Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Jurusan Komputer dan Teknik Jaringan di
SMK Pasundan 1 Cimahi )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat dari
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer
Disusun oleh: Rizki Hikmawan
0608509
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Jurusan Komputer dan Teknik Jaringan di SMK Pasundan 1 Cimahi )
Disusun Oleh: Rizki Hikmawan
0608509
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Dr. Enjang Ali Nurdin, M. Kom NIP. 1967 1121 1991 0110 01
Pembimbing II
Drs. Waslaluddin, M. T NIP. 1963 02071991 0310 02
Mengetahui:
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas Pendidikan Matematika dan Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengaruh Metode Pembelajaran
Unplugged dalam Konsep Dasar Hasil
Belajar Siswa SMK Kelas X
Oleh
Rizki Hikmawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Rizki Hikmawan 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Jurusan Komputer dan Teknik Jaringan di SMK Pasundan 1 Cimahi )
Oleh: Rizki Hikmawan
Abstrak
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan metode pembelajaran unplugged dalam kegiatan belajar mengajar terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran yang membahas salah satu konsep dasar TIK yaitu bilangan biner. Penelitian dilakukan di sebuah sekolah sample, dengan responden siswa SMK. Metode penelitian menggunakan Quasy Eksperimen Design, dimana sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran unplugged sedangkan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dari penelitian ini didapat hasil berupa peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingan dengan kelas kontrol. Dilihat dari analisis indeks gain dimana kelas eksperimen memiliki rata-rata N-Gain dengan nilai indeks 0.567, lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan rata-rata N-Gain sebesar 0.277. Berdasarkan rekapitulasi N-Gain, persentase siswa kelas eksperimen yang mengalami peningkatan hasil belajar dalam kategori sedang dan tinggi berturut-turut sebesar 55% dan 30%, sedangkan kelas kontrol berturut-turut 30% dan 20%. Hal ini diperkuat oleh hasil dari uji hipotesis wilcoxon yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang diakibatkan oleh perbedaan penggunaan metode pembelajaran yang digunakan karena hasil nilai probabilitas yang didapat adalah 0.026.
ii
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Jurusan Komputer dan Teknik Jaringan di
SMK Pasundan 1 Cimahi )
By:
Rizki Hikmawan
Abstract
This study aimed to determine the extent of the influence of the use of learning methods unplugged the teaching and learning activities on student learning outcomes in subjects that addresses one of the fundamental concepts of TIK is a binary number. The study was conducted in a school sample, with respondent’s vocational students. The research method used Quasy Experimental Design, where samples were divided into two groups: experimental classes and control classes. Experimental class learning methods unplugged while the control class using conventional learning methods. From the research results obtained by increasing student learning outcomes in the experimental class higher compared with the control class. Judging from the analysis of the index gain where the experimental class had an average N-Gain with an index value of 0.567, higher than the control class with an average Gain for 0.277. Based recapitulation N-Gain, the percentage of experimental class students increased learning outcomes in the medium and high categories, respectively for 55% and 30%, while the control class respectively 30% and 20%. This was confirmed by the results of the Wilcoxon test hypothesis states that there is a difference between the results of experiments with classroom learning control classes due to differences in the use of learning methods are used because the probability value obtained was 0.026.
