• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prof. Dr. I Gede Pitana, M.Sc – Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Kemenpara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Prof. Dr. I Gede Pitana, M.Sc – Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Kemenpara"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

INDONESIA

MEMASUKI MEA:

PERSPEKTIF

PARIWISATA

INDONESIA

MEMASUKI MEA:

PERSPEKTIF

(2)

Om Swastyastu

Prof. Dr. I Gde Pitana

Brahmananda, M.Sc.

Deputi Menteri bdg Pemasaran

Pariwisata Mancanegara, Kemenpar

RI.

Guru Besar dmk Ilmu Pariwisata,

Universitas Udayana.

S1: Ekonomi Pertanian, Univ Udayana.

S2: Sociology of Development, Ateneo de

Manila Uni.

(3)

1.

Pendahuluan

2.

ASEAN Economic

Community

3.

Kerjasama ASEAN

Dalam Pariwisata

4.

Peluang dan tantangan

(4)

1. Pendahuluan

(5)
(6)

Pangsa Pasar Wisatawan ASEAN

SHARE OF INTERNATIONAL VISITOR ARRIVALS

TO ASEAN 2013

Pada tahun 2013,

share terbesar

adalah

wisatawan asing

intra ASEAN

sebesar 46% dan

Asia lain (non

ASEAN) sebesar

32%

Sumber: ASEAN secretariat 2014

(7)

Indonesia Dalam Konteks ASEAN

Economic Community (AEC)

Pertanyaan: Apakah Indonesia

Siap Bersaing?

Harus Diubah Menjadi: Apa yang

harus dilakukan agar Indonesia

siap bersaing?

(8)

2.

ASEAN Economic

Community

2.

ASEAN Economic

(9)

ASEAN Community by 2015

One Vision One Community

ASEAN

Security Community

ASEAN

Economic

Community

ASEAN

Socio-Cultural Community

Three Pillars

TIGA PILAR ASEAN

COMMUNITY

dicetuskan oleh para Pemimpin

Negara

ASEAN di Cebu, Filipina

(10)
(11)

ASEAN Economic Community 2015

12 ASEAN Priority Integration Sectors

(sektor yang dipercepat integrasinya)

7 Sektor Barang :

1. Produk Berbasis Agro

2. Otomotif

3. Elektronika

4. Produk Karet

5. Tekstil, dan produk tekstil (TPT)

6. Perikanan

7. Barang dari Kayu

5 Sektor Jasa

:

1. Penerbangan

2. Jasa Online

3. Pariwisata

4. Kesehatan

5. Logistik

(12)

Free Flow of Goods

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

3.

Kerjasama ASEAN

Dalam Pariwisata

3.

Kerjasama ASEAN

(21)
(22)
(23)

Integrasi di sektor pariwisata selain mengacu pada kesepakatan di bidang jasa,

juga mengacu pada

ASEAN Tourism Agreement (ATA)

yang disepakati Menteri

Menteri Pariwisata ASEAN di Pnom Penh, 4 Nopember 2002.

ASEAN Tourism Agreement

dijadikan acuan dalam pengembangan pariwisata

ASEAN melalui

ASEAN Tourism Ministerial Meetings (AMM

),

ASEAN National

Tourism Organizations (NTOs) Meetings

, dan

ASEAN Tourism Working Group

(ATWG) Meetings.

(24)

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

( AEC ) 2015

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

( AEC ) 2015

Free Flow of

Goods

Free Flow of

Investment

Free Flow of

Capital

Free Flow of Skilled Labor

AFAS (ASEAN Framework Agreement on Service)Transportation, Heatlh, E-ASEAN ,

TOURISM

AFAS (ASEAN Framework Agreement on Service)Transportation, Heatlh, E-ASEAN ,

TOURISM

Mode 1

Free Flow of

SERVICES

Free Flow of

SERVICES

Mode 4

Movement of Individual Service/Movement of

Natural Person

Mode 4

Movement of Individual Service/Movement of

Natural Person

COMPETENCY STANDARD

COMPETENCY STANDARD CERTIFICATIONCERTIFICATION

Tour & Travel Service Tour & Travel

Service

HOTEL Service HOTEL Service ASEAN MRA

TOURISM PROFESSIONAL ASEAN MRA

(25)

32 JOB TITLES YANG DISEPAKATI DALAM

MUTUAL RECOGNITION AGREEMENT (MRA)

DALAM MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

(MEA)

No Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan

FRONT OFFICE FOOD PRODUCTION 23. Public Area Cleaner 1. FO Manager 12. Demi Chef TRAVEL AGENCIES

2. FO Supervisor 13. Commis Chef 24. General Manager 3. Receptionist 14. Chef de Partie 25 Assisstant General

Manager

4. Telephone Operator 15. Commis Pastry 26. Senior Travel Consultant

5. Bell Boy 16. Baker 27 Travel Consultant

FOOD AND BEVERAGE 17. Butcher TOUR OPERATION

6. F & B Director HOUSE KEEPING 28 Product Manager 7. F & B Outlet Manager 18. Executive

Housekeeper

29 Sales and Marketing Manager

8. Head Waiter 19. Laundry Manager 30 Credit Manager

9. Bartender 20. Floor Supervisor 31 Ticketing Manager

10. Waiter 21. Laundry Attendant 32 Tour Manager 11. Executive Chef 22. Room Attendant

(26)

ASEAN Common Visa Plan

ASEAN Tourism Strategic Plan / ATSP

2011-2015:

1. Enhance

and accelerate travel

facilitation and ASEAN connectivity :

Advocate for a Single Visa for the

ASEAN Region

Work with Other ASEAN Bodies to

Expand Connectivity through Air,

Water,

Rail

and

Ground

Transportation

2.

