• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES REGISTRASI PANGAN OLAHAN DI INDONESIA - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROSES REGISTRASI PANGAN OLAHAN DI INDONESIA - Unika Repository"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES REGISTRASI PANGAN OLAHAN DI INDONESIA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat memperoleh Sarjana Teknologi Pertanian

Disusun Oleh: Meri Andriani NIM: 15.I1.0175

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat karunia-Nya, Penulis bisa menyelesaikan penulisan Laporan Kerja Praktek dengan judul “Proses Registrasi Pangan Olahan di Indonesia”. Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Selama melakukan kerja praktek dan menulis laporan ini, Penulis mendapatkan banyak pengetahuan baru mengenai registrasiPangan Olahan di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari pengarahan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak yang telah sangat membantu baik dalam pelaksanaan kerja praktek maupun dalam penulisan laporan kerja praktek ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, STP, MSc selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

2. Ibu Inneke Hantoro, STP. MSc. sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing Penulis.

3. Ibu Meiliana S.Gz., M.S. sebagai Koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

4. Ibu Dra. Wiryani, Apt. sebagai pembimbing lapangan yang telah banyak memberi pengarahan, bantuan dan saran kepada Penulis selama menyelesaikan laporan ini. 5. Mbak Putri, Mbak Ines, Mbak Wanti, Mbak Resni, Mas Deden, Mas Suada, Mas

Rei, Mas Diki, Pak Joli serta semua staf yang telah banyak membantu dan mendampingi membimbing serta mengajari kami selama di Direktorat Registrasi Pangan Olahan

(4)

iii

7. Olivia Devi Puspitasari dan oangtuanya yang telah banyak membantu, memberikan masukan, memberikan tempat tinggal dan mendukung Penulis selama kerja praktek serta dalam penyusunan laporan kerja praktek.

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan laporan masih terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu Penulis meminta maaf jika terdapat kesalahan atau hal-hal yang kurang berkenan bagi para pembaca. Penulis bersedia menerima adanya saran dan kritik yang dapat membangun agar ke depannya menjadi semakin baik. Akhir kata, Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Semarang, 31 Mei 2018 Penulis

(5)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR GAMBAR...v

DAFTAR TABEL ...vi

1. PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Tujuan ...2

2. PROFIL PERUSAHAAN ...3

2.1 Badan POM ...3

2.2 Lokasi ...3

2.3 Visi dan Misi ...3

2.4 Tugas dan Kewenangan Badan POM ...4

2.5 Struktur Organisasi...4

2.6 Logo Badan POM ...6

2.7 Direktorat Registrasi Pangan Olahan...7

3. PROSES REGISTRASI PANGAN OLAHAN...9

4. EFEKTIVITAS SISTEM REGISTRASI PANGAN DI BADAN POM...27

5. PENUTUP ...30

5.1 Kesimpulan ...30

5.2 Saran ...30

6. DAFTAR PUSTAKA ...32

(6)

v

DAFTAR GAMBAR

(7)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persyaratan Administrasi Pendaftaran Baru...13

Tabel 2. Persyaratan Teknis Pendaftaran Baru...14

Tabel 3. Data Pendukung Lain (jika diperlukan) Pendaftaran Baru...14

Tabel 4. Persyaratan Umum Pendaftaran Variasi...15

Tabel 5. Persyaratan Tambahan Perubahan Variasi Mayor ...15

Tabel 6. Persyaratan Tambahan Perubahan Variasi Minor...16

Tabel 7. Persyaratan Pendaftaran Ulang...26

Tabel 8. Biaya Pendaftaran Pangan Olahan...26

(8)

1

1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak teknologi yang semakin maju salah satunya yaitu teknologi dibidang pangan. Banyak industri pengolahan pangan melakukan berbagai inovasi dalam menciptakan Pangan Olahan sehingga banyak bermunculan Pangan Olahan yang baru. Pangan merupakan suatu kebutuhan dasar yang sangat penting dalam kehidupan manusia dimana tanpa pangan manusia tidak dapat bertahan hidup. Keamanan pangan menjadi salah satu tolak ukur dalam penilaian kelayakanPangan Olahan yang tersebar di pasaran. Hal ini menjadi sangat penting karena keamanan pangan menyangkut keselamatan para konsumen. Seiring dengan kenaikan kualitas hidup manusia, tuntutan jaminan konsumen atas keamanan pangan pun semakin diperhatikan sehingga masalah keamanan pangan menjadi sangat penting bagi industri dan bisnis pangan. Keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, konsumen dan industri. Keterlibatan ketiga sektor tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan keamanan pangan.

Sebelum Pangan Olahan diedarkan di wilayah Indonesia, Pangan Olahan tersebut wajib didaftarkan di instansi terkait yaitu di Direktorat Registrasi Pangan Olahan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Pendaftaran Pangan Olahan merupakan satu langkah awal proses penilaian Pangan Olahan dalam rangka pengawasan keamanan Pangan Olahan yang diperdagangkan untuk melindungi konsumen. Untuk memastikan apakah suatu Pangan Olahan yang beredar di pasaran aman atau tidak, dapat dilihat dari ada tidaknya izin edar yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Sebelum Badan Pengawas Obat dan Makanan mengeluarkan izin edar, pangan olahan tersebut dinilai terlebih dahulu apakah sudah memenuhi standar keamanan, mutu dan gizi serta label PanganOlahan.

(9)

1.2. Tujuan

Tujuan dilakukannya kerja praktek di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia yaitu

1. Menerapkan pengetahuan dasar yang telah didapatkan selama perkuliahan. 2. Mendapatkan gambaran tentang dunia kerja

(10)

3 2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM)

Badan Pengawas Obat dan Makanan merupakan lembaga pemerintah non-kementrian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan. Badan Pengawas Obat dan Makanan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang kesehatan. Hal ini didasarkan pada Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan nomor 26 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan,

2.2. Lokasi

Lokasi dari Badan POM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan berada di jalan Percetakan Negara No 23, Johar Baru RT 23 / RW 7 Jakarta Pusat.

2.3. Visi dan Misi 2.3.1. Visi

Visi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah menjadi Institusi Pengawas Obat dan Makanan yang inovatif, kredibel dandiakui secara internasional untuk melindungi masyarakat.

2.3.2. Misi

Badan Pengawas Obat dan Makanan mempunyai beberapa misi yaitu :

• Melakukan pengawasan pre-market dan post-market berstandar internasional.

• Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten.

• Mengoptimalkan kemitraan dengan pemangku kepentingan di berbagai lini.

• Memberdayakan masyarakat agar mampu melindungi diri dari obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan.

