• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tampilkan DIP: Realisasi Triwulan II 2013 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tampilkan DIP: Realisasi Triwulan II 2013 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Proses pengendalian pembangunan mutlak diperlukan untuk menjamin setiap kegiatan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Sementara itu pengendalian pembangunan juga sangat bergantung pada pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara periodik. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagaimana diamanatkan oleh PP No. 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, disusunlah laporan Triwulan I pelaksanaan program pembinaan kesatuan bangsa dan politik. Selain itu laporan ini akan menjadi masukan bagi penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) pada tahun yang akan datang atau dua tahun sesudah pelaksanaan RKP 2013.

Secara umum evaluasi yang dilakukan dengan melihat pencapaian sasaran dalam bentuk realisasi keuangan dan realisasi fisik serta permasalahan yang dihadapi sesuai pedoman/ aplikasi dalam PP 39/2006. Hasil analisis pada setiap sub kegiatan dan kegiatan yang sudah dilaksanakan menunjukkan hasil yang cukup baik. Di sadari bahwa masih banyak kendala dan permasalahan yang perlu diperbaiki pada tahun berikutnya sehingga pencapaian ini lebih baik.

Demikian laporan ini disusun dengan menyadari penuh bahwa secara sistematika dan substansi belum sempurna, semoga laporan ini dapat menjadi umpan balik bagi proses perencanaan dan pelaksanaan program-kegiatan ke arah yang lebih baik dan maksimal, khususnya di lingkup Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri.

Jakarta, April 2013

a.n DI REKTUR JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLI TI K SEKTRETARI S DI REKTORAT JENDERAL,

(2)

KATA PENGANTAR --- i

DAFTAR ISI --- ii

BAB I PENDAHULUAN--- 1

1.1 Latar Belakang --- 1

1.2 Arah Kebijakan Pembangunan --- 2

1.3 Program dan Target Capaian Tahun 2013 --- 5

BAB II ANALISIS CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2013 --- 11

2.1 PERKEMBANGAN ALOKASI ANGGARAN --- 11

2.2 REALISASI KEUANGAN --- 12

2.3 CAPAIAN KINERJA --- 16

 Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan --- 16

 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional --- 22

 Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan --- 26

 Fasilitasi Politik Dalam Negeri --- 31

 Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi --- 34

2.4 REALISASI FISIK --- 42

 Tabel Capaian Realisasi Fisik --- 42

BAB III PENUTUP --- 45

3.1 PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT --- 45

(3)

1 1.1 LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan Perencanaan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan, mengamanatkan perlunya dilakukan pengendalian,

pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran yang hasilnya diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan kebijakan serta program/kegiatan tahun berikutnya. Sebagaimana amanat pasal 8 UU SPPN dijelaskan bahwa evaluasi merupakan salah satu tahapan dalam perencanaan pembangunan yaitu meliputi: penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian rencana dan evaluasi pelaksanaan rencana. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pembangunan, perlu dilakukan upaya pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan. Termasuk didalamnya tuntutan adanya penyusunan kegiatan pelaporan secara berkala dan berjenjang baik Triwulanan maupun Tahunan oleh masing-masing Kementerian/Lembaga, juga unit organisasi dan unit kerja pada masing-masing Kementerian/ Lembaga.

Laporan Triwulan II Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik disusun berdasarkan realisasi keuangan, kinerja dan capaian fisik pada pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran periode Triwulan I, juga merupakan analisis dari seluruh pelaksanaan program-kegiatan yang telah berjalan selama satu tahun anggaran sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi terhadap penggunaan keuangan negara serta hasil pelaksanaan program kerja Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri.

(4)

2

I.2 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2013

Perencanaan pembangunan pada program Pembinaan Kesatuan

Bangsa dan Politik Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik

Kementerian Dalam Negeri merupakan bagian dari arah kebijakan dalam

Konteks Pembangunan Jangka Panjang Nasional, yang dirumuskan dalam tiga pilar pokok yaitu :

1. Memperkuat peran masyarakat sipil dan partai politik dalam kehidupan politik;

2. Memantapkan pelembagaan nilai-nilai demokrasi yang menitikberatkan

pada prinsip-prinsip toleransi dan menjaga stabilitas sistem politik dalam negeri dan sistem pemerintahan dalam negeri; serta

3. Meningkatkan kapasitas pembangunan daerah dan keberdayaan

masyarakat.

Melalui tiga pilar tersebut, dirumuskan kebijakan yang diarahkan untuk

mendukung upaya pencapaian misi Pembangunan Nasional Tahun 2010-2014, yaitu mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai, Adil dan Demokratis, serta Sejahtera. Berdasarkan arah kebijakan di bidang pemerintahan dalam negeri, diharapkan fungsi-fungsi pemerintahan dalam semua strata dapat dilaksanakan dengan baik. Mantapnya penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri yang didukung oleh stabilitas politik dalam negeri tersebut menjadi landasan utama bagi upaya peningkatan peran pemerintahan yang lebih responsif terhadap perbaikan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat.

Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai salah satu komponen di Kementerian Dalam Negeri merespon arah kebijakan tersebut khususnya dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri melalui visi :

(5)

3

Demi mewujudkan visi tersebut, dituangkan dalam misi Direktorat

Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik yaitu :

1. Memelihara dan memantapkan keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

2. Memantapkan sistem politik dalam negeri yang demokratis dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

3. Memantapkan wawasan kebangsaan, ideologi dan kewaspadaan nasional,

pembauran bangsa, kesadaran dan kemampuan bela negara serta wawasan ketahanan ekonomi dalam tatanan politik, sosial, budaya, hukum segenap warga negara, dengan didukung berperannya institusi-institusi sosial dan budaya masyarakat bagi penguatan integrasi sosial.

Sejalan dengan visi dan misi Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik tersebut di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dirumuskan sebagai berikut :

1. Memantapkan kesatuan dan persatuan nasional.

2. Mewujudkan tatanan masyarakat yang tenteram, tertib, dan damai dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Memantapkan stabilitas politik dalam negeri yang dilandasi oleh semangat

dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 melalui pengembangan struktur dan fungsi, serta prosedur dan budaya politik yang demokratis dan berkedaulatan rakyat.

4. Mewujudkan masyarakat yang maju dan mandiri dalam berbagai aspek

kehidupan.

5. Mengembangkan sistem politik nasional yang berlandaskan pada struktur

politik dan kualitas proses politik yang demokratis.

6. Meningkatkan kualitas dan efektivitas penyelenggaraan Pemilu dan uji kelayakan publik, serta pelembagaan perumusan kebijakan publik.

7. Memantapkan integrasi bangsa dengan mengedepankan upaya- upaya

(6)

4

8. Mewujudkan kedewasaan sikap dan perilaku politik masyarakat dalam

mendukung sistem politik nasional.

9. Mempercepat pemulihan penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan

kemasyarakatan di wilayah konflik dan pasca konflik.

10. Mewujudkan aparatur yang memadai dan siap dalam menunjang tugas

dan fungsi organisasi termasuk menyediakan sarana dan prasarana pendukung.

Berdasarkan penjabaran dari pernyataan tujuan tersebut di atas, Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik menetapkan sasaran yang ingin dicapai dalam periode waktu 2010-2014, sebagai berikut :

1. Terwujudnya akuntabilitas lembaga demokrasi termasuk akuntabilitas

peran masyarakat sipil dan organisasi masyarakat sipil, peran partai politik, penyelenggara pemilu dan lembaga penyelenggara negara lainnya serta terlaksananya pemilu 2014 yang adil dan demokratis dan terwujudnya akuntabilitas organisasi masyarakat sipil.

2. Terjaminnya peningkatan iklim politik kondusif bagi berkembangnya

kualitas kebebasan sipil dan hak-hak politik rakyat yang semakin seimbang dengan peningkatan kepatuhan terhadap pranata hukum.

3. Terwujudnya dukungan Ketahanan Ekonomi dalam era globalisasi dan

perdagangan bebas.

Menindaklanjuti sasaran strategis yang ingin dicapai Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik peride waktu 2010-2014, maka ditetapkanlah sasaran strategis dalam melaksanakan kegiatan yaitu :

1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan demokrasi (Pemilu/Pilpres);

2. Meningkatnya komitmen pemangku kepentingan dalam menjaga

persatuan dan kesatuan bangsa;

3. Meningkatnya komunikasi dan dialog yang konstruktif antar anggota

masyarakat dalam penyelesaian persoalan kemasyarakatan;

4. Meningkatnya kesadaran warga negara dalam partisipasi politik.

(7)

5

1. Jumlah revisi undang-undang bidang politik (KK-14), khususnya revisi terbatas terhadap UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu;

2. Indeks Kinerja Lembaga Demokrasi;

3. Indeks Organisasi Kemasyarakatan;

4. Indeks Kebebasan Sipil; 5. Indeks Hak-Hak Politik;

6. Persentase kebijakan/peraturan perundang-undangan yang dilaksanakan

oleh Pemda dan para pemangku kepentingan; 7. Persentase forum dialog publik yang efektif;

8. Persentase peningkatan masyarakat dalam kegiatan terkait dengan 4

(empat) pilar Negara (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI).

dengan 6 (enam) kegiatan yaitu:

1. Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

2. Fasilitasi Politik Dalam Negeri ;

3. Pembinaan dan pengembangan Ketahanan Ekonomi;

4. Fasilitasi Kewaspadaan Nasional;

5. Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

6. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya Ditjen Kesbangpol.

