• Tidak ada hasil yang ditemukan

51087819 Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar serta Manajemen Mengajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "51087819 Prinsip Belajar dan Keterampilan Mengajar serta Manajemen Mengajar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip Belajar dan Mengajar

Belajar adalah proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara sengaja. Kesengajaan tercermin dari adanya faktor kesiapan, motivasi, dan tujuan yang ingin dicapai. Beberapa prinsip umum tentang belajar, yakni :

1. Proses belajar adalah kompleks namun terorganisasi 2. Motivasi penting dalam belajar

3. Belajar berlangsung dari yang sederhana meningkat kepada yang kompleks 4. Belajar melibatkan proses perbedaan dan penggeneralisasian berbagai proses

Mengajar merupakan upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Dalam prosesnya aktivitas yang menonjol dalam pengajaran ada pada siswa. Guru berperan bukan sebagai penyampai informasi, tetapi bertindak sebagai pengarah dan pemberi fasilitas untuk terjadinya proses belajar. Beberapa prinsip umum tentang mengajar, yakni :

1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa 2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis 3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa

4. Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar 5. Tujuan pengajaran harus diketahui siswa

6. Mengajar harus mengikuti rpinsip psikologis tentang belajar

Jenis-jenis keterampilan mengajar mempunyai rentangan dari yang sederhana sampai yang kompleks, dari yang mengimplementasikan guru sebagai pusat keaktifan sampai kepada penciptaan situasi yang memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan secara optimal. Jenis–jenis keterampilan mengajar, meliputi keterampilan bertanya (dasar dan lanjutan), keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, serta keterampilan mengelola kelas.

(2)

mengembalikan kondisi belajar yang optimal, apabila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang bersifat gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang berkelanjutan. Keterampilan ini akan berdampak positif, baik pada siswa maupun pada guru yang bersangkutan.

Keterampilan mengelola kelas bagi siswa mempunyai tujuan untuk mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya dan sadar untuk mengendalikan dirinya, membantu siswa agar mengerti akan arah tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas dan melihat atau merasakan teguran guru bukan sebagai kemarahan, serta menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas dan bertingkah laku yang wajar sesuai dengan aktivitas-aktivitas kelas.

Bagi guru, tujuan keterampilan mengelola kelas adalah untuk melatih keterampilannya dalam mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran penyajian dan langkah-langkah proses belajar mengajar secara efektif, memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan kompetensinya dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa, serta memberi respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan gangguan-gangguan kecil atau ringan, memahami dan menguasai seperangkat strategi yang dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah laku siswa yang berlebihan atau terus menerus melawan di kelas.

Keterampilan mengelola kelas terbagi menjadi :

1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal

a. Menunjukan sikap tanggap, yaitu guru memperlihatkan sikap positif terhadap setiap perilaku yang muncul pada siswa dan memberikan tanggapan-tanggapan atas perilaku tersebut.

(3)

c. Memusatkan perhatian kelompok, terutama ketika kelompok harus terpusat perhatiannya pada tugas yang harus diselesaikan.

d. Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas, selain untuk memusatkan perhatian kelompok, juga memudahkan anak menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

e. Menegur, bukan merupakan hal yang memberikan efek menimbulkan ketakutan pada siswa, tetapi bagaimana siswa bisa menyadari kesalahan yang dilakukannya.

f. Memberi penguatan, dalam upaya agar prestasi yang dicapai dan perilaku-perilaku yang baik dapat dipertahankan oleh siswa atau bahkan mungkin ditingkatkan dan dapat ditularkan kepada siswa lainnya.

2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal

a. Memodifikasi tingkah laku, yaitu menyesuaikan bentuk-bentuk tingkah laku kedalam tuntutan kegiatan pembelajaran sehingga tidak muncul prototipe pada diri anak tentang peniruan perilaku yang kurang baik. b. Pengelolaan kelompok, untuk kelancaran pembelajaran dan pencapaian

tujuan pembelajaran.

c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah, mengingat permasalahan bersifat perennial dan nurturant effect sehingga permasalahan akan muncul didalam dan akan diikuti oleh dampak pengiring yang besar bila tidak bisa diselesaikan.

