lrI
LAPORAN PENELITIAN
RESEARCH
GRANT PROGRAM SP4
TAHUN
AI.IGGAR.AN
2OO5
MODEL
PEiIBELAJARAN
EAGI ANAK AUTIS
Dl
SEKOL{H
LUAR
BIi{SA
tAN
PUSAT PENANGANAN
DlWLAYAH
KAtsUPATEN SLEMAN
DAi{
(OTA
MADYAYOGYAKARTA
Peneliti:
Ibnu
Syamsi,
M.Fd.
Ilaryanto,
M.Pd.
Kegiatan Research Grant ini Dibiayai Oleh Dana DIP UniveBitas Negeri Yogyakada Nomor 1ZKontraUJ.35/KU/V|/2005
Waklu Kontrak:5 Agustus 2005
-
5 Nopemb* 2005JURUSAN PENDIDIKAN
LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIi(AN
UNIVERSITAS
NEGERIYOGYAKARTA
IIALAMAN
PENGESAIIAN
L
JudulPtnelitirn
Model penbelajardn bagi aiak autis di Se,kolahLua
Biasa dan Pusat PoDargaoatr di WilartshKahpateni
Slemaa darr Kota Mad,'a Yograkafia2. K€tua Peneliti
a-Nama
Leagkp
darr Getrarbj€ris
Kdaritr
c.P,ogkat/GoyJabateArlP
d.F8h{tavJwusan
e,Insiffi,{hivqsitas
Ibau Syamsi, M.Pd.
Irki-laki
Psnbirr
lkM^€ktor
Kq1da/ 13 1461628Ilrrlu
Prrdidit
r/P€didikao
Luar BiasaUnivssitas Neged Yogyakarb
3. Junlah;{nggota
I
(sdu)oratg
4.Ilttra
Peoelitian 4 (€!1p30bdarl
5.
Biaya,"!g
Dipiriukatr Rp.5-ffi.000,-
(liEajuh
rupiah)YoSELarta, Nopcmber 2005
Kotua Peneliti,
Ibou Syaflsi, M.Pd.
NlP. 1314d1628
Ringkasan
MODEL
PE
BELAJAMN BAGI ANAK AUTISDI SEKOLAH LUAR BIASA DAN PUSAT PENANGANAN DIWLAYAH KABUPATEN SLEi/IAN DAN KOTA ITADYA YOGYAKARTA
Peneliti
:tbnu
SYair;i, ttktLAbsrrak
Penelitin bertujuan ingin mengetahui:
(1)
karakteristik dan pengalaman-gsru yang menangani model
peirbehj;
bagi anak autis,(2)
karakteristik anak yang mengikuti model..-S"ti"on
di sekolahaLu
lembaga autis, (3) karakteristik sekolah dan lembaga sebagaiLmpat pelaksanaan model pembelajaran anal autis, (4) model pembelajarar yaag digunakan
dan dikembangkan di sekolah atau lembaga autis.
Subvek;nelitian
dengan metode survey ini terdiri stas siswa I 14 a'alq dan gum 37non,
atau oemberi lavanan-autis. Dilalsanakandi
wilalah
Kabupaten Sleman dan Kota tvradla Yoryakarta, khususnya di sekolah-sekolah atau lembaga yang menangad anak autis,vmJterrliri*dari :
(it
SLB Citra Mulia Mandiri, (2) SLB Fajar Nugraha (3) l€mbaga Samara'er"ir.
f;i
i;"*"'srna
Anggita- dan (5) Yayasan FredoFius
waku
Penelitiafl dilaksana-ksn mulai bulan Agustus-Nopember 2005.Hasil penelitian menunjukkan: ( 1 ) guru s€bagian besar betpongalaman
dalT
ryl"*o
tatalalsana perilaku yang beikaitan dengan model pembelajaran anak autis, (2)jumlah anak
i*il.i"
f.ai-;r
otlu .e-nun;ul-kan angki yang lebih besar dari anak berjenis kelamir wanitadrri
..bagi- t"rb"t-
-ak
iutis
adalah autis non-verbal (3) berdasarkan analisis ket'utulan..nr"i"i*",
sebagian besar responden menyatakan pengembangan institusi uotuk--model*-irirl**
autis sangat dibutuhkan;4) semua iflstitusi menerapk'n layanan individuali'ir. ,!r*r**.
.oall
pembelaiaran anak outis,(5) dalam peodekatan pembetaja'an snakrr,i.-
.".uu
institusi secara intensif menggunakan model Pembeh,arafl behavioristih (6);;;"*"*
oembelaiamn untuk anal{ autis semuanya mengembangkal IEP atau semi IEPLr
tia"in
si:udiv;s
dikembangkan rneliputiakademil
bahasa dan komunikasi, sosial,Lol.
aun"o"nn".uu,is"n mina!i7)
pedoman evaluasiyalg
berupa penjelasan diguDaka! oieh semua inst]tusi. namun beberapa institusi melengkapinya dengal pemberian aflgkt atauho-f
terhudap p".k".bangan pada aspek-aspek yang menjadi tar€e! (8) seoara ufium model,".Gtuiu-
ai ."totuttdai
lembaga autis ada lang berfokus pada intervensi dini untuk aaakisia
oralsckolah. ada pula yang berfokus pada penanga[ao usia sekolai, ada 5rang campuran,dan ada yang berupa pLrsat terapi. serla ada yang berupa sekolah-sekolah khusus'
Kata kunci : Model pembelajaian anak autis.
BAB
I
PENDAIIULUAN
-l!
t-star
BelakatrgPesatoya p€rkembangan p€ngetahuan da,1 teknologi khususnya dibidaog medis
Elah
mengakibatkan terjadinya peningkarairjurnlah
anak yanglahir
dengan gangguanies€hatan,
fisik,
sensori,
dan
bersamaan
dengan
itu
sekaligus
mendorongF
kembangaDkegiatan deteksi
dan
perunganansejak
dini'
Hadimya
amk-aaakd.rnikiafl
telah menjadikan penanganandini
bukan lagi suatu piliharL kareDa kira tidaki(ondisi
yarg
lebih buruk atau hal yang dapat dioegah padadiri
anak lewat begitu saj& Sa.lah satu masalah atau penyimpangan yang muncutdi
usiadini
adalahautis
(atau autisma) yang merupakan salah satu yang dialami anak-anak'Autisma adalah penyimpangan yang munaul pada masa kanak-kanak dan sejak
wia
did
sekali, yang ditandai oleh adanya gangguau dalam perkembangan bahasa dankomunikasi, sosial, inteligensi dan perilaku. Adanya autis pada anak-anak' pertama
kali
diidentifikasi oleh Leo
Karmerdi
tahun
1943.Kanner
adalahpsikiater anak
dari-q-6-.rika Selikat. Dia melamai persoalan yaog dihadapi
bayi-baf
yang diamati deugant
\\7al
InJanlile oulism.Autis
yang cruncul pada tahuo bertamabaralgkali
menjadi penyimpangan yang:a=
b.ra!
yang mengganggu perkembangan emosi dan sosial anak-anakihr'
Mereka:iei-]z
tidak menjalin kontak dengan orang lain. BahkanEungkin
menolak dipegang:,,=
:-:isya
Lebihjauh lagi, bayi
dengan autisird
terkadangggal
mengantisipasi{-:@{
..a1 seotuhan yarg di terima(Kamer
dalam Widestrom etal'
1991)'a<.-ah)'a kelainan anak-anak dengan autis, meskipun untuk kelainaa yang sama
i:r==
-.e--€3m tindakan da]l penanganannya. Misalrrya, kemampuan berkomunikasi::&r!
:-r
1:...: au[is aka-n mungkin berbeda sekali beratnya. Yang sah] mahir berbalasa:,a:,--=
:e-=lah
dalam memfuogsikaanya sebagai alat komunikasi, sementam yang-::r:
::.::a:i:r
bisu
sama sekali.tidak
heran penyimpanganyang
dialarrri anaki-
-.=
:-r:ismai!u
ber,'ifa! kontinum.Penyebab autis secara pasti belum dapat diketahui, namun hasil obsewasi yang
r
i.:.an
K".rner
(1943) menunjulkan
dingimya
hubungan antaraorang
tua
dan:;.--::t
a
ktrususnya sang ibu dengaa bayinya pada periode kehidupanawal
sang bayi'i-r----*
menggunakan istilah re/iigeratedpare"s,
yakni
olang tua yangdingin
dalam:r=:
irr.rJlgaJr. ObservasiKamer
temyatatidak
berlaku umum
untuk
popula'si anak!,1i
Data yang dikumpulkan sejak saatitu
paraal
i
menunjukkan adanya pe$edaanr--:
signifikan antara orang tua anak der€an autis dan oraog tua anak normal(Casin
i
l-guns.
