• Tidak ada hasil yang ditemukan

OUTLINE. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KOTA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "OUTLINE. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KOTA SEMARANG"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

OUTLINE

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

KOTA SEMARANG

(2)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

LKjIP TAHUN 2017

DINAS PERDAGANGAN KOTA SEMARANG

Jl. Dr. Cipto No. 115 Semarang Telp. 024 – 3547888, Fak 024 - 3544303

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karuniaNya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perdagangan Kota Semarang Tahun 2017.

LKjIP SKPD Tahun 2017 merupakan bentuk komitmen nyata Dinas Perdagangan Kota Semarang dalam mengimplementasikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN dan RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LKjIP adalah wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada masyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran. Proses kinerja Dinas Perdagangan Kota Semarang telah diukur, dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk LKjIP.

Adapun tujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi di masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKjIP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan pemerintah.

Demikian LKjIP ini kami susun semoga dapat digunakan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk peningkatan kinerja di masa mendatang.

Semarang, Maret 2018 KEPALA DINAS PERDAGANGAN

KOTA SEMARANG

FAJAR PURWOTO, SH, MM Pembina Utama Muda NIP. 19640115 199201 1 001

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Gambaran Umum Organisasi

1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 2. Struktur Organisasi

3. Sumberdaya Manusia 4. Sarana dan Prasarana C. Permasalahan Utama

D. Sistematika Penulisan LKjIP

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis

B. Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

1. Ringkasan Capaian Kinerja pada Indikator kinerja Utama.

2. Ringkasan Capaian Kinerja pada perjanjian kinerja Tahun 2017 B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

C. Akuntabilitas Keuangan

1. Target dan Realisasi Pendapatan

2. Alokasi Anggaran dan Realisasi Belanja 3. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(5)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Arah kebijakan Sub Bidang Perdagangan pada Bidang Ekonomi tahun 2016 – 2021 adalah Revitalisasi dan pengembangan pasar tradisional melalui rintisan pembangunan dan perlindungan/ pelestarian bagi keberadaan pasar tradisional, serta Peningkatan disiplin PKL melalui pemberdayaan sektor informal dan penataan sentra- sentra PKL sebagaimana tujuan dan sasaran program.

Dalam rangka meningkatkan infrastruktur ekonomi kota serta menyediakan sarana usaha yang layak dan nyaman bagi masyarakat Kota Semarang, disamping berpedoman pada RPJMD Kota Semarang, maka untuk sasaran program dan kegiatan Dinas Perdagangan Kota Semarang tahun 2017 juga berpedoman pada Permendagri Nomor 13 tahun 2006 ( Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ), yaitu meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

4. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 5. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

6. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 7. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Tahun Anggaran 2017 secara keseluruhan sasaran yang ditetapkan telah dapat diwujudkan/dicapai sesuai program dan kegiatan.

Indikator tersebut diketahui dari :

1. Meningkatnya fasilitas sarpras dan fasilitas pendukung perpasaran dalam upaya meningkatkan kenyamanan bagi pedagang maupun pengunjung pasar sekaligus memperlancar jalur distribusi barang dan jasa yaitu dengan terlaksananya Pembangunan Pasar klitikan (lanjutan), Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar Tahap II, Pembangunan Pasar Waru, Pembangunan Pasar Srondol Berbasis UMKM.

2. Meningkatnya perbaikan dan pemeliharaan fasilitas sarana prasarana pasar yang memadai yang meliputi Perbaikan MCK pasar-pasar dan Pemeliharaan ringan pasar-pasar sebagai bagian kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam upaya pelestarian keberadaan bangunan pasar tradisional

(6)

3. Meningkatnya ketertiban dan keindahan dalam rangka pembinaan bagi PKL sebagai upaya pemberdayaan dan penataan sektor informal melalui Pembangunan sheter PKL Suryokusumo (lanjutan), Pembangunan Shelter PKL Lempongsari, Pembuatan Lapak Sementara PKL Banjir Kanal Timur, Pembuatan Shelter PKL Kelurahan Pekunden, Kajian Penataan PKL Kawasan Segitiga Emas.

4. Tersusunnya dokumen perencanaan teknis (DED) 5 Pasar dan 2

5. kajian lingkungan dan Lalu Lintas di 2 pasar sebagai langkah awal (persiapan) dalam pembenahan dan penataan ulang pasar pada program pengembangan pasar tradisional modern dengan target pertahun 2 pasar terbangun.