Beberapa hal yang perlu dihindari guru dalam mempraktekkan keterampilan mengelola kelas adalah :

1. Campur tangan yang berlebihan

Campur tangan yang berlebihan dari guru kepada setiap perilaku siswa akan memberikan dampak yang kurang baik. Campur tangan hendaknya dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab sebagai pendidik di kelas.

2. Kesenyapan

(4)

Awal dan akhir kegiatan adalah hal yang krusial bagi guru. Awal adalah pembuka jalan dalam mengorganisasikan pikiran anak untuk menemukan dan melakukan berbagai hal di kelas dan akhir adalah bentuk akumulasi tentang pemahaman atas kegiatan dan kegiatan lanjutan yang akan dilakukan siswa. 4. Penyimpangan

Perilaku menyimpang kaitannya dalam pelaksanaan pembelajaran. 5. Bertele-tele

Kata atau kalimat dan kegiatan yang bertele-tele akan menimbulkan kebosanan dan ketidaknyamanan ketika hal itu tertuju pada satu orang atau satu pokok bahasan saja.

6. Pengulangan penjelasan yang tidak perlu

Pengulangan bisa menimbulkan kesan yang kurang baik pada diri siswa.

Fungsi guru dalam pembelajaran, meliputi : 1. Fungsi instruksional

Fungsi intruksional yang selalu diutamakan oleh guru, yaitu menyampaikan sejumlah keterangan-keterangan dan fakta-fakta kepada murid, memberikan tugas-tugas, dan mengoreksi atau memeriksanya.

2. Fungsi Edukasional

Fungsi guru sesungguhnya bukan hanya mengajar, tetapi juga mendidik. Fungsi edukasional ini merupakan fungsi sentral guru. Dalam fungsi ini setiap guru harus berusaha mendidik murid-muridnya menjadi manusia dewasa. 3. Fungsi Managerial

Fungsi kepemimpinan atau managerial guru dalam administrasi sekolah tidak hanya terbatas di dalam kelas, akan tetapi juga menyangkut situasi sekolah, bahkan menyangkut kegiatan-kegiatan di masyarakat.

Manajemen kelas di Sekolah Dasar tidak hanya pengaturan belajar, fasilitas dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh karena itu, sekolah dan kelas perlu dikelola secara baik untuk menciptakan iklim belajar yang menunjang.

Guru harus memahami beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar, antara lain :

(5)

Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal mendukung meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, pengaturan tempat duduk, ventilasi dan pengaturan cahaya, serta pengaturan penyimpanan barang-barang.

2. Kondisi sosio emosional

Kondisi sosio emosional dalam kelas mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektifitas tercapainya tujuan pengajaran. Kondisi sosio emosional meliputi tipe kepemimpinan, sikap guru, suara guru, dan hubungan timbal balik.

3. Kondisi organisasional

Kegiatan rutin secara organisasional akan mencegah timbulnya masalah dalam pengelolaan kelas. Kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik. Di samping itu, mereka akan terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh disiplin.

Pembelajaran yang Efektif

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dan peserta didik yang sebagian besar ditentukan oleh pribadi pendidik dalam mengajar dan peserta didik dalam belajar. Kualitas hubungan antara guru dan peserta didik menentukan keberhasilan proses belajar yang efektif.

Belajar adalah proses aktif yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang dalam berbagai bentuk, seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, serta kemampuan. Proses belajar mengajar adalah proses melihat dan mengalami, mengamati dan memahami sesuatu untuk memperoleh hasil yang ditentukan melalui pembinaan, pemberian penjelasan, pemberian bantuan dan dorongan dari pendidik.

