• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Percepatan Gravitas Bumi dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Percepatan Gravitas Bumi dengan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERCEPATAN GRAVITASI BUMI DENGAN METODE GRAFIS MENGGUNAKAN NERACA ARUS

Cherly Salawane, S.Si., M.Pd

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halmahera salawanecherly@yahoo.co.id

ABSTRAK

Nilai percepatan gravitasi bumi di atas permukaan bumi bergantung pada letak posisi garis lintang dan garis bujur permukaan bumi. Dengan kata lain karena bentuk permukaan bumi tidak bulat seperti bola, maka besarnya gravitasi tidaklah sama disemua tempat di permukaan bumi. Penelitian ini menggambarkan fluktuasi nilai kuat medan magnet (B) dan nilai kuat arus listrik (i) pada neraca arus sehingga mengakibatkan nilai percepatan gravitasi laboratorium (gLab) dapat berubah-ubah pada perpindahan muatan listrik (q) menurut tipe koil sedangkan untuk bandul sederhana semakin banyak variasi panjang tali (l ) dan periode

osilasi (T) maka nilai percepatan gravitasi yang diperoleh akan mendekati literatur percepatan gravitasi bumi (g9.8m/s2). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis percepatan gravitasi bumi secara laboratorium menggunakan metode grafis dengan set-up peralatan neraca arus dan nilai percepatan gravitasi bumi menggunakan set-up peralatan bandul sederhana sebagai pembandingnya. Besar nilai percepatan gravitasi bumi secara laboratorium dengan neraca arus adalah

NR Lab

g 9,895m s/ 2 sedangkan bandul sederhana adalah BS Lab

g 9,8105m s . / 2 Dari hasil yang diperoleh pada kedua set-up peralatan, maka hasil yang mendekati nilai literatur percepatan gravitasi bumi adalah dengan menggunakan set-up peralatan bandul sederhana.

Kata kunci : Neraca arus, bandul sederhana, percepatan gravitasi bumi, kuat

(2)

PENDAHULUAN

Arus listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan

dalam kehidupan manusia. Kebanyakan dari alat ukur listrik dan alat-alat rumah

tangga yang mengkonsumsi daya listrik menggunakan magnet. Prinsip

kemagnetan mempunyai peran yang sangat penting dalam prinsip kerja suatu

mesin listrik (sebutan untuk generator, transformator dan motor). Dimana magnet

menghasilkan suatu medan yang berbeda dengan medan listrik. Medan ini

melakukan gaya pada muatan bergerak, pada kawat berarus atau momen gaya

pada batang magnet.

Medan magnet sebenarnya tidak mempunyai landasan fisis karena

pengukuran fisis selalu dinyatakan dalam bentuk gaya-gaya yang dihasilkan oleh

medan itu. Sebagai contoh, untuk medan listrik E dan gaya magnet selalu

dikaitkan dengan suatu muatan listrik statik. Bentuk gaya yang lain adalah gaya

magnetik yang mungkin dihasilkan oleh suatu medan magnet yang berasal dari

sebuah magnet permanen, atau oleh suatu medan listrik yang berubah terhadap

waktu, atau sebuah arus listrik searah (Dipojono: 2002, 81).

Faktor lain dari fenomena kemagnetan dalam teknologi kelistrikan, yaitu

bila kawat konduktor ditempatkan dalam suatu medan magnetik yang berubah

terhadap waktu, maka pada ujung-ujung kawat penghantar timbul gaya listrik.

Sebaliknya bila kawat berarus diletakkan dalam medan magnetik akan

menimbulkan gaya magnetik oleh gerakan elektron.

Arus listrik dan medan magnetik tidak dapat dipisahkan. Dimana arus

listrik tidak dapat dilihat sebagai penyebab timbulnya medan magnet. Seperti

halnya tegangan sebagai penyebab timbulnya arus listrik. Medan magnet

mengambil tempat mengelilingi penghantar beraliran listrik dengan membentuk

lingkaran-lingkaran konsentris ke luar semakin besar. Artinya kerapatan fluks

magnet semakin kecil dengan semakin besarnya jarak dari sumbu penghantar,

dimana harga arus listrik panjang kawat dan kuat medan magnet mempengaruhi

besarnya gaya magnet (gaya Lorentz).

