• Tidak ada hasil yang ditemukan

J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 1 6 TAHUN 1 9 9 2

TENTANG

KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN TUMBUHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa t anah air Indonesia dikaruniai Tuhan Yang Maha Esa berbagai j enis sumberdaya al am hayat i berupa aneka ragam j enis hewan, ikan, dan t umbuhan yang perl u dij aga dan dil indungi kel est ariannya;

b. bahwa sumberdaya al am hayat i t ersebut merupakan sal ah sat u modal dasar dan sekal igus sebagai f akt or dominan yang perl u diperhat ikan dal am pembangunan nasional unt uk mewuj udkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945;

c. bahwa t anah air Indonesia at au sebagian pul au-pul au di Indonesia masih bebas dari berbagai hama dan penyakit hewan, hama dan penyakit ikan, sert a organisme pengganggu t umbuhan yang memil iki pot ensi unt uk merusak kel est arian sumberdaya al am hayat i;

(2)

e. bahwa unt uk mencegah masuknya hama dan penyakit hewan, hama dan penyakit ikan, sert a organisme pengganggu t umbuhan ke wil ayah negara Republ ik Indonesia, mencegah t ersebarnya dari suat u area ke area l ain, dan mencegah kel uarnya dari wil ayah negara Republ ik Indonesia, diperl ukan karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan dal am sat u sist em yang maj u dan t angguh;

f. bahwa perat uran perundang-undangan yang menyangkut perkarant inaan hewan, ikan, dan t umbuhan warisan pemerint ah kol onial yang masih berl aku sudah t idak sesuai l agi dengan perkembangan hukum dan kepent ingan nasional , perl u dicabut ; g. bahwa perat uran perundang-undangan nasional yang ada bel um

menampung dan mengat ur secara menyel uruh mengenai karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan;

h. bahwa sehubungan dengan hal -hal diat as, perl u dit et apkan ket ent uan t ent ang karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan dal am suat u Undang-undang;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Kehut anan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2823);

3. Undang-undang Nomor 6 t ahun 1967 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Pet ernakan dan Kesehat an Hewan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2824);

4. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1985 t ent ang Perikanan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3299);

(3)

Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3419);

Dengan perset uj uan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :

Menet apkan : UNDANG-UNDANG TENTANG KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN TUMBUHAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dal am Undang-undang ini yang dimaksud dengan :

1. Karant ina adal ah t empat pengasingan dan/ at au t indakan sebagai upaya pencegahan masuk dan t ersebarnya hama dan penyakit at au organisme pengganggu dari l uar negeri dan dari suat u area ke area l ain di dal am negeri, at au kel uarnya dari dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia;

2. Karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan adal ah t indakan sebagai upaya pencegahan masuk dan t ersebarnya hama dan penyakit hewan, hama dan penyakit ikan, at au organisme pengganggu t umbuhan dari l uar negeri dan dari suat u area ke area l ain di dal am negeri, at au kel uarnya dari dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia;

3. Hama dan penyakit hewan, hama dan penyakit ikan, at au organisme pengganggu t umbuhan adal ah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, at au menyebabkan kemat ian hewan, ikan, at au t umbuhan;

(4)

penyakit hewan yang dit et apkan Pemerint ah unt uk dicegah masuknya ke dal am, t ersebarnya di dal am, dan kel uarnya dari wil ayah negara Republ ik Indonesia;

5. Hama dan penyakit ikan karant ina at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina adal ah semua hama dan penyakit ikan at au organisme pengganggu t umbuhan yang dit et apkan Pemerint ah unt uk dicegah masuknya ke dal am dan t ersebarnya di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia;

6. Media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina adal ah hewan, bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan, ikan, t umbuhan dan bagian-bagiannya dan/ at au benda l ain yang dapat membawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina;

7. Hewan adal ah semua binat ang yang hidup di darat , baik yang dipel ihara maupun yang hidup secara l iar;

8. Bahan asal hewan adal ah bahan yang berasal dari hewan yang dapat diol ah l ebih l anj ut ;

9. Hasil bahan asal hewan adal ah bahan asal hewan yang t el ah diol ah;

10. Ikan adal ah semua biot a perairan yang sebagian at au sel uruh daur hidupnya berada di dal am air, dal am keadaan hidup at au mat i, t ermasuk bagian-bagiannya;

11. Tumbuhan adal ah semua j enis sumberdaya al am nabat i dal am keadaan hidup at au mat i, baik bel um diol ah maupun t el ah diol ah;

(5)

sebagai t empat unt uk memasukkan dan/ at au mengel uarkan media pembawa hama dan penyakit hewan, hama dan penyakit ikan, at au organisme pengganggu t umbuhan;

13. Pet ugas karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan adal ah pegawai negeri t ert ent u yang diberi t ugas unt uk mel akukan t indakan karant ina berdasarkan Undang-undang ini.