Adapun program dan kegiatan prioritas maupun lanjutan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2017, diantaranya adalah :

1. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri -Kegiatan Pembangunan Pasar Tradisional :

 Pembangunan Pasar Srondol (Ps.Berbasis UMKM ) Rp.10.385.600.000

 Pembangunan Pasar klitikan (lanjutan) Rp.13.251.000.000

 Pembangunan Pasar Waru Rp. 15.511.500.000

 Pembuatan Lapak Sementara Pasar Johar MAJT Rp. 16.196.300.000 2. Program Pembinaan PKL dan Asongan

 Pembuatan Shelter PKL Suryokusumo Rp. 3.636.000.000

 Pembuatan Shelter PKL Kelurahan Lempongsari Rp. 200.000.000

 Pembuata Lapak Sementara PKL BKT Rp. 3.408.406.000

 Pembuatan Shelter PKL Kel. Pekunden Rp. 200.000.000

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah provinsi/kab./kota untuk mengurus dan memajukan daerahnya sendiri. Hal ini diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, dan pemberdayaan peran serta masyarakat.

Dalam pelayanan di bidang pengelolaan pasar tradisional dan pedagang kaki lima berdasarkan peraturan perundangan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD dirinci berdasarkan UU, PP, Perda, Kepmen.

Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa mendatang dapat berhasil dengan baik, maka harus disusun dalam suatu perencanaan yang matang. Perencanaan yang disusun tentunya harus mempertimbangkan keadaan yang ada dan memprediksikan keadaan yang akan datang dengan berbagai dukungan dan hambatan yang akan timbul.

B. Gambaran Umum Organisasi

1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi a. Kedudukan

Dinas Perdagangan adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah.

Dinas Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

b. Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang dan Peraturan Walikota Semarang Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Perdagangan, Peraturan Walikota Semarang Nomor 127 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis dinas Metrologi Legal pada Dinas

(8)

Perdagangan Kota Semarang, Peraturan Walikota Semarang Nomor 127A Tahun 2016 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit Pelaksana Dinas Pasar Wilayah Johar, Wilayah Karimata, Wilayah Bulu, Wilayah Karangayu, Wilayah Jatingaleh, dan Wilayah Pedurungan pada Dinas Perdagangan Kota Semarang tugas Dinas Perdagangan Kota Semarang yaitu membantu Walikota dalam melakanakan urusan Pemeintahan Bidang Perdagangan yang menjadi kewenagan daerah dan tugas perbantuan yang ditugaskan Kepala Daerah.

c. Fungsi

1) Perumusan Kebijakan Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga, bidang Bina Usaha, Bidang Penataan dan Penetapan dan Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdagangan;

2) Perumusan Rencana Strategi sesuai dengan Visi dan Misi Walikota;

3) Pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan Kesekretariatan, bidang pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga, Bidang Bina Usaha, Bidang Penataan dan Penetapan dan Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdagangan, dan UPTD;

4) Penyelenggaraan Pembinaan bawahan dan lingkup tanggungjawabnya;

5) Penyelenggaraan penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai;

6) Penyelenggaraan Kerjasama Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga, Bidang Bina Usaha, Bidang Penataan dan Penetapan dan bidang Pengembangan Sarana dan Sarana Perdagangan;

7) Penyelenggaraan Kesekretariatan Dinas Perdagangan;

8) Penyelenggaraan Program dan Kegiatan Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga, Bidang bina Usaha, Bidang Penataan dan Penetapan dan Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdagangan, dan UPTD;

9) Penyelenggaraan Penilaian Kinerja Pegawai;

10) Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi Program dan kegiatan Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga, Bidang Bina Usaha, Bidang Penataan dan penetapan dan Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdagangan dan Unit Pelayanan Teknis Dinas;

(9)

11) Penyelenggaraan Laporan pelaksanaan program dan kegiatan;

12) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

2. Struktur Organisasi

Bagan Struktur Organisasi a. Kepala Dinas

b. Sekretaris, terdiri dari :

1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

2) Sub Bagian Keuangan dan Aset;

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga, terdiri dari : 1) Seksi Ekspor dan Impor;

2) Seksi Stabilitas Harga Barang; dan 3) Seksi Pengendalian Usaha.

d. Bidang Bina Usaha, terdiri dari :

1) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha;

2) Seksi Pendapatan; dan

3) Seksi Pembinaan Pedagang Kreatif Lapangan.

e. Bidang Penataan dan Penetapan, terdiri dari : 1) Seksi Pemetaan dan Penetapan;

2) Seksi Pengawasan Sarana Perdagangan; dan 3) Seksi Penetapan.

f. Bidang Pengembangan Prasarana dan Sarana Perdagangan, terdiri dari : 1) Seksi Bagunan;

2) Seksi Kebersihan Lingkungan; dan 3) Seksi Pelayanan Air Kelistrikan.

g. UPTD, terdiri dari :

1) UPTD Pasar Wilayah Johar;

2) UPTD Pasar Wilayah Karimata;

3) UPTD Pasar Wilayah Bulu;

4) UPTD Pasar Wilayah Karangayu;

5) UPTD Pasar Wilayah Jatingaleh; dan 6) UPTD Pasar Wilayah Pedurungan.

7) UPTD Metrologi Legal.

(10)

Sumberdaya Manusia

Tabel

Susunan Kepegawaian

NO URAIAN JUMLAH (Or) KET

1 PNS 292

2 CPNS 0

3 TPHL 2

JUMLAH 294

Tabel Tingkat Pendidikan

NO URAIAN JUMLAH (Or) KET

1 S2 11

2 S1 118

3 Sarjana Muda / D3 2

4 SLTA 114

5 SLTP 28

6 SD 19

JUMLAH 292

Tabel Menurut Golongan

NO URAIAN JUMLAH (Or) KET

1 Gol. IV 13

2 Gol. III 136

3 Gol. II 123

4 Gol. I 20

JUMLAH 292

Tabel Pejabat Struktural

NO URAIAN JUMLAH (Or) KET

1 Eselon IIb 1

2 Eselon IIIa 1

3 Eselon IIIb 4

4 Eselon IVa 21

5 Eselon IVb 6

JUMLAH 33

(11)

4. Sarana dan Prasarana

Tabel

Sarana dan Prasarana

NO URAIAN JUMLAH KET

1 Kendaraan roda 2 29

2 Kendaraan roda 3 6

3 Kendaraan roda 4 13

4 Komputer 49

5 Laptop 18

6 Printer 51

7 Scanner 3

8 Mesin ketik 8

9 Mesin faximile 3

10 Pesawat telepon 6

11 Pesawat televisi 4

12 Pesawat HT 72

13 RIG 6

14 Server 3

15 UPS 7

16 AC 26

17 LCD 2

18 Panaboard 1

19 CCTV 2 (Paket)

20 Handycam 4

21 Camera digital 6

22 Soundsystem 2

23 Wireless 2

24 Pompa air 2

25 Mesin potong rumput 3

26 APAR 229

27 Brankas 2

28 Filling cabinet 53

29 Almari besi 5

30 Almari kayu biasa 9

31 Almari kayu besar 7

32 Almari double - arsip 1

33 Almari sorok 2

34 Meja eselon III 5

35 Meja eselon IV 19

36 Meja staf 150

37 Meja rapat 9

38 Meja kursi tamu 5

39 Meja front office 1

40 Etalase meja kaca 1

41 Kursi eselon III 5

42 Kursi eselon IV 50

43 Kursi staf 106

44 Kursi pimpinan rapat 5

45 Kursi rapat 70

46 Box apar 60

47 Mesin fotokopi 1

(12)

C. Permasalahan Utama

Pelaksanaan pembangunan pasar dilakukan secara bertahap dikarenakan keterbatasan anggaran sehingga pembangunan pasar tidak bisa selesai dalam waktu satu tahun yang mengakibatkan terlalu lamanya pedagang dilapak sementara.

Dengan lamanya para pedagang dilapak sementara berakibat pedagang merasa tidak nyaman dan mengalami kerugian.

Selanjutnya setelah selesai pembangunan pasar pedagang sulit untuk ditata kembali ke bagian pasar yang baru dengan alasan tidak mau menempati dilantai satu dan dua. Hal ini dikarenakan terbatasnya lahan bangunan pasar yang sangat terbatas.

D. Sistematika Penulisan LKjIP

Sistematika Penulisan LKjIP adalah sebagai berikut : BAB I - PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas proses peningkatan pelayanan, dan pemberdayaan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan perundangan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD yang disusun dalam proses perencanaan program dan kegiatan yang matang keterkaitannya dalam proses penyelenggaraan pembangunan daerah.

1.2 Gambaran Umum Organisasi

Memuat informasi tentang peran SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumberdaya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mencakup dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi mulai satu eselon di bawah kepala SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme), sampai dengan sumber daya manusia, asset/modal dan unit usaha yang masih operasional.

1.3 Sistematika Penulisan LKjIP

Menguraikan pokok bahasan dalam Penulisan LKjIP SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.

(13)

BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Mengemukakan secara ringkas salah satu bahan telaahan perumusan isu strategis pelayanan yang dapat mempengaruhi pencapaian yang menjadi rumusan pernyataan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program SKPD terkait dengan visi, misi, serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam 1 (satu) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Renja.

BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA

Memuat informasi dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah, dan capaian penting yang telah dihasilkan dalam pencapaian program prioritas SKPD melalui pengukuran, analisis, akuntabilitas keuangan dan mengulas hambatan utama yang masih dihadapi dan perlu diatasi melalui penetapan kinerja selanjutnya.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada bagian ini dikemukakan capaian penting yang telah dihasilkan dalam pelaksanaan capaian program prioritas SKPD melalui pelaksanaan capaian program yang telah dihasilkan sebelumnya.

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Mengemukakan capaian penting yang telah dihasilkan dalam pelaksanaan capaian program prioritas SKPD melalui pelaksanaan capaian program yang telah dihasilkan sebelumnya, serta mengulas hambatan-hambatan utama yang dihadapi.

C. Akuntabilitas Keuangan

Memuat informasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, dan mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan dalam pelaksanaan capaian program prioritas SKPD melalui :

1. Target dan realisasi pendapatan 2. Alokasi dan realisasi belanja

3. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran.

(14)

BAB IV - PENUTUP

Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja SKPD serta langkah-langkah antisipatif yang mungkin diambil untuk mengatasi masalah yang berpotensi timbul pada masa yang akan datang.

(15)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis 1. Visi

Mengacu pada Visi Pemerintah Kota Semarang yaitu Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang Hebat Menuju Masyarakat Semakin Sejahtera.

Visi tersebut mengandung maksud bahwa Semarang sebagai kota Metropolitan berwawasan lingkungan dan akan menjadi kota yang handal dan maju dalam perdagangan dan jasa, dengan dukungan infrastruktur yang memadahi serta tetap menjadi daerah yang kondusif untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan dukungan pengembangan politik, keamanan, sosial, ekonomi dan budaya.

Gambaran pasar tradisional modern yang sehat menuju masyarakat sejahtera adalah merupakan identifikasi isu strategis yang berkembang saat ini dalam rangka mengantisipasi ancaman keterpurukan akibat kepungan pasar modern yang tidak terkendali, dan memberikan wahana persaingan yang sehat antara keduanya, dan juga merubah image pasar yang becek kotor dan bau, tidak terjaminnya faktor keamanan, resiko pengurangan timbangan pada barang yang dibeli, koridor penuh sesak, dan sejumlah alasan lainnya, namun disisi lain pasar tradisional juga masih memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki pasar modern diantaranya adalah masih adanya kontak sosial saat tawar menawar antara pedagang dan pembeli, juga pasar tradisional lebih menggambarkan denyut nadi perekonomian rakyat kebanyakan karena masih banyak orang yang menggantungkan hidupnya, dari mulai para pedagang kecil, kuli panggul, pedagang asongan, hingga tukang becak, maka yang perlu dilakukan adalah merubah wajah pasar tradisional agar bisa lebih nyaman, aman, teratur, kompetitif dapat bersaing dan siap hadir berdampingan dengan pasar/toko modern

(16)

2. Misi

Mengacu pada Misi Pemerintah Kota Semarang khususnya Mewujudkan visi Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang Hebat menuju Masyarakat Semakin Sejahtera dirumuskan 4 (empat) misi pembangunan daeran sebagai berikut :

a. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang berbudaya dan Berkualitas.

Pembangunan diprioritaskan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang memiliki tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang tinggi serta menjunjung Tinggi budaya asli Kota Semarang.

Memperbaiki infrastruktur pasar tradisional, penataan ulang tapak (zonasi) Pasar dan penataan ulang melalui shelter PKL, serta penciptaan praktik pengelolaan pasar yang lebih baik mencakup jaminan tingkat kesehatan dan kebersihan yang layak, penerangan hemat energy dan sirkulasi udara yang cukup, aman, nyaman, dan memiliki lahan parkir serta fasilitas yang memadai.

b. Mewujudkan Pemerintah yang semakin Handal untuk Meningkatkan Pelayanan Publik.

Penyelenggaraan Pemerintah diprioritaskan pada pelaksanaan ekonomi daerah ecara nyata, efektif, efisien dan akuntabel dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good govermance) sehingga mampu memberikan pelayanan yang prima kepasa masyarakat yang disertai dengan penegakan supremasi hukum dan hak asasi manusia.

Mensyaratkan SDM yang berkualitas sebagai pengelola pasar yang tidak hanya bertindak sebagai pengumpul retribusi semata, tetapi secara konsisten mampu berkoordinasi dengan pedagang maupun stakeholder dalam mengelola dan memberdayakan potensi sumberdaya, serta melaksanakan pelatihan atau evaluasi secara berkala.

c. Mewujudkan Kota Metropolitan yang dinamis dan Berwawasan Lingkungan.

Pembangunan diprioritaskan pada optimalisasi pemanfaatan tata ruang dan peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah yang terencana,selaras, serasi, seimbang dan berkeadilan dengan tetap memperhatikan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

(17)

Penetapan regulasi yang sistematis mengenai pasar modern, termasuk yang menyangkut isu hak dan tanggung jawab pemerintah dan pengelola pasar, dan juga sanksi atas pelanggaran aturan tersebut, yang terpenting adalah menjamin bahwa aturan tersebut dipahami oleh para pemangku kepentingan Pemerintah Pusat maupun Daerah, dan harus memiliki mekanisme kontrol serta sistem pemantauan untuk menjamin kompetisi yang sehat antara pengusaha ritel modern dan pengusaha ritel tradisional.

d. Memperkuat Ekonomi Kerakyatan berbasis Keunggulan Lokasi dan Membangun Iklim Usaha yang Kondusif.

Pembangunan di prioritaskan pada peningkatan kemampuan perekonomian daerah dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandasakan keunggulan komptitif yang berbasis pada potensi ekonomi lokal, berorientasi pada ekonomi kerakyatan dan sektor ekonomi basis yang mempunyai daya saing baik di tingkat lokal, nasional maupun internasionalserta meningkatkan investasi pada sektor industri besar untuk menyerap tenaga kerja (penanaman modal asing) yang didukung oleh keberadaan kawasan terkait, kawasan industri dan pergudangan serta dibangunnya sentra-sentra industri kecil dan rumah tangga.

Menetapkan kebijakan dan mekanisme pola hubungan kerjasama berbagai pihak terkait untuk menjamin keberadaan pasar tradisional yang bukan hanya sekedar sebagai sumber pendapatan retribusi tempat berdagang saja, tetapi ada peluang untuk pengelolaan pengembangan pasar melalui kerjasama investasi

3. Tujuan

 Peningkatan Sistem Distribusi terwujudnya Perlindungan konsumen serta Penguatan sektor Expot Import.

4. Sasaran

a. Meningkatkan Nilai Export .

b. Berkembang dan tertatanya Pasar tradisional.

c. Tertatanya PKL.

d. Meningkatnya kualitas perlindungan konsumen.

(18)

5. Kebijakan

a. Meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja SDM.

b. Menyusun dan menyelesaikan masterplan kawasan perdagangan/ ekonomi c. Memberdayakan pasar melalui peningkatan infrastruktur pasar tradisional, penataan ulang PKL (Sentra-sentra), dan pembenahan mekanisme pengelolaan.

d. Mempermudah dan mempercepat proses perijinan

e. Meningkatkan kesadaran pedagang melalui pembinaan, sosialisasi dan penertiban tempat usaha

6. Program

Berpedoman pada Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu meliputi :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

d. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan e. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

f. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri g. Program Pembinaan PKL dan Asongan

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Setelah melalui berbagai tahapan, dengan mempertimbangkan berbagai aspek, ternyata rencana kinerja tahunan tahun 2017 mengalami perubahan. Adapun perubahan dimaksud sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja yang telah disepakati antara Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang dengan Walikota Semarang Tahun 2017.

(19)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017

A. Capaian Kinerja Organisasi

1.Ringkasan Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja Utama

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA

CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2016

TARGET REALISASI % SKOR

1 Kontribusi Kategori- kategori yang terkait dengan Perdagangan dan Jasa terhadap PDRB

31.13 % 31,28 % 30.87 %

2. Ringkasan Capaian Kinerja pada Perjanjian Kinerja Tahun 2017

N o

SASARAN STRATEGI

INDIKATOR KINERJA

TARGET PADA RENSTRA TAHUN 2017

REALISASI TAHUN 2016

TARGET TAHUN 2017

REALISASI TAHUN 2017

REALISASI TAHUN 2016 1 Meningkatny

a Nilai ekspor

Nilai ekspor 1.277.890.977 1.826.171.393 142.9 % 1.218.036.901

2 Berkembang dan

tertatanya Pasar Tradisional

tingkat Ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan yang representatif

13 13 100% 11

3 Tertatanya PKL

Cakupan Bina kelompok pedaganga/usah a informal

7 7 100% 16

4 Meningkatny a kualitas perlindungan konsumen

Prosentase alat UTTP bertera

70 70 100% 60

(20)

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

1. Sasaran nomor 1 Memberdayakan SDM dalam pemanfaatan potensi fasilitas perpasaran secara optimal sebagai motivator dalam pengelolaan pasar

INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA REALISASI TAHUN

2016 TARGET

TAHUN 2017

REALISASI TAHUN 2017

%

Nilai ekspor 1.277.890.977 1.826.171.393 1.218.036.901

Tingkat Ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan yang representatif

13 13 100 11

Cakupan Bina kelompok pedaganga/usaha informal

7 7 100 16

Prosentase alat UTTP bertera

70 70 100 60

Pada tahun 2017 kinerja yang dicapai oleh Dinas Perdagangan adalah

 . HASIL YANG DICAPAI

1. Program Pelayanan administrasi Perkantoran

Semua kegiatan pada program ini secara keseluruhan dapat dilaksanakan dan tidak ada masalah. Karena kegiatan yang di laksanakan merupakan kegiatan pendukung untuk kelancaran pelaksanaan tugas utama.

2. Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur

Semua kegiatan pada program ini secara keseluruhan dapat dilaksanakan dan tidak ada masalah, karena kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan pendukung untuk kelancaran pelaksanaan tugas utama.

3. Program Peningkatan Pengembangan sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Semua kegiatan pada program ini secara keseluruhan dapat dilaksanakan dan tidak ada masalah, karena kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan pendukung untuk kelancaran pelaksanaan tugas utama.

4. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Pada Tahun 2017 kinerja yang di capai adalah berhasil meningkatkan prosentase alat UTTP, sehingga pada tahun 2017 menjadi 70 %.

(21)

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Pada Tahun 2017 kinerja yang dicapai adalah berhasil meningkatkan nilai Ekspor, sehingga pada tahun 2017 nilai Ekspor menjadi US$

1.826.171.393

6. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Pada Tahun 2017 kinerja yang dicapai adalah berhasil merealisasikan target pembangunan pasar sebanyak 2 pasar per tahun, dengan terbangunnya Pasar Waru Indah dan Pasar Srondol yang berbasis UMKM serta dilakukanya perbaikan di beberapa pasar di Kota Semarang, sehingga pda Tahun 2017 jumlah sarana dan prasarana perdagangan yang representatif bertambah menjadi 13 pasar ( tahun sebelumnya baru ada 11 pasar ).

7. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan

Pada tahun 2017 kinerja yang dicapai adalah berhasil merealisasikan target Pembangunan sentra PKL sebanyak 1 sentra per tahun dengan dibuatnya lapak sementara Banjir Kanal Timur (BKT) di penggaron serta penataan shelter PKL Lempongsari dan kelurahan Pekunden sehingga pada tahun 2017 jumlah sentra

Pkl bertambah menjadi 7 sentra ( tahun sebelumnya baru ada 6 sentra)

 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Pada Program peningkatan Efisiensi perdagangan Dalam negeri kegiatan Pembangunan Pasar Tradisional ada 2 paket pekerjaan yang mencapai 100 % yaitu :

a. Pembangunan Pasar waru Tradisional yang dilaksanakan oleh kontraktor PT. Bhinika citra Prima sampai dengan berakhirnya kontrak prestasi pekerjaan hanya mencapai 98.65 %.

b. Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar MAJT Tahap II yang dilaksanakan oleh Kontraktor PT. Uno Tanoh Seuramo sampai dengan berakhirnya kontrak prestasi pekerjaan hanya mencapai 93.45 %.

(22)

 SOLUSI

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas dinas Perdagangan telah melakukan langkah-langkah sebagia berikut :

a. Membuat surat peringatan kepada Kontraktor pelaksana (surat peringatan 1, II, III )

b. Menarik jaminan pelaksanaan kedua kontraktor dan menyetorkannya ke Kas daerah Kota Semarang

c. Membayar tagihan sesuai capaian prestasi pekerjaan

C. Akuntabilitas Keuangan

1. Target dan Realisasi Pendapatan

Pada tahun 2017, Dinas Perdagangan Kota Semarang ditargetkan untuk menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 18.218.945.000,00 namun pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 15.299.723.252,00 atau dicapai sebesar 83,98 % sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel

Target dan Realisasi Pendapatan 2017 No Jenis Pendapatan Target

(Rp)

Realisasi (Rp)

Selisih

(Rp) %

A Retribusi Jasa Umum 12.570.366.000 11.156.240.881 1.414.125.119 11.25 Retribusi Tempat

Harian 5.612.000.000 5.763.613.811 151.613.811 (2,70) Retribusi Tempat

Bulanan 3.858.188.000 3.393.251.770 (464.936.230) 87,95 Retribusi Kebersihan

Pasar 1.100.000.000 1.121.783.200 21.783.200 (1,98)

