C3 C4 ∑ ỲC 3.8 Variabel Pengamatan

Beberapa variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan berat larva serta kelangsungan hidup larva ikan cupang.

3.8.1 Pertumbuhan Mutlak

Damayanti (2012), secara sederhana pertumbuhan merupakan proses perubahan ukuran (panjang atau berat) dalam kurung waktu tertentu. Akan tetapi, pertumbuhan merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan bobot mutlak dinyatakan sebagai perubahan ukuran bobot dalam kurun waktu tertentu. Tingkat pertumbuhan larva ikan cupang yang diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan berat dan panjang.

1. Pertumbuhan panjang mutlak larva ikan cupang (L) menurut Cholik, dkk.,(2005) adalah sebagai berikut:

(11)

Keterangan:

Lt = Panjang akhir larva ikan cupang plakat penelitian waktu minggu ke-t (cm)

Lo = Panjang awal larva ikan cupang (cm)

2. Petumbuhan berat mutlak larva ikan cupang (W) menurut Cholik, dkk.,(2005), adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Wt = Berat akhir penelitian waktu minggu ke-t (gr) Wo= Berat awal larva ikan cupang (gr)

3.8.2 Pertumbuhan Rata- Rata Harian

Perhitungan Pertambahan Berat Harian Rata-rata atau Average Daily Growth (ADG) menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Wt = Berat akhir (gr) Wo = Berat awal (gr)

H = Lama pemeliharaan (hari)

Perhitungan Pertambahan Panjang Harian Rata-rata Average Daily Growth (ADG) menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut:

= −

W= −

(12)

Keterangan:

Lt = Panjang akhir (cm) Lo = Panjang awal (cm)

H = Lama pemeliharaan (hari) 3.8.3 Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup adalah persentase jumlah biota yang hidup pada akhir waktu tertentu menurut Cholik, dkk., (2005), adalah sebagai berikut:

Keterangan:

SR = Tingkat Kelangsungan Hidup (%)

Nt = Jumlah Larva Ikan Cupang Akhir Penelitian ke-t No = Jumlah Awal Larva Ikan Cupang

3.8.4 Analisis Of Variance (ANOVA)

Data yang diperoleh meliputi hasil pengukuran laju pertumbuhan panjang dan laju pertumbuhan berat benih, dihitung dengan menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) satu arah dengan melakukan uji F dari metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Gaspersz,1994). Tabel ANOVA dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6. Analisys Of Variance (ANOVA)

SK DB JK KT Fhit Ftab 1 % Perlakuan (t – 1) JKP KTP=JKP/(t-1) KTP/KTG Galat t (r - 1) JKG KTG=JKG/ t (r-1) Total t r – 1 JKT = 0 100%

(13)

Berdasarkan tabel rancangan penelitian di atas, maka rumus perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) FK = observasii Seluruh Jumlah umum Total )2 ( = r t Y . 2 b) JKP = FK Ulangan Jumlah Perlakuan Hasil Jumlah

2 ) ( = FK r Yi

2 c) JKT = ƩYij2 – FK d) JKG = JKT – JKP = −

(14)

DB : Derajat Bebas JK : Jumlah Kuadrat KT : Kuadrat Tengah t : Banyaknya Perlakuan r : Banyaknya Ulangan JKP : Jumlah Kuadrat Perlakuan JKG : Jumlah Kuadrat Galat JKT : Jumlah Kuadrat Total FK : Faktor Koreksi

F hit : F hitung F tab : F tab

(15)

Kesimpulan hasil Uji F adalah sebagai berikut:

a) Jika F Hitung (KTP/KTG) < F Tabel (5%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H0 diterima, hal ini berarti Perlakuan tidak berpengaruh nyata.

b) Jika F Hitung (KTP/KTG) > F Tabel (5%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H0 ditolak, hal ini berarti Perlakuan berpengaruh nyata.

c) Jika F Hitung (KTP/KTG) > F Tabel (1%; DB Perlakuan, DB Galat) maka H0 ditolak, hal ini berarti Perlakuan berpengaruh sangat nyata.

Mengetahui adanya pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang maka data dianalisa dengan menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Menurut (Gaspersz, 1994) rumus Rancangan Acak Lengkap adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Yij = Angka Pengamatan ke-j Dari Perlakuan Ke-i

τ

i = Pengaruh Perlakuan Ke-i

µ = Nilai Tengah Dari Seluruh Perlakuan

ij= Pengaruh Error Yang Timbul Oleh Percobaan Ke-j Pada Perlakuan ke-i

Asumsi yang diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi awal larva pada setiap perlakuan dianggap sama.

2. Perlakuan pemberiankuningtelur yang berbedapada larva ikancupang. 3. Kondisi wadah dalam perlakuan dianggap sama.

4. Ketelitian dalam setiap perlakuan dianggap sama Yij = µ +

τ

i +

ij

(16)

4.1.1 Pertumbuhan Berat Mutlak Larva Ikan Cupang

Peningkatan laju pertumbuhan larva ikan cupang berjalan peningkatan berat larva ikan cupang selama

gambar 5 berikut :

Gambar 5.

