• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Mobile untuk Pendidikan Man

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembelajaran Mobile untuk Pendidikan Man"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pembelajaran Mobile untuk Pendidikan: Manfaat dan Tantangan

1,Yousef Mehdipour , 2,Hamideh Zerehkafi

1,Phd Scholar, Institute Of Advanced Study In Education, Osmania University, Hyderabad,

India. E- 2,MBA, College Of Commerce And Business Management, Osmania University,

Hyderabad, India

1. Pendahuluan/Introduction

Istilah M-Learning atau "Mobile Learning", memiliki arti yang berbeda untuk komunitas yang berbeda, yang merujuk pada subset E-Learning, teknologi pendidikan dan pendidikan jarak jauh, yang berfokus pada pembelajaran lintas konteks dan pembelajaran dengan perangkat mobile.

Penelitian yang telah dilakukan pada penggunaan aplikasi mobile seperti ini sudah sangat menjanjikan. Misalnya, sebuah studi baru-baru ini yang didanai oleh Departemen Pendidikan, melihat kaitan antara pembelajaran, dan aplikasi game pendidikan PBS Kids, Martha Speaks Dog Party. Studi tersebut menemukan bahwa setelah anak-anak menggunakan aplikasi ini setiap hari selama dua minggu, kosa kata anak-anak Judul 1 berusia antara tiga dan tujuh tahun meningkat sebanyak 31 persen. Studi serupa, yang dilakukan di Universitas Kristen Abilene, berpusat pada penggunaan aplikasi Statistik 1. Siswa menggunakannya di dalam dan di luar kelas dan berkomentar bahwa mereka memahami isinya dengan lebih baik, dan lebih termotivasi untuk melakukannya dengan baik, saat menggunakan aplikasi. Instruktur setuju dengan pengamatan ini, dan menambahkan bahwa para siswa juga dipersiapkan dengan lebih baik untuk kelas. Menurut sebuah laporan oleh Ambient Insight di tahun 2008, "pasar AS untuk produk dan layanan Mobile Learning tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan lima tahun (CAGR) sebesar 21,7% dan pendapatan mencapai $ 538 juta pada tahun 2007. Data tersebut menunjukkan bahwa Permintaan relatif kebal dari resesi. " (Adkins, 2008). Temuan laporan tersebut mengindikasikan bahwa permintaan terbesar sepanjang periode perkiraan adalah untuk layanan pengembangan khusus, konversi konten, dan layanan media dan bahwa sektor kesehatan menyumbang 20% dari total pasar AS untuk pembelajaran mobile.

(2)

disinkronkan dengan waktu jam mutlak, sekarang teknologi mobile memungkinkan kita untuk menegosiasikan ulang rapat dan kejadian on the fly. Namun, fitur dasar ponsel adalah: Membuat dan menerima panggilan; Mengirim dan menerima pesan teks; dan alat kantor dasar mis. Fitur-fitur ponsel yang menarik. Termasuk fitur: Bluetooth; Kamera mampu mengambil stills dan lebih umum sekarang video; pembaca e-book, games; Merekam audio; GPS / lokasi sadar; dan browser Web untuk terhubung ke internet.

2. Metode Penelitian/Method

Pembelajaran mobile muncul sebagai salah satu solusi terhadap tantangan yang dihadapi pendidikan. Dengan berbagai alat dan sumber daya yang selalu tersedia, pembelajaran mobile memberikan peningkatan pilihan untuk personalisasi pembelajaran. Pembelajaran mobile di kelas sering membuat siswa bekerja saling bergantung, berkelompok, atau secara individu untuk memecahkan masalah, mengerjakan proyek, untuk memenuhi kebutuhan individu, dan untuk memungkinkan suara dan pilihan siswa. Dengan akses ke begitu banyak konten kapan dan dimana saja, ada banyak kesempatan untuk pembelajaran formal dan informal, baik di dalam maupun di luar kelas. Studi menunjukkan bahwa notebook, tablet ponsel, iPod touch, dan iPads adalah perangkat yang sangat populer untuk pembelajaran mobile karena biaya dan ketersediaan aplikasi mereka. Mereka digunakan untuk mengumpulkan tanggapan siswa, membaca buku dan situs elektronik, merekam refleksi, mendokumentasikan kunjungan lapangan, mengumpulkan dan menganalisis data, dan banyak lagi (Keegan, 2005: 3)

Tingkat akhir dari strategi untuk menggabungkan pembelajaran bergerak dalam pendidikan dan pelatihan arus utama diwakili oleh pengembangan dan penawaran kepada siswa modul penuh dengan pembelajaran mobile. Dengan datangnya modul teknologi 3G yang layak dapat dikembangkan. Menawarkan modul-modul ini, dengan penyerahan tugas, daftar kontak, pemeriksaan dan penilaian akan memberikan bukti lebih lanjut tentang keabsahan pembelajaran bergerak sebagai penyedia arus pendapatan yang menarik bagi operator seluler.

Pembelajaran mobile juga membutuhkan kerangka filosofis baru dan paradigma pendidikan baru jika ingin berkembang. Baru setelah itu akan menjadi di mana-mana. Berikut ini, disarankan agar pembuat kebijakan:

(3)

Pembuat kebijakan harus memperhitungkan investasi dan pendekatan TIK yang ada, dan merancang strategi untuk melengkapi daripada mengganti infrastruktur saat ini.

2. Melokalkan kebijakan

Pembuat kebijakan harus mempertimbangkan konteks lokal negara atau wilayah saat membuat kebijakan baru atau menyesuaikan yang sudah ada, karena strategi yang bekerja untuk satu negara mungkin tidak sesuai dengan negara lain.

3. Dukung standar teknis terbuka

Pembuat kebijakan harus mendorong penggunaan platform berbasis standar terbuka untuk aplikasi pembelajaran mobile, untuk meningkatkan akses dan memperlancar proses pembangunan.

4. Mempromosikan kerja sama lintas arah dan kemitraan multipihak

Pembuat kebijakan harus mempromosikan kerja sama antara berbagai cabang pemerintahan dan mendorong kemitraan antara pemangku kepentingan dari berbagai sektor dan tingkat.

5. Menetapkan kebijakan di semua tingkatan

Pembuat kebijakan harus membuat atau merevisi kebijakan pembelajaran bergerak baik di tingkat nasional maupun lokal, terlepas dari apakah pendidikan didesentralisasikan. Kebijakan nasional harus memberikan struktur dan panduan menyeluruh, sementara kebijakan lokal mengarahkan pelaksanaannya di masing-masing kabupaten atau institusi.

6. Mengkaji dan memperbarui kebijakan yang ada

Pembuat kebijakan harus meninjau ulang kebijakan yang ada, terutama di tingkat lokal, yang mungkin terlalu membatasi sehubungan dengan penggunaan teknologi mobile di sekolah dan universitas. Kebijakan nasional mungkin perlu diklarifikasi atau direvisi untuk memberikan panduan yang lebih baik kepada kabupaten dan institusi.

7. Memastikan pendidikan inklusif

(4)

3. Hasil dan Pembahasan/Result and Discussion

E-Learning telah datang untuk mendefinisikan penyebaran pengetahuan pendidikan melalui Internet. Hal ini membuat E-Learning menjadi bagian dari pelatihan berbasis teknologi. Ini juga mencakup sejumlah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Internet, dimana pembelajaran mobile adalah satu bagian. Banyak penulis (misalnya, Mostakhdemin-Hosseini dan Tuimala, 2005) melihat Mobile Learning hanya sebagai evolusi alami E-Learning, yang melengkapi sebuah komponen yang hilang seperti fitur nirkabel, atau sebagai tahap baru jarak jauh dan E-Learning (misalnya, Georgiev, et al., 2004). M-Learning sering digambarkan sebagai menempati sub-ruang di dalam ruang E-Learning, yang pada gilirannya merupakan sub-bagian pembelajaran digital.

1.4.Differentiating E-Learning dari Mobile Learning

E-Learning bisa real-time atau self-mondar-mandir, juga dikenal sebagai pembelajaran "sinkron" atau "asinkron". Selain itu, E-Learning dianggap 'tertutup' (terhubung dengan sesuatu) dan disajikan secara formal dan terstruktur. Sebaliknya, pembelajaran mobile seringkali berjalan serba otomatis, tidak terikat dan informal dalam presentasinya (lihat Tabel 1).

Subject E-Learning M-Learning

Place lecture in classroom or internet labs learning anywhere, anytime

Pedagogical Change

More text- and graphics based instructions

More voice, graphics and animation based instructions

lecure in classroom or in internet labs learning occurring in the field or while mobile

Instructor to Student

Communication

Time-delayed (students need to check e-mails or web

sites Instant delivery of e-mail or SMS

passive communication Instant communication

Asynchronous Synchronous

Audio- teleconference common Audio- and video-teleconference possible

(5)

travel time to reach to internet site

no travel time with wireless internet connectivity

dedicated time for group meetings Flexible timings on 24/7 basis

poor communication due to group consciousness

Rich communication due to one-to-one communication, reduced inhibitions

Feed back to student

1-to-1 basis possible 1-to-1 basis possible

Asynchronous and at times delayed Both asynchronous and synchronous

Mass/standardized instruction Customized instruction

Benchmark-based grading Performance & improvement-based grading

Simulations & lab-based experiments Real-life cases and on the site experiments

Paper based Less paper, less printing, lower cost

Assignments & Tests

In-class or on computer Any location

Dedicated time 24/7 Instantaneous

Restricted amount of time Any amount of time possible

Standard test Individualized tests

Usually delayed feedback Instant feedback possible

Fixed-length tests Flexible-length/number of questions

Presentations, Exams & Assignments

Theoretical and text based

Practical oriented exams direct on site, handson based

Observe and monitoring in lab

Observe in the field and monitoring from remote location

Class-based presentations

1-to-1 presentations with much richer communication

Usually use of one language

Automatic translation for delivery of instructions in many languages (possible)

Mostly individualized, component based group work Simultaneous collaborative group work

Paper-based assignment delivery Electronic-based assignment delivery

Hand-delivery of assignments at a particular place and time

E-delivery of assignments at any place and time

Instructor's time used to deliver lectures

Instructor's time used to offer individualized instructions and help

Tabel 1: Perbedaan antara E-Learning dan M-Learning

(6)

NILAI PEMBELAJARAN MOBILE (Savill, 2010): Tutor yang telah menggunakan program dan teknik Learning telah membuat pernyataan nilai berikut yang mendukung M-Learning.

1. Penting untuk membawa teknologi baru ke dalam kelas.

2. Perangkat yang digunakan lebih ringan dari pada buku dan PC.

3. Pembelajaran mobile dapat digunakan untuk melakukan diversifikasi jenis kegiatan belajar yang dilakukan siswa dalam (atau pendekatan pembelajaran campuran).

4. Pembelajaran mobile mendukung proses belajar daripada menjadi bagian integral dari pembelajaran.

5. Pembelajaran mobile bisa menjadi alat tambahan yang berguna bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Namun, untuk SMS dan MMS ini mungkin tergantung pada ketidakmampuan spesifik siswa atau kesulitan yang terlibat.

6. Pembelajaran mobile dapat digunakan sebagai hook 'untuk melibatkan kembali remaja yang tidak puas.

4. Simpulan/Conclusion

Gambar

Tabel 1: Perbedaan antara E-Learning dan M-Learning

Referensi

Dokumen terkait

Slide 7-3 Kecurangan Pengendalian internal Prinsip-prinsip aktivitas pengendalian internal Keterbatasan Setara kas Kas yang penggunaannya dibatasi Saldo kompensasi Membuat

untuk melikuidasi persekutuan, seperti penagihan piutang, konversi aset non kas menjadi kas, pembayaran kewajiban  persekutuan, dan distribusi laba bersih yang

Oogenesis hanya dapat menghasilkan satu sel telur matang dalam sekali waktu, berbeda dengan spermatogenesis yang menghasilkan satu sel telur matang dalam sekali waktu, berbeda

“Tim Bagian Humas Biro Komunikasi IPB University siap bekerjasama dengan admin medsos untuk saling men- support kristalisasi perubahan rebranding IPB University ke stakeholder

Outsourcing memungkinkan suatu perusahaan memindahkan pekerjaan- pekerjaan rutin dalam perusahaan untuk dikerjakan oleh pihak lain di luar perusahaan. Dengan menyerahkan

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana) Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif 10 11 Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif Target

Pengaruh konsentrasi substrat (sukrosa) terhadap aktifitas enzim invertase amobil dilakukan dengan cara memasukkan butiran Ca- alginat yang mengandung enzim invertase ke dalam 8

[r]