Pasal 2

Karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan berasaskan kel est arian sumber-daya al am hayat i hewan, ikan, dan t umbuhan;

Pasal 3

Karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan bert uj uan :

a. mencegah masuknya hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, dan organisme penggangu t umbuhan karant ina dari l uar negeri ke dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia;

b. mencegah t ersebarnya hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, dan organisme pengganggu t umbuhan karant ina dari suat u area ke area l ain di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia;

c. mencegah kel uarnya hama dan penyakit hewan karant ina dari wil ayah negara Republ ik Indonesia;

(6)

Pasal 4

Ruang l ingkup pengat uran t ent ang karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan mel iput i :

a. persyarat an karant ina; b. t indakan karant ina; c. kawasan karant ina;

d. j enis hama dan penyakit , organisme pengganggu, dan media pembawa;

e. t empat pemasukan dan pengel uaran.

BAB II

PERSYARATAN KARANTINA

Pasal 5

Set iap media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina yang dimasukkan ke dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia waj ib :

a. dil engkapi sert if ikat kesehat an dari negara asal dan negara t ransit bagi hewan, bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan, ikan, t umbuhan dan bagian-bagian t umbuhan, kecual i media pembawa yang t ergol ong benda l ain;

b. mel al ui t empat -t empat pemasukan yang t el ah dit et apkan;

(7)

Pasal 6

Set iap media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina yang dibawa at au dikirim dari suat u area ke area l ain di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia waj ib;

a. dil engkapi sert if ikat kesehat an dari area asal bagi hewan, bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan, ikan, t umbuhan dan bagian-bagian t umbuhan, kecual i media pembawa yang t ergol ong benda l ain;

b. mel al ui t empat -t empat pemasukan dan pengel uaran yang t el ah dit et apkan;

c. dil aporkan dan diserahkan kepada pet ugas karant ina di t empat -t empat pemasukan dan pengel uaran unt uk keperl uan t indakan karant ina.

Pasal 7

(1) Set iap media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina yang akan dikel uarkan dari wil ayah negara Republ ik Indonesia waj ib : a. dil engkapi sert if ikat kesehat an bagi hewan, bahan asal hewan,

dan hasil bahan asal hewan, kecul ai media pembawa yang t ergol ong benda l ain;

b. mel al ui t empat -t empat pengel uaran yang t el ah dit et apkan; c. dil aporkan dan diserahkan kepada pet ugas karant ina di

t empat -t empat pengel uaran unt uk keperl uan t indakan karant ina.

(8)

dikel uarkan dari wil ayah negara Republ ik Indonesia apabil a disyarat kan ol eh negara t uj uan.

Pasal 8

Dal am hal -hal t ert ent u, sehubungan dengan sif at hama dan penyakit hewan at au hama dan penyakit ikan, at au organisme pengganggu t umbuhan, Pemerint ah dapat menet apkan kewaj iban t ambahan disamping kewaj iban sebagaimana dimaksud dal am Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7.

BAB III

TINDAKAN KARANTINA

Pasal 9

(1) Set iap media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina yang dimasukkan, dibawa at au dikirim dari suat u area ke area l ain di dal am, dan/ at au dikel uarkan dari wil ayah negara Republ ik Indonesia dikenakan t indakan karant ina.

(2) Set iap media pembawa hama dan penyakit ikan karant ina at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina yang dimasukkan ke dal am dan/ at au dibawa at au dikirim dari suat u area ke area l ain di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia dikenakan t indakan karant ina.

(9)

Pasal 10

Tindakan karant ina dil akukan ol eh pet ugas karant ina, berupa : a. pemeriksana;

b. pengasingan; c. pengamat an; d. perl akuan; e. penahanan; f . penol akan; g. pemusnahan; h. pembebasan.

Pasal 11

(1) Tindakan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 10 huruf a, dil akukan unt uk menget ahui kel engkapan dan kebenaran isi dokumen sert a unt uk mendet eksi hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina.

(2) Pemeriksaan t erhadap hewan, bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan, dan ikan dapat dil akukan koordinasi dengan inst ansi l ain yang bert anggung j awab dibidang penyakit karant ina yang membahayakan kesehat an manusia.

Pasal 12

(10)

media pembawa yang t el ah diperiksa sebagaimana dimaksud dal am Pasal 11, dapat dil akukan pengasingan unt uk diadakan pengamat an.

Pasal 13

(1) Terhadap media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina diberikan perl akuan unt uk membebaskan at au menyucihamakan media pembawa t ersebut .

(2) Perl akuan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), diberikan apabil a set el ah dil akukan pemeriksana at au pengasingan unt uk diadakan pengamat an t ernyat a media pembawa t ersebut :

a. t ert ul ar at au diduga t ert ul ar hama dan penyakit hewan karant ina at au hama dan penyakit ikan karant ina, at au

b. t idak bebas at au diduga t idak bebas dari organisme pengganggu t umbuhan karant ina.

Pasal 14

(1) Terhadap media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina dil akukan penahanan apabil a set el ah dil akukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 11, t ernyat a persyarat an karant ina unt uk pemasukan ke dal am at au dari suat u area ke area l ain di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia bel um sel uruhnya dipenuhi.

