• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Agama Tentang Pembunuhan Menurut Hukum Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Agama Tentang Pembunuhan Menurut Hukum Islam"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUNUHAN

MENURUT HUKUM ISLAM

Dalam Rangka Tugas Mandiri Mahasiswa Untuk Mata Kuliah

“FIQIH JINAYAH”

Dosen Pengampu :Drs.Abdul Qofin,M.Ag

Disusun oleh:

Supri Maskuri NIM:2108041

Jurusan :PAI/Tarbiyah Semester/Kelas :IV/C

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA {STAINU}

(2)

PEMBUNUHAN

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Membunuh orang adalah dosa besar selain ingkar,karena kejinya perbuatan itu juga untuk menjaga keselamatan dan ketentraman umum,Allah yang Maha Adil dan Maha Mengetahui memberikan balasan yang layak<setimpal>dengan kesalahan yang besar itu,yaitu hukuman berat di dunia atau di masukkan ke dalam neraka di akhirat nanti.

Bagi yang membunuh tergantung tiga macam hak: a) Hak Allah

b) Hak Ahli Waris c) Hak Yang Dibunuh

Apabila ia bertobat dan menyerahkan diri kepada ahli waris <keluarga yang dibunuh>dia terlepas dari hak Allah dan hak ahli waris,baik mereka melakukan qisos atau mereka mengampuninya,dengan membayar diyat<denda>ataupun tidak.Sesudah itu tinggal hak yang dibunuh,nanti akan diganti oleh Allah DI akhirat dengan kebaikan.

B.Pembahasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini,penulis membatasi masalahnya sebagai berikut: a) Pengertian Pembunuhan

b) Bentuk- Bentuk Pembunuhan c) Syarat Wajib Qishos

d) Jenis Denda

(3)

h) Pasal-Pasal Tentang Tindak Pidana Terhadap Nyawa(Pasal 338-350)

C.Tujuan Penulisan Makalah

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas,maka tujuan penulisan makalah ini diarahkan untuk:

a) Mengetahui Pengertian Pembunuhan b) Mengetahui Bentuk-bentuk Pembunuhan c) Mengetahui Syarat Wajib Qishos

d) Mengetahui Jenis Denda{Diyat}

e) Mengetahui Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Quran f) Mengetahui Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Hadits g) Mengetahui Sanksi Hukum BagI Pembunuhan

h) Mengetahui tentang pasal-pasal tindak pidana terhadap nyawa.

D.Sistematika Penulisan

Sebagai langkah akhir dalam penulisan makalah ini,maka klasifikasi sistematika penulisannya sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah,pembatasan masalah,tujuan penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II: Dibahas tentang pembahasan masalah pentingnya Pengertian

Pembunuhan,Syarat Wajib Qishos,Jenis Denda{Diyat},Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Quran, Dasar Hukum Sanksi

Pembunuhan Didalam Al- Hadits, Sanksi Hukum Bagi Pembunuh,Pasal-Pasal Tentang Tindak Pidana Terhadap Nyawa.

(4)

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH PEMBUNUHAN

A. Pengertian Pembunuhan

Pembunuhan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh seseorang dan atau beberapa orang yang mengakibatkan seseorang dan/atau beberapa orang meninggal dunia.Para ulama mendefinisikan pembunuhan dengan suatu perbuatan manusia yang menyebabkan hilangnya nyawa.Hukuman bagi orang yang membunuh orang islam dengan sengaja,sebagaimana dijelaskan dalam AL-Quran:”Dan barang siapa yang membunuh orabg mukmin dengan sengaja,maka balasannya ialah jahanam,kekal ia didalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya”{QS.An-Nisa:93}

Dan firman Allah SWT:













































































(5)

suatu rahmat. barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih[111].

[111] Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat dia mendapat siksa yang pedih.

Artinya:”Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atasmu Qishos berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh”{QS.AL-Baqoroh:178}

B. Bentuk-Bentuk Pembunuhan

1. Pembunuhan Sengaja

Pembunuhan sengaja{Amd}adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorangdengan tujuan untuk membunuh orang lain dengan

menggunakan alat yang dipandang layak untuk membunuh.Hukumannya wajib qishos,nantinya si pembunuh wajib dibunuh pula,kecuali bila dimaafkan oleh keluarga yang terbunuh dengan membayar

diyat{denda}atau dimaafkan sama sekali.1

 Unsur-Unsur Pembunuhan Sengaja: 1. Korban adalah orang yang hidup

(6)

2. Perbuatan si pelaku yang mengakibatkan kematian korban 3. Ada niat bagi si pelaku untuk menghilangkan nyawa korban

 Alat Yang Digunakan Dalam Pembunuhan Sengaja:

1. Alat yang umumnya dan secara tabiatnya dapat digunakan untuk membunuh seperti pedang,tombak,dll.

2. Alat yangkadang-kadang digunakan untuk membunuh sehingga tidak jarang mengakibatkan kematian seperti cambuk,tongkat. 3. Alat yang jarang mengakibatkan kematian pada tabiatnya seperti

menggunakan tangan kosong.2

2. Pembunuhan Tidak Sengaja

Pembunuhan tidak sengaja{Khata}adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan tidak ada unsur kesengajaan yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia,dan tidak menggunakan alat yang secara lazim tidak mematikan.Hukumannya tidak wajib qishos tetapi wajib membayar denda{diat} ringan dan diangsur dalam 3 tahun.Sebagai contoh seseorang melakukan penebangan pohon yang kemudian pohon tersebut tiba-tiba tumbang dan menimpa orang yang lewat lalu meninggal dunia.

