• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tampilkan DIP: RENJA 2017 DPMPTSP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tampilkan DIP: RENJA 2017 DPMPTSP"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

Rencana Kerja ( RENJA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang disusun adalah langkah nyata yang dilaksanakan untuk pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Bantaeng untuk 1 (satu) tahun kedepan. Rencana kerja dituangkan dalam program dan kegiatan yang merupakan satu kesatuan dalam Rencana Stratejik (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng.

Rencana Kerja Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang mempunyai maksud dan tujuan adalah tersedianya rumusan program dan kegiatan yang menunjukkan skala prioritas yang akan dilaksanakan dan menjadi tolak ukur evaluasi penilaian kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

A. Dasar Hukum

Dalam rangka melaksanakan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintan Daerah dimana pada undang-undang tersebut mengatur pelimpahan kewenangan pusat, provinsi dan daerah.

(2)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai dengan Keputusan Bupati Bantaeng Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng, disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bantaeng adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah Bidang Penanaman Modal dan PTSP yang berfungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang Penanaman Modal dan PTSP; 2. Pelaksanaan kebijakan bidang Penanaman Modal dan PTSP;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Penanaman Modal dan PTSP; 4. Pelaksanaan administrasi dinas Penanaman Modal dan PTSP;

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Kemudian dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas mempunyai tugas:

1. Pengkoordinasian kegiatan dinas Penanaman Modal dan PelayananTerpadu Satu Pintu;

2. Perumusan kebijakan , pengkoordinasian, pelaksanaan dan evaluasi pengembangan, promosi ,pelayanan perizinan terpadu satu pintu, pengendalian dan pengawasan penanaman modal didaerah;

3. Penyelenggaraan kerjasama dengan lembaga Pemerintah, Lembaga non pemerintah dan dunia usaha.

4. Pengkoordinasian pemecahan masalah yang dihadapi oleh para investor. Untuk kelancaran dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas

Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibantu oleh 5 (lima) Bidang yang masing-masing bidang terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian dan Seksi. Uraian tugas dan fungsi dari masing-masing Bidang dan Sub Bagian/Seksi adalah sebagai berikut:

a. Bidang Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, yang mempunyai tugas mengkoordinasikan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan tugas kesekretariatan meliputi umum dan kepegawaian, program dan pelaporan, keuangan, serta pemberian pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkup Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

(3)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sekretaris mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang umum,kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan serta keuangan;

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan dibidang umum, kepegawaian, perlengkapan aset, perencanaan dan pelaporan serta keuangan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang umum, kepegawaian, perlengkapan aset, perencanaan dan pelaporan serta keuangan;

4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan kesekretariatan;

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam menjalankan tugas sebagaimana disebutkan di atas, Sekretaris dibantu oleh:

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian meliputi pengelolaan tugas rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol, perjalanan dinas, tatalaksana, perlengkapan dan aset, kepegawaian dan tugas umum lainnya, serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas bidang administrasi umum dan kepegawaian

 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Sub Bagian Program dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan tugas program dan pelaporan meliputi penyusunan program/kegiatan, jadwal pelaksanaan program/kegiatan, penyusunan laporan, dan tugas program dan pelaporan lainnya, serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sub bagian administrasi program dan pelaporan.

 Sub Bagian Keuangan

(4)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan

b. Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal

Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas melakukan perencanaan pengembangan iklim penanaman modal untuk mengoptimalkan pengolahan potensi penanaman modal daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang mempunyai fungsi :

1. Pengkoordinasiaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang perencanaan pengembangan iklim penanaman modal;

2. Pengkajian dan pengusulan kebijakan dibidang perencanaan pengembangan iklim penanaman modal;

3. Penetapan norma, standar prosedur dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan, pengembangan iklim penanaman modal

4. Perencanaan, pengembangan potensi dan peluang penanaman modal didaerah dengan memberdayakan badan usaha melalui pembinaan penanaman modal, antara lain meningkatkan kemitraan, meningkatkan daya saing, menciptakan persaingan usaha yang sehat serta menyebarkan informasi yang seluas-luasnya dalam lingkup penyelenggaraan penanaman modal.

5. Pembangunan, pengembangan serta pengelolaan perangkat lunak, infrasrtuktur jaringan dan perangkat keras informasi penanaman modal

Dalam menjalankan tugas sebagaimana disebutkan diatas, Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal dibantu oleh:

 Seksi Informasi dan Fasilitasi Penanaman Modal

Seksi informasi dan fasilitasi penanaman modal dipimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan perencanaan penanaman modal dalam rangka menciptakan iklim investasi yang kondusif.

 Seksi Perencanaan dan Regulasi Penanaman Modal

Seksi perencanaan dan regulasi penanaman modal dipimpin oleh seorang kepala seksi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

(5)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

 Seksi Pengkajian dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal

Seksi Pengkajian dan pengembangan potensi penanaman modal dipimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan diseksi pengkajian dan pengembangan potensi penanaman modal

c. Bidang Promosi Penanaman Modal

Bidang promosi penanaman modal dipimpin oleh seorang kepala bidang mempunyai tugas mengembangkan dan melakukan market survey dan inteligent, melaksnakan promosi, menyiapkan sarana dan prasarana promosi serta merencanakan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan penanaman modal

Dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagaimana diuraikan diatas Bidang Promosi Penanaman Modal Daerah dibantu oleh :

 Seksi Pengembangan dan Materi Penanaman Modal

Seksi Pengembangan dan Materi Promosi Penanaman Modal dipimpin oleh seorang kepala seksi mempunyai tugas mempersiapkan penyelenggaraan promosi, melakukan temu usaha, kontak bisnis,seminar dan mempersiapkan perencanaan dan memilih tempat promosi

 Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal

Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman modal dipimpin oleh seorang kepala seksi, mempunyai tugas mempersiapkan dan memfasilitasi pelaksanaan promosi investasi bidang investasi dengan pemerintah, lembaga pemerintah dan swasta dalam dan luar negeri

 Seksi Fasilitasi Kerja sama

Seksi Fasilitas Kerjasama penanaman modal dipimpin oleh seorang kepala seksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan fasilitasi kerjasama , melaksanakan pemantauan bimbingan dan pengawasan serta berkoordinasi dengan pemerintah.

d. Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

(6)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

dan non perizinan , menyelenggarakan koordinasi dan pelayanan administrasi dibidang perizinan dan non perizinan

Dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagaimana diuraikan diatas, Kepala Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dibantu oleh:

 Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dipimpin oleh seorang kepala seksi mempunyai tugas mempersiapkan teknis operasional pelayanan perizinan dan non perizinan

 Seksi Pengolahan Data, Pemeriksaan dan Pelaporan

Seksi Pengolahan Data, Pemeriksaan dan Pelaporan dipimpin oleh seorang kepala seksi mempunyai tugas melaksanakan tugas dibidang pengolahan data dan pemeriksaan yang terkait dengan dokumen perizinan dan non perizinan

 Seksi Pengaduan dan Advokasi

Seksi Pengaduan dan Advokasi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas penanganan pengaduan dan advokasi serta melaksnakan penyusunan program dan kegiatan pada lingkup seksi pengaduan dan advokasi

e. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal,dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melakukan pengendalian, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penanaman modal serta penggunaan fasilitas dan penilaian laporan kegiatan penanaman modal.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagaimana diuraikan diatas, Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dibantu oleh:

 Seksi Pemantauan Penanaman Modal

Seksi Pemantauan Penanaman Modal, mempunyai tugas melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap pelaksanaan penanaman modal dan realisasi investasi perusahaan PMDN dan PMA.

 Seksi Pembinaan Penanaman Modal

Seksi Pembinaan Penanaman modal, mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaan Penanaman Modal dan melaksanakan penyusunan program kegiatan pada lingkup seksi Pengawasan, pengendalian dan evaluasi Penanaman Modal.

(7)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

 Seksi Pengawasan Penanaman Modal

Seksi Pengawasan Penanaman modal, mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaan Penanaman Modal dan melaksanakan penyusunan program kegiatan pada lingkup Seksi Pengawasan Penanaman Modal .

C. Visi dan Misi

Sejalan dengan paradigma baru Pemerintahan dalam era reformasi saat ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerja dan profesionalisme serta secara proaktif dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. Atas dasar hal tersebut, dirumuskan Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng periode 2013-2018 yaitu:

“Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah”

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP harus mempunyai misi yang jelas. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan agar tujuan organisasi terlaksana dengan baik. Pernyataan misi membawa organisasi kepada satu fokus sekaligus merupakan tonggak dari perencanaan strategis dan sebagai langkah aksi (action plan) dalam perwujudan cita-cita yang merupakan landasan kerja yang harus diikuti. Berdasarkan visi tersebut, ditetapkan misi sebagai berikut :

a. Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan dan penanaman modal, b. Meningkatkan Sinergitas Pelayanan dan Penanaman modal,

c. Meningkatkan kualitas aplikasi teknologi imformasi pelayanan dan penanaman modal d. Menciptakan inovasi pelayanan dan penanaman modal.

D. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Bantaeng Nomor 48 Tahun 2016, susunan organisasi Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bantaeng terdiri atas :

(8)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan 3. Sub Bagian Keuangan

c) Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal

1. Seksi Informasi dan fasilitasi dan Penanaman Modal 2. Seksi Perencanaan dan regulasi Penanaman Modal

3. Seksi Pengkajian dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal d) Bidang Promosi Penanaman Modal

1. Seksi Pengembangan dan Materi Penanaman Modal 2. Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal 3. Seksi Fasilitas Kerjasama

e) Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

1. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 2. Seksi Pengolahan Data, Pemeriksaan dan Pelaporan 3. Seksi Pengaduan dan Advokasi

f) Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal 1. Seksi Pemantauan Penanaman Modal

2. Seksi Pembinaan Penanaman Modal 3. Seksi Pengawasan Penanaman Modal g) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) h) Kelompok Jabatan Fungsional

(9)
(10)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

Selanjutnya sebagai gambaran mengenai keberadaan sumber daya aparatur pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Tepadu Satu Pintu sebagian besar berpendidikan sarjana. Hal ini merupakan salah satu pendorong dan motivasi untuk menciptakan budaya kerja yang kondusif dalam melaksanakan tugas. Adapun komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan per Desember 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1. Komposisi Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng Menurut Tingkat Pendidikan

No Pendidikan

Golongan Jumlah

(Orang) Kontrak/

Magang

I II III IV

1. SD - - - 0

2. SLTP - - - 0

3. SLTA 6 - 8 6 - 20

4. Diploma III - - - 0

5. Sarjana 7 - - 10 2 19

6. Pasca Sarjana - - - - 2 2

Jumlah (Orang) 13 0 8 16 4 41

Sumber: Bag. Kepegawaian DPMPTSP Bantaeng, 2016

(11)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

A. Target dan Sasaran Renstra SKPD 2017

Sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Strategis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng, untuk tahun 2017 sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya realisasi pelayanan dan penanaman modal yang berorientasi pada pembinaan, pengawasan dan pemantauan

2. Meningkatnya kerjasama dan kualitas pelayanan dan penanaman modal

3. Meningkatnya kualitas iklim penanaman modal dan realisasi penanaman modal

4. Meningkatnya minat penanaman modal

5. Penerapan inovasi pelayanan dan penanaman modal

6. Peningkatan pelayanan perizinan yang terpadu

7. Kepuasan indeks masyarakat terhadap layanan perizinan

Adapun target yang ingin dicapai berdasarkan indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut:

1. Jumlah realisasi investasi PMDN Rp 9.000.000.000

2. Jumlah realisasi investasi Penanaman Modal Asing Rp 130.000.000.000

3. Jumlah MoU dan kesepakatan dan kerjasama dibidang Penanaman Modal dengan adanya 2 kesepakatan

4. Jumlah terbitnya izin dan non izin sesuai SOP sebanyak 2000 izin

(12)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

B. Gambaran Pencapaian Target Renstra 2014-2015 dan Proyeksi Pencapaian 2016

Tingkat capaian dari sasaran meningkatnya kualitas pelayanan dan perizinan dan non perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mengalami peningkatan sebagai indikator bahwa implementasi pelayanan sudah sesuai standar operating procedures (SOP) anti pungutan liar dan prinsip transparansi dan akuntabilitas, serta kepastian waktu.

Tingkat capaian dari sasaran meningkatnya SDM aparat dalam pemberian pelayanan perizinan dan non perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP belum optimal. Sebagai indikator adalah bahwa pegawai yang bertugas di meja front line belum pernah mengikuti pendidikan teknis khusus pengembangan kepribadian dan teknis pelayanan terpadu lainnya. Hal ini disebabkan oleh belum adanya alokasi anggaran untuk program/kegiatan peningkatan SDM aparatur.

Tingkat capaian dari sasaran terpenuhinya meningkatnya sosialisasi kepada masyarakat pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP belum optimal. Hal ini disebabkan oleh belum adanya alokasi anggaran untuk program/kegiatan sosialisasi pelayanan terpadu ke tingkat kecamatan.

Tingkat capaian dari sasaran terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan perizinan dan non perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP belum optimal. Fasilitas teknologi informasi, pembangunan kantor, penataan halaman, dan fasilitas pendukung lainnya belum terakomodir dalam alokasi anggaran.

Tingkat capaian dari sasaran terciptanya kepuasan masyarakat pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP. Belum ada data sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat dalam mempersepsikan pelayanan terpadu yang diterima, sehingga tidak ada alat/instrument untuk dijadikan sebagai bahan feed back (umpan balik) dalam upaya memperbaiki substansi pelayanan. Hal ini disebabkan oleh belum adanya alokasi anggaran untuk program/kegiatan survei indeks kepuasan masyarakat pengguna layanan.

Tingkat capaian dari sasaran meningkatnya pelayanan investasi di daerah pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP. Pelayanan investasi sudah berjalan secara optimal. Hal ini

(13)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

ditandai dengan setiap pelayanan investasi diselesaikan sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan terpadu (cepat, tepat, akuntabel, transparan dan lain-lain).

(14)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

A. Permasalahan dan Hambatan

Beberapa permasalahan internal yang menghambat kelancaran pelaksanaan tugas organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng dalam pencapaian tujuannya, berdasarkan hasil analisis adalah :

 Sarana dan prasarana perkantoran yang kurang memadai;

 Belum adanya perencanaan bidang penanaman modal yang tetap ;

 Koordinasi dengan instansi lain belum berjalan secara optimal;

 Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja.

 Kebijakan yang tidak konsisten dan tidak proporsional dapat menimbulkan pengaruh

terhadap kinerja Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

 Belum optimalnya SDM aparat.

 Fasilitas teknologi Informasi belum optimal.

 Pengawasan yang dilakukan pembina pelayanan publik belum optimal.

 Pengganggaran yang masih minim

Berdasarkan hambatan dan tantangan tersebut di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang dihadapi di antaranya:

1. Rumusan permasalahan strategis yang dihadapi masa kini.

Terjadinya perubahan terhadap undang-undang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang belum diikuti dengan peraturan pendukung lainnya mengakibatkan akan terjadinya keterlambatan dalam penyusunan Rencana Peraturan Daerah tentang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Bantaeng. Selain itu banyaknya instrumen baru dalam undang-undang tersebut

(15)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

mengakibatkan perlunya perencanaan yang matang dalam pelaksanaan kewenangan di bidang penanaman modal.

2. Rumusan perubahan, kecendrungan masa depan yang berpengaruh pada tupoksi. Adanya aturan hukum baru akan berpengaruh pada pelaksanaan tupoksi dari masing-masing unsur dinas.

3. Rumusan Perubahan Internal yang perlu dilakukan.

a. Penyusunan analisis kompetensi jabatan untuk penempatan jabatan struktural berstandar, sebagai salah satu upaya reformasi birokrasi;

b. Penyusunan rencana pembagian tugas staf;

c. Penataan sistem informasi penanaman modal dan PTSP;

d. Evaluasi dan peningkatan mutu penyelenggaraan pakta integritas di lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

e. Peningkatan kualitas aparatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu melalui peningkatan kualifikasi pendidikan maupun kompetensi;

(16)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

Dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, maka pelayanan birokrasi, khsususnya pelayanan perizinan yang diselenggarakan Dinas Penanaman Modal dan PTSP dapat mewujudkan pelayanan yang cepat, transparan, tepat waktu, kepastian proses dan bertanggung jawab yang sudah menjadi tuntutan pembangunan. Di samping itu, dapat juga mendorong gairah partisispasi masyarakat dan dunia usaha untuk melakukan usaha dan investasi. Diharapkan dengan tumbuhnya iklim usaha dan investasi, penyerapan tenaga kerja dapat tumbuh sekaligus meningkatkan tingkat perekonomian Kabupaten Bantaeng.

A. Kebijakan Umum

Dalam upaya untuk merespon sasaran penyelenggaraan penanaman modal dan pelayanan perizinan yang transparan, tepat waktu dan akuntabel, maka kebijakan yang diperlukan meliputi :

1. Meningkatkan kualitas administrasi penanaman modal dan pelayanan perizinan kepada masyarakat.

2. Meningkatkan budaya kerja aparat pelayanan yang profesional, bertanggung jawab dan bermoral

3. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD teknis terkait dalam 4. Penyelenggaraan penanaman modal dan pelayanan perizinan.

5. Meningkatkan transparansi, partisipasi dan mutu pelayanan melalui peningkatan akses dan desiminasi informasi

6. Meningkatkan kualitas SDM Aparat yang memadai.

(17)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

B. Program dan Kegiatan

Langkah – langkah yang akan ditempuh untuk meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan PTSP adalah sebagai berikut:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya air dan listrik.

2. Penyediaan jasa

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini bertujuan untuk menyediakan dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pelayanan yang memadai.

Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain:

1. Pengadaan peralatan gedung kantor. 2. Pengadaan perlengkapan kantor

3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.

4. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor. 5. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor. 6. Penataan halaman dan pembangunan pagar.

(18)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

Dalam upaya pengembangan SDM aparat pelayanan perizinan, maka tujuan dari program ini adalah meningkatkan keterampilan sehingga mampu meningkatkan produktifitas kerja dalam memberikan pelayanan perizinan kepada masyarakat. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:

1. Pendidikan dan Pelatihan;

2. Bimbingan Teknis

d. Program Peningkatan Kesejahteraan Pegawai

Dalam rangka mewujudkan pelayanan cepat, transparan, tepat waktu, kepastian proses dan bertanggung jawab perlu dilakukan peningkatan kesejahteraan, maka

e. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Perizinan

Dalam upaya mewujudkan Pelayanan kepada masyarakat dalam proses perizinan maka kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Penyusunan standar pelayanan publik

2. Penyusunan standar Operating Procedur (SOP)

3. Penyusunan standar manajemen mutu

4. Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat

f. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam upaya mewujudkan revolusi pelayanan perizinan yang berbasis teknologi informasi (e-goverment) perlu dilakukan pemanfaatan teknologi informasi, maka kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Pelayanan sistem informasi Pelayanan Terpadu satu Pintu

2. Pengembangan inovasi terhadap layanan pengurusan perizinan

(19)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

3. Pengembangan/ Penyempurnaan sistem jaringan komputer

4. Diklat Pelayanan Perizinan

5. Sosialisasi Perizinan dan Non Perizinan

6. Sistem Pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE)

g. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

Dalam rangka mengukur capaian kinerja dan keuangan di Dinas Penanaman Modal dan PTSP, maka kegiatan yang perlu dilakukan adalah:

1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtiar realisasi kinerja SKPD. 2. Penyusunan pelaporan akhir tahun

3. Penyusunan pelaporan Lakip

h. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan Capaian Kinerja dan dan Keuangan.

Dalam rangka mengukur perencanaan capaian kinerja dan keuangan di Dinas Penanaman Modal dan PTSP, maka kegiatan yang perlu dilakukan adalah:

1. Penyusunan perencanaan capaian kinerja dan keuangan SKPD.

i. Program Peningkatan Iklim investasi dan realisasi investasi Dalam rangka Peningkatan kualitas iklim penanaman modal , maka kegiatan yang perlu dilakukan adalah :

1. Penyusunan kebijakan investasi bagi penyusunan kebijakan inprastruktur

2. Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama dibidang investasi

3. Pengembangan sistem informasi penanaman modal 4. Penyusunan sistem informasi penanaman modal

(20)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

5. Penyederhanaan prosedur perizinan dan peningkatan pelayanan penanaman modal

j. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Dalam rangka peningkatan promosi dan kerjasama investasi dalam menciptakan peluang investasi, maka kegiatan yang perlu dilakukan adalah :

1. Penyelenggaraan Pameran Investasi

2. Peningkatan koordinasi dalam rangka kerjasama penanaman modal antara pemerintah dan dunia usaha

3. Peningkatan monitoring, evaluasi dan pelaporan

4. Peningkatan kualitas SDM guna peningkatan pelayanan investasi

5. Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan penanaman modal

C. Sasaran yang Ingin Dicapai

Untuk mendukung upaya pelayanan penanaman modal dan perizinan serta terlaksanaya iklim investasi yang akan diselenggarakan pada tahun 2017, maka sasaran yang hendak dicapai adalah

1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan perizinan dan meningkatnya mutu pelayanan perizinan.

2. Terciptanya pelayanan perizinan yang transparan, tepat waktu, kepastian proses dan akuntabel.

3. Terhapusnya pelayanan perizinan yang diskriminatif.

4. Terjaminnya konsistensi koordinasi SKPD teknis terkait dalam memberikan pelayanan teknis.

5. Terwujudnya pelayanan berbasis teknologi. 6. Tersedianya akses pengaduan dan data IKM

7. Meningkatnya kualitas iklim penanaman modal dan realisasi penanaman modal 8. Meningkatnya kerjasama dalam pengembangan penanaman modal

9. Meningkatnya realisasi yang berorieantasi pada pembinaan, pengawasan dan pemantauan.

(21)
(22)

Rencana Kerja (Renja) T.A 2017

Untuk lebih mengarahkan pencapaian sasaran kinerja untuk tahun anggaran 2017 maka disusun Rencana Kerja SKPD Tahun 2017. Renja ini memuat program dan kegiatan yang akan dilakukan pada Tahun Anggaran 2017 bersama dengan proyeksi permasalahan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan tersebut. Dalam lampiran juga secara detail rencana anggaran, lokasi kegiatan dan indikator kinerja. Renja ini disajikan sebagai bahan Pra Musrenbang untuk disinkronisasikan dengan hasil musrenbang desa dan kecamatan yang akan difinalkan setelah Musrenbang Kabupaten.

Dengan adanya Renja SKPD ini diharapkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng akan lebih meningkatkan kinerja guna pencapaian pembangunan yang berkelanjutan.

Gambar

Tabel 1.1. Komposisi Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bantaeng Menurut Tingkat Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Metodologi yang digunakan adalah analisis regresi, uji simultan ,uji parsial, uji asumsi klasik, hipotesis dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan dan penerapan

1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan ketatausahaan dan memberikan pelayanan teknis

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan dan koordinasi, penyusunan NSPK, penyiapan bahan pembinaan, pemberian bimbingan teknis

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis

Seksi Alat Kesehatan dipimpin oleh seorang Kasi. Kasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta

Bagian Perekonomian mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi, petunjuk teknis penyelenggaraan ekonomi,

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b dipimpin oleh Sekretaris Camat mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan dalam

Sekretariat Bappeda Kota Mataram dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan