• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi BK dlm Kurikl 2013 Indra Ja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Implementasi BK dlm Kurikl 2013 Indra Ja"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013

DALAM

BIMBINGAN DAN KONSELING

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(2)

KEDUDUKAN, POSISI,

FOKUS, DAN TUJUAN

(3)

KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 adalah

keniscayaan, suka -tidak

suka/senang-tidak senang

kurikulum 2013 harus

dilaksanakan karena sudah

menjadi keputusan

(4)

ESENSI PERUBAHAN

KURIKULUM 2013

 Kurikulum 2013 merupakan terapi

kultural menuju guru yang lebih profesional

 Dengan kurikulum 2013 guru perlu

(5)

PESAN PROF. SYAWAL

GULTOM

 Pelatihan sosialisasi kurikulum 2013 harus

mampu

1. Merubah sikap guru bimbingan dan

konseling

2. Guru BK dalam setiap perjumpaan dengan

siswa harus mampu merekronstruksi cara berpikir siswa yang benar

3. Guru BK harus mempunyai keterampilan

untuk melaksanakan fungsi dan perannya sebagai guru BK profesional

4. Guru BK harus mampu mensosialisasikan BK

(6)

ESENSI PERUBAHAN KURIKULUM

2013 BAGI GURU BK

Mempertajam pemahaman

tentang kedudukan BK dalam

pendidikan

Memahami posisi, fungsi,

dan peran Guru BK

Mendorong cara kerja yang

(7)

KEDUDUKAN BK DALAM

dan upaya lainnya

Pengajaran Bidang administrasi

dan kepemimpinan

Tujuan :

Perkembangan yang optimal dari individu Bidang pengajaran

(8)
(9)

PERBANDINGAN WILAYAH GARAPAN GURU BIDANG STUDI DAN GURU BK (KONSELOR)

GURU BIDANG STUDI

PBM BERBASIS MATA PELAJARAN

(10)

APA YANG HARUS

DITINGKATKAN OLEH GURU BK

Mempertinggi pemahaman

atas landasan BK

Mengekfektikan sistem

manajeman BK

Mengefektifkan sistem

penyelengaraan

Meningkatkan akuntabilitas

(11)

MENGAPA GURU BK PERLU

BERUBAH ?

Program bimbingan dan konseling

merupakan bagian terpadu dari

keseluruhan program pendidikan

setiap sekolah.

Program BK merupakan program

yang sesuai dengan

perkembangan siswa dan

menyediakan kegiatan sekuensial

yang di tata dan di

implementasikan oleh guru BK

atau konselor sekolah yang

(12)

(LANJUTAN…)

BK menjamin semua siswa

memperoleh kesempatan untuk

mencapai dan memperlihatkan

kompetensi dalam bidang

perkembangan akademik,

perkembangan karir dan

perkembangan pribadi/sosial.

BK dirancang dan dilaksanakan

dengan dukungan penuh pimpinan

sekolah dalam mencapai

perkembangan konseli secara

sistemik.

BK diselenggarakan dengan sistem

(13)

PERUBAHAN PARADIGMA

PARADIGMA LAMA

Kegiatan bimbingan

konseling menfokuskan pada jumlah aktivitas Evaluasi program

berdasarkan banyaknya kegiatan yang dilakukan Bekerja untuk

mempertahankan sistem yang ada

PARADIGMA BARU

kegiatan layanan BK

berfokus pada keluaran dan meningkatkan hasil Mengukur hasil

keberhasilan layanan

berdasarkan tujuan yang telah dirancang

Mengubah dan

(14)

DARI HAK (

ENTITLEMENT

) KE

UNJUK KERJA (

PERFORMANCE)

Konselor yang:

Fokus pada niat baik

Berbicara tentang bagaimana

konselor telah bekerja keras Merasa bahwa tidak

membutuhkan

perubahan dalam tingkah laku dan pendekatan yang digunakan

Konselor yang:

Berfokus pada pencapaian

Berorientasi pada efektifitas kerja

(15)

PERUBAHAN PENDEKATAN

PENDEKATAN TRADISIONAL

Bersifat reaktif

Menekankan proses pelayanan

Berfokus pada posisi Berkonsentrasi pada layanan

Menekankan pelayanan konseling individual

Terpusat pada apa yang dilakukan konselor

Layanan di berikan kepada individu tertentu ,tidak

untuk semua siswa.