Pada 19th ASEAN Summit, di Bali

(2011) disepakati untuk mengkaji

pelaksanaan ASEAN common visa

secara komprehensif, dengan time

line-nya

(27)

Contoh Common Visa yang sudah

Berlaku di ASEAN

-

ACMECS Single Visa (ASV): a common visa

bagi 5 negara: Cambodia, Lao PDR,

Myanmar, Thailand dan Vietnam. Tapi

sampai saat ini baru dua negara yang

sepakat melaksanakan, yaitu Cambodia dan

Thailand (sejak 27 Desember 2012)

(28)

ASEAN as a single destination

Visit

ASEAN@50

(29)

Komitmen Indonesia Pada

ASEAN

Framework Agreement on Services

(AFAS)

Kesepakatan AFAS terakhir telah mencapai kesepakatan yang bernama AFAS 8th Package, yang mencakup :

1.BUSINESS SERVICES

2.COMMUNICATIONS SERVICES

3.CONSTRUCTION AND RELATED ENGINEERING SERVICES 4.DISTRIBUTION SERVICES

5.EDUCATION SERVICES

6.ENVIRONMENTAL SERVICES 7.HEALTHCARE SERVICES

8.TOURISM AND TRAVEL RELATED SERVICES 9.TRANSPORT SERVICES

10.RECREATIONAL, CULTURAL AND SPORTING SERVICES (OTHER THAN AUDIO VISUAL SERVICES)

(30)

Kepemilikan Investasi Asing

Sektor Pariwisata

ASEA

N

NO

SEKTOR

KETERANGAN

1 Hotel Bintang 3-5 70% kepemilikan Asing, 100% kepemilikan Asing di Indonesia Bagian Timur, Kalimantan, NTT,

Bengkulu, Jambi, dan Sulawesi.

2 Hotel Bintang 1-2 70% di Indonesia Timur, wilayah lain tertutup untuk kepemilikan asing.

3 Beverage Service 49% Indonesia Timur 4 Beverage service with

Entertaiment 51% Indonesia Timur 5 Jasa Konsultansi Pariwisata Maksimal 70%

6 Operator Hotel Internasional

Maksimal 70%

7 Jasa Olahraga dan Rekreasi Lainnya

Lapangan Golf dan Fasilitas Lainnya 100% di Indonesia Timur, Kalimantan, Bengkulu, Jambi, Sulawesi, NTT, Lampung, dan Bangka Belitung. Untuk Area

8 Resort 70% kepemilikan Asing, 100% kepemilikan Asing di Indonesia Bagian Timur, Kalimantan, NTT,

(31)

Posisi Indonesia Saat ini

Dalam pengembangan kompetensi SDM pariwisata:

1. Menjelaskan Peraturan Pemerintah no. 52 tahun

2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi

Usaha di Bidang Pariwisata

2. Menyusun 33 (tigapuluh tiga) standar kompetensi

di bidang pariwisata.

3. Menfasilitasi pelatihan bagi Work Place Assessor

kepada 770 participants di seluruh Indonesia.

4. Memfasilitasi penyusunan Materi Asesmen

Kompetensi bagi 22 SKKNI bidang pariwisata.

5. Memfasilitasi pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi

bidang Pariwisata sebanyak 22 calon LSP namun

yang sudah disahkan BNSP baru 12. LSP.

6. Telah berhasil menjadi penggagas disusunnya

standar kompetensi bidang pariwisata di ASEAN

(ACCSTP) dan kurikulumnya (CATC) beserta MRAnya.

7. Telah memfasilitasi sertifikasi kompetensi bagi

58.627 tenaga kerja pariwisata.

(32)

4.

Peluang dan tantangan

(33)

Perbandingan Daya Saing Pariwisata Indonesia di ASEAN

Daya Saing

Indonesia Unggul

dibandingkan

Negara Filipina dan

Vietnam, dan

Kamboja dengan

keunggulan utama

adalah

sumber

daya alam

(peringkat 6)

dan daya saing

harga (peringkat

9)

Sumber: World Economic Forum (WEF)

(34)

Daya Saing Kepariwisataan

Indonesia

Membaik dari

peringkat ke-74 (dari 139

negara) pa da tahun 2011 menjadi peringkat ke-70 (dari 140 negara) pada tahun 2013.

