TTL : Subang, 15 Desember 1958
ALAMAT KANTOR : Jl. H.R.Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Jakarta TELP. KANTOR : 021 – 5201590 ext. 8212
E-MAIL : dettie_bs@yahoo.com
JABATAN
Direktur Pelayanan Kefarmasian (Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan)
RIWAYAT JABATAN
Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian
Direktur Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian
RIWAYAT PENDIDIKAN
Sarjana Farmasi – Universitas Padjajaran Profesi Apoteker – Universitas Padjajaran
Dra. R. Dettie Yuliati, Apt, MSi
Direktur Pelayanan Kefarmasian
Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
GERAKAN MASYARAKAT CERDAS DAN BIJAK
MENGGUNAKAN OBAT/ ANTIBIOTIKA MENUJU INDONESIA
SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Disampaikan pada Seminar Nasional
Penggunaan Obat/ Antibiotika Secara Rasional oleh Masyarakat Diselenggarakan oleh KAGAMA dan INRUD Indonesia,
VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas
Hidup Manusia Indonesia TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya
• Pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan
• Promotif
preventif sebagai pilar utama upaya kesehatan
• Pemberdayaan masyarakat
Indikator
• Kota Sehat
• Kecamatan Sehat
• Desa Sehat
PARADIGMA SEHAT
PROGRAM
Peningkatan Akses Peningkatan Mutu
Indikator
• Jumlah kecamatan yang minimal
memiliki 1 Puskesmas terakreditasi
• Jumlah Kabupaten/ Kota yang minimal memiliki 1 RSUD yang terakreditasi
PENGUATAN YANKES
PROGRAM Benefit
Sistem Pembiayaan : asuransi – Gotong royong Kendali mutu & biaya Sasaran : PBI-non PBI
JKN
Tanda
kepesertaan KIS – Kartu BPJS
Indikator
Total Coverage
Perguruan tinggi
Fasyankes
Stakeholder lain
Pemerintah
Pusat/daerah
Masalah
DALAM 30 TAHUN TERAKHIR ....
TERJADI PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT
DENGAN
PERILAKU
MANUSIA
TAHUN
1990
:Tekanan darah
tinggi, stroke,
jantung, kanker,
kencing manis
PENYAKIT
MENULAR
Infeksi Saluran
Pernapasan Atas,
Tuberkulosis, Diare
SEJAK
2010
:PENYAKIT
TIDAK MENULAR
OLEH SEBAB ITU...
PENYAKIT TIDAK MENULAR PERLU DICEGAH
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT (GERMAS)
Suatu
tindakan yang sistematis dan terencana
yang dilakukan
secara
TUJUAN
AGAR MASYARAKAT
BERPERILAKU SEHAT
SEHINGGA BERDAMPAK PADA :
Kesehatan
Terjaga Biaya untukberobat berkurang Produktif Lingkungan
SIAPA YANG MELAKSANAKAN ?
Seluruh lapisan masyarakat
Keluarga
Mempraktekkan pola
hidup sehat sehari-hari
Masyarakat Individu
Dunia Usaha Akademisi
Menggerakkan institusi
dan organisasi
masing-masing
Organisasi Masyarakat
Pemerintah Pusat dan
Daerah
Menyediakan : kurikulum
pendidikan, fasilitas olahraga, sayur dan buah, fasilitas
kesehatan, transportasi,
Kawasan Tanpa Rokok, taman untuk beraktivitas, Iklan
PERAN AKADEMISI
Pendidikan
Penelitian dan Pengembangan
Pengabdian Masyarakat
Adanya kurikulum terkait penggunaan obat rasional termasuk penggunaan antibiotik
Edukasi & pemberdayaan masyarakat dengan GeMa CerMat
TRI DARMA PERGURUAN TINGGI:
35,20% 64,80%
Menyimpan Obat/OT
Tidak Menyimpan Obat/OT
35,7 82,0 27,8 15,7 6,4 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
OK OB AB OT OTT
OK OB AB OT OTT
OT = Obat Tradisional
OTT = Obat Tidak
Teridentifikasi OK = Obat Keras
OB = Obat Bebas
AB = Antibiotik
35,2 % rumah tangga
menyimpan obat*
* Untuk berbagai keperluan: dalam pengobatan, persediaan, obat sisa
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013
1. SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
Pilih obat
Ada masalah kesehatan
dalam keluarga
Beli obat
Minum obat
Lebih dari 60 % masyarakat
melakukan swamedikasi
Tidak disertai pengetahuan
dan informasi yang
memadai tentang obat
Penggunaan obat tidak
rasional, termasuk
Antibiotik
2.PENGGUNAAN ANTIBIOTIK OLEH MASYARAKAT
Pembelian antibiotik secara
bebas, tanpa resep dokter
Tidak patuh terhadap
petunjuk penggunaan
antibiotik (dosis
kurang/lebih, waktu
pemakaian tidak tepat,
tidak menyelesaikan
program terapi)
Berbagi antibiotik dengan
orang lain
Resistensi
Antimikroba
Kemampuan mikroba untuk
bertahan hidup terhadap
efek antimikroba sehingga
tidak efektif dalam
penggunaan klinis.
3. MASALAH RESISTENSI ANTIMIKROBA
Mengancam upaya pencegahan dan pengobatan efektif untuk berbagai
infeksi yang terus meningkat, yang disebabkan oleh bakteri, parasit,
virus dan jamur
Secara global 480,000 orang mengalami MDR TB/tahun
mempersulit pemberantasan infeksi HIV dan malaria
Mutu
pelayanan
kesehatan
menurun,
karena
lama
perawatan
memanjang, resiko kematian tinggi
Mengancam upaya pengobatan modern (seperti operasi
open heart
,
transplantasi organ)
Inovasi
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Penggunaan Obat Rasional
Pencanangan
GeMa CerMat
oleh Menkes RI
Jakarta, 13 Nov
2015
PROGRAM
IND
ONE
SIA
SEH
AT
PILAR 1
-PARADIGMA SEHAT
PROGRAM; - Promotif
- Pemberdayaan Masyarakat
- Keterlibatan Lintas Sektor
PILAR 2 – PENGUATAN YANKES
PROGRAM;
- Peningkatan Akses Terutama Pada FKTP - Optimalisasi Sistem
Rujukan
- Peningakatan Mutu
PILAR 3 – JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL
PROGRAM; - Benefit
- Sistem Pembiyaan - Kendali Mutu &
Kendali Biaya
- Sasaran: PBI & Non PBI KELUARGA
SEHAT
APOTEKER AoC:
Melayani Dengan Hati
PENGELOLAAN OBAT DI RUMAH TANGGA
4 T: Tepat Indikasi Tepat Cara Pakai Tepat Durasi Tepat Dosis Progr am Ruj u k Bal ik (P R B )
Obat sesusi dengan Fornas:
Hipertensi; amlodipin, nefedipin. Diabetes: glibenklamid,
Landasan Hukum GeMa CerMat
PERPRES NO.02 / 2015 RPJMN TAHUN 2015-2019
RENSTRA KEMENKES RI TAHUN 2015-2019
GERMAS
(GERAKAN MASYRAKAT HIDUP SEHAT)
INSTRUKSI PRESIDEN 01 TAHUN 2017
PIS (PROGRAM INDONESIA SEHAT), PK (PENDEKATAN KELUARGA)
PMK 03 TAHUN 2016
GEMA CERMAT
(GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT)
Definisi*
18
*SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/427/2015
Upaya bersama
pemerintah dan masyarakat melalui
rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan
kepedulian, kesadaran, pemahaman
dan
Meningkatnya
pemahaman
dan
kesadaran
masyarakat
tentang pentingnya
penggunaan obat secara benar
Meningkatnya
kemandirian dan perubahan perilaku
masyarakat dalam penggunaan obat secara benar
Sasaran GeMa CerMat
SELURUH MASYARAKAT
Lembaga
pemerintah
terkait
Organisasi
profesi
kesehatan
Organisasi masyarakat, kewanitaan, kepemudaan
Institusi pendidikan,
akademis
Peningkatan
kesadaran,
pengetahuan
dan
keterampilan
masyarakat tentang :
penggunaan obat
secara
benar,
termasuk
cara
memilih, memperoleh, menyimpan
dan
membuang obat
secara
benar
di rumah tangga
perilaku
Termasuk
obat bebas (OTC)
dalam swamedikasi dan
obat keras
(ethical)
yang diperoleh melalui resep dokter
Prinsip
BENAR
--> sesuai
petunjuk tenaga kesehatan
dan
referensi
yang tepat dan akurat,
bukti ilmiah terkini
, termasuk
informasi
pada kemasan
obat
REGULASI
DAN
ADVOKASI
EDUKASI DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KOMUNIKASI
DAN
PUBLIKASI
OPTIMALISASI
PERAN
TENAGA
KESEHATAN
Talk show
Penyuluhan
Metode interaktif
Metode lain yang
menarik
Metode Edukasi Masyarakat: Pendekatan
Interaktif (dua arah)
CBIA
•
Diupayakan peserta aktif dan dikemas menarik
•
Proses Belajar Mandiri (
Self Learning Process)
•
Tutor/fasilitator hanya sebagai pemicu diskusi
•
Narasumber berfungsi menjelaskan hal-hal yang
Metode Edukasi Masyarakat:
Pendekatan Interaktif (permainan)
Door Stop
Temu Media /
press conference
Antibiotik hanya dapat
diperoleh dengan resep
dokter
Media Cetak
Poster
Baca informasi
pada kemasan
obat
Pasien/masy aktif mencari
informasi
Merchandise
Gantungan Kunci
PIN
Penyebaran Informasi melalui
Media Sosial
Akun
Fanpage
Tujuan : untuk menyebarkan informasi tentang POR pada masyarakat secara lebih luas
Hasil :
Respon
positif
dari
masyarakat
dan
tenaga kesehatan.
