• Tidak ada hasil yang ditemukan

2014 paper DAS USU MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2014 paper DAS USU MEDAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK

KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS

LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21.

(Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental Quality:

Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York

Washington, D.C.)

Oleh: Parlindungan Lumbanraja

NIM: 138104002

Program S-3 Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

2

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK

KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS

LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21.

PENDAHULUAN.

Degradasi lahan dapat didefenisiakan sebagai berkurangnya tatau menurunnya bahkan hilangnya daya guna, ataupun potensi guna,

pergantian keanekaragaman atau hilangnya organisme yang tidak dapat digantikan (Barrow, 1991 dalam Lumbanraja, 2007). Degradasi tanah merupakan satu issu yang sangat serius karena hal tersebut

menimbulkan dampak buruk global. Baik dampak secara ekonomi dan dampak lingkungan keduanya ada pengaruhnya baik pada daerah terdegradasi (on-site) dan diluar daerah terdegradasi (off-site) dari degradasi tanah (Gambar 23.1). Dampak yang timbul pada daerah

kejadian degradasi tanah timbul sebagai akibat dari merununnya kualitas tanah yang akan diikuti oleh penurunan dari produktivitas tanah tersebut dan berakibat kepada terjadinya biaya tambahan input yang dibutuhkan untuk menumbuhkan tanaman pada kondisi dibawah tingkat yang obtimal (Lal, 1998). Penurunan dari kualitas tanah ini juga berpengaruh buruk terhadap keadaan lingkungan sebagai akibat dari peningkatan emissi gas rumah kaca, dan penurunan kemampuan tanah mengubah bahan-bahan pencemar. Sebagai tahap akhir dari pencemaran yang terjadi dapat berakibat pada eutrofikasi pada badan-badan air alamiah.Selanjutnya indikator fisika, biologi (vegetasi dan hewan) dan sosial/ekonomi degradasi lahan menurut Reiny (1978), Kassas (1978) dalam Barrow (1991) tertera pada Tabel Lampiran 1.

Pengaruh merugikan pada daerah diluar daerah degradasi lahan adalah kerugian agronomik sebagai akibat dari penurunan pada

pertumbuhan tanaman , secara ekonomi sebagai akibat dari terjadinya pelumpuran pada saluran air dan reservoir, dan pencemaran dan eutrofikasi pada badan air. Satu akibat merugikan secara ekonomi dari erosi tanah karena air adalah kerusakan pada fasilitas rekreasi dan pertanaman atau usaha pada air ( contohnya adalah kegiatan usaha industri perikanan dan udang). Atas dasar keperdulian akan hal ini, berbagai issu penting telah diajukan oleh beberapa komunitas ilmiah:

(3)

3

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

 keberhasilan dari pengelolaan kawasan DAS dengan strategi partisipatori untuk keamanan pangan dan lingkungan global, dan  kesenjangan pengetahuan dan penelitian dan prioritas

pengembangan.

Gambar 23.1 Pengaruh Degradasi Tanah terhadap Lingkungan dan Ekonomi

(4)

4

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

Besarnya pengaruh relatif dari degradasi tanah pada daerah terdegradasi dan diluar daerah terdegradasi sudah menjadi persoalan yang selalu diperdebatkan. Dalam hal in setidaknya ada dua pola fikir pokok yang saling bertentangan. Satu pihak berpendapat bahwa damak pada daerah diluar tempat kejadian terjadi penurunan kualitas tanah (yang ditandakan oleh penurunan produktivitas tanah) dipandang sebagai susuatu yang lebih kecil jika dibandingkan dengan pengaruh ekonomi dan lingkungan diluar daerah tanah terdegradasi tersebut (Crosson, 1997). Pendapat lainnya menyatakan bahwa keduanya baik pada lokasi tanah terdegradasi dan diluar lokasi tanah terdegradasi dampaknya sama-sama berpengaruh kuat, dan membutuhkan identifikasi kebijakan yang sesuai untuk diimplementasikan dalam upaya mengurangi pengaruh merugikan dan bagaimanan menyehatkan atau memulihkan kembali kondisi tanah dan lingkungan (Pimentel et al, 1995).

