IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
DALAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEDUDUKAN, POSISI,
FOKUS, DAN TUJUAN
KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 adalah
keniscayaan, suka -tidak
suka/senang-tidak senang
kurikulum 2013 harus
dilaksanakan karena sudah
menjadi keputusan
ESENSI PERUBAHAN
KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 merupakan terapi
kultural menuju guru yang lebih profesional
Dengan kurikulum 2013 guru perlu
PESAN PROF. SYAWAL
GULTOM
Pelatihan sosialisasi kurikulum 2013 harus
mampu
1. Merubah sikap guru bimbingan dan
konseling
2. Guru BK dalam setiap perjumpaan dengan
siswa harus mampu merekronstruksi cara berpikir siswa yang benar
3. Guru BK harus mempunyai keterampilan
untuk melaksanakan fungsi dan perannya sebagai guru BK profesional
4. Guru BK harus mampu mensosialisasikan BK
ESENSI PERUBAHAN KURIKULUM
2013 BAGI GURU BK
Mempertajam pemahaman
tentang kedudukan BK dalam
pendidikan
Memahami posisi, fungsi,
dan peran Guru BK
Mendorong cara kerja yang
KEDUDUKAN BK DALAM
dan upaya lainnyaPengajaran Bidang administrasi
dan kepemimpinan
Tujuan :
Perkembangan yang optimal dari individu Bidang pengajaran
PERBANDINGAN WILAYAH GARAPAN GURU BIDANG STUDI DAN GURU BK (KONSELOR)
GURU BIDANG STUDI
PBM BERBASIS MATA PELAJARAN
APA YANG HARUS
DITINGKATKAN OLEH GURU BK
Mempertinggi pemahaman
atas landasan BK
Mengekfektikan sistem
manajeman BK
Mengefektifkan sistem
penyelengaraan
Meningkatkan akuntabilitas
MENGAPA GURU BK PERLU
BERUBAH ?
Program bimbingan dan konseling
merupakan bagian terpadu dari
keseluruhan program pendidikan
setiap sekolah.
Program BK merupakan program
yang sesuai dengan
perkembangan siswa dan
menyediakan kegiatan sekuensial
yang di tata dan di
implementasikan oleh guru BK
atau konselor sekolah yang
(LANJUTAN…)
BK menjamin semua siswa
memperoleh kesempatan untuk
mencapai dan memperlihatkan
kompetensi dalam bidang
perkembangan akademik,
perkembangan karir dan
perkembangan pribadi/sosial.
BK dirancang dan dilaksanakan
dengan dukungan penuh pimpinan
sekolah dalam mencapai
perkembangan konseli secara
sistemik.
BK diselenggarakan dengan sistem
PERUBAHAN PARADIGMA
PARADIGMA LAMA
Kegiatan bimbingan
konseling menfokuskan pada jumlah aktivitas Evaluasi program
berdasarkan banyaknya kegiatan yang dilakukan Bekerja untuk
mempertahankan sistem yang ada
PARADIGMA BARU
kegiatan layanan BK
berfokus pada keluaran dan meningkatkan hasil Mengukur hasil
keberhasilan layanan
berdasarkan tujuan yang telah dirancang
Mengubah dan
DARI HAK (
ENTITLEMENT
) KE
UNJUK KERJA (
PERFORMANCE)
Konselor yang:
Fokus pada niat baik
Berbicara tentang bagaimana
konselor telah bekerja keras Merasa bahwa tidak
membutuhkan
perubahan dalam tingkah laku dan pendekatan yang digunakan
Konselor yang:
Berfokus pada pencapaian
Berorientasi pada efektifitas kerja
PERUBAHAN PENDEKATAN
PENDEKATAN TRADISIONAL
Bersifat reaktif
Menekankan proses pelayanan
Berfokus pada posisi Berkonsentrasi pada layanan
Menekankan pelayanan konseling individual
Terpusat pada apa yang dilakukan konselor
Layanan di berikan kepada individu tertentu ,tidak
untuk semua siswa.
