• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Jabatan Strukturan dan Jabatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbedaan Jabatan Strukturan dan Jabatan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN LEMBAGA INFORMASI

Perihal : UTS Tentang Jabatan Struktural dan Fungsional

Disusun Oleh :

Nama : Risma Intani Pertiwi

Program Studi : Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Kelas : DIIP A

Semester : III ( Tiga )

NPM : 210210130098

Dosen Mata Kuliah : Nurmaya Prahatmaja,S.Sos.

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

(2)

Struktural dan Fungsional Jabatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat

Dalam birokrasi Pemerintahan, dikenal jabatan karier yaitu jabatan dalam lingkungan

birokrasi yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jabatan karier dapat

dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu jabatan structural dan jabatan fungsional

Jabatan structural yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi,

kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah yaitu hingga

tertinggi.Kedudukan jabatan struktural menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak

seorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara.

Begitupun dalam dunia militer dimana structural jabatan dimulai dengan tingkat

tamtama,bintara,hingga ke perwira.Biasanya structural jabatan ini pun mempengaruhi tanda

kepangkatan tentara nasional yang dimilikinya.Tanda kepangkatan Tentara Nasional Indonesia

Angkatan Darat adalah daftar tanda pangkat yang digunakan di Tentara Nasional

Indonesia Angkatan Darat hingga saat ini. Sebagaimana di kecabangan lainnya, kepangkatan

terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama. Jika kita melihat urutan kepangkatan pada angkatan

bersenjata diseluruh dunia, mayoritas tidak jauh berbeda. Paling perbedaan hanya berupa nama

dan istilah yang digunakan. Urutan kepangkatan di Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya

TNI Angkatan Darat (AD),terlihat memiliki kesamaan dengan Tentara Amerika Serikat (US

Army). Terutama pada level perwira tinggi, perwira menengah dan perwira pertama.

Tingkat Jabatan structural militer pertama yaitu Tamtama.Di negara lain ini setingkat

dengan private.Pangkat tamtama dimulai dari Prajurit dua ( PRADA ),Prajurit satu ( PRATU

),Prajurit Kepala ( PRAKA ), dengan tanda jabatan nasional berupa lambang garis bewarna

biru.Kemudian ada Kopral dua ( KOPDA ),Kopral satu ( KOPTU ),dan Kopral kepala ( KOPKA

) dengan tanda jabatan nasional berupa huruf V bewarna biru,dan perjalanan kenaikan pangkat

terjadi selama empat tahun sekali.

Tingkat Jabatan structural militer kedua yaitu bintara atau sersan.Di negara lain ini

(3)

SERTU ),Sersan kepala ( SERKA ) ,Sersan mayor ( SERMA ) dengan tanda jabatan nasional

berupa huruf V tapi bewarna kuning.

Tingkat Jabatan structural militer ketiga yaitu perwira.Perwira sendiri terbagi lagi

menjadi perwira muda,perwira menengah dan perwira tinggi.Perwira muda dimulai dengan

jabatan letda ( Letnan dua ),Lettu (Letnan Satu) dan Kapten.Perwira menengah dimulai dari

Mayor,Letkol (Letnan Kolonel),dan kolonel. Perwira tinggi dimulai dari Bigjend ( Brigadir

Jenderal ) dengan symbol pangkat nasional bintang satu,Mayjend ( Mayor Jenderal ) dengan

symbol pangkat nasional bintang dua,Letjend ( Letnan Jenderal) dengan symbol pangkat

nasional bintang tiga,jenderal dengan symbol pangkat nasional bintang empat dan Jenderal besar

atau jenderal bintang lima.

Adapun jabatan fungsional yaitu jabatan yang tidak tercantum dalam struktur organisasi

tetapi dari sudut pandang tugas dan fungsi (tusi) pekerjaannya tidak bisa terlepas dari struktur

organisasi dan sangat diperlukan oleh organisasi dan pelaksanaannya merupakan satu kesatuan.

Kedudukan jabatan fungsional menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak

seseorang PNS dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada

keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Jabatan fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam

struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam organisasi

Pemerintah. Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan

jabatan fungsional keterampilan.

