BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kombinasi (mix methods) dengan model concurrent embedded dengan menggunakan dua pendekatan kualitatif dan kuantitatif (Sugiyono, 2011). Penelitian ini menggunakan mix methods concurrent embedded karena menggunakan pendekatan kualitatif untuk tiap tahap pembangunan software dan diakhiri dengan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui kenaikan hasil belajar siswa.
1.2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Kelas C dan Kelas I Mata Kuliah BID FTI UKSW semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Mahasiswa kelas I diberikan treatement berdasarkan teori CTML yang dibantu menggunakan adobe flash & flearn, sedangkan mahasiswa kelas C menggunakan metode konvensional menggunakan handout BID yang telah diberikan pada masing-masing pengajar.
1.3 Variabel Penelitian
1.4 Definisi Operasional
1.4.1 Cognitive Theory of Multimedia Learning
Cognitive Theory of Multimedia Learning adalah sebuah teori multimedia yang terfokus pada tiga asumsi dasar dual channel, limited capacity dan active processing yang prosesnya diawali melalui multimedia presentation yang kemudian ditangkap oleh sensory memory, diolah oleh working memory dan yang terakhir disimpan oleh longterm memory.
1.4.1.1 Adobe Flash
Adobe flash merupakan salah satu software aplikasi design grafis yang sangat populer saat ini teutama untuk membuat aplikasi animasi dalam efek yang dapat digunakan untuk membantu pengajar dalam menyampaikan pembelajaran agar lebih menarik dan mudah di pahami siswa. Aplikasi ini dapat digunakan untuk membuat bahan ajar, tidak hanya teks statis tetapi teks tersebut dapat dibuat bervariasi, disertai dengan animasi, permainan warna dan video yang memperjelas pemahaman materi ajar.
3.4.1.2 e-learning (Flearn)
e-learning merupakan media pembelajaran online yang yang efektif dan efisien. e-learning lebih mengarah kepada pembelajaran daripada tentang teknologi yang berarti harus berdasarkan kepada kebutuhan dan permintaan siswa, serta kualitas pengalaman pembelajaran yang akan dibuat.
1.4.2 Hasil Belajar
pengukuran tersebut dapat diketahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
1.5 Model Penelitian
Untuk mengetahui lebih jelas model eksperimen dalam penelitian ini dapat dilihat skema seperti di bawah ini:
Tabel 3.1 Metode Eksperimen
Group Pre Test Treatment Post Test Experiment
Class O1 X O2
Kontrol Class O3 - O4
(Sugiyono, 2012)
1.6 Teknik Pengumpulan Data Tahap 1:
Pada tahap ini digunakan media pembelajaran yang disajikan dengan bantuan adobe flash hanya menggunakan tulisan-tulisan bergerak dan musik latar saja. Setelah diberikan, mahasiswa di wawancara mendalam guna mengetahui komponen apa saja yang dirangsang pada tahap 1 ini.
Tahap 2:
Pada tahap ini diberikan tambahan gambar-gambar untuk memberikan visualisasi yang lebih maksimal ke dalam media pembelajaran. Setelah diberikan, mahasiswa di wawancara mendalam guna mengetahui komponen apa saja yang dirangsang pada tahap 2 ini.
Tahap 3:
Pada tahap ini bahan yang dipergunakan untuk bahan pembelajaran diberikan tambahan video bergerak untuk semakin merangsang komponen-komponen CTML yang ada pada diri mahasiswa. Setelah diberikan, mahasiswa di wawancara mendalam guna mengetahui komponen apa saja yang dirangsang pada tahap 3 ini.
Tahap 4:
pem-belajaran seperti pada video yang dimasukkan pada setiap akhir media pembelajaran yang dibangun. Setelah diberikan, mahasiswa di wawancara mendalam guna mengetahui komponen apa saja yang dirangsang pada tahap akhir ini.
Kemudian untuk melengkapi wawancara mendalam pada tiap tahap yang sudah terlewati, dilakukan pe-ngumpulan data secara kuantitatif melalui data tahap awal (pre test) dan data tahap akhir (post test). Data diperoleh melalui tes hasil belajar Mata Kuliah Bahasa Inggris Dasar berupa midterm test dan final test. Di mana soal tes dibuat berdasarkan modul Bahasa Inggris Dasar FTI yang disusun oleh Koordinator Mata Kuliah Bahasa Inggris Dasar FTI dan dikembangkan oleh peneliti sendiri.
Uji validitas dan reliabilitas untuk soal pre test dan post test ha ya digunakan untuk membuktikan bahwa eksperimen yang dilakukan sudah baik dan benar.
1.7 Uji Coba Instrumen 1.7.1 Uji Validitas
Validitas menurut Azwar (2012) berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variable yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut.
Tabel 3.2 Koefisien Validitas
No. Kategori
Koefisien Keterangan 1. 0.00 – 0.20 Tidak ada validitas 2. 0.21 – 0.40 Validitas Rendah 3. 0.41 – 0.60 Validitas Sedang 4. 0.61 – 0.80 Validitas Tinggi 5. 0.80 – 1.00 Validitas Sempurna (Sugiyono, 2008)
Tabel 3.3 Analisis Perhitungan Validitas
Butir Soal Pre Test
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected
Berdasarkan tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa dari 20 butir soal yang diujicobakan terdapat 13 soal yang valid dan 7 soal yang tidak valid. Prosentase validitas soal terlihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4 Prosentase Validitas Butir Soal Pre Test
Tabel 3.5 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Post Test
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected
Tabel 3.6 Prosentase Validitas Butir Soal Post Test
No Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase 1 Valid 1, 2, 3, 4, 6, 7,
9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22,
23, 24, 25
21 84%
2 Tidak Valid 5, 8, 10, 21 4 16%
1.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Azwar (2012) merupakan penerjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel.
Sebuah tes dikatakan reliable apabila tes tersebut memberikan hasil yang tetap, artinya apabila dikenakan pada objek yang sama maka hasilnya akan tetap sama atau relative sama. Soal tes terdiri dari 20 butir soal yang diujicobakan kepada 46 orang mahasiswa FTI.
Tabel 3.7 Kategori Reliabilitas Data Nilai Reliabilitas 0.90 ≤ …… Sangat Reliabel
0.71 – 0.89 Reliabel 0.41 – 0.70 Cukup Reliabel 0.21 – 0.40 Kurang Reliabel
…… ≤ 0.20 Tidak Reliabel
(Azwar, 2012)
Sebelum instrument tes digunakan sebagai alat ukur prestasi belajar peserta didik, maka instrument harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah soal pre test sudah memenuhi kualitas soal yang baik atau belum. Oleh karena itu uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kualitas soal.
Tabel 3.8 Analisis Perhitungan Reliabilitas
Butir Soal Pre Test
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.831 20
Tabel 3.9 Analisis Perhitungan Reliabilitas
Butir Soal Post Test
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.874 25
Hasil dari uji reliabilitas instrument post test menunjukkan bahwa Cronbach Alpha yang dimiliki berada pada angka 0.874 yang berarti soal yang digunakan reliable.
1.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data nilai yang didapat dari midterm test sebagai data tahap awal yang diuji menggunakan analisis uji t dengan bantuan SPSS 20, sedangkan final test sebagai data tahap akhir yang akan dihitung menggunakan pendekatan difference in differences.
1.8.1 Analisis Data Tahap Awal
Analisis data tahap awal bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak, sebelum mendapat treatment berbeda. Media pembelajaran untuk kelas kontrol menggunakan metode konvensional yang berpegangan pada handout dan untuk kelas eskperimen menggunakan media pembelajaran berdasarkan teori CTML yang dalam penyajiannya dibantu adobe flash dan f-learn.
A. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dikenai perlakuan berdistribusi normal atau tidak.
1. Hipotesis yang digunakan adalah: H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data berdistribusi tidak normal.
Data akan diolah menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan SPSS 20. Jika tingkat signifikansi p > 0.05 maka data hasil belajar berdistribusi normal dan H0 di terima. Jika tingkat signifikansi p < 0.05 maka data hasil belajar tidak berdistribusi normal dan H1 di terima.
B. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan hasil midterm test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Rumusan hipotesis yang digunakan: H0 : µe = µc
H1 : µe ≠ µc Keterangan :
µe : rata-rata kelas eksperimen µc : rata-rata kelas kontrol
1.8.2 Analisis Data Tahap Akhir
Analisis data tahap akhir bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah mendapat treatment yang berbeda. Media pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional berpegangan pada handout dan media pembelajaran untuk kelas eksperimen menggunakan teori CTML yang dalam penyajiannya dibantu adobe flash dan f-learn.
Metode untuk menganalisis data akhir adalah sebagai berikut:
A. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah pengujian hipotesis sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada data tahap awal.
B. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan hasil yang signifikan pada post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Rumusan hipotesis yang digunakan: H0 : µe = µc
H1 : µe > µc Keterangan :
µe : rata-rata kelas eksperimen µc : rata-rata kelas kontrol
H0 diterima. Jika rata- rata kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol maka H1 diterima.
Untuk memperjelas seberapa besarnya perbedaan nilai yang didapat melalui treatment maka hasil belajar BID dianalisis menggunakan pendekatan difference in differences (DID). Menurut Ashenfelter dan Card (1985), Bertrand, Duflo dan Mullainathan (2004), Abadie (2005) Athey dan Imbens (2006), serta Donald dan Lang (2008) bahwa DID adalah metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari treatment yang dilakukan pada subjek penelitian baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Kunci penghitungan DID terletak pada data dari subjek penelitian baik dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen sesudah dan sebelum treatment. Melalui pendekatan ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh dari treatment yang dilakukan pada kelas eksperimen melalui pembelajaran menggunakan media adobe flash & f-learn. Skema metode DID dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.10 Skema Metode Difference in Differences
Nilai Tes Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Sebelum Treatment A C
Sesudah Treatment B D
Perbedaan B – A D – C
B
D
A & C
K
Gambar 3.1 Ilustrasi Pengaruh Treatment
Gambar ilustrasi di atas menunjukkan jika H1 yang diterima. Garis A ke B adalah kenaikan karena pengaruh dari treatment yang dilakukan pada kelas eksperimen, sedangkan garis C ke D adalah kenaikan nilai yang terjadi karena efek waktu. Garis putus-putus yang ditunjukkan melalui huruf K adalah saat dimana treatment dimulai. Treatment Effect