Halaman
ABSTRAK……… i
PERNYATAAN……… ii
KATA PENGANTAR……….. . iii
DAFTAR ISI………. v
DAFTAR TABEL……… vii
DAFTAR GAMBAR……… viii
DAFTAR LAMPIRAN……… ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….. 1
B. Rumusan Masalah ………... 5
C. Batasan Masalah ……….. 6
D. Tujuan Penelitian………... 6
E. Manfaat Penelitian ……….. 7
F. Hipotesis……….. 7
G. Definisi Operasional………. 8
BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar……….. 10
B. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi……… 15
C. Konsep Dasar TIK……….... 19
D. Metode CS Unplugged………. 23
1. Aktifitas Binary Number……… 25
2. Aktifitas Image Representation……… 28
vi Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian……… 33
2. Desain penelitian………. 35
B. Populasi dan Sampel………. 36
C. Instrumen Penelitian………. 37
1. Analisis Validitas Soal………. 38
2. Analisis Reliabilitas Soal……….. 39
3. Analisis Daya Pembeda Soal……… 40
4. Analisis Indeks Kesukaran Soal……… 42
D. Prosedur Penelitian………. 43
E. Teknik Analisis Data……..……… 46
1. Uji Normalitas……….. 46
2. Uji Homogenitas……….. 47
3. Analisis Indeks Gain……… 47
4. Uji Hipotesis………..………... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……… 52
1. Data hasil Pretest dan Postest……… 52
2. Analisis Indeks Gain ………. 57
3. Uji Hipotesis (Uji Wilcoxon)………. 59
B. Pembahasan ………..……….. 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 69
B. Saran……… 70
DAFTAR PUSTAKA……… 71
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi
keberadaan media pembelajaran dalam dunia pendidikan. Teknologi
telah menjadi suatu kebutuhan pokok dalam perkembangan media
pembelajaran. Dalam kehidupan masyarakat yang sudah semakin
tergantung pada informasi, maka proses pembelajaran yang
berkualitas tinggi menjadi sesuatu yang tidak dapat diabaikan lagi.
Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Kejuruan (SMK) idealnya
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yaitu, laboratorium
komputer. Sementara saat ini tidak semua SMA memiliki
laboratorium komputer, sehingga guru sulit untuk memberikan
penjelasan terkait suatu materi yang berhubungan dengan komputasi.
Brigss (Widaningsih, 2011) berpendapat bahwa media pada
hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau
menyempurnakan isi pembelajaran. Sehingga berdasarkan pengertian
tersebut, media pembelajaran tidak selalu harus menggunakan
teknologi terbaru. Menurut Gerlach dan Ely (Arsyad, 2004) ciri media
2
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa
atau objek.
b. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan
kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
pengambilan gambar time-lapse recording.
c. Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui suatu
tampilan yang terintegrasi dan secara bersamaan objek dapat
menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu.
Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik jika siswa berinteraksi
dengan semua alat inderanya. Guru berupaya menampilkan rangsangan
(stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat
indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, semakin
besar pula kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat
dipertahankan dalam ingatan siswa.
Masalah lain yang menarik diamati adalah pembelajaran TIK di
tingkat SMA / SMK cenderung mengarahkan siswa agar terampil
menggunakan aplikasi yang ada dalam Komputer, bukan memahami
bagaimana cara Komputer bekerja. Sehingga sering dianggap
pembelajaran TIK sukses apabila siswa terampil menggunakan
aplikasi, walaupun tidak paham dasar-dasar bagaimana aplikasi itu
Kondisi inilah yang menarik peneliti untuk mengkaji suatu
pendekatan yang berbeda agar masalah keterbatasan sarana dan
prasarana pembelajaran (laboratorium komputer) dan siswa dapat
lebih memahami bagaimana cara komputer bekerja.
Tim Bell (2008) menyatakan bahwa cs-unplugged dikembangkan
agar tidak terjadi ketergantungan pada teknologi pada proses
pembelajaran dan agar ilmu komputer juga dapat menarik bagi
kalangan yang tidak mengerti komputer. Menurut Tomohiru Nishida
(Widaningsih, 2011), berdasarkan definisi dari cs-unplugged,
komputer tidak digunakan secara langsung pada aktivitas-aktivitas
yang ada sehingga tidak dibutuhkan secara kemampuan memprogram
dan kepemilikan sebuah komputer sebagai prasayarat mempelajari
ilmu komputer.
Kathreine Gunion (2008) berpendapat bahwa aktivitas yang ada pada
unplugged membutuhkan pemecahan masalah secara kelompok yang
aktivitasnya mengajarkan dasar dari ilmu komputer tanpa penggunaan
teknologi secara langsung. Brett Wart (Nurjaman, 2011), mengungkapkan
bahwa cs-unplugged dikembangkan untuk mengajarkan konsep-konsep ilmu
komputer tanpa menggunakan komputer.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Metode CS-unplugged atau
biasa disebut Metode Unplugged adalah metode pembelajaran yang tidak
menggunakan komputer sebagai alat bantu ajar dan metode pembelajaran ini
4
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metode ini memungkinkan guru untuk bisa melakukan proses pembelajaran
tentang TIK tanpa harus menggunakan media komputer.