Jabatan fungsional tentara nasional Indonesia angkatan darat dimulai dari fungsional regu

hingga ke tingkat divisi.Misalnya seorang tamtama hanya menjalankan perintah dari komandan

regu dan seterusnya ke atas. Sedangkan bintara selain menjalankan perintah atasan (komandan

kompi ke atas, juga ada yang menjadi komandan regu, dimana anggota regunya adalah para

tamtama.Pembantu letnan dua ( PELDA ) bertanggungjawab atas pekerjaanya dibawah naungan

kepada Letnan dua ( LETDA ) ,begitupun dengan Pembantu letnan satu yang bertanggungjawab

(4)

secara keseluruhan jabatan fungsional Tentara Nasional Indonesia kita perlu melihatnya dari segi

regu hingga divisinya seperti yang dijelaskan http://faculty.petra.ac.id.

REGU

1. Regu adalah satuan militer terkecil dalam Bataliyon (Infanteri) yang terdiri

minimal 20 personel.

2. Komandannya berpangkat Sersan Satu atau Kopral Kepala senior (yang

berpengalaman).

3. Regu adalah bagian dari peleton.

PELETON

1. Kesatuan militer di bawah Kompi yang terdiri dari beberapa regu (biasanya tiga

regu),

2. kekuatan personilnya kurang lebih 30 sampai 50 orang dan biasanya dipimpin

seorang Letnan Dua.

3. Posisi Komandan Peleton biasanya merupakan penugasan PERTAMA, bagi

perwira yang baru lulus dari Akademi Militer (Angkatan Darat) dan Akademi

Angkatan Laut (kecabangan Marinir).

KOMPI

1. Kesatuan militer yang berada di bawah Batalyon terdiri dari beberapa peleton

(biasanya tiga peleton)

2. Kekuatan personilnya kurang lebih dari 180 hingga 250 orang. Biasanya dipimpin

seorang Kapten.

3. Dalam satuan infanteri, ada tiga macam kompi, yang disesuaikan dengan

fungsinya, yaitu Kompi Senapan (Kipan), Kompi Markas (Kima), Kompi Bantuan

(Kiban). Kompi Senapan disiapkan untuk operasi lapangan, dengan dukungan

(5)

4. Persenjatan Kompi Bantuan lebih berat dari persenjataan Kipan, persenjataan

Kipan terdiri dari Senjata Mesin Sedang (SMS), mitraliur, dan mortir.

BATALIYON

1. Satuan dasar tempur di bawah Brigade atau Resimen yang terdiri dari suatu

Markas, Kompi Markas dan beberapa Kompi (biasanya tiga Kompi) atau Baterai

(istilah Kompi khusus untuk satuan Altileri).

2. Khusus untuk Batalyon Infantri dapat merupakan bagian taktis dari suatu Brigade

dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi. Contoh

Bataliyon Infanteri (Yonif) yang tergabung dalam Brigade Infanteri (Brigif),

adalah Yonif 312/Kala Hitam (Subang), Yonif 310/Iklas Karya Utama

(Sukabumi), dan Yonif 327/Brajawijaya (Cianjur), ketiganya berada di bawah

komando Brigif 15/Kujang (bermarkas di Bandung).

3. Yonif yang berstatus "BS" (Berdiri Sendiri), adalah Yonif yang tidak bergabung

dalam Brigif, namun komandonya langsung dari Pangdam (setempat), karena

biasanya Yonif tersebut adalah Yonif andalan, yang biasa disebut sebagai

bataliyon pemukul Kodam. ContohYonif yang berstatus "BS", antara lain adalah

Yonif 401/Banteng Raiders (Kodam IV/Diponegoro), Yonif 507/Sikatan (Kodam

V/Brawijaya), Yonif Linud 733/Masariku (Kodam VIII/Trikora), Yonif Linud

100/Prajurit Setia (Kodam I/Bukit Barisan), dan lain-lain. Kategori lain adalah

bataliyon yang di bawah komando Korem (Komando Resort Militer). Ini adalah

kategori yang paling umum. Contoh Yonif 315/Garuda (di bawah Korem

061/Suryakencana, Bogor), Yonif 408/Subrastha (basis Kendal, di bawah Korem

073/Makutarama, Salatiga), Yonif 521 (basis Kediri, di bawah Korem

081/Dhirotsaha Jaya, Madiun), dan lain-lain.

4. Jumlah personil Yonif kurang lebih 700 hingga 1000 orang, Batalyon biasanya

dipimpin seorang Mayor (senior) atau Letnan Kolonel.

5. Sedang untuk Bataliyon di luar infanteri, seperti Bataliyon Kavaleri (Yonkav),

Bataliyon Artileri Medan (Yonarmed), Bataliyon Zeni Tempur (Yonzipur),

Bataliyon Perbekalan dan Angkutan (Yonbekang), hitungan personelnya bukan

(6)

menjadi operator (awak) peralatan tersebut, misalnya Yonkav terdiri dari sekian

tank atau sekian panser, Yonarmed terdiri dari sekian meriam, dan seterusnya.

Jadi jumlah personelnya tidak sebanyak bataliyon infanteri biasa.

6. Bataliyon artileri ada dua macam, sesuai fungsinya: Bataliyon Artileri

Medan (sasaran darat) dan Bataliyon Artileri Pertahanan Udara (sasaran udara).

7. Yonkav unsur persenjataan yang utama ada dua, yaitu tank dan panser. Ada

Yonkav yang persenjataannya khusus panser atau khusus tank saja, atau gabungan

antara keduanya. Contoh Yonkav yang persenjataannya hanya tank: Yonkav

1/Kostrad. Sedang khusus panser, contohnya Yonkav 7/Panser Khusus Kodam

Jaya. Contoh yang gabungan: Yonkav 9/Serbu (Kodam Jaya), Yonkav 4/Serbu

(Kodam III/Siliwangi). Yonkav yang berunsur gabungan panser dan tank, adalah

bentuk yang paling umum.

BRIGADE

1. Satuan tempur di atas Batalyon, dan di bawah Divisi yang merupakan satuan

dasar tempur terdiri dari unsur tempur (biasanya tiga Batalyon),

unsur-unsur bantuan tempur dan unsur-unsur-unsur-unsur bantuan administrasi.

2. Brigade dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari komando yang lebih

besar (Divisi).

3. Jumlah kekuatan personelnya kurang lebih 3000 hingga 5000 personel.

Karena merupakan satuan tempur yang relatif besar (gabungan tiga bataliyon), maka ketika

operasi pada tingkat brigade, kesatuan tersebut bisa bergerak sendiri, lengkap dengan unsur

Bantuan Tempur (Banpur) dan Bantuan Administrasi (Banmin) sendiri. Koordinasi Banpur dan

Banmin berada di bawah unit tersendiri, yaitu Detesemen Markas, dipimpin seorang Dandema.

4. Brigade Infanteri (Brigif) di lingkungan TNI ada beberapa macam, bisa berdasar

garis komando, bisa berdasar kualifikasi.

(7)

Kodam [Brigif yang berada di bawah Kodam hanya ada dua, yaitu Brigif 1/Jaya

Sakti (Kodam Jaya) dan Brigif 15/Kujang (Kodam III/Siliwangi)]

Kostrad [Brigif Linud 3 (Makassar), Brigif Linud 17/Kujang I (Jakarta), Brigif

Linud 18/Trisula (Malang), Brigif 13/Galuh (Tasikmalaya), Brigif 9 (Jember), dan

Brigif 6 (Solo)]

 Berdasar kualifikasi, ada Brigif Lintas Udara (linud), dan Brigif Lintas Medan

(Brigif biasa).

RESIMEN

1. Satuan militer di bawah Divisi yang terdiri dari beberapa Batalyon (biasanya 3

Batalyon).

2. Resimen merupakan satuan dengan kesenjataan yang sejenis, misalnya Resimen

Arteleri Medan, Resimen Arhanud.

3. Resimen biasanya dipimpin seorang Kolonel.

4. Unsur-unsur satuan di bawah Resimen, hampir sama dengan Brigade.

Tampaknya TNI lebih cenderung memakai sistem Brigade. Itu terlihat tidak

adanya lagi satuan yang memakai sebutan Resimen, setidaknya di lingkungan

Angkatan Darat. Terakhir, mungkin kita masih ingat, satuan yang pernah

memakai nama resimen, adalah Kopassus, saat masih bernama Resimen Para

Komando Angkatan Darat (RPKAD).

DIVISI

1. Satuan tempur militer terbesar, dengan kekuatan penuh. Maksudnya secara

operasional, memilki kesatuan kesatuan tempur, berikut unsur pendukungnya,

yaitu bantuan tempur dan bantuan administrasi, yang berada dalam garis komando

Divisi tersebut, jadi tidak perlu mendatangkan dari komando lain di luar Divisi.

(8)

2. Angkatan Darat memiliki dua satuan setingkat Divisi, yang keduanya berada di

bawah Kostrad, yaitu Divisi Infanteri 1 (markas di Cilodong, Bogor), dan Divisi

Infanteri 2 (markas diSingosari, Malang). Divisi-divisi tersebut, selain memiliki

unsur tempur sendiri (infanteri, kavaleri dan artileri), juga memiliki unsur bantuan

tempur (Bataliyon Zeni, Bataliyon Perhubungan, dan Bataliyon Peralatan), dan

unsur bantuan administrasi sendiri (perbekalan, angkutan, kesehatan, polisi

militer, dll).

3. Divisi biasanya dipimpin oleh seorang Mayor Jendral.

DETASEMEN

Ada beberapa pengertian istilah Detasemen :

1. Kesatuan yang terdiri dari pasukan atau kapal-kapal yang diambil dari kesatuan yang

lebih besar dikirim untuk suatu tugas khusus. Untuk Angkatan Darat, bisa berupa

kendaraan lapis baja, seperti Detasemen Kavaleri.

2. Kesatuan tetap yang berkekuatan kurang lebih sebesar Peleton hingga Kompi yang

dibentuk untuk tugas-tugas tertentu. Contoh: Detasemen Intel (Denintel) Kostrad,

Denintel Kodam, Denma Brigif, Detasemen Polisi Militer, dan Detasemen 81/Anti Teror

Kopassus (sebelum dilikuidasi). Untuk kategori ini komandannya, perwira

berpangkat Mayor atau Letkol.

3. Nama tingkat kesatuan untuk organisasi kemarkasan tingkat Komando Utama ke atas.

Contoh: Detasemen Markas (Denma) Markas Besar Angkatan Darat, Denma Mabes TNI,

dan Denma Makodam. Komandannya biasanya berpangkat Kolonel (untuk Mabes),

atau Letkol (untuk Makodam)

Jabatan berkaitan dengan serangkaian pekerjaan yang akan dilakukan dan persyaratan

yang diperlukan untuk melakukan tugas tersebut dan kondisi lingkungan di mana pekerjaan

tersebut dilakukan. Data yang dikumpulkan secara lebih rinci meliputi tugas-tugas (duties),

tanggung jawab (responsibility), kemampuan manusia (human ability), dan standar unjuk kerja

(9)

Proses pengukuran kegiatan-kegiatan yang ada dalam suatu jabatan tersebut dinamakan

Analisis Jabatan (Robbin, 1993). Tujuan dari rekrutment, seleksi dan penempatan adalah

mencocokkan (to match) antara karakteristik individu (pengetahuan, ketrampilan, pengalaman,

dan lain-lain) dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki individu tersebut dalam memegang

suatu jabatan. Oleh karena itu dengan mengetahui structural dan fungsional suatu jabatan maka

Referensi

Dokumen terkait

Di Showroom mobil dan motor ”Oka Putra Motor Pacitan” pengolahan data baik pembelian maupun penjualan masih dikerjakan secara konvensional dengan dicatat ke dalam buku-buku

Dengan menggunakan pendekatan ekonometrika spasial, dimpulam terjadi interaksi strategis antar pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia tahun 2010, yang dicerminkan dari

Proporsi kematian akibat sistem sirkulasi dan pernapasan lebih besar pada lansia berusia 65 tahun ke atas dibandingkan usia 55–65 tahun, sedangkan proporsi kematian akibat

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan keikutsertaan masyarakat dalam menabung di Bank Sampah Pelita Harapan di Kelurahan Ballaparang

Data yang diperlukan adalah data titik lokasi sumber masyarakat, titik lokasi fasilitas sarana pendidikan, titik lokasi TPSS, titik lokasi landasan kontainer, titik

1) Dari hasil pengumpulan data dapat dilihat bahwa lansia di Panti Griya Asih Lawang Kabupaten Malang, sebagian besar (69,6%) memiliki kepribadian ekstrovert

Tujuannya adalah untuk memberi satu peringatan bahwa Allah- lah yang akan berperang melawan bangsa Amalek, yang pada saat itu menjadi musuh pertama yang menghadang Israel