(35)

35

PETA PANGSA INBOUND DI 6 NEGARA ASEAN DARI 11

NEGARA SASARAN UTAMA

Singapura menguasai

pangsa inbound

di Malaysia begitu pula sebaliknya,

Malaysia menguasai

pangsa inbound Singapura.

Komposisi Inbound Thailand,

Indonesia, dan

Vietnam lebih

beragam

dibandingkan komposisi inbound

Singapura dan Malaysia.

Korsel

Sumber: Euromonitor International, 2011

(36)

Posisi Daya Saing Pariwisata Indonesia di ASEAN

PERINGKAT DAYA SAING PARIWISATA ASEAN 2009 - 2013

Sumber : World Economic Forum, 2009 - 2013

Country/

Economy

2009

2011

2013

Rank/133

Rank/139

Rank/140

Singapore

10

10 10

Malaysia

32

35 34

Thailand

39

41 43

Brunei

Darussalam

69

67 72

Indonesia

81

74

70

Philippines

86

94 82

Vietnam

89

80 80

Cambodia

108

109 106

Laos

-

(37)

-SOUTHEAST ASIA TRAVEL & TOURISM

2012

Change per

year

(2013-2023)

2023

GDP

USD256

billion

+5.8%

USD480

billion

JOBS

25.5 million +2.6%

34.7 million

INVESTME

NTS

7.3% of

total

+6.5%

8.1% of

total

(38)

Southeast Asia Region− Visitor Arrivals 2008-2018

Southeast Asia Region− Visitor Arrivals 2008-2018

(39)

AREAS OF OPPORTUNITY OF VISA

FACILITATION

Improve the delivery of information

Facilitate current processes

Provide differentiated treatment for key market segments

Implement eVisa programmes

Establish regional agreements

(40)

ASEAN International Tourism Receipts

Visa facilitation policies

would bring between 6

and 10 million additional

tourists by 2016.

The additional tourists

would generate US$ 7

billion and US$ 12 billion

in receipts

(41)

ASEAN Direct Travel & Tourism Employment

The additional receipts

would create between

187,000 and 367,000

direct industry jobs by

2016

Total job creation could

reach between 330,000

and 654,000 jobs by

2016

(42)

Tantangan

Pemerataan kompetensi dan sertifikasi untuk 34 Provinsi

terutama untuk Indonesia Bagian Timur.

Penerapan Standar Usaha dalam rangka standardisasi kualitas

produk pelayanan usaha pariwisata untuk bersaing di AEC

2015.

Ketersediaan Lahan yang

clear dan

Infrastruktur pendukung

(Akses, Energy, Air Bersih) dalam kaitannya dengan pelayanan

investasi di bidang pariwisata.

Kesiapan Masyarakat Lokal khususnya di desa-desa wisata

dalam kaitannya dengan pelayanan wisatawan, bahasa asing,

dan kompetensi lainnya.

Masih rendahnya apresiasi industri terhadap sertifikasi

kompetensi tenaga kerja

(43)

Peluang

Kesempatan bekerja terbuka lebar untuk mereka yang kompeten

(bersertifikat) ke negara-negara ASEAN.

Kesempatan berinvestasi dan menarik investor ke dan dari negara

anggota ASEAN lainnya.

Meningkatnya persaingan bisnis akan meningkatkan kualitas produk

dan pelayanan usaha pariwisata.

Skala Perekonomian secara makro akan tumbuh dengan pesat,

karena adanya perluasan

scope

dari nasional ke regional.

Dalam sertifikasi kompetensi tenaga kerja, Indonesia memimpin, dan

sebagian besar (80%) standar kompetensi adalah berasal dari

usulan Indonesia

(44)

Terima

Kasih

ASEA

N

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual

PULUHAN ANGGOTA BMPD DIY / MINGGU KAMARIN MENJAJAKI RUTE WONOSARI HINGGA PANTAI SUNDAK / DALAM BMPD SPEEDY BIKE // KEGIATAN YANG PENUH TANTANGAN INI / CUKUP EFEKTIF UNTUK

Matriks kekakuan struktur dirakit dengan cara penjumlahan langsung dari matriks kekakuan batang serta matriks beban ekivalen struktur dirakit dengan cara sama

Berdasarkan landasan teori tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa semakin banyak karakter varietas apel (Malus sylvestris L.) yang dimiliki bersama, maka memiliki

Menggunakan fasilitas App Store yang berbasis internasional sebagai portal untuk mendapatkan aplikasinya, maka aplikasi buku cerita interaktif dwibahasa ini bisa

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak, yang artinya secara simultan perubahan laba bersih, perubahan arus kas operasi, perubahan arus kas investasi, perubahan

Pada kelompok neonatus dengan kelainan kongenital sistem urogenital dan kelompok neonatus tanpa kelainan kongenital sistem urogenital menunjukkan hasil pemeriksaan antenatal

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu adanya penelitian identifikasi tumbuhan paku di Kawasan Hutan Wisata Aik Nyet yang dapat digunakan sebagai sumber belajar