• Tidak ada hasil yang ditemukan

BBTPPI - Han

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BBTPPI - Han"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN ANGGARAN 2014

BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI

BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI

Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang

50136 Tromol Pos 829

(2)
(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dari Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang ini merupakan proyeksi perencanaan program dan kegiatan serta realisasi kegiatan berdasarkan rencana kerja dengan anggaran yang telah ditetapkan dalam DIPA tahun 2014. Pada tahun anggaran 2014 pagu yang tersedia adalah Rp. 26,493,983,000,- yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp. 15,296,543,000,- dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 11,197,440,000,-.

Pencapaian kinerja berdasarkan program kegiatan yang ditetapkan dengan dana yang bersumber dalam DIPA 2014 secara fisik telah mencapai 99,95% dengan penyerapan anggaran sebesar 91,44% per 31 Desember 2013. Dari capaian keuangan sebesar 91,44% yang terdiri 97,16% dan BLU/PNBP sebesar 83,61%.

Secara umum capaian kinerja kegiatan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan penelitian dan pengembangan (Litbang) yang telah dilakukan oleh BBTPPI pada tahun 2014 meliputi 4 (dua) litbang yang siap diterapkan, 3 (tiga) Kerjasama litbang dengan instansi/ Industri, 9 (sembilan) litbang yang dibiaya DIPA BBTPPI.

2. Kegiatan hasil litbang siap diterapan telah dilakukan, yaitu :

a. Pengolahan limbah cair dengan proses biologi PT. SOSRO (skala besar) b. Teknologi kimia fisika atau fotokatalitik (PT. Purinusa Eka Persada). c. Pengolahan limbah cair dengan proses biologi atau UASB (PT. Zenith).

d. Bioremidiasi lumpur pengeboran minyak kerjasama dengan KUD Wargo Tani Makmur dan PT Witsun Perkasa.

3. Kegiatan hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan, yaitu : a. pengolahan limbah cair PT. Indokores Purbalingga.

b. pengolahan limbah cair (aerob, anaerob, wetland) RSIA. Mutiara Bunda Brebes. c. Pengolahan limbah cair Tahu Kabupaten Magelang kerjasama dengan IKM Wilayah II

Kementerian Perindustrian.

d. DAPATI pengolahan limbah cair Batik ""Hadi Prayitno"" Banyumas.

4. Kegiatan litbang dengan biaya DIPA BBTPPI tahun 2014 terdiri dari 9 (sembilan) judul, yaitu:

a. Penerapan Pengolahan Air Limbah Industri Pencucian Jean Dengan Teknologi Biologis Anaerobik Bersekat Hibrida-wetland Di IKM

b. Pilot Project Inkubator Teknologi Industri Tahu Yang Efisien Dan Ramah Lingkungan c. Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Pembuatan Elektroda Berbasis Karbon

(4)

d. Optimasi Penghilangan Tanin Dan Asam Sianida Pada Pengolahan Tepung Buah Mangrove Sebagai Substitusi Bahan Baku Industri Pangan

e. Rekayasa Desain Dan Proses Pencampuran Basa Anti Koagulan Dan Proses Pencampuran Asam Koagulan Berbasis Plc Di Industri Pengolahan Karet Ribbed Smoked Sheet

f. Pemanfaatan Konsorsium Mikroba Dan Biokatalisator Dalam Peningkatan Kinerja Sistem Pengolahan Air Limbah Industri

g. Penelitian Ujicoba Kemampuan Bakteri Indigenous Dalam Pengolahan Limbah Industri Kacang Garing

h. Pemanfaatan Bittern Sebagai Koagulan Dan Bakteri Halofilik Pada Pengolahan Limbah Air Rebusan Industri Pemindangan Ikan

i. Pemanfaatan Konsorsium Marolis Untuk Pengolahan Limbah Sludge Minyak

5. Kegiatan litbang kerjasama dengan industri dan institusi lain terdiri dari 3 (tiga) judul, yaitu: a. Rekayasa Desain dan Proses Pencampuran Basa Anti Koagulan dan Proses Pencampuran Asam Koagulan Berbasis PLC di Industri Pengolahan Karet Ribbed Smoked Sheet (PTPN IX).

b. Pilot Project Inkubator Teknologi Industri Tahu yang Efisien Dan Ramah Lingkungan (IKM Tahu “Suharno”).

c. Penerapan Pengolahan Air Limbah Industri Pencucian Jean Dengan Teknologi Biologis Anaerobik Bersekat Hibrida-Wetland di IKM( Industry Washing Jean)

6. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan tingkat nasional meliputi 11 (sebelas) judul, yaitu: a. Pengembangan metode analisis parameter minyak dan lemak pada contoh uji air

b. Pengaruh H2O, pH dan sumber sinar pada degradasi air limbah pewarna indigo menggunakan katalis TIO2

c. Modifikasi peralatan sampling HVAS portabel untuk analisis total partikulat di udara ambien

d. Profil sebaran getaran di lingkungan industri mesin minuman

e. Peningkatan Kualitas Cuka Kayu Galam Melalui Modifikasi Tungku Pirolisis

f. Pengendalian Titik Kritis Proses Produksi Garam Rakyat dari On-Farm sampai Off-Farm untuk Peningkatan Mutu Garam

g. Korelasi Penggunaan Asam Formiat terhadap Kadar Amoniak dalam Peningkatan Mutu Produk Karet Sheet

(5)

i. Teknologi AFWHR (Anaerobic Filter Wetland Hibrid Reactor) Solusi Keterbatasan Lahan untuk IPAL

j. Daur Ulang Limbah Padat Industri Garam Beryodium Melalui Proses Pemurnian Dan Rekristalisasi

k. Komparasi Pengujian Coliform dan Fecal Coli untuk Pemantauan Kualitas Lingkungan Aspek Mikrobiologi

7. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan tingkat internasional meliputi 1 (satu) judul, yaitu: Oxidation of Textile Wastewater using Cylinder Ti/ Betha - PbO2 Electroe in Electrocatalytic Tube Reactor"

8. Kegiatan Jasa Pelayanan Teknis (JPT) yang dilakukan pada tahun 2014 dilakukan dengan memberikan pelayanan kepada industri, dan institusi pemerintah dengan jumlah 596 pelanggan, jumlah sampel dengan target 8000 sampel dengan realisasi sebanyak 10.267 sampel yang berasal dari instansi pemerintah, swasta, mahasiswa, perorangan dan pengguna jasa lainnya. Evaluasi terhadap kepuasan pelanggan yang telah dilakukan menghasilkan indeks 4 (skala indeks 1-5) dengan kategori puas. Kegiatan peningkatan kompetensi SDM industri telah dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada 62 orang.

9. Target penerimaan pada tahun 2014 sebesar Rp. 11.197.440.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 11.200.790.258,- atau tercapai sebesar 100,03%. Penerimaan tersebut berasal dari jasa layanan Jasa Litbang, Jasa Diklat, Jasa Pengujian Bahan & Produk, Jasa Konsultasi Keteknikan, Jasa Stand & Pengawasan Mutu Produk, Jasa Kalibrasi Peralatan Mesin & Lab., Jasa Sertifikasi & Sistim Mutu, Jasa Rancang Bangun & Perekayasaan, Jasa Penanganan Pencemaran dan Jasa Kegiatan Lainnya (Audit Lingkungan).

Sedangkan capaian kinerja berdasarkan output kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 26.493.983.000 dengan penyerapan sebesar Rp. 24.225.407.000 atau sebesar 91,44%

dengan rincian sebagai berikut :

1. Riset Litbang Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri dengan anggaran Rp.807.020.000,- secara fisik telah tercapai 100% dengan penyerapan anggaran sebesar Rp. 782.777.000,- atau 97%.

2. Layanan jasa teknis dengan anggaran Rp. 7.277.881.000,- secara fisik telah tercapai 99,17% dengan penyerapan anggaran sebesar Rp. 6.064.934.000,- atau 83,33%.