Kenyataan bahwa kita mengaitkan medan ini dengan sebuah muatan

(3)

sekelompok muatan lainnya. Hubungan antara medan magnet konstan dengan

sumbernya secara signifikan lebih kompleks dibandingkan dengan hubungan

antara medan elektrostatik dengan sumbernya (Hayt dan Buck terjemahan

Harmein 2006:203).

Kita mendefinisikan ruang di sekitar sebuah magnet atau di sekitar sebuah

penghantar yang mengangkut arus sebagai tempat medan magnet, sama seperti

kita telah mendefinisikan ruang di dekat sebuah tongkat bermuatan sebagai tempat

medan listrik. Vektor medan magnet dasar B, yang kita definisikan, dinamakan induksi magnet. Kita dapat menyatakan induksi magnet dengan garis-garis induksi

(Halliday dan Resnick terjemahan Silaban 1984:251).

Hubungan gaya magnet menghasilkan gaya gravitasi suatu benda karena

beratnya sendiri. Jadi berat benda tidak lain adalah gaya gravitasi bumi yang

bekerja pada suatu benda. Massa adalah ukuran banyaknya zat yang dikandung

oleh suatu benda, dimana massa tersebut tidak bergantung pada tempat

dipermukaan bumi. Jadi karena gaya gravitasi pada suatu benda agak berubah

sedikit dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, sedangkan massanya tetap,

maka faktor percepatan gravitasi g yang berubah dari tempat yang satu ke tempat

yang lain di permukaan bumi.

Besarnya nilai percepatan gravitasi bumi di atas permukaan bumi

bergantung pada letak posisi garis lintang dan garis bujur permukaan bumi.

Dengan kata lain karena bentuk bumi tidak bulat seperti bola, maka besarnya

gravitasi tidaklah sama disemua tempat di permukaan bumi. Dalam penelitian ini

akan ditentukan nilai percepatan gravitasi laboratorium pada kumparan (koil)

dalam hal ini sebagai penghantar muatan listrik, yang nantinya akan menghasilkan

induksi magnet. Untuk menyelidiki besarnya nilai percepatan gravitasi tersebut

maka digunakan peralatan neraca arus. Fungsi dari neraca arus ini yaitu untuk

mengkalibrasi nilai perubahan massa akibat perpindahan muatan pada koil

(penghantar). Besarnya nilai perubahan massa yang diperoleh bergantung pada

variasi nilai kuat arus listrik begitu pula dengan nilai induksi magnet yang

dihasilkan. Perolehan nilai percepatan gravitasi laboratorium dengan neraca arus

(4)

laboratorium dengan peralatan bandul sederhana menggunakan metode grafis

serta dari hasil penelitian yang nantinya akan dicapai dapat menentukan diantara

kedua peralatan yang digunakan ini manakah yang memiliki nilai percepatan

gravitasi laboratorium mendekati nilai literatur percepatan gravitasi bumi.

Besarnya harga g di atas permukaan bumi tergantung pada letak posisi

garis lintang dan garis bujur permukaan bumi. Karena bumi tidak bulat seperti

bola maka besarnya g disuatu tempat di permukaan bumi tidaklah sama

(Pandiangan, 2008:23-24). Cara yang paling sederhana yang dapat digunakan

untuk menentukan nilai percepatan gravitasi bumi di suatu tempat adalah dengan

percobaan bandul sederhana, secara skema disajikan pada gambar 4. Bandul

sederhana terdiri dari sebuah massa kecil (m) yang digantung dengan tali yang

tidak memanjang dan beratnya diabaikan (Tjasyono, 2006:112).