1989), sehingga paraahli
sulit
menyalahkan orangtua
sebagai penyebab:<:.i-rnpangan yang terjadi
pada anak mereka-Kalau
saja orangtua menjadi
ajang:-=:-ma
secam biologis, maka autisma akan melandaseluuh kaluarga
akan tetapi hai,
::Ja-klerbukti
(Castin&
Drags, 1989)' Dengan kata lain, fzrl'1or genetrka bisadiiolak
.-':+
j-
falltor Penyebab autis.Di
lndonesia data poPulasi autis belum ada secararesmi
Tetapi prelralerlsi autis-::,rqiate.akhirinimencapail5-20per10000kelahirar!aiau0'15-0'2%'Dalailri
-::,:rj
r:kkanpenirgkatan
dibandingl0
tahun yanglalu
harya
2
-
4 per
10'000 per^::.:--iran. Bila merujuk data di atas, maka indonesia akan
lahir 6'900 snak deogan autis
;--
::-.:r.
(Kompas,Minggu
18Julli
1999)'Di
Amerika Serikat'menuut
Rogers etal'
:aa,.
terdapat sekita.r 5000 sampai 10000
anak-anak yang didiagnosa meugalami : --
.= I
penyimpargan perkembangan yang berat']
Indonesia,progmm
penanganan autismasih
langkadan eksklusif- Tidak
:::
-:
::::rs
tua. bahkankalaigan
pendidik mengenal dan memahaminya' Urnumnya.,:--r
:-:ls
begitu membingungkan bagi banyak kalanga& termasuk bagi kalangan:'.'-
.
-::.
profesi lainnya. Banyak kasus kesalahan diagnosadal
penanganarl yaogPeoaugan
-o
peodidikan
autis
memerlukan perthatian
serius
dari
seqtuae-a,gan.
Karakteristik anak yang
unik
membutuhkanprogram
penaryanan yangirorehensif.
Ksreoaitu
agar ke€fektifan penanganan snak terpaotau daB terproglami:=ea,l
bail,
perlu petrgembangan model pembelajaran anak terpantau datr t€rpogram!:gaa
bailq perlu pengembangan model pembelajaran bagi autis'Pengembangan suatu
model
pembetajaranbagi
autis akan
sangatbaik bila
:lakular
penjajagan
ke
berbagai lembaga
autis'
Untuk
ihr
peogembanganini
:lakukan
dalam beberapa tahap. Pentalupan dilalorkan dilakukan guna mendapatkan=-"il
ya.:rgmaksimal
dari
suatumodel.
Denganhasil
yangmaksimat'
suatu model::lrampkan dapat
memberikan
sumbanganyang signifikan dalam
meningkatkan;1znan
bagi anak autis.Berkaitar detBar
tujuanperclitian,
telah dilal(ukan penelitian:$ap
pertama (tahun Pertama).Secara keseluuhao, dan
untuk
lengkapnya membutuhkan satu tahap tambahan-'akri
tahun
kedua
(tahun
kedua),
dan untuk
lengkap
membutuhkansatu
tahap 'amabahan yakni tahun kellLga Tahap pertama, suwey tmhrk mengumpulkan data darisubyek
penelitian
yaitu
anak
denganautis dan
personal lembagadan
karakteristiklayanan pendidikan lembaga
yang
disurvey
Tahapke&ta,
perclitrat
pengembangan yang bertujuanunhk
mengembangkan model pembelajarzn, pedoman pelaksanaan" danpedoman
evalusi. Tahap ketigq, penelitian
ekperimeo yang
bertujuan
untukmemperoleh
&ta
keefektifan, efisiensi,
dan
kemenalikan
model
pembelajam4pedoman pelaksanaaq dan pedomal evaluasi bagi autis' B, Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
karakteristik
dan
pengalaman
gtru
yang
menangani
modelpembelajamn bagi anak-anak
di lembap
autis ?2.
Bagaimana karakteristik anak yangmercikuti
model pembetajarandi
sekolah dan lembaga autis ?:.
nagnurara kardkeristis
sekolah dan lembaga sebagai tempat pelaksanaan modelpembelajaE! bagi anak autis ?
-r.
Bagaimana model pembelajaraiFng
digunakan atau dilaksanakandi
sekolah dan lembaga autis ?C-
Tujusn
PeDelitianBerdasarkan
latar belakary malalah penetitiao tujuan
yangingin
dicapai dalam penelitianini
adalah ingin mengetahui :1.
Karakteristik
dao pengataman guru yang menaogani model pembelajaran bagianak
di
lembaga autis.2.
Karakteristik anak yang mengikuti model
pembelajarandi
sekolah
dalamIembaga autis.
2.
Karakteristis sekotah
dan
lembaga
sebagai
tempat
pelaksanaan modelpembelajaran bagi aoak autis
3.
Model pembelajaran yangdigunakal
atau dilaksanakandi
sdkolah dan lembaga autis.D.
Manfaat
PenelitiatrPenelitian
ini
dilaksanakandengan harapan ddpat
ruedbelikan
marfaat
kepada berbagai pihak, antaralaio
:1
Bagi jurusanSebagai wacana meogembangkan pengetahuan dalam pengkajian peaanganan anak-anak autis.
2. Bagi sekolal dan
omigtua
Dapat dijadikan
pedomandalam
penalrganandan model
pembelajaran bagi snak-anak autis di sekolah atau lembaga autis dan lingl:ungan keluarga'4
BAB
II
STIIDI PUSTAKA
r-
Pingertian
Autis
-A.utis (atau autisma) adalah suatu kelemahan atau
kekrrangan
yang terjadi=--
fimgsi iDteleldual, sosial dan emosi{Hewald,
lggQ
SementaraWi4
(Wiug
&
.:,-:-
1919), menyatakan bahwa kesulitan-kesulitan perkembangan yangmencirika[
r-=*2
dapatdikelompokkar
kedalamtigd
kelompok kesulitan, yairu Sosial'ba}asa-t:c::jkasi.
dar
kemampuanberpikir-berp€rilaku' Defrnisi yang umum
digunakan'-iiuk
olehAutism
Societyof
America' bahwa autis urnulrya muncul sebglurfl usia3
:*=.
meliputi
penyimpanagn-penyimnpangandalam
hal
kecepatandan
urutan:r=i.mbangao,
respon terhadap rangsanganinder4
kapasitaskognifif'
bahasa dan:.:z-?*
serta kapasitas untukberhubugan
dengan manusia, peritiwa, dan bendaEitvo
a
-:-mall.
lv
/61.3.
PeD] ebabAutis
Banyak
abli
telah
mencoba
menggunakaateori-teorl ydng
T**
**
=--,
elaskan kemungkinan peyebabautis,
narnuncam
ini
menjadi
suiit
sebab autisui::-
kondisl yang belubah denganjaleinnya waktu (TreYadhed et iii,dakdt R'hdatl
&
=(::.
1999).
Sementarasihrlrom behavioral
lzng
khas yairg
fitlllcdl
i?ad8 autis:::.i:r--::,
suatupeayakit
@aumanet
di,
i990)
atau
sebagdlsuirttl
ko!'disi
dengan-.-
:-i.:rggal
( Le Counter, 1990)'S::.:gaimana
dengan
penyimpangai lainnya yang
beltlm
diketahui
pasti-:
:::.--ta-
autisma dapat diduga kemungkinan penyebabnya- Dugaanini
penting':=;:::::
Fnanganan
dini
yang
akan
dia
lakukan
pedu
memiliki
landasan:.+:
::r-
ra
\leskiptur
demikiao'hal
iri
tidak
berarti bahwa penanganannya bersifat(elaj]1i*:
aJi
setuju bahwa autis adalah suatu bentuk disfirngsi otak organik.-.:r--:
&
Poutil.
1995;
Schopler&
Mesobow, 1986;
Rutter,
1985) yang muogkitrr.-;l=
adanl-a kel-uiaogin atau kelemahan dalam proses informasi(Jo!da[
&
Powpll'.:ii:
Runer 1985). Menurut Dawson (1983), autis berkaitan dengan lateralisasi otak'la:::
satu studi terhadap Penderita autis, ditemukan bahwa7
dari
l0
anakmemiliki
::ci:rasi
hemisfir
kanan.
Bebempapeneulis
mengetengahkan penyebabfisiologis'
=:selnr'-apenelitiar
Fein, Skoff, danMiaky
(1981) bahwa terdapat pola-polatak teraturjd
respon-respon yangditimbulkan
secaraauditori'
Omitz&
Ritvo
(1977) mendapatii:--,*a
kadar serotonim dalsm dalah pada anak dengan autismatinggi'
Namun semua=:i
teNebut
sulit
direplikasi
sehinggatetap
menyisakan pedanyaanyang
belum=?uab
dengan pasti dan misterius tentang penyebaabaulis'
l
Pada 1981, Sanua (Costin
&
Dmgus, 1989) menyatakan bahwabulti
biologis1-.rg
digunakanuntuk
menjelaskankondisi
autisma adalahkontradiktif dan
tidak:::3mbultikan
apapun. Semua mengetengahkan bahwakita
perlu mengrmgkap kembaiiililor-faktor
psikologis
dan
sosiologis
untuk
menjelaskanautisma' Sararnya
ialahia-hor
budayadan
sosial
adalahhal
yang
selayaknyadiamati'
Lebih
jauh'
semuaiJenemukall bahwa beberapa tempat yang kental
usur
budaya sepertiAmerika
latid'
Kibutz-Kibutz Israel, dan
tempat-tempatIairurya
di Afiik4
masyarakatnyatidak
nulgefial autisma. Katena
itu,
Sanua menyatakan bahwa autismatefadi
dalam keluarga )-ang mengalamibelturan
dalam proses perubahan budayaMenurutnyq
autis muncul pada periodetansformasi soial yang
cepat dan menghilang selama periode stabiltassosial. Meskipun
mengandungkontroversi,
sebgai hipotesis pendapat Sanua layakdiberi perhatian karena penalganan autisma perlu ada dasamya'
Faktor memori
dalamhal
ini
pengetahuan episodik dapatmenjadi
salah satupenyebab dalam hal kemampuan
berpikir
aaak-anak degan autisma' Jordau&
Powell 11995)melihat
bahwa masalahanak-anak
ini
tidak
terletak
padamemori
episodik sebagaimanayang diketahui, tetapi pada
bagian
episodik
personal
dan
memori autobiografi (memori yang berkaitan dengandiri sendiri)
Anat-anak
dengan autisma:e r:jliki
k!@Puan
berbahasayang
baik
seringkali
mengalarni
kesulitanrsitalan
perigiqa
yang dialamioya, misalnya pengalarnan melihatmobil
tabrakani-
-ri1
SebalihF
anak-&uk
ini
dapat menceritakan fakta-fal1a yang diketahuiuyarErrfi
oama-nama kota, da.d hal-hallain
yang umum diketahuinya seperti nama-namac-a
danhal-hal
lain
yaogumur
diketahui oleh
oranglain
pengetahuanini
disebutlegdhuar
kategorik atau s€mantik . M€rekajuga dapatmencerit'ku
bagaimana agarr6.orang
dapat
berkcliling kota naik dus
pengetahuarini
merupakan gambaranrcori
prosedural atau ketrampilan.Namun
hal
inii
tidak
berarti
bahwa peristiwauiratarrmobititutidakadadalammemorianak.Pe6oalamyaterletakpadabagaimana
=e*rnukan
kembali episodik penonal dari tabrakanmobil
itu'
Rutter
(1985)
menyatakan
bahwa
pentiog
untuk
membedakan
antara=r:y'impangan yang
muncul
di
masabayi, meliputi
keabnormalan yang serius dalam
:roses perkembangan
itu
sendid (autis dan penyimpangan perkembangan yaog berat)-n
psiklogis yang muncul di masa kanak-kanak lanjut yangmeliputi
hilangnya re€litas::tam
individu
yang sebelumnya berfungsi secar:anoImal'
Yang
temktririni
dikenal*ba.gai
skzofienia
masa anak-anak. C.Karakteristik Autls
Lovaas
daaNewsom (dalam Heward, 1996) memberi
gambarangrafls
dari eoam karakteristik)€rg
sering teramati paaa anak denganautisma KaEkteristik itu
tercakup datam karakteristik yang dikemukakan
belikut
ini
yahg oleh Webster (1980) Cidasarkan pada studi kepustakaan, obsewasi, dao hasil studiarlilsma
Pertama, isolasi.
Dia
tidak
banyak rewel dengaa oranglain'
Hasil
shrdi Mackdan
Webste!(1980)
menunjukkan80
%
orang
twr
melaporkansatu
atau beberapakar.akteristikbedkut:anaktidakmeresponketikadidekatiuntukdiangkst;anaktidak
denyatakan
tubulnya
saatdiangkat
utuk
digetrdong;aoak
melihat
atau
b€rjalaDlelewatioranglainseolah-oahtidakmelihatnya;nampakmenjagajaraksehinggasulit
::ei
!---:)z-
=al.i
anehbila
disentuh atau dip€gang;tidak
menampakkan adanya:L:c'-q-
ka-"il salzng dengan orang lain.Kedua- ara.k
tidak
berhubungan dengan anak-anaklair,
Jarqng sekqli teriadi
i-:
:e:i-betul
bermain betsama saudaranya,Tingkah
laku
bermain sosial berada =:--.r=:oglatan
yaog rendah .Ketiga
tingkah
laku
memutar-mutar.Duduk diayunan,
namunperhatian
ke:rrr:i.
Cenderung suka menggerak-gerakfan badanny4 Bemutar-mutar benda-bendalcr:Ii
asb&
tepuk-tepuktangan,
dan
memainkanjari-jarinya' Studi Mack
dan-..ster
(Webstre, 1980) menemukan 82%
anak-anak dengan autisrna memrnjukkan=.:-."I
laku demikian.Keempa!
kelanjutan perkembangantidak
konsisten'
Did
berusiq
l1
tdhun'::::ci
dalam beberpa bidang tidak lebihdari
qnqktiga
tqhun,sefiefia
t utiuk
biddng;:.-,n'a malah
bisa melebihi ustanya. Namun adajuga
hal-hallain
yang sama sekali:::\
dapat dikerj akannYaKelim4
tingkah
laku
mensak
dirl
seodiri
Sekolah menghadapi
banyak--z:alah dan
dihari-had
lain pihak
sekolah memulangkan anak karenateriak-teriak
:ot
memukal-mukuldiri
serdlri.
Studi Mack dan Webster menemukan 65 % anak anak:emsak
dii
sendiri.Bila
anak diharuskar malakukan apa yangdi
irigini
oranglain
:enderung mereka meEsa terganggq marab.
agresif
dan memukul atau mengh'ntam5
setrdidini
terbukti
sangat membahayakan.Kondisi ini
menimbulkal
peltanyaan'::akah
perilalru demikian perlu diberi hukuman @unishment)'Keenam,
betingkah
mam danjuga
takut.Dia
bahkan bertelifuk neskiPuntdk
:-la
yang salah
dengan
dirinya.
Nampak seperti mangatami
sesuatuyang
tidak
-.:rtahankan,
sehiogga
dia
menendatrgdan
memukul-mukul
kepalanya"
Namun:.mikiar
tidak ada )ang dapat dilakr.&an untuk menemukao apa yang salah dengarmya'Ketujuh,
konsep
kata
ganti
orurg
lcita--anda
nampak
membingungkan15:.--:: r:
r"erpikir
ko.tsit.
Ji,ta
merasq
kPqussn, dia
langsung-.:
--j-i::.-i-
:
---=..:
seolah-seolahbelbdgai
hal
hanyalahhitatn-Putih'
Alutisni,a.::
- ::
--::.:..
r::-\=:
absEak,metafor4
dan menangkap bentuk'betrtuk humor dan.:-
=j:
s:::r
\13-s
dian
mudahmengikuti
hal-hal yang mereka dapatlihat
dan,:
,-,
l---:.::-
inlionsistelri
dalampersepsi Otang
hatus melibqtkanya
secqrs"
'.: .:.--c
-;.!r.ian
sesuaru Oraog hanis rnenuntun tangannya utrfuk membuatnya::
sjr
--!:-:
:1 itr
persis sePerti memperlalct*an seseoralgtunaneta
Studi Mack darl.
r:::-a :i:-.:ruilizn
bahwa
80%
ora[g tua
yarlg
diwawatrcarai
merisaukao:::
:-:=
cenelihalan ataupun pendengaran anakmereka-,.,=s?;,t-
ekolali
--
ya.ng segeradan yang
diperlambat'
Seorangy'mg
-'.--:-.:
4
:';.2.
tienganaulis
"Apa
klbar
?"
akandijawab
dengan "APa kahar?"
--
:
---r-r
*':iang
anakjika
diperhadapkande[gan
alat yang menimbulkanbunfi-';-- '- i:.
da1Oo"
diharapkadtidak
menekantombol
apabila terdengar bunyi-:
:.:--:r:
-Cr.'').
Setelah al!:tifitasini
temyata anaktidak
belajar apa yangkita
:=:-
;--
:::-:l{x1a-
setelah beberapamerit allifitas b€rakhi,
anak dengan autismej:.::
-:
1-:j
=:al,rarakan
Ee, Ee, Ee, Oo, Oo,Oo
saatdia
sedang berjalan kekamar:.:
:-.-:-.
=:-i<alr
merupakan ekolali yang diperlambat.i
=.:'..-.-
ieremtura.n/kekakuan (psikologis). Setiap naik mobil dan kehilangan.:
:;-::. t.rteriak-teria,t
Autisma mengalaini kesulitan untuk hal-bal yang1,:.
refientu yang biasadilewatinF. Deflgar
katalain
rutinitasada
koordinasi
fisk.
Dia
dipat
ernbuqttali
sepatu pada-
' :-'
'-:-.,d
mehggunakan sqtu tqftgan. Beberapa autism4 tanpa alasan,:ri::|*:
J---: ,r,:-:-:-r
motorik
yangbuuk
atau kurang mampu meltgenali bahwa-ri
-!-.
--,]--
':
.
-:ientu
membawa akibat yang berbahaya' Beberapa anak akan.-:-:ra
-te--
ra
-=-ct
menapaklantai
dengan sempurna'Banyak anak
merasa:.::::r:
rls:::--;
:elalan
naik,
sepertinaik tangga
Sering dilaporkan
autisma:r-;a-::=
i=-:-::=
cela-ro berpakaian, mandi' kebelakang' dan makau dengan pisau:i
i=:,-:\::-!3
belas,
k-urangmampu
lsbahasa'
Autisma merssa
gutlnya
terlalu
t!*ttzi'-ian
dia...
g\t|J
mengatakanbahwa dirinya
tidak
memhami
apa
yangii:d<re
gr-t-u. Tetapi sebenarmya dia ti<fik memaluni setiap aPa yaag dikatakan orang!::
(3=iianr-a-
Dua pertiga dari5l
autisma yaugjadi
samp€t studi Mackda!
Websterr=-::
bisu.Arak-anak
ini
menghasilkal kaia-katayary
sulit
dikeuli
dan umumnya]=:-a
br.n;i
hur.rf
hidup. Kegagalan tidak hanya dalam bahasa ekspresi'tetapijuga
::i-
oahasareseptrif.
BeberaPa anak bisa memahamiperiniah
sederhana misalnya-:e:i':rl-rp
pintu".
Namun semuanya gagal metespon Permiataan yang lebih kompleks:-=
1bsE"k, seperti membgreskan mainaan'Keempat belas, autis melakukan aktifitas yang berlebihan'
Orazg
tua danguru
:.:'i,:g
mengeluh danlerkndang
sulit untuk bisa terus bersarnaatak
mereka'Lulisfira
-,:-::dang jam tidumya lebih sedkit dari anak normal'
Rutter (1985)
menyebutkanlima
karaLleristik
yang
membedakan infa.trdle:-:sme
dan schizophreda masa kanak-kanakyaitu permuculanny& sebelun
usia 30::-:rq
adanya perkembangan be6ahasa yang menyimpang; perkembangan sosial yang=:rlimpang;
tingah laku
khas; tanpa
ada delusi,
halusinasi' atau
penyiopangan
r;ikir.
Kebanyakan kasus autis, pola-pota perkembangannya sudah abnormal sejak:--r:.rilmunsekitarseperlimadarikasusyangada'sempatmemilikisatuperiode
:<:iembalgan
normal selarna dua tahun pertama'Boole
(1987) melyatakan bahwa umumnya autisma menuoju*kan tingkahlaku
:j..h
seperti mengulang komentar seseoratrg, teradang mengulangnya bedarn-jam atau:t:hari-haridarisatuftaseataukalimatyangdidengamyadariiklankomersial
- :salnya.
Meskipun
bahasa yangdiulang
itu tidak memiliki tujuarl
namun fonologi,-:r
sintaks yang terdengar nampak normal'T
-::: i
i:,:r-::ri
iang
mengalari
autis
sampai dewasa, makadi
sekolah-l:-
--:
::
-:-:1-.
=:
::'';:mpai
anakdemikia&
Bagaimanapendidik dan
orang tua::::-::-:'ri-.
-1.+--
ringkah laku siswany4 apakah anak tersebutperlu
direferal::
. :.L.-:i
-:
::3:-3ii
suafu tantangan..-;-:.
i:glah
lal-u
siswa menjadi berat,pendidik
atau oratrgfia
meminta:
-:r-r-!-:i-:
evaluasi gunamemastikal
pembedan layananklsusus. Untuk
itu
yang---:::
::i!ri;an
adalahperlu memikirkan
kapan kepurusa.ouotuk
memulai proses': :.'-
i.,:g.rrusar semacamini
tidak mudah, namuntingkal
aku yang mmpakberikut
--,
-a 1r-r.l-re.
1989) seringdikutip
sebagai alasan mereferal'yaitu
bila
: tingkEhlaku:
-::
::::alu
menuntutwaltu
dan perhatianyarg
lebih banyak dari yang seharusnya ;:--;,:,3i'-u
mengganggu kelasnyadan
menghambatsiswa
lairmya untuk
belajar;:-:.
-
la]iu siswa bersifat melentang usaha-usaha guru untukmengoonbol
kelas atau'
:-.-fla
tiogkahlakunya seperti anak yang berusiadi
bawahnya; siswa memandangr-
-j
:
negatif;
sebagian besar temafl sekelasnya memandang negatif kepadanya;dal
:r,-,
s,rdah membahyakan dirioya atau oraJE lain.Americar Psychiatric
Association
pada
tahun
1994
memberikan
kiteria
r=-.stik
penyimpangan autisma masa kanak-kanak dalamDSM-rV' Dari kiteria"
-=ri:imya
8dari
l6
item harus ada. Beril:ut tJiteriaDSM-M994
IBagian
pertana:
(l)
Gedikihya
dua) pe4yimpangankualitatif
datam interaksi,,.:s:al
yang dimanifestasikan dcngafl (a)tidak
mampudenjalin
interaksi sosial yaog-::adai
: kontak mataminim
;mimik
kurang hidup; thCkahlskutidak
bertujuan; (b)::-i.:
mampu bermain
denganteman
teman sebaya;(c) tidak
ada
kesadardn akan :e:asaan oranglain; (d)
kurang mampu melakukan interaksi sosial dan emosional; (2):r:{itnya
satu) penyimpangankualitatif
dalarn komunikaside[gan ditunjukkan
oleh:
perkembanganbicam
terlambat atautidak
berkembang.m secara non-verbal; (b)::.:
anak mampu
biocar4
tetapi
bica.'anyatidak untuk berkomunikasl
(c)
sering::makai
bahasayang
janggal
dar
diulang-ulang;(d)
carabermain kurang
dalam.
iasi,
imaginasi dankuang
mamPuimitasi;
(3)
Gedikitnya
satu)pola
tingkahlakulrtu ::i-!,=r :.::
i
r:.:::-:a.g
dalamhal
mimt
danaltifitas: (b)
kegiatanbenifat
rnriirL
--:-:-::
:e
:.:8
:t=!--=-3 : (c) menampakkan gerakan-gerakan tubuh yangklEs;
:
.:J-:
:_&L :-":i'=_-:a=-
5
suatub€trda-i,:y-:-
c:.:.:
r:=-=:
mulai muncul sebelum usia tiga tahun dengan ganggan1oritr-
::'..=:-c:
t:s:d:
12) berbicara dan berbahasE(3)
cara benuain yang monoton][_ i -:_=_ -: 1-:-l: j
j"j..---
.J.'jgr.
tidak disebabkan oleli sindroma Rett, atau gadgglan disetrtegratif_:rri::
i.a-:r
:
'-:::iE
PeDangaoadAutis
.-:i
murculnya
pengamatan autismadi
tahun empatpuluhanmembeli
corake-..-,j
dalam
penangaiannya
di
tahun-tahun beriL-utoya
sesuai
dengan'
---r.:-.,-::gaa
pengetahuan.Di
tahun
limapuluhan
dan
enampuluharl
pendekatan--,
..:---xlif
dicobakan. dan di tahun tuju}puluhan adalah masa operant cotrdidoEing. Beberapa pendekatan yang ba[ydk digunakan dalam penaaganan autisma ada.lah:,:-.:.i=.-an medis, psikodinamik-humanis, dan
behavioristik.
Pendekatdn medis-=-=:]
a
ditujukai
dengan
penggunaan obat--obatan
seperti
haloirridot
dan'=j:aE1ine
(Stem
et
al.,
1990; Campbell
et at.,
l9b2
dalsm Cohler.
ib92).
:-::kata.1
medis hasitrtya terbatas,naflun bila
digunakandaldh
kaitao[ya
detrgan:.:.-!-m
pendidikaq
hasllnya bisa efei<tif katena efekpositil
dari obat-obatdn tblsebut::-tant!
meningkatkan perhatian dan belajar. Haloperidol secara khusus bernanfaat: .
digrinakan dalam
taitannya
dengan pendekatanbeiajar
be
adolisiik
(Comer,,,-].
Penanganan
dengan
pendekatan psikodfuumik-humanis
dilandasi
oleh,i:frcayaan
bahwa autisma disebabkanoleh
penyimpanganberat yang
ada dalam:j5unga.n
antra
ibu
dan anak.
Para
ahlinya
mencobamemb€dkan
p€ngalaman:-3liungan
yang sifatnya koreldif
dar
ditardai
dengan
adanya penerimaan dao !:.hangatan yang besar, yang secarateori
bisa menolongatral
memberltuk hubunganr&
r'
-: :--=:
:-: -xr]a
dan
membafltulya
memb€nh]k
figur
seorang ibu
lirduri..::-
..- -"-
C.iner,
1992). Namun pendekatanini
dinilai
belum maksimalr@Elrl
:1:-:r
:F
r
-
srtr\ektif
daii
para pemberi layanan.lu![nL
-.j:
:r:.-:
a::..i.a!an ini
mengajarkal
anak autis tingkahlakuyang
baru dan!ll!r!
r.=.r.:!-'-.-::-..:t
kererampilaa berbicara, sosial, dan ketemmpilan dalam ruang,reLtl! =.r: ---,l.ons
diri
sendiri.
Bersrimaandelgar
itu
dilakr.rkan usaha untukmr*i-*:::
r:.:
renglLilangkan tingkahlaku
yangnegatifl
TekJIi&modeling
dalan
rrnfl:1.:--
:-3;:
ialru
pernberilayarun
ikut
diberikan. Dengan rrrenggunaksi: oPeranlrr,,...r-'
-:.-a
!'re.:<t*'an reinforcemeat untuktingkal
aku yang diinginkan. Namun cararlr!.
i--i: r-i--:-
anaL
denganautisma
sulit
meniru dan
memahmi
arti
hubungani:,e**:-:r--
i-:-r
re*,ard.
Untuk
itu
perlu
ditempuh denganmenggotakat
shapping, :rr!:ir::".::-:-:i
dipecal-pecah dandiaja*an
tahap demi tahap.Teknik
menghilalgkanrlaL :--i----,:argi tingkallaku
negatifjuga diberikar!
namunsulit
diterapkan untuk::!r-!---:r'i
) ang melusak atau membahayakandiri
sendii-
Selain itu punishment j]uga::=--LL--
nafiuJl
sering
kontroversial
dalam
penggunaaony4dan
temyata bila
::r,:-r-:::
-
tingkahlaku yangpositif
bisaikut
berhenti. Namun deEikian pendekatan-,:'-:
::stik
ini
bila
dibandingkan dengan pendekatan lairmya,menuljukkan liasil
:E:
=-
-<r.1dalam
akademik, sosial
dan
tingkahlaku. Banyak
klinis
sekarangini
::=-:<--:mbaogkan
program sekolah
yang bersifat autisoa (Watems, 1990). Di
::-::-
-:r
kecendamngan pendekatanini
nampak sekali.:-:eCekatan
lain
yakni
pendidikan,
dan umumlya
dikombinasikan
dengan-r::,i,:i
lainnya,
kiususnya behavioristik.
Kombimsi
membantu meni[gkat
-:-':-:rlaa
, tingkahlaku dan interaksi anak dengan lingkungamya.- ambahan
lagi,
narrrunpenting,
adalah penangaaao dan p€latihanbagi
orang-"-
::--.
ahli,
sekarangini,
melihat
orangtua bukanlagi
sebagai musuh. Ora.ng tua,
--
-:ormasi,
bimbingan dan dukungan dan meleka oralgtuajuga
sedaog berusaha:
!'.'-.!j:-..:::::i:.:r:-::
l
misaltlya, melibatkan orang tua untuk membangun hubungan-:-
:-
atll.
Sefl:.nie.'a program behavioristilc melibatkan Pelatihan bagi orang tua.-:i
:erclong
a.oali merekab€lajar
dan menerapkatrteknik-teknik
behavioristikdi
--:--
love
etal..
1990; l,ovaas et at., 1973). Sekarangini
tcrsedia beberapa program::-i-
Iarg
menggunakan manual pembelajaran, homevisit
oleh paraahli
' bal*an
---
irastr
tertentu seluruh progrsm dilaksanakandi
nrmah anak' Sekarangini juga
=-.:::
a tempi individual dan kelornpok untirk kebuhrhan oraogtua-::-didikar
Pendidikan untuk anak-anak berkelainan
di
lodonesia masih banyak yang perlu:.-,
-,::.rgkan.
Keputusar
politik
perlu diambil untuk
mengubahkudkulum
guna-:-
-:;kinkan
semua anakmemiliki
kesempatan pendidikan yang sama sebagaimana ::---:ji
menianinnla.
Penanganan anak-anakini
sebaiknya tidak dipandaDg dari satu::--.:gai
hal
yang
membebani,melainkan
perlu
dilihat
sebagaibagian
dari-:::
: .:ar
pada umumnya. Sebabnya adalah pendidikanluar
biasa mengedepanksn-'=i
--:lirn
semua !m ak-
educqlionfot
all
-
tanpa meninggalkan perbedaatlindiviual'
--:
-=:.acan ini
tentu saja berla.L-ujuga
pada pendidikan padaumuony4
dan secara-
r
-r: i3gara kitajuga
ikrn
dalarr educsionfor
a// )'angdispolrsbri
olell perserikdtan:
r-+.:-&ngsa.
Prograft
fenangananautis
di
lndonesiamasih
lanBka suatu
gbmkan yadg:
:-
:r:u
meningkatkdr sistem penyelenggaraan pendidikan dankurikulum
bagi autis:
---
-.:rn.
Gemkan sethacamini
dimungkirkan
mengingat konstltusiUUD
1945 dah'i-:-,
.-:
keputusar
politik
yang
diambil oleh
pemerintahdarl
beberapa keputusan:
1.- tang diambil
olehPemed[tahar
dalamforum
intemasional (misalnya ESCAP):-::
r:jional
(misalnya program
petrdidikatrterpadu)
teknologi
telah
menyepakati:.::::-:al1gal
pendidikan bagi anak berkelainan dan pendidikan mereka'?iDanganan pendidikan dilalorkan secaia Namun hal
ini
tidak berartitidak
ada-
.,,.--la.rgkah
umum dan seragam yang bisadiikuti
Tujuanpendidikal
uohrk setiap14
lr-.:!:L!
:
ri:r.-:
:---.:.j-.i--1-::
t::il
peniiaian
dan
evaluasi
yang
hati-hati
dan ,..:::-"::c.::r:
:r:r
:e-r:
-
__::: rerhadap kondisi anak tersebut. Kesulitan menemukartrll!:.
=ici *i
$--:
=:f
sa-iia
aralq
menuntut su:ltutim
dad
berbagai keahliall u!lr-!r.':"=]
i..:-1
r.:.:]:=':ii
agardicapai
safufujuan
dengan safupeldekatal
.,,rr'-1: ::r-
-r--::
::lgirgar
kekhasan penyirnpanganautisma
yng
bersifat.--
:r:-:'-
.i!rar.n
mengharuskantim
melibatkaojuga
orangtua, mengingat n!.L:-j:-l::::_-:a:sia-]
sebagian besar wakh.rnya bersama orangfua. Unhrkitu
orang tua 1.r- ::4-iLLi..:
kepastianbalwa
apaya[g dibe.ikal
kepada anak mereka adalahri::-s:!,::
:::-: a:a
\ ang ada dalamdiri
anak dan yang dalam keluarga itu sendiri. Selainf-
:r:-:r_-.i
i\ar
E}ru program apa yang
sedang dikenakan kepadaanal
mereka!li:al:
:j
i-:r
klinik,
dajl
diharapkan orang dapat mela.njutkanprogam
tersebutdi
---:-:.
:al
ini
p€nting
diperhatikan, karena
ada perlu
keteraturan, .keselarasan.r:;-
j-:--:jn
konsistensi program penanganan pada berbagai setting.!.:.:rr
itLl agar keefektifan pemnganan anak terpantau dan terprogram denga:tr .
::e:..rkar
semacam Rencana PembelajrBi yang Diiodividualisasikan(RPD)
bagi-,-
---:--asing anak. Rencanaini
metneberi gambaran te[tang apa yarlg akandtfelajari
:-
r--:i
selamakurun
waltu
tertentu
denganjangka
waktunya-
Isi
RPD
pun"---:
:
diperbaharui sejalan dengan kemajuan pen,Lngaflan.S.bagai
contoh,tim
menemirkan ana.kautis
ya[g
bekemarnpuan be$ahasa-:
:
:--r
dengan ditunjukkan kemampuan menceritakan apa yang ada di kota- Namun,
r
1.
iesulitan
mencedtakan (atau nampak tidak tahu) pengalamannya, misahya saat-:
::
tabrakanmobil
di jalanan kotayarg
baru dilewatinya. Olehtim
kesulitanini
-,,.--,j]'Ji
terletak pada pemrosesan informasi. Autisrna yang berkemampua[ berbahasa-:---
mengalami kesr-rlitan untuk menemukan kembali atau meogungkapkan peristiwa::
--:.:rk yang bekaitan langsung deugan dirinya (persoanal) secara otomatis (misalnya-.
-rrgat
kejadian
tabrakanmobil
yang dilihatnya).
Untu}
pesoalan semacamiri,
:.,:,::jik
perlu melakukan cara-cara terteotu. Cara-caraini
harus dicanturnkaa dalamI
f
In Sfl tlr tr.
ialrh
pemberian
tuntutan
yang
dapat
secara
otomatisqe
FitiE
cpisodik
sanganak
misalnya dertgan peltanyaan yaug khusus--!-!
hdara
di
yeg
r,in,
misalDya kontak matatidak
ada- Semeutam kontak-
ln- .Ei'fi
kmnikasi
utrhik men,€takao keinginan akan sesuatu bagi aEaka a-ttrl
lvfsahya
oak
normal
akan memandangke
ibunya setelah melihati
--
hiu
ihllF
.k'n
Bengafiit:ur
bahwa sang anak menginginkaom:i""r
-
{*-rranva
.uris,ni te*adarg meryingirkan mainal
tgrtentu yang dipegang oleh---g-
raai
ridak
adanya kontak matamenjadika[
orangtuaryatidak
memahamir!+E tuk
UrItuk
itu
pe u
memperkuatkodak
mata dengan cara contingency-
,tEddgsn
mara), maka ia tidak dibolehkan melalorkan apa yaagdiinginkarmya-h
ca'aini
perlu dilakukan dengan hati-hati karena mungkinalon"mmpak
kaku
!-
pc*ing,
tujuamya
meningkatkan kontak mata telhadap lingkungan daoorarg
-
.da di
sekitamya. Kembalilagi
caraioi
harus dimasukkandalah
RPD, dar terusik=asi
hasilrlya-:
&&g
TuaAnak
Paerirhaaa
orang tua terhadapkelaiiaan
autisma yang menimpa anak merEkai.ETr
tertambat karena ada anak yahg sempat berkembaBgtrormal
Bahkan ada yangqi
Etekah
saat medgetahui bahwa anak merekamemiliki
kelainan(t{aris,
et8l''
rts:
-
Ba-si orangtua
yang mergetahuikelainan
analnla
sejaklahir
akatr tcrpaksar*
s4em
mengalah dan mengubur segala impian tentang masa depan aruk merekaEEi'lL
Adarya
autis yaog menunjukkan penampakkan danpe*embang8n
a$d
yangffir
Elah
Eembuat
prosespenemualnya agak
berbeda(Watema!,
1982)'
daaElfl-ba*an
orang
tua
menjadi
bingung dan lama baru
dapat
menerirna hasilfr1rcis
anak mereka- Sebalikny4keluarg
yang mendapati anak mereka berkelainanlit l- h *ika
r$ksi
yary
berbedapula-
Bagaimana keluarge dapatati
d
at
&n
seklaiSus momabangur keutuhan, adaptasi" dukungand
d- r.stqE
L.orspuao
personal mereka' adalahhal
yaag
memntang'In
b
kdurgl
ttd
iaforEasi yaog dapat memb8tltu menerjeElahkanpengalams!'
-fua
uercIa
besoa
anak mereka Keluargajuga
membutuhkau fasilitas yangtq*-
rdtk
cksisdi
masyarakar t€mpat msrekatinggal.
Mereka msmbutuhkan*
qisi tlinis rut,k
m€dolong mengajtssi b€rita-berita yang pertama-tama merekaa..!-k-r
t€stangkondisi
anakmereka-&berapa
tulisan yang
dikutip
Haris
et al.
(1991),
mengemukakao bahwa*i
kelairun
yang
ada pada anaktsmyata
dapat menimbulkan kepedihan yang-r
xepedihan
ini
tidak pemah hilang totat dalam kehidupan oraagtua PenangaDan-
joga
Benghabiskanwaktu
danencrgi yang
besardan
bahkan sumb€r-sumbertga
dan
selanjutoyadapat menggalggu
hubungankehidupan
keluarga
daa-iruya
dapat menggarngguhubungan perkawinan dan
firngsi
setiapdad
anggotaL-_E.
untuk itu
omogtuaperlu
dilatlh untut
menguasaiprinsip-prinsip
p€mnganan-E
laku
Autisma yang
self-stimulation
tidak
pemah mengeluh'
Yang
self--ttrion
atau agresii harus
dikontrol.
Meogetahui bagalmana meogaJaikan dao@ilirt
tlira hidup sehad-hsli ai(anhet[dbantu lerkEfiittingan
dan integelasi anakI
-:ackat
Autismayang terus meagglgit arau meoarik-flarik
rambuhya
d8tr )'aDgd
tisa
rheflbirat
kehidupan dalamkeltltlga
menjadi tiddkteikonhdi' bleh
karcna-.
(Eg
tua tidak hanya memahami anak rnereka, tetapijuga
harus dapat menaJtganittsl"ku
anaknya dimana Perlu.BAB
III
METODE
PENELITIAN
l-
l-.rEgitr
PetrelitiaoR-aocagan
perclitian pada tahuo
p€rtama
menggunakanjenis
penelitianSif
yang dilakukan
denganmetrggunakal metode survey.
Tujuamya
sdelah-
mpcroleh
data siswa autis dan model
layanan pendidikan
yang
zudah-fu
di Sekolah Luar Biasaauu
di Pusat peMngaran.
l
Siyek
Penelitiar
Subyek penelitian pada survey
ini
terdiii
atas siswada]l
guru
atau pemberih
autis di wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Madya Yogyakart&tX
l- Irkasi
dan subyek Penelitian Yang dilakukan pada Penelitian Survey'C-r-.rhtel
PenelitlflE
Variabet pe4plitian terfokus peda kebqtuhan akao sekohh bagl
rihtk
autis, datad
autis, kamldedstikny4 karakteristik
layatrahpedidikan,
model
pembelajarani.
pedoman pernbelajamn autis, dan pedomau evaluasi. (tihat tabel 2)1E IToKASI
PENELruAN
JENIS
SUBYEK
TERAPIS /
CURU
SISWAAUTIS
L
Xrb-
Sleman 23 76?- Xodya Yogyakarta
l4
38ltAdrh
Yeh
Perelitian
hEir
.rr.rffik
n
di
wilayah IGbupaten
Sleman
dan Kota
Mady^aYGr&r1
u.--'ya
6
sekolah+ekolah atau lernbaga yang menangani anak autis'lh
FditiE
d
fua&E
mulai butan Juni-
Nopember 2005'3hE.!Pcnei'tiaE
Bcdasartan variabel
di
atasdisusuilah iNtrument
penelitian olehtim
penetiti'$oro
i$trunent
didasarkanjuga
ataskajian
literatur dan
basil
observasidi
l-r
s€belul:ny8" dan hasit validasi oleh kelompokkecil'
hca
penelitian
terdiri dari
seperangkat pertanyaao yang berbentukanctet
danalh
L..,l.qn
tertentu digurakatr sebagai pedoman wawancam'E
2 Variabel dan Sub-Variabel dan Instrumen PenelitianVARIABEL
ffidr"
deristik
SUB
VARIABEL
INSTRUMENT
l5a-autis
di lembaga autis 2. Anatisis Kebutuharl lembagaAutis
3. KarakteristikAutis
*
Ganssuan dalam berbahasa dan komunikasi-
6rlii.run
aaarn
i"telegensi dao Tingkahlaku
*
Gangguan dad terhambat datam luteraksiSosial
AnCket 'WauEncara
frfdreistit<
S.lolah
Autis
ffi
]Id"tikl-ayutt*auti.
I - I-anananlndividual
2. l,avanan KelomPok
Kecil
3 . Layanan Yang berbasis masyarakat
4. I-avanan Kolaborasi
Tim
Model PembelajaraoAutis
l.
ModelBehaviodstikreward,
promt dll
2. Mo<lel K1iais,4r{edis:Penggula8nobat-obatan, dan
diet
3. Model Psikodinamik-Humaois:Penataan
tinskunear,
keterlibatan9@g
BAB
IV
EASIL
DAN
PEMBAIIASAI\
fERr4d.a
ldiE Edibtu
seobilsD itrstitusi autisyary
diambil
di
beboraPa qiilayah'-
Kr[.p@
Sl€oan
dar
Kodya
Jogyakart4 Adapun karakteristik
respondenfrlr
d{i
jcois
kelamin, dan tingkat pendidikan dalr
pengalamanpemtaran
dao*0irwtabel3).
E
3-
Identitas
ResPonde[ Berdasadon
jenis
Kelamin, Titrgkat
PendidikarLlb!fuan
Penataran,dan
Seminarl5-
VARIABEL
FREKUENSI PERSENJenis
Kelamin
a
Priat2
15,39b-
Wadta
25 84,62,
Tinskat Pendidikana
SGPLB 4324
b.
SI
PLB
18 29.49c.
Diploma
3 17.95d.
Sl
Konseling ,, 5.13e.
Sl
Psikologi 4 6.41f.
Sl
lGpendidikan lainoYa 6 16.673 Petrgalamatr Penataralr dan Seminar
a
Titalaksana Peritaku 6 71.80bJensorv
Integmtion 10 26.92c. Autisme
Infantil
8 25.64d. Son Rise 5 19.23
e. Sensory
Inte$ation
4 26.92f. Sbategi visual 4 16.67
-detdkelurga,danpenerimaaninisiatif
d.
..
ltodcl
Kognitif:
pelggutuBn proseseolahao
informasikdm
PembelajaranAutis
l-
Prd@
peDja.ingal autis:surath&ugn,
asemenseldiri
2 Pedma
kleotifkasi Autis:SDM-w
r994dn
3.
P9doom
PeraDcangailPembelajaranJEPdll
4- Pedoman Penyampaian
Pembekjamn:media dan kegiatan penya.mpaiao
5. Pedoman pengelolaan Pembelajam:
jadwal'
datr Deocatatan kemajuanP"doorutt
E
,.lr*i
y*g
ada di lapangan:*
Explanasi tentang proses, materi, hambataiLdll
'
Pemberian nilai dengan angl.a+ Pembedan
nilai
denganhuruf
ESekolah
acuur--uca-
model lembagaau!i!
,-ADL1!
Data
h
yang
diperoleh
dari
hasit
aqket'
observasi,dan
wawarcara
dianalisiskr
D€aggunakan Perdekataodehipff
kuantitatif darlkualitatif' Hasil
analisis datatl.-
sebacai dasar untuk mengembangkan produk yang ditakukan pada peaelitianh *
t
-
-rlrdr,kt
r!
bahwa responden terbesar adalah'r'aittg
84'6T/0'th
fi ff
1539'/o- Semenkratingkat
pendidikanbeltuut-tuut
menunrt-F
fl
sl
PLB
29.49%'
Diploma
17'95%'
51
Kependidikan
16'67%'Ibt efu
pam
dan seminar, responden sebagian besar telah mengikuti&
pcrnan
(IE21%)-
Pcrlu
ditambal*a'1 parasarjam
datangdari
berbagai--
fu,
k€p€ndi,liL"n dan noD-kependidikaD.l. tDlsis
Kcbqtuhrrl
Akrn
LembagaAutis
Dara analisis kebutuhan diambil dari hasit vawancara terhadap respotrden yang
ftcy-
Selanyak 56 responden yag berhasil diwawancarai secar tuntas' Sisanyatidak
tt
dwawancarai
sampai selesai.Hasihya
sebagaimana terlihat dalam table4'
E
rt.
Anatisis Kebuhrhan Menurut Responden Berdasarkaafrekugrsi&
Persentase'F;"g"-D#g*-6S"g"p"ndidikanautisdalamsistem
peodidikan Indonesia
.
Sangatdibuuhkan
+ Dibutuhkan
-eoy"tenggar.np.naiaiuountukautissebaiknya
dilakukan:
*
Pemerintah*
Swastaffiu-
y-g
aipu*ai sebaiknyakurikulum
+ Nasional
*
Nasional dan khususP"tr
ri-ar"
st"wabed*a*a"
asesmen lengkap dari dokter dan ahlilain
J
-e:4rtrpcaala*anpuuyalatarbelakangyang
*qfrD2
'
S.ri
515
91.07 8.93
i-c.ls L *'-
frsititu"
menuajang suasana beQiar'Sdju
a
40l6
71,43 24.57.-rbcCoba
FE
p.ob.hjat""
dilak,kan
oleh guru dantiE
rtli
'Saju
54
2
96.4 3.57
i-r&"il
b.l4i*
yr"g
dicapai siswa sampai pada kemampuan i hertobasa danbe*omunikasi
r
*
S€trrjuI
56 100
i-ttas
tetajar yang aicapai siswa sampai pada kemarnpuanr sosi:alisasi
I
'
S€tujut
56 100
i
u-ilu-ilt
tqlat yaog aicapai pada kemampuan metrgontro i tingkab.lakuoya|
*
Setujuta
56 100
trffitrifi.iettla-"dis6anding
auak normal'
S€tujul:
56 100
IMdcitdiltasanit"t-{at
vanc-enjadikan
anali beuhdi
i
sekotahj
.
setulu'
t
'I'idak setuju-Citinta."
k"|""
,t
",,
*tis
adalah proses pembelajaranlzog
individual
' *
Setuju*
Tidak setuju56
ioo
56 100
rE--iri
uama p.o."s
p"mbelajaran adalah pembelajaran yangI berorientasi pada tujuan deogan mempertimbangkao
cirri
'
kh2s siswa + Setuju.
Tidak setuiu56 100
ffi
dl€
4 di
atas,
bformasi yang
diperoleh
dari
data
anatisish
-dfu
0)
da
gs.\2o/oyang menyataka[
pengembangan model-i
-L ! !i
.f,hhloD;
(2)
75% menyatakan penyeletrggara rya oleh swastaih prcimtr
Q)
85.71% menlatakan kurikulum futrgsioml ydng
sebainyat..l-;
(4)
l0O%
sEtrrjubahwa siswa
diterima
berdasarkanpenilaian
alli;
(5)?f-4ta
saju
bahwagcdmg
dan fasilitas,yang ada meenunjang suasana belaja4 (6)iSM
sarju
deaganlatar
belakang pendidikan Gedikitnya)diploma
atauSl
yaogfr
CI)
96.4% setuju peDgclolaan proses pembelajaran dilalnrkanoleh gr:m
danfi
hi4
(8)
l00eZ setuju hasil belajar diarabkan pada pencapaian sosialisasi, balnsah
ko.tru8ikasi, dan pengontrolantingkah
laku; (9)
100% setujuwaktu
ya4
lebih
b
ratuk
altis
belaja4(10)
lO0% setuju suasana lingkungan penting bagi anak; (11),ta
sdrju
cili
utama pembelsjaran autisdar
berorientasi padatujuan
berdasarkanGiri
Lts*
anak.c.
Jr-Iah
ADakAutis
di Itrstitusi
yaEgdi Survey
Utrhrk
datajumlah
anak
di
i$titusi
baik
sekolahdan
leilrbagaautis
yangkiry,
Yayasa[ Autisma
trndonesiatidak
memiliki
aDak autis]Eng
dididik
se.cara-sg
karcm
fungsinya sampai saatini
hanya sebagai P€mber; layaran informasif-i
kdbaga
pen<lidikanautis
daD masyarakat yangmembutuhkan
Untuk itu lima
tiEi
akan disajikan dalam table 5.Iid
5.
Data JumlahAutis
di LembagaAutis
\a
I
InstitusiWadta
Pa
KET
F o/o F %
I
ISLB
CitraMulia Mandiri
t2
100^
Ilat
Sleman 5 25 15 75i
TPPAK
samara Bunda 6 20.69 23 79.31I
. Bina AnssitaY
3 8.57 32 91.434 25 14 75
18 96
Ib-55@jukkinbahwajumlahanakberjeniskelaminpria
-
r4'*-
mjufun
angka yaog lebih besar dari anak berjenisl_
-
a-Irid
EL
Fia
padaEasing-masi4
sekolahteledang
mulai-
t
Ol-llit
-i
A
Ol-'+3%)'
Ssmentara aDak autis berjenis
kelamin
wanita4
di
rLi
O(O-drr)
sryi
6 (20'69"/0)'f I-eicn
ArrkAltL
ki
IiD irffiln
t€.sebt.d di das setiapamk
tetah didiagnosa autis oleh Dokter-5.hlilai[selsiBifupalaahliumunnyamenggtmakanDsM-lv.Lltna
-
lfri
disajikan
daranyadalam
tabel
6"
Selain
itu
sebagiandari
merekar+La
Frk€obotrgar
yang masuk dalamkategoi
autistic
sPectrum disorder'ttsa
itu
podaAutistic
Center terfokus pada anak-anak usiadini'
dan kutrjunganJ-didtidakselalurutinsepertihalnlasiswadikenrjuhirrstitusiautis.
E
5- KarakteristikAjlak
Autis di LimaINtitusi
L
6i
Autis verbal Autis ho[t v€rb Autis Mumi
tain-lain
ASD Autis Pros.kusus Down StfldF o/o F d/o
t
Gri
llE
fa-dri
22 5 41.67 1 58.33
6 30.00
l4
70.00F*
lktlha
20 5 100I
?AI(
S-ra
Dd
5 231 20-00 28 80.00
a
IL
AEita
35
8 2t,00 6 6,00
t
Iftdo
rFG
t4
E-i
*
a- c
mrmjukkan
bahwaseb€ian
teft€sar anak autis adalah autisDII
aCr
ragpn
angka3
(33.337d
sarnpai23
(807o)' Semetrtara autisd r4Ar
&i
0 (0.8/o)
sampai7
(207o)'Haop
satu sekolah yaogjumlah
f
rnrkye
fdiL
tigi
dai
yang nooverbal yakni mandiga'3
Irrbti*ih
Sr*ohh
Autis
L
l&isrik
Lryanan Modet PembelajaranAutis.
Ib
&raktetistik
fayanandilihat dari
frekuensi pada masing-masing respo[dent.
Isajika
sebagai b€rikat (lihat table 7).Table
7
di
atas menunjukkan behwa semuainstitusi
menerapkan layanan-ll
dslam melayani anak,lima
instihlsi (Citra
Mulia Mandiri,
FajarNugraha
Brnda
Bina Anggrta
FredoVius)
mengombangkaolayalan
kolaborasi; dan-inlsi
mengembatgkanjuga
layanau kelompokkecil
dan besar' Sementam hanya.E
7- Kar:rl*erisirk
LayaDan Model PembelajaranAutis
r
h$itusi
Karakteristik l,ayanao
Individual
Klp Kecil
Klp
besarKolaborasi
tim
Berbasis masyarakat
I
SLBCifa
Mulia Mandiri
2
Fslu
NErah4
Sleoan
,
PPAK Samarahda
a
Iri*
Atrg€lta
Yov"akarta
J
IMvius
Yog/akarta
[image:29.595.55.566.27.813.2]M:rji
\!a5-
Samara Bunda, FrcdoVius
tidak menempkan layanan kelompokkecil
olEr:r:o:p&
besar._Ballan
Bina Anggita harya menekankan layanan individual.:
!,.r3el
Pemb€lajar-anAutis
Dara
model
PembelajalanAutis yang
tetkumpulkan
menunjul.Ccan bahwaDid
pembelajararyang
digunakanoleh
masing-masing sekotah,Umumn}?
ada.!rrr.€!mEE,
denganvariasi
pada beberaipai$titusi
atau lembagalain,
Data
yary
d{ita
menrpakan data yangpaling
banyak diresponoleh
masing-masing institusi'i:e
tabel 8)lr.li
8. Pedoman Model PembelajaranAutis
yang ditemukan di LapanganPedoman
pembelaja.ran
Penjaringan autis dilakukanmelalui
= keterangan
Ahli
(dokterdll)
#
Asesmen
institusiitu
sendiriPedoman identifi kasi
Autis
+sDM
M994
;
Tes penglihatan dan pendengaran:
lainj}ya
Pemncangan Pembelajaran dengan model
= IEP
(Individual)
Bidaq
Studi:tAlE
thdr
H-i
I
r:tFm
sosialt
Adivities
of
daily
EYiDg,
Flrgeabaqan
-;Ei
(s€oi,O&dlD
I
FeolaopaiaD
P€mHajaran
l'{cdia
penyampei pelajdran#
TerapiJguru
#Bullr
#
Audio-visual
#Audio
Kegiar.n peoyampaian pembelajaran # Belajar di ruang
kelas
# Belajar di mana saja # Belajar kelompok
kecil
# Belajar
individual
dengan guru5
Petrg"tolrarrTemt;tajarat
ffiAKesffi;iffiiGkoiil"a.
bersama
teapis
= Istirahat= Soack time/makafl
:
Kegiatan beNarnaPencatatan kemajuan siswa secam
terstlultur
# Tiap hari
# Mingguan
*
Bularan# Cawu
i.:?,angan:
CMM:
Citrd Mulia
Mandiri;FNj:
Fajar Nugraha;
SB:
Samara Bunda;:
!.= Bina Anggita;FV:
Fredo ViusDari tabel
8
di
atas diketahui bahwa kedelapaninstitusi
semuanya menggunakan-:.jel
pembelajaran behavioristik dalarn mendidik anak autis. Sementara dalarn modei:::rslklinis,
hanya ada satuinstitusi (Autistic
Center) yaflg meoggunakan obat-obatan-:.:-:\
membantualak
belajaJ, lainnya tidakpemai.
Penerapa[ diet pun hanya nampak:.::=a jelas di Mandiga dan
Autistic
Celter, sementara di Fajar Nugmha hanyakadaog-.-:-::rg,
dan
di
IDstitusi
lainnyatidak
p€mah.Dalam model
psikodinamis-humanis,:,r:y
a
Fajar Nugraln
dan
Autistic
Center
dimaua
kadang-kadang
orang'-::--:kat&eluarga
anak
naopak
belada
dekat
dengan
aaak saat snak
sedang:.:':r,/diterapi,
sedangkardi
institusi
lain tidak
pemahorang tua
diijinf'ar
masuk.i
=.: lingkungan kelas yang nyaman hanyadi
Ciha Mulia Mandiri,
Fajar Nugraha1:l
menganggappenting. Dalam
hal
menekar*En
penerimaanapa ysng
autis:-.:::kar
sebagaiawl
membelajarkan anak,hanya
Fajar Nugraha yatrg memaldang:-.-:.g,
sementara lainnya melihatnya kurang penting.Dalan
model
kognitif,
Fajar =-.a1adan
Cita
Mulia Mandiri
melihat penting
mengajarkarl sebabakibat'
dan'':-:
Ljr secara logis, sementala lainnya masih melihat kurang penting.r
3- Pedoman Pembelajaran
Autis
Pedoman pembelajaran autis berisikan
mulai dari
pedoman penjaringan, identifikasi,perancalgar
pembelajamn, penyampaianpembelajara4
pengelolaan pembelajaran,sampai pada
pedomanevaluasi
0ihat tabel
9).
Data
diambil
deugan melakukan wawancara terhadap personel sekolah.Tabel
9.
Pedoman Pembelajaran Autis Yang dil,emukan di LapanganNo Pedoman pembelajaran Institusi
CMM'} FN* sB*
BA'
Eiiiiiian
artis dila.k,rkanmelalui # ketera.nganAhli
(dokterdll)
#
Asesmen institusi itu sendirit7
Pedoman identifi kasi auti # sDMlv
1994#
Tes
penglihatan danpendengaran # l,ainnva
3 Fetio""lEan Pe.uelaiamn dengan model
# IEP (lndividual) Bidang Studi: # Akddbh'lrk
# Bsiasa dan komuni-kasi
# Kemadfiuan sosial
#
Activities
of
dailyIiving
#
Pengembahganninat
(seni- OR-dll)J Penyampaian Pembelaiaran Media penyampai Pelaiaran
[image:33.595.60.530.21.837.2],I,#e-'E
t,,tffi
tt-Xrat- E Eito
D€rnbelajara[t
B.rtFd
rq
tcLs
a
B.Li
d
@r
sajat
BcarF
kdoqok
t
cil
t
BGLF
iDdividual.ldr
qursv
t
tcdo&r
Peobelaiaraa-H*rl
Kcsietar siswa di iekolal ada:a
Bdqir
indMdualb€rsama terapis
*
Isrir.hart
SosiL tim€r'mala"t
Kesiit
n b€$amaP.r"rl"b"
kemaiu-
sis*a s€caa tersEukurf
Trao hari # Mineeuan# Bulanao
# Cawu
butgon:
CMM= Citld Mulia
Msndiri;FNi:
Faiq
Nttgaha;
SB=Sanoru
Bui'tda:U=
Bina Anggtta:FV-
Fredo
ViusBedasarkar
tabel9
diketahui bahwa panjadngaD autis dilataikan setelah adanyabagan
af i.
Dalam mengidentifikasi semua lembaga mengenai clriteria diagnosticg+lt
1gg4,
setain
itu
halapar
Bunda melalsrkan identifikasi
taqiut
guna.-d8hui
area-areadi
mana
anak
meogalami hanbatan. SeEon&rs
itu
dalamlrcgau
pembetajamn semuanya metrgembangkan IEP stau semi IEP; dan bidangrdy
yang
dikembangkanmeliputi
akademik" bahasa daokomuoikasi,
sosial,ADL,
-
peagembangan minat. Dalam hal akademilqADL,
dan peDgembangan minat hanyaAutistic
Center yangtidak
menekankao aspekini.
Sementara semua aspek lainnya dikembangkan oleh semuainstitusi.4. Pedoman Evaluasi
Pedoman Evaluasi umumnya berupa
penjelasan-penjelasanyang
memberikangambaran tentatrg kemajuan dan perkembaDgafl snak'
Bunda;
BA=
BinaAkggita; FY= Frcdo
YiusDari table
10
menunjukkan bahwa pedoman evaluasiyang
berupa peojelasau dugunakanoleh
semuainstitusi,
namun
beb€rapainstitusi
melengkapinl'a
dengao pemberian angka atauhuruf
terhadap perkembangan pada aspek-aspek yang menjadi target. Hanya dua lembaga yangtidak
menekankan pada pemberianhuruf
atau angka terhadap evaluasi Yang dibual.Tabel
10.
Pedoman EvaluasiAutis
Yang ditemukan di LapanganNo
Pedomao Evaluasi tnstitusiCMM*
FN*
sB*
BA*
FV*
Pedomal Evaluasi berupa # Penjelasan tentaflg
perkembangan (al:materi,proses
dan
hambatani
Perflaian
deryan huruf atau angkaKeterangal
CMM:
Citrs
Muliq Mandiri;FN= Fajar Nugraha;
SB=
Samara [image:35.595.65.548.77.814.2]F.
Model Pembelajaran
dalam
LembagaAutis
Secara
umum model
pembetajarandi
sekolah dan lembaga autis ada yallgberfokus
padaintewensi
dini,
dan
adapula
yang
berfokuspada
penaoganan usiasekolah, dan ada campuran.
Ada
yang berupa pusat terapi ada yaug berupasekolah-sekolah khusus.
Jadi
ada sekolah khusus yang berfokus pada usia sekolab' dan ada pusat t€rapiyary
berfokus pada usia pra sekotab, dan SLB yaog berfohrs pada s€Euatingkatan
usi4
dan SLB yang membaukan anak autis dengar anaktula
lainnya
Semuaini
membentuk model sekolah dan lembaga autisl.
ModelI
Sekolah khusus untuk autis usia pra-sekolah' Dari hasil survey didapati sekolatr-sekoLah
berikut:
(1)
SLB CitraMulia Mandiri
(2)
KelasAutis
SLB Fajar Nugraha(3)
Lembaga Samara Bunda, Kodya Yogyakarta(4)
Sekolah Dengan Kebutuhan Khusus Autis, Yayasa! Bina Anggita(5)
Yayasan Fredo Fius Kodra YogyakartaModel
I
ini
secam rurtum
memiliki
karakteristik
sebagai
bedkut
(l)
menggunakan metode Lovass
yang
oenekankaa penggunaanprinsip'prinsip
belajarbehavioristikdalammenyampaikanbahankegiatanpadaanak;(2)tujuanataumateri
yang
akandiberikan
kepadaanak
diietapkan dalam bentukterstnrktur;
(3)
evaluasi terctruldurdilalfl*an
deogan meogikuti model IEP (Individualized Educational Plan orProgam),
dan yallg lain detrgan model evaluasi tatalaksana perilaku untukhadal
2.
Model
II
Sekolah autis yang masuk
klasifikasi model
II
ya:rg berfokus padapendidikar
bagi:na[
usiasekolah:
(l)
Sekolah Dengan Kebutuhan KhususAutis'
Yayasal Bina Anggita(2)
Fajar Nugraha, Pendidikan terpadu bagi Penyandang Autisma (5-12 tahua)