(6)

4. Dokumen Perencanaan/Penganggaran/Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi dengan anggaran Rp. 716.687.000,- secara fisik telah tercapai 100% dengan penyerapan anggaran sebesar Rp. 448.547.000,- atau 62,59%

5. Layanan Perkantoran dengan anggaran Rp. 15.024.765.000,- secara fisik telah tercapai 100% dengan penyerapan anggaran Rp. 14.729.442.000 atau 98,03%

6. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dengan anggaran Rp. 88.700.000,- secara fisik telah tercapai 100% dengan penyerapan anggaran Rp. 87.907.700,- atau 94,11%

(7)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Ikhtisar Eksekutif ... ii

Daftar Isi ... vi

Bab I. Pendahuluan ... 1

A. Tugas Pokok dan Fungsi ... 1

B. Peran Strategis Organisasi ... 1

C. Struktur Organisasi ... 2

Bab II. Perencanaan Strategi dan Perjanjian Kinerja ... 4

A. Rencana Strategis Organisasi ... 6

B. Rencana Strategis Tahun 2014 ... 8

C. Rencana Kinerja Tahun 2014... 8

D. Rencana Anggaran ... 11

E. Dokumen Penetapan Kinerja ... 13

Bab III. Akuntabilitas Kinerja ... 14

A. Analisis Capaian Kinerja ... 14

B. Akuntabilitas Keuangan ... 30

Bab IV. Penutup ... 38

Lampiran-lampiran :

1. Lampiran I : Pengukuran Kinerja

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang dalam melaksanakan tugasnya selalu berpedoman pada kebijakan BPKIMI dan SK Menteri Perindustrian RI Nomor 47/M-IND/Per/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 yang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi dalam teknologi pencegahan pencemaran industri sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri dan sejak bulan Pebruari 2010 BBTPPI telah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.05/2010 tanggal 5 Februari 2010 dan penerapan BLU tersebut dilakukan sejak bulan Juli 2010.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dalam bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan pencegahan pencemaran lingkungan;

2. Pelaksanaan rancang bangun dan perekayasaan peralatan proses, alih teknologi dan konsultasi untuk membantu pengembangan industri guna meminimalisasi dan mencegah terjadinya pencemaran akibat aktivitas industri;

3. Pelaksanaan layanan teknis pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu, produk akhir, hasil ikutan dan limbah industri serta sertifikasi dan kalibrasi;

4. Pelaksanaan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi; dan

5. Pelaksanaan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan BBTPPI, serta penyusunan laporan dan evaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.

2. PERAN STRATEGIS ORGANISASI

(9)

penyusunan standar. Kegiatan-kegiatan Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang yang menjadi harapan masyarakat dan telah pula dilaksanakan adalah dalam bentuk Jasa Pelayanan Teknologi yang meliputi :

1. Penelitian dan Pengembangan 2. Diklat/Pelatihan Teknik Operasional 3. Pengujian Bahan dan Produk 4. Konsultasi Keteknikan

5. Standardisasi dan Pengawasan Mutu

6. Kalibrasi Peralatan Mesin dan Laboratorium 7. Sertifikasi Sistem Mutu

8. Rancang Bangun dan Perekayasaan 9. Penanganan Pencemaran

10. Audit Energi

3. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam mendukung kebijaksanaan Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) dan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang dilengkapi dengan struktur organisasi yang telah baku dengan seorang Kepala dan didukung oleh bagian dan bidang-bidang, yaitu :

 Bagian Tata Usaha

 Bidang Pengembangan Jasa Teknik  Bidang Penelitian dan Pengembangan  Bidang Penilaian Kesesuaian

 Kelompok Jabatan Fungsional

(10)

Gambar 1. Struktur Organisasi BBTPPI

(11)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Sebagaimana disampaikan dalam bab terdahulu bahwa tugas pokok dan fungsi Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang adalah melakukan riset dan standardisasi di bidang teknologi industri, maka perencanaan strategi dalam lima tahun yang akan datang tidak terlepas dari hal tersebut. Dalam tahun 2010 -2014, teknologi yang akan dikuasai adalah penguasaan teknologi dibidang pencegahan pencemaran industri dan lingkungan, serta pengujian berbagai produk industri, limbah industri dan lingkungan. Penguasaan teknologi tersebut dalam rangka pencapaian visi organisasi yaitu “Menjadi pusat unggulan (center of excellence) untuk litbang teknologi dan layanan teknis di bidang pencegahan pencemaran industri yang handal dan terkemuka di Indonesia untuk mendukung pembangunan industri yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan”. Program penguasaan teknologi oleh BBTPPI dalam 5 tahun (2010-2014) disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 1. Program Penguasaan Kemampuan Teknologi dalam 5 Tahun (2010 -2014)

No Kelompok/Jenis Teknologi 2010 -2014

1. Program Peningkatan JPT  Jasa Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

 Jasa Pelatihan Tehnik Operasional untuk teknis analisis laboratorium, sistem manajemen, dan pengelolaan limbah dan lingkungan

 Jasa Pengujian Limbah dan Lingkungan dan Aneka Komoditi

 Jasa Konsultansi Sistem Manajemen (ISO 9000, ISO 14000, ISO 17025), teknologi proses, teknologi limbah dan lingkungan

 Jasa Standardisasi dan Pengawasan Mutu Produk untuk perumusan RSNI dan pengujian mutu produk terkait pengawasan SPPT SNI  Jasa Kalibrasi peralatan dan mesin untuk suhu

dan massa

 Jasa sertifikasi (SNI, ISO 9001 dan ISO 14001)  Jasa Rancang bangun dan Perekayasaan industri

berupa gambar desain, pembuatan alat, pengawasan dan uji coba untuk pencegahan dan penanganan pencemaran.

(12)

No Kelompok/Jenis Teknologi 2010 -2014 kebisingan dan getaran.  Jasa Audit Energi. 2. Pengembangan Kelembagaan

Jasa Layanan Teknis

 Kegiatan Pengembangan Kegiatan (LSPro, Lab. Uji, Lab. Kalibrasi, BISQA, BRISEMA, Pranata Litbang).

3. Peningkatan Kerjasama Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

 Pendayagunaan Aset BBTPPI melalui kerjasama dengan Industri.

4. Program Pengembangan SDM Jasa Layanan Teknis

 Diklat SDM (Analis, Auditor, Lead Assesor/Assesor, Inspektor, Instruktur pelatihan, Petugas pengambil contoh, Petugas kalibrasi dan Administrator).

5. Promosi dan Riset Kepuasan Pelanggan

 Kegiatan promosi dan penyebaran informasi (pameran, desiminasi, road show, business gathering, kunjungan ke perusahaan, FGD, riset kepuasan pelanggan, jurnal ilmiah)

6. Pengembangan Sistem Informasi BBTPPI

 Perbaikan Infrastruktur jaringan dan website BBTPPI serta mengembangan sistem Online. 7. Program Pengembangan

Sarana

 Pengadaan peralatan jasa layanan teknis dan litbang.

Sedangkan misi organisasi untuk mewujudkan visi “Menjadi pusat unggulan (center of excellence) untuk litbang teknologi dan layanan teknis di bidang pencegahan pencemaran industri yang handal dan terkemuka di Indonesia untuk mendukung pembangunan industri yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan” adalah sebagai berikut :

 Memberikan layanan jasa teknologi dalam mendukung pengembangan industri yang berorientasi pada teknologi, jaminan mutu dan berwawasan lingkungan.

 Melakukan pengkajian riset, pengembangan dan pendalaman teknologi pencegahan pencemaran industri untuk mendukung pembangunan industri yang berwawasan lingkungan.

(13)

Dengan penguasaan teknologi tersebut maka misi organisasi dalam memberikan layanan jasa teknologi untuk mendukung pengembangan industri dapat terwujud dengan sasaran utama sebagai berikut :

1. Memperdalam kemampuan kompetensi inti dan mengembangkan litbang terapan di bidang teknologi produksi bersih dan bioteknologi lingkungan;

2. Membangun jejaring kerja untuk kerjasama JPT dengan instansi pemerintah/swasta/ lembaga terkait; dan

3. Pengembangan kemampuan layanan.

Dengan terlaksananya sasaran utama BBTPPI diharapkan tercapai tujuan organisasi yaitu : 1. Meningkatkan jasa pelayanan teknis melalui pelayanan prima.

2. Meningkatnya kemampuan layanan BBTPPI bidang litbang teknologi pencegahan pencemaran industri.

3. Mendukung tercapainya target pertumbuhan industri nasional.

A. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI

Rencana Strategis (Renstra) organisasi merupakan penjabaran dari visi dan misi organisasi dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan organisasi. Renstra disusun untuk rencana pelaksanaan kegiatan dan tujuan selama 5 (lima) tahun. Untuk tahun 2010 – 2014 BBTPPI mempunyai rencana strategis sebagai berikut :

1. Membangun jejaring kerja untuk kerjasama JPT dengan instansi Pemerintah/Swasta/ Lembaga terkait.

Untuk menghubungkan kemampuan BBTPPI di bidang jasa layanan teknis dengan masyarakat sebagai pengguna jasa diperlukan media dan strategi yang mampu mempertemukan keduanya dalam jejaring kerjasama yang saling menguntungkan.