3. Pembunuhan Semi Sengaja

Pembunuhan Semi Sengaja adalah perbuatan yang sengaja dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan tujuan mendidik.Sebagai contoh seorang guru memukulkan sebuah penggaris kepada kaki seorang

muridnya,tiba-tiba muridnya meninggal dunia,maka pembuatan guru tersebut dinyatakan pembunuhan semi sengaja{syibhu al –amdi}.Bentuk ini tidak wajib qishos tetapi wajib membayar diyat berat dan dapat diangsur hingga 3 tahun.

2 Prof.Drs.H.A.Djazuli,”Fiqih Jinayah{Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam}”,

(7)

Unsur-Unsur Pembunuhan Semi Sengaja:

1. Pelaku melakukan suatu perbuatan yang mengakibatkan kematian. 2. Ada maksud penganiayaan atau permusuhan.

3. Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan pelaku dengan kematian korban.

C. Syarat Wajib Qishos

1) Orang yang membunuh sudah baligh dan berakal 2) Yang membunuh bukan ayah yang dibunuh

3) Orang yang dibunuh tidak kurang derajatnya dari yang membunuh

4) Orang yang dibunuh adalah orang yang terpelihara dan dilindungi darahnya oleh islam3

D. Jenis Denda{Diyat}

Diyat ialah denda pengganti jwa yang tidak berlaku atau tidak diberlakukan padanya hukuman bunuh.Diyat ada 2 macam:

1) Diyat{denda}Berat

Seratus ekor unta,dengan rincian 30 ekor unta betina umur 3-4 tahun,30 ekor unta betina 4-5 tahun,dan 40 ekor unta betina yang sudah bunting.

Denda berat ini wajib:

a. Sebagai ganti hukuman qishos yang dimaafkan bagi yang melakukan pembunuhan dengan sengaja dan dengan alat yang dapat membunuh.4

b. Sebab pembunuhan semi{seperti}sengaja,dibayar selama 3 tahun,tiap tahun 1/3nya.

2) Diyat{denda}Ringan

3 Drs.Muh Symsi,Abu Farhat,S.Sa”adah,”RPAI{Rangkuman Pengetahuan Agama

(8)

Seratus ekor unta,dengan rincuan 20 ekor unta betina

umur1-2tahun,20 ekor unta betina 2-3 tahun,dan 20 ekor umur 3-4 tahun,dan 20 ekor umur 4-5 tahun.

E. Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Quran

a. Surat AL-Baqoroh :179



















Artinya:”Dan dalam qishash itu ada{jaminan kelangsungan}hidup bagimu,hai orang-orang yang berakal,supaya kamu bertaqwa.”5

b. Surat An-Nisa’:93



































Artinya:”Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja,maka balasannya adalah jahanam,kekal ia didalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.”6

F. Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Hadits

1.

Diriwayatkan dari Abdullah Bin Mas’ud ra.katanya:Rossulullah SAW bersabda:Setiap pembunuhan secara dzalim maka putra nabi Adam yang pertama itu akan mendapat bahagian darahnya,

{mendapat dosa]karena dialh yang melakkukan pembunuhan.7

5 Yayasan Penyelenggara Penterjemah,Dep.Agama RI,AL-Quran dan Terjemahannya,

{Jakarta:Proyek Pengadaan Kitab Suci AL-Quran,1985}hlm.43. 6 Ibid;hlm.136.

7 Hadits ini dikutip dari CD Holy Quran &AL Hadis:Kumpulan Hadits Riwayat Bukhory

(9)

2.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.katanya:Sesungguhnya Rosulullah SAW bersabda:Hari Kiamat itu akan berlaku setelah banyaknya peristiwa Harj.Merkabertanya:WahaiRosululllah,Apakah Harj itu?Baginda bersabda:Pembunuhan,pembunuhan.8

G. Sangsi Hukum Bagi Pembunuh

Berdasarkan ayat-ayat AL-Quran dan AL-Hadits yang dikutip diatas dapat dipahami bahwa sanksi hokum atas delik pembunuhan adalah sbb:

A. Pelaku pembunuhan yang disengaja,pihak keluarga korban dapat memutuskan salah satu dari tiga pilihan,yaitu 1}Qishos,yaitu hukuman pembalasan setimpal dengan penderitaan korbannya,2}Diyat,yaitu pembunuh harus membayar denda sejumlah 100 ekor unta,200 ekor sapi atau 1000 ekor kambing,atau bentuk lain seperti uang senilai harganya.Diyat tersebut di serahkan kepada pihak keluarga

korban,3}pihak keluarga memaafkannya apakah harus dengan syarat atau tanpa syarat.