Grafik Pertumbuhan Berat Mutlak Larva Ikan Cupang

Dari gambar diatas terlihat dengan jelas bahwa setiap perlakuan menunjukan hasil yang berbeda-beda antaranya perlakuan A

(kuning telur ayam) dan perlakuan C (kuning telur puyu). Pada perlakuan A menunjukan berat rata

0,0228 gram, sedangkan pada perlakuan C berat rata Pada pemberian

bobot badan larva dapat termanfaatkan

pemberian pakan yang berbeda pada larva ikan cupang berpengaruh nyata untuk pertumbuhan berat larva cupang.

0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 A (Kunging Telur Bebek) 0,0474 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Pertumbuhan Berat Mutlak Larva Ikan Cupang (Betta plakat) Peningkatan laju pertumbuhan larva ikan cupang berjalan

peningkatan berat larva ikan cupang selama pemeiharaan, dapat dilihat pada

Grafik Pertumbuhan Berat Mutlak Larva Ikan Cupang (Betta plakat

Dari gambar diatas terlihat dengan jelas bahwa setiap perlakuan menunjukan beda antaranya perlakuan A (kuning telur bebek) perlakuan B (kuning telur ayam) dan perlakuan C (kuning telur puyu). Pada perlakuan A menunjukan berat rata-rata 0,0474 gram, perlakuan B menunjukan berat rata

gram, sedangkan pada perlakuan C berat rata-rata 0,0204 gram.

pemberian pakan yang berbeda dengan dosis yang sama, dari total bobot badan larva dapat termanfaatkan mungkin untuk pertumbuhan larva. Tetapi pemberian pakan yang berbeda pada larva ikan cupang berpengaruh nyata untuk pertumbuhan berat larva cupang.

A (Kunging Telur Bebek) B (Kuning Telur Ayam) C (Kuning Telur Puyuh) 0,0474 0,0288 0,0204 Perlakuan

Pertumbuhan Berat Mutlak

(Betta plakat)

Peningkatan laju pertumbuhan larva ikan cupang berjalan dengan pemeiharaan, dapat dilihat pada

(Betta plakat).

Dari gambar diatas terlihat dengan jelas bahwa setiap perlakuan menunjukan (kuning telur bebek) perlakuan B (kuning telur ayam) dan perlakuan C (kuning telur puyu). Pada perlakuan A gram, perlakuan B menunjukan berat rata-rata

gram.

pakan yang berbeda dengan dosis yang sama, dari total mungkin untuk pertumbuhan larva. Tetapi pemberian pakan yang berbeda pada larva ikan cupang berpengaruh nyata untuk

A (Kunging Telur Bebek) B (Kuning Telur Ayam)

(17)

4.1.3 Pertumbuhan Harian

Laju pertumbuhan harian berat larva ikan cupang selama 7 hari penelitian dengan menggunakan tiga perlakuan yakni perlakuan A Kuning telur bebek 0.0474 gram, perlakuan B Kuning ayam kampung 0.0288 gram perlakuan C Kuning telur puyu 0.0204 gram.

Laju pertumbuhan harian larva ikan cupang (Betta plakat), selama 7 hari sesuai perlakuan tiga jenis kuning telur yang berbeda pada larva ikan cupang menunjukan pertumbuhan rata-rata pertumbuhan harian yang berbeda, Sedangkan laju pertumbuhan berat harian untuk larva ikan cupang tertinggi ditunjukan pada perlakuan A (Kuning telur bebek), yang kedua perlakuan B (Kuning telur ayam kampung), dan yang terendah pada perlakuan C (Kuning telur puyu). Hal ini berarti tingkat pemberian pakan yang terlalu tinggi akan menyebabkan air media hidup larva ikan cupang menjadi kotor..

selama penelitian berlangsung ada beberapa masalah yang muncul diantaranya laju pertumbuhan harian, banyak larva atau anakan cupang mati akibat dari adanya penanganan kualitas air yang tidak baik, pergantian air yang hanya dilakukan 2 hari sekali, akibatnya banyak larva cupang atau anakan cupang yang mati dan air yang digunakan cepat kotor dan busuk. sedangkan untuk pertumbuhan berat harian larva ikan cupang ditujukan pada pakan kuning telur bebek.

Pertumbuhan berat mutlak pada larva ikan cupang atau anakan cupang menunjukan hasil yang berbeda-beda, diantanya bertumbuhan berat larva tertinggi terjadi pada pakan kuning telur bebek. dan untuk kualitas air untuk pakan larva

(18)

ikan cupang sangatlah kecil dan itu terlihat pada kelangsungan hidup larva cupang itu sendiri selama pemeliharaan.