(11)

Pasal 15

Terhadap media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina yang dimasukkan ke dal am at au dimasukkan dari suat u area ke area l ain di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia dil akukan penol akan apabil a t ernyat a :

a. set el ah dil akukan pemeriksaan di at as al at angkut , t ert ul ar hama dan penyakit hewan karant ina, at au hama dan penyakit ikan karant ina, at au t idak bebas dari organisme pengganggu t umbuhan karant ina t ert ent u yang dit et apkan ol eh Pemerint ah, at au busuk, at au rusak, at au merupakan j enis-j enis yang dil arang pemasukannya, at au

b. persyarat an sebagaimana dimaksud dal am Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 8, t idak sel uruhnya dipenuhi, at au

c. set el ah dil akukan penahanan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 14 ayat (1), kesel uruhan persyarat an yang harus dil engkapi dal am bat as wakt u yang dit et apkan t idak dapat dipenuhi, at au

d. set el ah diberi perl akuan di at as al at angkut , t idak dapat disembuhkan dan/ at au disucihamakan dari hama dan penyakit hewan karant ina, at au hama dan penyakit ikan karant ina, at au t idak dapat dibebaskan dari organisme pengganggu t umbuhan karant ina.

Pasal 16

(1) Terhadap media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina yang dimasukkan ke dal am at au dimasukkan dari suat u area ke area l ain di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia dil akukan pemusnahan apabil a t ernyat a :

(12)

dil akukan pemeriksaan, t ert ul ar hama dan penyakit hewan karant ina, at au hama dan penyakit ikan karant ina, at au t idak bebas dari organisme pengganggu t umbuhan karant ina t ert ent u yang dit et apkan ol eh Pemerint ah, at au busuk, at au rusak, at au merupakan j enis-j enis yang dil arang pemasukannya, at au

b. set el ah dil akukan penol akan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 15, media pembawa yang bersangkut an t idak segera dibawa ke l uar dari wil ayah negara Republ ik Indonesia at au dari area t uj uan ol eh pemil iknya dal am bat as wakt u yang dit et apkan, at au

c. set el ah dil akukan pengamat an dal am pengasingan, t ert ul ar hama dan penyakit hewan karant ina, at au hama dan penyakit ikan karant ina, at au t idak bebas dari organisme pengganggu t umbuhan karant ina t ert ent u yang dit et apkan ol eh Pemerint ah, at au

d. set el ah media pembawa t ersebut dit urunkan dari al at angkut dan diberi perl akukan, t idak dapat disembuhkan dan/ at au disucihamakan dari hama dan penyakit hewan karant ina, at au hama dan penyakit ikan karant ina, at au t idak dapat dibebaskan dari organisme penganggu t umbuhan karant ina.

(2) Dal am hal dil akukan t indakan pemusnahan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), pemil ik media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, at au hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina t idak berhak menunt ut gant i rugi apapun.

Pasal 17

(13)

a. set el ah dil akukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 11, t idak t ert ul ar hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au bebas dari organisme pengganggu t umbuhan karant ina, at au

b. set el ah dil akukan pengamat an dal am pengasingan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12, t idak t ert ul ar hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au bebas dari organisme pengganggu t umbuhan karant ina, at au

c. set el ah dil akukan perl akuan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 13, dapat disembuhkan dari hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au dapat dibebaskan dari organisme pengganggu t umbuhan karant ina, at au

d. set el ah dil akukan penahanan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 14, sel uruh persyarat an yang diwaj ibkan t el ah dapat dipenuhi.

Pasal 18

Dengan memperhat ikan ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8, t erhadap media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan, at au organisme penganggu t umbuhan yang akan dikel uarkan dari dal am at au dikel uarkan dari suat u area ke area l ain di dal am wil ayah Negara Republ ik Indonesia dil akukan pembebasan apabil a t ernyat a :

a. set el ah dil akukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 11, t idak t ert ul ar hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan, at au bebas dari organisme pengganggu t umbuhan, at au

(14)

c. set el ah dil akukan perl akuan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 13, dapat disembuhkan dari hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakil ikan, at au dapat dibebaskan dari organisme pengganggu t umbuhan.

Pasal 19

(1) Pembebasan media pembawa sebagaimana dimaksud dal am Pasal 17, disert ai dengan pemberian sert if ikat pel epasan.

(2) Pembebasan media pembawa sebagaimana dimaksud dal am Pasal 18, disert ai dengan pemberian sert if ikat kesehat an.

Pasal 20

(1) Tindakan karant ina sebagaimana dimaksud dal am Pasal 10, dil akukan ol eh pet ugas karant ina di t empat pemasukan dan/ at au pengel uaran, baik di dal am maupun dil uar inst al asi karant ina. (2) Dal am hal -hal t ert ent u, t indakan karant ina sebagaimana

dimaksud dal am ayat (1), dapat dil akukan di l uar t empat pemasukan dan/ at au pengel uaran, baik di dal am maupun di l uar inst al asi karant ina.