PENDEKATAN

PERKEMBANGAN

Bersifat Proaktif Menekankan hasil

bedasarkan baku mutu prilaku

Berfokus pada program Berkonsentrasi pada program

Menekankan

keseimbangan antara kegiatan individual, kelompok dan kelas

Terpusat pada apa yang di pelajari siswa

Keseluruhan program

(16)

IMPLEMENTASI

PROGRAM BIMBINGAN

(17)
(18)

KARAKTERISTIK

 Memiliki cakupan layanan yang

komprehensif

 Memiliki disain yang berlandaskan pada

nilai-nilai preventif

 Berorientasi pada perkembangan siswa

 Berpusat pada siswa

 Dilaksanakan secara kolaboratif

 Didukung oleh data

 Terintegrasi pada keseluruhan program

(19)

LANJUTAN

KARAKTERISTIK

 Berurutan menurut tingkat kelas  Berbasis baku mutu (benchmark)  Berbasis pendidikan – bukan

bebasis lembaga

 Mulai pada hari pertama dan

berakhir pada hari terakhir dari sekolah.

 Terfokus pada program bukan pada

(20)

KOMPONEN PROGRAM

Akuntabilitas (accountabilit

y)

Sistem pelayanan (delivery system)

Landasan berpikir (foundation)

Sistem manajemen

(manage ment

(21)

LANDASAN BERFIKIR (

FOUNDATION

) :

Keyakinan-keyakinan dan landasan filosofis

sekolah

 Apa yang kita yakini tentang siswa-siswa kita?  Apa yang harus diketahui dan dimiliki oleh

siswa?

 Bagaimana guru memandang siswa ?  Visi dan misi program

Tuntutan standar kompetensi bagi siswa secara

akademik, karir, pribadi dan sosial.

 Standar ini terdiri dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dicapai siswa pada jenjang akademik tertentu. Tuntutan standar bagi siswa dapat dilihat pada standar nasional siswa pada setiap jenjang pendidikan dan

(22)

Sistem pelayanan (delivery systems) n individual

(individual student planning)

Layanan responsif (pelayanan

responsif)

Layanan pendukung

(23)

Layanan dasar (guidance curriculum)

Pelayanan dasar adalah layanan yang

diberikan secara terstruktur dan terprogram serta terintegrasi dengan program sekolah

Pelayanan dasar ini ditujukan bagi seluruh

siswa dan terkait dengan pencapaian standar dan kompetensi pribadi, sosial, belajar dan karir

Bertujuan mengembangkan perilaku jangka

panjang sesuai dengan tahap dan

tugas-tugas perkembangan siswa yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya (Standar Kompetensi

Kemandirian)

Kegiatan, antara lain, bimbingan kelompok,

(24)

LAYANAN RESPONSIF (RESPONSIVE SERVICES)

Kegiatan yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan siswa yang

mendesak

Kegiatan pelayanan responsif terdiri dari

konseling individual, konseling

kelompok, serta ditunjang oleh kegiatan

konsultasi, referral, mediasi, dan

(25)

PERENCANAAN

INDIVIDUAL

Kegiatan sistemik yang

berlangsung secara terus menerus.

Didesain untuk membantu siswa

dalam menetapkan tujuan-tujuan dan mengembangkan perencanaan masa depan.

Mencakup: penetapan tujuan,

perencanaan karir, dan memahami, menginterpretasi serta

(26)

DUKUNGAN SISTEM (SYSTEM SUPPORT)

Untuk mempersiapkan dukungan terhadap

lingkungan sekolah dan proses organisasi,

pelayanan, managemen dan evaluasi program BK di sekolah

Layanannya bersifat tidak langsung ke siswa

Kegiatan: koordinasi layanan yaitu perencanaan

pelayanan yang sesuai dengan standar nasional, melakukan konsultasi dengan dewan penasehat

(advisory committee) untuk menginformasikan dan mendiskusikan tentang program BK.

Dukungan sistem memberikan berbagai

kesempatan bagi konselor sebagai pemimpin dan melakukan advokasi untuk memfasilitasi diskusi untuk meningkatkan kualitas sekolah, dan

(27)

SISTEM MANAJEMEN (MANAGEMENT SYSTEM)Sistem yang mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

program BK komprehensif.

Terdiri dari kesepakatan manajemen, dewan penasehat (advisory

council), penggunaan data, pembuatan action plans, kalender kegiatan.

Kesepakatan manajemen adalah pernyataan tentang tugas dan

tanggung jawab personel BK, pihak yang berhak meminta akuntabilitas program, pembagian tanggung jawab kerja, dan negosiasi tersebut disetujui oleh manajemen sekolah.