PENDEKATAN
PERKEMBANGAN
Bersifat Proaktif Menekankan hasil
bedasarkan baku mutu prilaku
Berfokus pada program Berkonsentrasi pada program
Menekankan
keseimbangan antara kegiatan individual, kelompok dan kelas
Terpusat pada apa yang di pelajari siswa
Keseluruhan program
IMPLEMENTASI
PROGRAM BIMBINGAN
KARAKTERISTIK
Memiliki cakupan layanan yang
komprehensif
Memiliki disain yang berlandaskan pada
nilai-nilai preventif
Berorientasi pada perkembangan siswa
Berpusat pada siswa
Dilaksanakan secara kolaboratif
Didukung oleh data
Terintegrasi pada keseluruhan program
LANJUTAN
KARAKTERISTIK
Berurutan menurut tingkat kelas Berbasis baku mutu (benchmark) Berbasis pendidikan – bukan
bebasis lembaga
Mulai pada hari pertama dan
berakhir pada hari terakhir dari sekolah.
Terfokus pada program bukan pada
KOMPONEN PROGRAM
Akuntabilitas (accountabilit
y)
Sistem pelayanan (delivery system)
Landasan berpikir (foundation)
Sistem manajemen
(manage ment
LANDASAN BERFIKIR (
FOUNDATION
) :
Keyakinan-keyakinan dan landasan filosofis
sekolah
Apa yang kita yakini tentang siswa-siswa kita? Apa yang harus diketahui dan dimiliki oleh
siswa?
Bagaimana guru memandang siswa ? Visi dan misi program
Tuntutan standar kompetensi bagi siswa secara
akademik, karir, pribadi dan sosial.
Standar ini terdiri dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dicapai siswa pada jenjang akademik tertentu. Tuntutan standar bagi siswa dapat dilihat pada standar nasional siswa pada setiap jenjang pendidikan dan
Sistem pelayanan (delivery systems) n individual
(individual student planning)
Layanan responsif (pelayanan
responsif)
Layanan pendukung
Layanan dasar (guidance curriculum)
Pelayanan dasar adalah layanan yang
diberikan secara terstruktur dan terprogram serta terintegrasi dengan program sekolah
Pelayanan dasar ini ditujukan bagi seluruh
siswa dan terkait dengan pencapaian standar dan kompetensi pribadi, sosial, belajar dan karir
Bertujuan mengembangkan perilaku jangka
panjang sesuai dengan tahap dan
tugas-tugas perkembangan siswa yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya (Standar Kompetensi
Kemandirian)
Kegiatan, antara lain, bimbingan kelompok,
LAYANAN RESPONSIF (RESPONSIVE SERVICES)
Kegiatan yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan siswa yang
mendesak
Kegiatan pelayanan responsif terdiri dari
konseling individual, konseling
kelompok, serta ditunjang oleh kegiatan
konsultasi, referral, mediasi, dan
PERENCANAAN
INDIVIDUAL
Kegiatan sistemik yang
berlangsung secara terus menerus.
Didesain untuk membantu siswa
dalam menetapkan tujuan-tujuan dan mengembangkan perencanaan masa depan.
Mencakup: penetapan tujuan,
perencanaan karir, dan memahami, menginterpretasi serta
DUKUNGAN SISTEM (SYSTEM SUPPORT)
Untuk mempersiapkan dukungan terhadap
lingkungan sekolah dan proses organisasi,
pelayanan, managemen dan evaluasi program BK di sekolah
Layanannya bersifat tidak langsung ke siswa
Kegiatan: koordinasi layanan yaitu perencanaan
pelayanan yang sesuai dengan standar nasional, melakukan konsultasi dengan dewan penasehat
(advisory committee) untuk menginformasikan dan mendiskusikan tentang program BK.
Dukungan sistem memberikan berbagai
kesempatan bagi konselor sebagai pemimpin dan melakukan advokasi untuk memfasilitasi diskusi untuk meningkatkan kualitas sekolah, dan
SISTEM MANAJEMEN (MANAGEMENT SYSTEM) Sistem yang mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
program BK komprehensif.