(3) Ket ent uan mengenai t indakan karant ina di l uar t empat pemasukan dan/ at au pengel uaran sebagaimana dimaksud dal am ayat (2), dit et apkan ol eh Pemerint ah.

Pasal 21

(15)

t umbuhan karant ina, dapat dikenakan t indakan karant ina.

Pasal 22

(1) Set iap orang at au badan hukum yang memanf aat kan j asa at au sarana yang disediakan ol eh Pemerint ah dal am pel aksanaan t indakan karant ina hewan, ikan, at au t umbuhan dapat dikenakan pungut an j asa karant ina.

(2) Ket ent uan mengenai pungut an j asa karant ina sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB IV

KAWASAN KARANTINA

Pasal 23

(1) Dal am hal dit emukan at au t erdapat pet unj uk t erj adinya serangan suat u hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina di suat u kawasan yang semul a diket ahui bebas dari hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina t ersebut , Pemerint ah dapat menet apkan kawasan yang bersangkut an unt uk sement ara wakt u sebagai kawasan karant ina.

(16)

BAB V

JENIS HAMA DAN PENYAKIT

ORGANISME PENGGANGGU, DAN MEDIA PEMBAWA

Pasal 24

Pemerint ah menet apkan :

a. j enis hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, dan organisme penggangu t umbuhan karant ina;

b. j enis media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, dan organisme pengganggu t umbuhan karant ina;

c. j enis media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, dan organisme pengganggu

t umbuhan karant ina yang dil arang unt uk dimasukkan dan/ at au dibawa at au dikirim dari suat u area ke area l ain di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia.

Pasal 25

Media pembawa l ain yang t erbawa ol eh al at angkut dan dit urunkan di t empat pemasukan harus dimusnahkan ol eh pemil ik al at angkut yang bersangkut an di bawah pengawasan pet ugas karant ina.

BAB VI

TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN

Pasal 26

(17)

karant ina.

Pasal 27

Ket ent uan t erhadap al at angkut yang membawa media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina dan mel akukan t ransit di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB VII PEMBINAAN

Pasal 28

Pemerint ah bert anggung j awab membina kesadaran masyarakat dal am perkarant inaan hewan, ikan, dan t umbuhan.

Pasal 29

Peransert a rakyat dal am perkarant inaan hewan, ikan, dan t umbuhan diarahkan dan digerakkan ol eh Pemerint ah mel al ui berbagai kegiat an yang berdayaguna dan berhasil guna.

BAB VIII PENYIDIKAN

Pasal 30

(18)

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana, unt uk mel akukan penyidikan t indak pidana di bidang karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan.

(2) Kewenangan penyidik sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), t idak mengurangi kewenangan penyidik sebagaimana diat ur dal am Undang-undang Nomor 9 Tahun 1985 t ent ang Perikanan dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi Sumberdaya Al am Hayat i dan Ekosist emnya.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), berwenang unt uk :

a. mel akukan pemeriksaan at as kebenaran l aporan at au ket erangan berkenaan dengan t indak pidana di bidang karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan;

b. mel akukan pemanggil an t erhadap seseorang unt uk didengar dan diperiksa sebagai t ersangka at au saksi dal am t indak pidana di bidang karant ina hewan, ikin, dan t umbuhan;

c. mel akukan penggel edahan dan penyit aan barang bukt i t indak pidana di bidang karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan;

d. memint a ket erangan dan bahan bukt i dari orang at au badan sehubungan dengan t indak pidana di bidang karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan;

e. membuat dan menandat angani berit a acara;

f . menghent ikan penyidikan apabil a t idak didapat cukup bukt i t ent ang adanya t indak pidana di bidang karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan.

(19)

BAB IX

KETENTUAN PIDANA

Pasal 31

(1) Barangsiapa dengan sengaj a mel akukan pel anggaran t erhadap ket ent uan-ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 21, dan Pasal 25, dipidana dengan pidana penj ara pal ing l ama 3 (t iga) t ahun dan denda pal ing banyak Rp 150. 000. 000. - (serat us l ima pul uh j ut a rupiah).

(2) Barangsiapa karena kel al aiannya mel akukan pel anggaran t erhadap ket ent uan-ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 21, dan Pasal 25, dipidana dengan pidana penj ara pal ing l ama 1 (sat u) t ahun dan denda pal ing banyak Rp. 50. 000. 000, - (l ima pul uh j ut a rupiah). (3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), adal ah

kej ahat an dan t indak pidana sebagaimana dimaksud dal am ayat (2), adal ah pel anggaran.