(11)

2.4. Tugas dan Kewenangan Badan Pengawasan Obat dan Makanan 2.4.1. Tugas

Badan Pengawas Obat dan Makanan melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.4.2. Kewenangan

Badan Pengawas Obat dan Makanan mempunyai kewenangan menerbitkan izin edar obat dan makanan, melakukan pengujian obat dan makanan, melakukan penyidikan di bidang pengawasan obat dan makanan serta pemberian sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.5. Struktur Organisasi

Badan Pengawas Obat dan Makanan mempunyai stuktur organisasi yang diatur dalam Keputusan Kepala Badan POM RI No. 02001/SK/BPOM Tahun 2000 yang terdiri dari Kepala, Sekretariat Utama, Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan; Deputi Bidang Penindakan; Inspektorat Utama; Pusat; dan Unit Pelaksana Teknis.

Kepala

Kepala Badan POM RI mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan Badan POM.

Sekretariat Utama

(12)

5

Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif

Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan

Kosmetik

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik.

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan Pangan Olahan.

Deputi Bidang Penindakan

Deputi Bidang Penindakan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan penindakan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan obat dan makanan.

Inspektorat Utama

Inspektorat Utama mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Badan POM.

Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan

(13)

Pusat Penyidikan Obat dan Makanan

Pusat Penyidikan Obat dan Makanan yang dikepalai oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas melaksanakan penyelidikan dan penyidikan terhadap perbuatan melawan hukum di bidang produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisonal, kosmetik, produk komplemen dan makanan, serta produk jenis lainnya.

Unit Pelaksana Teknis

Unit Pelaksana Teknis Badan POM RI merupakan unit organisasi yang melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang di lingkungan Badan POM.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan jabatan fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.6. Logo Badan POM

Badan Pengawas Obat dan Makanan memiliki logo dengan warna dasar biru tua dan hijau. Warna biru tua/ekat melambangkan perlindungan sedangkan warna hijau yang melambangkan scientific base.

(14)

7

2.7. Direktorat Registrasi Pangan Olahan

Direktorat Registrasi Pangan Olahan merupakan bagian dari Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan. Direktorat ini sebelumnya bernama Direktorat Penilaian KeamananPangan. Direktorat Registrasi Pangan Olahan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang registrasi Pangan Olahan.Direktorat Registrasi Pangan Olahan merupakan bagian dari Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan. Direktorat ini dipimpin oleh seorang Direktur yang membawahi tiga Subdirektorat yaitu Subdirektorat Registrasi Pangan Olahan Risiko Tinggi, Subdirektorat Registrasi Pangan Olahan Risiko Sedang, dan Subdirektorat Registrasi Pangan Olahan Risiko Rendah dan Bahan Tambahan Pangan serta kelompok Jabatan Fungsional. Masing-masing Subdirektorat dipimpin oleh seorang Kepala Subdirektorat (Kasubdit) yang membawahi beberapa Seksi. Subdirektorat Registrasi Pangan Olahan Risiko Tinggi membawahi Seksi Registrasi Pangan Diet Khusus dan Seksi Registrasi Pangan Medis Khusus. Subdirektorat Registrasi Pangan Olahan Risiko Sedang membawahi Seksi Registrasi Pangan Berklaim dan Seksi Registrasi Pangan dengan Proses Tertentu sedangkan Subdirektorat Registrasi Pangan Olahan Risiko Rendah dan Bahan Tambahan Pangan membawahi Seksi Registrasi Pangan Olahan Risiko Rendah dan Seksi Registrasi Bahan Tambahan Pangan dan seksi Tata Operasional.

Berikut beberapa tugas dari beberapa seksi yang ada di Direktorat Registrasi Pangan Olahan

• Seksi Registrasi Pangan Diet Khusus bertugas untuk memantau, mengevaluasi, dan melaporkan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan registrasi pangan diet khusus.

• Seksi Registrasi Pangan Keperluan Medis Khusus bertugas untuk memantau, mengevaluasi, dan melaporkan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan registrasi pangan keperluan medis khusus.

(15)

• Seksi Registrasi Pangan Proses Tertentu bertugas untuk memantau, mengevaluasi, dan melaporkan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaanregistrasi pangan rekayasa genetika, pangan iradiasi, pangan organik, sterilisasi komersial, pasteurisasi, dan pangan risiko sedang lainnya.

• Seksi Registrasi Pangan Olahan Risiko Rendah bertugas untuk memantau, mengevaluasi, dan melaporkan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan registrasi Pangan Olahan risiko rendah.

• Seksi Registrasi Bahan Tambahan Pangan bertugas untuk memantau, mengevaluasi, dan melaporkan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan registrasi bahan tambahan pangan.

• Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan urusan tata operasional registrasi Pangan Olahan.

Direktorat Registrasi Pangan Olahan memiliki motto yaitu CEPPATT (Cekatan, Efisien, Profesional, Pasti (Biaya dan Waktu), Akuntabel, Tanggap dan Transparan). Jenis pelayanan yang tersedia pada Direktorat Registrasi Pangan Olahan adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Pendaftaran Manual/Umum 2. Pelayanan Pendaftaran Secara Elektronik 3. Pelayanan Pendaftaran Ulang

(16)

9

3. PROSES REGISTRASI PANGAN OLAHAN

Setiap Pangan Olahan baik yang diproduksi dalam negeri atau yang dimasukkan dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib memiliki izin edar. Izin Edar adalah persetujuan hasil penilaian pangan olahan yang diterbitkan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dalam rangka peredaran Pangan Olahan. Nomor izin edar sebagaimana dimaksud untuk pangan olahan produksi dalam negeri berupa tulisan “BPOM RI MD”yang diikuti dengan digit angka sedangkan nomor izin edar untuk Pangan Olahan produksi luar negeri berupa tulisan “BPOM RI ML” yang diikuti dengan digit angka. Untuk mendapatkan surat izin tersebut, makaPangan Olahan wajib didaftarkan terlebih dahulu di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia yaitu Direktorat Registrasi Pangan Olahan.

Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pendaftaran Pangan Olahan, setiap Pangan Olahan yang diproduksi di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran wajib memiliki izin edar. Izin Edar juga wajib untuk:

a. Pangan fortifikasi; b. Pangan SNI wajib;

c. Pangan program pemerintah;

d. Pangan yang ditujukan untuk uji pasar; dan/atau e. BTP.