Pertumbuhan berat mutlak larva ikan cupang untuk pakan kuning telur ayam kampung dihasilkan berat mutlak 0,0228 gram dengan kelangsungan hidup tertinggi dibandingkan dengan pakan kuning telur bebek dan pertumbuhan berat larva ikan cupang untuk pakan kuning telur puyu dihasilkan 0,0204 gram selama penelitian berlangsung dan lebih rendah dari kedua pakan yaitu kuning telur bebek dan pakan kuning telur ayam kampung. sedangakan untuk kelangsungan hidup tertinggi terjadi pada pakan kuning telur puyu 68% selama penelitian. ini terjadi karna adanya kualitas air yang sangat terndah.

Pada pertumbuhan larva selama pemeliharaan bukan saja melihat dari pemberian pakannya yang tinggi akan protein dan gizi lainnya, kualitas air juga menentukan pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang selama penelitian.

4.1.3 Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup adalah persentase jumlah biota yang hidup pada akhir waktu tertentu, sedangkan mortalitas adalah kematian yang terjadi pada suatu populasi organisme yang menyebabkan berkurangnya jumlah individu populasi tersebut. Kelangsungan hidup larva ikan cupang pada akhir penelitian adalah sebagai berikut:

(19)

Gambar 6. Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang

Berdasarkan Gambar 6 di atas bahwa, sintasan pada larva ikan cupang selama pengamatan tingkat kelangsungan hidup yang diperoleh pada perlakuan Kelangsungan hidup larva ikan cupang selama penelitian adalah perlakuan A sebesar 46%, perlakuan B: 65 % dan perlakuan C : 68%.

Madinawat et al.,(1988), Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas air selama penelitian masih dalam keadaan yang layak untuk menunjang derajat kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat). Selain itu, diduga jumlah pakan yang selalu tersediamengandung protein yang dibutuhkan oleh ikan dan tidak terlalu menurunkan kualitas air pada media pemeliharaan.

Effendie (1997), menambahkan bahwa survival rate atau derajat kelangsungan hidup dipengaruhi oleh faktor biotik yaitu persaingan, parasit, umur, predator, kepadatan dan penanganan manusia, sedangkan faktor abiotik adalah sifat fisika dan kimia dalam perairan. Diduga bahwa faktor-faktor tersebut tidak terlalu berpengaruh dan masih dalam keadaan yang layak untuk pertumbuhan Larva Ikan Cupang.

46%

65% 68%

Kelangsungan Hidup

(20)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta

plakat) dapat disimpulkan bahwa :

1. Pemberian pakan yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan cupang (Betta plakat) khususnya pertumbuhan berat. Pertumbuhan larva ikan cupang yang tertinggi ditunjukan pada pemberian pakan kuning telur bebek yaitu perlakuan A, dan tingkat kelangsungan hidup yang terbaik selama penelitian adalah kuning telur puyu perlakuan C sebesar 68%.

2. Perlakuan A kuning telur bebek menunjukan pertumbuhan berat terbaik untuk pertumbuhan larva ikan cupang

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pemberian pakan kuning telur yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan yang berbeda di setiap perlakuan.

Gambar

Tabel 1. Keaslian Penelitian.
Tabel 2. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian   No  Nama Alat  Jumlah  Spesifikasi  Fungsi
Gambar 4: Desain dan Tata Letak Wadah  Keterangan :
Tabel 6. Analisys Of Variance (ANOVA)
+2

Referensi

Dokumen terkait

KOTA GORONTALO DAN SMP NEGERI 6 KOTA GORONTALO. Kasia Iyai, Maryam Rahim, Murhima A.Kau. “Studi Komparasi Tentang Kerja sama Guru Bidang Studi dengan Guru Bimbingan Konseling

Lebih lanjut Hardy &amp; Pazarbasioglu mengatakan bahwa krisis atau permasalahan berat pada industri perbankan dapat bersumber dari sektor riil, internal sektor perbankan,

Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan menggunakan cara analisis kualitatif, maksudnya adalah analisis data yang dilakukan dengan cara menafsirkan data,

Sebelum medan seni menjadi sangat inklusif, sebenarnya wacana pameran ‘seniman muda’ sudah banyak digalakkan sejak dekade 2010-an, hal tersebut dipicu dari adanya

Secara umum setiap karyawan dilarang menerima hadiah maupun perjamuan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari pihak ketiga yang akan maupun telah menjadi

Sebuah client yang menjalankan method pada remote server object sebenarnya menggunakan stub atau proxy yang berfungsi sebagai perantara untuk menuju remote server object

Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) adalah fasilitas pembebasan bea masuk dan PPN impor tidak dipungut atas impor bahan baku untuk diolah, dirakit, dipasang dan hasil

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulaan bahwa pertumbuhan fisiologi tumbuhan cabai dapat dipengaruhi oleh besar dosis paparan radiasi sinar gamma