Terdiri dari kesepakatan manajemen, dewan penasehat (advisory
council), penggunaan data, pembuatan action plans, kalender kegiatan.
Kesepakatan manajemen adalah pernyataan tentang tugas dan
tanggung jawab personel BK, pihak yang berhak meminta akuntabilitas program, pembagian tanggung jawab kerja, dan negosiasi tersebut disetujui oleh manajemen sekolah.
Dewan penasehat (advisory council) adalah pihak-pihak yang
ditunjuk untuk mereview hasil program dan membuat rekomendasi
Penggunaan data maksudnya adalah bahwa program BK dilandasi
oleh data untuk melihat efektifitas dan daya jangkau program untuk seluruh siswa
Action plans terdiri dari domain, standar dan kompetensi, deskripsi
kegiatan, kurikulum dan bahan-bahan yang akan digunakan, alokasi waktu, penanggung jawab kegiatan, evaluasi, dan perkiraan hasil.
Kalender terdiri dari kalender akademik, kalender program tahunan
AKUNTABILITAS (ACCOUNTABILITY)
Bagaimana siswa berubah sebagai hasil
dari program.
Terdiri dari: laporan hasil seluruh
kegiatan, evaluasi performance konselor, dan audit program.
Laporan hasil kegiatan bertujuan
memastikan bahwa program telah diimplementasikan, dianalisa
efektifitasnya, dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan.
Evaluasi performance konselor dapat
Tema/nila i-nilai
kerja
Kepemim pinan (leadership)
Advokasi (advocacy)
Kolaborasi (collabora
tion) Perubahan
yang sistemik (systemic
IMPLEMENTASI BIMBINGAN
DAN KONSELING DALAM
Gambar 2 : Sistem Penyampaian Program Bimbingan dan Konseling
Bidang Akademik
Keterampilan belajar Sukses di sekolah
Kesuksesan akademik bagi kesuksesan hidup
Bidang Pribadi-Sosial
Menghormati diri sendiri
dan orang lain
Penetapan tujuan dan pengembangan
keterampilan
Keterampilan bertahan
hidup Student AchievementAnd Sucess
Bidang Karir
Investigasi karir Kesuksesan
Dalam berkarir Hubungan antara sekolah dan
A.
PREVENTIF/PENGEMBANG
AN
Merupakan seperangkat program
yang terstruktur untuk semua siswa dari kelas satu sekolah dasar sampai tingkat kelas tiga SLTA yang di sajikan melalui kegiatan kelas atau kelompok untuk membahas kebutuhan dan
kepedulian perkembangan dalam bidang akademik , karir, dan sosial
pribadi siswa. Keseluruhan komponen program ini di selenggarakan dalam proporsi 30-40% untuk sekolah dasar, 15-25% untuk sekolah tingkat
B. PROMOTIF/PEMINATAN
Merupakan kegiatan yang di rancang untuk memenuhi kebutuhan dan
kepedulian siswa yang mendesak.
Kebutuhan mereka mungkin terpenuhi melalui konsultasi, konseling pribadi, konseling untuk menangani krisis, atau program referal. Kontak dengan konselor dapat berupa inisiatif siswa atau melalui referal. Keseluruhan program ini
C. KURATIF/TERAPEUTIK
Merupakan seperangkat kegiatan
yang membantu semua siswa secara individual dalam merencanakan,
memonitor dan mengelola
pembelajaran, perkembangan pribadi dan sosial mereka sendiri. Kegiatn
D.SUPORTIF/PERLUASAN/J
ANGKAUAN
Merupakan kegiatan yang dirancang untuk memenuhi kegiatan
menejemen yang membangun, memelihara dan memperkuat
program bimbingan dan konseling; pengembangan profesional;
hubungan staf penyelengagara dan staf penyelenggara dan
masyarakat ; penelitian dan pengembangan. Program ini
diselenggarakan dalam proporsi
waktu 30-40% untuk sekolah dasar, 30-40% untuk sekolah tingkat
1. BIDANG PRIBADI-SOSIAL
(LEARNING TO LIVE)
Tujuan 7: Menghargai Diri Sendiri/Orang Lain
Para siswa dapat memperoleh sikap, pengetahuan dan keterampilan interpersonal yang dapat
membantu mereka memahami dan menghargai diri sendiri dan orang lain.