Sementara itu pangan yang tidak wajib didaftarkan di Badan POM yaitu : a. Pangan Olahan yang diproduksi oleh industri rumah tangga pangan; b. Pangan Olahan yang mempunyai masa simpan kurang dari 7 (tujuh) hari; c. Pangan Olahan yang diimpor dalam jumlah kecil untuk keperluan:

−sampel dalam rangka pendaftaran;

−penelitian;

−konsumsi sendiri;

(17)

e. Pangan Olahan yang dikemas dalam jumlah besar dan tidak dijual secara langsung kepada konsumen akhir;

f. Pangan yang dijual dan dikemas langsung di hadapan pembeli dalam jumlah kecil sesuai permintaan konsumen;

g. Pangan siap saji; dan/atau

h. Pangan yang hanya mengalami pengolahan minimal (pasca panen) meliputi pencucian, pengupasan, pengeringan, penggilingan, pemotongan, penggaraman, pembekuan, pencampuran, dan/atau blansir serta tanpa penambahan BTP, kecuali BTP untuk pelilinan.

Registrasi Pangan Olahan dilakukan secara elektronik/berbasis web. E-Registration Pangan Olahan dilaksanakan secara bertahap berdasarkan tingkat risiko. Dalam hal e-registration Pangan Olahan belum dapat dilaksanakan atau sistem elektronik tidak berfungsi maka Registrasi Pangan Olahan dilakukan secara manual.

1. Tata Cara E-Registration Pangan Olahan

Perusahaan yang akan mengajukan e-registration Pangan Olahan harus melakukan pendaftaran akun perusahaan terlebih dahulu untuk mendapatkan nama pengguna (user ID) dan kata sandi (password). Perusahaan yang telah mendapatkan nama pengguna (user ID) dan kata sandi (password) dapat melakukan Pendaftaran Baru melalui aplikasi e-registration Pangan Olahan dengan alamatPendaftaran Baru dilakukan dengan cara menginput data pendaftaran dan mengunggah data pendukung melalui aplikasi e-registration Pangan Olahan dengan alamat http://e-reg.pom.go.id, serta menyerahkan hasil pengujian produk akhir asli. Perusahaan akan mendapatkan surat perintah bayar yang harus dibayar sebagai penerimaan negara bukan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perusahaan harus melakukan pembayaran sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan paling lama 10 (sepuluh) hari terhitung sejak surat perintah bayar diterima. Pendaftaran yang telah melalui proses pembayaran, dilakukan proses penilaian. Hasil penilaian disampaikan secara elektronik berupa:

a. permintaan kelengkapan atau klarifikasi data; b. penolakan; atau

(18)

11

2. Tata Cara Registrasi Pangan Olahan Secara Manual

Permohonan Pendaftaran diajukan secara tertulis dengan mengisi formulir pendaftaran secara lengkap dan benar sesuai dengan Formulir Pendaftaran dalam Lampiran 7.3. Pengisian formulir pendaftaran harus menggunakan bahasa Indonesia. Data pendaftaran dan data pendukung dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Pendaftar menyerahkan permohonan sebanyak 2 (dua) rangkap, 1 (satu) rangkap asli dan 1 (satu) rangkap salinan, kepada Kepala Badan c.q. Direktur. Permohonan pendaftaran dilakukan penilaian sesuai dengan kriteria dan persyaratan serta sesuai dengan penetapan Biaya Evaluasi. Hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2) dapat berupa:

a. diterima untuk dilakukan penilaian lebih lanjut; b. dikembalikan untuk dilengkapi; atau

c. ditolak.

Dalam hal hasil penilaian dinyatakan diterima untuk dilakukan penilaian lebih lanjut, Pendaftar diberikan surat perintah bayar. Surat perintah bayar mencantumkan Biaya Evaluasi yang harus dibayar sebagai penerimaan negara bukan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perusahaan harus melakukan pembayaran bank sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan paling lama 10 (sepuluh) hari sejak surat perintah bayar diterima.

Permohonan pendaftaran yang telah dilengkapi dengan bukti pembayaran Biaya Evaluasi dari bank, diserahkan kepada Kepala Badan c.q. Direktur untuk dilakukan penilaian lebih lanjut. Penyerahan permohonan pendaftaran disampaikan paling lama 10 (sepuluh) hari sejak surat perintah bayar diberikan kepada Pendaftar. Hasil penilaian lebih lanjut dapat berupa:

a. persetujuan Pendaftaran; atau b. penolakan Pendaftaran.

Ada tiga jenis pendaftaran Pangan Olahan yaitu: 1. Pendaftaran Baru

(19)

2. Pendaftaran Ulang

Pendaftaran Ulang adalah pendaftaran perpanjangan masa berlaku izin edar Pangan Olahan. Apabila Pangan Olahan yang didaftarkan ulang telah mengalami perubahan, maka perusahaan harus melakukan pendaftaran variasi terlebih dahulu atau mengajukan pendaftaran baru. Pendaftaran ulang Pangan Olahan hanya dapat dilakukan paling cepat 1 (satu) tahun dan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal masa berlaku izin edar berakhir.

3. Pendaftaran Variasi

Pendaftaran Variasi adalah pendaftaran perubahan data Pangan Olahan yang sudah memiliki izin edar dengan tidak menyebabkan perubahan Nomor Izin Edar dan/atau perubahan Biaya Evaluasi. Jika pendaftaran variasi Pangan Olahan yang menyebabkan perubahan Nomor Izin Edar dan/atau perubahan biaya evaluasi, pendaftar harus mengajukan permohonan pendaftaran baru.Pendaftaran variasi terdiri atas :

a. Pendaftaran variasi mayor, antara lain: - Perubahan desain label

- Pencantuman dan/atau perubahan Informasi Nilai Gizi - Perubahan dan/atau penambahan klaim, dan/atau - Perubahan komposisi dan/atau proses produksi b. Perubahan data minor, antara lain:

- Perubahan nama produsen dalam negeri dan/atau importir/distributor

- Perubahan alamat kantor Importir/Distributor selama masih dalam satu wilayah daerah provinsi;

- Perubahan nama dagang - Perubahan nama jenis

- Perubahan dan/atau penambahan berat/isi bersih

- Pencantuman keterangan halal, Tanda Standar Nasional Indonesia (SNI), dan/atau logo lainnya yang tidak terkait dengan klaim;

- Perubahan untuk kepentingan promosi dalam waktu tertentu - Perubahan masa simpan, dan/atau

(20)

13

Persyaratan Pendaftaran Pangan Olahan 1. Persyaratan Pendaftaran Baru

Persyaratan pendaftaran pangan olahan baru dibedakan berdasarkan tingkat resiko yang terdiri atas resiko tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Penetapan tingkat resiko penilaian didasarkan pada peruntukan (target konsumen) produk, nilai pH dan aw produk, suhu dan waktu proses pemanasan, informasi tentang proses tertentu seperti organik, iradiasi, rekayasa genetik, ozonisasi, pasteurisasi dan sterilisasi komesil, pencantuman klaim pada label serta penggunaan BTP. Dokumen yang harus disiapkan meliputi kelengkapan administrasi, teknis dan data pendukung lainnya.

Tabel 1. Persyaratan Administrasi Pendaftaran Baru

No Kelengkapan Data Jenis Pelayanan

Manual Elektronik a. Pangan olahan dalam negeri

1 Formulir pendaftaran yang telah diisi lengkap √ - 2 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Perusahaan - √ 3 Izin Industri (Izin Usaha Industri atau Tanda

Daftar Industri atau Izin Usaha Mikro Kecil)

•Untuk pangan yang di produksi sendiri : Izin Industri

•Untuk pangan yang diproduksi berdasarkan kontrak : a. Izin Industri Pemberi Kontrak

b. Izin Industri Penerima Kontrak

c. Surat Perjanjian/Kontrak antara Pihak Pemberi Kontrak dengan Pihak Penerima Kontrak

√ 4 Hasil audit sarana produksi atau Piagam Program

Manajemen Risiko (PMR) atau Sertifikat Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB)

√ √

5 Akte Notaris Pendirian Perusahaan - √

6 Surat kuasa untuk melakukan pendaftaran pangan

olahan √ -

b. Pangan olahan impor

1 Surat Izin Usaha Perdagangan atau Angka Pengenal Impor atau Surat Penetapan sebagai Importir Terdaftar untuk minuman beralkohol

√ √

2 Hasil audit sarana distribusi √ √

3 Sertifikat GMP/HACCP/ISO 22000/ sertifikat serupa yang diterbitkan oleh lembaga berwenang/ terakreditasi dan/atau hasil audit pemerintah setempat

√ √

4 Akte notaris pendirian perusahaan - √

(21)

6 Sertifikat Kesehatan (Health Certificate) atau Sertifikat

Bebas Jual (Certificate of Free Sale) √ √

7 Surat kuasa untuk melakukan pendaftaran pangan

olahan √ -

Tabel2. Persyaratan Teknis Pendaftaran Baru

No Kelengkapan Data Tingkat Resiko Penilaian Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah 1 Komposisi atau daftar bahan yang

digunakan termasuk keterangan asal bahan baku tertentu dan atau BTP

√ √ √ √*

2 Proses produksi atau Sertifikat

GMP/HACCP/ISO22000/sertifikat serupa yang diterbitkan /terakreditasi dan/atau hasil audit dari pemerintah setempat

√ √ - -

3 Informasi tentang masa simpan √ √ √ √

4 Informasi tentang kode produksi √ √ √ √

5 Rancangan label √ √ √ √

6 Hasil uji produk akhir (Certificate of Analysis).

√ √ - -

(*) tidak berlaku untuk komposisi tunggal

Tabel 3. Data Pendukung Lain (jika diperlukan) Pendaftaran Baru

No Kelengkapan Data Tingkat Resiko Penilaian Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah 1 Sertifikat Merek (jika label

mencantumkan ® atau ™)

√ √ √ √

2 Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia(SPPT SNI) untuk produk SNI wajib atau untuk produk yang mencantumkan tandSNI pada label.

√ √ √ √

3 Sertifikat Organik (jika label mencantumkan logo organik)

√ √ √ √

4 Keterangan tentang Pangan Produk Rekayasa Genetikuntuk bahan bakuantara lain kentang, kedelai, jagung dan tomat

√ √ √ √

5 Keterangan Iradiasi Pangan (jikadiproses dengan iradiasi)

√ √ √ √

6 Sertifikat Halal (jika label mencantumkan logo halal)

√ √ √ √

7 Nomor Kontrol Veteriner (NKV)

untuk RPH (Rumah Pemotongan Hewan)

√ √ √ √

(22)

15

2. Persyaratan Pendaftaran Variasi

Tabel 4. Persyaratan Umum Pendaftaran Variasi

No Kelengkapan Dokumen

1 Surat pengajuan sesuai dengan format yang ditetapkan 2 Izin Edar

3 Persetujuan Pendaftaran Variasi Pangan Olahan yang terakhir

4 Label yang disetujui terakhir (Lampiran Izin Edar persetujuan pendaftaran variasi) 5 Rancangan label berwarna terbaru

Tabel 5. Persyaratan Tambahan Perubahan Variasi Mayor

No Kelengkapan Data

a. Perubahan desain label 1 Rancangan label baru

b. Pencantuman dan/atau perubahan Informasi Nilai Gizi 1 Hasil analisa terbaru untuk zat gizi dan atau komponen fungsional 2 Perhitungan % AKG

c. Perubahan dan/atau penambahan klaim

1 Hasil analisa terbaru untuk zat gizi dan atau komponen fungsional yang klaimnya diubah atau ditambahkan

2 Perhitungan % AKG

d. Perubahan komposisi dan/atau Proses Produksi 1 Komposisi dan/atau Proses Produksi lama dan baru 2 Hasil uji terbaru

3 Penjelasan tentang asal bahan (khusus perubahan komposisi)

4 Keterangan tentang pangan rekayasa genetik (khusus perubahan komposisi)

Tabel 6. Persyaratan Tambahan Perubahan Variasi Minor

No Kelengkapan Data

a. Perubahan nama produsen dalam negeri 1 Izin usaha industri atau tanda daftar industri 2 Akte notaris yang menjelaskan status perubahan

b. Perubahan nama produsen luar negeri

1 Surat penunjukan dari perusahaan asal di luar negeri

2 Sertifikat Kesehatan (Health Certificate) atau Sertifikat Bebas Jual (Certificate of Free Sale)

3 Surat penjelasan perubahan nama produsen di luar negeri dari pabrik asal c. Perubahan nama dan / atau alamat Importir dan/atau Distributor

1 Surat Penunjukan dari pabrik asal dengan nama dan/atau alamat importir/distributor yang terbaru

2 SIUP atas namadan / atau alamat importir/distributor yang baru 3 Hasil audit sarana distribusi terbaru

d. Perubahan nama dagang

(23)

e. Pencantuman ogo Halal dan/atau Tanda Standar Nasional Indonesia (SNI)

1 Sertifikat Halal dan/atau SPPT-SNI

f. Perubahan untuk kepentingan promosi dalam waktu tertentu

1 Surat pernyataan atau keterangan dari perusahaan yang menjelaskan tujuan dan batas waktu untuk promosi

2 Izin promosi dari instansi yang berwenang (untuk hadiah langsung dan undian berhadiah)

g. Perubahan masa simpan

1 Hasil uji stabilitas produk yang baru h. Perubahan format kode produksi 1 Penjelasan format kode produksi yang baru

3. Persyaratan pendaftaran ulang

Tabel 7. Persyaratan Pendaftaran Ulang

No Kelengkapan Data Jenis Pelayanan

Manual Elektronik 1 Hasil audit sarana produksi dan/atau distribusi terbaru

atau Sertifikat Program Manajemen Risiko (PMR)

√ √

2 Persetujuan Pendaftaran AslI √ -

3 Label terakhir yang disetujui √ -

4 Persetujuan pendaftaran variasi terakhir yang disetujui (jika ada)

√ -

5 Rancangan label sesuai persetujuan yang terakhir √ - 6 Surat Pernyataan bahwa produk yang di daftarkan ulang

tidak mengalami perubahan dari produk yang terdaftar sebelumnya.

√ √

7 Surat Penunjukan dari perusahaan asal di luar negeri terbaru (untuk produk impor)

√ √

8 Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT –SNI) yang masih berlaku (untuk produk SNI wajib).

√ √

9 Data pendukung lain (jika diperlukan) √ √

(24)

17

maka pilih produsensedangkan jika perusahaan bertindak sebagai pendaftar pangan olahan luar negeri maka dipilih importir atau distributor dan apabila bertindak sebagai keduanya maka pilih kedua-duanya. Selanjutnya pemohon menuliskan 15 angka nomor pokok wajib pajak (NPWP) milik perusahaan dimana pengisian NPWP ini dilakukan tanpa menggunakan tanda baca (input angkanya saja). Lalu menuliskan nama perusahaan, alamat lengkap perusahaan, provinsi, kabupaten/kota, kode pos, nomor telepon kantor, nomor fax kantor, nama pimpinan tertinggi perusahaan dan penanggung jawab teknis divisi produk terkait yang didaftarkan misalnya bagian produksi, R&D, Quality Control atau Quality Insurance. Kemudian untuk data penanggung jawab dituliskan nama lengkap, jabatan, nomor telepon, serta alamat email yang nantinya akan mendapatkan user id dan password. Setelah itu user id yang diinginkan dimasukkan, yang nantinya akan digunakan untuk login dalam e-registration. Jumlah karakter user id yang digunakan masksimal 20 digit. Apabila seluruh

isian data sudah lengkap, pemohon dapat mengklik halaman selanjutnya untuk melanjutkan proses registrasi akun perusahaan.

(25)

Jika seluruh isian data sudah lengkap, halaman selanjutnya diklik maka akan muncul tampilan upload dokumen yang dipersyaratkan. Pada halaman tersebut, pemohondiminta untuk melampirkan syarat-syarat dokumen yang diminta dengan mengklik tombol browser untuk memilih dokumen yang akan diunggah. Ukuran maksimal untuk masing-masing dokumen adalah 5 MB (mega byte) dan nama dokumen harus disesuaikan dengan jenis dokumennya. Setelah memilih dokumen yang akan diunggah klik tombol open, klik ok untuk memulai proses upload dokumen dan proses ini harus diulangi sampai semua dokumen yang dipersyaratkan terunggah semua. Setelah itu, pemohon dapat mengklik tombol selesai untuk mengakhiri proses pendaftaran akun perusahaan. Kemudian petugas akan mengirimkan email verifikasi data registrasi perusahaan ke alamat email yang sudah didaftarkan dalam waktu 5 hari kerja. Email yang diterima berisi apakah registrasi akun perusahaan disetujui atau ditolak. Jika registrasi akun perusahaan disetujui, email yang diterima akan berisi data user id berserta password yang bisa langsung digunakan untuk login ke dalam e-registration untuk melanjutkan proses pendaftaran pangan olahan.

Setelah melakukan registrasi akun perusahaan, pemohon bisa melanjutkan dengan proses registrasi pangan olahan. Pemohon bisa membuka halaman utama ataulogine-registration dengan memasukkan user id, password dan captcha kemudian klik tombol login. Pemohon sebaiknya melakukan perubahan password setelah login pertama kali. Langkah yang harus dilakukan yaitu dengan memilih menu data user, pada submenu ubah data pribadi, klik password login. Pemohon diminta untuk memasukkan password lama dan password baru yang diinginkan serta konfirmasi password baru kemudian mengklik tombol ubah. Selanjutnya untuk memulai registrasi pangan olahan, bisa dilakukan dengan mengklik menu registrasi, lalu submenu pengajuan dokumen baru.

(26)

19

berdasarkan kontrak, diproduksi sendiri, single MD anak, single MD induk sedangkan untuk pangan olahan ML dengan status impor).

Langkah berikutnya yaitu pemohon memilih nama pabrik yang memproduksi, kode jenis pangan dari daftar pabrik yang dipilih, nama jenis pangan sesuai dengan kategori pangan dan kolom jenis pangan sesuai Surat Persetujuan Pendaftaran. Pemohon harus memasukkan nama jenis pangan yang akan tercetak di Surat Persetujuan Pendaftaran serta nama dagang pangan olahan. Kemudian, pemohon memilih jenis kemasan yang digunakan, menuliskan berat atau isi bersih dari pangan olahan beserta jenis satuannya dimana jenis pangan olahan harus diperhatikan apakah padat, cair atau semipadat agar satuan yang dipilih sesuai dengan jenis pangan yang didaftarkan. Apabila pangan olahan memiliki berat atau isi bersih lebih dari satu, klik tombol plus (+) kemudian pemohon dapat mengisi data seperti sebelumnya.

Selanjutnya pemohon diminta untuk memasukkan uraian pangan olahan yang akan tercetak di Surat Persetujuan Pendaftaran dengan memilih print out SPP, pilih bahasa yang diinginkan, klik informasi nilai gizi jika pangan olahan akan mencantumkan tabel informasi nilai gizi dan pemohon juga wajib memasukkan takaran saji. Pada saat memilih klaim produk, harus diperhatikan bahwa secara otomatis kotak informasi nilai gizi tercentang karena pangan olahan berklaim termasuk yang wajib mencantumkan tabel informasi nilai gizi. Kemudian pemohon harus mengisi kolom takaran saji pada bagian bawah kolom berat/isi bersih, kolom lemak total (%), lemak jenuh(%), kolesterol (mg/100 g), natrium (mg/100 g) sesuai hasil analisa dan pada kolom keterangan bisa diisi informasi tambahan mengenai pangan olahan. Apabila seluruh isian data sudah lengkap, pemohon dapat mengklik pernyataan tanggung jawab perusahaan dan klik tombol simpan untuk melanjutkan tahap berikutnya.

(27)

Jika seluruh data sudah diisi, klik tombol hasil analisa. Input hasil analisa cemaran logam hasil analisa cemaran mikroba sesuai hasil analisa yang sudah dilakukan sebelumnya dengan cara memilih tanda (<, ≤ , =, >, ≥, negatif, tidak terdeteksi, positif) terlebih dahulu kemudian diisi angkanya (penulisan angka desimal harus menggunakan tanda titik). Langkah berikutnya, pemohon dapat memilih dan memasukkan nama BTP (bahan tambahan pangan) sesuai dengan bahan tambahan pangan yang digunakan pada komposisi serta menuliskan kadar nilainya sesuai hasil analisa. Apabila pangan olahan menggunakan BTP lebih dari satu, klik tombol plus (+) untuk menuliskan nama BTP lainnya.

Berikutnya tombol preview diklik untuk melanjutkan proses registrasi pangan olahan namun jika sebelumnya mencantumkan informasi nilai gizi maka untuk melanjutkan klik tombol informasi nilai gizi dan nilai gizi dimasukkan sesuai hasil analisa yang telah dilakukan. Setelah semua data berhasil disimpan, pemohon dapat mengklik klaim produk jika pangan olahan mencantumkan klaim gizi. Pemohon memilih daftar klaim yang diinginkan dan memenuhi syarat, jika tidak memenuhi syarat maka klaim akan ditolak langsung oleh sistem dan harus segera diubah jika ingin melanjutkan ke tahap berikutnya. Setelah selesai, pemohon dapat mengklik tombol preview untuk melanjukan proses upload data pendukung. Selanjutnya akan muncul halaman preview dokumen registrasi, pemohon dapat meng-upload dokumen pendukung yang dipersyaratkan dengan mengklik tombol browse.

Untuk pangan olahan dalam negeri (MD) yang diunggahadalah rancangan label, hasil analisa, proses produksi/sertifikat GMP/HACCP, komposisi atau daftar bahan, penjelasan kode produksi, informasi masa kadarluarsa, spesifikasi BTP atau bahan tertentu serta dokumen lain yang diperlukan seperti penjelasan bahan baku tertentu, perhitungan informasi nilai gizi, sertifikat merk, sertifikat SNI dll. Sementara itu untuk pangan olahan luar negeri (ML) yang diunggah adalah foto produk, rancangan label, hasil analisa, proses produksi, sertifikat GMP/HACCP, komposisi atau daftar bahan (dari produk asal), penjelasan kode produksi, informasi masa kadarluarsa, spesifikasi BTP atau bahan tertentu, Health Certificate/ Free Sale Certificate, surat penunjukan, label terjemahan, dan dokumen lain yang diperlukan

(28)

21

Setelah memilih dokumen yang akan diunggah, pemohon dapat mengklik tombol open, lalu klik ok untuk memulai proses unggah dan proses ini harus diulangi sampai semua dokumen yang dipersyaratkan terunggah semua. Setelah semua dokumen terunggah, pemohon bisa menuliskan catatan yang nantinya akan disampaikan ke verifikator. Kemudian mengklik tombol proses untuk mengirimkan data dokumen registrasi pangan olahan keverifikator. Setelah data dokumen registrasi pangan olahan berhasil diproses, dokumen registrasi pangan olahan muncul pada data dokumen terkirim. Pendaftar dapat memantau status registrasi dan dokumen registrasi pangan olahan yang telah terkirim (Badan POM, 2013). Jika status sudah berubah menjadi Pendaftar – NIE Sudah Selesai, dengan demikian surat izin edar sudah diterbitkan dan dapat dicetak secara mandiri oleh pemohon dengan cara klik PREV NIE.

Keputusan hasil verifikasi dan validasi secara elektronik paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal permohonan diterima oleh petugas. Setelah itu akan diterbitkan surat izin edar Pangan Olahan. Berikut contoh surat izin edar pangan olahan yang dikeluarkan oleh Badan POM.

(29)

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa, surat tersebut terdiri dari nomor surat izin edar pangan olahan, kelengkapan data pangan olahan, nomor izin edar serta masa berlaku surat izin edar.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam proses pendaftaran Pangan Olahan, pemohon atau perusahan harus mengeluarkan biaya sesuai dengan kategori pangannya. Berikut rincian biaya yang harus dikeluarkan untuk mendaftarkan Pangan Olahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2017.

Tabel 8. Biaya Pendaftaran Pangan Olahan

No Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Satuan Tarif (Rp) 1 Pendaftaran Baru Pangan Olahan

a. Pangan berklaim Per item 3.000.000,00

b. Minuman beralkohol Per item 3.000.000,00 c. Produk pangan hasil rekayasa

genetik, iradiasi, atau panganorganik

Per item 2.000.000,00

d. Kategori 01.0 (produk-produk susudan analognya, kecuali yangtermasuk kategori 02.0)

Per item 750.000,00

e. Kategori 02.0 (lemak, minyak danemulsi minyak)

(30)

23

h. Kategori 05.0 (kembang gula/ permen dan cokelat)

Per item 500.000,00 i. Kategori 06.0 (serealia dan

produk

serealia yang merupakan produk turunan dari bti serealia, akar dan umbi, kacang dan empulur (bagian dalam batang tanaman), tidak termasuk produk bakeri dari kategori 07.0 dan tidak termasuk kacang dari kategori 04.2.1 dan 04.2.21

Per item 300.000,00

j. Kategori 07.0 (produk bakeri) Per item 300.000,00 k. Kategori 08.0 (daging dan produk

daging, termasuk daging unggas dan daging hewan buruan)

Per item 500.000,00

l. Kategori 09.0 (ikan dan produk perikanan termasuk moluska, krustase dan ekinodermata serta amfibi dan reptil)

Per item 500.000,00

m. Kategori l0.0 (telur dan produk- produktelur)

Per item 500.000,00 n. Kategori 11.0 (pemanis, termasuk

madu)

Per item 200.000,00 o. Kategori 12.0 (rempah, sup, saus,

salad, dan produk protein)

Per item 200.000,00 p. Kategori 13.0 (produk pangan

untuk keperluan gizi khusus)

Per item 3.000.000,00 q. Kategori 14.0 (minuman, tidak

termasuk produk susu, kecuali minuman beralkohol)

Per item 300.000,00

r. Kategori 15.0 (makanan ringan siap santap)

Per item 300.000,00 s. Kategori 16.0 (pangan campuran

komposit - tidak termasuk pangan dari kategori 01.0 sampai 15.0)

Per item 300.000,00

t. Bahan tarnbahan pangan Per item 200.000,00 2 Pendaftaran Variasi/ Perubahan data

Pangan Olahan

a. Perubahan nama produsen, importir, atau distributor

(31)

b. Perubahan nama dan alamat importer

Per surat 100.000,00 c. Pencantuman logo halal, logo

SNI,penambahan dan/ atau perubahanberat/isi bersih, perubahan namadagang, perubahan untukkepentingan promosi dalam waktutertentu, perubahan masakedaluarsa, dan / atau perubahankode produksi

Per item 100.000,00

d. Perubahan rancangan label Per item 100.000,00 e. Perubahan komposisi,

pencantuman dan/ atau perubahan informasi nilai gizi dan/atau perubahan dan/ atau penambahan klaim:

Per item 100.000,00

1. Pangan berklaim Per item 1.500.000,00 2. Minuman beralkohol Per item 1.500.000,00

3.Produk pangan hasil rekayasa genetik, iradiasi, atau pangan organik

Per item 1.000.000,00

4. Kategori 01.0 (produk-produk susudan analognya, kecuali yangtermasuk kategori 02.0)

Per item 400.000,00

5. Kategori 02.0 (lemak, minyak danemulsi minyak)

8. Kategori 05.0 (kembang gula/ permen dan cokelat)

Per item 250.000,00 9. Kategori 06.0 (serealia&produk

serealia yang merupakan produk turunan dari bti serealia, akar dan umbi, kacang dan empulur (bagian dalam batang tanaman), tidak termasuk produk bakeri dari kategori 07.0 dan tidak termasuk kacang dari kategori 04.2.1 dan 04.2.21

Per item 150.000,00

10. Kategori 07.0 (produk bakeri) Per item 150.000,00 11. Kategori 08.0 (daging danprodu

daging, termasuk daging unggas dan daging hewan buruan)

(32)

25

12. Kategori 09.0 (ikan dan produk perikanan termasuk moluska, krustase dan ekinodermata serta amfibi dan reptil)

Per item 250.000,00

13. Kategori l0.0 (telur dan produk- produktelur)

Per item 250.000,00 14. Kategori 11.0 (pemanis,

termasuk madu)

Per item 100.000,00 15. Kategori 12.0 (rempah, sup,

saus,salad, dan produk protein)

Per item 100.000,00 16. Kategori 13.0 (produk pangan

untuk keperluan gizi khusus)

Per item 1.500.000,00 17. Kategori 14.0 (minuman, tidak

termasuk produk susu, kecuali minuman beralkohol)

Per item 150.000,00

18. Kategori 15.0 (makanan ringan siap santap)

Per item 150.000,00 19. Kategori 16.0 (pangan campuran

komposit - tidak termasuk pangan dari kategori 01.0 sampai 15.0)

Per item 150.000,00

20. Bahan tarnbahan pangan Per item 100.000,00 3 Pendaftaran U1ang Pangan Olahan

a. Pangan berklaim Per item 2.500.000,00

b. Minuman beralkohol Per item 2.500.000,00 c. Produk pangan hasil rekayasa

genetik, iradiasi, atau panganorganik

Per item 1.500.000,00

d. Kategori 01.0 (produk-produk susudan analognya, kecuali yangtermasuk kategori 02.0)

Per item 600.000,00

e. Kategori 02.0 (lemak, minyak danemulsi minyak)

h. Kategori 05.0 (kembang gula/ permen dan cokelat)

(33)

i.Kategori 06.0 (serealia dan produkserealia yang merupakan produkturunan dari bti serealia, akar danumbi, kacang dan empulur (bagiandalam batang ‘ tanaman), tidaktermasuk produk bakeri darikategori 07.0 dan tidak termasukkacang dari kategori 04.2.1 dan 04.2.21

Per item 200.000,00

j.Kategori 07.0 (produk bakeri) Per item 200.000,00 k. Kategori 08.0 (daging dan produk

daging, termasuk daging unggas dan daging hewan buruan)

Per item 400.000,00

l. Kategori 09.0 (ikan dan produk perikanan termasuk moluska, krustase dan ekinodermata serta amfibi dan reptil)

400.000,00

m. Kategori l0.0 (telur dan produk- produktelur)

Per item 400.000,00 n. Kategori 11.0 (pemanis, termasuk

madu)

Per item 150.000,00 o. Kategori 12.0 (rempah, sup, saus,

salad, dan produk protein)

Per item 150.000,00 p. Kategori 13.0 (produk pangan

untuk keperluan gizi khusus)

Per item 2.500.000,00 q. Kategori 14.0 (minuman, tidak

termasuk produk susu, kecuali minuman beralkohol)

Per item 200.000,00

r. Kategori 15.0 (makanan ringan siap santap)

Per item 200.000,00 s. Kategori 16.0 (pangan campuran

komposit - tidak termasuk pangan dari kategori 01.0 sampai 15.0)

Per item 200.000,00

t. Bahan tambahan pangan Per item 150.000,00

(34)

27

4. EFEKTIVITAS SISTEM PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DI BADAN POM

Registrasi pangan olahan merupakan satu langkah awal proses penilaian pangan olahan dalam rangka pengawasan keamanan pangan olahan yang diperdagangkan untuk melindungi konsumen. Pendaftaranpangan olahan merupakan salah satu contoh pengawasan pre-market yang bertujuan untuk memastikan apakah suatu pangan olahan yang akan diedarkan di pasaran aman atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari ada tidaknya surat izin edar yang dikeluarkan oleh Badan POM. Keamanan pangan menjadi salah satu tolak ukur dalam penilaian kelayakan terhadap pangan olahan yang beredar di pasaran. Sebelum Badan Pengawas Obat dan Makanan mengeluarkan surat izin edar, pangan olahan akan dinilai terlebih dahulu apakah sudah untuk menilai kesesuaiannya dengan standar yang ditetapkan.

Dengan pendaftaran pangan olahan tersebut maka masyarakat menjadi tahu bahwa pangan olahan telah melalui penilaian keamanan, mutu dan gizinya. Selain itu masyarakat menjadi lebih percaya dan otomatis dapat meningkatkan daya jual produk pangan. Pada awalnya, dalam proses pelayanan pendaftaran pangan olahan hanya bisa dilakukan secara manual yaitu dengan mendaftarkan langsung ke Badan POM yaitu pada Direktorat Registrasi Pangan Olahan. Namun karena setiap tahunnya terjadi peningkatan permohonan pendaftaran dan terbatasnya sumber daya manusia untuk melayani permohonan pendaftaran tersebut maka diterapkan sistem pendaftaran e-registration. Proses pendaftaran e-registration ini memiliki tujuan yang sama dengan motto Direktorat Registrasi Pangan Olahan yaitu cekatan, efisien, profesional, pasti (biaya dan waktu), akuntabel, tanggap dan transparan.