Dewan penasehat (advisory council) adalah pihak-pihak yang

ditunjuk untuk mereview hasil program dan membuat rekomendasi

Penggunaan data maksudnya adalah bahwa program BK dilandasi

oleh data untuk melihat efektifitas dan daya jangkau program untuk seluruh siswa

Action plans terdiri dari domain, standar dan kompetensi, deskripsi

kegiatan, kurikulum dan bahan-bahan yang akan digunakan, alokasi waktu, penanggung jawab kegiatan, evaluasi, dan perkiraan hasil.

Kalender terdiri dari kalender akademik, kalender program tahunan

(28)

AKUNTABILITAS (ACCOUNTABILITY)

Bagaimana siswa berubah sebagai hasil

dari program.

Terdiri dari: laporan hasil seluruh

kegiatan, evaluasi performance konselor, dan audit program.

Laporan hasil kegiatan bertujuan

memastikan bahwa program telah diimplementasikan, dianalisa

efektifitasnya, dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan.

Evaluasi performance konselor dapat

(29)

Tema/nila i-nilai

kerja

Kepemim pinan (leadership)

Advokasi (advocacy)

Kolaborasi (collabora

tion) Perubahan

yang sistemik (systemic

(30)

IMPLEMENTASI BIMBINGAN

DAN KONSELING DALAM

(31)

Gambar 2 : Sistem Penyampaian Program Bimbingan dan Konseling

Bidang Akademik

Keterampilan belajar Sukses di sekolah

Kesuksesan akademik bagi kesuksesan hidup

Bidang Pribadi-Sosial

Menghormati diri sendiri

dan orang lain

Penetapan tujuan dan pengembangan

keterampilan

Keterampilan bertahan

hidup Student AchievementAnd Sucess

Bidang Karir

Investigasi karir Kesuksesan

Dalam berkarir Hubungan antara sekolah dan

(32)

A.

PREVENTIF/PENGEMBANG

AN

Merupakan seperangkat program

yang terstruktur untuk semua siswa dari kelas satu sekolah dasar sampai tingkat kelas tiga SLTA yang di sajikan melalui kegiatan kelas atau kelompok untuk membahas kebutuhan dan

kepedulian perkembangan dalam bidang akademik , karir, dan sosial

pribadi siswa. Keseluruhan komponen program ini di selenggarakan dalam proporsi 30-40% untuk sekolah dasar, 15-25% untuk sekolah tingkat

(33)

B. PROMOTIF/PEMINATAN

Merupakan kegiatan yang di rancang untuk memenuhi kebutuhan dan

kepedulian siswa yang mendesak.

Kebutuhan mereka mungkin terpenuhi melalui konsultasi, konseling pribadi, konseling untuk menangani krisis, atau program referal. Kontak dengan konselor dapat berupa inisiatif siswa atau melalui referal. Keseluruhan program ini

(34)

C. KURATIF/TERAPEUTIK

Merupakan seperangkat kegiatan

yang membantu semua siswa secara individual dalam merencanakan,

memonitor dan mengelola

pembelajaran, perkembangan pribadi dan sosial mereka sendiri. Kegiatn

(35)

D.SUPORTIF/PERLUASAN/J

ANGKAUAN

Merupakan kegiatan yang dirancang untuk memenuhi kegiatan

menejemen yang membangun, memelihara dan memperkuat

program bimbingan dan konseling; pengembangan profesional;

hubungan staf penyelengagara dan staf penyelenggara dan

masyarakat ; penelitian dan pengembangan. Program ini

diselenggarakan dalam proporsi

waktu 30-40% untuk sekolah dasar, 30-40% untuk sekolah tingkat

(36)

1. BIDANG PRIBADI-SOSIAL

(LEARNING TO LIVE)

Tujuan 7: Menghargai Diri Sendiri/Orang Lain

Para siswa dapat memperoleh sikap, pengetahuan dan keterampilan interpersonal yang dapat

membantu mereka memahami dan menghargai diri sendiri dan orang lain.

Tujuan 8: Keterampilan Merencanakan

Tujuan.

Para siswa dapat membuat keputusan,

merencanakan tujuan dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam mencapai tujuan.

Tujuan 9: Keterampilan Melangsungkan dan

Menyelamatkan Kehidupan.