Terlihat dari jumlah follower yang terus
meningkat (per
24/03/17
12.688
orang
fans, dan terus bertambah), komentar
dukungan, postingan dan gambar dishare
12.688
Fanpage Fb : Cerdas Gunakan Obat
Penyebaran Informasi di Komunitas
(kampanye publik) (1)
GeMa CerMat sbg program unggulan Ditjen
Farmalkes dan ditampilkan pada Puncak
HKN-51 di Car Free Day Jakarta 2016,
bersama Wapres, Menko PMK & Menkes
dan jajaran Kemkes
Penyebaran Informasi di Komunitas
(kampanye publik) (2)
Sosialisasi GeMa CerMat di
4 stasiun KRL Jabodetabek
secara serentak, bekerja
sama dengan komunitas
Agent of Change
(AoC) GeMa
CerMat
ditunjuk
oleh Kementerian
Kesehatan, Dinas
Kesehatan atau
organisasi profesi
Adalah Tenaga Kesehatan yang memiliki
komitmen dan kemampuan mempengaruhi
perilaku masyarakat dan tenaga kesehatan
dalam rangka pemberdayaan masyarakat
untuk meningkatkan penggunaan obat secara
rasional.
Bekerjasama dgn org profesi kesehatan dalam
pemenuhan
tenaga kesehatan
sebagai
motivator, edukator, dan agen perubahan
(
agent of change, AoC
) dan memberikan SKP
Pengabdian Masyarakat
Sasaran Strategis
Global Action Plan on
Antimicrobial Resistance (GAP - AMR)
Meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman tentang Resistensi Antimikroba (komunikasi resiko dan edukasi)
Meningkatan pengetahuan melalui surveilans dan penelitian
Menurunkan kejadian infeksi melalui higiene yang efektif, pencegahan dan pengendalian Infeksi
Mengoptimalkan penggunaan antimikroba pd manusia dan hewan/pertanian
Menjamin investasi yang berkelanjutan melalui penelitian dan pengembangan antimikroba
2
3
4
1. Program Imunisasi, PHBS Pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Pembentukan Komite Pengendalian
Resistensi Antimikroba (KPRA) Nasional (Kepmenkes No.
HK.02.02/MENKES/273/2014)
3. Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba (PPRA) di RS (Permenkes Nomor 8 Tahun 2015)
4. Peta Strategi Program PRA 2015-2019
1. REGULASI/KEBIJAKAN
PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
5. Pembatasan penyediaan Antimikroba (khususnya Antibiotika) melalui FORNAS 6. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika
(PMK Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011) 7. Pedoman Pelayanan Kefarmasian dalam
Terapi Antibiotika
8. Peraturan/pedoman terkait PPRA dan PPI 9. Regulasi dan kebijakan bidang produksi,
distribusi dan penyerahan obat, untuk
•
Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat
•
Penyebaran Informasi melalui berbagai Media
•
Seminar awam untuk Masyarakat
•
Workshop Penggunaan Antimikroba secara Bijak
& TOT untuk Tenaga Kesehatan (Tim PPRA)
2. EDUKASI/PEMBINAAN
•
Peningkatan kapasitas Laboratorium
•
Peningkatan kapasitas Tenaga Kesehatan
•
Advokasi Implementasi Pedoman & Fornas
•
Monev Peresepan Antibiotika di
Puskesmas (indikator kinerja POR)
•
Advokasi kepada lintas K/L, organisasi
•
Advokasi kepada Perguruan Tinggi
•
Penelitian/kajian terkait AMR dan AMU
3. MANAJERIAL
Mendapatkan antibiotik hanya
dengan
resep dokter
Menggunakan antibiotik
sesuai
petunjuk
penggunaan dari tenaga
kesehatan
Tidak berbagi Antibiotik dgn orang lain
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK oleh
MASYARAKAT
PENUTUP
1. Pemerintah
telah
melakukan
berbagai
upaya
peningkatan
penggunaan obat rasional (POR) dan pengendalian resistensi
antimikroba khususnya antibiotik.
2. Penggunaan antibiotik secara tidak tepat oleh masyarakat dapat
menyebabkan resistensi bakteri.