Cekatan atau cepat dan efisien karena proses pendaftarannya bisa dilakukan secara elektronik (online) tanpa perlu membuang waktu untuk pergi dan mengantri ke Badan POM. Selain itu proses pendaftaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan pun. Pasti dan akuntabel karena proses dilakukan by sistem sehingga dalam hal pembayaran, jumlah yang harus dibayarkan sudah tercantum dalam surat perintah bayar dan bisa dilakukan melalui e-payment. Profesional dan tanggap dalam pelayanan dimana dokumen yang dikerjakan adalah dokumen yang pertama masuk (first in first out) sedangkan transparan karena semua persayaratan sudah tercantum secara elektronik oleh sistem.

(35)

pendaftaran akun perusahaan dapat dilakukan dengan menginput data secara elektronik, kemudian mengunggah dokumen pendaftaran yang dipersyaratkan serta menyerahkan dokumen untuk diverifikasi. Setelah pendaftaran akun perusahaan diverifikasi oleh petugas maka pendaftar akan mendapatkan konfirmasi melalui email berupa user ID dan password yang akan digunakan untuk pendaftaranpangan olahan. Dengan pendaftaran secara online, pendaftaran akun perusahaan hanya dilakukan sekali tanpa perlu dilakukan berulang kali.

Sementara itu, alur dari pendaftaran pangan olahan yaitu menginput data secara elektronik dan mengunggah dokumen, verifikasi jenis pangan, penerbitan surat perintah bayar, pembayaran, evaluasi data pangan olahan dan rancangan label, validasi dan finalisasi kemudian penerbitan surat izin edar. Proses pendaftaran pangan olahan cukup mudah dilakukan jika dokumen-dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap. Timeline penilaian untuk mendapatkan surat izin edar yaitu sekitar 30 (tiga puluh) hari kerja setelah surat perintah bayar dikeluarkan.

Proses pendaftaran panganolahanmerupakan salah satu pengawasan pre-market yang dilakukan oleh Badan POM yang bertujuan untuk menjamin keamanan, mutu dan gizi dari pangan olahan. Proses pendaftaran ini sudah maksimal karena Badan POM menilai keamanan pangan olahan yang akan dipasarkan berdasarkan hasil laboratorium yang sudah terakreditasioleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Dalam proses registrasi pangan olahan di Badan POM, tidak terlepas dari beberapa kendala yang dihadapi. Registrasi pangan olahan secara elektronik memungkinkan terjadinya error system dan koneksi jaringan yang tidak stabil terutama di daerah-daerah terpencil. Selain itu,

pada saat pendaftaran, data-data yang dikirimkan oleh pemohon/perusahaan kurang lengkap dan tidak memenuhi persyaratan sehingga memperlambat proses penilaian pangan olahan serta persyaratan-persyaratan yang diajukan tidak dipatuhi oleh perusahaan atau seperti contohnya informasi yang tertera pada label tidak jelas.

(36)

29

pangan pada tahun 2010-2014 yang terdapat pada Renstra(Rencana Strategis)Direktorat Registrasi Pangan Olahan tahun 2015-2019

Tabel 9. Data Jumlah Berkas Permohonan dan Jumlah Evaluator (2010-2014)

No Uraian Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah berkas permohonan 15.723 18.160 19.074 21.112 24.974

2 Jumlah evaluator 31 30 28 32 34

(37)

30 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

a. Badan POM adalah lembaga pemerintah non-kementrian yang bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden yang berwenang dalam sistem pengawasan obat dan makanan di Indonesia.

b. Direktorat Registrasi Pangan Olahan adalah salah satu bagian dari Badan POM yang melaksanakan tugasnya dalam pengawasan pangan (pre-market) dengan menilai keamanan, mutu gizi serta label pangan olahan sebelum pangan diedarkan.

c. Pendaftaran Pangan Olahan bertujuan untuk melindungi masyarakat dari pangan olahan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi pangan.

d. Proses pengawasan pre-market atau penilaian pangan yang telah dilakukan oleh Badan POM sudah cukup efektif

5.2. Saran

(38)

31 6. DAFTAR PUSTAKA

Badan POM. (2013). E-Registration Pangan Olahan versi 1.3. Jakarta

Badan POM. (2015). Rencana Strategis Direktorat Penilaian Keamanan Pangan tahun 2015-Diakses pada tanggal 12 Juni 2018

Badan POM. (2017). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan. Diakses pada tanggal 12 Juni 2018

Badan POM. (2017). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2017 tentang Pendaftaran Pangan Olahan. Diakses pada tanggal 12 Juni 2018

(39)

32 7. LAMPIRAN

(40)

33

(41)
(42)

35

(43)
(44)

37

Gambar

Gambar 2. Contoh Surat Izin Edar Pangan Olahan.......................................................
Tabel 4. Persyaratan Umum Pendaftaran Variasi...........................................................15
Gambar 1. Logo Badan POM
Tabel 1. Persyaratan Administrasi Pendaftaran Baru
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari batasan masalah penelitian ini yaitu memfokuskan kebijakan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan kebijakan publik pada peraturan daerah nomor 7 tahun 2009 tentang

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “AKAD SEWA MENYEWA GAME PLAYSTATION DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Jezzy Game di

Peubah yang diamati ialah masa inkubasi patogen (hari inokulasi sampai timbulnya gejala pertama), intensitas penyakit, tingkat ketahanan varietas, dan kerapatan stomata

e. Siradjo, lste Inl. Jang didjadikan l3estuursleden hendaklah mer&amp;a jang tidak berpe, ngaroeh dalam djabatan onderwijs, soepaja, mer&amp;a dapat dinasihatt oleh jang

Serta display keselamatan kerja dan kesehatan kerja 4 4 3 3.667 Pengangkutan besi anyaman ke lapangan (dengan crane) Terjepit anyaman tulangan, tertusuk tulangan, menginjak

April 2014 - Maret 2015 Menunjang kegiatan Pastori April 2014 - Maret 2015 Menjamin kesejahteraan Vikaris Sesuai peraturan.. GPIB April 2014 - oktober 2014 Vikaris mendapat

Meningkatnya jumlah cabang dikotom pada tanaman cabai yang ditanam dengan menggunakan mulsa diduga berkaitan dengan kemampuan mulsa dalam menyediakan lingkungan

1. Bahwa pada tanggal 11 Nopember 1998, Pemohon I dengan Pemohon II melangsungkan pernikahan yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kasui Kabupaten