• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 292008269 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 292008269 BAB III"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

32 3.1.1 Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalanya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random (Sugiyono,2011:112).

3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN 03 Kebumen dan SDN 01 Kebumen. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas V di SDN 03 Kebumen sebagai kelas eksperimen dan SDN 01 Kebumen sebagai kelas kontrol.

3.1.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1998:115). Penulis mengambil populasi siswa-siswi kelas V yang ada pada SDN 03 Kebumen dan SDN 01 Kebumen. Dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Nama SD dan Jumlah Siswa

NO Nama Sekolah Dasar Jumlah Siswa di

kelas V Keterangan

1. SDN 03 Kebumen 25 Kelas eksperimen

(2)

3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel perlakuan. Dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Inkuiri. Model pembelajaran kontekstual inkuiri berpijak pada paham konstruktivisme, pada pembelajaran ini terjadi kesepakatan antara siswa debgan aturan-aturan dalam berkolaborasi. Dalam model pembelajaran Inkuiri benar-benar memberdayakan potensi siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan dan keterampilannya. Pembelajaran dengan model pembelajaran Inkuiri terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap penyajian materi, tahap kerja kelompok, tahap tes individu, tahap perhitungan skor perkembangan individu, dan tahap pemberian penghargaan kelompok.

3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini adalah hasil belajar. hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai, aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3.3 Desain Penelitian

Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design.

R R

X

Sugiyono (2010: 112)

(3)

kelompok eksperimen ( ) dan kelompok kontrol . Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran ( &

). Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. R = kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa yang diambil secara random.

2. kedua kelompok tersebut diberi pre tes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

3. hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri.

4. = hasil belajar dari tes kelompok kontrol yang tidak diberi pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri.

5. Perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak dengan model pembelajaran inkuiri.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

1) Tes

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

2) Observasi

(4)

buatan (Sudjana, 2008:84). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dalam aspek afektif dengan mengamati tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku peneliti pada waktu mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Kontekstual yang dilakukan oleh seorang pengamat atau observer yaitu guru kelas V SDN 03 kebumen.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penerapan pembelajaran kontekstual Inkuiri di kelas eksperimen.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Tes Soal IPA Kelas V SD

(5)

3.5 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010), analisa deskriptif di gunakan untuk menganalisa sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu subyek yang di teliti. Dalam analisis deskriptif ini digunakan ukuran rata-rata hitung (mean), standar devisi, maksimum, minimum dan ukuran kenormalan data untuk masing-masing variabel penelitian. Dalam rangka mengetahui penyebaran data masing-masing variabel, data yang telah terkumpul diklasifikasikan dan diberi skor.

Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan uji t-test, yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 03 kebumen yang berjumlah 25 orang, pengolahan datanya dengan menggunakan SPSS:11.5.

3.6 Uji Prasyarat

3.6.1 Uji Validitas Instrumen Tes

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri 03 Kebumen.

Menurut Sudjana, (2008:12) Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total Correlation).Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman Ali (1987) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut:

0,0 0– 0,20 = dianggap tidak ada validitas 0,21 – 0,40 = validitas rendah

(6)

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat realibilitas alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 11.5 for windows (statistical product and service solutions).

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri 03 Kebumen.

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2008: 16). dapat diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan,Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:

α≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7<  ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8<  ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

3.6.3 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

(7)

siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal :

P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut:

Misal untuk soal nomor 1.

Tabel 3.3

Indeks Kesukaran Soal yang Pretest dan Posttest Pilihan Ganda Jumlah

Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar

1,2,5,6,12,13 17,19,25

3,4,7,8,9,10,11,1 4,15,16,18,20,21 ,22,23,24

- 9 16 -

3.6.4 Uji Homogenitas

(8)

(Sugiyono, 2010;140), hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai pada taraf signifikansi 5%. Kedua varian homogen jika dk

pembilang dan dk penyebut . Uji homogenitas varian ini bisa menggunakan software SPSS yaitu analyze-comperemean-aneway Anova.

3.6.5 Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dan nilai siswa pada kelaskontrol yang mengajar dengan menggunakan metode ceramah, apabila data berdistritbusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chi-square). Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test

distribution.

3.6.6 Uji Hipotesis dengan Uji Perbedaan Dua Rerata

Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Populasi yang diuji adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol dari skor hasil pretest dan postest. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

Ho : nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata kontrol.

Artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kontekstual inkuiri.

(9)

Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil belajar siswa pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual inkuiri

Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t.

Keterangan :

̅ = Nilai rerata kelompok eksperimen ̅ = Nilai rerata kelompok kontrol

= Varians kelompok eksperimen

= Varians kelompok kontrol

Gambar

Tabel 3.1 Nama SD dan Jumlah Siswa
Tabel 3.3 Indeks Kesukaran Soal yang Pretest dan Posttest

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Terbentuknya struktur pasar oligopsoni pada perhitungan IR ini dikarenakan bahwa lembaga pemasaran hanya ada satu saja yaitu pedagang perantara, dan jumlah dari

Tujuan Program Keluarga Harapan (PKH) menurut Kementerian Sosial (Kemsos) yaitu “untuk menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian KPM dalam mengakses layanan

Model dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Goodhue (1995) dalam Astuti(2008:33) yang mencoba mengukur keberhasilan sistem

Sementara pertanyaan dengan respon paling rendah adalah model pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) yang dilaksanakan memotivasi siswa untuk belajar (75,86%),

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penambahan konsentrat dengan kadar protein kasar yang

Metode analitik digunakan untuk menge- tahui nilai tambah yang diperoleh dari pengo- lahan susu kambing segar menjadi susu pasteuri- sasi serta menentukan faktor kunci keberhasilan

Kegiatan selanjutnya yakni Indonesia Youth Initiative Forum yang menghadirkan empat pembicara sebagai pendiri organisasi yang bergerak dalam bidang Kepemimpinan dari AIESEC Indonesia,

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) terhadap pertumbuhan dan produktivitas Chloris gayana, Paspalum notatum , dan