2. Pemanfaatan sarana kerja

BBTPPI memiliki fasilitas peralatan yang cukup memadai dan dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan litbang dan pengujian dalam rangka pelayanan pada masyarakat industri.

3. Memperdalam kemampuan kompetensi inti dan mengembangkan litbang terapan di bidang teknologi pengolahan limbah dan produksi bersih serta bioteknologi

BBTPPI telah menetapkan kompetensi inti di bidang teknologi produksi bersih dan bioteknologi yang sejalan pula dengan salah satu tugas pokok dan fungsi

(14)

mengembangan kompetensi inti, serta masih tingginya potensi pasar pada kegiatan litbang maka strategi memperdalam kemampuan kompetensi inti dan mengembangkan litbang terapan yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat menjadikan sesuatu yang harus direspon oleh BBTPPI. Selain itu kegiatan litbang yang berhasil dan bermutu baik pada dasarnya akan mendukung setiap jasa layanan yang dikembangkan BBTPPI seperti kegiatan pengujian, RBPI dan pelatihan SDM industri sehingga jasa layanan teknis akan semakin berkembang.

4. Penetrasi dan Pengembangan Pasar JPT

Penetrasi untuk meningkatkan pasar, BBTPPI telah melakukan kegiatan diantaranya pameran, penyebaran leaflet, profil, FGD dan kegiatan diseminasi.

5. Merencanakan Training bagi SDM BBTPPI

Program pelatihan dan pendidikan yang diikuti secara selektif dan disesuaikan dengan kebutuhan BBTPPI dan proyeksi kebutuhan pasar terhadap bidang keahlian/kompetensi di masa mendatang. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemborosan investasi. Untuk itu, secara periodik, misal: 2 (dua) tahun sekali, perlu dilakukan analisa kebutuhan pelatihan (training need assessment) untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan apa saja yang diperlukan bagi tenaga ahli dan peneliti dalam rangka meningkatkan keahlian dan kompetensinya, sesuai dengan lingkup bisnis inti BBTPPI.

6. Investasi peralatan prioritas yang mutakhir

Dalam rangka meningkatkan kemampuan layanan, maka strategi yang dapat ditempuh adalah melalukan upaya secara sistematis dan terprogram dalam meningkatkan kapasitas peralatan. Peningkatan kapasitas peralatan diprioritaskan pada layanan pengujian, penanganan pencemaran dan audit energi yang potensial dalam meningkatkan pelayanan dan sekaligus pendapatan.

7. Pengembangan Kemampuan Layanan

Ditujukan pada pengembangan dan sosialisasi paradigma baru menjadi organisasi litbang yang handal dan terkemuka, serta berorientasi pada pasar (outward looking). Disamping itu perlu dibangun budaya organisasi (corporate culture) yang ber-etika professional, dan berintegritas tinggi, serta menyusun dan mengembangkan sistem dan prosedur kerja, petunjuk teknis dan pelaksanaan organisasi yang jelas, lugas dan terprogram.

(15)

ditetapkan oleh BPPI dengan fokus pada nanoteknologi dan bioteknologi lingkungan serta litbang terapan yang mendukung energi baru dan terbarukan serta pelestarian lingkungan dalam upaya membangun kompetensi inti daerah. Sehubungan dengan itu BBTPPI telah mengambil peran dalam menjalankan kegiatan litbang tersebut sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki, dalam koridor tugas pokoknya di bidang teknologi pencegahan pencemaran industri.

B. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014

Di tahun anggaran 2014 ini BBTPPI memiliki 8 (delapan) rencana strategis yang telah dituangkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014 sebagai berikut :

a. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri b. Meningkatnya kerja sama litbang

c. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang d. Meningkatnya usulan penerapan SNI

e. Meningkatnya jasa pelatihan teknis kepada dunia usaha f. Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah

g. Meningkatnya budaya pengawasan pada pimpinan & staf h. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

C. RENCANA KINERJA TAHUN 2014

Berdasarkan 8 (delapan) rencana strategis di atas, BBTPPI menyusun rencana kinerja dengan 7 (tujuh) output kegiatan untuk dilaksanakan pada tahun 2014 dengan jenis kegiatan dan target yang akan dicapai, sebagai berikut :

1. Melaksanakan Riset Litbang Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

Kegiatan yang dilaksanakan adalah Riset Litbang Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri sebanyak 9 judul kegiatan riset, sebagai berikut :

a. Penerapan pengolahan air limbah industri pencucian jean dengan teknologi biologis anaerobik bersekat hibrida-wetland di IKM

b. Pilot project inkubator teknologi industri tahu yang efisien dan ramah lingkungan c. Pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan pembuatan elektroda berbasis karbon

yang berpotensi untuk oksidasi polutan air limbah industri

(16)

e. Rekayasa desain dan proses pencampuran basa anti koagulan dan proses pencampuran asam koagulan berbasis PLC di industri pengolahan karet ribbed smoked sheet

f. Pemanfaatan konsorsium mikroba dan biokatalisator dalam peningkatan kinerja sistem pengolahan air limbah industri

g. Penelitian ujicoba kemampuan bakteri indigenous dalam pengolahan limbah industri kacang garing

h. Pemanfaatan bittern sebagai koagulan dan bakteri halofilik pada pengolahan limbah air rebusan industri pemindangan ikan

i. Pemanfaatan konsorsium marolis untuk pengolahan limbah sludge minyak

2. Melaksanakan Layanan Jasa Teknis

Kegiatan yang dilaksanakan pada layanan jasa teknis terdiri dari Pengujian Pengendalian, Pencemaran Dan Aneka Komoditi, Pelatihan Pada Industri, Audit Energi Dan Lingkungan, Sertifikasi, Standardisasi, dan Kalibrasi.

3. Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristan Industri

Kegiatan yang tercakup pada pengembangan kelembagaan balai industri adalah pelatihan personil BBTPPI, pendidikan dan pelatihan struktural, pendidikan dan pelatihan teknis, pendidikan dan pelatihan fungsional, pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha, pengembangan kelembagaan balai, penyuluhan dan penyebaran informasi, yang meliputi kegiatan :

a. Melakukan pelayanan teknologi informasi, seperti layanan perpustakaan, mengakses informasi teknologi dengan internet dan mendistribusikan kepada unsur terkait di internal Balai, termasuk pengembangan Sistem Informasi Laboratorium (SIL).

b. Melakukan penyiapan bahan pemasaran dan promosi seperti pembuatan profil, leaflet dan brosur dalam bentuk cetak dan elektronik.

c. Merencanakan dan mengembangkan homepage/situs website BBTPPI.

d. Melakukan penyebarluasan dan pendayagunaan hasil litbang lewat kegiatan pameran dan seminar, temu usaha dan diseminasi hasil litbang.

e. Melakukan Forum Group Discussion (FGD) untuk memfasilitasi Klaster Industri Makanan dan Minuman.

f. Aktif dalam kegiatan pelayanan teknologi yang terkait dengan riset sosial-ekonomi-budaya seperti studi AMDAL, penyusunan RKL/RPL, UKL/ UPL dsb.

(17)

4. Menyusun Dokumen Perencanaan/ Penganggaran/Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan dokumen perencanaan dan penganggaran yang tepat. Penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran di tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 dokumen yang berupa Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2014.

a. Penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP). b. Penyusunan Program

c. Monitoring dan Evaluasi

5. Melaksanakan Layanan Perkantoran

Dalam rangka mencapai pelayanan prima, dalam tahun 2014 BBTPPI melaksanakan layanan perkantoran selama 12 bulan yang terdiri dari kegiatan sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan kegiatan yang terkait dengan Kesejahteraan Pegawai/ Pembayaran Gaji dan Tunjangan

b. Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

c. Pengadaan prasarana, sarana dan fasilitas kerja, termasuk daya dan jasa.

d. Penyelenggaraan kegiatan administratif perkantoran (surat menyurat, kearsipan, keuangan, kepegawaian, dsb).

e. Penyelenggaraan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kerja. f. Penyelenggaraan Laboratorium/Bahan

g. Penyelenggaraan Perpustakaan/Kearsipan/Dokumentasi

6. Melaksanakan Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Sarana pengolah data dan komunikasi yang diadakan pada tahun 2014 adalah berupa komputer dan aksesoris jaringan sebanyak 16 unit. Sarana tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas layanan jasa teknis BBTPPI.

7. Melaksanakan Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

(18)

Dalam tahun 2014, terdapat kegiatan yang dibiayai dari APBN (Rupiah Murni) dan kegiatan yang dibiayai dari PNBP. Anggaran Rupiah Murni (RM) digunakan untuk membiayai kegiatan rutin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBTPPI, dan anggaran PNBP digunakan untuk meningkatkan pelayanan industri/masyarakat.

Rencana Kinerja ini akan dilaksanakan oleh segenap unsur organisasi yang ada, mulai dari Kepala Balai Besar, Kepala Bagian, Kepala Bidang, pejabat fungsional dan seluruh staf lainnya.

Ukuran keberhasilan dari program maupun kegiatan sebagaimana uraian di atas yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang secara makro sebagai berikut :

1. Pelaksanaan tupoksi BBTPPI berjalan dengan baik dengan didukung SDM, sarana dan prasarana yang memadai.

2. Tersusunnya rencana teknis, terbentuknya pengembangan kelembagaan, peningkatan

kemampuan SDM melalui pendidikan formal dan training, terselenggaranya 9 (sembilan) judul Riset Litbang Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri,

terselenggaranya penyuluhan dan penyebaran informasi, pemberdayaan dan pemasyarakatan.

3. Jasa Pelayanan Teknis BBTPPI dengan target penerimaan sebesar Rp.11.197.440.000,-.

D. RENCANA ANGGARAN

Untuk mendukung pelaksanaan tupoksi, BBTPPI mendapat alokasi anggaran awal sebesar Rp. 26.323.674.000,- kemudian terdapat beberapa revisi dengan perubahan pagu anggaran sebagai berikut:

a. Revisi 1 di bulan Februari alasan revisi adalah pergeseran antar keluaran dalam satu kegiatan dan satu satker dan pencantuman saldo awal kas BLU tanpa merubah Pagu sebesar Rp. 26.323.674.000,-

b.Revisi 2 di bulan April alasan revisi adalah ralat akun untuk belanja peralatan litbang (RM) dari belanja bahan menjadi belanja modal dan ralat akun untuk belanja modem dan router wireless (BLU) dari belanja barang menjadi belanja modal tanpa merubah Pagu sebesar Rp. 26.323.674.000,-

(19)

d.Revisi 4 di bulan November alasan revisi adalah pergesaran rincian anggaran antar keluaran akun belanja jasa lainnya (522191) menjadi Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) dan perjalanan dinas Paket meeting luar kota (524119) tanpa merubah Pagu sebesar Rp. 26.323.674.000,-

e. Revisi 5 di bulan Desember alasan revisi adalah kekurangan anggran belanja pegawai sehingga harus menambah anggaran sebesar Rp. 170.309.000,- menyebabkan perubahan Pagu Rp. 26.323.674.000,- berubah menjadi 26.493.983.000,-

Pagu anggaran tersebut berasal dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp.14.862.807.000,- dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 9.362.600,- dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 2: Rencana Anggaran Tahun 2014

Kode Uraian Kegiatan Jumlah Biaya

(Rp)

Sumber Dana RM (Rp) PNBP (Rp) 1.873.001 Hasil Kajian/penelitian

Penguasaan Teknologi Industri

807.020.000 763.020.000 44.000.000

1.873.003 Layanan Jasa Teknis 7.277.881.000 - 7.277.881.000

1.873.004 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/baristand Industri

997.166.000 493.563.000 503.603.000

1.873.005 Dokumen Perencanaan/ penganggaran/ pelaporan/ monitoring Dan Evaluasi

716.687.000 574.487.000 142.200.000

1.873.994 Layanan Perkantoran 15.024.765.000 13.332.295.000 1.692.470.000 1.873.996 Perangkat Pengolah Data Dan

Komunikasi

88.700.000 21.500.000 67.200.000

1.873.997 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran

1.581.764.000 111.678.000 1.470.086.000

(20)

E. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

Penetapan Kinerja Tahun 2014 merupakan tolok ukur keberhasilan kinerja BBTPPI, sehingga di akhir tahun 2014 dapat diukur keberhasilan kinerja BBTPPI selama 1 tahun anggaran. Penetapan Kinerja dengan 8 sasaran strategis dan 15 indikator kinerja dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3: Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder 1 Meningkatnya hasil-hasil

Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil litbang yang siap diterapkan 2 Penelitian

Hasil litbang yang telah

diimplementasikan

1 Penelitian

Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi 2 Meningkatnya kerja sama

litbang

Kerja sama litbang instansi dengan industri

3 Kerjasama

3 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

9 Karya Tulis

Ilmiah 4 Meningkatnya usulan

penerapan SNI

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di

laboratorium teknis kepada dunia usaha

Jumlah Orang 60 Orang

Jumlah sampel 8000 Sampel

Jumlah Desain/Prototip 3 Desain/

Prototip Jumlah Perusahaan yang dilayani 500 Perusahaan

Nilai (Rp.) JPT 11.197.440.000

6

Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah

Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

19 Orang

Jumlah pengadaan alat laboratorium

39 alat

Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN

1 Lingkup

7 Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf

Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja

1 Sistem

8 Meningkatkan kualitas pelayanan publik

(21)

BAB. III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja merupakan pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari suatu rencana kinerja yang telah ditetapkan. Pada bab ini, menjelaskan target dan realisasi dari Penetapan Kinerja TA. 2014 (Tapkin 2014) dan capaian dari kegiatan lainnya yang dianggap penting untuk menginformasikan ukuran keberhasilan tujuan dan sasaran strategis organisasi. Selain itu, juga memapaparkan Capaian Kinerja Satker Berdasarkan Renstra BPKIMI Tahun 2010- 2014. Uraian di bawah merupakan realisasi kinerja BBTPPI pada tahun 2014 yang disajikan berdasarkan sumber dana dari Rupiah Murni (RM) dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Dalam mencapai visi dan misinya, BBTPPI melaksanakan kegiatan yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) BPKIMI tahun 2010-2014 dan Restra BBTPPI yang setiap awal Tahun Anggaran ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) BBTPPI tahun 2014. Pada TA. 2014 Tapkin BBTPPI meliputi 8 (delapan) Sasaran Strategis untuk melaksanakan kinerjanya yaitu :

1. Sasaran Strategis I: Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri; 2. Sasaran Strategis II: Meningkatnya kerja sama litbang;

3. Sasaran Strategis III: Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang; 4. Sasaran Strategis IV: Meningkatnya usulan penerapan SNI ;

5. Sasaran Strategis V: Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha ; 6. Sasaran Strategis VI: Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah;

7. Sasaran Strategis VII: Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf; 8. Sasaran Strategis VIII: Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

(22)

Tabel 3.1

Capaian Kinerja BBTPPI Berdasarkan Renstra Kemenperin dan Renstra BPKIMI

Tahun 2010- 2014

Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Peningkatan JPT

Berdasarkan Renstra BPKIMI

(23)

a. Pada indikator Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan yaitu proses biologi memerlukan waktu yang lama dan kurangnya fasilitas pengujian laboratorium untuk hasil litbang. b. Pada indikator Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan yaitu proses review naskah karya

tulis ilmiah dan perbaikan hasil review relative lama. Banyaknya peneliti yang tidak melaporkan hasil karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan, menyebabkan banyaknya judul karya tulis ilmiah yang tidak terekap di bagian administrasi.

c. Pada indikator Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan yaitu efisiensi dari kegiatan yang memang tidak harus dilaksanakan, yang disebabkan karena system penganggaran yang direncanakan menggunakan estimasi harga satu tahun ke depan untuk mengantisipasi adanya kenaikkan harga.

d. Pada indikator Jumlah Desain/Prototip yaitu belum tersebarnya informasi teknologi pengolahan limbah cair industri.

e. Pada indikator Jumlah Sampel yaitu lembaga pengujian perlu menggunakan peralatan uji/ instrumentasi yang perlu direvitalisasi terutama untuk pengujian aneka komoditi dan furniture, bidang pengujian kualitas udara masih terdapat kekurangan masih terdapat kekurangan alat uji emisi dan ambient.

f. Pada indikator Jumlah Perusahaan yang dilayani yaitu masih banyak pelanggan yang belum terlayani karena keterbatasan sarana, prasarana dan SDM.

g. Pada indikator Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat yaitu peningkatan kompetensi SDM tidak sesuai jadwal karena tergantung dari pihak penyelenggara.

Diharapkan pada tahun selanjutnya, capaian kinerja dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebagai bahan untuk tindak lanjut, evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan program/kegiatan periode 5 (lima tahun yang akan datang).

(24)

Tabel 3.2

Capaian Penetapan Kinerja Per Triwulan TA. 2014

S R S R S R S R S R S R S R S R (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil litbang yang siap diterapkan

2 Penelitian 4 Penelitian 25 30 15 30 35 30 25 110

Hasil litbang yang telah diimplementasikan

1 Penelitian 4 Penelitian 25 200 25 0 25 0 25 200

Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi

2 Meningkatnya kerja sama litbang

Kerja sama litbang instansi dengan industri

3 Kerjasama 3 Kerjasama 25 30 25 30 25 15 25 25

3 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

9 KTI 12 KTI 25 40 25 17 25 23 25 53

4 Meningkatnya usulan penerapan SNI

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

5% (5 komoditi) 5% (5 komoditi) 25 60 25 0 25 15 25 15

Meningkatnya jasa pelatihan teknis kepada dunia usaha

Jumlah Orang 60 Orang 62 Orang 25 60 25 40 25 3 25 0

Jumlah sampel 8000 Sampel 10267 Sampel 25 25 25 32 25 36 25 35 Jumlah Desain/Prototip 3 Desain 5 Desain 25 30 25 45 30 25 20 67 Jumlah Perusahaan yang

dilayani

500 Perusahaan 596 Perusahaan 25 49 25 13 25 35 25 22

Nilai (Rp.) JPT Rp11,197,440,000 Rp11,200,790,258 25 14 25 22 25 30 25 34 Jumlah SDM yang produk LPK yang diakui oleh KAN Pengendalian Intern di unit kerja

1 Sistem 1 Sistem 13 12 31 33 31 35 25 20

8 Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4 (skala 1-5)

No Sasaran Strategis Capaian

5 1

Keuangan

Indikator Kinerja Target Fisik Keuangan Fisik

Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder

Pagu Indikator

Kinerja

Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%)

Dapat dilihat diatas pada umumnya telah mencapai target yang ditetapkan, di triwulan tertentu terdapat beberapa indikator yang realisasinya tidak mencapai target, sebaliknya di beberapa triwulan sebelum atau sesudahnya melebihi target yang ditentukan, namun jika ditotal semua indikator hampir semuanya melebihi target yang ditentukan.

Adapun, hasil capaian kinerja yang telah dilaksanakan dari masing-masing sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sasaran Strategis I : Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

(25)

a. Indikator Kinerja I.1 :

Hasil litbang yang siap diterapkan

Indikator hasil litbang yang siap diterapkan telah mencapai sasaran fisik 100% dengan capaian realisasi 200% (4 penelitian) yaitu:

a. Pengolahan limbah cair dengan proses biologi (PT. SOSRO). Desain IPAL dengan proses biologi telah selesai dibuat, tindak lanjut pembangunan IPAL menunggu persetujuan anggaran dari kantor pusat PT Sinar Sosro.

b. Teknologi kimia fisika atau fotokatalitik (PT. Puri Nusa Eka Persada). Teknologi proses dan desain pengolahan limbah telah selesai dibuat, tindak lanjut pembangunan IPAL menunggu persetujuan anggaran dari kantor pusat PT Puri Nusa Eka Persada.

c. Pengolahan limbah cair dengan proses biologi atau UASB (PT. Zenith). Desain IPAL dengan proses biologi telah selesai dibuat, tindak lanjut pembangunan IPAL menunggu ketersediaan anggaran.

d. Bioremidiasi lumpur pengeboran minyak kerjasama dengan KUD Wargo Tani Makmur dan PT Witsun Perkasa. DED pengolahan lumpur minyak telah selesai dibuat, pembangunan fisik menunggu ketersediaan anggaran.

Apabila dibandingkan, maka jumlah Hasil litbang yang siap diterapkan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Perbandingan Capaian Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan 2010-2014 capaian Kinerja. Pada tahun 2013 dan 2014 menujukkan peningkatan capaian hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan sebesar 100%.

Indikator Kinerja Target Capaian % Capaian

(26)

Beberapa kendala yang dihadapi adalah pada proses biologi memerlukan waktu yang lama dan kurangnya fasilitas pengujian laboratorium untuk hasil litbang.

b. Indikator Kinerja I.2 :

Hasil litbang yang telah diimplementasikan

Indikator hasil litbang yang telah diimplementasikan telah mencapai sasaran fisik 100% dengan capaian realisasi 400% (4 penelitian) yaitu:

a. Pengolahan limbah cair PT. Indokores Purbalingga.

b. Pengolahan limbah cair (aerob, anaerob, wetland) RSIA. Mutiara Bunda Brebes. c. Pengolahan limbah cair Tahu Kabpaten Magelang kerjasama dengan IKM Wilayah II

Kementerian Perindustrian.

d. DAPATI pengolahan limbah cair Batik ""Hadi Prayitno"" Banyumas.

Apabila dibandingkan, maka jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Perbandingan Capaian Jumlah Hasil litbang yang telah diimplementasikan 2010-2014

Indikator Kinerja Capaian TA. 2010 Hasil litbang yang telah

diimplementasikan

- - 2 1 4

Pada tahun 2010 dan 2011 BBTPPI tidak menetapkan capaian kinerja hasil litbang yang telah diimplementasikan. Pada tahun 2012 sampai dengan 2014 relatif menujukkan peningkatan.

Kendala Tahun 2013 menunjukkan penurunan di karenakan fisiensi dari kegiatan yang memang tidak harus dilaksanakan, system penganggaran yang direncanakan menggunakan estimasi harga satu tahun ke depan untuk mengantisipasi adanya kenaikkan harga.

2. Sasaran Strategis II : Meningkatnya kerja sama litbang

a. Indikator Kinerja II.1 :

Kerja sama litbang instansi dengan industri

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

Hasil litbang yang telah

(27)

Sampai dengan akhir tahun anggaran 2014 sasaran strategis II dengan indikator kerja sama litbang instansi dengan industri telah mencapai sasaran yang direncanakan dengan sasaran fisik sebesar 100%, berupa 3 kerjasama yaitu:

a. Rekayasa Desain dan Proses Pencampuran Basa Anti Koagulan dan Proses Pencampuran Asam Koagulan Berbasis PLC di Industri Pengolahan Karet Ribbed Smoked Sheet (PTPN IX),

b. Pilot Project Inkubator Teknologi Industri Tahu yang Efisien Dan Ramah Lingkungan (IKM Tahu “Suharno”),

c. Penerapan Pengolahan Air Limbah Industri Pencucian Jean Dengan Teknologi Biologis Anaerobik Bersekat Hibrida-Wetland di IKM (Industry Washing Jean).

Apabila dibandingkan, maka jumlah

Kerja sama litbang instansi dengan

industri

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Perbandingan Capaian Jumlah

Kerja sama litbang instansi dengan industri

2010-2014

Indikator Kinerja Capaian TA. 2010 mengalami peningkatan capaian kerja sama litbang instansi dengan industri, namun pada tahun 2014 mengalami penurunan dikarenakan keterbartasan jumlah personil untuk melaksanakan kerjasama tersebut.

3. Sasaran Strategis III : Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang a. Indikator Kinerja III.1 : Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

Sampai dengan akhir tahun anggaran 2014 sasaran strategis III dengan indikator karya tulis ilmiah yang dipublikasikan telah mencapai sasaran sebesar 133% dari target sasarannya 100%. Capaian realisasi fisik berupa 12 karya tulis ilmiah, yaitu: 1 karya

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

Kerja sama litbang instansi dengan

industri

(28)

tulis ilmiah dipublikasikan tingkat internasional, dan 11 karya tulis ilmiah dipublikasikan tingkat nasional.

Apabila dibandingkan, maka jumlah

Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Perbandingan Capaian Jumlah

Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014 Karya tulis ilmiah yang

dipublikasikan

17 10 17 8 12

Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami naik turun capaian karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

.