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 32

(20)

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

Pada saat mul ai berl akunya Undang-undang ini, dinyat akan t idak berl aku l agi :

1. Ordonansi t ent ang Peninj auan Kembal i Ket ent uan-ket ent uan t ent ang Pengawasan Pemerint ah dal am Bidang Kehewanan dan Pol isi Kehewanan (Herziening van de Bepal ingen Omt rent het Veeart senij kundige St aat st oezicht en de Veeart senij kundige Pol it ie, St aat sbl ad 1912 No. 432) yang mengat ur karat ina hewan; 2. Ordonansi t ent ang Perubahan dan Penambahan Perat uran

t ent ang Pengawasan Pemerint ah dal am Bidang Kehewanan dan Pol isi Kehewanan di Hindia Bel anda (Wij ziging en Aanvul l ing van het Regl ement op het Veearst senij kundige St aat st oezicht en de Veeart senij kundige Pol it ie in Nederl andsch-Indie, St aat sbl ad 1913 No. 598);

3. Ordonansi t ent ang Perubahan dan Penambahan Lebih Lanj ut Perat uran mengenai Pengawasan Pemerint ah dal am Bidang Kehewanan dan Pol isi Kehewanan di Hindia Bel anda (Nadere Aanvul l ing en Wij ziging van het Regl ement op heat Veeart senij kundige St aat st oezicht en de Veert senij kundige Pol it ie in Nederl andsch- Indie, St aat sbl ad 1917 No. 9);

4. Ordonansi t ent ang Perubahan dan Penambahan Lebih Lanj ut Perat uran mengenai Pengawasan Pemerint ah dal am Bidang Kehewanan dan Pol isi Kehewanan di Hindia Bel anda (Nedere Aanvul l ing en Wij ziging van het Regl ement op het Veearst senij kundige St aat st oezicht en de Veeart senij kundige Pol it ie in Nederl andsch-Indie, St aat sbl ad 1923 No. 289);

(21)

dan Pol isi Kehewanan di Hindia Bel anda (Wij ziging en Aaanvul l ing van het Regl ement op de Veeart senij kundige Overheidsbemoeienis en de Veeart senij kundige Pol it ie in Nederiandsch-Indie, St aat sbl ad 1936 No. 205);

6. Ordonansi t ent ang Larangan Pengel uaran Buah Pisang, Tumbuhan, Pisang, Umbi Pisang dan Bagian-bagiannya dari Sul awesi dan Daerah-daerah Kekuasaannya, Manado (Verbod op de Uit voer van Pisang Vrucht en, Pl ant en, Knol l en of Del en daarvan uit Cel ebes en Onderhorigheden, Manado, St aat sbl ad 1921 No. 532);

7. Ordonansi t ent ang Perat uran Guna Mencegah Pemasukan Bubuk Buah Kopi ke Pul au-pul au Sul awesi dan Daerah-daerah Kekuasaannya, Manado, Amboina, Bal i dan Lombok, Timor dan Daerah-daerah Kekuasaannya (Mat regel en t er Voorkoming van den Invoer van den Kof f iebessenboeboek op de Eil anden, Behorende t ot Cel ebes en Ondehorigheden Manado, Amboina, Bal i en Lombok, Timor en Onderhorigheden, St aat sbl ad 1924 No. 439);

8. Ordonansi t ent ang Perat uran Guna Mencegah Penyebaran Hama Bel al ang yang Terdapat di Kepul auan Sangihe dan Tal aud (Maat regel en t er Voorkoming van de Verspreiding van de op

Sangihe en Tal audeil anden voorkomende Sabel sprinkhaanpl aag, St aat sbl ad 1924 No. 57 1);

9. Ordonansi t ent ang Perat uran Guna Mencegah Penyebaran Lebih Lanj ut Ul at Umbi Kent ang (Maat regel en om verdere Verspreiding van de Aardappel enknol l enrups t egen t e gaan, St aat sbl ad 1925 No. 114);

(22)

Tegengaan van de Overbrenging van ZiekLen en Pl agen op Cul t uurgewassen in Nederl andsch-Indie, St aat sbl ad 1926 No. 427);

11. Ordonansi t ent ang Ket ent uan-ket ent uan baru mengenai Pencegahan dan Pemberant asan Penyakit Anj ing Gil a (Rabies) di Hindia Bel anda (Nieuwe Bepal ingen t er Voorkoming en Best rij ding van Hondsdol heid (Rabies) in Nederl andsch-Indie, St aat sbl ad 1926 No. 451) sepanj ang yang mengat ur karant ina hewan;

12. Ordonansi t ent ang Perubahan Ordonansi dal am St aat sbl ad 1926 No. 427, mengenai Ikht isar dan Perbaikan Perat uran-perat uran t ent ang Pemasukan Bahan-bahan Tumbuhan Hidup (Wij ziging van de Ordonnant ie in St aat sbl ad 1926 No. 427, Houdende Samenvat t ing en Herziening van de Regel en op den Invoer van Levend Pl ant enmat eriaal , St aat sbl ad 1932 No. 523);

13. Ordonansi t ent ang Perubahan Ordonansi t ent ang Peninj auan Kembal i Ket ent uan-ket ent uan t ent ang Pengawasan Pemerint ah dal am Bidang Kehewanan dan Pol isi Kehewanan (St aat sbl ad 1912 No. 432) dan Ordonansi t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Baru mengenai Pencegahan dan Pemberant asan Penyakit Anj ing Gil a (St aat sbl ad 1926 No. 451) (Wij zigi ng van het Regl ement op de Veeart senij kundige Overheidsbemoeienis en de Veeart senij kundige Pol it ie en van de Hondsdol heids Ordonnant ie, St aat sbl ad 1936 No. 715) sepanj ang mengenai karant ina hewan; 14. Ordonansi Pengangkut an Kent ang Ant arpul au (Ordonnant ie

(23)

Pasal 34

Undang-undang ini mul ai berl aku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempat annya dal am Lembaran Negara Republ ik Indonesia.

