• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tampilkan DIP: LKPJ TAHUN 2016 DPMPTSP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tampilkan DIP: LKPJ TAHUN 2016 DPMPTSP"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu organisasi perangkat daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas pokok dan Fungsi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Bantaeng. Peraturan Daerah tersebut sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Bantaeng.

Sebagai bentuk akuntabilitas pelaksanaan urusan pemerintahan yang diamanatkan, Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng pada setiap akhir tahun anggaran menyusun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ). Laporan ini memuat segala urusan yang dilaksanakan oleh SKPD selama satu tahun anggaran.

Pada tahun anggaran 2016 Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu telah melaksanakan urusan pemerintahan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan sebagai bentuk pertanggungjawaban atau akuntabilitas akan disusun dalam Laporan Keterangan Pertangung Jawaban (LKPJ).

A. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

(2)

Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

9. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 2018;

2. Gambaran Umum SKPD

Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng yang merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah, dipimpin oleh seorang kepala kantor yang berkedudukan dibawah serta bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu dipimpin seorang Kepala kantor yang dibantu seorang Kepala Sub. Bagian dan Kepala Seksi serta didukung oleh sejumlah staf.

Urusan pemerintahan yang dilaksanakan adalah urusan pilihan pelayanan dan urusan pilihan perizinan dan non perizinan.

Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng dipimpin oleh seorang kepala kantor (Eselon III A), kepala kantor dibantu 4 orang pejabat struktural eselon IV A, yaitu : 1. Sub bagian tata usaha

2. Seksi perizinan 3. Seksi non perizinan

4. Seksi evaluasi dan pengaduan.

(3)

Di samping itu, terdapat meja layanan sebagai meja front line dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa adalah sebagai berikut:

1. Meja Layanan Informasi 2. Meja Layanan Pendaftaran 3. Meja Layanan SKRD 4. Meja Layanan Penyerahan 5. Meja Pengaduan dan Evaluasi

A. Tugas Pokok dan Fungsi

Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng adalah salah satu lembaga teknis daerah yang mempunyai tugas membantu bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan terpadu satu pintu. Di samping itu, juga menyelenggarakan fungsi sebagaimana yang tertuang dalam Perda Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bantaeng.

KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANTAENG 3

STRUKTUR ORGANISASI

(4)

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kantor PTSP mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang pelayanan terpadu satu pintu.

b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan terpadu satu pintu.

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kemudian dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Kantor mempunyai tugas:

a. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan pelaksanaan tugas perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu satu pintu, serta penyusunan Renstra kantor sesuai dengan visi dan misi daerah.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan penyelenggaraan tugas bidang pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu satu pintu sesuai dengan visi dan misi daerah.

c. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu satu pintu.

d. Membina dan mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu satu pintu, serta ketatausahaan kantor. e. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

f. Membina, mengarahkan, mengawasi, memberikan sanksi dan menilai prestasi kerja Kepala Sub Bagian dan para Kepala Seksi dalam rangka pengembangan karier.

g. Melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas serta melaporkan hasilnya kepada Bupati.

(5)

h. Memberikan saran dan pertimbangan teknis, serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

i. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Kantor bertanggung jawab kepada bupati.

Untuk kelancaran dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Kantor dibantu oleh 1 (satu) Sub bagian Tata Usaha dan 3 (tiga) Seksi. Uraian tugas dan fungsi dari

masing-masing Sub Bagian/Seksi adalah sebagai berikut:

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

1. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis penyusunan LKj Kabupaten. 2. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis penyusunan LKj Sekretariat

Daerah.

3. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis penyusunan Penetapan Kinerja Kabupaten.

4. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis penyusunan Penetapan Kinerja Sekretariat Daerah.

5. Melakukan koordinasi, dan evaluasi dalam penysunan LKj Kabupaten.

6. Melakukan koordinasi, dan evaluasi dalam penysunan LKj Sekretariat Daerah. 7. Melakukan koordinasi, dan evaluasi dalam penyusunan Penetapan Kinerja

Kabupaten.

8. Melakukan koordinasi, dan evaluasi dalam penyusunan Penetapan Kinerja Sekretariat Daerah.

9. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan akuntabilitas kinerja aparatur.

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

b. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan

1. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang perizinan;

2. Menyusun program dan kegiatan tahunan di bidang perizinan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

(6)

4. Membina dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang perizinan; 5. Melakukan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

program dan kegiatan di bidang perizinan;

6. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyiapkan bahan pemecahan masalah;

7. Membina mengarahkan, mengawasi memberikan sanksi dan menilai prestasi kerja para staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

8. Melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas serta melaporkan hasilnya kepada Kepala Kantor;

9. Memberikan saran dan pertimbangan teknis, serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan tugas dan fungsinya;

10. Dalam melasanakan tugas dan fungsinya Kepala Seksi Perizinan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

c. Kepala Seksi Pelayanan Non Perizinan

1. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang non perizinan;

2. Menyusun program dan kegiatan tahunan di bidang non perizinan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

3. Menyeleggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang non perizinan;

4. Membina dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang non perizinan;

5. Melakukan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang non perizinan;

6. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyiapkan bahan pemecahan masalah;

7. Membina mengarahkan, mengawasi memberikan sanksi dan menilai prestasi kerja para staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

8. Melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas serta melaporkan hasilnya kepada Kepala Kantor

9. Memberikan saran dan pertimbangan teknis, serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan tugas dan fungsinya;

10. Dalam melasanakan tugas dan fungsinya Kepala Seksi Non Perizinan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

(7)

d. Kepala Seksi Pelayanan Evaluasi dan Pengaduan

1. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang pengaduan dan evaluasi; 2. Menyusun program dan kegiatan tahunan dibidang pengaduan dan evaluasi; 3. Menyelenggarakan urusan pemeringtahan dan pelayanan umum dibidang

pengaduan dan evaluasi;

4. Membina dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang pengaduan dan evaluasi;

5. Melakukan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap penyenlenggaraan progaram dan kegiatan di bidang pengaduan dan evaluasi;

6. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyiapkan bahan pemecahan masalah;

7. Membina, mengarahkan mengawasi, memberikan sangksi dan menilai prestasi kerja para staf dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

8. Melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas serta melaporkan hasilnya kepada Kepala Kantor;

9. Memberikan saran dan pertimbangan teknis, serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan tugas dan fungsinya;

10. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Seksi Pengaduan dan Evaluasi bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

e. Tim Teknis

Tim teknis adalah kelompok kerja yang terdiri atas unsur dari SKPD teknis terkait yang memiliki kewenangan teknis untuk memberikan pelayanan perizinan dan non perizinan dalam memberikan rekomendasi teknis mengenai diterima atau ditolaknya suatu permohonan.

Tim teknis mempunyai Tugas :

1). Melakukan visitasi ke lapangan untuk melakukan analisis teknis; 2) Membuat berita acara pemeriksaan.

3). Membuat rekomendasi yang diketahui kepala SKPD teknis atau pejabat yang ditunjuk untuk diteruskan kepada kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu guna diproses lebih lanjut.

B. Gambaran Umum Keadaan Pegawai

(8)

Gambaran mengenai keberadaan sumber daya aparatur pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng dan sebagian besar berpendidikan sarjana. Hal ini merupakan salah satu pendorong dan motivasi untuk menciptakan budaya kerja yang kondusif dalam melaksanakan tugas. Adapun komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan per Desember 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1. Komposisi Pegawai Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng Menurut Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Golongan Jumlah

(Orang)

Kontrak I II III IV

1. SD - - - 0

2. SLTP - - - 0

3. SLTA 6 - 4 2 - 12

4. Sarjana Muda - - -

-5. Sarjana 7 - - 9 - 16

6. Pasca Sarjana - - - - 1 1

Jumlah (Orang) 13 0 4 11 1 29

Sumber : Sub Bagian Tata Usaha PTSP Bantaeng, 2016

C. Sarana dan Prasarana

1. Bangunan Kantor

Bangunan Kantor PTSP Kabupaten Bantaeng dengan luas tanah ... m2. 2. Kendaraan Dinas

- Kendaraan Roda 4 1 unit, Kendaraan Roda 2 sebanyak 3 Unit 3. Fasilitas Lainnya Berupa :

- Tanah : 1 Persil

- Bangunan gedung : 1 Unit

D. Kewenangan

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2009 tentang Mekanisme Pelayanan Perizinan Pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng, Keputusan Bupati Nomor 503/534/XII/2008 tentang Pendelegasian Kewenangan Penandatanganan

(9)

Dokumen Perizinan dan Keputusan Bupati Nomor 503/535/XII/2008 tentang Pendelegasian Kewenangan Pelayanan Administrasi Perizinan dari SKPD Teknis Ke Kantor PTSP.

Kewenangan pendelegasian pelayanan administrasi perizinan dari SKPD teknis kepada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu tersebut meliputi :

1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 3. Izin Usaha Industri (IUI)

4. Izin Usaha Bahan Bakar Minyak (BBM) 5. Tanda Daftar Gudang/Ruang (TDG/R) 6. Tanda Daftar Industri (TDI)

7. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 8. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 9. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 10. Izin Gangguan (HO)

11. Izin Praktek Tenaga Kesehatan 12. Izin Prinsip

13. Izin Lokasi

14. BPJS Ketenagakerjaan 15. Izin Lingkungan 16. Izin Usaha Perikanan 17. Izin sarana Kesehatan 18. Izin Pemasangan Reklame

(10)

19. Izin Laik Hygiene Sanitasi

Dengan kewenangan tersebut Kepala Kantor PTSP dapat memilki otoritas untuk memproses dan menandatangani 19 jenis perizinan dimaksud atas nama bupati, sehingga penyelenggaraan pelayanan birokrasi lebih lebih efektif dan efisien.

Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada dasarnya merupakan Kantor Pelayanan yang siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang datang mengurus izin, sedangkan SKPD Teknis terkait memberikan rekomendasi terhadap kelayakan teknis dengan penyesuaian kondisi di lapangan untuk dapat diterima atau ditolak terhadap permohonan perizinan. Dengan demikian, Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan SKPD Teknis terus terjalin komunikasi dan koordinasi untuk pelayanan perizinan kepada masyarakat.

A. Visi dan Misi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan, yang mereflesikan cita-cita, yakni hendak menjadi apa kantor PTSP Kabupaten Bantaeng ke depan yang senantiasa dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerja dan profesionalisme serta secara proaktif dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. Atas dasar hal tersebut, maka dirumuskan Visi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng, yaitu:

“ Mewujudkan Pelayanan Prima Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik ”.

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu harus mempunyai misi yang jelas. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan agar tujuan organisasi terlaksana dengan baik. Pernyataan misi membawa organisasi kepada satu fokus sekaligus merupakan tonggak dari perencanaan strategis dan sebagai

(11)

langkah aksi (action plan) dalam perwujudan cita-cita yang merupakan landasan kerja yang harus diikuti.

Berdasarkan visi tersebut, ditetapkan misi sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas manajemen pelayanan ; 2. Meningkatkan kualitas organisasi kepegawaian;

3. Meningkatkan kualitas informasi dalam penyelenggaraan pelayanan berbasis tekhnologi;

4. Meningkatkan akuntabilitasi dan transparansi pengelolaan keuangan dan aset daerah; 5. Mendorong terciptanya gairah usaha/ investasi.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Kantor PTSP

Strategi adalah cara dan teknik mencapai tujuan, yang akan dijadikan acuan dalam penetapan kebijakan, program dan kegiatan meliputi :

1. Peningkatan profesionalisme aparat pelayanan.

2. Peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan SKPD teknis terkait.

3. Pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan sistem dan prosedur yang transparan dan akuntabel.

4. Peningkatan publikasi Kantor PTSP.

C. Prioritas Tahun 2016

Untuk mencapai visi tersebut diatas maka ditetapkan tujuan dan sasaran strategis yang merupakan prioritas pembangunan yang harus dicapai dalam satu tahun anggaran. Tujuan dan sasaran strategis tersebut merupakan penjabaran dari rencana strategis yang memiliki indikator untuk mengukur kinerja.

Sesuai dengan tujuan, arah dan sasaran pembangunan daerah yang telah dikemukakan terdahulu, maka ditetapkan kebijakan yang ditempuh dalam membangun Kantor PTSP Kabupaten Bantaeng ke depan dalam kurun waktu tahun 2013 - 2018.

Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan aparatur pemerintah ataupun masyarakat agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.

Kebijakan pembangunan Kantor PTSP akan ditempuh lima tahun ke depan, yaitu :

(12)

1. Peningkatan kualitas pelayanan perizinan.

2. Peningkatan sumber daya manausia.

3. Pengembangan kemitraan dengan SKPD teknis terkait.

4. Pengoptimalan pemanfaatan teknologi informasi.

Peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan salah satu agenda reformasi birokrasi yang diimplementasikan di Kantor PTSP Kabupaten Bantaeng, sebagai upaya pengejewantahan prinsip-prinsip pelayanan terpadu satu pintu dalam perspektif best practices (praktik-praktik terbaik) sebagai subordinasi good governance (tata kelola pemerintahan yang baik).

Upaya peningkatan kinerja merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan secara terus menerus, dan berkesinambungan guna dapat mewujudkan kualitas pelayanan perizinan kepada masyarakat dengan harapan dapat melestarikan kepercayaan masyarakat (public trust) kepada pemerintah daerah.

Terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance) pada Kantor PTSP Kabupaten Bantaeng merupakan suatu perwujudan tanggung jawab pemerintah daerah Kabupaten Bantaeng terhadap masyarakatnya. Upaya ini, perlu didukung oleh suatu program dan kegiatan yang tidak saja mempertanggungjawabkan indikator kinerja masukan dan keluaran, tetapi juga mempertanggungjawabkan hasil (outcome), manfaat (benefit), dan pengaruh (impact) yang ditimbulkan dari setiap kegiatan yang telah dilaksanakan. Hal ini, selaras dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 yang meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, dan asas akuntabilitas.

Guna mewujudkan suatu sistem evaluasi kinerja dalam lingkup Kantor PTSP Kabupaten Bantaeng, di mana setiap kebijakan, program, dan kegiatan yang dilaksanakan harus dipertanggungjawabkan mengenai tingkat pencapaian pelaksanaannya dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pemerintah daerah Kabupaten Bantaeng.

Penyusunan bahan LKPJ ini sebagai wujud evaluasi kinerja Kantor PTSP diharapkan dapat bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja program dan kegiatan yang telah

(13)

teragendakan, dan melaporkan akuntabilitas dan kinerja tahun anggaran 2016 yang merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja Kantor PTSP dalam mencapai tujuan dan kemajuan (progress) dalam menjalankan misi. Evaluasi kinerja ini diharapkan dapat terwujud guna lebih memantapkan langkah menuju terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance).

Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran tersebut di atas ditetapkan program dan kegiatan sebagai berikut :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan:

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat;

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;

3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional; 4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan;

5) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;

6) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor; 7) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

8) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah;

9) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peralihan Perundang-Undangan; 10) Fasilitasi Administrasi Kesekretariatan/Tata Usaha.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan:

1) Pengadaan kendaraan dinas/ operasional 2) Pengadaan perlengkapan gedung kantor; 3) Pengadaan peralatan gedung kantor; 4) Pengadaan meubeuler

5) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor; 6) Pemeliharaan rutin berkala peralatan gedung kantor.

c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Kegiatan:

1) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2) Penyusunan Peningkatan pengembangan sistem perencanaan capain kinerja; 3) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun.

d. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

(14)

1. Pelayanan sistem informasi pelayanan terpadu satu pintu

A. Pengelolaan Pendapatan Daerah

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan penguatan kapasitas fiskal daerah, Pemerintah Daerah diberi kewenangan yang lebih besar untuk mewujudkan kemandirian keuangan melalui desentralisasi fiskal yang diatur dengan peraturan perundang-undangan. Beberapa peraturan yang terkait langsung dengan hal tersebut adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Kemandirian keuangan daerah menjadi sangat penting, baik dari sisi pendapatan (revenue), maupun dari sisi pengeluaran (expenditure) agar Pemerintah Daerah memiliki kemampuan yang lebih kuat untuk mendesain dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANTAENG 1

(15)

stimulus bagi peningkatan kesejahteraan rakyat sesuai dengan aspirasi dan karakteristik masyarakatnya masing-masing.

Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bantaeng terus menerus menggiatkan upaya mengoptimalkan peningkatan pendapatan daerah, khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena menajemen pemungutan PAD berada di dalam ranah kebijakan Pemerintah Daerah sendiri, berbeda dengan Dana Perimbangan yang kebijakannya merupakan domain Pemerintahan Pusat. Hal ini sesuai pula dengan Kebijakan Umum Anggaran di bidang Pendapatan Daerah yang tetap diarahkan pada upaya peningkatan pendapatan daerah melalui optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah sesuai potensi dan kewenangan yang ada berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan tetap mengedepankan pertimbangan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat.

Optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah dilakukan dengan mensinergikan program intensifikasi dan ekstensikasi sumber-sumber pendapatan daerah. Intensifikasi difokuskan pada upaya peningkatan kualitas pelayanan pajak daerah dan retribusi daerah,

penyederhanaan birokrasi, peningkatan tertib administrasi, penegakan sanksi, peningkatan komunikasi dan informasi kepada masyarakat serta reformasi sistem perpajakan daerah sebagai salah satu tujuan implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 5 tahun 2011 tentang Pajak Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 10 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha, dan Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 11 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu. Sedangkan ekstensifikasi difokuskan pada upaya penyesuaian regulasi atas pengelolaan retribusi daerah menyusul ditetapkannnya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Untuk Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng pemberlakuan amanat Perda Kabupataen Bantaeng tentang retribusi perizinan tertentu Nomor 11 Tahun 2012 dengan membebaskan penarikan retribusi terhadap layanan SITU, SIUP, IUI/TDI, TDP, TDG/R, BBM, dan IUJK.

2. Target dan Realisasi Penerimaan

(16)

No. Jenis Izin TargetPenerimaan IzinRealisasi Persen

6 IMB 500.000.000 454.394.250 91 %

7 SITU - -

-14 BPJS Ketenagakerjaan - -

-15 Izin Lingkungan - -

-16 Izin Usaha Perikanan - -

-17 Izin Sarana Kesehatan - -

-18 Izin Pem. Reklame - -

-19 Izin Laik Hygiene - -

-Total Tahun 2016 904.395.000 762.294.250 163,60 %

Total Tahun 2015 756.400.000 657.081.562 87 %

Tabel Jumlah Perizinan Yang Terbit Selama Tahun 2016

No

10 Izin Tenaga Kesehatan - 74 74

11 Izin Prinsip 2 24 26

12 Izin Lokasi - 4 4

13 BPJS Ketenagakerjaan - - 0

14 Izin Lingkungan 4 - 4

(17)

No

. Jenis Izin

Jumlah Izin

Total Perpanjanga

n Baru

15 Izin Usaha Perikanan 1 1 2

16 Izin Sarana Kesehatan - 8 8

17 Izin Pem. Reklame - -

-18 Izin Laik Hygiene - 10 10

Total Tahun 2016 619 1.238 1.857

Total Tahun 2015 1.990 1.330 3.320

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan:

a. Pengembangan teknologi informasi tidak berjalan karena belum didukung ketersediaan jumlah anggaran.

b. Terbatasnya jumlah kendaraan dinas, baik kendaraan dinas roda empat, maupun roda dua sehingga dapat memengaruhi efektivitas penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.

Solusi:

a. Penambahan alokasi anggaran dalam upaya mewujudkan pelayanan yang berbasis teknologi informasi.

b. Perlu diprioritaskan untuk pengadaan kendaraan dinas, baik roda dua maupun roda empat.

B. Pengelolaan Belanja Daerah

1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah

Setelah lebih dari enam tahun, otonomi daerah di Indonesia masih menyisakan tantangan. Otonomi daerah tidak hanya mentransfer kewenangan dan sumber keuangan, tetapi juga mendorong terjadinya praktek-praktek penyimpangan dalam pengelolaan keuangan negara di daerah. Namun, mulai terlihat adanya inisiatif untuk

(18)

mendorong ke arah pemerintahan yang baik, antara lain upaya pemberantasan korupsi yang meningkat terutama dalam dua tahun terakhir ini.

Salah satu pembenahan yang dilakukan pemerintah pusat untuk pelaksanaan otonomi daerah adalah memperbaiki sistem keuangan negara. Pemerintah, misalnya, menerapkan sistem penganggaran yang disebut sebagai Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) yang dipercaya dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, termasuk pemerintah, DPRD dan bahkan masyarakat.

Secara ringkas, ada tiga tahap penting dalam penyusunan APBD, Pertama, tahap perencanaan, dengan Bappeda sebagai koordinator. Kedua, tahap penganggaran, yang dikoordinasikan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Ketiga, tahap legislasi/pengesahan, dikoordinasikan oleh TAPD dengan Tim Anggaran DPRD. Penyusunan APBD dengan pendekatan kinerja (ABK) di tingkat kabupaten dimulai dari

penyerapan aspirasi masyarakat melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), yang berlangsung dari tingkat desa sampai kabupaten.Hasil Musrenbang menjadi salah satu bahan masukan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk merancang usulan kegiatan tahun berikutnya, dengan dibantu oleh tim asistensi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Usulan kegiatan yang disetujui dimuat dalam dokumen Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) dengan pagu anggaran yang ditetapkan oleh tim asistensi Bappeda.

2. Target dan Realisasi Belanja

No. Tahun Anggaran Target (Rp) Realisasi (Rp) % 1.

(19)

Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan Program dan Kegiatan pada Tahun Anggaran 2016 Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng adalah :

a) Sistem perencanaan SKPD yang belum maksimal;

b) Belum adanya pelatihan teknis dan kepribadian (personality) c) Belum ada akselerasi dengan instansi terkait;

d) Belum ada survei indeks kepuasan masyarakat. b. Solusi

a. Perlu dilakukan penambahan aparat yang memiliki karakter pelayanan untuk kepentingan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.

b. Perlu diagendakan pelatihan teknis dan kepribadian (personality) dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi bagi aparat, khusunya petugas layanan langsung (front office)

c. Akselerasi pelayanan terpadu perlu dioptimalkan dengan mewujudkan penerapan debiroktarisasi dan deregulasi dengan Kantor PTSP, SKPD teknis terkait, pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan.

d. Sebagai wujud responsivitas aparat terhadap derajat kepuasan, dipandang perlu dilakukan survei indeks kepuasaan masyarakat (IKM).

(20)

Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang bersifat konkuren atau urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar tingkatan dan/atau susunan pemerintahannya itu semua urusan pemerintahan di luar urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah,yang diselenggarakan bersama oleh Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng sesuai dengan namanya mengurusi urusan Pelayanan perizinan dan non perizinan. Kedua urusan ini termasuk dalam urusan pilihan dalam pemerintahan daerah.

A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan

1. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan (Tidak ada Urusan Wajib)

2. Permasalahan dan Solusi (Tidak ada Urusan Wajib)

B. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan

(21)

Urusan pilihan yang dilaksanakan yaitu urusan pelayanan perizinan dan non perizinan.

1. Program dan Kegiatan

Urusan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Kegiatan penyediaan jasa surat menyurat.

b. Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.

c. Kegiatan penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional.

d. Kegiatan penyediaan jasa administrasi keuangan. e. Kegiatan penyediaan jasa kebersihan kantor.

f. Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kerja

g. Kegiatan penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.

h. Kegiatan penyediaan bahan bacaan dan peralihan perundang-undangan i. Kegiatan rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.

j. Kegiatan fasilitasi Administrasi Kesekretariatan/Tata Usaha 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor b. Pengadaan kendaraan dinas/ operasional

c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional d. Pengadaan kendaraan dinas

e. Pengadaan Meubeler

f. Pengadaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

a. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

b. Peningkatan Perencanaan penyusunan capaian kinerja dan keuangan c. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

4. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi a. Pelayanan sistem informasi pelayanan terpadu satu pintu

(22)

Belanja Rutin

Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung yang membiayai gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 764.376.000,- dan realisasi anggaran Rp. 759.812.243,- (99,14 %).

2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Surat menyurat

Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat membiayai administrasi persuratan selama 12 bulan dengan jumlah anggaran Rp. 7.590.000,-. Realisasi anggaran 100 %, realisasi fisik 100 %.

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Jumlah anggaran Rp. 23.000.000,-. Realisasi anggaran 91,69 % atau Rp. 21.089.000,- dan realisasi fisik 91,69 %. Sisa Anggaran Rp 1.911.000 (tidak dicairkan)

Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

Kegiatan ini membiayai honor sopir dinas dan pembayaran pajak STNK kendaraan dinas 2 unit dengan jumlah anggaran Rp. 24.013.000,-. Realisasi anggaran Rp. 23.028.500,- (95,90%), realisasi fisik 100 %.Sisa Anggaran Rp 964.500 (tidak dicairkan)

Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

(23)

Jumlah anggaran pada kegiatan ini sebesar Rp. 50.220.000,- dengan realisasi anggaran 100 %. Realisasi fisik, 100 %. Kegiatan ini membiayai honorarium pengelola keuangan SKPD.

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Kegiatan ini membiayai honor petugas kebersihan, pembelian alat dan bahan kebersihan. Jumlah anggaran sebesar Rp. 20.239.000,- dengan realisasi anggaran, 100 %. Realisasi fisik, 100 %.

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Kegiatan ini membiayai rehabilitasi instalasi listrik dan pengadaan bohlam dengan jumlah anggaran Rp. 845.000,- dengan realisasi anggaran 100 %. Realisasi fisik kegiatan ini 100 %.

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peralihan Perundang-undangan

Kegiatan ini membiayai belanja surat kabar/media cetak selama 12 bulan. Jumlah anggaran Rp. dengan realisasi anggaran Rp. 1.620.000,-(100 %). Realisasi fisik, 100 %.

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Kegiatan ini membiayai perjalanan dinas luar daerah (dalam dan luar provinsi) dalam mengikuti rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. Jumlah anggaran pada kegiatan ini Rp. 214.460.000,-. Realisasi anggaran Rp 209.673.400 dan realisasi fisik 97.77 %.Sisa Anggaran Rp 4.786.600, (tidak dicairkan) sebesar Rp 1.823.600,- (dikembalikan ke kas daerah) sebesar Rp 1.998.000,- STS no. 12984 Tgl 29 Desember 2016 dan STS nomor 12986 tanggal 29 desember 2016 sebesar Rp 965.000.

Fasilitasi Administrasi Kesekretariatan/Tata Usaha

Jumlah anggaran pada kegiatan ini adalah Rp. 49.097.200,-. Realisasi anggaran per 31 Desember 2016, 100 % dan realisasi fisik 100 %. Kegiatan ini membiayai pengadaan ATK, cetak spanduk ucapan selamat, penggandaan dan makan minum rapat dan tamu.

3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

(24)

Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional

Jumlah anggaran pada kegiatan ini adalah Rp 35.200.000,- Kegiatan ini membiayai pembelian kendaraan dinas dengan realisasi anggaran Rp 31.970.000 per 31 Desember 2016, dan realisasi fisik 90,82 %. Sisa Anggaran sebesar Rp 3.230.000 (tidak dicairkan)

Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

Kegiatan ini membiayai pengadaan sarana prasarana PTSP dengan realisasi anggaran Rp 4.200.000 per 31 Desember 2016, dan realisasi fisik 100 %. Kegiatan ini membiayai pengadaan pembelian perlengkapan kantor/ AC.

Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Kegiatan ini membiayai pengadaan sarana prasarana dengan realisasi anggaran Rp 118.770.000 per 31 Desember 2016, dan realisasi fisik 100 %. Kegiatan ini membiayai pengadaan komputer PC, Komputer Server, Laptop, Printer, Scanner, Kamera CCTV dan Kamera Digital.

Pengadaan Meubeleur

Jumlah anggaran per 31 desember 2016 adalah Rp 9.400.000,- dengan realisasi fisik 100% . Kegiatan ini membiayai pembelian almari dan kursi rapat.

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor

Jumlah anggaran per 31 desember 2016 adalah Rp 50.00.000,- dengan realisasi sebesar Rp 49.800.000 dan realisasi fisik 99,60% . Kegiatan ini membiayai pembelian almari dan kursi rapat. Sisa anggaran sebesar Rp 200.000 (tidak dicairkan)

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

Kegiatan ini membiayai pemeliharaan gedung kantor dengan realisasi Rp 1000.000,- dengan realisasi 100% dan realisasi fisik sebesar 100%. Kegiatan ini membiayai pemeliharaan AC.

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor

Jumlah anggaran per 31 desember 2016 adalah Rp 3.400.000,- dengan realisasi sebesar Rp 3.400.000 dan realisasi fisik 100% . Kegiatan ini membiayai pemeliharaan komputer, notebook dan printer.

(25)

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja

SKPD

Jumlah anggaran pada kegiatan ini, Rp. 15.720.000,- dengan realisasi anggaran per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 15.720.00,- atau 100 %. Output dari kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD yaitu dokumen perencanaan dan pelaporan SKPD antara lain , LKPJ Tahun 2015, LAKIP Tahun 2015. Realisasi fisik mencapai 100 %.

Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

Jumlah anggaran sebesar Rp.3.698.000,- dengan realisasi anggaran 100 %. Output dari kegiatan ini yaitu laporan keuangan akhir tahun yang meliputi Neraca,LRA dan CALK tahun 2015 dengan realisasi fisik, 100 %.

Penyusunan Perencanaan Capaian Kinerja dan Keuangan SKPD

Jumlah anggaran kegiatan Penyusunan capaian kinerja dan keuangan SKPD yaitu Rp. 9.340.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 9.340.500,- (100 %). Realisasi fisik mencapai 100 %. Output dari kegiatan ini yaitu tersedianya dokumen RKA, Renja, dan dokumen perubahan.

b. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan

1) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pelayanan Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Satu Atap

Gambaran capaian program, yakni program ini terdapat 1 (satu) kegiatan yaitu pelayanan sistem informasi pelayanan satu atap kegiatan yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Bantaeng Tahun 2016 dengan pagu anggaran sebanyak Rp. 175.145.000,- (seratus tujuh puluh lima juta seratus empat puluh lima ribu rupiah) dan dengan realisasi keuangan sebanyak Rp. 175.145.000,-(seratus tujuh puluh lima juta seratus empat puluh lima ribu rupiah) atau 100% dengan kinerja 100%.

(26)

2. Permasalahan dan Solusi Permasalahan:

Lima tahun terakhir masih terdapat berbagai hambatan dalam mengimplementasikan pelayanan perizinan kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi Kantor PTSP. Masih terdapat program kegiatan yang sifatnya substantif sebagai esensi penyelenggaraan pelayanan secara terpadu belum terprogram secara komprehensif.

Permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

a. Jumlah izin dan non izin yang diselenggarakan masih minim.

Terjadinya stagnasi penambahan izin dan non izin disebabkan oleh prosepektif pihak terkait belum linear pemahamannya dengan reformasi birokrasi di bidang pelayanan kepada masyarakat.

b. Masih terbatasnya jumlah dan rendahnya kapasitas aparat pelayanan.

Kondisi aparat pelayanan dalam lingkup Kantor PTSP, dapat ditinjau baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dari segi kuantitas, masih terbatasnya aparat pelayanan sehingga belum memenuhi porsi pelayanan yang dibutuhkan, sedangkan dari segi kualitas, aparat pelayanan yang ada yang direkrut dari beberapa SKPD mempunyai latar belakang pendidikan formal SLTA dan SI. Pada umumnya, mereka belum meiliki keterampilan teknis yang sesuai tingkat kompetensi sebagai aparat pelayanan perizinan, sehingga hal ini akan menjadi tantangan yang indikasinya dapat mempengaruhi kinerja sebagaimana yang diharapkan.

c. Sarana dan prasarana masih terbatas.

Secara umum Kantor PTSP sudah cukup representatif dalam pemberian pelayanan, akan tetapi masih perlu dilakukan langkah peningkatan sarana operasional pendukung guna memaksimalkan guna memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pelayanan perizinan secara prima.

(27)

Permasalahan pokok yang berkaitan dengan sarana dan prasarana yang dihadapi, antara lain adalah:

1. Terbatasnya jumlah

kendaraan dinas, baik kendaraan dinas roda empat, maupun roda dua sehingga dapat memengaruhi efektivitas penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.

2. Belum ada pembangunan

pagar. dan penataan halaman kantor.

3. Pengembangan teknologi

informasi tidak berjalan karena belum didukung ketersediaan jumlah anggaran.

Solusi :

Guna dapat keluar dari permasalahan dimaksud sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, langka-langkah strategis yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penambahan aparat yang memiliki karakter pelayanan untuk kepentingan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.

2. Perlu digendakan pelatihan teknis dan kepribadian (personality) dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi bagi aparat, khusunya petugas layanan langsung (front office).

3. Perlu diprioritaskan untuk pengadaan kendaraan dinas, baik roda dua maupun roda empat.

4. Perlu dilakukan pembangunan pagar, dan penataan halaman.

5. Akselerasi pelayanan terpadu perlu dioptimalkan dengan mewujudkan penerapan debiroktarisasi dan deregulasi dengan Kantor PTSP, SKPD teknis terkait, pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan.

6. Sebagai wujud responsivitas aparat terhadap derajat kepuasan, dipandang perlu dilakukan survei indeks kepuasaan masyarakat (IKM).

(28)

7. Penambahan alokasi anggaran dalam upaya mewujudkan pelayanan yang berbasis teknologi informasi.

8. Setiap PNS dan atau pejabat yang ditempatkan di Kantor PTSP diupayakan melalui selektivitas yang ketat, dan juga perlu dilakukan pembatasan penerimaan tenaga magang.

(29)

Dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2016 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng menyusun Bahan Laporan Keterangan dan Pertanggung Jawaban (LKPJ) dalam rangka Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah Tahun 2016.

Bahan Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban ( LKPJ ) ini memuat Program dan Kegiatan yang dilaksanakan serta Realisasi Fisik dan Keuangan yang dananya yang bersumber dari APBD.

Dengan adanya Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) ini diharapkan adanya saran serta koreksi untuk perbaikan kinerja dimasa yang akan datang.

Sekian dan terima kasih.

Bantaeng, Januari 2016 SEKRETARIS DINAS,

MUHAMMAD TAFSIR P,S.S.M.AP Pangkat: Pembina Tk.I

Nip. 19690515 199803 1 012

Gambar

Tabel 1.1. Komposisi Pegawai Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel Jumlah Perizinan Yang Terbit Selama Tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan dengan penelitian ini dapat menolong efektivitas organisasi dan mendorong penerapan untuk tujuan strategis serta dapat memberikan masukan berupa pemikiran

Nomor 39 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, telah ditetapkan bahwa penyelenggaraan perizinan dan/atau non perizinan pada PTSP

Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang pelayanan perijinan dan non

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Salatiga mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

Berdasarkan hasil kesimpulan mengenai penerapan video edukatif, saran yangdiberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: (1) guru harus lebih aktif, kreatif, dan

Pertama, tahapan ini adalah mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, kegiatan yang dilakukan meliputi : (1) Melakukan studi pustaka yaitu

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu pada pernyataan Visi dan Misi Pengadilan

Seiring dengan perkembangan dunia musik dari dulu sampai sekarang ini jauh lebih baik dan memudahkan pencinta musik seolah-olah di manjakan dengan sebuah alat musik