KILAS BALIK RABU 15 DESEMBER 2004
NEWS 1: Konferensi Desa
Gugatan atas sentralisasi yang dipakai oleh pemerintah Orde Baru/ dalam mengatur relasi pusat dengan
daerah/ telah melahirkan UU No.22 Tahun 1999/ yang secara substantive memberi kewenangan kepada
daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri/ yang
berdasarkan pada aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada//
Namun/ belum lagi tuntas eksperimentasi pada pelaksanaan otonomi daerah ini/ pada bulan oktober
2004 kemarin/ pemerintah pusat mensahkan berlakunya UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan
daerah sebagai pengganti UU No.22 tahun 1999// Dengan disahkannya UU ini/ pelaksanaan tata
pemerintahan daerah/ dan relasi pusat dengan daerah/ telah mengalami perubahan yang sangat radikal//
Jika dalam UU No.22 Thn 1999/ pemerintah pusat menyerahkan kewenangan pada daerah untuk
mengelola pemerintahannya sendiri/ maka dalam UU No.32 Thn 2004/ pemerintah daerah hanya
mendapat residu kewenangan kepada daerah dari pemerintah pusat/ dalam bentuk menjalan urusan
pemerintahan/ yang tidak dapat di jalankan oleh pemerintah pusat//
Oleh karena itu/ sebuah konfrensi desa/ diselenggarakan oleh Institute For Research and Empowerment
(IRE) Yogyakarta/ di Wisma LPP/ Rabu pagi/ dengan tujuan mengajak para peserta konfrensi untuk
mengkaji secara kritis/ substansi yang terkandung dalam UU No.32 tahun 2004/ dan merumuskan
agenda bersama/ untuk mensikapi keluarnya UU tersebut// Konfrensi desa tersebut menghadirkan 100
peserta yang berasal dari 24 desa (DIY dan Jateng) mitra IRE/ anggota DPRD Kabupaten dan propinsi
di Yogyakarta/ anggota DPD dari Yogyakarta/ Pemda/ Akademisi dan tokoh masyarakat//
NEWS 2:
Banyak jenis tanaman yang ada disekitar kita/ yang bisa digunakan dalam proses pengobatan suatu
penyakit// Koleksi tanaman obat/ sebenarnya banyak kita jumpai dimana saja// Hanya saja/ selama ini/
kita tidak tahu/ bahwa ternyata tanaman yang sering kita anggap sebagai rumput itu/ bisa memberikan
manfaat bagi kesehatan tubuh kita//
Sebagai contoh/ tanaman pacar air/ yang dapat mengobati berbagai jenis penyakit seperti/ terlambat
dan nyeri haid/ kesulitan melahirkan/ serta membantu proses penyembuhan patah tulang// Tanaman
lain yang dapat dimanfaatkan adalah cocor bebek/ sidaguri/ kemuning dan lain sebagainya//
Untuk mendapatkan khasiat dari tanaman obat ini/ kita dapat mengkonsumsinya secara langsung/ atau
dengan merebusnya terlebih dahulu// Untuk cara yang lebih praktis lagi/ saat ini telah dikembangkan/
bentuk kapsul dari saripati tanaman obat tersebut// Tentu saja/ tanpa efek samping dan obat pengawet//
Sementara itu minat masyarakat yang ingin kembali lagi ke alam/ sangat menguntungkan dalam bisnis
tanaman obat ini// Diprediksikan/ usaha tanaman obat ini/ akan terus berkembang lagi di tahun-tahun
mendatang// Berbagai jenis koleksi tanaman obat ini/ dapat kita temui dalam bursa agribisnis akhir
tahun STTP/ di jalan kusuma negara/ Jogjakarta// Kegiatan yang menjadi sentra tanaman dan ikan hias
NEWS 3: Ketoprak humor
Sebuah adegan ketoprak wayang orang/ yang berjudul “Rahwana Must Die”/ dipentaskan di gedung purna budaya selasa malam kemarin// Wayang orang ini/ sebagian besar diperankan oleh para seniman
kondang dan pelawak lokal Jogja/ diantaranya Jonet/ Mbok Beruk/ Den baguse/ Gepengk kesana
kesini/ Anang Batas// Pagelaran wayang tersebut juga diiringi dengan alunan musik dari grup sastro
muni// Formasi pertunjukan ketoprak lesung ini/ bisa dikatakan baru/ karena didalamnya/ para
penonton juga sekaligus disuguhi dengan alunan musik humor// Selain itu/ maksud dan tujuan dari
diadakannya pertunjukan ketoprak ini/ adalah untuk menunjukkan bahwa masih ada sekelompok
pemuda yang menghargai dan mencintai seni ketoprak/ sebagai warisan budaya khas jawa tengah/
didalam kehidupan modern saat ini//
NEWS 4: Narkoba masalah bersama
Permasalahan Narkoba selama ini/ masih sering dianggap sebagai masalah pemerintah dan pecandunya
sendiri// padahal narkoba justru menjadi masalah masyarakat/ secara umum// Masyarakat-lah/ yang
bisa mendapatkan efek negatif dari penyalahgunaan narkoba/ dan yang sekaligus bisa membantu dalam
usaha pemberantasannya//
Anggapan yang sering beredar di masyarakat/ bahwa dengan adanya seorang pecandu narkoba di
lingkungannya/ maka sebuah aiblah yang muncul// Tindakan yang langsung diambil/ pada umumnya
adalah dengan mengucilkan si pecandu tersebut// Perilaku semacam ini justru akan lebih mendorong si
pengguna untuk terus memakai narkoba// Hal ini karena memang tidak ada orang lain yang peduli
terhadapnya/ kecuali obat-obatan terlarang itu sendiri// Pada kasus seperti ini/ si pengguna narkoba/
sangat membutuhkan bantuan dari orang lain/ untuk bisa terbebas dari jeratan narkoba//
Oleh karena itu/ masyarakat yang berada dalam satu lingkungan yuang sama dengan si pengguna/
justru diharapkan bisa melakukan pendekatan untuk memberikan dorongan semangat padanya//
NEWS 5: Jumlah uang beredar BI
Sejak diberlakukannya Undang –Undang No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah dan Undang-undang No 25 tahun 1999/ tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah/ maka aktivitas
perekonomian didaerah diperkirakan semakin meningkat/ sejalan dengan prinsip-prinsip Money Follow
Functions// Kondisi ini/ secara teoritis akan berdampak pada peningkatan jumlah uang yang beredar di
daerah tersebut// Bank Indonesia Yogyakarta/ bekerjasama dengan Program magister sains/ dan doctor
ilmu-ilmu ekonomi program pasca sarjana/ universitas gajahmada/ serta fakultas ekonomi universitas
Atmajaya Yogyakarta/ Selasa kemarin mengadakan Forum diskusi Ekonomi Putaran III/ yang mengambil judul “JUMLAH UANG BEREDAR DI PROPINSI DIY/ DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA”// Penghitungan uang beredar regional ini/ bukan hanya bermanfaat bagi BANK INDONESIA saja/ akan tetapi dapat bermanfaat pula bagi banyak pihak/ seperti bagi
pemerintah daerah// Penghitungan jumlah uang beredar ini/ dapat dimanfaatkan untuk menganalisis
karakteristik perekonomian daerah/ sekaligus sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan di era