Tujuan 8: Keterampilan Merencanakan
Tujuan.
Para siswa dapat membuat keputusan,
merencanakan tujuan dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam mencapai tujuan.
Tujuan 9: Keterampilan Melangsungkan dan
Menyelamatkan Kehidupan.
2. BIDANG AKADEMIK
(LEARNING TO LEARN)
Tujuan 1: Keterampilan untuk Belajar
Para siswa dapat memperoleh sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi keefektifan belajarnya di sekolah.
Tujuan 2: Kegemilangan Skolastik
Para siswa dapat merampungkan jenjang sekolah dengan persiapan akademik yang memadai.
Termasuk dalam penentuan pilihan pendidikan-lanjutan (perguruan tinggi).
Tujuan 3: Sukses Akademik menuju Sukses
dalam Kehidupan
3 BIDANG KARIR
(LEARNING TO EARN)
Tujuan 4: Investigasi Pilihan Karir
Para siswa dapat memperoleh keterampilan melakukan investigasi terhadap dunia kerja yang mencakup pengetahuan-diri dan
pembuatan keputusan tentang bidang karir.
Tujuan 5: Sukses Karier
Para siswa dapat memanfaatkan berbagai strategi untuk meraih kesuksesan dan
kepuasan karier di masa depan.
Tujuan 6: Hubungan antara Sekolah
dengan Pekerjaan
Para siswa dapat memahami hubungan
TINGKATAN DAN ARAH PEMINATAN
Tingkat Arah Peminatan
Jenjang Pendidikan
Arah Peminatan Akademik
Arah Peminatan Vokasional Arah Peminatan Studi Lanjutan
1. Arah
peminatan pertama
SD/MI/ SDPLB
Meminati semua mata pelajaran
Pemahaman awal tentang pekerjaan/karir
SLTP : SMP/MTs/ SMPLB
Meminati semua mata pelajaran
Pemahaman tentang pekerjaan/karir dan kemungkinan bekerja
SMA/MA/ SMALB Meminati semua mapel wajib, pilihan dan lintas
mapel
Pemahaman definitif tentang pekerjaan/karir dan arah pelaksanaan pekerjaan/karir
Prog. Khusus bidang studi IPA/IPS/BHS
1. Arah
peminatan ketiga khusus
SMK/MAK Meminati mapel wajib, pilihan dan lintas mapel/ kejuruan
Arah definitif tentang pelaksanaan pekerjaan/karir
(jenjang operator)
Prodi Khusus Bidang Kejuruan
1. Arah
peminatan keempat
Tamat SMA/MA/ SMALB/ SMK/MAK
Bekerja atau kuliah sesuai dengan pilihan
mapel dan lintas mapel/ kejuruan di SLTA
Arah pekerjaan/karir (jenjang teknisi/analis, profesi, atau
ahli)
ASPEK POKOK ARAH
PEMINATAN
Potensi dasar umum (kecerdasan), yaitu kemampuan dasar yang
biasanya diukur dengan tes intelegensi.
Bakat, minat, yang dan kecenderungan pribadi yang dapat diukur
dengan tes bakat dan/atau inventori tentang bakat/ minat.
Konstruk dan isi kurikulum yang memuat mata pelajaran dan/atau
praktik/latihan yang dapat diambil/didalami siswa atas dasar pilihan, serta sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang
dilaksanakan.
Prestasi hasil belajar, yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh siswa
di satuan pendidikan, baik (a) rata-rata pada umumnya, maupun (b) per mata pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan, dalam rangka peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
Ketersediaan fasilitas satuan pendidikan, yaitu apa yang ada di
tempat siswa belajar yang dapat menunjang pilihan atau arah peminatan siswa.