Disahkan di Jakart a pada t anggal 8 Juni 1992

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

t t d

SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a pada t anggal 8 Juni 1992

MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

t t d

(24)

PENJELASAN ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1992

TENTANG

KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN TUMBUHAN

UMUM

Tanah Air Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang kaya akan sumberdaya al am hayat i berupa aneka ragam j enis hewan, ikan, dan t umbuhan merupakan modal dasar pembangunan nasional yang sangat pent ing dal am rangka peningkat an t araf hidup, kemakmuran sert a kesej aht eraan rakyat . Ol eh karena it u, perl u dij aga dan dil indungi kel est ariannya.

Sal ah sat u ancaman yang dapat merusak kel est arian sumberdaya al am hayat i t ersebut adal ah serangan hama dan penyakit hewan, hama dan penyakit ikan, sert a organisme pengganggu t umbuhan. Kerusakan t ersebut sangat merugikan bangsa dan negara karena akan menurunkan hasil produksi budidaya hewan, ikan, dan t umbuhan, baik kuant it as maupun kual it as at au dapat mengakibat kan musnahnya j enis-j enis hewan, ikan at au t umbuhan t ert ent u yang bernil ai ekonomis dan il miah t inggi. Bahkan beberapa penyakit hewan dan ikan t ert ent u dapat menimbul kan gangguan t erhadap kesehat an masyarakat .

(25)

barang yang dapat menj adi media pembawa hama dan penyakit hewan, hama dan penyakit ikan, dan organisme pengganggu t umbuhan, sert a masih t erbat asnya kemampuan mel akukan pengawasan, penangkal an, dan pengamanan, maka pel uang penyebaran hama dan penyakit sert a organisme pengganggu t ersebut cukup besar. Hal t ersebut akan sangat membayakan kel est arian sumberdaya al am hayat i dan kepent ingan ekonomi nasional . Ol eh karena it u, diperl ukan ant isipasi dan kesiagaan yang t inggi agar penyebaran hama dan penyakit sert a organisme pengganggu t ersebut dapat dicegah.

Upaya mencegah masuknya ke dal am, dan t ersebarnya dari suat u area ke area l ain di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia hama dan penyakit hewan, hama dan penyakit ikan, sert a organisme pengganggu t umbuhan yang memil iki pot ensi merusak kel est arian sumberdaya al am hayat i t ersebut dil akukan mel al ui karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan ol eh Pemerint ah. Sesuai dengan ket ent uan int ernasional , bangsa Indonesia j uga memil iki kewaj iban unt uk mencegah kel uarnya hama dan penyakit hewan, hama dan penyakit ikan, sert a organisme pengganggu t umbuhan dari wil ayah negara Republ ik Indonesia. Ol eh karena it u, penyel enggaraan karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan merupakan sal ah sat u wuj ud pel aksanaan kewaj iban int ernasional t ersebut .

Pent ingnya peranan karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan memerl ukan l andasan hukum yang j el as, t egas dan menyel uruh guna menj amin kepast ian hukum dal am bent uk undang-undang sebagai dasar penyel enggaraannya.

(26)

t umbuhan dewasa ini yait u Undang-undang Nomor 2 Tahun 1961 t ent ang Pengel uaran dan Pemasukan Tanaman dan Bibit Tanaman, Undang-undang Nomor. 6 Tahun 1967 t ent ang Pokok-pokok Pet ernakan dan Kesehat an Hewan, sert a Undang-undang Nomor 9 Tahun 1985 t ent ang Perikanan, t idak secara l engkap at au konkrit mengat ur masal ah karant ina hewan, ikan, at au t umbuhan, sehingga t idak mampu menj awab permasal ahan-permasal ahan yang t imbul di bidang perkarant inaan hewan, ikan, at au t umbuhan.

Sehubungan dengan hal -hal di at as, dipandang perl u unt uk mengat ur secara l engkap karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan dal am suat u Undang-undang.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Angka 1

Cukup j el as Angka 2

Cukup j el as Angka 3

Cukup j el as Angka 4

Cukup j el as Angka 5

Cukup j el as Angka 6

(27)

bahan biol ogik, makanan ikan, bahan pembuat makanan t ernak dan/ at au ikan, sarana pengendal ian hayat i, biakan organisme, t anah, kompos at au media pert umbuhan t umbuhan l ainnya, dan vekt or.