B. Pelaku pembunuhan yang tidak disengaja,pihak keluarga diberikan pilihan,yaitu:1}Pelaku membayar diyat}Membayar

kifarah{memerdekakan budak mukmin,3}Jika tidak mampu maka pelakunya diberi hukuman moral,yaitu berpuasa selama 2 bulan ber urut-turut

(10)

H. Pasal-Pasal Tentang Tindak Pidana Terhadap Nyawa(Pasal 338-350)

119.Barang siapa sengaja merampas nyawa orang lain,diancam ,karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

121.Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain,diancam karena pembunuhan dengan rencana(moord)dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,paling lama dua puluh tahun.

124.Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati,diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Syariat islam diturunkan oleh Allah swt untuk kemaslahatan hidup manusia,baik yang menyangkut kehidupan pribadi maupun

bermasyarakat.Nyawa seseorang adalah mahal,karena itu harus dijaga dan dilindungi.Ketentuan hokum qishos,mempunyai relevansi kuat dalam upaya melindungi manusia,sehingga para pelaku kriminal timbul kejeraan,lantaran harus menanggung beban yang bakal menimpa dirinya jika ia

melakukannya.

Selain itu,dapat dipetik dari sanksi hukum pidana pembunuhan adalah pihak keluarga korban diberikan hak otonomi sepenuhnya untuk memilih hukuman yang bakal dikenakan terhadap pelakunya.Hal ini mempunyai relevansi kuat dengan pertimbangan psikologi keluarga.Betapa penderitaan pihak keluarga lantaran salah satu anggotanya meninggal,lebih-lebih karena dibunuh oleh seseorang.Pihak keluarga korban sedikit banyak mengetahui bahwa yang terbunuh adalah salah seorang anggota keluarga yang

(11)

memakluminya jika ia di bunuh oleh seseorang.Oleh karena itu,ia tidak akan dendam kepada pembunuhnya bahkan kemungkinan besar akan memaafkan pelaku dari pembunuhan dimaksud.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan pada uraian tersebut diatas,maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1) .Hendaknya dalam memberikan Hukuman pada Pembunuh harus sesuai dengan Hukum yang berlaku DiIndonesia.

2) Dalam membuat keputusan Hukuman pada seorang Pembunuh harus dilihat dari alasan kenapa dia sampai melakukan Pembunuhan. 3) Pihak keluarga korban pembunuhan hendaknya bisa menerapkan

hukuman dengan menggunakan qishos atau tidak pada seorang pembunuh.

DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.H.Zainuddin Ali,M.A,”Hukum Pidana Islam,Jakarta:Sinar Grafika,2007

Prof.Drs.H.A.Djazuli ” Fiqih Jinayah,Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam,Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2000

H.Sulaiman Rasjid,”Fiqih Islam”,Bandung:PT Sinar Baru Algensindo,1996

Prof.Drs.C.S.T.Kansil,S.H,Christine S.T.Kansil,S.H,M.H”Pokok-Pokok Hukum Pidana Untuk Tiap Orang”,Jakarta:PT.Pradnya Paramita,2007

Referensi

Dokumen terkait

Para fuqoha sepakat bahwa overmacht tidak bisa menghapus hukuman dari orang yang dipaksa apabila tindak pidana yang dilakukannya adalah pembunuhan, pemotongan anggota

Tindak pidana pembunuhan berantai dalam hukum pidana merupakan salah satu bentuk kejahatan yang dilakukan oleh manusia dengan modus operandi dengan beraneka ragam, oleh

Di dalam Kitab undang-undang hukum pidana (KUHP), sanksi bagi orang yang membantu melakukan suatu tindak pidana diatur dalam Pasal 56 dan 57 KUHP.. Dalam hukum pidana Islam,

Tindak pidana pencurian baru dikenakan hukuman bagi pelakunya, apabila barang yang di curi mencapai batas minimal (nishab) pencurian. Di dalam Islam nisab dari

Pada dasarnya tujuan hukuman pada hukum pidana Islam dan positif adalah untuk menjerakan dan memperbaiki pelaku kejahatan sekaligus masyarakat yang berarti bahwa ketika hukuman

penelitian yaitu komparasi, maka penyusun mencoba menganalisa antara peran saksi korban pembunuhan dalam proses pemeriksaan perkara menurut hukum acara pidana Islam

Penulisan skripsi ini penulis memilih judul: PENERAPAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA MENURUT PASAL 340 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (STUDI KASUS

Kesimpulan akhir dari skripsi ini adalah dalam hukum pidana Islam, overmacht tidak dapat menghapuskn hukuman terhadap tindak pidana pembunuhan dan penjatuhan