(6)

menciptakan hubungan yang positif. Guru juga dituntut untuk mampu menciptakan suasana kondusif agar siswa terlibat sepenuhnya pada kegiatan pembelajaran. Fungsi guru dalam proses pembelajaran, antara lain sebagai manajer, fasilitator, moderator, motivator, dan evaluator. Sebagai manajer, guru pada hakekatnya berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan. Sebagai fasilitator, seorang guru berfungsi untuk memberi kemudahan kepada siswa untuk belajar. Sebagai moderator, guru bertugas mengatur, mengarahkan, mendorong dan mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Sebagai motivator, guru harus bisa memotivasi siswa, menciptakan lingkungan dan suasana yang mendorong siswa untuk mau belajar dan memiliki keinginan untuk belajar. Sedangkan sebagai evaluator, guru bertugas mengevaluasi proses belajar mengajar dan memberikan umpan balik hasil belajar siswa, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Untuk melaksanakan fungsinya tersebut, guru dituntut untuk memiliki kemampuan yang memadai, baik kemampuan pribadi, kemampuan profesional, maupun kemampuan sosial. Kemampuan pribadi meliputi berbagai karakteristik kepribadian, seperti integritas pribadi, adil, jujur, kreatif, berwibawa, dan lain-lain. Kemampuan profesional meliputi penguasaan materi pelajaran dan kemampuan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran. Sedangkan kemampuan sosial meliputi keterampilan berkomunikasi dengan siswa dan dapat bekerjasama dengan semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pembelajaran.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan peserta didik dan guru agar memperoleh hasil yang memuaskan dalam proses belajar mengajar, yaitu :

1. Menciptakan suasana yang menyenangkan dan merangsang aktivitas proses belajar mengajar

2. Mengoptimalkan hasil melalui proses belajar mengajar yang berdaya guna dan berhasil guna

3. Mengerjakan tugas dengan baik

(7)

5. Melihat kembali hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai

6. Mencari jalan agar dalam proses belajar mengajar lebih aktif dan kreatif

Pembelajaran yang optimal terjadi dalam sekuen yang terprediksi. Secara garis besar, sekuen terdiri atas lima tahap. Pertama tahap pra-pemaparan atau persiapan yang memberi kerangka bagi otak untuk mengoneksikan pengalaman baru. Kedua adalah tahap akuisisi yang dapat dicapai, baik melalui sarana langsung seperti dengan penyediaan lembar informasi atau sarana tidak langsung seperti dengan menempatkan visual-visual yang terkait. Tahap ketiga yakni elaborasi, mengeksplorasi interkoneksi dari topik-topik dan mendorong terjadinya pemahaman lebih dalam. Tahap keempat adalah formasi memori, pembelajaran yang merekatkan agar apa yang telah dipelajari dapat dipanggil kembali pada kesempatan lain. Yang terakhir adalah tahap integrasi fungsional, mengingatkan untuk menggunakan pembelajaran baru tersebut agar diperkuat dan diperluas.

Banyak kegiatan yang harus ditempuh dan dilakukan dalam proses belajar mengajar. Untuk memperoleh keberhasilan proses pembelajaran, guru dan peserta didik perlu mengetahui, memahami, dan terampil dalam melaksanakan prosedur pembelajaran yang terdiri dari :

1. Tahap pra pembelajaran

a. Menganalisis materi belajar yang tersedia dengan mempertimbangkan aspek ruang lingkup dan urutan materi dikaitkan dengan tujuan belajar dan dampak iring yang hendak dicapai.

b. Menganalisis potensi, pengalaman, dan kebutuhan peserta didik dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai dan materi yang harus dikuasai.

c. Menganalisis jenis kecakapan hidup yang dapat dipelajari secara langsung maupun tidak langsung dari setiap materi belajar yang akan disajikan. d. Menganalisis sumber belajar dan fasilitas pembelajaran yang tersedia atau

dapat disediakan untuk mendukung proses pembelajaran. e. Menyusun program pembelajaran untuk waktu tertentu. 2. Tahap pelaksanaan pembelajaran