Aktifitas-aktifitas metode unplugged masih terus berkembang
untuk memecahkan masalah bagaimana cara agar siswa dapat
memahami cara kerja komputer tanpa harus menggunakan komputer.
Pada skripsi ini yang dipilih adalah aktifitas tentang binary number
dan image representation. Aktifitas binary number perlu dipelajari
karena bilangan biner merupakan konsep dasar bagaimana cara sebuah
komputer berkomunikasi.
Sedangkan aktifitas image representation, peneliti pilih karena
keingintahuan peneliti terhadap respon dan minat siswa terhadap
bagaimana cara komputer, yang sebelumnya telah diketahui
menggunakan bilangan biner untuk menyimpan dan memindahkan
data, dapat menyimpan dan merepresentasikan sebuah gambar.
Dari uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih
dalam tentang Pengaruh Metode Pembelajaran Unplugged terhadap
Hasil Belajar Siswa dalam Konsep Dasar TIK. Peneliti tertarik untuk
membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran konvensional dengan siswa yang menggunakan metode
pembelajaran unplugged dan tidak berhadapan langsung dengan
komputer. Apabila hasilnya sama atau lebih baik, tentu metode
unplugged ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini pada dasarnya ingin membandingkan “bagaimana
peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran unplugged dibandingkan siswa yang yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional?”
Agar penelitian ini tidak melebar ke pemahaman yang lain, maka
dibuat identifikasi rumusan masalah yang diuraikan menjadi
pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran unplugged lebih baik dibandingkan siswa yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional?
2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan belajar siswa yang
menggunakan metode pembelajaran unplugged dengan
pembelajaran konvensional?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian menjadi terarah, maka diperlukan batasan masalah
mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. Sehingga ruang
lingkup masalah yang diteliti dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah siswa kelas X SMK
6
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran TIK dengan materi
bilangan biner.
3. Aktivitas CS-unplugged yang akan dilakukan adalah aktivitas
binary number dan image representation.
4. Hasil belajar yang diukur adalah aspek kognitif siswa berupa
soal pilihan ganda dengan jumlah 20 soal .
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode pembelajaran unplugged terhadap peningkatan hasil
belajar siswa pada materi bilangan biner dibandingkan dengan siswa yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
alternatif dalam upaya perbaikan pembelajaran, antara lain:
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan pemahaman siswa, khususnya dalam materi
bilangan biner
b. Merangsang ketertarikan siswa untuk tidak hanya bisa
menjalankan sebuah aplikasi di komputer, tetapi lebih
memahami bagaimana cara komputer bekerja
c. Merangsang motivasi siswa dalam mempelajari mata pelajaran
TIK karena siswa diajak berpartisipasi dan dibawa dalam proses
2. Bagi Guru
a. Memberikan alternatif dalam pembelajaran dan inovasi dalam
dunia pendidikan.
b. Mendorong guru untuk lebih kreatif dalam memberikan materi
kepada siswa melalui sumber belajar yang digunakan.
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul (Arikunto, 2006).
Dari rumusan masalah yang sebelumnya telah diuraikanm maka
terdapat hipotesis sebagai berikut:
1. H0: Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran
unplugged sama dibandingkan dengan hasil belajar siswa
menggunakan metode pembelajaran konvensional .
H1: Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran
unplugged lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar
siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional
2. H0: Tidak terdapat peningkatan hasil belajar antara siswa yang
dalam pembelajarannya menggunakan metode unplugged
dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode
pembelajaran konvensional
3. H1: Terdapat peningkatan hasil belajar antara siswa yang dalam
8
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa yang pembelajarannya menggunakan metode
pembelajaran konvensional
G. Definisi Operasional
1. Metode Unplugged adalah metode pembelajaran yang dikhususkan untuk
mata pelajaran TIK dan tidak menggunakan komputer sebagai alat bantu
ajar. Aktifitas unplugged yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Aktifitas binary number
Pada intinya merupakan langkah-langkah penyampaian
materi bilangan biner pada siswa dengan proses yang
menyenangkan dan merangsang keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. Penyampaian materi dirancang untuk tidak
menggunakan media komputer.
b. Aktifitas image representation
Pada intinya merupakan langkah-langkah yang menjelaskan
pada siswa salah satu contoh kejadian sebuah komputer
mengkonversi bilangan biner menjadi sebuah gambar. Siswa
dirangsang untuk ikut aktif dan dibawa pada proses
pembelajaran yang menyenangkan. Materi disampaikan tidak
menggunakan media komputer.
