• Tidak ada hasil yang ditemukan

File 1 BAB II LAKIP 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "File 1 BAB II LAKIP 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 41 BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan

suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang

dilaksanakan melalui kebijakan dan program SKPD. RENSTRA Dinas Kelautan

dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat merupakan perencanaan jangka

menengah dan bersifat global yang perlu dijabarkan dalam perencanaan yang

lebih mikro, operasional, dan berjangka pendek dalam satu tahunan berupa

Rencana Kinerja Tahunan.

2.1. RENCANA STRATEGIS

Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat disusun

berdasarkan kebutuhan sektor pembangunan Kelautan dan Perikanan 5 (lima)

tahun ke depan dengan berpedoman pada dokumen-dokumen

perencanaannya seperti: a)RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional), sesuai dengan PERPRES Nomor 05 Tahun 2010, tanggal 20 Januari

2010, b) RENSTRA KKP RI (Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan

Perikanan) sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.06/MEN/2010 tanggal 18 Februari 2010, c)RPJPD (Rencana Pembangunan

Jangka Panjang) Provinsi Sumatera Barat tahun 2005 - 2025, d) RPJMD

(Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Daerah Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2010 – 2015 sesuai dengan Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 5

Tahun 2011 tanggal 6 Juni 2011.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat untuk

melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal, menyusun perencanaan

kinerja berupa Rencana Strategis untuk lima tahunan, dan rencana jangka

pendek setiap tahun.

Rencana Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera

(2)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 42

melalui suatu proses dengan orientasi pada hasil yang dicapai selama kurun

waktu 5 tahun, secara sistematik dan berkesinambungan dengan

mempertimbangkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan yang memuat

visi, misi, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan serta indikator keberhasilan

dan kegagalan dalam pelaksanaan. Secara ringkas Rencana Strategis Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011-2015 adalah

sebagai berikut:

2.1.1. VISI DAN MISI

Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat harus dibawa dan

berkarya, agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif

sesuai maksud dengan Permen PAN dan RB No.29 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang

tentang keadaan masa depan yang ingin diwujudkan.

Dengan mengacu pada bahasan tersebut, guna penyelenggaraan

pembangunan Kelautan dan Perikanan di Provinsi Sumatera Barat, Visi Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat adalah :

”Sumatera Barat sebagai Sentra Kelautan dan Perikanan terkemuka

di Pulau Sumatera tahun 2015”.

Terwujudnya visi merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh

segenap personil Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat.

Sebagai bentuk nyata dari visi ditetapkan misi sehingga hal yang masih abstrak

pada visi akan lebih nyata pada misi.

Misi organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang berkaitan

dengan kewenangan yang dimiliki organisasi. Misi merupakan sesuatu yang

harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran

visi yang telah ditetapkan. Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti

(3)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 43

organisasi. Pernyataan misi ini harus menunjukkan secara jelas tentang apa

yang dianggap penting oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari

organisasi yang bersangkutan. Secara eksplisit mengandung apa yang hendak

dicapai oleh organisasi dan kegiatan spesifik apa yang harus dilakukan untuk

mencapainya serta mengandung partisipasi masyarakat luas terhadap bidang

utama yang digeluti organisasi, dengan kata lain misi diperlukan sebagai

pedoman dalam pengambilan keputusan manajemen.

Berdasarkan visi yang sudah diuraikan diatas dan sebagai pedoman

intern bagi seluruh pengambilan keputusan (decision maker) pada Instansi Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat sehingga semua rencana

yang dikembangkan mendukung institusi secara keseluruhan agar tujuan dapat

tercapai dengan baik. Adapun Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Sumatera Barat sesuai dengan Renstra Tahun 2011 – 2015, adalah :

“ Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

melalui peningkatan Produksi dan Kesempatan Kerja”

2.1.2.TUJUAN DAN SASARAN

a. Tujuan :

Dalam rangka mencapai Visi dan Misi, Dinas Kelautan dan Perikanan

telah merumuskan Tujuan Strategis yaitu :

”Terselenggaranya Pembangunan Kelautan dan Perikanan dengan

memanfaatkan Sumber Daya yang ada secara rasional, efisien, berkeadilan

dan berkelanjutan demi meningkatkan taraf hidup masyarakat Kelautan dan

Perikanan”.

Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, maka ditetapkan

beberap Indikator Tujuan yang menjadi tolok ukur keberhasilan capaian

(4)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 44

No. Tujuan Indikator Kinerja Tahunan 1. Terselenggaranya

Pembangunan Kelautan dan Perikanan dengan memanfaatkan Sumber Daya yang ada secara rasional, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan demi meningkatkan taraf hidup masyarakat Kelautan dan Perikanan

1. Produksi Perikanan

- Produksi Perikanan Laut (ton) - Produksi Perairan Umum (ton) - Produksi Perikanan Budidaya

(ton)

2. Pendapatan : Rp/kk/bln - Pendapatan Nelayan

- Pendapatan Pembudidaya Ikan 3. Mutu Produksi Hasil Perikanan :

(Unit)