Debat ini terus terjadi sebagai akibat dari kekurangan informasi penelitian, khususnya dari negara sedang berkembang dimana para petani dengan sumber daya yang sangat miskin tidak mampu berinvestasi dalam pola perlakuan pada tingkat yang menyuburkan tanah sekligus pada daerah ini terjadi degradasi tanah yang sangat berbahaya. Suatu pendekatan yang objektiv dalam pemecahan masalah perbedaan ini memerlukan informasi spesifik lokasi (site-specific information) tentang produktivitas usaha pertanian dalam hubungannya dengan besarnya degradasi tanah pada sebagian besar tanah-tanah utama di daerah lingkungan tertentu. Data-data ini diperlukan dari informasi penelitian yang dilakukan dalam waktu yang panjang dan khususunya secara sengaja dirancang untuk menentukan hubungan sebab akibat yang terjadi.

(5)

5

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

dengan keadaan ekonomi yang sedang berkembang dimana masukan dari luar lahan menjadi faktor penghambat karena mahal sebagai akibat dari kemiskinan petani (Lampiran Gambar 23.9). Dampak degradasi tanah yang sangat buruk dapat dengan mudah ditutupi oleh kondisi kesuburan tanah yang tinggi, dalamnya horizon tanah dari permukaan dan tidak adanya lapisan penghambat pada lapisan dangkal, pemberian input luar yang intensiv, dan penggunaan pola restorasi tanah secara bebas (seperti pupuk kimia, pupuk kandang, pengembangan varietas, penataan permukaan air tanah, aplikasi irigasi dan pengolahan tanah dalam sampai pada kedalaman subsoil dan sebagainya. Larson et al (1983) mengamati bahwa penurunan hasil produksi tanaman adalah sebagai akibat dari tingkat eraosi yang terjadi di U.S yang pada waktu 100 tahun mendatang akan mencapai 4% saja. Secara kontras Lal (1995) and Dregne (1990; 1992; 1995) telah melaporkan dampak erosi tanah pada daerah terdegradasi di Africa, Asia, dan Australia, sering mencapai kisaran dari 20% sampai dengan 50% dan bahkan terjadi dalam waktu yang sangat singkat jika digambarkan dalam generasi manusia setelah conversi dari kondisi alamiah menjadi ekosistem pertanian. Degradasi tanah akan mungkin menonjolkan peningkatan biaya produksi yang sangat boros sekali untuk mendapatkan hasil pada tingkat yang sama. Sebagai tambahan terhadap besarnya pengaruh terhadap lokasi dan luar lokasi daerah degradasi tanah, juga muncul pertanyaan akan keberlanjutan. Walaupun penurunan hasil produksi hanya kecil saja dalam pola pertimbangan pada skala waktu generasi manusia ( satu atau dua generasi), suatu sistem pertanian yang bersifat merusak tentunya bisa jadi hal ini akan menjadi tidak sustainable untuk jangka waktu yang lama (untuk beberapa generasi atau beberapa abat kemudian). Persoalan keberlanjutan adalah sesuatu yang kompleks. Hal ini menyangkut persoalan ekonomi, lingkungan, sosial, politik dan persoalan budaya. Beberapa dari persoalan-persoalan tersebut dapat dikuantifikasikan dan diuji dengan indeks yang sudah diketahui dan prosedur yang sudah ada, tetapi beberapa yang lainnya tidak dapat.

(6)

6

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

Tabel 23.1 Persoalan yang masih mungkin dipertanyakan dalam hal degradasi tanah dan Produktivitasnya.

m

Terjadi Pengaruh yang kuat

pada On-Site

Terjadi Pengaruh yang tidak kuat

Off-Site

 kehilangan hasil tinggi  kehilangan hasil tinggi  petani tidak menerapkan

usaha yang bersifat memperbaiki kondisi tanah

 petani menerapkan usaha yang bersifat memperbaiki

 produktivitas agronomi menjadi faktor pembatas

 pengetahuan sekitar dan keahlian lokal dapat  keperdulian dari ahli ekonomi

(7)

7

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

emperbaiki diri sendiri pada kondisi pemanfaatan dengan pola intensifikasi pertanian. Jawaban terhadap pertanyaaan ini terletak dalam pola paham multidisipliner dan pendekatan dengan pola penelitan yang menyeluruh untuk menjadikan pemanfaatan sumber daya alam dapat digunakan secara berkelanjutan.