2. Metode Pembelajaran Konvensional adalah dari kegiatan pembelajaran
dengan hanya bergantung pada intruksi atau perintah guru. Ujang Sukandi
pembelajaran konvensional) merupakan pendeketan pembelajaran yang
ditandai dengan guru lebih banyak mengajarkan konsep-konsep ilmu
pengetahuan bukan kompetensi siswa, sehingga siswa mengetahui bukan
mampu melakukan sesuatu.
3. Hasil Belajar Siswa adalah adalah kemampuan, sikap dan
keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan
yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan
menggunakan alat atau teknik tertentu untuk suatu kepentingan penelitian.
Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan
dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi
(Donald & kawan-kawan: 2007).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasy
Eksperimen Design. Metode penelitian ini mempunyai kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen
(Sugiyono, 2008). Dengan adanya kelompok lain yang dinamakan
kelompok pembanding ini, maka akibat yang diperoleh dari
perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan
yang tidak mendapat perlakuan (Arikunto, 2002:79). Menurut
Arikunto (2009:86), yang dimaksud dengan persyaratan dalam
eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal
eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan.
Menurut Mohammad Ali (Rosita, 2010), eksperimen quasi hampir
penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan
random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada
(intact group). Kelas eksperimen dengan menggunakan metode belajar
berupa metode pembelajaran unplugged sedangkan kelas kontrol
menggunakan metode konvensional. Pengambilan sampel dilakukan tidak
secara random, melainkan dengan cara pengambilan sampel bertujuan
(purposive sampling).
Alasan tidak dilakukannya penugasan random ini disebabkan
peneliti tidak mungkin mengubah kelas yang sudah ada
sebelumnya sehingga peneliti dapat menemukan subjek penelitian
yang mana saja yang masuk kedalam kelompok-kelompok
eksperimen. Kelompok-kelompok yang berada dalam satu kelas
biasanya sudah seimbang sehingga jika peneliti membuat
kelompok kelas yang baru maka dikhawatirkan akan hilangnya
suasana alamiah suatu kelas tersebut. Untuk menghindari
hilangnya suasana tersebut, maka peneliti menggunakan metode
eksperimen kuasi dengan menggunakan kelas yang sudah ada
dalam populasi tersebut.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu variabel
bebas dan variabel terikat.
a. Variabel bebas atau independent variable adalah variabel
35
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel bebas (variabel x) dari penelitian ini adalah metode
pembelajaran unplugged.
b. Variabel terikat atau depencent variable adalah variabel
yang merupakan akibat atau yang tergantung pada variabel
yang mendahuluinya. Variabel terikat (variabel y) dari
penelitian ini adalah hasil belajar siswa.
2. Desain Penelitian
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nonequivalent Control Group Design (Cohen & Manion,
1989:199).). Pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Untuk lebih
jelasnya mengenai Nonequivalent Control Group Design,
rancangan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1
X = perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran unplugged
O1 X O2
B. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kelompok besar yang menjadi sasaran
generalisasi sedangkan sampel merupakan kelompok kecil yang
diamati (Donald & Kawan-kawan, 2007:39). Populasi dalam peneltian
ini adalah seluruh siswa (Arikunto, 2006) kelas X SMK Pasundan 1
Cimahi tahun ajaran 2011/2012 yang mendapatkan materi Bilangan
biner. Alasan dilakukan penelitian di SMK Pasundan 1 Cimahi karena
sekolah tersebut sesuai dengan masalah yang ada dalam penelitian ini
seperti kurangnya fasilitas dan kesulitan guru mengajar mata pelajaran
TIK di kelas tanpa menggunakan komputer.