(37)

2. BIDANG AKADEMIK

(LEARNING TO LEARN)

Tujuan 1: Keterampilan untuk Belajar

Para siswa dapat memperoleh sikap,

pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi keefektifan belajarnya di sekolah.

Tujuan 2: Kegemilangan Skolastik

Para siswa dapat merampungkan jenjang sekolah dengan persiapan akademik yang memadai.

Termasuk dalam penentuan pilihan pendidikan-lanjutan (perguruan tinggi).

Tujuan 3: Sukses Akademik menuju Sukses

dalam Kehidupan

(38)

3 BIDANG KARIR

(LEARNING TO EARN)

Tujuan 4: Investigasi Pilihan Karir

Para siswa dapat memperoleh keterampilan melakukan investigasi terhadap dunia kerja yang mencakup pengetahuan-diri dan

pembuatan keputusan tentang bidang karir.

Tujuan 5: Sukses Karier

Para siswa dapat memanfaatkan berbagai strategi untuk meraih kesuksesan dan

kepuasan karier di masa depan.

Tujuan 6: Hubungan antara Sekolah

dengan Pekerjaan

Para siswa dapat memahami hubungan

(39)
(40)

TINGKATAN DAN ARAH PEMINATAN

Tingkat Arah Peminatan

Jenjang Pendidikan

Arah Peminatan Akademik

Arah Peminatan Vokasional Arah Peminatan Studi Lanjutan

1. Arah

peminatan pertama

SD/MI/ SDPLB  

Meminati semua mata pelajaran

Pemahaman awal tentang pekerjaan/karir

SLTP : SMP/MTs/ SMPLB  

Meminati semua mata pelajaran

 

Pemahaman tentang pekerjaan/karir dan kemungkinan bekerja

SMA/MA/ SMALB Meminati semua mapel wajib, pilihan dan lintas

mapel  

Pemahaman definitif tentang pekerjaan/karir dan arah pelaksanaan pekerjaan/karir

Prog. Khusus bidang studi IPA/IPS/BHS

1. Arah

peminatan ketiga khusus

SMK/MAK Meminati mapel wajib, pilihan dan lintas mapel/ kejuruan

Arah definitif tentang pelaksanaan pekerjaan/karir

(jenjang operator)

Prodi Khusus Bidang Kejuruan

1. Arah

peminatan keempat

Tamat SMA/MA/ SMALB/ SMK/MAK

Bekerja atau kuliah sesuai dengan pilihan

mapel dan lintas mapel/ kejuruan di SLTA

Arah pekerjaan/karir (jenjang teknisi/analis, profesi, atau

ahli)

(41)

ASPEK POKOK ARAH

PEMINATAN

Potensi dasar umum (kecerdasan), yaitu kemampuan dasar yang

biasanya diukur dengan tes intelegensi.

Bakat, minat, yang dan kecenderungan pribadi yang dapat diukur

dengan tes bakat dan/atau inventori tentang bakat/ minat.

Konstruk dan isi kurikulum yang memuat mata pelajaran dan/atau

praktik/latihan yang dapat diambil/didalami siswa atas dasar pilihan, serta sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang

dilaksanakan.

Prestasi hasil belajar, yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh siswa

di satuan pendidikan, baik (a) rata-rata pada umumnya, maupun (b) per mata pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan, dalam rangka peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.

Ketersediaan fasilitas satuan pendidikan, yaitu apa yang ada di

tempat siswa belajar yang dapat menunjang pilihan atau arah peminatan siswa.

Dorongan moral dan finansial, yaitu kemungkinan penguatan dan

(42)
(43)

LANGKAH IMPLEMENTASI

PROGRAM PEMINATAN

Pengumpulan Data

Informasi Peminatan

Identifikasi Dan

Penetapan Peminatan

Penyesuaian

Monitoring Dan Tindak

(44)

STRATEGI IMPLEMENTASI

LAYANAN BK DALAM

(45)

STRATEGI LAYANAN BK

Preventif

 Bimbingan

Klasikal (lay informasi & orientasi

 Bimbingan

Kelompok

 Bimbingan Teman

Sebaya

Kuratif

 Konseling

Kelompok

 Konseling

Individual

 Referal

 Konferensi Kasus

(46)

STRATEGI LAYANAN BK

Promotive

 Kolaborasi orang tua

 Penempatan dan Penyaluran

 Instrumentasi/Ases men

 Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas

Perluasan

 Pengembangan

Profesi

 Akses Informasi

Teknologi

 Membangun

jejaring

 Pengembangan

(47)
(48)