Dorongan moral dan finansial, yaitu kemungkinan penguatan dan
LANGKAH IMPLEMENTASI
PROGRAM PEMINATAN
Pengumpulan Data
Informasi Peminatan
Identifikasi Dan
Penetapan Peminatan
Penyesuaian
Monitoring Dan Tindak
STRATEGI IMPLEMENTASI
LAYANAN BK DALAM
STRATEGI LAYANAN BK
Preventif
Bimbingan
Klasikal (lay informasi & orientasi
Bimbingan
Kelompok
Bimbingan Teman
Sebaya
Kuratif
Konseling
Kelompok
Konseling
Individual
Referal
Konferensi Kasus
STRATEGI LAYANAN BK
Promotive
Kolaborasi orang tua
Penempatan dan Penyaluran
Instrumentasi/Ases men
Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Perluasan
Pengembangan
Profesi
Akses Informasi
Teknologi
Membangun
jejaring
Pengembangan
TUGAS PERTAMA KELOMPOK
(90 MENIT)
Kelas dibagi 5 kelompok
Baca LK 1.C1 hal 228 (Tahapan
Pelayanan Peminatan)
Hasil Diskusi Kelompok diketik pada
TUGAS KEDUA KELOMPOK
(90 MENIT)
Kelas dibagi dalam 5 kelompok
Setiap Kelompok Merancang Program Peminatan di
SMA dengan memperhatikan 5 Tahapan
Program dibuat 1) saat pendaftaran siswa baru, (2)
pasca diterima sebagai siswa baru atau setelah PPDB, (3) setelah ditempatkan dalam kelompok peminatan (4) Perlu diperhatikan saat siswa
setuju/sesuai dengan kelompok peminatan dan saat setuju/tidak sesuai dengan kelompok
peminatan, (5) Perhatikan adanya pilihan mata pelajaran lintas minat dan pendalaman mata pelajaran.
Program dibuat dalam 1 tahun pelajaran
KALENDER PROGRAM PEMINATAN DALAM PELAYANAN BK
Bulan 1 2 3 Dst
Komponen 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PERSIAPAN
...
PELAKSANAAN
...
...
...
AKUNTABILITAS
TUGAS KELOMPOK (60
MENIT)
Kelas dibagi dalam 3 kelompok
Setiap kelompok mendiskusikan (30):
1. Upaya-upaya apa yang harus dilakukan
untuk mengubah paradigma lama ke
paradigma baru (dengan adanya kurikulum 2013)
2. Identifikasi faktor pendukung yang
diperlukan
3. Identifikasi faktor penghambat yang
mungkin muncul upaya
4. Sebutkan upaya untuk mengatasi hambatan 5. Hasil diskusi setiap kelompok diketik pada
power point
REFLEKSI (30 MENIT)
Dinamika Refleksi
BERPIKIR
MERASA
BERSIKAP
BERTINDAK
BERTANGGU
PERTANYAAN PESERTA
Apakah pendalaman bisa berganti
setiap semester, dalam konteks studi lanjut PT yang akan dipilih setelah lulus SMA. Bisa dilakukan didasarkan hasil
monitoring pengetahuan, sikap, dan keterampilan selama proses mengikuti kelompok peminatan.
Apakah pada pendalaman dan atau
1. PENGUMPULAN DATA
A. Sewaktu di SMP/MTs
Layanan informasi, orientasi, bibliografi, kepustakaan
dan lain-lain tentang peminatan
Pertimbangan awal peminatan
Pengumpulan dan penyiapan data tentang peminatan
untuk dibawa ke SMA/MA/SMK/ MAK
B. Sewaktu penerimaan siswa baru dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA/MAK
Pengumuman tentang penerimaan siswa baru
SMA/SMK/MA/MAK yang memuat:
a. Jalur peminatan kelompok mata pelajaran yang ada di sekolah yang dimaksud’
b. Jumlah siswa yang diterima untuk tiap jalur peminatan kelompok mata pelajaran
Calon siswa SLTA (dari SLTP) mendaftar dengan kelengkapan data akademik dan non akademik, arah minat, rekomendasi peminatan.
Kegiatan peminatan siswa dilakukan pada Awal pendaftaran siswa baru dengan
menggunakan data siswa baru yang sudah ada.