Retribusi Kebersihan

PKL 500.178.000 249.173.100 251.004.900 50,18

Retribusi Tera/Tera

Ulang 1.500.000.000 628.419.000 871.581.000 41,89

B Retribusi Jasa Usaha 4.024.950.000 1.874.254.440 2.150.695.560 46,57 Retribusi Sewa Lahan 3.244.950.000 1.115.168.400 2.129.781.600 34,37

Retribusi MCK 780.000.000 759.086.040 20.913.960 97,32

C Lain lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah 1.623.629.000 2.269.227.931 645.598.931 34,37 Pendapatan Iuran

Listrik Pedagang 1.623.629.000 2.269.227.931 645.598.931 34,37 Jumlah 18.218.945.000 15.299.723.252 (2.919.221.748) 83,98 Tahun 2016 14.858.945.000 13.077.835.179 (1.781.109.821) (88,01) Selisih 3.360.000.000 2.221.888.073 1.138.111.927 33,87

(23)

2. Alokasi Anggaran dan Realisasi Belanja

Pada Tahun 2017 Dinas perdagangan Kota Semarang mendapatkan Anggaran sebesar Rp. 120.221.885.700,00 terserap sebesar Rp.

115.062.453.471,00 atau 92,94 %, sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 5.159.432.229 atau 0.43%. Dilihat dari jenis anggaran, realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp. 29.923.608.093,00 atau 92,55 % dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 32.332.227.000,00 sedangkan belanja langsung dari anggaran yang ada sebesar Rp. 87.899.658.700,00 direalisasikan sebesar Rp. 85.138.845.375,00 atau 96,87 % sebagaimana tabel berikut ini

Tabel

Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tahun 2017

No Jenis Belanja Jml APBD (Rp)

Realisasi (Rp)

Selisih

(Rp) %

A Belanja Tidak Langsung 32.332.227.000 29.923.608.093 (2.408.618.907) 92,55 Belanja Gaji dan Tunjangan 17.411.866.000 16.467.691.093 (944.174.907) 94,58 Tambahan Penghasilan PNS 14.920.361.000 13.455.917.000 (1.464.444.000) 90,18 B Belanja Langsung 87.889.658.700 85.138.845.378 (2.750.813.322) 96,87 Belanja Pegawai 34.907.350.900 32.365.600.403 (2.541.750.497) 92,72 Belanja Barang dan Jasa 16.623.641.600 15.534.115.538 (1.089.526.062) 93,45 Belanja Modal 68.690.893.200 67.162.737.530 (1.528.155.670) 97,78

Jumlah 120.221.885.700 115.062.453.471 (5.159.432.229) 95,71

Tahun 2016 102.926.472.667 96.802.970.547 (6.123.502.120) 94,05

Selisih 17.295.413.033 18.259.482.924 964.069.891

3. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

a. Jumlah anggaran Rp. 120.221.885.700 b. SP2D Rp. 115.062.453.471 c. Realisasi Rp. 115.062.453.471 d. Dikembalikan Rp. 115.273.808 e. Tidak digunakan Rp. 5.159.432.229

(24)

Efisiensi anggaran pada dasarnya tidak mengurangi tingkat pelayanan pemeliharaan sarana prasarana tempat berusaha yang meliputi kenyamanan, keamanan, kebersihan, maupun tingkat pelayanan fasilitas perpasaran lainnya bagi pedagang maupun pengunjung pasar, bahkan mampu memenuhi tempat berusaha bagi pedagang yang representative, yaitu dengan selesainya pekerjaan Pembangunan Pasar Klitikan Penggaron (lanjutan), Pembangunan Lapak Sementara Pasar Johar, Pembangunan Pasar Waru, Pembangunan Pasar Srondol Berbasis UMKM.

(25)

BAB IV P E N U T U P

Dinas Perdagangan Kota Semarang sebagai SKPD teknis yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah di bidang perpasaran mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan pada masyarakat pedagang pasar tradisional maupun Pedagang Kaki Lima. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan seefisien mungkin.

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut diatas, maka capaian Dinas Perdagangan Kota Semarang dalam melaksanakan kinerja adalah sebagai berikut :

1. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai 100,00 %, dengan rincian

a. Sasaran 1, Memberdayakan SDM dalam pemanfaatan potensi fasilitas perpasaran secara optimal sebagai motivator dalam pengelolaan pasar dengan indikator kinerja (1) pelaksanaan atas penetapan kebijakan sebesar 100,00 %

b. Sasaran 2, Mempertahankan/ melestarikan jumlah pasar tradisional sebanyak 50 pasar dan melakukan rintisan penataan ulang/

pengembangan/ pembangunan pasar tradisional modern sebanyak 2 (dua) pasar per tahun dengan indikator kinerja (1) pengembangan pasar tradisional modern, dan (2) peningkatan fasilitas pelayanan kenyamanan, serta (3) optimalisasi pendapatan pasar serta optimalisasi pemanfaatan asset guna peningkatan pendapatan sebesar 100,00 %

c. Sasaran 3, Meningkatkan pembinaan, penataan dan pengendalian, serta pemberdayaan PKL dengan indikator kinerja (1) pemberdayaan dan penataan sentra-sentra PKL sebesar 100,00 %

2. Pendapatan kurang target sebesar Rp.2.919.221.748,00 (1.6%) dari yang telah

ditetapkan sebesar Rp. 18.218.945.000,00, tercapai sebesar Rp. 15.299.723.252,00 (83,98 %)

(26)

3. Dalam pengalokasian anggaran belanja kurang anggaran sebesar (4,3 %) dari anggaran yang disediakan sebesar Rp. 120.221.885.700,00, direalisasikan sebesar Rp. 115.062.453.471,00 (95,71%), sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 5.159.432.229,00.

Permasalahan atau kendala yang ditemui dalam pelaksanaan anggaran guna pencapaian target kinerja, yaitu :

1. Pendapatan

Pendapatan yang kurang dari target dikarenakan :

a) Tidak optimalnya penarikan retribusi dan kurang efektifnya mekanisme hubungan kerjasama dalam pemberdayaan asset melalui kewenangan kewilayahan khususnya retribusi sewa lahan PKL dan retribusi kebersihan PKL

b) Adanya sebagian pasar yang masih dalam proses penataan dan relokasi dari adanya pembangunan pasar baru, sehingga kegiatan pedagang berada di lapak sementara yang mengakibatkan realisasi pendapatan lain- lain khususnya dari MCK kurang dari target

Adapun faktor yang mempengaruhi kenaikan pendapatan dari retribusi pasar adalah :

a) Optimalisasi tempat dasaran yang kosong melalui operasional penertiban dan penataan pedagang yang berada diluar untuk masuk kedalam pasar apabila tidak membayar retribusi surat ijin tempat dasaran tidak dikeluarkan.

b) Pendataan dan penagihan secara langsung bagi pedagang yang menunggak retribusi

c) Pembinaan dan penyuluhan secara bertahap bagi para pedagang sangat berpengaruh terhadap progress khususnya peningkatan kesadaran tentang hak dan kewajiban sesuai peraturan yang berlaku

d) Mendayagunakan tempat usaha, dan mengadakan penindakan bagi pedagang yang menelantarkan tempat dasaran

(27)

Strategi yang dilaksanakan dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah 1. Pendapatan

a) Optimalisasi pendapatan retribusi pasar secara efektif dan kontinyu turun lapangan tentang pemanfaatan dan pemberdayaan asset dengan langkah penindakan bagi pedagang yang menunggak retribusi maupun yang menelantarkan tempat usaha, antara lain penyegelan dan pemutusan listrik b) Optimalisasi pemberdayaan asset dengan mengefektifkan hubungan kerjasama dan mekanisme penarikan retribusi khususnya retribusi sewa lahan dan retribusi kebersihan PKL

2. Belanja Langsung

Mengusulkan program dan kegiatan prioritas maupun lanjutan pada RAPBD Tahun Anggaran 2018 :

a. Pembangunan Pasar Wonodri Rp.21.790.000.000 b. Pembuatan Lapak Sementara Pasar Wonodri Rp. 1.400.000.000 c. Pembangunan Worksop Pasar Klitikan Rp. 5.000.000.000 Program dan kegiatan yang menggunakan Anggaran Non APBD Tahun Anggaran.2018 :

a. Revitalisasi Fisik Pasar Langgar Rp. 1.400.000.000 b. Revitalisasi Fisik Pasar Gayamsari Rp. 1.400.000.000 c. Revitalisasi Fisik Pasar Kedungmundu Rp. 772.155.000 Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 Dinas Perdagangan Kota Semarang, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan/ evaluasi untuk kegiatan/ kinerja yang akan datang.

Sekian dan terima kasih.

Semarang, Maret 2018 KEPALA DINAS PERDAGANGAN

KOTA SEMARANG

FAJAR PURWOTO, SH, MM Pembina Utama Muda NIP. 19640115 199201 1 0

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Undang-Undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, pada

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah.. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Situmorang, Syafrizal Helmi dan

Dengan adanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah