• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUHAIB AR-RUMI, PERNAH MENJABAT.doc 30KB Jun 13 2011 06:28:06 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SUHAIB AR-RUMI, PERNAH MENJABAT.doc 30KB Jun 13 2011 06:28:06 AM"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

SUHAIB AR-RUMI, PERNAH MENJABAT

PEJABAT KHALIFAH

Ahmad Sangidu

Nama sebenarnya , Suhaib bin Sinan bin Malik An-Numairi. Namun dalam riwayat lebih dikenal dengan sebutan Suhaib Ar-Rumi. Sebutulnya ia bukan berasl dari Romawi(ar-Rumi) seperti diperkirakan orang banyak. Melainkan asli Arab. Dari fihak ayah berasal dari keturunan Bani Numair dan dari fihak ibu dari suku Tamim. Ia putera dari seorang walikota Ubullah di daerah Basrah, yang saat itu masih dalam penguasaan Kerajaan Persi.

Suatu hari terjadi penyerbuan mendadak ke wilayah itu oleh sepasukan kecil Romawi. Dan malang bagi Suhaib……, dia termasuk dalam sekelompok atau sejumlah anak yang berhasil disekap kemudian dilarikan pasukan itu untuk dijadikan budak belian. Nasibnya sesudah dilarikan itu betul-betul malang. Dalam rentang waktu yang cukup panjang mereka dalam penderitaan memilukan. Ia beralih dari satu orang tuan (maula) ke tuan yang lain dalam posisi tetap sebagai budak belian yang dapat diperlakukan semaunya. Kerja pokoknya melayani tuanya sebaik-baiknya. Jika beruntung diperlakukan baik seperti manusia yang bermartabat. Tetapi jika tidak beruntung akan diperlakukan seperti binatang layaknya. Perlakuan yang terakhir inilah yang sering dialaminya. Namun pada akhirnya nasib untung masih berfihak kepadanya. Menjelang akhir masa remaja ia dijual dan jatuh pada seorang tuan yang budiman dari kota Makkah yakni Abdullah bin Jad’an.

Baru di bawah penguasaan tuan yang budiman inilah ia dapat bernafas lega. Ia diperlakukan baik , bahkan amat baik. Ia diajak berdagang dan dilatih menekuni pekerjaan itu. Sehingga ia memiliki kemampuan berdagang yang tinggi. Malahan dia akhirnya dimerdekakan. Pembebasannya bersamaan waktunya dengan masa da’wah Rasulullah secara sembunyi-sembunyi di rumah Arqam. Dia merasa tertarik dengan dakwah itu. Apalagi sebelumnya pernah didengar berita munculnya seorang nabi diwilayah Hejaz.

Hati nuraninya yang bersih ditambah dengan akalnya yang cerdas ingin sekali bertemu dengan penyeru kebenaran itu. Dengan hati-hati dia berhasil masuk kerumah Arqam – tempat Rasulullah memberikan pelajaran terhadap para pemeluk Islam pemula yang umumnya dari kalangan muda. Masuknya ke rumah arqam tepat waktunya dengan masuknya Ammar bin Yasir. Sehingga kedua anak muda itu terdaftar dalam sejarah sebagai orang-orang yang terdahulu masuk Islam (As-Sabiqunal Awwalun).

(2)

Di saat perintah hijrah dicanangkan, ia ingin segera menyusul Rasulullah dan Abu Bakar yang belum lama berangkat meninggalkan Makkah menuju Madinah. Namun malang, para intel Quraisy terlalu awas untuk dikelabuhi. Sehingga ia tidak langsung menyusul menuju Madinah tetapi terhalang oleh pengintaian mereka. Ia kepergok oleh sekelompok Quraisy yang ingin mengembalikanya ke kota Makkah. Karena niat hijrahnya sudah bulat, ia ingin melepaskan diri dari cengkeramannya. Oleh sebab itu ia mencoba menggertak sekelompok Quraisy itu dengan ucapan lantang dan tegas. Katanya: “wahai sekelompok kaum Qureisy ! Ketahuillah! Saya sudah bertekad bulat menyusul kekasihku Muhammad ke kota Madinah . Jika toh anda tetap ingin menahan di sini saya peringatkan, bahwa saya adalah seorang pemanah jitu. Anda dapat saja memaksa menahan saya tetapi dengan konsekwensi imbalan yang lebih besar. Jumlah anak panahku ini akan dapat mengirim sebagian anda ke akhirat. Dan jika anak panah sudah habis, saya masih dapat melayani anda dengan pedangku ini. Oleh sebab itu, sebelum menyesal, pikirkanlah baik-baik maksud anda itu. Jangan sampai baru menyesal setelah terjadi.”

Selanjutnya, ia sedikit melambatkan dan mengendorkan nada suaranya, katanya, “namun, jika anda mau, saya ingin tunjukan pilihan yang lebih baik. Mungkin tawaran ini menguntungkan kedua belah fihak. Yakni aku tidak harus mengorbankan jiwa, demikian pula halnya anda- tak perlu mengorbankan pengorbanan yang sia-sia.”

Setelah merenung sejenak, mereka (orang-orang Quraisy) tertarik pikiran baru itu . Kata seorang dari mereka, “lalu, apakah yang engkau tawarkan sebagai kompensasi bagi kami?” Jawab Suhaib, “Jika anda sekalian setuju, bekal berupa barang dagangan yang kubawa, seperti emas, perak, uang dapat engkau ambil semua dengan catatan engkau membiarkan saya pergi bebas, menyusul kekasihku.”

Setelah berunding sejenak, mereka setuju. Dilepaskanlah dengan bebas Suhaib ke kota Madinah dengan meninggalkan segala bekal (barang dagangan) yang banyak. Sesaat itu juga mereka sibuk membagi-bagi harta yang diperolehnya dengan gratis itu.

Konon disaat itulah Rasulullah menerima wahyu ayat 207 dari surat Al Baqarah yang artinya “dan diantara manisia ada yang bersedia menebus dirinya demi mengharapkan keridloan Allah, danAllah Maha Penyantun terhadap hamba-hambanya.”

Suhaib meneruskan perjalanan dengan aman menyusul Rasulullah. Di Quba’ Suhaib bertemu dengan Rasulullah dan Abu Bakar yang singgah di situ selama beberapa hari. Demi Rasulullah melihat kehadiran Suhaib, beliau langsung berucap menyambut gembira kedatangannya seraya berseru menyampaikan kabar gembira. Serunya “Rabihal Bai’u ya Aba Yahya………….!” Yang artinya, “Sesungguhnya beruntung perdaganganmu, wahai Abi Yahya (Suhaib).

Lalu diceritakanlah kabar gembira dari Allah sambil membaca surat al-Baqarah ayat 207 yang baru saja turun.

(3)

masuk ke rumahnya. Ia mengikuti beliau dalam shalat berjamaah, memberi nasehat kepada para ahlu suffah, melakukan peperangan-peperangan (Ghazwah).

Namun dalam hal kepemimpinan, namanya menjadi disebut-sebut secara luas dikalangan public setelah terjadi peristiwa pembunuhan terhadap khalifah Umar bin Khattab oleh Abu Lu’luah atau Fairuz. Ketika itu, sebelum wafat khalifah Umar masih sempat membentuk panitia pemilihan khalifah sebagai ganti dirinya, berjumlah enam personal berasal dari sahabat utama. Sedangkan untuk menanti terpilihnya khalifah terbaru, beliau menunjuk Suhaib Ar-Rumi sebagai imam shalat jamaah sekaligus sebagai pejabat khalifah. Dengan demikian dialah satu-satunya sahabat yang menjabat sebagai “pejabat Khalifah”. Meskipun jabatan itu disandangnya hanya dalam beberapa hari saja.

Terlepas dari semuanya itu, jelas penunjukan Khalifah Umar terhadap Suhaib sebagai pejabat Khalifah sementara menunjukan martabat dirinya di mata Umar bin Khattab

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bagi peserta Pengadaan Jasa Konsultansi yang berkeberatan atas penetapan ini, dapat mengajukan sanggahan secara tertulis dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan

Memiliki surat izin usaha dalam bidang usaha perdagangan barang dan jasa, Alat / peralatan / suku cadang komputer (perangkat keras dan perangkat lunak), dan teknologi

Produk yang sudah jadi, nantinya akan dievaluasi kembali melalui wawancara pengguna, apakah desain tersebut sudah memenuhi untuk mebel home office, serta mebel ini dapat

Untuk mengetahui apakah algoritma improved apriori dapat mengoptimalisasi waktu dalam pencarian pola pembelian pelanggan maka dilakukan pengujian dengan cara

Setelah melalui tahapan sesuai dengan metode pengembangan yang dipilih, maka dilakukan pengujian sistem yang terdiri dari pengujian alpha menggunakan metode pengujian black box

The Influence of The Debt to Equity Ratio, Managerial Ownership, Firm Size, and Investment of Opportunity Set on Dividend

Manusia, kuda dan mamalia lain merupakan dead-end host virus West Nile, mereka tidak dapat mengembangkan viremia dalam konsentrasi yang cukup yang memungkinkan infeksi nyamuk..