• Tidak ada hasil yang ditemukan

Zakat dan Kemiskinan atabik ziswaf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Zakat dan Kemiskinan atabik ziswaf"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Zakat dan Ke miskinan

Fadel M uhammad

(2)

Pengantar

Dunia pada saat ini memang tidak bisa dilepaskan dari isu kesenjangan dan kemiskinan.

Telah banyak ide dan instrumen yang digunakan untuk membuat masalah kesenjangan dan

kemiskinan ini teratasi. Mulai dari pemberantasan kemiskinan level negara hingga MDGs

buatan PBB.

Jika ditelaah kebelakang, pada masa awal islam telah dikenalkan kepada penduduk bumi

tentang instrumen klasik yang berupaya untuk menghilangkan kesenjangan dan mengurangi

kemiskinan. Sebuah instrumen yang membela kepentingan orang miskin melalui mekanisme

transfer kekayaan telah dikenalkan oleh Nabi Muhammmad SAW melalui islam, yaitu zakat.

Zakat di era terkini bisa dikatakan terpinggirkan sebagai salah satu instrumen fiskal negara.

Padahal di zaman awal keislaman, zakat adalah salah satu faktor pendapatan utama negara

yang di salurkan kepada mereka yang berhak (mustahik). Zakat jelasa sasaran tujuannya

(delapan ashnaf ) tetapi berbeda dengan pajak yang syarat dengan muatan politik untuk

mengarahkan penyalurannya kepada pemberantasan kemiskinan.

Tulisan ini akan memberikan gambaran dan semoga memberikan kesadaran kepada

akademisi dan praktisi bahwa zakat adalah intrumen klasik yang perlu diterapkan dan

dikelola dengan baik untuk pemberantasan kemiskinan.

Beberapa Hal Tentang Zakat

Zakat adalah salah rukun islam. Zakat menurut Qhardawi adalah harta dengan persyaratan

tertentu yang Allah SWT wajibkan atas pemiliknya (muzakki) untuk diserahkan kepada yang

berhak menerimanya (mustahik) dengan persyaratan tertentu pula.

Zakat adalah amalan ibadah yang bersifat vertikal dan horizontal. Zakat tidak hanya sebagai

suatu ibadah kepada Tuhan (hablumminallah) tapi juga memiliki fungsi sosial terhadap

sesama (hablumminannas). Zakat membuat kehidupan menjadi lebih indah ketika mereka

yang memiliki kelebihan harta memberikan sebagian kelebihan itu untuk mereka yang

kekurangan (Muthohar, 2011).

(3)

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka....”

Penerima zakat disebut dengan mustahik. Mereka ada delapan kelompok yang berhak untuk

menerima harta dari para muzakki. Firman Allah dalam surat At Taubah ayat 60 yang

artinya:

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,

pengurus-pengurus zakat, para muallaf, yang dibujuk hatinya,untuk (memerdekakan) budak,

orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah(fiisabilillah), dan orang-orang-orang-orang yang sedang dalam

perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Lagi Maha

Mengetahui Lagi Maha Bijaksana.”

Zakat dan Kemiskinan

Mahatma Ghandi mengatakan bahwa kemiskinan adalahbentuk terburuk dari kekerasan.

Sehingga masalah kemiskinan adalah sebuah masalah yang menjadi tanggung jawab

bersama. Tidak perlu mengambil contoh sampai ke negara negara Afrika untuk melihat

kemiskinan. Lihat saja di dalam negeri Republik Indonesia. Angka kemiskinan menurut BPS

per Maret 2013 berjumlah 28,07 juta jiwa.

Sistem konvesional dan peran negara tentu sadar dengan keadaan kemiskinan warga

negaranya. Namun sampai sekarang angka kesenjangan sosial itu semaki tinggi semakin hari.

Menurut laporan Oxfam bahwa setengah kekayaan penduduk dunia hanya dimiliki oleh 85

orang terkaya di dunia.

Semua pihak sadar bahwa untuk menggerakkan perekonomian maka butuh tingkat konsumsi

yang tinggi. Namun bagaimana hal ini akan dicapai ketika orang-orang miskin di negaranya

tidak mapu untuk membeli barang-barang kebutuhan?

Zakat adalah instrumen yang bertujuan untuk menghapus kemiskinanan (Qhardawi, 1997).

Dari delapan ashnaf yang berhak menerima zakat, maka prioritas pertama dan kedua dari

mustahik itu yang ialah fakir dan miskin. Hal ini menunjukkan bahwa islam betul-betul

(4)

Zakat dengan mekanisme transfer tepat sasaran, yaitu pemberian harta dari golongan muzakki

kepada mustahik akan mendorong MPC dan APC dari golongan fakir dan miskin. Karena

mereka mendapatkan uang, maka mereka bisa berkonsumsi dan berusaha keluar dari

kemiskinan (PEBS, 2009).