Angka 7

Pengert ian hewan, t ermasuk hewan yang dil indungi menurut perat uran perundang-undangan yang berl aku.

Angka 8

Pengert ian bahan asal hewan t ermasuk diant aranya daging, susu, t el or, bul u, t anduk, kuku, kul it , t ul ang, mani.

Angka 9

Pengert ian hasil bahan asal hewan t ermasuk diant aranya daging rebus, dendeng, kul it yang disamak set engah proses, t epung t ul ang, t ul ang, darah, bul u hewan, kuku dan t anduk, usus, pupuk hewan dan organ-organ, kel enj ar, j aringan, sert a cairan t ubuh hewan.

Angka 10

Pengert ian ikan mel iput i : a. ikan bersirip (Pisces);

b. udang, raj ungan, kepit ing dan sebangsanya (Crust acea);

c. kerang, t iram, cumi-cumi, gurit a, siput dan sebangsanya (Mol l usca);

d. ubur-ubur dan sebangsanya (Coel ent erat a);

e. t ripang, bul u babi dan sebangsanya (Echinodermat a); f . kodok dan sebangsanya (Amphibia);

g. buaya, penyu, kura-kura, biawak, ul ar air dan sebangsanya (Rept il ia);

(28)

(Mammal ia);

i. rumput l aut dan t umbuh-t umbuhan l ain yang hidupnya di dal am air (Al gae);

j . biot a perairan l ainnya yang ada kait annya dengan j enis-j enis t esebut di at as, t ermasuk ikan yang dil indungi

Angka 11

Pengert ian t umbuhan t ermasuk t umbuhan yang dil indungi, kecual i rumput l aut dan t umbuh-t umbuhan l ain yang hidupnya di dal am air (Al gae).

Angka 12 Cukup j el as Angkat 13

Cukup j el as

Pasal 2

Dengan dianut nya asas kel est arian sumberdaya al am hayat i hewan, ikan, dan t umbuhan, berart i penyel enggaraan karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan harus semat a-mat a dit uj ukan unt uk mel indungi kel est arian sumber daya al am hayat i hewan, ikan, dan t umbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina, dan t idak unt uk t uj uan-t uj uan l ainnya.

Pasal 3 Huruf a

(29)

Pengert ian area mel iput i daerah dal am suat u pul au, at au pul au, at au kel ompok pul au di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia yang dikait kan dengan pencegahan penyebaran hama dan penyakit dan organisme pengganggu.

Huruf c Cukup j el as Huruf d

Cukup j el as

Pasal 4

Cukup j el as

Pasal 5

Sert if ikat kesehat an dikel uarkan ol eh pej abat yang berwenang. Dianggap t el ah dimasukkan ke dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia apabil a t el ah dibebaskan dari t empat -t empat . dil akukannya t indakan karant ina at au t el ah dil al ul int asbebaskan di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia.

Pasal 6

Dianggap t el ah dimasukkan ke suat u area dari area l ain di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia apabil a t el ah dibebaskan dari t empat -t empat dil akukannya t indakan karant ina at au t el ah dil al ul int asbebaskan di area t uj uan di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia.

(30)

area l ain di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia.

Pasal 7 Ayat (1)

Dianggap t el ah dikel uarkan dari wil ayah negara Republ ik Indonesia apabil a t el ah dimuat dal am suat u al at angkut di t empat -t empat pengel uaran unt uk dibawa ke suat u t empat l ain di l uar wil ayah negara Republ ik Indonesia.

Ayat (2) Cukup j el as

Pasal 8

Kewaj iban t ambahan yang dit et apkan ol eh Pemerint ah ant ara l ain berupa :

a. pemberian perl akuan t ert ent u t erhadap media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina di negara asal , at au

b. pengenaan t indakan karant ina di negara ket iga, at au

c. larangan dit urunkannya media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, at au organisme pengganggu t umbuhan karant ina yang akan dimasukkan ke dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia di negara t ert ent u apabil a al at angkut yang membawanya t ransit di negara t ersebut , at au

(31)

Pasal 9 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Tindakan karant ina dal am ayat ini dapat dikenakan set el ah dil akukan pemeriksaan pendahul uan t erhadap dokumen barang yang kemudian disesuaikan dengan daf t ar hama dan penyakit ikan karant ina, organisme pengganggu t umbuhan karant ina, media pembawa hama dan penyakit ikan karant ina, at au media pembawa organisme pengganggu t umbuhan karant ina.

Ayat (3) Cukup j el as

Pasal 10 Huruf a

Cukup j el as Huruf b

Cukup j el as Huruf c

Cukup j el as Huruf d

(32)

perl akuan secara biol ogi ant ara l ain dengan serum dan vaksin. Huruf e

Cukup j el as Huruf f

Cukup j el as Huruf g

Cukup j el as Huruf h

Pembebasan dal am t indakan karant ina mencakup pembebasan ke l uar at au masuknya media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina, hama dan penyakit ikan karant ina, dan organisme pengganggu t umbuhan karant ina dari at au ke dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia, sert a dari suat u area ke area l ain di dal am wil ayah negara Republ ik Indonesia. Pembebasan kel uarnya disert ai sert if ikat kesehat an, sedangkan pembebasan masuknya disert ai sert if ikat pel epasan.