(8)

b. Menginformasikan tujuan dan program pembelajaran yang dirancang guru pada tahap pra pembelajaran.

c. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan belajar peserta didik.

d. Penyajian bahan belajar melalui pemanfaatan sumber dan fasilitas belajar yang tersedia.

e. Memotivasi kegiatan belajar peserta didik melalui penguatan, penjelasan, penghargaan, maupun apresiasi.

f. Menyesuaikan kegiatan belajar peserta didik berdasarkan analisis aktual kondisi proses pembelajaran yang terjadi.

3. Tahap penilaian pembelajaran

a. Melakukan penilaian proses belajar sesuai dengan prosedur yang dirancang.

b. Melakukan penilaian hasil belajar yang dicapai peserta didik untuk mengukur ketercapaian tujuan serta dampak iringnya.

c. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar dikaitkan dengan tujuan pembelajaran.

d. Menggunakan hasil analisis sebagai referensi peningkatan kualitas proses pembelajaran mendatang.

Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari cara pendidik mengajar dan peserta didik belajar. Untuk kegiatan pembelajaran yang efektif dan memperoleh hasil yang memuaskan, maka perlu digunakan cara belajar yang efektif pula. Komponen yang perlu diperhatikan dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, yaitu :

1. Tujuan yang diharapkan merupakan tugas, tuntutan atau kebutuhan yang harus dipenuhi atau sistem nilai yang harus nampak dalam perilaku dan merupakan karakteristik kepribadian peserta didik.

2. Pembelajaran berusaha mengembangkan peserta didik seoptimal mungkin melalui berbagai kegiatan.

Adapun kriteria pembelajaran efektif, di antaranya :

1. Target pembelajaran yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran khusus minimum tercapai 80%

(9)

3. Berkembangnya rasa ingin tahu dan siswa terangsang untuk melakukan kegiatan belajar

4. Kegiatan guru dan siswa mampu menciptakan suasana dan lingkungan kondusif untuk aktivitas belajar

5. Pengembangan keterampilan peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran yang semakin meningkat dan berkembang secara baik dan wajar

DAFTAR PUSTAKA

Gumelar, Eva. (2010). Faktor dan Tahap Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/09/faktor-dan-tahap-pembelajaran [13 Maret 2011]

Kapludin, Yusran. (2010). Manajemen Kelas. [Online]. Tersedia: http://titalama.wordpress.com/2010/03/18/manajemen-kelas [13 Maret 2011]

Referensi

Dokumen terkait

Disisi lain hal inilah yang diinginkan oleh Bank Indonesia Kediri agar Usaha Mikro , Kecil dan Menengah (UMKM)dapat menggunakan layanan jasa keuangan ini yang

Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah praktik pengalaman lapangan (PPL). Dalam hal ini PPL memuat kegiatan PPL 1 sebagai orientasi, dan PPL 2 sebagai tindak lanjut

Contoh frasa yang telah dijelaskan merupakan kategori frasa nomina diikuti frasa depan, sedangkan berdasarkan strukturnya dalam BDK nomina sebagai unsur pusat

[r]

gambaran umum tentang variabel motivasi belajar peserta didik berdasarkan. distribusi frekuensi dapat dilihat pada

Pada prinsipnya perencanaan Aerotropolis yaitu; (1) prinsip struktur ruang wilayah, yang menempatkan bandar udara memiliki hirarki tertinggi atau sama dengan pusat kota;

Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tingkat pelaksanaan pembelajaran praktek kerja industri di SMK Negeri 8 Bandung tergolong dalam kategori cukup

• Metode ini memberikan pertanyaan kepada penilai tentang seorang pekerja, dan penilai harus menunjukkan item apa yang paling tepat menggambarkan pekerja.. • Penilai memilih