• Tidak ada hasil yang ditemukan

Salah Satu. Diajukan Sebagai PERPUSTAKAAN STIKESS JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Salah Satu. Diajukan Sebagai PERPUSTAKAAN STIKESS JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA PROGRAM"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

TIN Diajuk NGKAT PE MENOP kan Sebagai STIKES ENGETAHU OPAUSE DI PUNDON KA i Salah Satu Stikes Jend PROGRAM S JENDRA UAN IBU U DUSUN SE G BANTUL ARYA TULI u Syarat Me dral Achmad FITRI MAW 11122 M STUDI K L ACHMA 2015 USIA 45-50 EYEGAN S L YOGYAK IS ILMIAH ncapai Gela d Yani Yog WARTI 219 KEBIDANA AD YANI YO 5 0 TAHUN T SRIHARDO KARTA H ar Ahli Mad gyakarta AN (D-3) OGYAKAR TENTANG ONO dya Kebidan RTA nan

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

“Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun Tentang Menopause di Dusun Seyegan,

Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta”.

Karya Tulis Iliamh ini telah diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati penulis mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani Yogyakarta.

2. Ibu Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta.

3. Bapak Muhammad Nofiyanto, M.Kep selaku Ketua PPPM yang memberikan izin untuk pelaksanaan penyusunan Karya Tulis Ilmiah. 4. Ibu Ekawati, SSiT., M.Kes selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan, masukan, dan motivasi dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah.

5. Ibu Dwi Yulinda, M.Keb selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.

6. Dosen dan staff karyawan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta yang telah mendukung terselesainya Karya Tulis Ilmiah.

7. Bapak H.Nur Ikhsanto, SE selaku Kepala Desa Srihardono Pundong Bantul Yogyakarta.

8. Bapak Rukiyo selaku Kepala Dusun Seyegan, Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta.

9. Ibu usia 45-50 tahun yang telah bersedia menjadi responden, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

10.Bapak dan ibu yang telah memberikan bantuan baik material maupun spiritual guna terselesainya Karya Tulis Ilimiah.

11.Teman-teman semester 6 kebidanan yang telah membantu dan memberikan motivasi sehingga Karya Tulis Ilmiah ini terselesaikan. 12.Semua pihak yang telah membantu dalam Karya Tulis Ilmiah yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, Juli 2015

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi DAFTAR ISI Halaman Lembar Persetujuan..….……….. ii

Lembar Pengesahan.………... iii

Kata Pengantar..….……… iv

Daftar Isi……….... vi

Daftar Tabel………….……….. viii

Daftar Gambar………….……….. ix

Daftar Lampiran….……… x

Intisari ……… xi

Abstrak ……….. xii

Pernyataan ………. xiii

Motto ………. xiv

Halaman Persembahan ……….. xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…..….………... 1 B. Rumusan Masalah...………... 4 C. Tujuan Penelitian....………... 4 D. Manfaat Penelitian...………. 5 E. Keaslian Penelitian……….... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori …..……… 10

B. Kerangka Teori…....………... 38

C. Kerangka Konsep....………... 39

D. Pertanyaan Peneliti.……….. 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian……… 40

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

B. Lokasi dan waktu penelitian…...……….. 40

C. Populasi………...……….. 40

D. Metode Sampling dan Sampel Penelitian………...……….. 41

E. Variabel Penelitian………...…...……….. 42

F. Definisi Operasional……....…..……… 42

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data……..……….. 43

H. Validitas dan Reabilitas…...……...………... 46

I. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data..……… 47

J. Etika Penelitian………..……… 49

K. Jalannya Penelitian………...….………. 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………. 53

B. Pembahasan ………... 60

C. Keterbatasan Penelitian ………. 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 69

B. Saran ……….. 69 DAFTAR PUSTAKA

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Tabel 1 Keaslian Penelitian….…….……… 6 2. Tabel 2.1 Presentase gejala dan tanda yang dialami wanita….…...…………... 25 3. Tabel 3.1 Definisi Operasional…....………... 41 4. Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu usia 45-50 tahun

tentang menopause……….…… 44 5 . Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi

Karakteristik Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan ……….. 53

6. Tabel 4.2 Ditribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun

Tentang Pengertian Menopause ……….…….………. 54 7. Tabel 4.3 Ditribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun

Tentang Tanda dan Gejala Menopaus……….. 55 8. Tabel 4.4 Ditribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun

Tentang Perubahan Fisik Menopause……….. 55 9. Tabel 4.5 Ditribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun

Tentang penyakit akibat Menopause ……….……….. 56 10. Tabel 4.6 Ditribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun

Tentang Penanganan Menopause……….. 56 11.Tabel 4.7 Ditribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun

Tentang Menopause……….. 57 12.Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan

tentang menopause Berdasarkan Karakteristik

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.2 Kerangka Teori…………..……… 37

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 kuesioner

Lampiran 2 kunci jawaban kuesioner

Lampiran 3 lembar persetujuan menjadi responden Lampiran 4 Permohonan Menjadi Responden Lampiran 5 Lembar Daftar Hadir Penelitian Lampiran 6 Lembar Konsultasi

Lampiran 7 Jadwal Penelitian Lampiran 8 Izin Studi Pendahuluan Lampiran 9 Izin Penelitian

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

xi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG MENOPAUSE DI DUSUN SEYEGAN, SRIHARDONO, PUNDONG, BANTUL,

YOGYAKARTA INTISARI Fitri Mawarti1, Ekawati2

Latar Belakang : Terjadi peningkatan wanita menopause setiap tahunnya 68%

menderita gejala klimakterium dan hanya 62% dari penderita yang menghiraukan gejala tersebut.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang menopause

di Dusun Seyegan Desa Srihardono Kecamatan Pundong Bantul Yogyakarta.