Memanfaatkan waktu MOS untuk
Dalam kegiatan peminatan siswa baru, Guru BK mengumpulkan data siswa baru dari
sekolah asal (SMP/MTs):
Nilai raport selama kelas VII, VIII, IX (SMP/MTs)
---- Prestasi Akademik
Nilai UN SMP/MTs --- Prestasi akademik
Prestasi akademik, seperti: lomba mengarang,
oliempiade sain nasional/ internasional
Prestasi Non Akademik, seperti olah raga, seni,
agama, pidato
Arah minat pribadi siswa
Rekomendasi orang tua
Penetapan peminatan:
a. Data akademik dan non akademik,
arah minat, rekomendasi peminatan
diolah dan dipetakan: Diperlukan
pola pemetaan
b. Dibicarakan dengan tim (guru mata
pelajaran, wali kelas, kepala sekolah) --- Pembentukan tim dengan SK
Kepala Sekolah.
c. Ada 4 alternatif data yang digunakan
d. Kriteria penetapan peminatan pada jalur
kelompok mata pelajaran tertentu pada raport di SMP/MTs, terutama: nilai komulatif rata-rata tertinggi untuk mata pelajaran-mata pelajaran yang relevan untuk jalur kelompok mata
pelajaran yang bersangkutan dan nilai UN.
e. Penetapan peminatan dengan Keputusan
Kepala Sekolah
f. Disampaikan kepada siswa dan orang tua:
dengan arah setuju atau tidak setuju.
g. Bagi yang setuju, penetapan
diadministrasikan dalam administrasi sekolah
Tindak lanjut atas respon tidak setuju terhadap
penetapan peminatan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung:
a.Ditinjau kembali data peminatan yang ada (jika
diperlukan diadakan tes psikologis)
b.Diberikan layanan konseling, terutama konseling
perorangan bagi siswa yang bersangkutan dan layanan konsultasi kepada orang tua.
c. Dikaji sarana penunjang yang ada:
• Penetapan peminatan tidak sesuai dengan yang
diinginkan, meskipun sarana cukup menunjang
II. INFORMASI PEMINATAN
A. Lanjutan informasi peminatan SMP/MTs
B. Informasi peminatan siswa baru SMA/SMK/MA/MAK 1. Penegasan peminatan yang telah ditetapkan
ketika mendaftar ke SMA/SMK/MA/MAK melalui berbagai pelayanan konseling, seperti bimbingan kelompok.
2. Pemantapan arah dan substansi peminatan
Layanan informasi dan orientasi dan lain-lain
tentang obyek-obyek peminatan
• Prestasi belajar
• Arah karier
• Arah kelanjutan studi
Upaya realisasi minat
• Masalah belajar
III. LANGKAH KETIGA IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN PEMINATAN
Selama semester pertama SMA/SMK/MA/MAK dilakukan pelayanan konseling untuk:
A. Penegasan peminatan kelompok mata
pelajaran terhadap peminatan yang telah ditetapkan diawal semester
B. Penegasan pilihan mata pelajaran antar peminatan dengan mengidentifikasi dan merespon (melalui jenis pelayanan
konseling) kemajuan dan permasalahan yang dialami siswa dalam menjalani
IV. LANGKAH KEEMPAT PENYESUAIAN A. Pembahasan melalui jenis layanan dan
kegiatan pendukung tentang
pelaksanaan pembelajaran untuk :
Mata Pelajaran kelompok peminatan
Mata pelajaran pilihan antar
peminatan
V. LANGKAH KELIMA : MONITORING DAN TINDAK LANJUT
A. Identifikasi masalah-masalah dalam proses menjalani peminatan (A1 dan A2):
Penggunaan angket daftar isian
Observasi
Tes (jika diperlukan)
B. Pembahasan permasalahan peminatan (A1 dan A2) dan pencarian solusi:
Pelayanan konseling terhadap siswa
Konsultasi dengan orang tua
Mempelajari kondisi terkait
C. Penyiapan sarana penunjang
Di satuan pendidikan sendiri