ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA PRODUK PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE PRU FUTURE
TEAM PONOROGO
SKRIPSI
OLEH:
RIYANANTA KUMALASARI NIM: C04211118
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
SURABAYA
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Pada Produk Prulink Syariah Di P T. Prudential Life Assurance Pru Future Team Ponorogo” ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang Bagaimana strategi pemasaran pada produk prulink syariah di PT. Prudential Life Assurance PRU Future Team Ponorogo? Bagaimana analisis SWOT terhadap strategi pemasaran pada produk prulink syariah di PT. Prudential Life Assurance PRU Future Team Ponorogo?
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang menggunakan deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan serta menganalisis data yang penulis peroleh dari hasil wawancara secara langsung dengan karyawan Prudential Ponorogo, observasi parsitipatif, dan dokumentasi dengan pihak Prudential Ponorogo mengenaii analisis SWOT terhadap strategi pemasaran pada produk prulink syariah di Prudential Life Assurance Pru Future Team Ponorogo.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa 1) Strategi pemasaran produk prulink syariah di Prudential Ponorogo yaitu ada empat yaitu: canvasing (grebek pasar), door to door (dari pintu ke pintu), group selling dan referensi, 2) analisis SWOT terhadap strategi pemasaran pada produk prulink syariah di PT. Prudential Ponorogo yaitu strategi pemanfaatan strategi agresif (pengembangan pangsa pasar atau target sasaran nasabah yang lebih luas). Kepada karyawan dan agen pemasar di Prudential Ponorogo semakin mementingkan strategi pemasaran yang efektif dari strategi pemasaran yang biasa dipakai dalam meningkatkan jumlah nasabah pada produk prulink syariah. Dan semakin adanya hubungan relasi yang baik dengan nasabah juga akan membuat nasabah menjadi loyalitas terhadap Prudential.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING... .. iii
PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK... ... v
KATA PENGANTAR... ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TRANSLITERASI ... xiii
MOTTO ... xv
PERSEMBAHAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 14
C. Rumusan Masalah ... 15
D. Kajian Pustaka ... 15
E. Tujuan Penelitian ... 17
xiii
G. Definisi Operasional ... 18
H. Metode Penelitian ... 20
I. Sistematika {Pembahasan ... 27
BAB II STRATEGI PEMASARAN ASURANSI SYARIAH DALAM ANALISIS SWOT A.Strategi Pemasaran ... 30
1. Definisi pemasaran ... 30
2. Bauran Pemasaran ... 32
B.Asuransi ... 36
1. Definisi ... ... 36
2. Asuransi Syariah ... 37
3. Perbedaan asuransi konvensional dengan asuransi syariah... ... 39
C.Analisis SWOT ... 42
1. Definisi... ... 42
2. Fungsi, manfaat dan tujuan analisis SWOT... 43
3. Jenis-jenis metode analisis SWOT... .... 45
4. Mekanisme analisis SWOT... .... 47
5. Cara menghutung skor dalam analisis SWOT... ... 52
6. Matrik strategi umum... .... 53
xiv
1. Sejarah PT. Prudentia Life Assurance di Indonesia ... 56
2. Sejarah Berdirinya Kantor PT. Prudential Life Assurance PRU Future Team Ponorogo ... 59
3. Arti Logo, Visi, Misi, Jam Kerja, dan Badan Hukum ... 60
4. Struktur Organisasi dan Job description PT. Prudential PRU Future Team Ponorogo ... 62
B.Produk Prulink Syariah ... 68
1. Prulink Syariah Assurance Account ... 68
2. Prulink Syariah Investor Account ... 77
C.Strategi Pemasaran Prulink syariah... .... 85
1. Canvasing (grebek pasar) ... 85
2. Prospek Door to door ... 86
3. Goup selling... ... 86
4. Referesi... ... 87
BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA PRODUK PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE PRU FUTURE TEAM PONOROGO A.Analisis Strategi Pemasaran Pada Produk Prulink Syariah di PT. Prudential Life Assurance Pru Future Team Ponorogo ... 88
1. Strategi pemasaran... .... 88
xv
B.Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Pada Produk
Prulink Syariah di PT. Prudential Life Assurance Pru Future
Team Ponorogo ... 98
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ... 108
B. Saran ... 108
DAFTAR PUSTAKA
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional... 42
Tabel 2.2 Matrik SWOT IFAS dan EFAS ... 49
Tabel 3.1 Data sejarah Prudential Indonesia... 58
Tabel 3.2 Tabel dana Investasi dan Risiko... 72
Tabel 3.3 Perbedaan ketentuan umum polis pada produk PRULink syariah... 81
Tabel 3.4 Tabel Performa PRUlink syariah investasi per tahun 2015... 83
Tabel 3.5 Data Jumlah Nasabah PIA syariah dan PAA syariah PT. Prudential Life Assurance Pru Future Ponorogo tahun 2014 - 2016... 85
Tabel 4.1 Faktor Internal Analisis Strategi Pemasaran Untuk Mengetahui Kekuatan (Strenght)... 98
Tabel 4. 2 Faktor Internal Analisis Strategi Pemasaran Untuk Mengetahui Kelemahan (Weakness)... 99
Tabel 4.3 Faktor Eksternal Analisis Strategi Pemasaran Untuk Mengetahui Peluang (Opportunity)... 100
Tabel 4.4 Faktor Eksternal Analisis Strategi Pemasaran Untuk Mengetahui Ancaman (Thteat)... 101
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Matrik SPACE... 51
Gambar 2.2 Diagraam Matrik Strategi Umum... 54
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Prudential PRU Future Team Ponorogo
2016…... 63
Gambar 3.2 Mekanisme Pengelolaan Dana PRULink Syariah... 84
xviii
DAFTAR TRANSLITERASI
Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis (technical term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf Latin. Pedoman tranliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut:
A. Konsonan
Sumber: Kate L. Turabian. A Manual of Writera of Term Papers, Disertations (Chicago and London: The University of Chicago Press, 1987).
Transliterasi untuk ta>’ marbu>t}ah ada dua :
1. Jika hidup (menjadi mud}a>f) transliterasinya adalah t. 2. Jika mati atau sukun, transliterasinya adalah h.
Contoh : shari>>‘at al-Isla>m (مﻼﺳﻻاﺔﻌﯾﺮﺷ) : shari>>‘ah isla>miyah (ﺔﯿﻣﻼﺳإﺔﻌﯾﺮﺷ)
D. Penulisan Huruf Kapital
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan
kegiatan perekonomian yang menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan
jasa yang diproduksi masyarakat. Masalah pertumbuhan ekonomi merupakan
masalah ekonomi jangka panjang. Artinya, selama perekonomian suatu
negara masih ada, masalah ini akan terus ada. Dari satu periode ke periode
lainnya kemampuan perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa akan
mengalami peningkatan dan perkembangan. Peningkatan ini disebabkan oleh
pertambahan faktor produksi, baik kuantitas maupun kualitasnya. Selain itu,
investasi juga memegang peranan yang sangat penting. Dengan
meningkatnya investasi, jumlah modal juga akan meningkat sehingga faktor
produksi juga meningkat.1 Pasar bisnis merupakan perusahaan yang menjual
barang dan jasa bisnis sering menghadapi pembeli profesional yang terlatih
dan banyak tahu, yang terampil dalam menilai tawaran yang bersaing.
Pemasar bisnis membeli atau menggunakan barang dan jasa menjual sebuah
produk kepada yang lain untuk mendapatkan laba, maka para pemasar bisnis
harus menunjukkan bagaimana produk mereka akan membantu para pembeli
atau pengguna jasa dari suatu perusahaan atas produk yang ditawarkan.2
1 Ismail Nawawi, Ekonomi Islam Perspektif Teori, Sistem, dan Aspek Hukum (Surabaya: ITS Press, 2007)18.
2
Istilah asuransi dalam perkembangannya di Indonesia berasal dari kata
Belanda assurantie yang kemudian menjadi “asuransi” dalam bahasa
Indonesia. Namun istilah assurantie itu sendiri sebenarnya bukanlah istilah
asli bahasa Belanda akan tetapi, berasal dari bahasa Latin, yaitu assecurare
yang berarti “meyakinkan orang”. Kata ini kemudian dikenal dalam bahasa
Perancis sebagai assurance. Demikian pula istilah assuradeur yang berarti
“penanggung” dan geassureerde yang berarti “tertanggung” keduanya berasal
dari perbendaharaan bahasa Belanda. Sedangkan dalam bahasa Belanda
istilah “pertanggungan” dapat diterjemahkan menjadi insurance dan
assurance. Kedua istilah ini sebenarnya memiliki pengertian yang berbeda,
insurance mengandung arti menanggung segala sesuatu yang mungkin
terjadi. Sedangkan assurance berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi.
Istilah assurance lebih lanjut dikaitkan dengan pertanggungan yang berkaitan
dengan masalah jiwa seseorang. Secara umum pengertian asuransi adalah
perjanjian antara penanggung (perusahaan asuransi) dengan tertanggung
(peserta asuransi) yang dengan menerima premi dari tertanggung,
penanggung berjanji akan membayar sejumlah pertanggungan manakala
tertanggung: a) mengalami kerugian, kerusakan atau kehilangan atas
barang/kepentingan yang diasuransikan karena peristiwa tidak pasti dan
tanpa kesengajaan; dan b) didasarkan atas hidup atau matinya seseorang.3
Asuransi atau pertanggungan menurut Undang-Undang No. 2 Tahun
1992 tentang Usaha Perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau
3
lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti
atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.4 Asuransi bukan sekedar
menabung tetapi juga memberikan jaminan ekonomi jika terjadi risiko.
Dengan memiliki asuransi jiwa berarti status sosialnya yang
mengangsuransikan sudah bisa terproteksi dan keuangan direncanakan
dengan baik, maka kelak jika tidak akan mengalami keterpurukan ekonomi.
Para ulama Indonesia dalam hal ini menerima asuransi berdasarkan
hasil fatwa DSN-Majelis Ulama Indonesia No: 21/DSN-MUI/ X /2001
tentang pedoman umum asuransi syariah. Dalam fatwa ini ditetapkan bahwa
asuransi syariah (ta’min, takaful atau tadhamun) adalah usaha saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak yang
melakukan investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan
pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan)
yang sesuai dengan syariah. Akad yang tidak mengandung gharar (penipuan),
maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram
dan maksiat.5 Prinsip utama dalam asuransi syariah adalah taa’wun (tolong
4
menolong) dalam kebaikan, taqwa, dan rasa aman, hal itu sesuai dengan
Firman Allah Swt dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) binatang-binatang had-yu (hewan-hewan kurban), dan
binatang-binatang qalaa-id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan
jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat
siksa-Nya”. (Q.S Al-Ma>’idah: 2).6
Dalam ayat diatas, Allah Swt menjelaskan bahwa bekerja sama di
dalam suatu ikatan yang saling tolong-menolong, karena hal ini juga
merupakan salah satu perintah Allah Swt. Sebuah anjuran normatif untuk
saling menolong dengan muatan-muatan nilai sosial, seperti halnya dengan
pembayaran premi ke rekening tabarru’ adalah salah satu wujud dari
penafkahan harta di jalan Allah Swt karena pembayaran tersebut diniatkan
untuk saling membantu anggota peserta asuransi jika mengalami musibah
dikemudian hari. Kemudahan adalah sesuatu yang dikehendaki oleh-Nya,
dan sebaiknya kesukaran adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh-Nya.
5
Maka dari itu, manusia dituntun oleh Allah Swt agar dalam setiap langkah
kehidupan selalu dalam kemudahan dan tidak mempersulit diri sendiri. Dalam
konteks bisnis asuransi, ayat tersebut dapat difahami bahwa dengan adanya
lembaga asuransi, seseorang dapat mempermudah untuk menyiapkan dan
merencanakan kehidupannya di masa mendatang dan dapat melindungi
kepentingan ekonominya dari sebuah kerugian yang tidak disengaja.7
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri asuransi syariah
bersumber pada dua hal yang utama yaitu permodalan dan sumber daya
manusia. Tantangan-tantangan lain seperti masalah teknologi informasi,
image dan lainnya, sejalan dengan berkembangnya industri asuransi syariah,
maka hal yang seharusnya dilakukan adalah industri syariah memiliki sumber
daya manusia yang unggul dibidangnya masing-masing. Dibanding dengan
asuransi yang konvensional asuransi syariah dipandang lebih unggul karena
memiliki dana tabarru’ yang digunakan sebagai dana hibah untuk menolong
sesama peserta polis tidak hanya terhindungi namun juga dapat menolong
sesama pemegang polis. Tujuan asuransi adalah untuk mengadakan persiapan
dalam menghadapi kemungkinan kesulitan yang dihadapi oleh manusia dalam
kehidupan, seperti dalam kegiatan perdagangan mereka.8
Asuransi dalam Islam sering dikenal dengan istilah takaful, yaitu
saling memikul diantara sesama sehingga antara satu menjadi penanggung
atas resiko yang lainnya. Untuk mendapatkan asuransi, setiap orang
7 Ecayana, “Pentingnya Asuransi Jiwa”, dalam https://ecayana.wordpress.com/2012/03/05/ pentingnya-asuransi-jiwa/, diakses pada 29 Maret 2016.
6
dikenakan premi, yaitu kewajiban peserta asuransi untuk memberikan
sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam
akad. Setelah terdaftar sebagai peserta (anggota) asuransi, maka seseorang
akan memiliki klaim, yaitu hak yang wajib diberikan oleh perusahaan
asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.9
Asuransi jiwa pada jaman sekarang mulai berkembang pesat dengan
segala lembaga-lembaga asuransi yang tersedia diberbagai bank dan
perusahaan yang menawarkan produk layanan yang berbasis asuransi.
Asuransi jiwa juga bertujuan mengurangi dampak kerugian aset tersebut,
dengan cara memberikan kompensasi kerugian sehingga tujuan-tujuan
finansial orang tersebut tetap dapat tercapai. Salah satu perusahaan yang
menawarkan layanan asuransi dalam berbagai produk asuransi yaitu PT.
Prudential Life Assurance “Prudential Indonesia”, sebagai perusahaan
dibidang jasa keuangan telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Lembaga ini dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan di
dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara adil, teratur, adil,
transparan, dan akuntabel, serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang
tumbuh secara berkelanjutan dan stabil dan mampu melindungi kepentingan
konsumen dan masyarakat.
Asuransi jiwa diberikan untuk perorangan maupun perkumpulan
dalam berbagai bentuk polis, dari berbagai produk yang di ada di PT.
Prudential Life Assurance PRU Future Team Ponorogo ada produk tentang
7
investasi yang berbasis syariah yaitu produk prulink syariah yaitu prulink
syariah investor account dan prulink syariah assurance account. Selain
produk investasi syariah ada juga produk-produk yang ada di PT. Prudential
Life Assurance yaitu prumy child adalah produk inovatif yang pertama di
indonesia yang menyediakan perlindungan jiwa terkait investasi untuk anak
mulai saat masih dalam usia kandungan, dilahirkan, sampai ia dewasa kelak,
prulink edu protection merupakan produk terkait invetasi yang memberikan
santunan dana setiap bulannya saat risiko terjadi, prulink syariah edu
protection merupakan solusi asuransi jiwa terkait investasi (unit link)
komprehensif yang bertujuan untuk membantu orang tua mewujudkan impian
masa depan pendidikan anak dengan memberikan perlindungan jiwa dan
finansial keluarga yang dirancang khusus untuk membantu melindungi dana
pendidikan anak, prulink fixed pay adalah produk asuransi jiwa yang
dikaitkan dengan investasi (unit link) yang dirancang untuk memberikan
fleksibilitas yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan di setiap tahapan
kehidupan dengan manfaat kematian yang dijamin dan pilihan periode
pembayaran premi yang pasti, selama 7, 10, 15 atau 20 tahun.
Prulink investor account merupakan produk asuransi jiwa yang
dikaitkan dengan investasi (unit link) dengan pembayaran premi satu kali
yang menawarkan berbagai pilihan dana investasi, prulink syariah assurance
account adalah produk asuransi jiwa terkait investasi berdasarkan prinsip
syariah dengan pembayaran kontribusi secara berkala yang memberikan
8
sewaktu-waktu mengubah jumlah pertanggungan, kontribusi serta cara
pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan, bahkan juga bisa menambah
asuransi tambahan seperti rawat inap, kecelakaan atau kondisi kritis.
Prulink syariah investor account merupakan produk asuransi jiwa
yang dikaitkan dengan nvestasi syariah dengan pembayaran kontribusi satu
kali yang menawarkan berbagai pilihan dana investasi syariah, prulink
assurance account adalah produk asuransi jiwa terkait investasi dengan
pembayaran premi secara berkala yang memberikan fleksibilitas, dimana
memungkinkan peserta atau nasabah untuk sewaktu-waktu mengubah jumlah
pertanggungan, premi serta cara pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta atau nasabah, dan prulink capital account adalah produk asuransi
jiwa terkait investasi (unit link) yang memberikan perlindungan asuransi jiwa
sekaligus potensi mendapatkan hasil investasi yang sesuai dengan profil
risiko peserta atau nasabah.10
Investasi adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau
lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu dengan harapan dapat
memperoleh penghasilan dan/atau peningkatan nilai investasi.11 Produk
prulink syariah adalah produk yang dikaitkan dengan investasi yang berbasis
syariah, serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
rancangan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
10 Dewi Nurma Etika, Wawancara, Ponorogo, 13 April 2016.
9
Jenis akad yang digunakan dalam produk prulink syariah akad yang
sesama pemilik polis/peserta menggunakan akad tabarru’ dan akad yang
digunakan antara pemilik polis/peserta dengan perusahaan asuransi syariah
adalah menggunakan akad tija>rah. Dalam produk prulink syariah di prudential
life assurance pru future team ponorogo tidak lepas menghindari suatu risiko,
namun dalam produk prulink syariah dalam meminimalisasi risiko dengan
menggunakan azaz risk sharing.
Salah satu badan perusahaan asuransi yang ada di Indonesia adalah
PT. Prudential Life Asurance. Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin
pasar dalam penjualan produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi
(unit link) sejak produk yang diluncurkan pada tahun 1999. Salah satu produk
yang diminati oleh para peserta polis adalah investasi, terdapat banyak jenis
produk investasi yang terdapat di PT. Prudential Life Assurance PRU Future
Team Ponorogo produk prulink syariah produk investasi dan asuransi jiwa
lainnya. Produk prulink syariah berkembang di masyarakat merupakan
produk yang menjadi pilihan dalam berinvestasi, perkembangan produk
prulink syariah sejak tahun 2014 di tawarkan untuk menjadi pilihan investasi
yang menggunakan prinsip syariah.
Pada umumnya produk prulink syariah menargetkan untuk
masyarakat, namun dalam perkembangannya masyarakat yang tertarik untuk
menggunakan produk prulink syariah adalah masyarakat menengah hingga
menengah keatas, namun di produk prulink syariah assurance account
10
sehingga calon peserta atau nasabah bisa dapat tertarik untuk menjadi
nasabah. karena produk prulink syariah juga memiliki pembayaran premi
pertama tergantung pada jenis prulink syariah (prulink syariah investor
account dan prulink syariah assurance account). peniliti sebelumnya telah
melakukan penelitian melalui pra penelitian di PT. Prudential Life Assurance
PRU Future Team Ponorogo. Dari penelitian tersebut diperoleh data tentang
investasi yang berprinsip syariah dan peserta asuransi oleh para peserta
polis.12
Dalam strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Prudential Life
Assurance salah satu cara pemasarannya yaitu dengan pelatihan dan
pengembangan untuk tenaga pemasaran (prusales academy) yang merupakan
bagian dari komitmen dari perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik
dan memberikan nilai tambah kepada masyarakat melalui tenaga pemasar
yang profesional dan kompeten namun memerlukan waktu yang tidk singkat
untuk menjadikan agen yang profesional. Cara strategi pemasaran yang
diterapkan seperti: canvasing/grebek pasar, prospek door to door, group
selling, dan referensi.
Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)
rendahnya kesadaran keuangan (financial literacy) telah menjadi tantangan
utama di industri perasuransian terbukti dengan masih rendahnya penetrasi
asuransi jiwa, dimana kontribusi total premi industri PDB kurang dari 2%,
11
dan hanya sekitar 4% dari total populasi di Indonesia yang menjadi
pemegang polis asuransi jiwa individual.13
Salah satu analisis untuk strategi pemasaran yaitu menggunakan
analisis SWOT. Menurut Freddy Rangkuti, analisis SWOT memiliki makna
sebuah metode dari suatu rancangan strategis dalam berbagai bidang.
Tujuannya untuk melakukan evaluasi dari Strenght (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunity (kesempatan), Treats (tantangan).14 Dalam
bukunya, Freddy Rangkuti menyebutkan keunggulan-keunggulan analisis
SWOT. Keunggulan tersebut adalah (1) dapat dijadikan panduan dalam
penyusunan berbagai kebijakan strategis menuju target yang dicanangkan
sebelumnya, (2) dapat membantu memudahkan proses evaluasi berkaitan
dengan penentuan kebijakan strategis sekaligus sistem perancanaan agar
meraih kesuksesan dari waktu sebelumnya, (3) dapat dijadikan bagian
penting untuk memperoleh informasi tentang beragam hal yang dibutuhkan
menuju proses perubahan perbaikan masa mendatang, dan (4) dapat
meningkatkan motivasi dan menemukan ide-ide kreatif untuk maju meraih
kesuksesan yang ditargetkan.15
Dalam SWOT penilaian ditentukan oleh kombinasi faktor internal
dan ekstenal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis
SWOT. Dari empat pembagian SWOT, Strenght dan Weakness timbul dari
13http://www.prudential.co.id/corp/prudential_in_id/header/press/pressreleases/2013/201309202.h tmln, diakses pada tanggal 13 April 2016.
14 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tenik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006),6.
12
faktor internal perusahaan, sedangkan Opportunity dan Treats timbul dari
faktor eksternal perusahaan. Secara terperinci faktor-faktor tersebut diperinci
sebagai berikut:16
Strenght, setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya
dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada
faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan
kemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan bisnis pelanggan yang dimiliki.
Strenght (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh
perusahaan pesaing.
Weakness, merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing
mempunyai keterbatasan dan kekuraangan serta kemampuan menguasai
pasar, sumber daya serta keahlian. Jika orang berbicara tentang kelemahan
yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah
keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan
kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja
organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatsan dan
kekurangan kemampuan tersebut bisa dilihat pada sarana dan prasarana yang
dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,
keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk
yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan
tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.
13
Opportunity, setiap perusahaan memiliki sumber daya yang
membedakan yang membedakan dirinya dari persahaan lain. Peluang dan
terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang
membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain,
perusahaan-perusahaan baru bermunculan. Peluang pemasaran adalah suatu
daerah kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara
menguntungkan.
Treats, adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh
kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan.
Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan
yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.
Hal ini yang akan dianalisis oleh peneliti, karena melihat minat dari
peserta polis dari PT. Prudential Life Assurance PRU Future Team Ponorogo
yang besar untuk melakukan asuransi dengan menggunakan akad tabarru’
juga akan mempengaruhi strategi pemasaran yang ada di dalam produk
prulink syariah sehingga dapat mengurangi resiko ancaman dari eksternal.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti dalam sebuah bentuk skripsi
dengan judul “Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Pada Produk
PRUlink Syariah Di PT. Prudential Life Assurance PRU Future Team
14
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah dilakukan untuk menjelaskan cakupan
masalah yang dapat muncul dalam penelitian dengan melakukan
identifikasi dan inventarisasi sebanyak-banyaknya kemungkinan yang
dapat diduga sebagai masalah.17 Dari uraian latar belakang masalah
tersebut di atas, maka masalah-masalah yang dapat di identifikasi yaitu:
a. Perkembangan asuransi prudential di Indonesia.
b. Aturan undang-undang tentang asuransi yang digunakan Prudential
Ponorogo.
c. Tantangan pemasaranyang dihadapi oleh Prudential Ponorogo.
d. Strategi pemasaran yang ada di prudential Ponorogo.
e. Strategi pemasaran untuk produk prulink syariah di Prudential
Ponorogo.
2. Batasan Masalah
Agar dalam pembahasan penelitian ini sesuai dengan sasaran yang
diinginkan, maka peneliti memberi batasan masalah dalam penelitian ini
adalah:
a. Strategi pemasaran produk prulink Syariah di PT. Prudential Life
Assurance PRU Future Team Ponorogo.
15
b. Analisis SWOT terhadap strategi pemasaran produk prulink Syariah
PT. Prudential Life Assurance PRU Future Team Ponorogo.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah maka
rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana strategi pemasaran pada produk prulink syariah di PT.
Prudential Life Assurance PRU Future Team Ponorogo?
2. Bagaimana analisis SWOT terhadap strategi pemasaran pada produk
prulink syariah di PT. Prudential Life Assurance PRU Future Team
Ponorogo?
D. Kajian Pustaka
Penelitian yang dilakukan berjudul “Analisis SWOT Terhadap
Strategi Pemasaran Pada Produk PRUlink syariah Di PT. Prudential Life
Assurance PRU Future Team Ponorogo” ini tidak lepas dari berbagai
penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai pandangan dan juga referensi.
Pertama, yaitu penelitian yang berjudul “Analisis SWOT Terhadap
Produk Nasabah Card dalam Menentukan Strategi Pemasaran Di Bank BNI
Syariah”18 oleh Ima Safitri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
menentukan strategi pemasaran pada produk nasabah card di Bank BNI
Syariah.
16
Kedua, yaitu penelitin yang berjudul “Analisis SWOT Terhadap
Pembiayaan Wirausaha Hasanah Dalam Mengingkatkan Pertumbuhan Usaha
Produktif Di PT. Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Tahun 2011-2012”19
oleh Ana Sayidatul Chamidah. Penelitian ini menunjukakan tentang
pembiayaan wirausaha hasanah yang dapat meningkatkan pertumbuhan usaha
produktif di Bank BNI Syariah.
Ketiga, yaitu penelitian yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Asuransi Jiwa Pada Produk Tabungan Berencana BSM di Bank
Syariah Mandiri Cabang Surabaya”20 oleh Hairu Rizal. Penelitian ini lebih
menitikberatkan pembahasannya pada produk asuransi secara umum apakah
telah sesuai pada ketentuan hukum Islam yang berlaku atau tidak.
Keempat, yaitu penelitian yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Penerapan Risk Sharing Dalam Asuransi Syariah Di Kantor
Agency Prudential Life Assurance Cabang Surabaya” oleh Idah Fitria.
Penelitian ini lebih menitikberatkan pembahasan pada penerapan risk sharing
di Agency Prudential Life Assurance cabang Surabaya yang sesuai dengan
hukum syariah islam dalam asuransi.21
Kelima, yaitu penelitian yang berjudul : ”Tinjauan Hukum Islam Atas
Laba Tertahan (Retained Sharing) Pada Produk PRUlink Syariah Assurance
19 Ana Sayidatul Chamidah, “Analisis SWOT Terhadap Pembiayaan Wirausaha Hasanah Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Usaha Produktif di Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Tahun 2011-2012”, (Skripsi--UINSA, Surabaya, 2014).
20 Hairu Rizal, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Asuransi Jiwa pada Produk Tabungan Berencana BSM di Bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya”, (Skripsi-- IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2012).
17
Account di PT. Prudential Life Assurance” penelitian ini menitikberatkan
pada mekanisme laba tertahan yang diterapkan oleh PT. prudential life
asssurance yang menggunakan akad tabarru’ dan kemudian dianalisis
menggunakan hukum Islam yang sesuai dengan Al-Quran, dan hadis. 22
Perbedaan yang terdapat dalam penelitian pada kesempatan kali ini
terletak pada pemfokusan pembahasan mengenai analisis SWOT strategi
pemasaran asuransi jiwa yang menjadi fasilitas dalam produk PRUlink
syariah dipasarkan kepada nasabah atau polis di PT. Prudential Life
Assurance PRU Future Team Ponorogo tersebut. Sehingga dalam penelitian
kali ini akan memiliki data dan kesimpulan yang berbeda dengan
penelitian-penelitian sebelumnya.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
pada penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan tentang strategi pemasaran pada produk prulink
syariah di PT. Prudential Life Assurance PRU Future Team Ponorogo.
2. Untuk mendeskripsikan analisis SWOT terhadap strategi pemasaran pada
produk prulink syariah di PT. Prudential Life Assurance PRU Future
Team Ponorogo.
18
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan hasil penelitian ini adalah sebagaimana berikut:
1. Aspek teoritis (keilmuan), menambah pengetahuan dan wawasan tentang
strategi pemasaran pada produk PRUlink syariah di PT. Prudential Life
Assurance, sebagai bahan informasi bagi penulis maupun pihak lain yang
ingin mengetahui secara mendalam tentang permasalahan tersebut.
2. Aspek praktis (guna laksana), menjadi bahan informasi bagi pihak-pihak
yang berkepentingan yang ingin melakukan analisis, penelitan yang lebih
kritis mengenai masalah ini dari sudut pandang dan aspek yang berbeda,
dan menambah referensi dan koleksi tentang usaha perasuransian.
G. Definisi Operasional
Agar lebih memudahkan dalam memahami skripsi ini, maka
penelitian ini mendefinisikan beberapa istilah, antara lain:
1. SWOT adalah singkatan dari kata Strenght (kekuatan perusahaan)
Weaknesses (kelemahan perusahaan), Opportunities (peluang bisnis) dan
Threats (hambatan untuk mencapai tujuan). Analisis SWOT digunakan
untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan
dihadapi oleh suatu perusahaan. Dengan melihat kekuatan yang dimiliki
serta mengembangkan kekuatan tersebut dapat dipastikan bahwa
perusahaan akan lebih maju dibandingkan dengan pesaing yang ada.
Demikian juga dengan adanya kelemahan yang dimiliki suatu perusahaan
19
dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh perusahaan tersebut agar volume
penjualan dapat meningkat. Dan ancaman yang akan dihadapi dengan
mengembangkan strategi pemasaran yang baik.23
Analisis SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang
membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi: strategi
SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT yang mencocokkan
faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal.24
2. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dilaksanakan dengan
harapan unit bisnis dapat mencapai sasaran pemasaran, strategi
pemasaran terdiri dari pasar sasaran, penentuan posisi produk, bauran
pemasaran, dan tingkat pengeluaran pemasaran.25 Dalam strategi
pemasaran produk PRUlink syariah, PT. Prudential Life Assurance PRU
Future Team Ponorogo melakukan promosi melalui media massa,
pembukaan kantor PRU Future Team Ponorogo yang akan
memudahkanpara polis maupun calon nasabah untuk menggunakan
produk tersebut.
3. Prulink syariah adalah sebuah produk asuransi yang dikatkan dengan
investasi berbasis syariah dirancang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan rancangan keuangan masa depan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah Islam.26
23 Hakim Simanjuntak, “Pengertian SWOT..., diakses pada 27 Maret 2016.
24 Fred R.David, Manajemen Strategi Konsep (Jakarta: Salemba Empat,2011), 327.
25 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1997), 54.
20
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif, yakni penelitian yang berusaha untuk memecahkan masalah
yang ada sekarang berdasarkan data-data dengan menyajikan data,
menganalisis, dan menginterprestasikannya. Penelitian kualitatif adalah
sesuatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa
deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan
yang mengarah pada kesimpulan. Penelitian kualitatif bersifat deduktif:
Penekanan pada deskriptif menyebabkan format deskriptif kualitatif lebih
banyak menganalisis permukaan data, hanya memperhatikan
proses-proses kejadian suatu fenomena, bukan kedalaman data ataupun makna
data. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup
deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil
wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan
catatan-catatan.27
2. Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penelitian ini adalah di PT. Prudential Life
Assurance PRU Future Team Ponorogo, yang beralamat di Jalan Sukarno
21
Hatta No. 216 Ponorogo. Peneliti memilih PT. Prudential Life Assurance
PRU Future Team Ponorogo karena PT. Prudential Life Assurance PRU
Future Team Ponorogo merupakan perusahaan asuransi yang terpercaya
dalam produk asuransi sehingga banyak polis yang menggunakan produk
asuransi yang sesuai syariah.
3. Data
Data yang perlu dikumpulkan yakni data yang perlu dihimpun
untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Adapun data yang
dikumpulkan antara lain:
a. Data penelitian ini dilakukan di PT. Prudential Life Assurance PRU
Future Team Ponorogo.
b. Data mengenai produk prulink syariah di PT. Prudential Life
Assurance PRU Future Team Ponorogo.
c. Data tentang cara strategi pemasaran produk prulink syariah di PT.
Prudential Life Assurance PRU Future Team Ponorogo.
4. Sumber Data
Sumber data adalah salah satu yang paling penting dalam
penelitian. Ada dua jenis sumber dataa yang biasanya digunakan dalam
penelitian sosial, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.28
Sumber data adalah tempat atau orang dimana data tersebut diperoleh.
Adapun sumber data yang dipakai pada penelitian ini adalah:
22
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah penelitian yang dijadikan sebagai
informasi penelitian dengan menggunakan alat pengukuran data
secara langsung.29 Sumber data yang digunakan yaitu item-item
pertanyaan yang terangkum dan dihasilkan dalam bentuk wawancara
secara langsung kepada para pihak yang berkaitan dengan produk
tersebut yakni: manajer, karyawan, staf dan agen dari PT. Prudential
Life Assurance PRU Future Team Ponorogo. Sumber data ini, subjek
penelitian yang dilakukan kepada para devisi PA (Personal Assistent)
pada perusahaan tersebut pada produk prulink syariah.
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Data ini dapat ditemukan
dengan cepat, dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder
adalah buku literatur, artikel, jurnal, serta situs-ditus di internet yang
terkait dengan penelitian yang dilakukan.30 Adapun sumber yang
diperoleh dari literatur yaitu:
1) Philip Kotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran.
2) Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran.
3) Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran.
4) Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.
5) Mohammad Muslehuddin, Asuransi Dalam Islam.
23
6) Burhanuddin S, Hukum Bisnis Syariah.
7) Fred R David, Manajemen Strategis Konsep.
5. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan digunakan penulis dalam
penelitian ini:
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif pada dasarnya memiliki
kesamaan dengan desain deskriptif kuantitatif, karena itu deskriptif
kualitatif bisa disebut dengan kuasi kualitatif atau kualitatif semu.
Artinya desain ini belum benar-benar kualitatif karena bentuknya masih
dipengaruhi oleh tradisi kuantitatif (deduktif) terutama dalam
memaparkan teori pada data yang diperoleh.31 Penekanan pada deskriptif
menyebabkan format deskriptif kualitatif lebih banyak menganalisis
permukaan data, hanya memperhatikan proses-proses kejadian suatu
fenomena, bukan kedalaman data ataupun makna data. Analisis data
dalam penelitian kualitatif merupakan proses mencari data lapangan dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data, menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil umum.
a. Observasi
Observasi atau pengamatan kegiatan keseharian manusia
dengan meneggunakan pancaindra, observasi merupakan kemampuan
seseorang untuk menggunakan pengamatannnya. Observasi adalah
metode pungumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
24
penelitian, data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti.32
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non partisipan,
yaitu pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, peneliti hanya
berperan mengamati kegiatan tidak ikut dalam kegiatan atau biasa
disebut observasi pasif.33 Peneliti mengamati secara langsung cara
strategi pemasaran pada produk PRUlink syariah di PT. Prudential
Life Assurance PRU Future Team Ponorogo.
b. Wawancara
Wawancara mendalam secara umum adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil tatap muka antara pewawancara dan informan atau
orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa pedoman (guide)
wawancara.34 Dalam melakukan wawancara penulis menggunakan
wawancara informal yang berarti pertanyaan yang diajukan sangat
tergantung pada pewawancara itu sendiri menggunakan wawancara
terstruktur maupun wawancara tidak terstruktur.35 Teknik
pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri
sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan
keyakinan pribadi.36
32 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian...142. 33 Sugiyono, Metode Penelitian...145.
34 Burhan Bungin, Peneitian Kualitatif....111. 35 Ibid.. 138-140.
25
Wawancara dalam penelitian ini juga dilakukan secara
terbuka dengan pertanyaan yang terus berkembang setiap peneliti
melakukan wawancara, dan wawncara tersebut harus terfokus dan
harus tetap mengarah pada topik penelitian. Hasil wawancara dari
penelitian yang dilakukan akan didokumentasikan sendiri oleh
peneliti.37 Peneliti melakukan tanya jawab dengan pihak PT.
Prudential Life Assurance Prufuture Team Ponorogo khususnya
manajer, karyawan, dan staf yang menangani produk prulink syariah
serta dengan peserta pemegang polis asransi yang menggunakan
produk prulink syariah di PT. Prudential Life Assurance PRU Future
Team Ponorogo.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh data dengan cara dokumentasi, yaitu mempelajari
dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan dalam
penelitian. Dokumentasi dari asal dokumen yang artinya
barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait strategi pemasaran
produk prulink syariah, serta dokumen lain dalam perusahaan yang
releven dengan kepentingan penelitian.38
37 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 13, 2006), 227.
26
6. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, penelitian ini selanjutnya dilakukan
pengolahan data dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:39
a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh
terutama dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan
antara data yang ada dan relevasi dengan peneliti. Dalam penelitian
ini penulis akan mengambil data tentang produk prulink syariah di
PT. Prudential Life Assurance PRU Future Team Ponorogo yang akan
dianalisis dengan analisis SWOT terhadap strategi pemasarannya.
b. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam
penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah
direncanakan dengan rumusan masalah secara sistematis. Peneliti
akan menyusun kembali data tentang produk prulink syariah untuk
kemudian dianalisis agar memudahkan penulis dalam menganalisis
data.
c. Penemuan hasil, yaitu dengan menganalisa data yang telah diperoleh
dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran
fakta yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari
rumusan masalah. Peneliti dalam hal ini akan menganalisis apakah
dengan metode analisis SWOT berdampak terhadap strategi
pemasaran yang terdapat dalam produk prulink syariah yang akan
27
mempengaruhi banyaknya para peserta polis di PT. Prudential Life
Assurance PruFuture Team Ponorogo.
7. Teknis Analisis Data
Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya akan dianalis
secara deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan metode
yang telah ditentukan.40
Peneliti kemudian mengelola dan menganalisis data dengan pola
pikir induktif yang berarti pola berpikir yang berpijak pada fakta-fakta
yang bersifat khusus kemudian diteliti, dianalisis, dan kemudian
disimpulkan sehingga dapat menghasilkan solusi yang berlaku secara
umum. Fakta-fakta yang dikumpulkan adalah data mengenai manfaat dari
pengalisisan dengan metode analisis SWOT terhadap produk yang ada di
PT. Prudential Life Assurance PruFuture Team Ponorogo.
I. Sistematika Pembahasan
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti membagi lima bab yang
sistematis. Bab-bab ini merupakan bagian dari penelitian ini sebagaimana
yang diuraikan dalam rangkaian berikut:
Bab I, bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian
28
pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional,
metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II, merupakan landasan teori yakni memuat strategi pemasaran
yaitu empat P bauran pemasaran yaitu product, price, promotion dan place,
teori tentang asuransi konvensional dan asuransi syariah, analisis SWOT
yaitu definisi analisis SWOT, fungsi, manfaat dan tujuan analisis SWOT,
mekanisme serta analisisnya yang merupakan Strenght (kekuatan
perusahaan), Weaknesses (kelemahan perusahaan), Opportunities (peluang
bisnis) dan Threats (hambatan untuk mencapai tujuan).
Bab III, dalam bab ini membahas tentang hasil penelitian, yang berisi
gambaran umum tentang profil PT. Prudential Life Assurance PRU Future
Team Ponorogo yang meliputi diantaranya: latar belakang berdirinya PT.
Prudential Life Assurance PRU Future Team Ponorogo, visi dan misi
perusahaan, badan hukum PT. Prudential Life Assurance PRU Future Team
Ponorogo, struktur organisasi dan job description, produk prulink syariah
meliputi: prosedur ketentuan umum polis tentang produk, serta strategi
pemasaran pada prulink syariah di PT. Prudential Life Assurance PRU Future
Team Ponorogo.
Bab IV, bab ini merupakan analisis strategi pemasaran pada produk
prulink syariah dan analisis SWOT terhadap strategi pemasaran terhadap
produk prulink syariah di PT. Prudential Life Assurance PRU Future Team
29
Bab V, bab ini merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan
BAB II
STRATEGI PEMASARAN ASURANSI SYARIAH DALAM ANALISIS
SWOT
A. Strategi Pemasaran
1. Definisi
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain. Perencanaan strategik adalah proses
mengembangkan dan memelihara strategi yang cocok antara tujuan dan
kemampuan organisasi serta peluang pemasaran yang berubah, proses ini
tergantung pada pengembangan misi perusahaan yang jelas.1 Tujuan dari
pemasaran yaitu menciptakan kesadaran dan keinginan untuk mencoba
produk, memaksimumkan pansa pasar, memperoleh laba serta
mempertahankan pangsa pasar.2
Pada dasarnya setiap perusahaan selalu berupaya memuaskan
konsumen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya. Berhasil
tidaknya pemasaran akan memiliki dampak bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Demikian halnya dengan asuransi syariah untuk kelangsungan hidupnya, asuransi syariah memerlukan pemasaran. Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
1 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran (Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi, 1997), 35.
31
usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
yang potensial.3 Pemasaran akan berperan penting dalam kegiatan
ekonomi dan perwujudan standar hidup, kegiatan pemasaran bukan
dimulai setelah produk selesai dibuat tetapi jauh sebelum kegiatan
pemasaran diawali dari pantauan apakah pasar dari produk ada, apa saja
fungsinya, bagaimana persiapannya, kecenderungan yang lebih disukai
dan bagaimana kebiasaan pembeli atau pengguna jasa. Pengertian
pemasaran merurut syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarah proses penciptaan, perencanaan, dan perusahaan value dari suatu inisiator kepada stakeholder, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan kaidah dan prinsip-prinsip muamalah bisnis dalam Islam.4
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dilaksanakan
dengan harapan unit bisnis dapat mencapai sasaran pemasaran, strategi
pemasaran terdiri dari pasar sasaran, penentuan posisi produk, bauran
pemasaran, dan tingkat pengeluaran pemasaran.5 Ini artinya bahwa dalam
syariah marketing, setelah proses baik proses penciptaan, penawaran, penambahan nilai, tidak boleh ada hal yang bertentangan dengan akad
muamalah yang islami, sepanjang hal tersebut dapat dijamin dan
3 Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko, Manejemen Pemasaran dan Analisis Perilaku Konsumen (Yogyakarta: BPFE, 2000) 4.
4 Hermawan Kertajaya dan M. Syakirzula, Syariah Marketing (Bandung: Mizan Pustaka, 2006), 26-27.
32
penyimpangan prinsip-prinsip muamalah tidak terjadi dalam suatu transaksi dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi apapun dalam
pemasaran diperbolehkan.
2. Bauran pemasaran (Marketing mix)
Bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran taktis
(seperangkat variabel pemasaran) yang dapat dikendalikan (produk,
harga, tempat, dan promosi) dan dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan tanggapan yang di inginkan di dalam pasar sasaran.6
Bauran pemasaran adalah sebuah ide dari sebuah peta ide dari strategi
pemasaran yang perlu dipikirkan oleh perusahaan untuk mewujudkan
strategi pembeda yang telah ditentukan.
Bauran pemasaran terdiri dari segala hal yang bisa dilakukan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi permintaan atas produknya. Beberapa
kemungkinan itu bisa dikumpulkan kedalam empat kelompok variabel
yang bisa disebut 4P yaitu: a. Product
Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada pasar sasaran. Produk merupakan segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kepada para untuk mendapat perhatian,
dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang meliputi barang secara
33
fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi dan gagasan atau buah
pikiran. 7 b. Price
Price adalah harga atau sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk. Harga harus sesuai dengan
nilai produk yang ditawarkan, kalau tidak pembeli akan membeli
produk pesaing. Selain desain produk, harga merupakan variabel yang
dapat dikendalikan dan yang akan menentukan diterima tidaknya
suatu produk atau jasa oleh konsumen (pengguna).
Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan,
tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal. Harga
produk perusahaan perlu selalu memonitor harga yang ditetapkan oleh
perusahaan pesaing. Dalam hal ini, kembali bagian pemasaran melalui
tenaga penjualnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mencari dan mengumpulkan informasi yang berguna untuk penetapan
harga karena bagian pemasar yang berhubungan langsung dengan para
konsumen. c. Place
Place adalah berbagai kegiatan yang membuat produk terjangkau oleh konsumen sasaran. Distribusi atau tempat merupakan
masalah lain yang akan dihadapi perusahaan pada saat produksi
selesai diproses. Distribusi ini menyangkut cara penyampaian produk
34
ketangan konsumen atau pengguna jasa. Perusahaan harus memilih
saluran distribusi yang tepat karena dari saluran distribusi maka akan
mudah untuk mengevaluasinya. Bila perusahaan merencanakan suatu
pasar tertentu, yang pertama kali dipikirkan adalah siapa yang akan
ditunjuk sebagai penyalur disana, atau berapa banyak yang bersedia
untuk menjadi penyalur didaerah sana. d. Promotion
Promotion adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan dalam menonjolkan produk atau
jasanya dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya.
Perusahaan bisa membeli iklan, mengadakan promosi penjualan dan
merancang publisitas produk atau jasa tersebut.8 Tujuan promosi
adalah memberikan informasi kepada pihak lain terutama konsumen
mengenai hasil yang telah dikeluarkan oleh perusahaan, memberitahu
persepsi produk atau jasa yang dibutuhkan kepada pelanggan,
memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang produk kepada
pihak lain terutama konsumen, mendorong dan membujuk pelanggan
untuk memilih dan membeli suatu produk atau jasa yang dihasilkan
sehingga menanamkan citra baik yang telah dihasilkan. selain itu
hubungan masyarakat dan publisitas adalah suatu program yang
didesain untuk mempromosikan atau meilindungi pencitraan
perusahaan atau produk perusahaan secara individual. Misalnya
35
melalui seminar, laporan tahunan, sponsor kegiatan, dan sebagainya.
Pemasaran langsung adalah menggunakan surat, telepon, dan alat
kontak nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi atau mendapatkan
respon dari pelanggan atau prospek tertentu. Bentuk lainnya seperti
melalui catalog, pos, telemarketing, elektronik, dan lain sebagainya. Promosi adalah intensif jangka pendek untuk mendorong mencoba
atau membeli suatu produk. Bentuknya antara lain pemberian sampel,
kupon, hadiah, demonstrasi, dan lain sebagainya.9
Untuk mencapai tujuan pemasaran, maka keempat unsur
tersebut harus saling mendukung satu dengan yang lain, harus ada
staregi untuk berusaha agar marketing mix itu dapat terpadu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Jadi tidak hanya
salah satu komponen saja yang diprioritaskan, tetapi apabila
perusahaan ingin memenuhi kebutuhan secara memuaskan maka harus
didukung oleh keempat unsur tersebut. Untuk itu ada beberapa faktor
penting yang patut dipertimbangkan dalam bauran pemasaran (empat
p). Faktor-faktor itu adalah:
1) Mendefinisikan dengan jelas produk atau jasa yang dijual atau
ditawarkan kepada konsumen.
2) Mengetahui pasar sasarannya dan mengembangkan profil
konsumen yang akan dibeli atau digunakan produk atau jasa.
3) Mengetahui keunggulan kompetitif produk.
36
4) Menentukan struktur harga produk
5) Mengetahui dimana posisi produk atau jasa yang dipikiran
konsumen (pengguna jasa).
6) Menentukan bagaimana cara mendistribusikan produk atau jasa.
7) Merencanakan strategi promosi.
8) Membuat anggaran pemasaran.10
Ada syarat promosi menurut syariah, yaitu:
1) Suka sama suka, akad yang dibuat atas dasar ridho diantara kedua belah pihak dan tidak ada paksaan dari unsur menipu.
2) Tidak boleh dzalim, harus ada kesetaraan posisi sebelum terjadi akad.
3) Keterbukaan, kedua belah pihak memiliki pengetahuan yang sama
tentang objek (produk atau jasa) kerjasama. Jika salah satu tidak
tahu maka pihak lain tersebut memberi tahu, dan barang harus
jelas tidak ada kondisi barang yang disembunyikan dari
kekurangan.
4) Dokumen bukti pembayaran serta tulis ke dua belah pihak.
B. Asuransi
1. Definisi
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada
tindakan sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti
rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan, dan lain
37
sebagiannya mendapat penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak
dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan
atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam
jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan
tersebut.11 Asuransi adalah sesuatu alat untuk mengurangi risiko yang
melekat pada perekonomian, dengan cara menggabungkan sejumlah
unit-unit yang terkena risiko yang sama atau hampir sama dalam jumlah yang
cukup besar, agar profitabilitas kerugiannya dapat diproyeksi dan bila
kerugian yang diasumsikan terjadi akan dibagi secara proposional oleh
semua pihak dalam gabungan itu.12
2. Asuransi syariah
Dalam bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah at-tamin, penanggung disebut mu’ammin, tertanggung disebut mu’amman lahu
atau musta’min. At-at’min diambil dari amanah yang artinya memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut, seperti
yang tersebut dalam QS. Quraisy ayat 1- 4, yaitu:
Artinya: “1. karena kebiasaan orang-orang Quraisy, 2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas, 3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah), 4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” (QS. Quraisy: 4)13
38
Dalam ayat diatas, Allah Swt yang mengamankan mereka dari
rasa ketakutan. Pengertian at-ta’min adalah seseorang membayar atau menyerahkan uang cicilan untuk ia atau ahli warisnya mendapatkan
sejumlah uang sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk
mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang.14 Ahli fiqh
kontemporer Wahbah az-Zuhaili mendefinisikan asuransi berdasarkan
pembagiannya. Ia membagi asuransi dalam dua bentuk, yaitu at-ta’min at-ta-ta’a>wuni (asuransi tolong menolong) adalah kesepakatan sejumlah orang untuk membayar sejumlah uang sebagai ganti rugi ketika salah
seorang diantara mereka mendapat musibah, dan at-ta’min bi qist sa>bit
(asuransi dengan pembagian tetap) adalah akad yang mewajibkan seorang
membayar sejumlah uang kepada pihak asuransi yang terdiri atas
beberapa pemegang saham dengan perjanjian apabila peserta asuransi
mendapat musibah atau kecelakan, maka ia diberi ganti rugi. Merurut
Musthafa Ahmad az-Zarqa memaknai asuransi adalah sebagai suatu cara
atau metode untuk tolong menolong dalam menghindari risiko (ancaman)
bahaya yang beragam yang akan terjadi dalam hidupnya, dalam
perjalanan kegiatan hidupnya atau dalam aktivitas ekonminya. Ia
berpendapat bahwa sistem asuransi adalah sistem ta’awun dan tadhamun
yang bertujuan untuk menutupi kerugian peristiwa-peristiwa atau
musibah-musibah oleh kelompok tertanggung kepada orang yang
teertimpa musibah tersebut. Penggantian tersebut bersal dari premi
39
anggota peserta asuransi yang dibayarkan ketika awal kesepakatan.
Konsep dasar asuransi syariah yaitu: a) saling bertanggung jawab, b)
saling bekerja sama untuk bantu membantu antar peserta asuransi, dan c)
saling melindungi dari segala kesusahan.15 Mengenai akad pada produk prulink syariah yaitu: a) antar pemilik polis menggunakan akad tabarru’
disebut hibah, b) sedangkan antar pemilik polis dan perusahaan
menggunakan akad tijarah disebut wakalah bil ujrah (sedangkan secara
syariah meliputi: kontribusi, peserta atau nasabah, uang pertanggungan). Produk prulink syariah secara konvensional meliputi: premi, tertanggung, uang pertanggungan, biaya akuisisi, biaya asuransi, pembayar atau
pemilik polis dan biaya pertanggungan biaya wakalah, iuran tabarru’, pemegang polis dan pertanggungan sedangkan secara syariah meliputi: kontribusi, peserta atau nasabah, uang pertanggungan, biaya wakalah, iuran tabarru’, pemegang polis dan pertanggungan.
3. Perbedaan asuransi konvensional dengan asuransi syariah
Konsep asuransi Islam berbeda dengan konsep asuransi
konvensional. Dengan perbedaan konsep ini, tentunya akan
mempengaruhi operasionalnya yang akan dilaksanakan akan berbeda
antara asuransi syariah dan asuransi konvensional, yaitu antara lain: a. Perbedaan utama terletak pada prinsip dasarnya. Asuransi syariah
menggunakan konsep takaful, bertumpu pada sikap saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan dan memberi perlindungan
40
(at-tamin). Satu sama lain saling menanggung musibah yang dialami peserta lain. Seperti firman Allah Swt berikut:
Artinya:” “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-yu (hewan-hewan kurban), dan binatang-binatang qalaa-id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”. (Q.S Al-Ma>’idah: 2).16
b. Pada asuransi konvensional dasar kesepakatannya adalah jual beli.
Perbedaan juga terdapat pada investasi dananya. Pada takaful,
investasi dana didasarkan sisitem syariah dengan sistem bagi hasil (mud}a>rabah), sedangkan pada asuransi konvensional tentu saja atas dasar bunga atau riba>.
c. Untuk dana premi yang terkumpul dari peserta, pada sistem
konvensional dana itu jelas menjadi milik perusahaan asuransi,
41
perusahaan asuransi tersebut memiliki hak untuk diinvestasikan ke
mana. Adapun pada asuransi takaful, dana premi itu tetap menjadi milik peserta asuransi. Perusahaan hanya mendapat amanah untuk
mengelolanya. Konsep ini menghasilkan perbedaan pada perlakuan
terhadap keuntungan. Pada takaful keuntungan dibagi antara perusahaan asuransi dengan peserta atau nasabah, sedangkan pada
sistem konvensional keuntungan menjadi milik perusahaan.
d. Satu hal yang ditekankan dalam takaful adalah meniadakan tiga unsur yang selalu dipertanyakan, yakni ketidakpastian (gharar) yaitu ketidakpastian sumber dana yang dipakai untuk membayar klaim dari
pemegang polis asuransi, untung-untungan (unsur judi) artinya adanya
kemungkinan salah satu pihak yang diuntungkan sedang pihak lainnya
dirugikan, dan bunga (riba>) artinya adanya kemungkinan dana asuransi yang terkumpul dari pembayaran premi dibungakan.17