Metode Penelitian : Jenis penelitian merupakan deskriptif kuantitatif, lokasi di

Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul Yogyakarta pada tanggal 12-13 juni 2015. Jumlah populasi sebanyak 34 orang dan jumlah sampel sebanyak 34 orang. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang menopause

dalam kategori baik sebanyak 12 responden (35,3%), kategori cukup 18 responden (52,9%), kategori kurang 4 responden (11,8%).

Kesimpulan : Penelitian ini didapatkan hasil pengetahuan ibu usia 45-50 tahun

tentang menopause adalah cukup sebanyak 18 responden (52,9%), kemungkinan pendidikan dan pengalaman terutama kurangnya informasi.

Kata Kunci :Menopause , Ibu usia 45-50 tahun. 1. Mahasiswi STIKES A.Yani Yogyakarta 2. Dosen STIKES A.Yani Yogyakarta

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

LEVEL OF KNOWLEDGE OF WOMEN 45-50 YEARS OLD ABOUT MENOPAUSE in SEYEGAN, SRIHARDONO, PUNDONG, BANTUL,

YOGYAKARTA ABSTRACT Fitri Mawarti1, Ekawati2

Background : An increase women started menopause annually 68% of patients

with climacteric symptoms and only 62% of patient were aware with the symptoms.

Purpose : Know about the level knowledge of women 45-50 years old about

menopause in Seyegan Srihardono Pundong Bantul.

Research Method : Kind of research is using quantitative descriptive. This

research has been carried out on June 12-14 2015 and located in Seyegan Srihardono Pundong Bantul Yogyakarta and there are 34 women as sample. Sampling technique that used is total sampling.

Research Result : The level of knowledge by the mother around 45-50 years old

about menopause include in good category 12 respondents (15,3%),than include in fair category 18 respondents (52,9%), and include pont category 4 respondents (11,8%).

Conclusion : The research get the women knowledge about menopause in Seyegan,

Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta in fair category 18 respondent (52,9%), Possibilities for education and experience, especially the lack of information.

Keys : mother, menopause

1. Student of Midwifery Program Diploma (D-3) School of Health Jendral Achmad Yani Yogyakarta

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Meningkatnya status kesehatan masyarakat selain ditunjukan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, juga ditunjukkan oleh meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH). UHH di Indonesia meningkat sejalan dengan meningkatnya taraf hidup dan pelayanan kesehatan manusia. Kondisi ini membuat populasi orang berusia lanjut di Indonesia semakin tinggi (Suratini, 2005). Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak perubahan siklus kesehatan reproduksi, sampai suatu saat pertumbuhan dan perkembangan akan terhenti pada suatu tahapan sehingga banyak perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut terjadi pada proses menua, karena pada proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psiokologis. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terjadi fase menopause yaitu haid terakhir pada wanita (Proverawati, 2010). Sebenarnya menopause itu seperti menarche dan kehamilan yang merupakan hal terpenting dalam siklus hidup wanita, mengalami menstruasi pertama kali atau menarche menunjukkan mulai memproduksinya hormon estrogen sedangkan masa menopause terjadi karena ovarium tidak menghasilkan atau memproduksi hormon estrogen (Mulyani, 2013). Sesuatu yang kurang atau berlebihan, tentu mengakibatkan timbulnya suatu reaksi. Pada masa menopause reaksi nyata adalah berkurangnya hormon estrogen. Meskipun perubahan terjadi

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

2

pada hormon progesterone tetapi yang berpengaruh langsung adalah hormon estrogen (Sibagaring, 2010).

Perubahan siklus haid sebelum menopause ditandai dengan peningkatan kadar Hormon Penstimulasi Folikel (FSH) dan penurunan kadar inhibin, tetapi dengan kadar hormon Luteinisasi (LH) yang normal dan kadar estradiol yang sedikit meninggi. Segera sesudah menopause tidak ada folikel ovarium tersisa. Terjadi peningkatan FSH 10-20 kali lipat dan peningkatan LH 3 kali lipat dan kadar maksimal dicapai 1-3 tahun pascamenopause, selanjutnya terjadi penurunan yang bertahap walaupun sedikit pada gonadotropin tersebut. Peningkatan kadar FSH dan LH pada saat kehidupan merupakan bukti pasti terjadinya kegagalan ovarium. Segera setelah menopause ovarium menyekresi terutama androstenodion dan testosteron (Sarwono, 2011).

Keluhan yang dialami wanita menjelang menopause meliputi mudah tersinggung, depresi, cemas, suasana hati (mood) tidak menentu, sering lupa, dan susah berkonsentrasi, semburan rasa panas (hot flushes), keringat pada malam hari. Perubahan fisik yang timbul pada masa menopause adalah, keriput, sakit kepala,vagina terasa kering, ketidaknyamanan dalam buang air kecil dan ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air kecil (Proverawati, 2010).