KEBERHASILAN STRATEGI PARTISIPATORI DALAM PENGELOLAAN DAS

Pola pendekatan pengelolaan DAS bukanlah merupakan suatu pola konsep pendekatan baru, dan dalam perkembanganya berbagai organisasi telah mengadopsi dan mengimplementasikannya sejak tahun 1970-an bahkan mungkin lebih awal dari itu. Keberhasilan dari strategi ini masih merupakan persoalan yang belum pasti atau masih banyak orang yang mempertanyakannya (Tabel 23.2). Beberapa menentang bahwa keberhasilan dari pola pengelolaan DAS dengan pola pendekatan partisipatori hanya berhasil pada tingkat terbatas saja. Para pendukung atau pengusul dari pola pemikiran ini membantah dengan mengutarakan bahwa walau ada beberapa atau sejumlah contoh kegagalan dengan nilai investasi yang sangat besar namun menurut mereka itu hanya sangat kecil saja. Ditegaskan bahwa ketidak berhasilan dalam pengelolaan lahan dengan pola pengelolaan DAS hanyalah pada pola pertanian dengan skala pengusahaan lahan yang sempit di daerah tropis. Pada kondisi lingkungan atau keadaan yang sesuai, Keberhasilan dari pendekatan partisipatori terutama ditentukan oleh perbaikan komunikasi antara

(8)

8

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

Tabel 23.2 Berhasil atau Gagal Suatu Pola Pengelolaan DAS.

Berhasil terbatas atau Gagal Sangat Berhasil

 sebagai suatu unit

hidrologi ia tidak dikaitkan dengan batas-batas sosial dan politik

 identifikasi dan diagnosa masalah yang ada

dilakukan dengan pola pendekatan partisipatori  penduduk setempat tidak

mempunyai pengertian tentang keuntungan dan harga yang jelas akan keikutsertaan mereka

KESENJANGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PRIORITAS YANG DAPAT DITELITI.

Strategi pengelolaan daerah aliran sungai terhalang oleh rendahnya data dasar yang sesuai tentang kondisi seluruh aspek-aspek sumber daya alam yang berhubungan seperti aspek atau faktor biofisik (tanah, kemiringan, vegetasi, climate, drainage), aspek atau faktor

sosioekonomi (ukuran lahan pertanian, kepemilikan lahan, pendidikan, kesehatan, keterhubungan dengan pasar, fasilitas kredit, ketersediaan inputs), dan budaya (adat-istiadat, kecenderungan atau kesesuaian dengan hal kepercayaan). Ketika tolok ukur ditentukan maka dampak yang timbul terhadap sumberdaya alam yang ada harus di

(9)

9

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

daya lenting atau daya pemulihan sendiri dari unit bentang lahan dan bagaimana daya tanggap lahan tersebut terhadap upaya pemulihan atau perbaikan yang dilakukan. Ada berbagai persoalan sosial ekonomi yang perlu harus ditangani. Keberhasilan dari pengelolaan daerah aliran sungai sangat tergantung kepada strategi pengelolaan dengan

identifikasi yang jelas terhadap keduanya produk atau hasil dari pertanian dan perlakuan non pertanian yang dilakukan dalam bentang lahan. Nilai dari pelayanan atau kegiatan nonpertanian dalam program pengelolaan daerah aliran sungai akan semakin meningkat dengan terjadinya

peningkatan nilai hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut. Perlu adanya penetapan yang jelas tentang garis hubungan antara pengaruh dari dregradasi tanah pada daerah on-site dan off-site. Keikutsertaan dari penduduk yang bukan pelaku usaha pertanian pada wilayah tersebut adalah esensial dalam pengelolaan suatu wilaya daerah aliran sungai.

(10)

10

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

TABLE 23.3 Beberapa hal yang harus dilakukan dan yang jangan dilakukan dalam strategi pengelolaan wilayah DAS.

Harus dilakukan Jangan dilakukan

jangan berikan insentif berupa uang untuk suatu

 hindarkan penggunaan alat yang berlebihan begitu juga kegiatan analisis air, tanah, dan dan biota yang ada jika itu hanya untuk tujuan analaisis data saja.

 yakinkan dalam

melakukan komunikasi dua arah

 yakinkan keberlanjutan jangka panjang

 tingkatkan sistem pemasaran

 hidupkan atau tingkatkan penghasilan non pertanian  perkuat dukungan

institusional

 turutsertakan penduduk yang beraktivitas diluar bidang pertanian

Walaupun pengelolaan DAS yang berassosiasi pada pola pendekatan partisipatori hanya berhasil secara terbatas, namun adalah penting untuk belajar dari pengalaman tersebut daripada menyerah. Mengadopsi

(11)

11

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

berhasil pada masa lalu dan selalu mengutamakan pengusulan suatu skenario saling menguntungkan adalah akan dapat melambung menjadi keberhasilan. Namun demikian, penggunaan peralatan yang berlebihan ( Gambar 23.10), analisis detail dari faktor tanah dan air jika hanya untuk tujuan itu sendiri, sudah sangat sering hanya akan menjadi suatu kegiatan yang tidak membangun malah menjadi terbuang begitu saja sebagai suatu data yang sangat terbatas.

DAFTARPUSTAKA

Barrow, C.J. 1991. Land Degradation. Cambridge University Press. Great Britain.

Crosson, P. 1997. The on-farm economic costs of erosion, in R. Lal, W.H. Blum, C. Valentine, and B.A. Stewart, Eds., Methods for Assessment of Soil Degradation, CRC Press, Boca Raton, FL, 495-511.

Dregne, H.E. 1990. Erosion and soil productivity in Africa, J. Soil Water Conserv., 45: 431-737.

Dregne, H.E. 1992. Erosion and soil productivity in Asia, J. Soil Water Conserv., 47: 8-13. Dregne, H.E. 1995. Erosion and soil productivity in Asia and New Zealand, Land Degrad. Rehab., 6: 71-78.

Lal, R. 1995. Erosion-crop productivity relationships for soils of Africa, Soil Sci. Soc. Am. J., 59: 661-667.

Lal, R. 1998. Soil erosion impact on agronomic productivity and enviroment quality, Crit. Rev. Plant Sci., 17: 319-464.

Lal, R. ----. Managing Watershed for Food Security and Environmental Quality: Challenges for the 21st Century, in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.

Larson, W.E., F.J. Pierce, and R.H. Dowdy. 1983. The threat of soil erosion to long-term crop production in the USA, Science, 219: 458-465

Lumbanraja, P. 2007. DEGRADASI LAHAN, persepsi dan keperdulian terhadapnya. Seminar Reguler. Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen. Medan, Kamis, 25 Oktober 2007.

(12)

12

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA; MEDAN; 2014

(13)

13

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

(14)

14

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

(15)

15

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

(16)

16

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

(17)

17

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

(18)

18

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

(19)

19

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

(20)

20

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

(21)

21

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

(22)

22

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN : TANTANGAN ABAD 21. (Judul Asli Paper Utama: Managing Watershed for Food Security and Environmental

Quality: Challenges for the 21st Century, Lal, R. ----. in R. Lal. 2000. Integrated Watershed Management in the Global Ecosystem. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C.); Tugas Paper Alih Bahasa dan Pengkayaan pada Matakuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; Dosen: Ir. Rahmawaty, M.Hut., Ph.D; Oleh: Parlindungan Lumbanraja; NIM: 138104002; Program S-3 Pertanian; SEKOLAH PASCASARJANA

Gambar

Gambar  23.1
Tabel 23.1 Persoalan yang masih mungkin dipertanyakan dalam hal degradasi tanah dan Produktivitasnya
Tabel 23.2  Berhasil atau Gagal Suatu Pola Pengelolaan DAS.
TABLE 23.3   Beberapa hal yang harus dilakukan dan yang jangan

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Negeri

Tujuan penelitian ini ialah penentuan dosis pupuk optimal pada tanaman cabai merah yang dibudidayakan dengan irigasi tetes dan mulsa polyethylene di tanah Andosol

Pada awalnya istilah yang digunakan adalah antibiosis, yang berarti substansi yang dapat menghambat pertumbuhan organisme hidup yang lain dan berasal dari mikroorganisme.. Namun

1.20. - Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Administrasi Keuangan 1.20.15. ) - Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum dan Administrasi Keuangan. 01.. ) -

[r]

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (4) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

Berdasarkan Kalender Akademik SMK Tridaya Harapan Tahun Pelajaran 2017/2018 tentang Pelaksanaan Ulangan Akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018 yang

Adapun dalam pembuktian kualifikasi ini, peserta yang di undang wajib membawa serta memperlihatkan Dokumen yang disyaratkan dalam dokumen lelang kepada Panitia yang telah