Prosedur pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
atau penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini
digunakan karena beberapa pertimbangan yaitu karena adanya
keterbatasan waktu dan tempat penelitian.
Di SMK Pasundan 1 Cimahi terdapat 2 kelas kejuruan teknik
komputer dan jaringan pada pada kelas X yaitu kelas X T.1 sampai X
T.2 Semua kelas X yang ada di SMK Pasundan 1 Cimahi memiliki
kemampuan yang seimbang karena tidak terdapat kelas khusus yang
sengaja dibentuk. Dari dua kelas kejuruan tersebut maka terbentuklah
dua sampel untuk penelitian. Karena penelitian ini menggunakan
metode eksperimen maka dua kelas tersebut akan diberi perlakuan
37
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedangkan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Kelas pertama yaitu
kelas X T.1 sedangkan X T.2 terpilih sebagai kelas kedua.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
macam, yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar berupa pilihan
ganda sebanyak 20 soal untuk mengetahui hasil belajar siswa secara
kognitif. Selain dengan menggunakan tes dalam penelitian ini
digunakan pula instrumen berupa angket.
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang dapat dijadikan dasar-dasar bagi penetapan skor angka
(Donald dkk, 2007). Tes hasil belajar dilakukan untuk mengukur
kecakapan seseorang dalam menguasai berbagai bidang ilmu
pengetahuan. Tes yang ada mengukur pemahaman siswa pada aspek
kognitif. Tes yang dibuat terdiri dari 20 soal yang mencakup ranah
hapalan (c1), pemahaman (c2), dan penerapan (c3).
Berikut ini merupakan langkah-langkah dari pengujian suatu instrumen.
a. Instrumen dibuat oleh peneliti beserta kisi-kisinya.
b. Instrumen dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
c. Instrumen terlebih dahulu diperiksa oleh dua orang yang
berpengalaman dalam bidang TIK yaitu dosen non kependidikan ilmu
d. Instrumen diujicobakan kepada subjek yang memiliki karakteristik
yang serupa dengan karakteristik subjek penelitian.
e. Analisis hasil uji coba instrumen untuk memperoleh
validitas, reliabilitas soal, tingkat kesukaran, dan daya pembeda
ini dilakukan dengan menggunakan software ANATES.
1. Analisis Validitas Soal
Menurut Arikunto (2006), validitas merupakan suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai nilai
validitas tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid berarti
memiliki nilai validitas rendah.
Instrumen yang valid harus memiliki kesahihan yang baik.
Soal disebut valid jika mempunyai dukungan yang besar
terhadap skor total karena akan menyebabkan skor total
menjadi tinggi atau rendah (Arikunto, 2006).
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan
valid bila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
39
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penentuan kategori dari validitas instrumen yang mengac
pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh
Guildford (Widaningsih, 2011), adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Koefisien Validitas Butir Soal
Nilai Hasil
Menurut Arikunto (2006), reliabilitas menunjukan pada satu
pengertian bahwa suatu instrupen dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Untuk memperoleh data
yang dipercaya, instrumen penelitian yang digunakan harus reliabel.
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
Menurut Arikunto (2006), interpretasi besar atau kecilnya kefisien
reliabilitas dapat berpedoman pada tabel berikut ini:
Tabel 3.3
Klasifikasi Reliabilitas
Koefisien korelasi Kriteria
0.80 – 1.00 Sangat tinggi
0.60 – 0.79 Tinggi
0.40 – 0.59 Cukup
0.20 – 0.39 Rendah
0.00 – 0.19 Sangat Rendah
3. Analisis Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto:2009).
Angka yang menunjukan daya pembeda disebut indeks
diskriminasi, disingkat D. terdapat tiga titik pada daya pembeda
yang bisa dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 3.1 Tiga titik daya Pembeda
-1.00 0.00 1.00
Daya Daya Daya
41
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perhitungan tingkat kesukaran ini dimaksudkan untuk mengetahui
sukar atau mudahnya soal yang digunakan. Soal yang baik adalah soal
yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Adapun kriteria daya pembeda menurut Arikunto (2006) terlihat
seperti tabel di bawah ini:
Tabel 3.4
Menurut Arikunto jika daya pembeda bernilai negatif maka
semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai
nilai D negatif sebaiknya tidak digunakan.
Menurut Arikunto (2006), nilai-nilai P yang dianjurkan
untuk penulis-penulis soal adalah antara 0.30 sampai 0.70.
Beberapa soal dengan nilai daya pembeda cukup dan baik akan
digunakan sebagai instrument penelitian. Namun soal-soal
dengan nilai daya pembeda jelek dan tidak baik tidak akan
4. Analisis Indeks Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar (Arikunto, 2006). Soal yang baik akan membuat siswa
untuk berpikir dengan baik bagaimana cara memecahkan soal tersebut
sehingga merangsang rasa penasaran dan kreatifitas siswa.
Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya susau soal disebut
indeks kesukaran (Arikunto, 2006). Besarnya indeks kesukaran adalah
antara 0.00 sampai dengan 1.00. Indeks kesukaran menunjukan taraf
kesukaran soal, soal dengan indeks kesukaran 0 menunjukan bahwa
soal tersebut terlalu sulit sedangkan indeks kesukaran dengan nilai 1
menunjukan bahwa soal tersebut terlalu mudah.
Adapun kriteria uji taraf kesukaran menurut Arikunto
(2006), yaitu:
Tabel 3.5
Kriteria Taraf Kesukaran Butir Soal
Taraf Kesukaran Kriteria
0.00 – 0.29 Sukar
0.30 – 0.69 Sedang
0.70 – 1.00 Mudah
Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang
mempunyai taraf kesukaran sedang dan mudah. Banyaknya soal
43
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedangkan soal dengan taraf kesukaran mudah yang digunakan
adalah 25%.
D. Prosedur Penelitian
Dalam prosedur pengumpulan data ini, akan dibahas mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan prosedur pengumpulan data. Dalam
bagian ini antara lain akan dibahas tentang tahap perencanaan,
pelaksanaan dan tahap akhir.
Dalam penelitian ini terdapat tiga tahapan, yaitu sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
a) Menentukan masalah.
b) Menentukan populasi dan sampel.
c) Penentuan maeri sesuai metode pembelajaran.
d) Menerjemahkan bahan ajar..
e) Penyusunan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
f) Membuat instrumen penelitian
g) Melakukan judgment terhadap semua instrumen oleh
penguji instrumen.
h) Memperbaiki instrumen.
i) Menguji instrumen penelitian.
j) Melakukan analisis terhadap hasil uji coba instrumen
untuk memperoleh validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan
k) Revisi instrumen penelitian.
l) Mempersiapkan dan mengurus surat izin penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
a) Pelaksanaan pretes.
b) Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode
pembelajaran unplugged dan metode konvensional.
c) Pelaksanaan post-tes.
c. Tahap Akhir
a) Mengolah data hasil penelitian.
b) Menganalisis dan membahas hasil penemuan penelitian.
c) Menarik kesimpulan.
45
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2
Skema Prosedur Penelitian Identifikasi masalah dan tujuan penelitian
Pembuatan instrument dan bahan ajar
Pembuatan media pembelajaran
Pembuatan butir soal evaluasi dan lembar observasi
Judgement instrument dan bahan ajar Studi literatur
Pre-test
E. Teknik Analisis Data
Setelah data dari penelitian diperoleh maka data tersebut harus tersebut
dahulu diolah. Teknik pengolahan data yang digunakan menggunakan
statistika deskriptif dan inferensial. Langkah-langkah pengolahan data tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk
mengetahui kenormalan data. Kenormalan data ini diperlukan
untuk menentukan teknik analisis data yang akan digunakan.
Jika data yang ada ternyata berdistribusi normal maka
selanjutnya teknik analisis data yang digunakan adalah statistik
parametris, namun jika data yang ada tidak berdistribusi normal
maka teknik analisis data yang digunakan adalah statistika non
parametris. Dalam penelitian menggunakan uji Lieliefors pada
program SPSS versi 19.