Ibu-ibu usia 45-50 tahun di Dusun Seyegan, Srihardono, Pundong, Bantul banyak mengeluhkan gelisah, keringat di malam hari, sulit tidur. Keluhan tersebut tentu saja akan menggangu kesehatan, termasuk perkembangan psikis dan mempengaruhi kualitas hidup. Oleh karena itu sebaiknya wanita mempersiapkan

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

2

diri menghadapi menopause dengan pengetahuan yang memadai. Menopause tidak bisa dihindari, namun resiko timbulnya keluhan bisa menurun jika mempersiapkan diri secara fisik maupun psikis (Proverawati, 2010).

Data World Health Organization (WHO), pada tahun 2025 jumlah wanita yang berusia tua diperkirakan akan melonjak dari 107 juta ke 373 juta, sedangkan data Badan Pusat Statistika (BPS) dengan proyeksi penduduk pada tahun 2008 bahwa 5.320.000 wanita Indonesia memasuki menopause setiap tahunnya, 68% menderita gejala klimakterium dan hanya 62% dari penderita yang menghiraukan gejala tersebut. Setiap tahunnya, sekitar 25 juta wanita di seluruh dunia diperkirakan mengalami menopouse. Jumlah wanita usia 50 tahun keatas meningkat dari 500 juta pada saat ini menjadi lebih dari 1 miliar pada tahun 2030 (Supari, 2005).

Menurut penelitian Marthaningrum (2007) tentang Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause pada Wanita Usia Menopause di Kalidoro Pati didapatkan hasil 80,85% sebanyak 29 responden dikategorikan berpengetahuan baik.

Jumlah penduduk di provinsi DIY tahun 2014 mencapai 3637,1 juta penduduk yaitu laki-laki sebanyak 1797,4 juta penduduk sedangkan perempuan sebanyak 1839,7 juta penduduk. Jumlah penduduk perempuan berusia 40-44 tahun (134,3 juta penduduk) usia 45-49 tahun (132,3 juta penduduk) dan usia 50-54 tahun (119,8 juta penduduk) (BPS DIY, 2014).

Bantul merupakan Kabupaten dengan jumlah penduduk tertinggi di DIY pada tahun 2014 sebanyak 955.015 ribu penduduk yaitu laki-laki 475.872 ribu penduduk dan perempuan mencapai 479.143 ribu penduduk. Untuk data penduduk usia 40-44

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

3

tahun ( laki-laki 36.227 ribu penduduk dan perempuan 36.976 ribu penduduk), usia 45-49 tahun (laki-laki 35.000 ribu penduduk dan perempuan 35.837 ribu penduduk), usia 50-54 tahun (laki-laki 29.560 ribu penduduk dan perempuan 29.845 ribu penduduk). Sehingga dari data tersebut jumlah penduduk bantul lebih banyak perempuan dari pada laki-laki (Badan Pusat Statistika DIY, 2014).

Kecamatan Pundong memiliki jumlah wanita sebanyak 32.097 ribu penduduk, dengan penduduk perempuan 16.419 ribu penduduk dan laki-laki 15.678 ribu penduduk. Kecamatan Pundong memiliki 3 Kelurahan salah satunya Srihardono. Desa Srihardono memiliki penduduk paling banyak di Pundong, yaitu sebanyak 12.843 ribu penduduk (perempuan 6.551 ribu penduduk dan laki-laki 6.292 ribu penduduk). Usia 45-49 tahun (perempuan 567 penduduk dan laki-laki 524 penduduk), usia 50-54 tahun (perempuan 448 penduduk dan laki-laki 446 penduduk) (BPS DIY, 2014).

Berdasarkan data laporan Desa Srihardono pada tahun 2014, jumlah penduduk Dusun Seyegan Desa Srihardono Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul sebanyak 957 orang. Dengan jumlah KK 279, jumlah laki-laki keseluruhan sebanyak 464 jiwa, dan perempuan keseluruhan sebanyak 493 jiwa. Dari jumlah tersebut diperoleh data usia 22-44 tahun (perempuan 159 orang dan laki-laki 149 orang), usia 45-50 tahun(perempuan 48 orang dan laki-laki 40 orang), usia >50 tahun (perempuan 135 orang dan laki-laki 122 orang). Sehingga data yang didapatkan perempuan lebih banyak penduduknya dibandingkan penduduk laki-laki.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

4

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 26 januari 2015 melalui wawancara pada 6 orang ibu yang berusia 45-50 tahun di Dusun Seyegan Desa Srihardono Kecamatan Pundong didapatkan 2 belum mengetahui tentang menopause dan 2 orang sudah mengalami gejala-gejala menopause tetapi tidak mengetahui bahwa hal tersebut merupakan gejala menopause.

Dari uraian tersebut, peneliti tertarik untuk lebih mengoptimalkan pelayanan kesehatan pada wanita premenopause, dan peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mempelajari “Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 Tahun tentang menopause di Dusun Seyegan Desa Srihardono Kecamatan Pundong, Bantul”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari uraian tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut: “ Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang

menopause di Dusun Seyegan, Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta.