Pasal 11 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Penyakit karant ina yang membahayakan kesehat an manusia diant aranya mel iput i penyakit karant ina sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang Nomor 1 Tahun 1962 t ent ang Karant ina Laut dan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1962 t ent ang Karant ina Udara, yait u :

(33)

c. demam kuning (yel l ow f ever); d. cacar (smal l pox);

e. t yphus bercak wabah, t yphus exant hemat icus inf ect iosa (l ouse borne t yphus);

f . demam bal ik-bal ik (l ouse borne rel apsing f ever).

Apabil a dal am pemeriksaan media pembawa hama dan penyakit hewan karant ina at au hama dan penyakit ikan karant ina dit emukan penyakit karant ina, pet ugas karant ina di t empat pemasukan at au pengel uaran mel akukan koordinasi dengan dokt er kesehat an pel abuhan.

Pasal 12

Cukup j el as

Pasal 13 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 14 Ayat (1)

Persyarat an karant ina bel um sel uruhnya dipenuhi apabil a misal nya bel um dil engkapi dengan sert if ikat kesehat an at au surat ket erangan t ert ent u sebagai kewaj iban t ambahan.

(34)

Cukup j el as

Pasal 15

Cukup j el as

Pasal 16 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Ket ent uan ini menegaskan, bahwa pemusnahan yang dil akukan membebaskan inst ansi dan pet ugas yang bert anggung j awab di bidang karant ina hewan, ikan, dan t umbuhan dari segal a t unt ut an hukum.

Pasal 17

Cukup j el as

Pasal 18

Cukup j el as

Pasal 19 Ayat (1)

Sert if ikat pel epasan dikel uarkan ol eh pet ugas karant ina sesuai bidangnya masing-masing.

(35)

Ayat (2)

Sert if ikat kesehat an dikel uarkan ol eh pet ugas karant ina sesuai bidangnya masing-masing.

Khusus sert if ikat kesehat an karant ina hewan dikel uarkan ol eh dokt er hewan pet ugas karant ina.

Pasal 20 Ayat (1)

Tindakan karant ina di t empat pemasukan dan/ at au pengel uaran di l uar inst al asi karant ina dil akukan ant ara l ain di kandang, gudang at au t empat penyimpanan barang pemil ik, al at angkut , kade yang l et aknya di dal am daerah pel abuhan l aut , pel abuhan sungai, pel abuhan penyeberangan, bandar udara, kant or pos, dan pos perbat asan dengan negara l ain.

Ayat (2) Cukup j el as Ayat (3)

Cukup j el as

Pasal 21

Cukup j el as

Pasal 22 Ayat (1)

(36)

memberikan sebagian biaya t ersebut kepada pihak pengguna j asa dan/ at au sarana karant ina yang disediakan ol eh Pemerint ah. Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 23 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 24

Cukup j el as

Pasal 25

Termasuk dal am pengert ian media pembawa l ain adal ah sampah, ant ara l ain sisa-sisa makanan yang mengandung bahan asal hewan, ikan, t umbuhan, sisa makanan hewan, dan kot oran hewan.

Pasal 26

Cukup j el as

Pasal 27

(37)

Pasal 28

Cukup j el as

Pasal 29

Cukup j el as

Pasal 30 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as Ayat (3)

Cukup j el as Ayat (4)

Cukup j el as

Pasal 31 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as Ayat (3)

(38)

Pasal 32

Cukup j el as

Pasal 33

Cukup j el as

Pasal 34

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan batasan perilaku dari Skinner tersebut, maka perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan

Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar matematika adalah hasil usaha yang diperoleh siswa melalui proses belajar pada operasi hitung campuran meng- gunakan model

kelompok) diberikan tugas untuk mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada terkait agribisnis dan peluang usaha  Mahasiswa mendiskusikan dalam kelompok (4-5

Mahasiswa mampu memahami karakteristik riil sistem elektro melalui percobaan dalam laboratorium yang merupakan implementasi teori yang diperoleh.

• Jika akurasi menjadi pertimbangan utama, perlu digunakan sampling design yang menghasilkan sampel yang paling presisi. Tapi biayanya bisa jadi

Langkah awal dalam menganalisis data adalah melakukan reduksi data, hal ini dilakukan untuk memudahkan bagi peneliti memahami dan menelaah data yang telah

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 32 yaitu: Pendidikan khusus (pendidikan luar biasa) merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki

Ultra Sound dan Infra Red dapat mengurangi nyeri tekan pada lateral pergelangan tangan kanan, adanya nyeri gerak saat ekstensi dan abduksi ibu jari kanan. Terapi