Beberapa kendala yang dihadapi yaitu proses review naskah karya tulis ilmiah dan perbaikan hasil review relative lama. Banyaknya peneliti yang tidak melaporkan hasil karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan, menyebabkan banyaknya judul karya tulis ilmiah yang tidak terekap di bagian administrasi.

4. Sasaran Strategis IV : Meningkatnya usulan penerapan SNI

a. Indikator Kinerja IV.1 : Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

Sampai dengan akhir tahun anggaran 2014 realisasi fisik untuk indikator peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium hampir mencapai sasaran sebesar 90% dari target sasarannya 100%. Adapun jenis produk yang diuji adalah almunium sulfat, minyak goreng, papan tulis, pupuk NPK padat, Asam sulfat. 5 Komiditi tersebut sudah tercapai tinggal menunggu hasil dari KAN. Realisasi tidak mencapai sasaran dikarenakan belum adanya klien pada lingkup baru sebagai syarat akriditasi KAN.

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

(29)

Apabila dibandingkan, maka jumlah

Peningkatan jumlah jenis produk yang

sudah bisa diuji di laboratorium

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Perbandingan Capaian Jumlah

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di

laboratorium

2010-2014

Indikator Kinerja Capaian TA. 2010

jenis produk yang sudah bisa diuji di

laboratorium

5

5. Sasaran Strategis V : Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha

Sampai dengan Triwulan IV TA. 2014 semua indikator kinerja sasaran strategis V telah mencapai sasaran yang direncanakan.

a. Indikator Kinerja V.1 : Jumlah Orang

Indikator Jumlah orang direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dan terealisasi 103% telah mencapai sasaran, dengan rincian 62 orang yang meliputi 18 orang pelatihan ISO 9001, 18 orang Audit internal ISO 19011, 22 orang Pelatihan Pengambilan Sampel, 2 orang Pelatihan pengujian kualitas udara dan limbah cair dan 2 orang Pelatihan analisa laboratorium di Padang.

Apabila dibandingkan, maka jumlah orang dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

5% (5

komoditi) 5 90

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

(30)

Tabel 3.8

Perbandingan Capaian Jumlah Orang2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

2014 mengalami peningkatan

jumlah orang yang dilatih

.

b. Indikator Kinerja V.2 : Jumlah sampel

Indikator jumlah sampel direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dan terealisasi 128% telah mencapai sasaran dengan capaian 10267 sampel dengan rincian: 6532 Jumlah Pengujian Lab Limbah, 2244 Jumlah Pengujian Lab Aneka Komoditi, 1491 Jumlah Pengujian Lab Udara.

Apabila dibandingkan, maka jumlah sampel dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Perbandingan Capaian Jumlah Sampel2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

relatif mengalami peningkatan

jumlah sampel

.

Beberapa

kendala

yang dihadapi yaitu lembaga pengujian perlu menggunakan peralatan uji/instrumentasi yang perlu direvitalisasi terutama untuk pengujian aneka komoditi dan furniture, bidang pengujian kualitas udara masih terdapat kekurangan masih terdapat kekurangan alat uji emisi dan ambient.

c. Indikator Kinerja V.3 : Jumlah Desain/Prototip

Indikator jumlah desain/prototip direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dan terealisasi 167% telah mencapai sasaran dengan capaian 5 prototip yaitu:

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

(31)

a. IPAL Fasilitasi IPAL Tahu di Magelang b. IPAL IKM Tahu "Suharno"

c. IPAL Washing Jean di Pekalogan

d. Proses produksi pengolahan karet di PTPN IX e. IPAL IKM Batik di Banyumas

Apabila dibandingkan, maka Jumlah Desain/Prototip dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10

Perbandingan Capaian Jumlah Desain/Prototip 2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010 desain/prototip. Pada tahun 2012 sampai dengan 2014 menujukkan peningkatan jumlah desain.

d. Indikator Kinerja V.4 : Jumlah Perusahaan yang dilayani

Indikator jumlah perusahaan yang dilayani direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dan terealisasi sebesar 119% (596 perusahaan yang dilayani), dengan rincian berdasarkan jenisnya yaitu: 90 perusahaan tekstil, 47 perusahaan AMDK dan SNI, 19 perusahaan rumah sakit, 26 perusahaan pemerintah, 16 hotel, 34 perusahaan kayu, 24 perusahaan BUMN, 79 perorangan, 53 perusahaan lain-lain, 51 perusahaan makanan, 15 perusahaan migas, 17 perusahaan logam mesin, 23 perusahaan furniture, 16 perusahaan rokok, 21 perusahaan minuman, 15 perusahaan farmasi, 9 perusahaan gula, 8 perusahaan jamu, 13 perusahaan garam, 5 perusahaan kertas, 4 perusahaan pupuk, 2 perusahaan pakan ternak, 2 perusahaan kosmetik, 7 perusahaan rambut palsu.

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

Jumlah Desain/Prototip 3 Desain 5 167

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

Jumlah Perusahaan yang dilayani 500

(32)

Apabila dibandingkan, maka Jumlah Perusahaan yang dilayani dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11

Perbandingan Capaian Jumlah Perusahaan yang dilayani 2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

2014 relatif mengalami

peningkatan capaianjumlah perusahaan yang dilayani

.

Kendala yang dihadapi adalah masih banyaknya pelanggan yang belum

terlayani karena keterbatasan sarana, prasarana dan SDM.

e. Indikator Kinerja V.5 : Nilai (Rp.) JPT

Indikator Nilai (Rp.) JPT direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dengan realisasi sebesar 100% (Rp. 11.200.790.258,-) namun masih menyisakan tagihan piutang dari para pelanggan yang belum dibayar pada Triwulan IV antara lain:

1. PT. Geodipa Energi unit Dieng belum membayar tagihan monitoring kualitas lingkungan sebesar Rp. 331.316.500,-

2. PT. Pertamina Cilacap belum membayar tagihan monitoring kualitas lingkungan sebesar Rp. 89.259.800,-

3. PT. Pertamina Balikpapan belum membayar tagihan monitoring kualitas lingkungan sebesar Rp. 625.857.000,-

4. Pelatihan Wirausaha IKM Pupuk Organik Cair Berbasis Bioteknologi Kerjasama dengan UMKM Perindag Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan belum membayar tagihan sebesar Rp. 198.982.500,-

Apabila dibandingkan, maka Nilai (Rp.) JPT dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

(33)

Tabel 3.12

Perbandingan Capaian Nilai (Rp.) JPT 2010-2014 Indikator

5.719.432.811 6.480.000.000 6.985.886.313 7.776.000.000 7.174.753.021

Dari tabel

diatas

terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

relatif mengalami

peningkatancapaian nilai JPT

.

6. Sasaran Strategis VI : Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah

Sampai dengan Triwulan IV TA. 2014 hampir semua indikator kinerja sasaran strategis VI telah mencapai sasaran yang direncanakan.

a. Indikator Kinerja VI.1 : Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

Indikator Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat telah mencapai sasaran fisik 100% dengan capaian realisasi 332% (63 orang) dengan rincian berdasarkan jenis diklat yang diikuti: Diklat Struktural 6 orang, Diklat fungsional 5 orang, Diklat perjenjangan 2 orang, Diklat Teknis 50 orang.

Apabila dibandingkan, maka Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Perbandingan Capaian Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat 2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

2014 mengalami naik turun capaian

jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

.

Kendala yang dihadapi adalah peningkatan kompetensi SDM tidak sesuai

dengan jadwal karena tergantung dari pihak penyelenggara.

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

(34)

b. Indikator Kinerja VI.2 : Jumlah pengadaan alat laboratorium

Indikator Jumlah pengadaan alat laboratorium telah mencapai sasaran fisik 100%

dengan capaian realisasi 146% (57 alat) yaitu : 15 unit AC, 1 eye wash standing, 1 kaliper, 1 unit kalibrator, 1 water bath, 3 digital burette, 2 handy talky, 1 dehumidifier, 3 lemari

pendingin, 1 blander + chooper, 1 UV Vis spectometer, 1 portable spectometer, 1 oven, 1 vacum pump, 1 isokinetic+ aksesoris, 1 fyrite gas analyzer, 1 calibration orifice set, 3 UPS, 1 showcase 180L, 1 hotplate, 6 PH meter, 1 COD reaktor, 1 COD meter, 1 rak wiremesh, 1 UV/VIS Spectrofotometer, 5 pengolah data.