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

Diketahui tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang menopause di Dusun Seyegan Desa Srihardono Kecamatan Pundong Bantul Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang pengertian menopause di Dusun Seyegan Desa Srihardono Kecamatan Pundong Bantul Yogyakarta. 5

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

5

b. Diketahui pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang tanda gejala menopause di Dusun Seyegan Desa Srihardono Kecamatan Pundong Bantul Yogyakarta. c. Diketahui pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang perubahan fisik pada masa menopause di Dusun Seyegan Desa Srihardono Kecamatan Pundong Bantul Yogyakarta.

d. Diketahui pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang penyakit akibat menopause di Dusun Seyegan Desa Srihardono Kecamatan Pundong Bantul Yogyakarta.

e. Diketahui pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang penatalaksanaan dalam masa menopause di Dusun Seyegan Desa Srihardono Kecamatan Pundong Bantul Yogyakarta.

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang maternitas.

2. Praktis

a. Bagi Ibu usia 45-50 tahun

Mampu mengetahui menopause secara dini, dan penatalaksanaanya. b. Tenaga Kesehatan Khususnya Bidan di Puskesmas

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

6

Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan mampu memberikan pelayanan yang optimal pada ibu yang sudah menopause maupun yang belum menopause.

c. Bagi institusi

Institusi pendidikan (Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta) sebagai bahan bacaan, serta refrerensi perpustakaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan panduan bagi mahasiswiyang melakukan penelitian di Program Studi Diploma III khususnya mengenai menopause.

E. KEASLIAN PENELITIAN Penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain yaitu :

No. Nama Judul Metode Penelitian

Hasil Persamaan Perbedaan 1. Anugrah (2011) Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap Menjelang Menopause di Pedukuhan Kledokan Desa Catur Tunggal Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta Metode penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive samplin. Jumlah responden 40 orang dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan sikap menjelang menopause di Pedukuhan Kledokan Desa Catur Tunggal Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta. Tingkat pengetahuan tentang menopause dalam kategori Metode penelitian yaitu menggunakan metode deskriptif, Menggunakan pendekatan cross sectional, data menggunakan kuesioner Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling 7

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7 7 baik sebanyak 18 responden (42, 5%), sedangkan sikap responden kurang baik pada masa menjelang menopause yaitu 22 responden (55%) dengan nilai p-value sebesar 0,020 (,0,05). 2. Marthanin grum (2007), “Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause pada wanita usia menopause di Kalidoro, Pati”. Metode penelitian yang digunakam adalah diskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia menopause, teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik purposive sampling, dan instrument yang digunakan adalah kuesioner. Hasil yang diperoleh yaitu tingkat pengetahuan responden tentang menopause yaitu sebanyak 29 responden (80,85%) dikategorikan baik, 9 responden (19,15%) dikategorikan cukup baik, dan 0% dikategorikan kurang. Metode penelitian yang digunakam adalah diskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia menopause, teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik purposive sampling, 3. Ismiyati,A (2010) Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause dengan Kesiapan Menghadapi Menopause pada Ibu Premenopaus e di Metode penelitian yang digunakam adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik sampling Hasil yang diperoleh dari Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang menopause dengan Kesiapan Menghadapi Menopause yaitu sebanyak Sama-sama meneliti tingkat pengetahuan dan menggunakan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan pengambilan data menggunakan sampel jenuh. 8

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8 8 Perumahan Sewon Asri Yogya jenuh, dan instrument yang digunakan adalah kuesioner. 18 responden (64,29%) dikategorikan tinggi, 26 responden (92,86%) dikategorikan siap menghadapi menopause, ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause pada ibu premenopause di perumahan pendowoasri sewon 4. Manaru (2010) Pengaruh penyuluhan kesehatan mengenai menopause terhadap tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun di Wilayah kerja Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara rancangan penelitian menggunaka pre post test design dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sample dan menggunakan kuesioner. Hasil yang diperoleh 31 orang pengetahuan baik (44%), pengetahuan cukup 20 orang (28%), dan 20 orang (28%) berpengetahua n kurang. Dan didapatkan p=0,000 yang artinya p<0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh dalam penyuluhan tersebut. Sama-sama menggunakan pre post test design dan menggunakan kuesioner. Menggunakan teknik sampel purposive sample 9

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Bantul terdiri dari 17 Kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Pundong. Kecamatan Pundong memiliki 3 Desa dan Dusun Seyegan berada di Desa Srihardono. Luas Wilayah Dusun adalah 35,1 Ha. Pembagian wilayah administrasi di Dusun Seyegan dibagi menjadi 7 RT, batas wilayah di sebelah timur yaitu Pedukuhan Nangsri, sebelah barat Pedukuhan Ganjuran, sebelah selatan Pedukuhan Gunung Puyuh, dan sebelah utara Pedukuhan Pundong. Jumlah penduduk Dusun Seyegan sebanyak 957 jiwa, dengan penduduk laki-laki sebanyak 464 jiwa dan penduduk perempuan 493 jiwa. Jarak Dusun Seyegan dengan pusat pemerintah desa sekitar 1,5 km, dengan pemerintahan kecamatan 700 m, dari ibukota kabupaten 8 km, dari provinsi 27 km.

Pelayanan kesehatan yang ada di wilayah penelitian ini adalah satu puskesmas yaitu Puskesmas Pundong, jarak dengan Dusun Seyegan 500m dapat ditempuh dengan jalan kaki, sepeda, sepeda motor dan mobil. arisan dasa wisma, senam umum. Dusun Seyegan merupakan wilayah kerja Puskesmas Pundong. Program-program kesehatan yang sudah berjalan di Dusun Seyegan adalah penyuluhan kesehatan yang dilakukan 15 menit

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

efektif sebelum acara PKK dusun dimulai, posyandu balita, lansia serta pemberantasan jentik nyamuk.