METODE PENELITIAN

Dari nilai-nilai kuat medan magnet, pergeseran massa, panjang tali dan

periode osilasi sebuah bandul yang telah diperoleh, maka penentuan nilai

percepatan gravitasi laboratorium pada kedua peralatan dapat ditentukan sebagai

berikut :

a. Neraca Arus

Dari persamaan (01) : B g m l I

berdasarkan persamaan linear grafik (garis lurus) : y.x, dimana

B sebagai sumbu y(merupakan variabel terikat) dan m

i

sebagai

sumbu x (variabel bebas), serta g l

 sebagai gradien grafiknya

(5)

( )

Karena, m maka nilai percepatan gravitasi laboratorium (g) pada persamaan

(01) dan persamaan (03) dapat ditentukan dengan metode grafik menggunakan

persamaan berikut :

. ; .

g x gm x (04)

Ralat Perhitungan

Berdasarkan nilai percepatan gravitasi lab yang telah diperoleh maka

(6)

2 2

Berdasarkan persamaan (17) karena,

2

Hasil-hasil pengambilan data sesuai lampiran 1 dan lampiran 2 dianalisis

secara grafik untuk mendapatkan percepatan gravitasi (g) laboratorium pada

masing-masing tipe kumparan. Data dalam lampiran 1, selanjutnya dibentuk

grafik hubungan antara kuat medan magnet B (tesla) sebagai ordinat (y) dan

(7)

sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 01 hingga Gambar 06 pada peralatan

-5E-05 1E-18 5E-05 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003

B

-5E-05 1E-18 5E-05 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003

(8)

Gambar 3. Grafik B vs (mi-m0)/I untuk koil tipe SF-39

Gambar 4. Grafik B vs (mi-m0)/I untuk koil tipe SF-40

y = 108,5x + 0,034

0,0000000 0,0100000 0,0200000 0,0300000 0,0400000 0,0500000 0,0600000

-5E-05 1,1E-18 5E-05 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003

B

,

(t

e

s

la

)

[(mi-mo)/ I], (kg/ ampere)

y = 115,7x + 0,033

0,0000000 0,0100000 0,0200000 0,0300000 0,0400000 0,0500000 0,0600000 0,0700000

-5E-05 1,3E-18 5E-05 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003

B

,

(t

e

s

la

)

(9)

Gambar 5. Grafik B vs (mi-m0)/I untuk koil tipe SF-41

Gambar 6. Grafik B vs (mi-m0)/I untuk koil tipe SF-42

Sedangkan untuk mendapatkan nilai percepatan gravitasi (g) laboratorium

pada set-up peralatan bandul sederhana, data pada lampiran 2 selanjutnya dibuat

y = 108,4x + 0,006

0,0000000 0,0100000 0,0200000 0,0300000 0,0400000 0,0500000 0,0600000 0,0700000

0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006

B

,

(t

e

s

la

)

[(mi-mo)/ I], (kg/ ampere)

y = 94,61x + 0,012

0,0000000 0,0100000 0,0200000 0,0300000 0,0400000 0,0500000 0,0600000 0,0700000

0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006

B

,

(t

e

s

la

)

(10)

grafik hubungan antara periode osilasi T sekon( 2)sebagai ordinat (y) dan variasi

panjang tali l meter( )sebagai absis (x) sebagaimana disajikan pada gambar 07.

Gambar 7. Grafik T2 (Y) vs l (X) untuk bandul sederhana

Berdasarkan Gambar 1-7, dapat dihitung nilai percepatan gravitasi

laboratorium secara grafis dengan menggunakan peralatan neraca arus dan bandul

sederhana seperti yang disajikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Perhitungan percepatan gravitasi laboratorium secara grafis

Tipe Koil

Percepatan gravitasi laboratorium g m s( / 2) Kemiringan

(slope)

Neraca arus Kemiringan (slope)

Bandul sederhana

SF-37 130,200 9,8950,0651

4,023 9,8105 0,0001 SF-38 91,720 9,9060,0458

SF-39 108,500 9,7650,0542 SF-40 115,700 9,9500,0578 SF-41 108,400 9,7560,542

SF-42 94,610 9,9340,0473

Berdasarkan data pada Tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan

secara grafis untuk memperoleh nilai percepatan gravitasi bumi (g) dengan neraca

(11)

dipengaruhi oleh variasi nilai kuat medan magnet dan nilai kuat arus serta

pergeseran massa koil sehingga nilai percepatan gravitasi laboratorium yang

diperoleh juga bervariasi. Dari data pada Tebel 1 nilai percepatan gravitasi

minimum(gmin)dengan neraca arus pada tipe koil SF-41 adalah (9,7560,542) 2

/

m s sedangkan percepatan gravitasi maksimum (gmax) adalah (9,9500,0578)

2 /

m s pada tipe koil SF-40 panjang kedua koil tersebut antara lain SF-40 adalah 0,086 m dan SF-41 adalah 0,09 m.

Dari data pada Tabel 1 nilai percepatan gravitasi laboratorium dengan

neraca arus adalah (9,895 0,0651) m s/ 2 pada panjang koil 0, 076 m. Contoh perhitungannya disajikan pada Lampiran 3. Sesuai hasil yang diperoleh, nilai

percepatan gravitasi laboratorium pada tipe koil SF-37 mendekati literatur

percepatan gravitasi bumi dengan presentasi dibawah 10 %.

Panjang koil l merupakan sebuah vektor yang besarnya menyatakan

panjang kawat dan yang mengarah sepanjang kawat lurus di dalam arah arus.

Untuk mendapatkan panjang penghantar dari masing-masing koil maka terlebih

dahulu diukur panjang setiap penghantar. Dimana panjang penghantar terbesar

adalah 0,108 m pada tipe koil SF-38 dan panjang penghantar terkecil adalah

0,076 m pada tipe koil SF-37.

Nilai percepatan gravitasi laboratorium dengan bandul sederhana sesuai

data pada Tabel 1 adalah (9,8105 0,0001) m s/ 2. Besar kecilnya perolehan nilai percepatan gravitasi bumi dengan bandul sederhana bergantung pada variasi

panjang tali dan periode osilasi yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya. Secara

grafis nilai percepatan gravitasi dengan bandul sederhana dapat dilihat pada

Gambar 17 dengan kemiringan (slope) adalah 4,023. Contoh perhitungannya

disajikan pada Lampiran 2.

Perbandingan nilai percepatan gravitasi bumi antara neraca arus dengan

bandul sederhana seperti pada Tabel 1 di atas menunjukan bahwa hasil yang

mendekati literatur percepatan gravitasi bumi adalah dengan menggunakan

peralatan bandul sederhana. Hal ini dikarenakan nilai percepatan gravitasi

(12)

periode osilasi yang dihasilkan. Karena periode osilasi bandul sederhana

berbanding linear dengan panjang tali sehingga dalam penelitian ini perlu

dilakukan dengan hati-hati atau membutuhkan ketelitian yang tinggi agar hasil

penelitian yang diperoleh tidak menyimpang jauh dari hasil yang diinginkan.

Secara umum dengan cara manual menentukan nilai percepatan gravitasi bumi (g)

dengan bandul sederhana ini, adalah cukup teliti jika dipenuhi syarat-syarat

berikut ini antara lain :

1. Tali jauh lebih ringan dengan bola ata bandul.

2. Simpangan harus 150.

3. Gesekan antara tali dengan udara harus sangat kecil, sehingga dapat

diabaikan.

4. Tali penggantung bola atau bandul tidak boleh mengalami punturan,

sehingga gaya puntiran diabaikan.

Sedangkan perolehan nilai percepatan gravitasi laboratorium dengan neraca

arus bergantung pada nilai kuat medan magnet, perubahan massa dan variasi nilai

kuat arus listrik. Jika kuat arus dinaikan maka nilai kuat medan magnet akan

semakin bertambah sehingga perubahan massa koil saat dialiri arus listrik akan

bertambah dari massa mula-mula, akibat perpindahan muatan-muatan yang

bergerak. Karena kuat arus listrik yang mengalir pada koil menimbulkan induksi

magnet sehingga terjadi induksi magnet pada tipe koil yang berbeda-beda maka

perolehan nilai percepatan gravitasi laboratorium secara grafis dengan neraca arus

yang ditampilkan pada gambar 11-16 juga mengalami fluktuasi. Dengan kata lain

nilai percepatan gravitasi laboratorium dengan neraca arus bergantung pada nilai

kuat medan magnet yang diperoleh sesuai variasi nilai kuat arus listrik. Jika nilai

kuat medan magnet yang dideteksi besar, maka nilai percepatan gravitasi

laboratorium dengan neraca arus akan semakin mendekati literatur percepatan

gravitasi bumi ( )g adalah 2

9,80665m s . Perlu diperhatikan pada penggunaan / peralatan neraca arus ini, pengambilan data kuat medan magnet oleh alat sensor

harus lebih teliti dan hati-hati dalam meletakan alat sensor tersebut sesuai posisi

atau arah medan magnet pada magnet parmanen yang dipakai. Jika tidak demikian

(13)

yang diinginkan akan menyimpang jauh dari nilai literatur percepatan gravitasi

bumi. Faktor ketinggian ( )h tidak mempengaruhi nilai percepatan gravitasi laboratorium dengna neraca arus karena penelitian dilakukan pada medan magnet

tetapi sangat mempengaruhi jka penelitian pada medan gravitasi bumi. Sehingga

jelas bahwa nilai gravitasi bumi sangat bergantung pada tinggi rendahnya tempat

di permukaan bumi.

DAFTAR PUSTAKA

Dipdjono Hermawan K. Ph.D., 2008. Catatan Kuliah TF 2204. Medan

Eelektromagnetika.,. ITB, Bandung.

Hayt.W & Buck. J., 2006, Terjemahan Irzam. Harmein. Elektromagnetika.

Erlangga, Jakarta.

Halliday. D & Resnick. R., 1984, Terjemahan Pantur.Silaban. 1984. Fisika Dasar

Untuk Universitas Jilid 2., Erlangga, Ciracas Jakarta.

Pandiangan. P., 2008, Praktikum Fisika II. Universitas Terbuka, Jakarta.

Tjasyono. B. H. 2006. Ilmu Kebumian Dan Antariksa. Program Pascasarjana

Gambar

grafik hubungan antara kuat medan magnet B (tesla) sebagai ordinat (y) dan
Gambar  1. Grafik B vs  (mi-m0)/I   untuk koil tipe SF-37
Gambar 3. Grafik B vs  (mi-m0)/I   untuk koil tipe SF-39
Gambar  5. Grafik B vs  (mi-m0)/I   untuk koil tipe SF-41
+2

Referensi

Dokumen terkait

(Dasyatis annolatus), Brown Reticulad Stingray, Blue Spotted Stingray (Dasyatis kuhlii), Black Stingray (Dasyatis thetidis), Cowtail Stingray, Black Blotched Stingray, BLue

Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang/jasa Pemerintah untuk Kabupaten Sukoharjo tidaklah maksimal, karena

Namun, karena Teuku Umar mempersilakannya untuk ikut bertempur dalam medan perang, Cut Nyak Dien akhirnya menerimanya dan menikah lagi dengan Teuku Umar pada tahun

Maksud dari penggunaan metode dewatering adalah untuk menghindari rembesan muka air tanah memasuki area pekerjaan dan mengatasi genangan akibat debit air hujan, sehingga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sumber pembiayaan pendidikan berasal dari APBN, APBK, keluarga, dan masyarakat; (2) Perencanaan pembiayaan pendidikan atau RAPBS

Berdasarkan hasil dari analisis data yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi dengan media gambar animasi siswa kelas VII

Yayasan Yatim Mandiri merupakan sebuah lembaga sosial masyarakat yang memfokuskan pada penghimpunan dan pengelolaan dana ZISWA ( zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf)

Dalam hal pembelian Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS EKUITASdilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir Pemesanan Pembelian Unit