Apabila dibandingkan, maka Jumlah pengadaan alat laboratorium dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Perbandingan Capaian Jumlah pengadaan alat laboratorium 2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014 Jumlah pengadaan alat

laboratorium

2 10 7 36 57

Dari tabel

diatas

terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

relatif mengalami

peningkatancapaian nilai JPT

.

Kendala yang dihadapi diantaranya Kendala dari pengadaan alat laboratorium adalah terbatasnya dana baik dari Rupiah Murni (RM) maupun Penerimaan Negara bukan pajak (PNBP), dimana pos anggaran pengadaan peralatan laboratorium sangat dipengaruhi oleh besaran pagu yang ditetapkan oleh BPKIMI

c. Indikator Kinerja VI.3 : Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN Realisasi indikator Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dan terealisasi 90% tidak mencapai sasaran dikarenakan belum adanya klien pada lingkup baru sebagai syarat akreditasi KAN.

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

(35)

Apabila dibandingkan, maka Jml lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.15

Perbandingan Capaian Jml lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN 2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

7. Sasaran Strategis VII : Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf

a. Indikator Kinerja VII.1 : Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja

Sampai denganakhir tahun 2014 realisasi fisik untuk indikator terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja telah mencapai sasaran sebesar 100% meliputi kegiatan identifikasi manajemen resiko dan kegiatan pengendalian untuk administrasi, litbang, dan pelayanan, penyelesaian panduan pelaksanaan SPIP BBTPPI dan laporan SPIP.

Apabila dibandingkan, maka indicator terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.16

Perbandingan Capaian jumlah Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja 2010-2014

Indikator Kinerja Capaian TA. 2010

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

Jml lingkup pengakuan produk LPK yang

diakui oleh KAN 1 Lingkup 1 90

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern

(36)

Dari

tabel

diatas

terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

capaian terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja tidak mengalami perubahan

.

Kendala yang dihadapi adalah belum tersusunnya format pengendalian SPIP

untuk bagian TU dan bidang PK, Litbang dasn PJT sesuai tupoksi.

8. Sasaran Strategis VIII : Meningkatkan kualitas pelayanan publik a. Indikator Kinerja VIII.1 : Tingkat kepuasan pelanggan

Sampai dengan akhir tahun 2014 realisasi fisik sasaran strategis VIII dengan indikator tingkat kepuasan pelanggan telah mencapai sasaran sebesar 100%. Dari 286 kuesioner yang dibagi untuk tahun ini, 221 kuesioner yang sudah mengembalikan yaitu kepuasan pelanggan untuk lembaga sertifikasi manajemen mutu Bisqa: dari 24 Kuesioner yang kembali responden memberikan indeks 4,11. Kepuasan pelanggan untuk lembaga Sertifikasi manajemen mutu LSPro: dari 32 Kuesioner yang kembali responden memberikan indeks 4,20 dan kepuasan pelanggan untuk lembaga Laboratorium dari 165 Kuesioner yang kembali responden memberikan indeks 3,80.

Apabila dibandingkan, maka Tingkat kepuasan pelanggan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.17

Perbandingan Capaian Tingkat kepuasan pelanggan 2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014 Tingkat kepuasan

pelanggan

3,5 3,89 4

Pada tahun 2010 dan tahun 2011 BBTPPI tidak menetapkan capaian kinerja tingkat kepuasan pelanggan. Dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 menujukkan peningkatan capaian tingkat kepuasan pelanggan.

Kendala yang dihadapi adalah tidak seimbangnya antara kapasitas pengujian terhadap jumlah permintaan pengujian.

Indikator Kinerja

Target

Capaian

%

Capaian

Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4

(37)

B. AKUNTABILITAS KEUANGAN 1. Realisasi Anggaran Keuangan

Pada awal TA. 2014 telah disusun rencana realisasi anggaran untuk Realisasi Anggaran kegiatan BBTPPI Per Triwulan, seperti tampak pada tabel dibawah ini (dapat melihat form A dari TW I s/d Tw IV per sub komponen).

Tabel 3.18

Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan Tahun 2014

Pada akhir tahun anggaran 2014 Output Hasil Kajian/penelitian Penguasaan Teknologi Industri capaian realisasi keuangan sebesar 97 % (Rp. 782.777.000,-) dengan sasaran yang telah ditetapkan sebesar 92,43 %. Secara kumulatif sampai dengan Triwulan IV realisasi keuangan output sudah mencapai sasaran yang ditetapkan.

Pada akhir tahun anggaran 2014 Output Layanan Jasa Teknis capaian realisasi keuangan sebesar 83,33 % (Rp. 6.064.934.000,-) dengan sasaran yang telah ditetapkan sebesar 97,84%. Secara kumulatif sampai dengan Triwulan IV realisasi keuangan output tidak mencapai sasaran karena penerimaan terbesar ada di bulan Desember sehingga ada komponen kegiatan yang tidak mencapai target seperti pada komponen kegiatan

Kegiatan/Komponen/ Keuangan Keuangan Keuangan Keuangan

T R T R T R T R

6 Perangkat Pengolah

Data dan Komunikasi 88.700 100 0,00 0,00 98,91 0,00 0,00 0,00 0,20 87.907

7 Peralatan dan Fasilitas

(38)

monitoring kualitas udara dan monitoring kualitas lingkungan, meskipun demikian target penerimaan Layanan Jasa Teknis telah tercapai

Pada akhir tahun anggaran 2014 Output Pengembangan Kelembagaan Balai Besar capaian realisasi keuangan sebesar 74,37% (Rp. 741.559.000,-) dengan sasaran yang telah ditetapkan sebesar 97,23%. Secara kumulatif sampai dengan Triwulan IV realisasi keuangan output tidak mencapai sasaran

Pada akhir tahun anggaran 2014 Output Dokumen Perencanaan/ Penganggaran/Pelaporan/Monitoring Dan Evaluasi capaian realisasi keuangan sebesar 62,59% (Rp. 448.547.000,-) dengan sasaran yang telah ditetapkan sebesar 99,15%. Secara kumulatif sampai dengan Triwulan IV realisasi keuangan output tidak mencapai sasaran yang ditetapkan dikarenakan pada pertengahan tahun anggaran ada kebijakan self blocking perjalanan dinas dan juga banyak kegiatan yang dibiayai pusat sehingga pada triwulan IV tidak bisa merealisasikan sesuai target.

Pada akhir tahun anggaran 2014 Output Layanan Perkantoran capaian realisasi keuangan sebesar 98,03 % (Rp. 14.729.442.000,-) dengan sasaran yang telah ditetapkan sebesar 98,61 %. Secara kumulatif sampai dengan Triwulan IV realisasi keuangan output dan fisiknya telah mencapai sasaran yang ditetapkan.

Pada akhir tahun anggaran 2014 Output Perangkat Pengolah data dan Komunikasi telah mencapai sasaran yang direncanakan, dengan realisasi keuangan sebesar 99,11 % (Rp. 87.907.000,-) dengan sasaran yang telah ditetapkan sebesar 100. Secara kumulatif sampai dengan Triwulan IV realisasi keuangan output dan fisiknya telah mencapai sasaran yang ditetapkan.