Program-program yang berkaitan tentang menopause belum pernah dilakukan. Untuk kegiatan posyandu ibu-ibu sendiri hanya dilakukan pengecekan tekanan darah, tidak ada selingan penyuluhan. Sehingga informasi baru tidak didapatkan oleh ibu usia 45-50 tahun terutama mengenai menopause.

2. Karakteristik Subjek Penelitian

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur, Status Pendidikan dan Pekerjaan

Karakteristik Responden F % Umur 45 6 17,6 46 6 17,6 47 5 14,7 48 10 29,4 49 3 8,8 50 4 11,8 Jumlah 34 100 Status Pendidian SD 13 38,2 SMP 13 38,2 SMA 6 17,6 PT 2 5,9 Jumlah 34 100 Pekerjaan IRT 15 44,1 Swasta 8 23,5 Wiraswasta 11 32,4 Jumlah 34 100

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas ibu-ibu berumur 48 tahun sebanyak 10 responden (29,4%), status pendidikannya mayoritas SD dan SMP masing-masing sebanyak 13 responden (38,22%), dan untuk status pekerjaan mayoritas IRT sebanyak 15 responden (44,1%).

3. Analisa Hasil Penelitian

a. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang pengertian Menopause

di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kategori Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang Pengertian Menopause

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.2 bahwa tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang pengertian menopause dikategorikan baik sebanyak 24 responden (70,6%). Pengetahuan F % baik 24 70.6 cukup 8 23.5 kurang 2 5.9 Total 34 100.0

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

b. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang Tanda dan Gejala

Menopause di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kategori Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang Tanda dan Gejala Menopause

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.3 bahwa tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang tanda dan gejala menopause dalam kategori baik sebanyak 16 responden (47,1%).

c. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang Tanda dan Gejala

Menopause di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kategori Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang Perubahan Fisik pada Masa Menopause

Sumber : Data Primer, 2015

Pengetahuan F % Baik 16 47.1 Cukup 11 32.4 Kurang 7 20.6 Total 34 100.0 Pengetahuan F % Baik 8 23.5 Cukup 8 23.5 Kurang 18 52.9 Total 34 100.0

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

Berdasarkan tabel 4.4 bahwa tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang perubahan fisik pada masa menopause dalam kategori kurang sebanyak 18 responden (52,9%).

d. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang Penyakit akibat

Menopause di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kategori Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang Penyakit Akibat Menopause

Sumber ; Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.5 tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang penyakit akibat menopause dalam kategori baik sebanyak 18 responden (52,9%).

e. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang Penanganan Menopause

di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang Penanganan Menopause

Pengetahuan F % Baik 18 52.9 Kurang 16 47.1 Total 34 100.0 Pengetahuan F % Baik 22 64.7 Cukup 7 20.6 Kurang 5 14.7 Total 34 100.0

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.6 tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang penanganan menopause dalam kategori baik sebanyak 22 responden (64,7%).

f. Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause

Tingkat pengetahuan tentang menopause merupakan hasil jawaban kuesioner responden yang telah diisi. Tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi 3 yaitu baik, cukup, kurang. Hasil analisis tingkat pengetahuan tentang menopause dapat dilihat Tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun Tentang Menopuase di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul Yogyakarta Tahun 2015

S u m

bSumber : Data Primer ,2015

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukan bahwa sebagian besar responden yaitu 18 responden (52,9%), mempunyai pengetahuan kategori cukup. Sebagian kecil responden pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (11,8%). Tingkat pengetahuan F (%) Baik 12 35.3 Cukup 18 52.9 Kurang 4 11.8 Total 34 100.0

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

g. Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang Menopause

Berdasarkan Karakteristik (Umur, Pendidikan, dan Pekerjaan)

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang menopause berdasarkan Karakteristik (Umur, Pendidikan dan Pekerjaan)

Sumber Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.8 tingkat pengetahuan tentang menopause berdasarkan umur dalam kategori baik pada umur 48 tahun sebanyak 6 responden. Berdasarkan pendidikan dalam kategori cukup sebanyak masing-masing 7 responden pada tingkat pendidikan SD. Status

Karakteristik Pengetahuan

Jumlah Baik Cukup Kurang

Usia Ibu f % f % f % f % 45 2 5,8 3 8,9 1 2,9 6 17,6 46 2 5,8 3 8.9 1 2,9 6 17,6 47 0 0 5 14,7 0 0 5 14,7 48 6 17,6 3 8,9 1 2,9 10 29,4 49 1 2,9 2 6,1 0 0 3 9 50 1 2,9 2 6,1 1 2,9 4 11,7 Pendidikan SD 3 8,8 7 20,7 3 8,8 13 38,3 SMP 5 14,7 7 20,7 1 2,9 13 38,3 SMA 3 8,3 3 8,3 0 0 6 17,6 PT 1 2,9 1 2,9 0 0 2 5,8 Pekerjaan IRT 4 11,7 9 26,6 2 5,8 15 44,1 Swasta 3 8,8 5 14,7 0 0 8 23,5 Wiraswasta 5 14,7 4 11,7 2 5,8 11 32,2 Total 34 100

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

60

pekerjaan mayoritas sebagai IRT berdasarkan pekerjaan dalam kategori cukup sebanyak 9 responden dengan pekerjaan IRT.