- Pembudidaya Ikan yang mendapat sertifikat CBIB

- BBI dan UPR yang mendapat sertifikat CPIB

b. Sasaran

Sasaran Pembangunan Kelautan dan Perikanan tahun 2011-2015 adalah:

1. Berkurangnya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan dengan indikator :

a. kasus illegal fishing yang ditemukan sebesar 73% pada tahun 2015

2. Meningkatnya penataan dan pengelolaan Sumberdaya Kelautan, Pesisir

dan Pulau-Pulau Kecil serta perairan umum, dengan indikator:

a. Luas kawasan konservasi dan Rehabilitasi menjadi 420.401,95 Ha pada

tahun 2015

b. Jumlah Pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik menjadi 5,41%

pada tahun 2015

3. Meningkatnya produksi perikanan, dengan indikator:

a. Produksi perikanan laut sebesar 204.499 ton pada tahun 2015

b. Produksi perairan umum sebesar 10.657 ton pertahun pada tahun 2015

c. Produksi Perikanan Budidaya sebesar 293.650 ton pada tahun 2015

d. Peningkatan Luas Usaha Perikanan Budidaya (Ha): menjadi 450 Ha

(5)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 45

4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat Kelautan dan Perikanan, dengan

indikator:

a. Pendapatan nelayan:

- Nelayan Pemilik : menjadi Rp. 7.900.000,- kk/bln pada tahun 2015

- Nelayan buruh : menjadi Rp. 1.750.000,- kk/bln pada tahun 2015

b. Peningkatan pendapatan pembudidaya: menjadi Rp. 3.000.000,-

perbulan pada tahun 2015

5. Meningkatnya mutu produksi perikanan

a. Usaha perikanan budidaya yang mendapat sertifikat CBIB (unit):

menjadi 695 unit pada tahun 2015

b. BBI dan UPR yang mendapat sertifikat CPIB (unit): menjadi 40 unit

pada tahun 2015

c. Persentase nelayan yang menggunakan perahu bermotor 95% pada

tahun 2015

6. Meningkatnya Pemasaran Hasil Perikanan Dalam Negeri dan Luar Negeri

a. Ekspor Hasil Perikanan : 2.651,79 ton pada tahun 2015

b. Tingkat Konsumsi Ikan : menjadi 34 kg/kapita/tahun pd tahun 2015

2.1.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

1. Strategis Pembangunan

Untuk mencapai visi dan misi tersebut beberapa strategi yang akan dijalankan adalah :

a. Revitalisasi institusional dan sumberdaya manusia b. Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan

c. Eskalasi produksi yang berorientasi pasar dan komoditi unggulan

d. Penetrasi pasar regional, nasional dan internasional melalui diversifikasi produk peningkatan industri olahan hasil perikanan

2. Kebijakan

(6)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 46

b. Meningkatkan penataan dan pengelolaan lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan secara komprehensif dengan melibatkan peran serta masyarakat, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

c. Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana penangkapan ikan

d. Mengoptimalkan potensi budidaya yang belum tergarap serta membuka lapangan kerja diiringi dengan dukungan pengembangan modal dan kepastian berusaha.

e. Mengembangkan industri pengolahan, perbaikan mutu hasil perikanan dan memperkuat jejaring serta daya tembus pemasaran produk Hasil Kelautan dan perikanan dalam dan luar negeri dalam rangka stabilitas produksi serta ketahanan pangan

2.2.RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015

Berdasarkan tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan pada

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2015, Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015.

Rencana kinerja tahunan merupakan rencana hasil yang akan dicapai

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat selama 1 tahun

anggaran. Rencana Kinerja tahun 2015 ini ditetapkan sebagai implementasi

dari Rencana Strategis dengan tetap mempertimbangkan

perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi dan tetap berpedoman pada beberapa

kebijakan pemerintah pusat dengan tidak mengurangi esensi Perencanaan

Strategis yang telah dikemukakan di atas. Dengan demikian dapat

disimpulkan dimungkinkan penetapan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran

yang memang tidak dituangkan dalam Rencana Strategis, sepanjang hal

tersebut memiliki landasan hukum untuk dijadikan acuan penetapan tujuan

(7)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 47 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4

1. Berkurangya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

- Kasus Illegal Fishing yang ditemukan (%)

73

2. Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau - pulau kecil serta perairan umum

- Luas kawasan Konservasi dan Rehabilitasi (Ha)

420,401.95

- Persentase pulau - pulau kecil yang terkelola dengan baik (%)

5.41

3. Meningkatnya Produksi Perikanan - Produksi Perikanan Laut (ton) 204,499 - Produksi Perairan Umum (ton) 10,657

4. Meningkatnya kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

5. Meningkatnya mutu produksi perikanan

- Usaha perikanan budidaya yang mendapat sertifikat CBIB (unit)

695

- BBI dan UPR yang mendapat

sertifikat CPIB (unit)

40

- Persentase nelayan yang

menggunakan perahu bermotor (%)

95

6. Meningkatnya Pemasaran Hasil Perikanan Dalam Negeri dan Luar Negeri

- Ekspor hasil perikanan (ton) 2,651.79 - Tingkat konsumsi ikan (kg/kap/th) 34

(8)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 48

Berdasarkan tabel di atas, dijelaskan bahwa terdapat penyempurnaan Sasaran

dan Indikator Kinerja dari tahun 2015 sesuai dengan arahan oleh Tim evaluator

dari Kemenpan, diantaranya adalah penambahan Sasaran yang pada awalnya

hanya 5 Sasaran disempurnakan menjadi 6 Sasaran disamping itu pada Sasaran

ke III, IV dan V, selain mengalami penajaman kalimat juga mengalami perubahan

pada Indikator Kinerja, sedangkan pada Sasaran IV terjadi penajaman kalimat.

2.3. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015

Penetapan kinerja merupakan kesepakatan antara pihak yang

menerima tugas dan tanggung jawab kinerja dengan pihak yang

memberikan tugas dan tanggungjawab kinerja secara berjenjang dengan

mempertimbangkan sumberdaya yang tersedia. Penetapan kinerja ini

menjabarkan target kinerja berupa nilai kuantitatif yang dilekatkan pada

setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat

kegiatan, dan merupakan patokan bagi proses pengukuran keberhasilan

organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan. Dengan

demikian Penetapan Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Sumatera Barat Tahun 2015 pada dasarnya adalah pernyataaan komitmen

yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas

dan terukur dalam waktu 1 (satu) tahun tertentu dengan

mempertimbangkan sumberdaya yang dikelola.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 29

Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengatur bahwa

Penetapan Kinerja sebagai komitmen kinerja Kepala Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Sumatera Barat harus dinyatakan dalam Perjanjian

(9)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 49

Provinsi Sumatera Barat dan Gubernur Sumatera Barat, berdasarkan

Rencana Kinerja Tahun 2015 sesuai dengan sasaran strategis sebagai berikut :

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4

1. Berkurangya kegiatan yang merusak Sumberdaya

2. Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau - pulau kecil serta perairan umum

- Luas kawasan Konservasi dan Rehabilitasi (Ha)

420,401.95

- Persentase pulau - pulau kecil yang terkelola dengan baik (%)

5.41

3. Meningkatnya Produksi Perikanan

- Produksi Perikanan Laut (ton) 204,499 - Produksi Perairan Umum (ton) 10,657

kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan mendapat sertifikat CBIB (unit)

695

- BBI dan UPR yang mendapat sertifikat CPIB (unit)

40

- Persentase nelayan yang

menggunakan perahu bermotor (%)

95

(10)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 50 6. Meningkatnya Pemasaran

Hasil Perikanan Dalam Negeri dan Luar Negeri

- Ekspor hasil perikanan (ton) 2,651.79

- Tingkat konsumsi ikan

(kg/kap/th)

34

No. PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN

1 2 3 4

1. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam

2. Program Pengelolaan Dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir Dan Laut

Rp. 739.500,000 APBD

3. Program Perlindungan Dan Konservasi

Sumberdaya Alam

Rp. 146.218,000 APBD

4. Program Pengelolaan Sumberdaya Perairan Umum, Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Rp. 609.389.900 APBD

5. Program Pengembangan dan Pengelolaan

Perikanan Tangkap

Rp. 1.722.366.900 APBD

6. Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Rp. 496.809.500 APBD

7. Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi

Rp. 172.148.500 APBD

8. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Petani

Rp. 7.161.990.740 APBD

9. Program Pengembangan Tekhnologi Informasi Pertanian dan

(11)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 51 Peningkatan Penerapan

Tekhnologi Pertanian Tepat Guna

10. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Perikanan

Rp. 759.231.900 APBD

11. Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing Hasil Produksi Perikanan

Rp. 1.451.764.585 APBD

12. Program Gerakan Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Rp. 314.918.850 APBD

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan dari tipe distribusi ini adalah dibandingkan dengan manufacturer storage untuk biaya transportasi lebih murah, tingkat responsive terhadap konsumen lebih

Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa pengumuman tentang pengusul proposal yang lolos seleksi bantuan publikasi ilmiah Diktis 2013 telah kami rilis pada tanggal 4 Oktober

Contoh: uji efek tidur untuk obat golongan Barbiturat, maka yang diperhatikan adalah efek bisa menidurkan atau tidak bisa, intensitas tidurnya tidak diperhatikan,

Hasil dari penelitian menunjukkan perbedaan permanen berpengaruh negatif terhadap persistensi laba, perbedaan temporer berpengaruh negatif terhadap persistensi laba,

Pada hari ini Selasa tanggal lima belas bulan November tahun dua ribu enam belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Pokja Pelelangan Jasa Konsultan Perencanaan Gedung

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa usulan judul tugas akhir “Analisa mekanisme kerja Hidraulik Pump pada Mixer Truck”, yang saya ajukan pada Jurusan Teknik

Kecuali untuk beberapa bentuk fungsi yang memang dapat didekati dengan metode Linierisasi Kurva Non-Linier.. Mana di antara 2 pendekatan yang memberikan akurasi

Allah yang mengisi hati mereka dengan harapan, juga akan membuat penyintas memiliki daya untuk melanjutkan kehidupan di lokasi yang baru bersama dengan trauma yang mereka