(39)

Tabel 3.19

Realisasi Anggaran Kegiatan BBTPPI (dalam ribuan) Tahun 2014

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU Realisasi %

1873 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

26.493.983 24.225.407 91,44

1.873.001 Hasil Kajian/penelitian Penguasaan Teknologi Industri 807.020 782.777 97 1 Penelitian Dan Kajian Teknologi Pencegahan Pencemaran

Industri

807.020 782.777 97

11 Ujicoba Penelitian Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri 532.212 521.877 98,06

A Penerapan Pengolahan Air Limbah Industri Pencucian Jean Dengan Teknologi Biologis Anaerobik Bersekat Hibrida-wetland Di Ikm

126.223 126.106 99,91

B Pilot Project Inkubator Teknologi Industri Tahu Yang Efisien Dan Ramah Lingkungan

112.854 111.645 98,93

C Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Pembuatan Elektroda Berbasis Karbon Yang Berpotensi Untuk Oksidasi Polutan Air Limbah Industri

93.995 92.002 97,88

D Optimasi Penghilangan Tanin Dan Asam Sianida Pada Pengolahan Tepung Buah Mangrove Sebagai Substitusi Bahan Baku Industri Pangan

40.276 35.141 87,25

E Rekayasa Desain Dan Proses Pencampuran Basa Anti Koagulan Dan Proses Pencampuran Asam Koagulan Berbasis Plc Di Industri Pengolahan Karet Ribbed Smoked Sheet

55.400 55.350 99,91

F Pemanfaatan Konsorsium Mikroba Dan Biokatalisator Dalam Peningkatan Kinerja Sistem Pengolahan Air Limbah Industri

59.698 58.488 97,97

G Pengelolaan Laboratorium Kimia Bbtppi 43.766 43.145 98,58

12 Pengkajian Permasalah Industri Bidang Lingkungan Sebagai Bahan Litbang 2015

90.022 85.001 94,42

13 Inhouse Research Bidang Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

45.200 44.870 99,27

A Penelitian Ujicoba Kemampuan Bakteri Indigenous Dalam Pengolahan Limbah Industri Kacang Garing

15.680 15.470 98,66

B Pemanfaatan Bittern Sebagai Koagulan Dan Bakteri Halofilik Pada Pengolahan Limbah Air Rebusan Industri Pemindangan Ikan

15.660 15.660 100

C Pemanfaatan Konsorsium Marolis Untuk Pengolahan Limbah Sludge Minyak

13.860 13.740 99,13

14 Peningkatan Kapasitas Peneliti 139.586 131.029 93,87

A Seminar Hasil Litbang 99.486 98.160 98,67

B Pengembangan Kompetensi Peneliti 40.100 32.869 81,97 1.873.003 Layanan Jasa Teknis 7.277.881 6.064.934 83,33 1 Pengujian Pengendalian Pencemaran Dan Aneka Komoditi 6.185.590 5.356.441 86,6

11 Pengujian Pengendalian Pencemaran Dan Aneka Komoditi 2.549.557 2.149.231 84,3 12 Monitoring Limbah Industri Permintaan Pabrik 858.360 793.447 92,44 13 Monitoring Kualitas Udara Permintaan Konsultan Dan Institusi

Lain

575.630 472.540 82,09

14 Monitoring Kualitas Lingkungan (pt.pertamina Cilacap, Pt. Geodipa Energi & Pt. Waskita Modern)

808.110 790.825 97,86

15 Monitoring Kualitas Lingkungan Pt. Pertamina Balikpapan & Yogyakarta

729.198 644.211 88,35

16 Pengujian Bahan Baku Industri, Air Baku, Produk Industri, Air Limbah Industri & Limbah Padat Industri

127.100 76.213 59,96

17 Pengukuran Emisi Co2 188.220 115.847 61,55

18 Pengujian Aneka Komoditi 349.415 314.126 89,9

2 Pelatihan Pada Industri 52.335 14.874 28,42

(40)

11 Audit Energi 386.065 239.828 62,12

12 Audit Air Dan Lingkungan 213.611 174.406 81,65

4 Sertifikasi 346.980 248.381 71,58

11 Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu 130.593 101.722 77,89

12 Sertifikasi Produk 185.437 144.140 77,73

13 Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Lingkungan 8.770 2.520 28,73

14 Bimbingan Set Up Dokumen 22.180 0 0

5 Standardisasi 76.200 27.774 36,45

6 Kalibrasi 17.100 3.230 18,89

1.873.004 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/baristand Industri 997.166 741.559 74,37

11 Pelatihan Personil Bbtppi 301.381 201.416 66,83

A Pendidikan Dan Pelatihan Struktural 46.252 37.606 81,31 B Pendidikan Dan Pelatihan Teknis 232.293 143.526 61,79 C Pendidikan Dan Pelatihan Fungsional 22.836 20.285 88,83

12 Pengembangan Kelembagaan Dan Kemitraan Usaha 46.366 45.663 98,48

13 Pengembangan Kelembagaan Balai 276.013 174.914 63,37

14 Penyuluhan Dan Penyebaran Informasi 373.406 319.567 85,58

A Penerbitan Majalah/ Jurnal 60.648 48.061 79,25 B Promosi Layanan Balai 125.896 120.276 95,54 C Pengembangan Sistem Informasi Bbtppi 71.100 67.104 94,38 D Pengembangan Sentra Hki 42.472 28.120 66,21 E Desiminasi Hasil Litbang 56.828 46.614 82,03 F Pelaksanaan Penilaian 5k 16.462 9.393 57,06 1.873.005 Dokumen Perencanaan/penganggaran/pelaporan/monitoring Dan

Evaluasi

716.687 448.547 62,59

11 Perencanaan Program 535.653 281.541 52,56

A Penyusunan Program 505.869 280.288 55,41 B Bimbingan Teknis Penyusunan Renstra 29.784 1.253 4,21

12 Perencanaan/ Implementasi/ Pengelolaan Sap/ Sak Blu 94.432 91.041 96,41 13 Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Satker 86.602 75.965 87,72

1.873.994 Layanan Perkantoran 15.024.765 14.729.442 98,03

1 Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 11.254.951 11.209.824 99,6

2 Penyelenggaraan Operasional Dan Pemeliharaan Perkantoran 2.843.446 2.597.433 91,35

A Pengadaan Makanan Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh 118.800 118.800 100 B Poliklinik/obat-obatan (termasuk Honor Dokter Dan Perawatan) 53.000 53.000 100 C Pengadaan Toga/pakaian Kerja/pesuruh/perawat/dokter/satpam/tenaga

Teknis Lainnya

24.680 24.680 100

D Perawatan Gedung Kantor 595.400 595.032 99,94 E Perbaikan Inventaris Kantor 43.510 39.464 90,7 F Perawatan Kendaraan Bermotor 95.440 85.218 89,29 G Langganan Daya Dan Jasa 542.000 492.514 90,87 H Operasional Perkantoran Dan Pimpinan 1.143.616 994.384 86,95 I Operasional Dan Pemeliharaan Laboratorium 227.000 194.341 85,61

13 Penyelenggaraan Laboratorium/ Bahan 900.000 896.029 99,56

14 Penyelenggaraan Perpustakaan/ Kearsipan/ Dokumentasi 26.368 26.156 99,2

1.873.996 Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 88.700 87.907 99,11

11 Peralatan Komputer Dan Aksesoris 88.700 87.907 99,11

1.873.997 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 1.581.764 1.370.241 86,63 1 Sarana Laboratorium, Perkantoran, Peralatan Litbang Dan Buku

Referensi

1.581.764 1.370.241 86,63

11 Sarana Laboratorium 1.398.836 1.196.107 85,51

A Sarana Laboratorium Gas 1.354.586 1.152.157 85,06 B Peralatan Laboratorium Proses 44.250 43.950 99,32

12 Sarana Perkantoran 150.928 142.338 94,31

Gambar

Tabel 1. Program Penguasaan Kemampuan Teknologi dalam 5 Tahun (2010 -2014)
Tabel 2: Rencana Anggaran Tahun 2014
Tabel 3: Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Tahun 2014
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

dengan subjek penelitian dilakukan dengan semi formal, hal ini dilakukan agar subjek tidak merasa diintrogasi dan dapat leluasa memberikan informasi dengan jujur. Adapun

Terjadinya tindak pidana pemalsuan menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia apabila orang atau korporasi dengan sengaja memberikan

Urutan sintesis protein yang benar adalah: (3) RNAd dibentuk didalam inti oleh DNA (1) RNAd meninggalkan inti menuju ribosom (2) RNAt mengikat asam amino yang sesuai. (4) asam

b. Konflik-konflik tersebut karena adnya kepentingan-kepentingan yang bertentangan yang tidak dapa dicegah dalam struktur sosisl masyarakat. Kepentingan-kepentingan

Kepada Kepala KUA atau petugas di lapangan harus lebih hati-hati untuk menyelidiki kebenaran fakta bahwa wali nasab tidak dapat melaksanakan perwaliannya dan tidak mempercayai

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat self efficacy dan intrinsic cognitive load siswa kelas XI SMA 8 Pasundan serta hubungan keduanya dalam

Berdasarkan hasil keragaman pengaruh pemberian tepung biji karet dalam ransum burung puyuh tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum, hal ini disebabkan pemberian

Berdasarkan data yang diolah Berdasarkan data yang diolah Berdasarkan penggunaannya Berdasarkan penggunaannya Berdasarkan ukurannya Berdasarkan ukurannya Berdasarkan