B. Pembahasan

1. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang pengertian menopause di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diketahui tingkat pengetahuan tentang pengertian menopause dalam kategori baik sebanyak 24 responden (70,6%).

Pengetahuan kategori baik membuktikan bahwa ibu usia 45-50 tahun mampu menjawab kuesioner mengenai pengertian menopause. Dalam hal ini penyuluhan yang diberikan sangat mendukung terhadap pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang pengertian menopause. Dalam penelitian ini semua responden memiliki pengetahuan baik tentang pengertian menopause karena responden sudah berada pada tahap memahami (comprehension) yang diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Notoatmodjo (2012), Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

2. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang tanda dan gejala menopause di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul

Berdasarkan hasil analisa untuk tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang tanda dan gejala menopause dalam kategori baik sebanyak 16 responden (47,1%).

Pengetahuan ini membuktikan bahwa ibu usia 45-50 sudah banyak yang mengalami gejala menopause. Sehingga mengerti mengenai tanda gejala dengan baik. Dalam penelitian ini semua baik tentang gejala menopause karena responden sudah berada pada tahap memahami (comprehension) yang diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

Menurut Ariani (2014), seseorang yang memiliki sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas pula, dan pengetahuan bisa didapatkan dari beberapa sumber diantaranya media cetak, media elektronik, papan, keluarga, teman dan lain-lain.

Pengetahuan tentang menopause sangat penting dan dibutuhkan oleh ibu usia 45-50 tahun. Pengetahuan dibutuhkan agar ibu mampu melakukan tindakan preventif terhadap menopause dan mengenali secara dini gejala menopause yang mungkin dialaminya sehingga dapat dilakukan penanganan. Cara mengenali tanda gejala menopause setiap orang berbeda hanya saja ada beberapa tanda pasti menopause seperti berhenti menstruasi.

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

Tetapi ibu juga harus aktif untuk mencari informasi mengenai menopause itu sendiri, selain dari penyuluhan yang sudah dilakukan. Juga harus mencari informasi dari majalah, tv, ataupun dari tenaga medis sekitar. Pengetahuan kategori baik tentang menopause akan menjadi dasar untuk berperilaku bagi ibu usia 45-50 tahun berkaitan dengan menopause. Ibu usia 45-50 tahun akan semakin memperhatikan kondisi kesehatan tubuhnya, mendeteksi dini gejala menopause dan mampu melakukan penanganannya.

3. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang perubahan fisik pada masa menopause di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul

Berdasarkan hasil analisa tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang perubahan fisik pada masa menopause dalam kategori kurang sebanyak 18 responden (52,9%)

Perubahan fisik yang hampir dialami ibu-ibu adalah perubahan berat badan yang bertambah, menurut Mulyani (2013) keluhan yang timbul pada masa menopause salah satunya seperti perubahan berat badan yang disebabkan karena ketidakseimbangan antara pola makan dengan olahraga. Dalam pengetahuan dikategorikan kurang kebanyakan karena ibu usia 45-50 tahun tidak memperhatikan perubahan yang signifikan pada masa menopause sehingga rata-rata pengetahuan mengenai perubahan fisik dalam kategori kurang. Dalam penelitian ini responden memiliki pengetahuan kurang tentang perubahan fisik karena responden belum berada tahap tahu

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

63

(know) yang berisikan kemampuan untuk mengenali dan peristilah, definisi fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, dan sebagainya. Selain itu, juga dikarenakan responden memiliki sumber informasi yang kurang dari tenaga kesehatan.

4. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang penyakit akibat menopause di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul

Berdasarkan hasil analisa tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang penyakit akibat menopause dalam kategori baik sebanyak 18 responden (52,9%).

Perlu diketahui pada masa-masa usia memasuki 40 tahun ibu akan rentang penyakit, salah satunya adalah hipertensi. Menurut proverawati (2010) hipertensi sering tidak terlihat gejalanya, biasanya penderita merasakan tanda-tanda pusing, kaki dan tangan kesemutan, sakit kepala yang luar biasa. Penyebabnya belum diketahui tetapi ada beberapa faktor penyebab seperti merokok, keturunan, konsumsi garam yang berlebih. Untuk menghindari penyakit yang tidak diinginkan disarankan untuk mengkonsumsi makanan bergizi, olahraga tertatur. Sehingga stamina dalam tubuh tetap terjaga. Dalam penelitian ini semua responden memiliki pengetahuan baik tentang penyakit akibat menopause karena responden sudah berada pada tahap memahami (comprehension) yang diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek

(33)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

64

yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

5. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang penanganan menopause di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul

Berdasarkan hasil analisis data tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang penanganan menopause dalam kategori baik sebanyak 22 responden (64,7%).

Dalam masalah ini terutama penangnan menopause ibu-ibu sudah banyak yang mengetahui mengenai penanganannya, sehingga didapatkan hasil pengetahuan ktegori baik. Menurut Proverawati (2010), olahraga akan meningkatkan kebugaran dan kesehatan seseorang. Di masa menopause akan menguatkan tulang, mencegah dari penyakit, menstabilkan berat badan, dan mengurangi stress. Sehingga disarankan ibu usia memasuki 45 tahun untuk slalu menjaga stamina dengan salah satunya yaitu olahraga teratur.

Dalam penelitian semua responden memiliki pengetahuan baik tentang penangaan menopause karena responden sudah berada pada tahap memahami (comprehension) yang diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Dalam hal ini responden sudah melakukan penanganan seperti olahraga secara rutin.

(34)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

65

6. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang menopause di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 34 responden menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang menopause pada kategori baik 12 responden (35,3%), kategori cukup sebanyak 18 responden (52,9%), dan kategori kurang sebanyak 4 responden (11,8%).

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang menopause belum memadai. Ibu usia 45-50 tahun belum sepenuhnya mempunyai pemahaman yang benar tentang menopause. Pengetahuan tentang menopause kategori cukup pada responden penelitian ini perlu untuk ditingkatkan. Upaya peningkatan pengetahuan dapat diberikan melalui penyuluhan kesehatan.

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan berbagai gejala yang ditemukan dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal budinya. Berdasarkan penelitian Marthaningrum (2007) dengan hasil penelitian Dalam kategori baik sebanyak 29 responden (80,85%), kategori cukup 9 responden (19,15%), sudah sejalan dengan peneliti lain hanya saja terdapat perbedaan hasil pada penelitian terdahulu yang pernah dilakukan penelitian lain.

Pengetahuan kategori cukup dapat dilihat dari hasil jawaban kuesioner responden yang belum menjawab seluruh pertanyaan dengan benar. Pengetahuan kategori cukup dapat diartikan bahwa responden belum

(35)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

66

sepenuhnya mengetahui dan memahami tentang menopause. Pengetahuan tentang menopause kategori cukup terbentuk karena ibu usia 45-50 tahun belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang menopause sebelumnya. Informasi hanya diperoleh ibu usia 45-50 tahun dari media seperti TV, majalah , teman tetapi informasi yang didapatkan belum mendalam. Selain itu disebabkan juga kesadaran ibu usia 45-50 tahun yang masih kurang untuk mencari informasi tentang menopause, sehingga ibu usia 45-50 tahun tidak berusaha mendapatkan informasi tentang menopause. Keterbatasan informasi menyebabkan pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang menopause menjadi kurang.

Harapannya pengetahuan tentang menopause yang diperoleh dapat merubah sikap dan perilaku ibu usia 45-50 tahun dalam mendeteksi secara dini dan menangani gejala menopause menjadi lebih baik. Admin (2005) juga berpendapat bahwa wanita yang memahami tentang menopause diharapkan wanita dapat melakukan upaya pencegahan sedini mungkin untuk siap memasuki umur menopause tanpa harus mngalami keluhan berat..

7. Pengetahuan Ibu Usia 45-50 tahun tentang menopause di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul Berdasarkan Karakteristik (Umur, Pekerjaan, Pendidikan)

Hasil analisa data tingkat pengetahuan tentang menopause berdasarkan umur dalam kategori baik pada umur 48 tahun sebanyak 6 responden.

(36)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

67

Menurut Ariani (2014) salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur. Semakin bertambah usia maka akan semakin berkembang pula daya tangkap pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya akan semakin membaik.

Hasil analisa data tingkat pengetahuan tentang menopause berdasarkan pendidikan dalam kategori cukup sebanyak masing-masing 7 responden pada tingkat pendidikan SD. Makin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah orang tersebut menerima informasi. Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa. Pengetahuan erat hubungannya dengan pendidikan yang tinggi maka semakin luas pula pengetahuan yang dimiliki (Ariani, 2014).

Hasil analisa data tingkat pengetahuan tentang menopause berdasarkan pekerjaan dalam kategori cukup sebanyak 9 responden dengan pekerjaan IRT. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Seseorang yang bekerja akan sering berinteraksi dengan orang lain sehingga akan memiliki pengetahuan yang baik pula ( Notoatmodjo, 2010).

Setiap individu sangatlah berbeda, karena setiap individu memiliki pola pikir dan persepsi yang berbeda. Pengalaman, pengetahuan sangatlah mempengaruhi kondisi individu masing-masing. Terutama pendidikan,

(37)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

68

umur dan pekerjaan. Pada dasarnya semakin tinggi pendidikan yang didapatkan semakin baik pula ilmu yang dimilikinya.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

2. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar dan salah saja.

Kendala penelitian :

1. Saat melakukan penelitian door to door ada salah satu ibu yang tidak ada dirumah pada saat dikunjungi, dan harus datang lagi hari selanjutnya.

2. Saat akan melakukan penelitian, untuk meminta surat izin dari kelurahan untuk minta surat balasan dari kelurahan terlalu memakan waktu yang lama, karena dilempar tanggung jawab dari petugas kelurahan untuk membuatkan surat balasan.

(38)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

69

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang pengertian menopause dalam kategori baik sebanyak 24 responden (70,6%).

2. Tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang tanda dan gejala menopause dalam kategori baik sebanyak 16 responden (47,1%).

3. Tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang perubahan fisik menopause dalam kategori kurang sebanyak 18 responden (52,9%).

4. Tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang penyakit akibat menopause dalam kategori baik sebanyak 18 responden (52,9%).

5. Tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang penanganan menopause dalam kategori baik sebanyak 22 responden (64,7%).

6. Tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang menopause dalam kategori baik sebanyak 12 responden (35,3%), kategori cukup 18 responden (52,9%), kategori kurang 4 responden (11,8%).

B. Saran

1. Bagi Ibu Usia 45-50 tahun

Diharapkan mampu mengenali perubahan fisik, gejala dan penanganannya, sehingga pengetahuan yang didapatkan mampu menerapkan dalam perilaku nyata.

(39)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

70

70

2. Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya Bidan di Puskesmas

Diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan dan membuat program peningkatan intensitas penyuluhan tentang menopause baik kepada ibu-ibu yang akan mengalami menopause maupun yang telah memasuki menopause agar pengetahuan dan kesadaran ibu-ibu semakin meningkat. 3. Bagi Institusi

Hendaknya karya tulis ini digunakan sebagai sumber bacaan atau refrensi untuk meningkatkan kwalitas pendidikan kebidanan khusunya pada wanita menopause.

(40)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2005. Terjadi Pergeseran Umur Menopause.www.mkia-kr.ugm.ac.id. Diakes tanggal 26 Februari 2010. Jam 15.35

Anggraeni, D. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Anugrah. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan sikap menjelang menopause di pedukuhan kledokan Desa Catur Tunggal Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta.Yogyakarta:KTI Stikes Yogyakarta.

Ariani, A.P. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistika Daerah Istimewa Yogyakarta. (2015). Data Kependudukan Tahun 2014 Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta.

Hidayat, A. A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

HK, Joseph. M. Nugraha. 2010. Catatan Kuliah Ginekologi & Obstetri (Obsgyn) untuk Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Ismiyati, A. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause dengan Kesiapan Menghadapi Menopause Pada Ibu Premenopause di Perumahan Sewon Asri Yogyakarta. Skripsi : Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diakses 22 Desember 2014.

Laporan Desa Srihardono. (2015). Data Kependudukan Tahun 2014 Desa Srihardono Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul. Yogyakarta.

Lestary,D. 2010. Seluk Beluk Menopause.Yogyakarta: Nuha Medika.

Mahfoetz. 2005. Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Fitrimaya.

Manuaba, I. B. 2009. Memahami Kesehatan Tentang Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.

(41)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Marthaningrum, 2007. Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause pada wanita usia menopause di Kalidoro, Pati. Jawa Timur: KTI Universitas Brawijaya Malang. Mulyani, S. 2013. Akhir Siklus Menstruasi pada Wanita di Usia Pertengahan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka cipta. Notoadmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Oktiawan, I. M. 2012. “Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Perawatan

Diri Lansia yang Aktif Mengikuti Binaan Di Posyandu Lanjut Usia Puspotulodo Wilayah Puskesmas Jetis”.KTI. Universitas Respati Yogyakarta. Proverawati,A. 2010. Menopause dan Sindrome Premenopause.Yogyakarta: Nuha

medika.

Riwidikdo, H. 2007. Statistika Kesehatan.Yogyakarta : Mitra Cendikia Press. Saifudin. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sarwono, P. 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Sibagaring, E. E. R. Pusmaika.Rismalinda.2010. Kesehatan Reproduksi wanita. Jakarta: Trans Info Medika.

Soekanto, S. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Grafindo Persada. Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta. 2015. Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah. Suratini, KT. 2005. Pola Hidup Menjelang Menopause.Jurnal Kebidanan dan

Keperawatan . STIKES „Aisyiyah Yogyakarta. Halaman 86.

Supari, S. F. 2005. Terjadi Pergeseran Usia Menopause. (online). Available://http://dc180.4shared.com/doc/-4wYopyN/preview.html 17 Maret 2012.

Gambar

Gambar 2.3 Kerangka Konsep ……………..……………………………… 38
Tabel  4.1  Distribusi  Frekuensi  Karakteristik  Berdasarkan  Umur,  Status  Pendidikan dan Pekerjaan
Tabel  4.4  Distribusi  Frekuensi  Kategori  Tingkat  Pengetahuan  Ibu  Usia  45-50 tahun tentang Perubahan Fisik pada Masa Menopause
Tabel  4.5  Distribusi  Frekuensi  Kategori  Tingkat  Pengetahuan  Ibu  Usia  45-50 tahun tentang Penyakit Akibat Menopause

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu, penulis mengusulkan metode alternatif untuk mencari tempat pencelupan yang memiliki kualitas paling baik dengan AHP, mencari penyebab mengapa tempat pencelupan

Tesis yang berjudul “Pengaruh Aliansi Stratejik dan Perencanaan Stratejik terhadap Kinerja Perusahaan dalam Menciptakan Keunggulan Bersaing (Studi Kasus di PT.

yang cocok untuk kondisi ternaungi dengan tumbuhan yang bisa tumbuh pada. kondisi

Teguh Hidayatul R, S.I.Kom., M.Si., MA Radio Andika Kediri R.Bambang Moertijoso,S.Sos., M.Si. Radio

Jika kemudian yang terjadi sebaliknya, yakni pendapatan perusahaan tidak cukup untuk membiayai operasional, ditekankan Tarko, perusahaan harus berada pada posisi yang harus

Berdasarkan hal tersebut peneliti berupaya untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan cara memodifikasi bola dengan menggunakan bola plastik sehingga diharapkan dapat mendorong

“Kebijakan pemberlakuan syariat Islam dapat mempengaruhi kestabilan kehidupan masyarakat, baik secara langsung atau tidak langsung dalam sebuah realitas sosial”(Ibid,2007:68). Di

Karyawan yang kadang-kadang membuat kesalahan tata bahasa tetapi tidak mempengaruhi makna, maka diberi skor empat.. Mereka yang tidak ada atau sedikit kesalahan tata bahasa, maka