Zakat dapat memaksa kegiatan produksi untuk barang-barang yang dibutuhkan oleh orang

miskin. Hal ini terjadinya karena permintaan dari orang miskin yang meningkat akibat

transfer zakat yang mereka peroleh. Produsen akan memproduksi air bersih, sandang, pangan

yang secara tidak langsung akan memberantas kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan

(PEBS, 2009).

Sistem pajak yang merupakan sumber utama pendapatan negara diharapkan mampu untuk

mengurangi kemiskinan yang dihadapi oleh suatu negara. Walaupun pajak diambil dari orang

kaya namun seringkali penyalurannya tidak tepat sasaran dan sering bermuatan politis dalam

penentuan anggaran pengeluaran negara (PEBS, 2009).

Zakat juga membuat orang kaya untuk menginvestasikan uangnya kepada sektor riil karena

investasi di sektor finansial jika mendapatkan bungan adalah riba. Investasi ini perlu

dilakukan karena orang kaya tidak mau hartanya di potong setiap tahun karena adanya zakat.

Harta mereka akan berkurang setiap tahun jika kekayaannya dibiarkan menganggur (PEBS,

2009). Tentu investasi di sektor riil akan membuka lapangan kerja dan menggerakkan

(5)

Zakat Sebagai Solusi Pemberantasan Kemiskinan

Zakat dalam upaya pengentasan kemiskina adalah sebuah built-in system dalam islam.

Pertama ada asnaf atau golongan penerima zakat. Sehingga jelas kemana arah dari dana zakat

tersebut tanpa harus ada politisasi. Fakir miskin sebagai pelanggan utama zakat adalah buktu

bahwa zakat adalah instrumen pengentasan kemiskinan. Pro-poor dan self targeted membuat

zakat adalah instrumen efektif untuk pengetasan kemiskinan. Tak ada satupun instrumen

fiskal yang memiliki karakteristik seperti ini. Kedua, zakat dikenakan pada basis yang luas

dan meliputi berbagai aktivitas perekonomian. Ketiga, zakat adalah pajak spritual yang wajib

dibayar oleh muslim dalam kondisi apapun.

Zakat sangat superior untuk program pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan. Pada

sistem konvensional pengentasan kemiskinan adalah pilihan bukan suatu kewajiban.

Pengentasan kemiskinan menjadi bersifat politik karena tidak adanya dorongan yang tinggi,

tergantung kepada politic will dari rezim penguasa. Berbeda dengan zakat yang merupakan

kewajiban yang tertulis dalam Al Quran.

Walaupun dimikian demi sebuah tugas mulia yang berjudul pengentasan kemiskinan, islam

tidak hanya membebankan pada instrumen zakat semata. Kemiskinan hanya bisa di berantas

dengan sistem islam yang komprehensif, yaitu pelarangan ribam pembangunan infrastruktur,

sistem kepemilikan tanah, anggaran publik dan lain-lain. Karena ketika hanya zakat yang

dijalankan tapi perekonomian masoh menggunakan riba misalkan, maka efek pengentasan

(6)

Daftar Pustaka

FEUI, PEBS. 2009. Zakat dan Pembangunan : Era Baru Zakat Menuju Kesejahteraan

Ummat. Jakarta

Zakat, Indonesia Magnificence, PEBS FEUI. 2010. Menggagas Arsitektur Zakat Indonesia :

Menuju Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Sipil dalam Pengelolaan Zakat Nasional.

Jakarta

Sukamana, et.al. 2010. The Power of Zakah in Poverty Alleviation. Malaysia

Muthohar, Ahmad Mifdol. 2011. Keberkahan dalam Berzakat. Miranda Publishing. Jakarta

http://www.beritasatu.com/nasional/122934-bps-maret-2013-penduduk-miskin-berkurang-052-juta-orang.html Di akses pada hari senin, 2 juni 2014

Referensi

Dokumen terkait

Dalam studi kasus, hasil numerik yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan hasil aproksimasi distribusi waktu hidup yang akan datang dengan menggunakan hukum

Berdasarkan hasil analisa tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang perubahan fisik pada masa menopause dalam kategori kurang sebanyak 18 responden

Setelah peneliti mengadakan penelitian tentang Manajemen Program Evaluasi Kinerja Guru di MTs Ma‟arif Mandiraja dengan mengumpulkan data melalui berbagai sumber,

Atribut yang dianggap oleh nelayan tidak terlalu penting dan memiliki tingkat kinerja yang tidak terlalu istimewa yaitu: (9) pengetahuan petugas terhadap pelayanan yang

Dengan adanya kendala tersebut, maka harus dirumuskan suatu strategi untuk peningkatan pengelolaan Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung guna meningkatkan produksi

Pada dasarnya, sintaks pembelajaran dalam rangka pembelajaran untuk membantu siswa mampu membuat model matematika dari soal cerita adalah sebagai berikut: (1) Guru memberi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa daun murbei ( Morus alba L. ) berpengaruh dalam meningkatkan kembali jumlah sel germinal, sel sertoli, diameter tubulus

atau pemanfaatan jasa yang dibeli oleh konsumen; Memberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi manfaat jasa atau mengurangi harta kekayaan konsumen yang