TUGAS PERTAMA KELOMPOK

(90 MENIT)

 Kelas dibagi 5 kelompok

 Baca LK 1.C1 hal 228 (Tahapan

Pelayanan Peminatan)

 Hasil Diskusi Kelompok diketik pada

(49)

TUGAS KEDUA KELOMPOK

(90 MENIT)

 Kelas dibagi dalam 5 kelompok

 Setiap Kelompok Merancang Program Peminatan di

SMA dengan memperhatikan 5 Tahapan

 Program dibuat 1) saat pendaftaran siswa baru, (2)

pasca diterima sebagai siswa baru atau setelah PPDB, (3) setelah ditempatkan dalam kelompok peminatan (4) Perlu diperhatikan saat siswa

setuju/sesuai dengan kelompok peminatan dan saat setuju/tidak sesuai dengan kelompok

peminatan, (5) Perhatikan adanya pilihan mata pelajaran lintas minat dan pendalaman mata pelajaran.

 Program dibuat dalam 1 tahun pelajaran

(50)

KALENDER PROGRAM PEMINATAN DALAM PELAYANAN BK

Bulan 1 2 3 Dst

Komponen 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PERSIAPAN

...

PELAKSANAAN

...

...

...

AKUNTABILITAS

(51)

TUGAS KELOMPOK (60

MENIT)

 Kelas dibagi dalam 3 kelompok

 Setiap kelompok mendiskusikan (30):

1. Upaya-upaya apa yang harus dilakukan

untuk mengubah paradigma lama ke

paradigma baru (dengan adanya kurikulum 2013)

2. Identifikasi faktor pendukung yang

diperlukan

3. Identifikasi faktor penghambat yang

mungkin muncul upaya

4. Sebutkan upaya untuk mengatasi hambatan 5. Hasil diskusi setiap kelompok diketik pada

power point

(52)

REFLEKSI (30 MENIT)

Dinamika Refleksi

BERPIKIR

 

MERASA

 

BERSIKAP

 

BERTINDAK

 

BERTANGGU

(53)
(54)

PERTANYAAN PESERTA

 Apakah pendalaman bisa berganti

setiap semester, dalam konteks studi lanjut PT yang akan dipilih setelah lulus SMA. Bisa dilakukan didasarkan hasil

monitoring pengetahuan, sikap, dan keterampilan selama proses mengikuti kelompok peminatan.

 Apakah pada pendalaman dan atau

(55)

1. PENGUMPULAN DATA

A. Sewaktu di SMP/MTs

 Layanan informasi, orientasi, bibliografi, kepustakaan

dan lain-lain tentang peminatan

 Pertimbangan awal peminatan

 Pengumpulan dan penyiapan data tentang peminatan

untuk dibawa ke SMA/MA/SMK/ MAK

B. Sewaktu penerimaan siswa baru dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA/MAK

 Pengumuman tentang penerimaan siswa baru

SMA/SMK/MA/MAK yang memuat:

a. Jalur peminatan kelompok mata pelajaran yang ada di sekolah yang dimaksud’

b. Jumlah siswa yang diterima untuk tiap jalur peminatan kelompok mata pelajaran

(56)

 Calon siswa SLTA (dari SLTP) mendaftar dengan kelengkapan data akademik dan non akademik, arah minat, rekomendasi peminatan.

 Kegiatan peminatan siswa dilakukan pada Awal pendaftaran siswa baru dengan

menggunakan data siswa baru yang sudah ada.

Memanfaatkan waktu MOS untuk

(57)

 Dalam kegiatan peminatan siswa baru, Guru BK mengumpulkan data siswa baru dari

sekolah asal (SMP/MTs):

Nilai raport selama kelas VII, VIII, IX (SMP/MTs)

---- Prestasi Akademik

Nilai UN SMP/MTs --- Prestasi akademik

Prestasi akademik, seperti: lomba mengarang,

oliempiade sain nasional/ internasional

Prestasi Non Akademik, seperti olah raga, seni,

agama, pidato

Arah minat pribadi siswa

Rekomendasi orang tua

(58)

 Penetapan peminatan:

a. Data akademik dan non akademik,

arah minat, rekomendasi peminatan

diolah dan dipetakan: Diperlukan

pola pemetaan

b. Dibicarakan dengan tim (guru mata

pelajaran, wali kelas, kepala sekolah) --- Pembentukan tim dengan SK

Kepala Sekolah.

c. Ada 4 alternatif data yang digunakan

(59)

d. Kriteria penetapan peminatan pada jalur

kelompok mata pelajaran tertentu pada raport di SMP/MTs, terutama: nilai komulatif rata-rata tertinggi untuk mata pelajaran-mata pelajaran yang relevan untuk jalur kelompok mata

pelajaran yang bersangkutan dan nilai UN.

e. Penetapan peminatan dengan Keputusan

Kepala Sekolah

f. Disampaikan kepada siswa dan orang tua:

dengan arah setuju atau tidak setuju.

g. Bagi yang setuju, penetapan

diadministrasikan dalam administrasi sekolah

(60)

 Tindak lanjut atas respon tidak setuju terhadap

penetapan peminatan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung:

a.Ditinjau kembali data peminatan yang ada (jika

diperlukan diadakan tes psikologis)

b.Diberikan layanan konseling, terutama konseling

perorangan bagi siswa yang bersangkutan dan layanan konsultasi kepada orang tua.

c. Dikaji sarana penunjang yang ada:

• Penetapan peminatan tidak sesuai dengan yang

diinginkan, meskipun sarana cukup menunjang

(61)

II. INFORMASI PEMINATAN

A. Lanjutan informasi peminatan SMP/MTs

B. Informasi peminatan siswa baru SMA/SMK/MA/MAK 1. Penegasan peminatan yang telah ditetapkan

ketika mendaftar ke SMA/SMK/MA/MAK melalui berbagai pelayanan konseling, seperti bimbingan kelompok.

2. Pemantapan arah dan substansi peminatan

 Layanan informasi dan orientasi dan lain-lain

tentang obyek-obyek peminatan

• Prestasi belajar

• Arah karier

• Arah kelanjutan studi

 Upaya realisasi minat

• Masalah belajar

(62)

III. LANGKAH KETIGA IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN PEMINATAN

Selama semester pertama SMA/SMK/MA/MAK dilakukan pelayanan konseling untuk:

A. Penegasan peminatan kelompok mata

pelajaran terhadap peminatan yang telah ditetapkan diawal semester

B. Penegasan pilihan mata pelajaran antar peminatan dengan mengidentifikasi dan merespon (melalui jenis pelayanan

konseling) kemajuan dan permasalahan yang dialami siswa dalam menjalani

(63)

IV. LANGKAH KEEMPAT PENYESUAIAN A. Pembahasan melalui jenis layanan dan

kegiatan pendukung tentang

pelaksanaan pembelajaran untuk :

 Mata Pelajaran kelompok peminatan

 Mata pelajaran pilihan antar

peminatan

(64)

V. LANGKAH KELIMA : MONITORING DAN TINDAK LANJUT

A. Identifikasi masalah-masalah dalam proses menjalani peminatan (A1 dan A2):

 Penggunaan angket daftar isian

 Observasi

 Tes (jika diperlukan)

B. Pembahasan permasalahan peminatan (A1 dan A2) dan pencarian solusi:

 Pelayanan konseling terhadap siswa

 Konsultasi dengan orang tua

 Mempelajari kondisi terkait

C. Penyiapan sarana penunjang

 Di satuan pendidikan sendiri

Gambar

Gambar 2 : Sistem Penyampaian Program Bimbingan dan Konseling

Referensi

Dokumen terkait

Namun demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa, setelah proses pembelajaran dengan multimedia presentasi teroptimasi diterapkan mengalami

(1) Desa Air Sena terbentuk dari pemekaran Desa Air Asuk Kecamatan palmatak atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul Desa sesuai dengan. kondisi

Kunjungan rumah tidak perlu dilakukan untuk seluruh siswa, melainkan hanya untuk siswa yang permasalahan menyangkut dengan kadar yang cukup kuat peranan rumah atau orang tua

Skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe True or False terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah

pekerja outsourcing adalah setiap orang yang bekerja pada perusahaan penyedia tenaga outsourcing dengan menerima upah atau imbalan yang kemudian oleh perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media video-klip untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada siklus I di SMP Negeri 3

Terciptanya kerjasama pembangunan dengan pihak pemerintah daerah lain, instansi pusat dan pihak lain dalam rangka menunjang pengembangan pembangunan di Kabupaten OKU TIMUR

tersebut kepada Arduino untuk selanjutnya Arduino menampilkan kata “gelap” sebagai indikator bahwa sensor tidak menerima cahaya secara langsung, juga menampilkan nilai teganganan