• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Tata Letak Penyimpanan Material di Gudang Transit (Studi Kasus di PT. Pantjatunggal Kniting Mill) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Tata Letak Penyimpanan Material di Gudang Transit (Studi Kasus di PT. Pantjatunggal Kniting Mill) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN TATA LETAK PENYIMPANAN

MATERIAL DI GUDANG TRANSIT

(Studi Kasus di PT. PANTJATUNGGAL KNITTING MILL)

NAMA : DELTA INDIRA SARIWULAN

NIM : L2H 004 587

PEMBIMBING I : DENNY NURKERTAMANDA, ST, MT

ABSTRAK

PT. Pantjatunggal Knitting Mill merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen yang menghasilkan produk berupa t-shirt, jacket, dan celana olahraga. Perusahaan memiliki 3 gudang, yaitu gudang bahan baku, gudang barang jadi, dan gudang transit. Pada bagian gudang transit terdapat permasalahan yang mengganggu kinerja gudang dalam enyuplai komponen ke line sewing, yaitu belum adanya suatu metode/kebijakan tertentu untuk penyimpanan material di gudang. Selama penelitian ditemukan bahwa assisten shift membutuhkan waktu yang lama dalam mencari material di gudang transit. Hal ini isebabkan karena peletakan material di gudang transit tidak tetap serta kurangnya informasi mengenai material maupun lokasi penyimpanan.

Tujuan dari penelitian ini adalah memperbaiki tata letak penyimpanan material di gudang transit berdasarkan metode/kebijakan penyimpanan (storage location methods) dan memberikan usulan sistem informasi manual berupa rancangan kartu informasi material untuk mempermudah proses peletakan dan pencarian material di gudang transit.

Permasalahan yang terjadi di gudang transit berdampak pada waktu pengambilan material, dan dengan perbaikan sistem di gudang transit diharapkan dapat meningkatkan kinerja operator di gudang, serta dapat meminimasi keterlambatan suplai material ke line sewing. Metode/kebijakan yang digunakan untuk perancangan tata letak material di gudang transit adalah fixed-location storage system, dimana material akan ditempatkan pada suatu lokasi yang telah ditetapkan sebelumnya, dan dalam perancangan layout penyimpanan di gudang, pengelompokkan material didasarkan pada kriteria similarity, yaitu berdasarkan kesamaan produk.

Penerapan metode penyimpanan dan kartu informasi adalah solusi pemecahan masalah yang terjadi di gudang transit. Dengan diterapkannya sistem yang baru akan dapat mempermudah kinerja operator, terutama assisten shift dalam mengambil material. Dari asil pengolahan data, total waktu yang dibutuhkan assisten shift untuk mengambil material pada sistem sebelum perbaikan adalah 2713 detik, dan pada sistem sesudah perbaikan assisten shift hanya membutuhkan waktu 989 detik untuk mengambil material di gudang transit. Waktu pengambilan material oleh assisen shift tereduksi 1724 detik, atau dalam prosentase sebesar 63,54 %.

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan buku ajar mata kuliah sistem pertahanan negara dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang.. 5 dilihat dari karakteristik materi, tujuan pembelajaran,

Ya yang jelas dari sini kita menjadi banyak kenalan karena pengunjung warung kopi itu dari berbagai daerah dan dengan latar belakang yang berbeda- beda,meskipun kalau

terkait dengan rekonstruksi konsep , aplikasi dan nilai - nilai ajaran Islam yang ternyata mampu menjadi rujukan shahih dalam menjawab berbagai.. persoalan khususnya di bidang

PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN TOTAL ASET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS Studi Kasus Pada Perusahaan Properti, Real Estate dan

di sebagian wilayah Kecamatan Biringkanaya, sebagian wilayah Kecamatan Tamalanrea, sebagian wilayah Kecamatan Manggala, sebagian wilayah Kecamatan Tallo, sebagian

Pelayanan kesehatan di Posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui

Dari hasil sebaran temperatur dalam profil vertikal terlihat bahwa pada 4 kondisi, yaitu saat menuju pasang, saat pasang tertinggi, saat menuju surut, saat surut

Karena dalam fenomena yang ada, AP merupakan ibu yang bekerja dan bertugas penting sebagai pemegang kunci dalam perkembangan anaknya, dan YS adalah anak perempuan