1.3 PROGRAM KERJA DAN TARGET CAPAIAN TAHUN 2013

Sesuai dengan Rencana Tindak Lanjut Pembangunan Kementerian/ Lembaga Tahun 2013, Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik pada Tahun 2013 mempunyai 1 (satu) program yaitu Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik dan 6 (enam) kegiatan. Adapun outcome/hasil yang ingin dicapai dari program tersebut adalah “Meningkatnya Komitmen dan Dukungan Pemangku Kepentingan Terhadap Berjalanannya Proses Demokratisasi dan Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.

(8)

6

a. Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan dengan

output kegiatan yaitu :

1) 1 (satu) Dokumen Indeks Kesehatan Masyarakat Sipil;

2) 3 (tiga) Peraturan Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan

Kemasyarakatan;

3) 27 (dua puluh tujuh) Laporan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan

Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

4) 350 (tiga ratus lima puluh) kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL Bidang

Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

5) 1 (satu) Database Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan

Kemasyarakatan.

Indikator kinerja kegiatan Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya,

Agama dan Kemasyarakatanadalah :

1) Jumlah Dokumen Indeks Organisasi Kemasyarakatan;

2) Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang mendapatkan Peningkatan

Kapasitas;

3) Prosentase Kemajuan Penyusunan, Desiminasi, Monitoring dan

Evaluasi Rumusan Kebijakan, Perbaikan Mekanisme dan Prosedur Penyelenggaraan Kebijakan Publik Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasayarakatan;

4) Jumlah Fasilitasi Forum dan Monev Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

5) Prosentase Tingkat Pelayanan Publik Termasuk Data Basenya;

6) Prosentase Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Pemerintah dan

Pemerintah Daerah;

b. Fasilitasi Politik Dalam Negeri dengan output kegiatan yaitu : 1) 2 (dua) Peraturan Bidang Politik Dalam Negeri;

2) 250 (dua ratus lima puluh) Kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL Bidang

Politik Dalam Negeri;

3) 27 (dua puluh tujuh) Laporan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan

(9)

7

4) 1 (satu) Modul Bidang Politik Dalam Negeri;

5) 85.000.637 Bantuan Keuangan Parpol;

6) 62 (enam puluh dua) Unit Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi.

Indikator kinerja Kegiatan Fasilitasi Politik Dalam Negeri adalah :

1) Prosentase penyusunan dan desiminasi rumusan kebijakan bidang

politik dalam negeri yang akuntabel dan tepat waktu;

2) Prosentase pelaksanaan fasilitasi hubungan kerja antar pemerintah dengan lembaga perwakilan;

3) Jumlah forum komunikasi politik;

4) Prosentase laporan pemantauan dan pelaporan perkembangan politik

yang tepat waktu;

5) Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD;

6) Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden;

7) Jumlah kerjasama dengan ormas dalam peningkatan partisipasi politik

perempuan;

8) Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan;

9) Jumlah kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan dalam

pengembangan politik dalam negeri;

10)Jumlah materi/modul bidang politik dalam negeri;

11)Jumlah publikasi best practices dan inovasi praktek demokrasi.

c. Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi dengan output

kegiatan adalah :

1) 1 (satu) Peraturan di Bidang Ketahanan Ekonomi;

2) 100 (seratus) kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL Bidang Ketahanan

Ekonomi;

3) 4 (empat) Pengembangan Management Information System (MIS)

Pembinaan Ketahanan Ekonomi;

(10)

8

5) 14 (empat belas) laporan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan Bidang

Ketahanan Ekonomi;

Indikator kinerja kegiatan Ketahanan Ekonomi adalah

1) Prosentase penyusunan dan desiminasi rumusan kebijakan Pembinaan

dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi;

2) Jumlah kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL dalam rangka peningkatan

kapasitas masyarakat bidang ketahanan ekonomi;

3) Jumlah fasilitasi forum bidang pembinaan Ketahanan Ekonomi;

4) Jumlah materi/modul ketahanan ekonomi;

5) Jumlah pembangunan Manajemen Information System (MIS)

Pembinaan Ketahanan Ekonomi;

6) Jumlah laporan Strategis Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat;

7) Prosentase kemajuan pengembangan Democracy Trust Fund;

8) Jumlah laporan fasilitasi pertemuan, forum dan uji publik untuk masukan penyusunan naskah akademis dan draft RPP insentif perpajakan.

d. Fasilitasi Kewaspadaan Nasional dengan output kegiatan adalah :

1) 1 (satu) Peraturan di Bidang Kewaspadaan Nasional;

2) 100 (seratus) Kerjasama dengan Ormas/LSM/Nirlaba lainnya bidang

Kewaspadaan Nasional;

3) 26 (dua puluh enam) Laporan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan

bidang Kewaspadaan Nasional;

4) 4 (empat) Modul Bidang Kewaspadaan Nasional.

Indikator kinerja kegiatan Fasilitasi Politik Dalam Negeri adalah :

1) Prosentase kemajuan penetapan UU Penanganan Konflik Sosial;

2) Prosentase kumulatif provinsi/kabupaten/kota yang mendapatkan

fasilitasi pembentukan dan fasilitasi pelembagaan penguatan forum dialog penyelesaian konflik;

3) Jumlah angkatan aparatur pemda yang mendapatkan pendidikan dan

(11)

9

4) Jumlah wilayah yang mendapatkan fasilitasi penanganan konflik

berkaitan dengan aspek pemerintahan dan keamanan;

5) Jumlah kerjasama dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam penanganan konflik;

6) Prosentase penyusunan rumusan kebijakan dan desiminasi Bidang

Kewaspadaan Nasional;

7) Prosentase layanan administrasi, Lembaga Asing dan Orang Asing; dan

8) Jumlah laporan pemantauan situasi daerah.

e. Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dengan output kegiatan adalah :

1) 3 (tiga) modul Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan;

2) 34 (tiga puluh empat) laporan/fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan

Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan;

3) 100 (seratus) kerjasama dengan OMS/LSM/LNL Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan.

Indikator kinerja kegiatan Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan yaitu:

1) Prosentase penyelesaian rumusan kebijakan dan desiminasi Bina

Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan Indonesia yang tepat waktu;

2) Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan;

3) Jumlah forum dialog dan sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan

untuk pemuda, perempuan, dan aparatur pemerintah;

4) Jumlah peserta TOT/peningkatan kapasitas kader pembauran;

5) Prosentase peningkatan layanan ijin penelitian bagi masyarakat;

6) Jumlah kerjasama dengan Organisasi Masyarakt Sipil (OMS) dalam

rangka peningkatan kapasitas masyarakat bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

7) Jumlah provinsi yang mendapatkan fasilitasi pengembangan kelompok

kerja demokrasi dan pendampingan pusat pendidikan kebangsaan.

f. Dukungan Manajemen dan Dukungan teknis lainnya Ditjen Kesbangpol

(12)

10

1) 12 (dua belas) Bulan layanan perkantoran;

2) 6 (enam) Dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran;

3) 42 (empat puluh dua) Laporan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan

bidang dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya;

4) 1 (satu) unit kendaraan bermotor;

5) 75 (tujuh puluh lima) unit perangkat pengolah data dan komunikasi;

6) 10 (sepuluh) unit peralatan dan fasilitasi perkantoran.

Indikator kinerja kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya adalah :

1) Prosentase penyelesaian dukungan operasional kerja (pembayaran

gaji operasional dan pemeliharaan perkantoran langganan daya jasa yang tepat waktu);

2) Prosentase penyelesaian dokumen perencanaan dan anggaran

(Renstra, RKP, Renja,RKA-KL, Juklak/Juknis);

3) Prosentase pengukuran kesesuaian capaian kinerja;

4) Jumlah koordinasi Aparat Kesbangpol di seluruh Indonesia;

5) Prosentase kemajuan penyusunan pedoman/juknis dan fasilitasi

rancangan peraturan perundang-undangan lingkup Kemendagri dan Pemda yang diselesaikan sesuai kebutuhan;

6) Prosentase penyelesaian dokumen hasil monitoring dan evaluasi,

laporan keuangan, aset serta hasil-hasil pemeriksaan dan tindak lanjut LHP;

7) Jumlah dokumen keuangan tahunan dan laporan pengelola

keuangan/kinerja keuangan sesuai Sistem Akuntansi Instansi (SAI) lingkup Ditjen kesbangpol;

8) Prosentase penyelesaian urusan ketatausahaan dan kepegawaian;

(13)

11

2.1 PERKEMBANGAN ALOKASI ANGGARAN

Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik periode Triwulan II Tahun anggaran 2013 mempunyai alokasi pagu anggaran Ditjen Kesbangpol menjadi Rp. 241.256.959.000,- (dua ratus empat puluh satu miliar dua ratus lima puluh enam juta sembilan ratus lima puluh sembilan ribu rupiah).

Lebih jauh jika dilihat dari distribusi alokasi anggaran, pada tahun 2013 dari total pagu Ditjen Kesbangpol Rp. Rp. 241.256.959.000,- terdapat Rp. 42.700.000.000,- dialokasikan pada kegiatan fasilitasi kewaspadaan nasional terkait pembentukan dan pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) melalui dana dekonsentrasi. Kemudian dalam rangka pelaksanaan pendidikan politik kepada partai politik yang mendapatkan kursi di DPR RI setiap tahunnya diberikan bantuan keuangan sebesar Rp. 9.928.900.000,-. Disamping itu terdapat alokasi anggaran sebesar Rp 37.200.000.000,- diperuntukkan dalam rangka pelaksanaan kerjasama program pembinaan bangsa dan politik dengan Ormas/LSM/LNL guna peningkatan partisipasi politik perempuan, wawasan kebangsan dan cinta tanah air, penanganan konflik, serta peningkatan kapasitas dalam pembinaan dan pengembangan ketahanan ekonomi. Sementara alokasi belanja pegawai Ditjen Kesbangpol sebesar Rp. 18.049.596.000,- dan terdapat pemotongan anggaran sebesar Rp. 19.080.000.000,- dalam rangka memberikan tunjangan kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi, sehingga total sisa anggaran yang dikelola langsung dalam menunjang tugas fungsi pelaksanaan program pembinaan kesatuan bangsa dan politik mencapai Rp. 114.298.463.000,-.

Pada tahun 2013 alokasi anggaran masing-masing kegiatan pada unit kerja lingkup Ditjen Kesbangpol dapat dilihat pada pola sebaran dibawah ini.

BAB II

ANALISIS CAPAIAN PELAKSANAAN

PROGRAM/KEGIATAN TAHUN

(14)

12 Tabel 1

Unit Kerja berdasarkan Besaran Pagu Anggaran dan Rencana Penarikan dana Tahun 2013

No. Unit Kerja Pagu Rencana Penarikan

TW I TW II

1. Sekretariat Ditjen Kesbangpol

Rp. 36.523.009.000,- Rp 7.361.000.000,- Rp. 8.735.252.000,-

2. Direktorat Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

Rp. 37.087.056.000,- Rp. 6.582.000.000,- Rp. 9.229.971.000,-

3. Direktorat Kewaspadaan Nasional

Rp. 23.787.556.000,- Rp. 4.806.000.000,- Rp. 8.451.890.000,-

Dana Dekonsentrasi Rp. 42.700.000.000,- Rp. 6.160.000.000,- Rp. 13.500.000.000,-

4. Direktorat Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan

Rp. 36.732.610.000,- Rp. 10.250.000.000,- Rp. 14.041.834.000,-

5. Direktorat Politik Dalam Negeri

Rp. 46.921.018.000,- Rp. 13.840.000.000,- Rp. 12.750.000.000,-

6. Direktorat Ketahanan Ekonomi

Rp. 17.505.710.000,- Rp. 4.100.000.000,- Rp. 4.683.623.000,-

T O T A L Rp. 241.256.959.000,- Rp. 53.099.000.000,- Rp. 71.392.570.000,-

2.2 REALISASI ANGGARAN SAMPAI DENGAN PERIODE TRIWULAN II

Berdasarkan data perkembangan laporan realisasi keuangan Direktorat

(15)

13 Tabel 2

Data Perbandingan Realisasi Keuangan TW II periode 2012-2013

Tahun

Pagu

Rencana Penarikan Realisasi (Rp)

TW I TW II

2012 Rp. 193.782.200.000,- Rp. 42.595.641.000,- Rp. 74.705.875.000 Rp. 77.040.121.458,- 39.76

2013 Pusat Rp. 198.556.959.000,- Rp. 46.939.000.000,- Rp. 71.392.570.000 Rp. 51.392.034.574,- 25.88

Daerah Rp. 42.700.000.000,- Rp. 6.160.000.000,- Rp. 13.500.000.000 Rp. 10.098.883.098 23.65

TOTAL Rp. 241.256.959.000,- Rp. 53.099.000.000,- Rp.71.392.570.000 Rp. 61.490.917.645,- 25.49

(16)

14 Tabel 3

Realisasi Keuangan per Unit Kerja kurun waktu 2012-2013 Periode TW II

Unit Kerja

2012 2013

Pagu RPD TW II Realisasi Pagu RPD

TW II

Realisasi

(Rp) (%) (Rp)

Sekretariat Ditjen 31.882.200.000 7.625.306.000 12.872.331.005 40.37 36.523.009.000 8.735.252.000 13.735.179.697 37.61

Direktorat Bina Ideologi dan wawasan Kebangsaan

31.000.000.000 12.352.558.000 9.351.730.150 30.17 37.087.056.000 9.229.971.000 10.318.067.300 27.82

Direktorat Kewaspada Nasional 22.850.000.000 9.559.649.000 5.940.276.700 26.00 66.487.556.000 21.951.890.000 18.086.809.448

 Pusat 23.787.556.000 8.451.890.000 7.987.926.350 33.58

 Daerah 42.700.000.000 13.500.000.000 10.098.883.098 23.65

Direktorat Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan

41.900.000.000 14.876.505.000 22.189.789.395 52.96 36.732.610.000 14.041.834.000 6.288.424.900 17.12

Direktorat Politik Dalam Negeri 44.250.000.000 23.138.413.000 21.951.002.358 44.57 46.921.018.000 12.750.000.000 7.925.744.250 16.89 Direktorat Ketahanan Ekonomi 16.900.000.000 7.153.447.000 4.734.971.850 28.02 17.505.710.000 4.683.623.000 5.136.692.050 29

(17)

15

Gambaran realisasi keuangan berdasarkan tabel.3 merupakan data sandingan pada kurun waktu 2012-2013 yang dirinci pada setiap unit kerja dengan capaian paling rendah pada Direktorat Politik Dalam Negeri sebesar Rp. 7.925.744.250,- atau 16.89% dari pagu Rp. 46.921.018.000,- dan realisasi mencapai 28.76%. Kondisi tersebut berbeda dengan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 21.951.002.358,- atau 44.57% dari pagu Rp. 44.250.000.000,-. Hal tersebut sebagai akibat dari belum terealisasinya pembahasan revisi terbatas UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD serta revisi terbatas UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta terdapat pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi tidak dapat dilaksanakan dikarenakan sudah melalui proses lelang ulang sebanyak 2 kali serta sesuai rekomendasi Inspektorat Jenderal akan dikembalikan ke Sekretariat Ditjen. Sedangkan realisasi tertinggi dicapai melalui pelaksanaan kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Kesbangpol yang dilaksanakan oleh Setditjen Kesbangpol selama kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir dengan capaian realisasi sebesar Rp. 13.735.179.697,- atau 37.61% dari pagu Rp. 36.523.009.000,- pada triwulan II tahun 2013 dengan realisasi fisik mencapai 57.68%. Tidak jauh berbeda dengan capaian tahun 2012 triwulan II pada kegiatan yang sama terealisasi sebesar Rp. 12.872.331.132,- atau 40.37% dari pagu Rp. 31.882.200.000,-. Peningkatan realisasi disebabkan beberapa agenda kegiatan seperti pembelian beberapa perangkat pengolah data dan komunikasi, fasilitasi peralatan perkantoran serta pembelian kendaraan sepeda motor sudah direalisasikan selain agenda rutin lainnya seperti pembayaran gaji, layanan operasional perkantoran yang telah dilaksanakan tepat waktu.

(18)

16

menjadi turunan dari UU No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan serta belum tersusunnya Indeks Masyarakat Sipil. Hal serupa terjadi pada Direktorat Politik Dalam Negeri yang mengalami penurunan realisasi cukup signifikan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 21.951.002.358,- atau 44.57% menjadi Rp. 7.925.744.250,- atau 17.095 tahun 2013. Penurunan tersebut sebagian besar disumbang dari belum tercapainya penyusunan revisi terbatas 2 (dua) Undang-Undang Bidang Politik serta kegiatan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi yang belum dapat direalisasikan karena terkendala pada proses pelelangan melalui mekanisme LPSE.

2.3 CAPAIAN PELAKSANAAAN PROGRAM/KEGIATAN (REALISASI KINERJA PERIODE TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2013)

Sesuai dengan perkembangan situasi, kondisi dan dinamika yang terjadi serta masalah yang dihadapi oleh Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik, telah ditetapkan Rencana Kerja Tahun 2013. Rencana Kerja Tahun 2013 Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik dirinci sesuai dengan program/kegiatan Tahun Anggaran 2013 yaitu 1 (satu) program yaitu Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik dan 6 (enam) kegiatan dengan capaian yaitu :

a. Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, dengan capaian kinerja:

1. Penyusunan Modul Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

(prioritas nasional), dengan target 3 modul. Adapun capaiannya yaitu:

 Tersusunnya (1) modul Wawasan Kebangsaan dalam rangka

peningkatan rasa kebangsaan dan nasionalisme;

 Terlaksananya rapat kerja penyusunan draft awal modul tentang Kesadaran Bela Negara.

2. Pelaksanaan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan Bidang Bina Ideologi

(19)

17

 Meningkatnya koordinasi yang baik antar aparat pemerintah daerah

dengan masyarakat dan instansi terkait di Kalimantan Barat secara profesional dalam rangka penyelenggaraan forum pembauran kebangsaan melalui pelaksanaan sosialisasi Permendagri No. 34 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Daerah di Kalimantan Barat dengan melibatkan pejabat/staf Kesbangpol dan linmas Provinsi/Kab/Kota, anggota FPK, Ormas dan masyarakat, pada tanggal 14-17 April 2013 bertempat di Hotel Orchadz;

 Dalam rangka meningkatkan komunikasi, koordinasi, konsultasi dan kerjasama antara aparatur, instansi terkait dan masyarakat yang diarahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan di DIY, telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan dengan melibatkan pejabat/staf Kesbangpol, anggota FPK, ormas dan masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 21-24 April 2013 bertempat di Hotel Jayakarta;

 Terkait dengan upaya meningkatkan kepedulian dan kesadaran

masyarakat dalam hal meningkatkan kembali 4 konsensus dasar (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI) serta dalam rangka menjaga keutuhan NKRI sampai pada tingkat daerah utamanya Kelompok Kerja (Pokja) di Sulawesi Tengah, telah dilaksanakan kegiatan fasilitasi pembentukan dan penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) pada tanggal 22-24 Juli 2013 dengan melibatkan + 100 peserta Kepala Badan dan Kabid yang membidangi Wawasan Kebangsaan dan anggota PPWK;

(20)

18

Novotel dengan melibatkan semua unsur pemerintah daerah, SKPD, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan lembaga yang jumlah pesertanya + 100 peserta;

 Dalam rangka memperkokoh wawasan kebangsaan dan peningkatan

rasa nasionalisme bagi masyarakat dan generasi muda di wilayah perbatasan Kepulauan Riau, telah dilakukan kegiatan dialog kebangsaan dengan sasaran utama guru-guru dan calon kepengurusan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) pada tanggal 6-8 Mei 2013 bertempat di Novotel, jumlah peserta + 60 orang;

 Guna meningkatkan potensi, kualitas dan integritas yang dimiliki mahasiswa dan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif dengan tetap menjunjung nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari baik dilingkungan Kampus maupun masyarakat, telah dilaksanakan kegiatan forum dialog pencegahan pengaruh ideologi lain terhadap nilai-nilai pancasila pada tanggal 13-15 Mei 2013 bertempat di Hotel Quality Hotel Yogyakarta, dengan melibatkan + 100 peserta berasal dari tokoh masyarakat, agama, adat, mahasiswa dan pelajar;

 Sebagai upaya memperkokoh wawasan kebangsaan dan peningkatan

rasa nasionalisme bagi masyarakat dan generasi muda di wilayah perbatasan Provinsi Pemerintahan Aceh, telah dilakukan kegiatan dialog kebangsaan dengan sasaran utama guru-guru dan calon kepengurusan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) pada tanggal 13-14 Mei 2013 bertempat di Hotel Hill, jumlah peserta + 60 orang;

 Meningkatnya pemahaman generasi muda terkait ideologi pancasila

(21)

19

Prof. Ir. Sunyoto, Dr. Sutaryo, Drs. Slamet Sutrisno, M. Hum, Khairul Umam, dan bagi mahasiswa Universitas Pembangunan Veteran Surabaya pada tanggal 30-1 Juni 2013;

 Dalam rangka peningkatan pemahaman dan penguatan terkait

ideologi pancasila lintas generasi di NTB, telah dilaksanakan kegiatan forum dialog penguatan ideologi Pancasila lintas generasi pada tanggal 20-22 Mei 2013 bertempat di Hotel Grand Legi dengan melibatkan + 85 peserta berasal dari tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan mahasiswa/pelajar;

 Sebagai upaya penerapan dan pengembangan wawasan kebangsaan

bagi para guru dan calon pengurus Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) yang akan berimplikasi pada peningkatan nilai-nilia luhur Pancasila, telah dilaksanakan kegiatan forum dialog wawasan kebangsaan bagi masyarakat perbatasan di Papua pada tanggal 23-25 Mei 2013 bertempat Hotel Swiss Bell Merauke;

 Guna memberikan pedoman dalam pelayanan rekomendasi

penelitian di daerah bagi masyarakat dan penyamaan persepsi dalam menterjemahkan kebijakan (Permendagri No 64 Tahun 2011 dan SOP Penelitian), telah dilakukan penyusunan pedoman panduan manual rekomendasi penelitian bagi masyarakat pada tanggal 23-25 Mei 2013 bertempat Hotel Jayakarta;

 Dalam rangka peningkatan pemahaman dan penguatan terkait

ideologi pancasila lintas generasi di Jawa Timur, telah dilaksanakan kegiatan forum dialog penguatan ideologi Pancasila lintas generasi pada tanggal 27-29 Mei 2013 bertempat di Hotel Inna Simpang dengan melibatkan + 95 peserta berasal dari tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan mahasiswa/pelajar;

 Dalam rangka meningkatkan pemahaman aparatur Kesbangpol

(22)

20

dilaksanakan sosialisasi Permendagri No. 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan pada tanggal 29-31 Mei 2013 bertempat di Hotel Orchadz Jayakarta;

 Sebagai upaya mengoptimalkan kinerja Kelompok Kerja (Pokja)

Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) dalam rangka pemberdayaan dan penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan 4 konsensus dasar (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika) bagi aparatur/pejabat Kesbangpol Prov/Kab/Kota yang membidangi Wawasan Kebangsaan, telah dilaksanakan kegiatan penyelenggaraan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan yang berlaku efektif di Prov. Jambi pada tanggal 25-28 Juni 2013 dan Gorontalo pada tanggal 30-3 Juli 2013;

 Sebagai upaya pembangunan karakter bangsa, dengan memberikan

kesamaan cara pandang dalam melihat bangsa dan negara sebagai satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh dari berbagai aspek kehidupan kepada seluruh warga Negara tanpa kecuali termasuk kaum perempuan, telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi peningkatan kesadaran bela Negara bagi kaum perempuan khususnya PKK, Parsit dan Ormas di Bangka Belitung dengan melibatkan + 100 peserta pada tanggal 24-26 Juni 2013 bertempat di Hotel Bahamas Resort;

 Dalam rangka menjaga dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan

(23)

21 Direktorat Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

Output/keluaran Pagu Realisasi Target Capaian

Output Uraian Capaian Realisasi % Fisik (%) Modul

pengembangan nilai kebangsaan (PN)

900.000.000 292.912.700 3 Modul 1 Modul Dari target 3 modul baru 1 (satu) modul wawasan kebangsaan dengan progress capaian pembahasan final dengan pakar/akademisi dan pihak terkait, menunggu naik cetak.

31.187.056.000 9.822.660.400 34 Laporan 20 Laporan Terlaksananya 20 kegiatan

fasilitasi/sosialiasi/monitoring dan evaluasi terkait wawasan kebangsaan, forum pembauran kebangsaan dan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK), forum dialog pencegahan ideologi lain terhadap nilai-nilai ideologi pancasila, fasilitasi pemasyarakatan di Universitas

Terlaksananya 226 rekomendasi :jangka waktu penerbitan rekomendasi tidak sesuai dengan SOP, dimana pada SOP 4 hari tetapi karena kesibukan pejabat Eselon II menjadi 6 hari dan proses penomeran oleh pemohon rekomendasi dari bagian umum cenderung lebih lambat.

Kerjasama 22 Kerjasama Terlaksananya kerjasama ormas pada tahap I: 14, Tahap II: 6 Tahap III: 2 dengan total 22 kerjasama

4.05 22

(24)

22

b.Fasilitasi Kewaspadaan Nasional, dengan capaian kinerja :

1. Penyusunan Peraturan Bidang Kewaspadaan Nasional, dengan target 1

peraturan. Adapun capaiannya yaitu:

1. Tersusunnya draft pembahasan Peraturan Pemerintah amanat

Undang-Undang No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial dengan melibatkan Kemensos, Kemenham, Kemenkeu, KemenPAN & RB, Kemenkumham, Polri dan TNI;

2. Pelaksanaan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan Bidang Kewaspadaan

Nasional, dengan target 26 (dua puluh enam) laporan. Adapun capaiannya yaitu:

 Terlaksananya rapat koordinasi clearing hause (CH) interkam

sebanyak 3 kali kegiatan yaitu pada tanggal 5 April 2013, 10 Mei 2013, dan 8 Juni 2013 bertempat di Hotel Aryaduta dengan melibatkan Orang Asing/Lembaga Asing, Diplomat Asing, rohaniawan asing yang akan melakukan penelitian dan syuting film di daerah dalam rangka medeteksi hal-hal yang mengakibatkan pergeseran nilai-nilai universal (demokrasi, HAM dan lingkungan hidup) dari tujuan penelitian sehingga mampu mencegah terjadinya konflik atau benturan kepentingan guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

 Tersusunnya dokumen draft terkait mekanisme penyusunan dan

pemantauan Orang Asing/Lembaga Asing dalam rangka menindaklanjuti Permendagri No 49 dan 50 Tahun 2010 tentang Pemantauan dan Pengawasan Orang Asing, sebanyak 3 kali kegiatan pada tanggal 6 April 2013, 11 Mei 2013 dan 7 Juni 2013 bertempat di Hotel Aryaduta Jakarta;

(25)

23

Asing/Lembaga Asing agar tidak kaidah-kaidah sehingga menimbulkan konflik/benturan;

 Dalam rangka meningkatkan kapasitas aparatur terkait kemampuan

intelijen dalam hal melakukan deteksi dini dan lapor cepat terkait penanganan dan pencegahan konflik, telah dilaksanakan kegiatan diklat intelijen lanjutan/analisis pada tanggal 12-17 Mei 2013 dengan jumlah peserta + 120 orang dengan melibatkan BIN dan POLRI;

 Guna meningkatkan pemahaman dan koordinasi antara pemerintah

dengan masyarakat terkait kewaspadaan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), telah diselenggarakan rapat koordinasi nasional (Rakornas) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat dengan melibatkan anggota FKDM dan Kesbangpol seluruh Indonesia, pada tanggal 17-19 Juni 2013 bertempat di Hotel Menara Peninsula, Jakarta;

 Tersusunnya laporan terkait penanganan aksi unjuk rasa yang terjadi

selama kurun waktu Januari-Juni 2013;

 Terlaksananya sosialisasi UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan

Konflik Sosial (PKS) kepada Kaban Kesbangpol se-DKI, Jabar dan Banten serta 18 Kab/Kota terpilih, masing-masing perwakilan 2 orang dan juga melibatkan 10 ormas se-DKI (masing-masing 5 orang), juga melibatkan Kementerian terkait yaitu Kemensos, Kemenhan, Setneg, Kemenkum HAM, dan POLRI yang dilaksanakan pada 2-3 Mei 2013 bertempat Hotel Jayakarta;

 Terselenggaranya dialog kebangsaan dalam rangka penanganan

(26)

24

 Terlaksananya koordinasi dalam rangka inventarisasi berbagai

permasalahan kemasyarakatan khusus ketenagakerjaan di wilayah perbatasan antar Negara;

 Terlaksananya koordinasi antar intansi terkait dalam rangka

perumusan kebijakan penanganan masalah kemasyarakatan khususnya ketenagakerjaan di wilayah perbatasan;

 Terselenggaranya peningkatan dan penguatan kapasitas pemda

dalam mencegah terjadi konflik di wilayah Papua dan Papua Barat dengan jumlah peserta Papua 65 orang dan Papua Barat 65 orang, yang berasal dari unsur seluruh Kesbangpol Kab/Kota Papua dan Papua Barat pada tanggal 1-3 Juli 2013 bertempat di Hotel Sentani Papua;

 Tersusunnya rekomendasi dalam rangka antisipasi cegah dini

terhadap perkembangan konflik yang ada di Papua dan Papua Barat, dengan melibatkan beberapa komponen Kemdagri seperti Ditjen PUM, OTDA dan KEUDA yang dilaksanakan pada tanggal 4 April 2013 bertempat di Hotel Salak, Bogor;

 Tersusunnya rumusan dalam rangka penanganan masalah aktual

(27)

25

Output/keluaran Pagu Realisasi Target Capaian Output Realisasi

Uraian Capaian % Fisik

Peraturan Bidang

Kewaspadaan Nasional (PB) 1.350.000.000 248.162.000 Peraturan 1 Draft peraturan Pembahasan penyusunan draft Peraturan Pemerintah (RPP) amanat UU No 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial (PKS), dengan melibatkan Kementerian terkait. Dengan capaian tersusunnya draft RPP 100%.Pasal yang menjadi

kewenangan Kemendagri dalam PP tersebut adalah Pasal terkait Peran Serta Masyarakat dan Pasal Pendanaan

16.286.056.000 7.525.188.350 26 Laporan 13 Laporan Terlaksananya mekanisme pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing, Clearing Hoause, Rakor FKDM, Sosialisasi UU No 7 Tahun 2012, penguatan kapasitas pemda

Nasional 1.190.000.000 178.313.600 4 Modul 4 Draft Modul Tersusunnya (1) draft modul tentang Pendidikan Perdamaian di Daerah Perbatasan Antar Negara, (2) draft modul tentang Penanganan Konflik Sosial, (3) rumusan mekanisme laporan masalah social kemasyarakatan khususnya ketenagakerjaan di wilayah perbatasan antar Negara, dan (4) rumusan mekanisme pemantauan dan pengawasan lembaga

Kerjasama 6 Kerjasama Terlaksananya 6 kerjasama dengan ormas, tetapi proses pencairan baru 2 kerjasama 0.73

(28)

26

c. Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, dengan capaian kinerjanya yaitu:

1. Penyusunan dokumen indeks kesehatan masyarakat sipil, dengan target

1 (satu) dokumen. Adapun capaiannya yaitu:

 Sedang dalam penelaahan terkait indikator indeks kesehatan

masyarakat sipil yang sudah ada sebelumnya oleh LP3ES sehingga perlu dilakukan perbaikan atau penambahan indikator.

2. Penyusunan peraturan bidang ketahanan Seni, Budaya, Agama dan

Kemasyarakatan, dengan target 3 (tiga) Peraturan. Adapun capaian kinerjanya yaitu:

 Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang

merupakan turunan dari revisi Undang-Undang No. 8 Tahun 1985 tentang Ormas, yaitu pembahasan draft RPP tentang Pendaftaran Ormas dengan melibatnya 33 Prov Kesbangpol terpilih dan instansi terkait, ormas dan aparatur pusat pada tanggal 15-20 April 2013 bertempat Hotel Jayakarta;

 Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang

merupakan turunan dari revisi Undang-Undang No. 8 Tahun 1985 tentang Ormas, yaitu pembahasan draft RPP tentang Pengawasan dan Sanksi Terhadap Organisasi Kemasyarakatan dengan melibatnya 33 Prov Kesbangpol terpilih dan instansi terkait, ormas dan aparatur pusat pada tanggal 3-8 Mei 2013 bertempat Hotel Jayakarta;

 Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang

(29)

27

3. Kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL bidang Ketahanan Seni, Budaya,

Agama dan Kemasyarakatan, dengan target 350 kerjasama. Adapun capaiannya yaitu:

 Terlaksananya koordinasi dengan Badan Kesbangpol

Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan verifikasi data kerjasama dengan harapan kerjasama yang dilaksanakan akan lebih tepat sasaran;

 Terlaksananya 37 kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL dalam rangka

peningkatan kapasitas Ormas/LSM/LNL.

4. Pelaksanaan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan Bidang Ketahanan

Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan. Dengan target 27 (dua puluh tujuh) laporan. Adapun realisasinya yaitu:

 Terfasilitasinya Pelaksanaan Forum Pelestarian Budaya Daerah

Prov/Kab/Kota dalam peningkatan kapasitas pelaksanaan kegiatan pelestarian kebudayaan di daerah, dengan jumlah peserta 120 orang dari unsur aparatur Kesbangpol Prov. Bali, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab/Kota se-Prov Bali, masyarakat, akademisi, tokoh adat dan budayawan yang dilaksanakan pada tanggal 6-7 Mei 2013 bertempat di Hotel Grand Inna Kuta Bali;

 Guna melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan implementasi PBM

No. 43 dan 41 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan kepada Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada seluruh penghayat kepercayaan yang ada di Indonesia, telah dilaksanakan kegiatan fasilitasi evaluasi implementasi PBM No. 43 dan 41 Tahun 2009 pada tanggal 20-22 Mei 2013 bertempat di Hotel Jayakarta, Yogyakarta dengan melibatkan Kesbangpol Prov, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terpilih dan organisasi penghayat;

 Dalam rangka meningkatkan koordinasi serta guna menjaga

(30)

28

kerukunan umat beragama pada tanggal 10-12 Mei 2013 bertempat di Hotel Jayakarta, Jakarta dengan melibatkan Kesbangpol Prov, Kanwil Kemenag, Kajati dan Instansi Pusat terkait;

 Terlaksananya bimbingan teknis terkait mekanisme laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan kerjasama ormas dan evaluasi kinerja atas pelaksanaan kerjasama ormas dengan melibatkan unit kerja terkait yang melakukan kerjasama Ormas sebanyak 2 periode yaitu pada tanggal 10-12 Mei 2013 dan 21-23 Juni 2013 bertempat di Hotel Jayakarta;

 Tersusunnya rumusan rekomendasi tentang tentang Antisipasi dan Pencegahan Munculnya Masalah Sosial Kemasyarakatan melalui penyelenggaraan rapat interdept dan kelembagaan dalam rangka pembahasan masalah social kemasyarakatan, dengan melibatkan Kemensos, Kemenkokesra, Kemeneg PP dan PA, Kesbangpol Daerah Terpilih, Ormas, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Dinas Sosial Daerah tepilih, Nakertrans dan Dinas Kesehatan Daerah Terpilih. Yang dilaksanakan pada tanggal 13-14 Mei 2013 bertempat di Hotel Inna Garuda Yogyakarta;

 Tersusunnya rumusan rekomendasi dalam rangka penguatan

kelembagaan daerah dalam penanganan narkotika dan perdagangan orang, dengan jumlah peserta 80 orang dari unsur BNN, Kemensos, Kemenkes, Menkokesra,Nakertrans, Kesbangpol Daerah terpilih, BNNP dan BNNK daerah terpilih, Ormas, Pelajar. Dilaksanakan pada tanggal 2-3 Mei 2013 bertempat di Hotel Garden Permata Bandung;

(31)

29

daerah terpilih, Dinsos daerah terpilih, Ormas, Masyarakat dan Pelajar;

5. Database Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan

Kemasyarakatan, dengan target 1 (satu) pengembangan data base. Adapun capaiannya yaitu:

 Terfasilitasinya Pendaftaran Ormas kepada Pemerintah,

(32)

30

Output/keluaran Pagu Realisasi Target Capaian

Output Uraian Capaian Realisasi % Fisik Dokumen Indeks Kesehatan

Masyarakat Sipil 3.500.000.000 53.300.600 1 Dokumen Draft Indeks Masih dalam proses pembahasan lanjutan dengan Perguruan Tinggi dan LP3ES serta penyusunan indikator indeks yang sesuai

Peraturan Draft peraturan Tersusunnya draft PP tentang Pendaftaran Ormas, Pengawasan dan Sanksi Terhadap Organisasi Kemasyarakatan, dan PP tentang Pemberdayaan Ormas dengan melibatkan 33 Prov Kesbangpol terpilih dan instansi terkait, ormas dan aparatur pusat

11.332.500.000 3.636.625.400 27 Laporan 11 Laporan Pelaksanaan forum pelestarian budaya daerah, evaluasi PBM No. 43 dan 41 Tahun 2009, koordinasi antar umat beragama, bimtek terkait mekanisme pertanggungjawaban ormas,

32.09 40.74

Database Bidang Ketahanan Seni,Budaya, Agama dan Kemasyarakatan

1.415.110.000 1.033.881.800 1 Database Pengembangan

Database Terfasilitasinya Pendaftaran Ormas kepada Pemerintah, terindentifikasinya aktifitas ormas dan update database ormas secara tepat waktu mulai bulan April-Juni 2013

Kerjasama 37 Kerjasama Terlaksananya 37 kerjasama program/kegiatan dengan Ormas dalam rangka peningkatan kapasitas Ormas dan Masyarakat

4.56 10.57

(33)

31

d.Fasilitasi Politik Dalam Negeri, dengan capaian kinerja:

1. Peraturan Bidang Politik Dalam Negeri, dengan target 2 (dua)

Undang-Undang. Adapun realisasinya yaitu:

 Tersusunnya antisipasi Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dengan mengacu dari wacana pembahasan yang berkembang di badan Legislasi DPR-RI. Sampai dengan laporan ini disusun DPR RI belum menyerahkan draft revisi RUU No 27 Tahun 2009 dan RUU No. 42 Tahun 2008 kepada Pemerintah.

2. Jumlah Modul Bidang Politik Dalam Negeri, dengan target 1 modul. Adapun realisasinya yaitu:

 Tersusunnya draft modul terkait Sistem Pemerintahan dan

Demokrasi dengan melibatkan pakar dan akademisi serta aparatur pusat, yang dilaksanakan pada bulan Juni 2013 bertempat di Hotel Millenium;

3. Jumlah Kerjasama Program Kementerian dengan Ormas/ LSM/LNL

dalam rangka peningkatan kapasitas Bidang Politik Dalam Negeri, dengan target 250 kerjasama. Adapun realisasinya yaitu:

 Terlaksananya 24 (dua puluh empat) kerjasama program pembinaan

kesatuan bangsa dan politik dengan Ormas/LSM/LNL dalam rangka

peningkatan partisipasi politik perempuan yang dihadiri

pakar/akademisi, masyarakat umum, tokoh agama wilayah Jateng dan Jabar.

4. Pelaksanaan Fasilitasi/Sosialisasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan Bidang

Politik Dalam Negeri, dengan target 27 laporan. Adapun realisasi yaitu:

 Terlaksananya komunikasi politik terhadap berbagai elemen

(34)

32

 Tersosialisasinya modul pendidikan politik bagi calon pemilih pemula yang dihadiiri 80 peserta dari unsur generasi muda (mahasiswa), ormas dll yang dilaksanakan pada tanggal 15-17 Mei 2013 bertempat di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta;

 Terlaksananya sosialisasi Permendagri No. 61 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemantaun, Pelaporan dan Evaluasi Perkembangan Politik dengan peserta 75 orang berasal dari Kaban Kesbangpol Prov/Kab/Kota se-Kalimantan dan aparatur pusat, dilaksanakan pada tanggal 19-21 Mei 2013 bertempat Hotel Grand Tiga Mustika, Balikpapan;

 Terlaksananya koordinasi dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi terkait Permendagri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota se Kalimantan, dengan melibatkan peserta 60 orang dari Sekda DPRD Prov/Kab/Kota se-Kalimantan;

 Terselenggaranya workshop terkait bantuan kepada partai politik dengan melibatkan seluruh pengurus partai politik periode 2009-2014 pada tanggal 22-24 Mei 2013 bertempat di Hotel Millenium;

(35)

33 Output/keluaran Pagu Realisasi Target Capaian

Output Uraian Capaian Realisasi % Fisik

Peraturan Bidang Politik

Dalam Negeri (PB) 2.591.250.000 0 Peraturan 2 DIM Tersusunnya antisipasi Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dengan mengacu dari wacana pembahasan yang berkembang di badan Legislasi DPR-RI. Sampai dengan laporan ini disusun DPR RI belum menyerahkan draft revisi RUU No 27 Tahun 2009 dan RUU No. 42 Tahun 2008 kepada Pemerintah

0 20

Kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL bidang Politik Dalam Negeri

12.500.000.000 1.148.699.600 250

Kerjasama Kerjasama 24 Terlaksananya 24 kerjasama dengan ormas dalam rangka peningkatan kapasitad ormas dan peningkatan partisipasi politik perempuan

21.060.868.000 6.288.086.650 27 Laporan 17 Laporan Terlaksananya komunikasi politik terhadap berbagai elemen masyarakat, Tersosialisasinya modul pendidikan politik bagi calon pemilih pemula, Terlaksananya sosialisasi Permendagri No. 61 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemantaun, Pelaporan dan Evaluasi Perkembangan Politik, Terlaksananya koordinasi dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi terkait Permendagri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD

29.86 62.96

Modul bidang Politik

Dalam Negeri 300.000.000 0 1 Modul Draft Modul Tersusunnya Pemerintahan dan Demokrasi draft modul tentang Sistem 0 20 Bantuan Keuangan Partai

Politik 9.928.900.000 488.958.000 85.000.637 (suara) Audit BPK Sampai dengan laporan ini disusun, BPK RI sedang melakukan audit lanjutan terhadap laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan partai politik. Sehingga pada Triwulan yang sama hasil audit BPK dapat diserahkan kepada Pemerintah untuk segera dilakukan penyaluran Bantuan Partai Politik pada Triwulan III

4.92 60

Perangkat Pengolah Data

dan Komunikasi 540.000.000 0 62 unit Lelang Ulang Proses Proses lelang ulang, dengan catatan sudah dilakukan lelang ulang sebanyak 2 kali sehingga menurut Perpres dapat dilakukan penunjukan langsung

0 20

(36)

34

e. Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi, dengan capaian

kinerja per output kegiatan yaitu:

1. Jumlah Peraturan Bidang Ketahanan Ekonomi, dengan target 1 (satu) peraturan. Adapun realisasinya yaitu:

 Terlaksananya rapat finalisasi pembahasan Inpres tentang

Revitalisasi Fungsi Anjungan Daerah di TMII Dalam Rangka Show Window Potensi Unggulan Ekonomi Daerah dengan melibatkan Kemdagri, Setneg, TMII, Kem Parikraf, Kemdag, Yayasan Harapan Kita, TMII yang dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2013 bertempat di Hotel Jayakarta;

2. Pengembangan Managemen Information System (MIS) Bidang

Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi, dengan target 4 MIS yaitu pembangunan MIS Bidang Investasi, Fiskal dan Moneter, Lembaga Usaha Ekonomi, Stabilitas dan Ketersediaan Sembako dan Sumber Daya Alam. Adapun realisasinya yaitu:

 Terlaksananya Koordinasi Persiapan Kegiatan Pembangunan dan Uji

Coba Aplikasi sub System Manajemen Information System (MIS) Bidang Ketahanan Lembaga Usaha Ekonomi.

3. Jumlah materi/modul tentang Ketahanan Ekonomi, dengan target 4

modul. Adapun realisasinya adalah:

 Tersusunnya draft finalisasi modul tentang Pelaporan Perkembangan

Stabilitas Dan Ketersediaan Sembako di Daerah dengan melibatkan Kesbang Prov., BPS, Dep/Lem,Terkait, OMS, Aparat SKPD pemda, Unsur\Perguruan Tinggi, yang dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2013

 Penyusunan Rekomendasi Strategis Penguatan Investasi dalam

rangka Ketahanan Ekonomi dengan 2 (dua) tahapan yaitu tanggal 22 April 2013 bertempat di Hotel Dana Solo dan 23 Mei 2013 bertempat di Hotel Yonan Bogor;

4. Jumlah kerjasama program Kementerian dengan Ormas/LSM/LNL

(37)

35

 Terlaksananya 14 kerjasama Ormas dalam rangka Pembinaan dan

Pengembangan Ketahanan Ekonomi.

5. Laporan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan Bidang Ketahanan

Ekonomi, dengan target 14 laporan. Adapun capaiannya yaitu:

 Teridentifikasinya permasalahan konflik Sumber Daya Ekonomi dan SDA di 3 Provinsi (Sumut, Jatim dan Kaltim) melalui penyelenggaraan forum dialog dengan melibatkan unsur Pemerintah, Pemda, Pelaku Usaha dan masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 13-15 Mei 2013 bertempat di Medan;

 Terselenggaranya forum Penguatan Implementasi Hutan Rakyat

dalam rangka Perekonomian Masyarakat guna melakukan identifikasi Pihak-pihak terkait antara lain Pemerintah, Pemda, Pengusaha Perkayuan dan Organisasi Pemerhati Hutan serta untuk meningkatkan Ekonomi Rakyat dalam Rangka Ketahanan Ekonomi yang dilaksanakan pada tanggal 15-17 April 2013 bertempat di Lampung;

 Terselenggaranya rapat Koordinasi Kebijakan Desentralisasi Fiskal Dan Moneter Dalam Rangka Menciptakan Iklim Kondusif Di Daerah yang dihadiri 80 peserta dari Pemerintah daerah, Kesbangpol daerah, dunia usaha dan masyarakat juga melibatkan Kemenko Perekonomian, Bappenas, BKPM RI, Kesbangpol daerah, Ditjen Keuda Kemendagri pada tanggal 11-13 April 2013 bertempat di Hotel Pangeran Beach Padang;

 Terselenggaranya forum Akselerasi Penguatan Potensi Daerah Dalam

(38)

36

 Dalam rangka menggali dan mempromosikan berbagai kreativitas

masyarakat di daerahnya masing-masing, serta mengadakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kemampuan SDM, kemampuan produsen serta meluaskan pasar karya kreatif di daerah, telah diselenggarakan forum koordinasi Pengembangan Nusantara Expo Dalam Rangka Ketahanan Ekonomi. Dilaksanakan dengan 2 (dua) tahapan yaitu pada tanggal tgl 28 s/d 30 April 2013 bertempat di Hotel Grand Nangroe, Nangroe Aceh Darusalam dan tanggal tgl 26 s/d 28 Juni 2013 bertempat di Hotel Grand Mulia Palu Sulawesi Tengah;

 Terselenggaranya Kampanye Publik dalam rangka Mendorong

kecintaan masyarakat terhadap Produk Dalam Negeri dengan melibatkan Badan Kesbangpol Provinsi, Disperindag Provinsi, Ketua Komiter Tetap Hubungan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri, YLKI, Kadin Provinsi, Pengamat Ekonomi Politik, dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2013 di Banten;

 Terlaksananya Rakernis Bidang ketahanan Ekonomi dengan jumlah

peserta 100 orang berasal dari Kepala badan Kesbangpol Seluruh Indonesia, Kepala badan Kespol terpilih, Kabid Badan Kesbangpol Provinsi yang membidangi Ketahanan Ekonomi pada tanggal 25 s/d 27 April 2013 di Harmoni One Hotel Batam;

 Terlaksananya Pemantauan Perkembangan Stabilitas dan

Ketersediaan Sembako di Daerah pada tanggal 26 s/d 28 Mei 2013 di Hotel Aryaduta Pekanbaru;

 Dalam rangka memperkuat Kelembagaan demokrasi (lanjutan) telah

dilaksanakan kegiatan rapat kerja terkait Democracy Trust Fund dengan jumlah peserta 130 orang berasal dari Kesbangpol Provinsi, Kab/Kota Jateng, Tokoh Masyarakat Jateng, Ormas provinsi Jateng;

 Terfasilitasinya Peran Lembaga Usaha Ekonomi dalam

(39)

37

Kab/Kota: Kesbangpol, Biro Ekonomi/Asisten II, Bappeda, Dinas Koperasi dan UKM, Badan Perbatasan Prov. Pada tanggal Tanggal 28 s/d 30 Mei 2013, Pontianak Prov. Kalimantan Barat;

 Terselenggaranya Forum Peningkatan Peran Pemda dalam

mendorong Pembentukan BPR Milik Pemda di Wilayah Timur dengan melibatkan SKPD terkait di Daerah Provinsi, Kab/Kota : Kesbangpol, Biro Ekonomi/Asisten II, Bappeda, Dinas Koperasi dan UKM, Badan Perbatasan Prov. Pada tanggal Tanggal 15 s/d 17 Mei 2013, Manokwari Prov. Papua Barat;

 Terselenggaranya Fasilitasi Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pekan

(40)

38 Output/keluaran Pagu Realisasi Target Capaian

Output Uraian Capaian Realisasi % Fisik

Peraturan Bidang

Ketahanan Ekonomi (PB) 600.000.000 168.886.900 Peraturan 1 Draft Inpres Terlaksananya rapat finalisasi pembahasan Inpres tentang Revitalisasi Fungsi Anjungan Daerah di TMII Dalam Rangka Show Window Potensi Unggulan Ekonomi Daerah dengan melibatkan Kemdagri, Setneg, TMII, Kem Parikraf, Kemdag, Yayasan

Kerjasama Kerjasama 14 Terlaksananya 14 kerjasama program/kegiatan dengan Ormas bidang Pembinaaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi

7.945.710.000 3.810.000.210 14 Laporan 8 Laporan Terselenggaranya forum Penguatan Implementasi Hutan Rakyat dalam rangka Perekonomian Masyarakat, rapat koordinasi Kebijakan Desentralisasi Fiskal Dan Moneter Dalam Rangka Menciptakan Iklim Kondusif Di Daerah, Kampanye Publik dalam rangka Mendorong kecintaan masyarakat terhadap Produk Dalam Negeri, Forum Peningkatan Peran Pemda dalam mendorong Pembentukan BPR Milik Pemda di Wilayah Timur, Rakernis Bidang ketahanan Ekonomi

47.95 57.14

Modul bidang Ketahanan

Ekonomi 1.300.000.000 625.463.800 4 Modul 4 draft modul Tersusunnya draft modul bidang Ketahanan Ekonomi 48.11 50 Sistem Informasi

Manajemen bidang Ketahanan Ekonomi

2.660.000.000 38.121.840 4 Sistem

Informasi 2 Uji Coba Sistem Terlaksananya uji coba dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen bidang Ketahanan Ekonomi di Daerah

1.43 20

(41)

39

f. Dukungan Manejemen dan Teknis Lainnya Ditjen Kesbangpol, dengan

capaian kinerja per output kegiatan yaitu :

1. Jumlah Layanan Perkantoran, dengan target 12 bulan. Adapun

realisasinya yaitu :

 Terbayarkannya operasional kerja (pembayaran gaji, lembur dan

honorarium, operasional dan pemeliharaan perkantoran langganan daya jasa) selama 6 bulan.

2. Jumlah Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran, dengan

target 5 dokumen. Adapun realisasinya yaitu:

 Tersusunnya dokumen perencanaan Ditjen Kesbangpol yaitu

Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Rencana Kerja

Kementerian/Lembaga (Renja K/L) di Hotel Arya Duta;

 Terselenggaranya rapat kerja dalam rangka sinkronisasi penyusunan

program dan anggaran lingkup Ditjen Kesbangpol.

3. Jumlah Laporan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan Bidang Dukungan

Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya, dengan target 42 laporan. Adapun realisasinya yaitu :

 Terselenggaranya Rapat kerja evaluasi dan pelaporan kegiatan

dekonsentrasi FKDM melibatkan seluruh Kesbangpol Prov pada tanggal 23-25 April 2013 bertempat di Hotel Mega Anggrek;

 Tersusunnya jurnal bidang Kesatuan Bangsa dan Politik edisi II Tahun 2013;

 Terlaksananya rapat kerja dalam rangka peningkatan kapasitas

aparatur guna penyusunan LAKIP Ditjen Kesbangpol pada tanggal 4 Juni 2013 bertempat di Hotel RedTop;

 Terselenggaranya kegiatan Pembinaan Administrasi Pengelolaan

(42)

40

 Terlaksananya Sinkronisasi Anggaran dengan instansi terkait

(Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Kemenkeu, KPPN Jakarta IV, Biro Umum Setjen dan Biro Perencanaan Setjen Kemendagri);

 Terselenggaranya pembinaan pengelolaan dan pelaporan dana

dekonsentrasi SKPD dalam rangka mensosialisasikan PMK 190 tentang Tata Cara Pembayaran dalam pelaksanaan APBN dan aplikasi SPP, SPM dan SAI bertempat di Hotel Mirah Bogor;

 Terselenggaranya Bimbingan Teknis Penyusunan

Perundang-Undangan bertempat di Hotel Millenium;

 Terselenggaranya rapat kerja dalam rangka penyusunan program

legislasi di lingkungan Ditjen Kesbangpol.

4. Database Bidang Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen Kesbangpol, degan target 3 (tiga) Database. Adapun realisasinya yaitu:

 Terbangunnya data base aplikasi Sistem Informasi Realisasi

Anggaran (SIRA) program pembinaan kesatuan Bangsa dan Politik lingkup Ditjen Kesbangpol.

 Terbangunnya Website Ditjen Kesbangpol, dimana sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan dan perbaikan;

5. Jumlah Kendaraan Bermotor, dengan target 1 (satu) unit. Adapun

realisasinya yaitu :

 Terlaksananya penyusunan dokumen data dukungan lainnya dalam

rangka pelaksanaan pengadaan kendaraan bermotor.

6. Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, dengan target 75 Unit. Adapun realisasinya yaitu :

 Terlaksananya penyusunan dokumen data dukungan lainnya dalam

rangka pelaksanaan pengadaan perangkat pegolah data dan komunikasi.

7. Jumlah Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran, dengan target 10 unit. Adapun realisasinya yaitu :

 Terlaksananya penyusunan dokumen data dukungan lainnya dalam

(43)

41 Output/keluaran Pagu Realisasi Target Capaian

Output Uraian Capaian Realisasi % Fisik

Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

3.850.000.000 936.190.300 6 Dokumen 3 Dokumen Tersusunnya Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Renja

Kerja (Renja) dan juklak dekonsentrasi 24.32 50

Laporan

12.845.413.000 4.994.313.998 42 Laporan 16 Laporan Terselenggaranya Rapat kerja evaluasi dan pelaporan kegiatan dekonsentrasi FKDM melibatkan seluruh Kesbangpol Prov, rapat kerja dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur guna penyusunan LAKIP Ditjen Kesbangpol, Bimbingan Teknis Penyusunan Perundang-Undangan

1.070.000.000 180.490.000 3 Database 1 Database Terbangunnya website Ditjen Kesbangpol dan sistem informasi realisasi anggaran dalam rangka pengelolaan keuangan

16.87 33.33

Layanan Perkantoran 18.049.596.000 7.235.749.399 12 Layanan 6 Layanan Terbayarnya gaji (honor) serta layanan operasional

perkantoran lainnya selama 6 bulan 40.09 50 Kendaraan Bermotor 20.000.000 16.166.000 1 Unit 1 Unit Tersedianya sepeda motor dalam rangka mendukung

penyelenggaraan tugas fungsi Ditjen Kesbangpol 80.83 100 Perangkat Pengolah Data

dan Komunikasi 673.000.000 357.870.000 75 Unit 10 Unit Tersedianya 10 perangkat pengolah data (computer dan printer) 53.18 13.33 Peralatan dan Fasilitasi

Perkantoran 15.000.000 14.400.000 10 Unit 10 Unit Tersedianya penyelenggaraan operasional perkantoram filling cabinet dalam rangka 96.00 100

(44)

42 2.4 REALISASI FISIK

Dalam rangka menganalisis capaian realisasi fisik atas kinerja Ditjen Kesbangpol berdasarkan realisasi anggaran yang sudah terserap dapat dilihat berdasarkan tabel dibawah.

Tabel 4

Gambaran capaian realisasi fisik

Kegiatan Target output Realisasi Capaian (%)

(45)

43

Kegiatan Target output Realisasi Capaian (%)

(46)

44

Kegiatan Target output Realisasi Capaian (%)

Fasilitasi kewaspadaan Total realisasi fisik untuk program pembinaan kesatuan

bangsa dan politik

38.19%

(47)

45 3.1 PERMASALAHAN DAN TINDAKLANJUT

Adapun kendala yang dihadapi dalam rangka capaian pelaksanaan kinerja Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik dikategorikan ke dalam 4 (empat) aspek sebagai berikut :

A. Rendahnya penyerapan anggaran dana dekonsentrasi (23,65%);

1) SK penetapan pejabat pengelola keuangan baru turun April, sehingga

kegiatan baru running bulan Mei;

2) Mutasi/pergantian pejabat pengelola keuangan (KPA, PPK, PPSM, DAN

BENDAHARA);

3) Belum sepenuhnya dipahami terkait regulasi/kebijakan dari pusat (cth.

revisi yang harusnya cukup kewenangan KPA )

4) Adanya perbedaan penerapan kebijakan oleh KPPN perubahan akun

dari KEMENKEU yang prosesnya menghambat pencairan (contoh: Lampung, Sulteng, Yogyakarta)

5) tidak selarasnya pejabat pelaksana kegiatan (cth. bali, kepala badan tidak mau menjadi kpa, shg kabid yang membidangi rangkap jabatan kpa dan ppk, secara aturan juklak melanggar)

6) Adanya prioritas terhadap kegiatan yang dibiayai APBD dari pada APBN (dekonsentrasi);

7) Pelaksanaan pilkada (Bali, Jatim, Kalteng);

B. Dana pelaksanaan kerjasama dengan ormas

1) Proposal pengajuan kerjasama ormas berdasarkan 1 pintu oleh tim verifikasi;

2) Laporan pertanggungjawaban ormas belum sesuai dengan

permendagri no 20 tahun 2013 (kwitansi, daftar absensi, kualitas dokumentasi dll)

(48)

46

C. Bantuan keuangan partai politik (8.31%);

 Belum selesainya audit BPK atas bantuan keuangan parpol tahun

2012, sehingga banpol tahun 2013baru dapat disalurkan pada Triwulan III.

D. Anggaran (reguler) terkait tugas fungsi Ditjen Kesbangpol;

1) Frekuensi atau jumlah kegiatan yang harus dilaksanakan masih

banyak dengan volume yang kecil-kecil sehingga menghambat PPK dan PPTK dalam melakukan pertanggungjawaban (revolving up berikutnya);

2) Pemanfaatan UP (revolving lama krn ada pelaksanaan kegiatan)/TUP

(ketidakdisiplinan unit kerja sehingga menghambat yang lain/LS belum optimal (hanya kuitansi utk LS)

3) Adanya keragu-raguan dalam pelaksanaan kegiatan karena adanya

pemotongan.

Upaya tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan dimaksud meliputi : 1. Kegiatan tugas fungsi (regular):

 Rasionalisasi jumlah dan frekuensi kegiatan melalui penggabungan

atau revisi kegiatan dengan even kegiatan yang lebih besar berskala nasional; contoh kegiatan makassar terkait sosialisasi terkait revisi UU bidang politik dan kegiatan di bali

 Mendorong unit kerja agar segera melakukan percepatan penyerapan

anggaran melalui nota dinas NO. 326/ND/kesbangpol/set.3/II/2013 tanggal 28 februari 2013 tentang percepatan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran di lingkungan ditjen kesbangpol dan surat NO. 714/ND/kesbangpol/set.3/VI/ 2013 tanggal 7 Juni 2013 tentang intruksi dirjen kesbangpol terkait pengelolaan penggantian (revolving) uang persediaan (UP) dan tambahan uang persediaan (TUP) di lingkungan ditjen kesbangpol.

2. Kegiatan yang bersumber dana dekonsentrasi:

 Mendorong SKPD untuk percepatan penyelenggaraan kegiatan

(49)

47

2013 tentang percepatan penyelenggaraan kegiatan dekonsentrasi tahun 2013;

 Penyesuaian dan penyusunan kembali jadwal pelaksanaan kegiatan;

 Melakukan pemantauan secara ketat terhadap progres pelaksanaan

kegiatan.

 Asistensi ke daerah melalui pola pendampingan dalam rangka

pemecahan masalah.

 Fasilitasi peningkatan komitmen dan kemampuan aparatur

penyelenggara dekonsentrasi.

3. Kegiatan kerjasama dengan ormas:

 Penugasan tambahan kepada keynote speaker untuk asistensi

pertanggung jawaban keuangan.

 Tambahan volume pelaksanaan kegiatan paket kerjasama yang

menjadi hutang

 Percepatan penyelesaian spj kerjasama yang sudah dilaksanakan.

 Mendorong PPK, PPTK dan BPP dalam rangka percepatan pelaksanaan

kerjasama

4. Bantuan keuangan partai politik;

 Mendorong unit kerja penyelenggara untuk mengingatkan BPK segera

menyelesaikan audit bantuan keuangan parpol.

 Menyiapkan langkah pararel persiapan penyaluran bantuan keuangan

kepada parpol.

3.2 KESIMPULAN

(50)

48

Demikian kami sampaikan laporan realisasi dan capaian

program/kegiatan dan anggaran Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik pada Triwulan II Tahun Anggaran 2013. Lampiran capaian dan kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilihat pada formulir A dan B.

Jakarta, Agustus 2013

a.n DIREKTUR JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK SEKTRETARIS DIREKTORAT JENDERAL,

Gambar

Tabel Capaian Realisasi Fisik ------------------------------------------------
Tabel 1  Unit Kerja berdasarkan Besaran Pagu Anggaran dan Rencana Penarikan dana Tahun 2013
Tabel 2 Data Perbandingan Realisasi Keuangan TW II periode 2012-2013
Tabel 3 Realisasi Keuangan per Unit Kerja kurun waktu 2012-2013 Periode TW II
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Firm Size, Price Earning Ratio dan Book to Market Ratio

Mengingat luas permasalahan pada hukum perkawinan, maka Penulis membatasi masalah pada dasar hukum serta wewenang kebebasan bertindak majelis hakim dalam memutus

Rangkaian pengukuran dan analisis yang dilakukan secara tahun jamak dalam program JUVO bertujuan untuk mengukur variabilitas dan dinamika upwelling di selatan Jawa serta

Dari penjelasan tanggapan responden mengenai pelaksanaan promosi pada Hotel Resty Menara Pekanbaru, maka dapat di tarik kesimpulan bahwasanya pelaksanaan promosi di

Tujuh atribut dari kualitas audit, yaitu pengalaman melakukan audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, taat pada standar umum, keterlibatan pimpinan

Sasaran yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menganalisis kondisi sistem pariwisata melalui analisis terhadap komponen wisata yaitu analisis demand

[r]

Pada perencanaan ini apabila tanah lunak sedalam 20 meter, maka dengan memasang PVD 10 meter sudah cukup untuk menghilangkan kerusakan akibat pemampatan jangka panjang (primer dan