Menurut Donald dan kawan-kawan (2007), taraf signifikasnsi yang
lazim dipakai dalam bidang pendidikan ialah taraf 0.05 dan 0.01.
menurut Arikunto (2006), pada umumnya untuk penelitian-penelitian
di bidang ilmu pendidikan digunakan taraf signifikansi 0.05 atau 0.01.
Sedangkan untuk penelitian obat-obatan atau kedokteran digunakan
taraf signifikansi 0.005 atau 0.001 sampai dengan 0.0001, hal ini
47
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan di bidang ilmu pendidikan sehingga taraf signifikansi yang
digunakan adalah 0.05.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada hasil pretest kelas kontrol dan
kelas eksperimen untuk mengetahui apakah kelas kontrol dan kelas
eksperimen memiliki kemampuan rata-rata yang sama atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan pada hasil pre-test dan post-test. Untuk
menguji tingkat homogenitas varian dalam populasi digunakan
program SPSS versi 19 melalui uji Levene.
3. Analisis Indeks Gain
Gain adalah selisih antara nilai post-test dengan pre-test, gain
apakah ada peningkatan pengetahuan akhir siswa setelah diberikan
pembelajaran oleh guru. Dalam penelitian ini, Analisis data indeks
gain digunakan untuk peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi
perlakuan metode pembelajaran unplugged. Penghitungan
menggunakan Normalized Gain (N-Gain) berdasarkan hasil pre-test
dan post-test siswa dengan rumus:
Menurut Klasifikasi Meltzer (Fujianti, 2011), hasil
perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan indeks gain
(g) sebagai berikut:
Tabel 3.6
Kriteria Indeks Gain
Indeks Gain Interpretasi
g > 0.70 Tinggi
0.30 < g < 0.69 Sedang
g 0.29 Rendah
4. Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis digunakan untuk menguji apakah diterima
atau tidaknya hipotesis penelitian yang diajukan. Uji hipotesis yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah uji wilcoxon. Uji wilcoxon
merupakan statistik non parametrik. Uji ini dilakukan bila data tes
awal berdistribusi normal dan tes akhir tidak berdistribusi normal atau
kedua skor tersebut tidak berdistribusi normal. Hasil uji prasyarat
menyatakan data pretest dan postest kelas eksperimen yang diambil
tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, sehingga dilakukan uji
49
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji hipotesis dengan menggunakan uji wilcoxon dilakukan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan awal dan hasil belajar
akhir siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen pada konsep dasar
TIK materi Bilangan Biner.
Jika terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa, maka hipotesis
penelitian diuji melalui skala indeks gain. Tetapi jika kedua kelas
tersebut memiliki pengetahuan awal yang sama atau hampir sama,
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diuraikan pada BAB IV, penelitian tentang
pengaruh metode Unplugged pada proses belajar konsep dasar TIK untuk
meningkatkan hasil belajar siswa SMK Kelas X di SMK Pasundan 1 Cimahi
sampai pada suatu kesimpulan bahwa:
1. Pembelajaran dengan menggunakan metode Unplugged lebih baik
dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK materi
bilangan biner.
2. Perbedaan peningkatan belajar siswa yang menggunakan metode
Unplugged dibandingkan siswa yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional sangat signifikan, dimana peningkatan belajar siswa yang
menggunakan metode Unplugged lebih baik dibandingkan dengan siswa
yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata
pelajaran TIK materi bilangan biner.
Adanya peningkatan hasil belajar tersebut dikarenakan penggunaan
metode pembelajaran unplugged yang pada proses pembelajarannya
70
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyenangkan. Media gambar digunakan pada aktifitas binary number
sangat efektif dalam merangsang keaktifan siswa pada proses
pembelajaran. Sedangkan penggunaan aktifitas image representation
yang menjelaskan pada siswa salah satu contoh kejadian sebuah
komputer mengkonversi bilangan biner menjadi sebuah gambar membuat
siswa lebih paham mengapa bilangan biner disebut merupakan salah satu
konsep dasar TIK.
B. Saran
Berdasarkan temuan di lapangan, penulis mengajukan beberapa saran
terhadap metode pembelajaran dan sumber belajar yang akan dipergunakan oleh
guru. Beberapa saran tersebut antara lain :
1. Metode Unplugged bisa dijadikan metode pembelajaran alternatif bagi
sekolah yang fasilitas sarana dan pra-sarana yang kurang memadai.
2. Guru harus pandai mengalokasikan waktu ketika kegiatan belajar
mengajar berlangsung sehingga semua materi dapat tersampaikan
dengan baik.
3. Perlunya pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam menggunakan metode pembelajaran alternatif seperti
halnya metode pembelajaran unplugged agar pembejaran dapat
Lembar Jawaban
(Lingkari jawaban yang kamu anggap benar!)
NAMA :
KELAS :
MATERI : Bilangan Biner
1. A B C D
2. A B C D
3. A B C D
4. A B C D
5. A B C D
6. A B C D
7. A B C D
8. A B C D
9. A B C D
10. A B C D
11. A B C D
12. A B C D
13. A B C D
14. A B C D
15. A B C D
16. A B C D
17. A B C D
18. A B C D
19. A B C D
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A.4 LEMBAR ANGKET SISWA
Nama : Kelas :
a. Isilah angket ini sesuai dengan apa yang kalian rasakan, dan mohon diisi dengan jujur. Angket ini diisi dengan tujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Isi angket ini tidak akan mempengaruhi nilai.
b. Isilah table ini dengan tanda (√ ) pada kolom yang sesuai: Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
NO Pernyataan S TS
1. Materi Bilangan Biner merupakan materi yang menyenangkan.
2. Materi Bilangan Biner mudah untuk dipahami
3. Saya menjadi lebih tertarik untuk mempelajari lagi Materi Bilangan Biner
4. Cara pembelajaran yang disajikan sangat menarik
5. Cara pembelajaran yang disajikan kurang menarik
6. Dengan menggunakan kartu bilangan biner, Materi Bilangan Biner menjadi
lebih mudah untuk dipahami
7. Dengan worksheet image representation, menjadi lebih mengerti mengapa
bilangan biner disebut dasar TIK
8. Pembelajaran yang dilakukan dapat menambah motivasi untuk belajar
kembali di rumah.
9. Pembelajaran memberikan suasana baru dalam kegiatan belajar mengajar
LAMPIRAN B
B.1 KISI-KISI SOAL TES KOGNITIF B.2 UJI VALIDITAS SOAL
B.3 UJI RELIABILITAS SOAL B.4 UJI DAYA PEMBEDA SOAL
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGOLAHAN DATA MENGGUNAKAN SOFTWARE ANA TES
B.2 UJI VALIDITAS SOAL (Signifikansi Korelasi)
No. Butir Soal Korelasi Signifikansi Korelasi
1 0.136 -
2 0.136 -
3 0.136 -
4 0.286 Signifikan
5 0.573 Sangat Signifikan
6 0.183 -
7 0.183 -
8 0.409 Sangat Signifikan
9 0.219 -
10 -0.040 -
11 0.563 Sangat Signifikan
12 0.437 Sangat Signifikan
13 0.437 Sangat Signifikan
14 0.423 Sangat Signifikan
15 0.563 Sangat Signifikan
16 0.337 Signifikan
17 0.025 -
18 -0.190 -
19 -0.006 -
Simpang Baku = 4.71
KorelasiXY = 0.58
Reliabilitas Tes = 0.73
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kelompok Unggul
Subyek Kode/Nama Subyek Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
B.4 UJI DAYA PEMBEDA SOAL
No.Urut NoSubyek Kode/Nama Subyek
15 16 17 18 19 20
Subyek Kode/Nama Subyek Skor
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 3 6 6 0 0
B.5 UJI TINGKAT KESUKARAN SOAL
Jumlah Subyek= 22 Butir Soal= 20
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
20 20 18 81.82 Mudah
B.6 REKAPITULASI HASIL UJI COBA
Jumlah Subyek= 22 Butir Soal= 20
No. Butir Soal Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Korelasi Signifikansi Korelasi
1 0.00 Sangat Mudah 0.136 -
11 50.00 Sangat Mudah 0.563 Sangat Signifikan
12 33.33 Mudah 0.437 Sangat Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN C
C.1 DATA PRETEST KELAS KONTROL C.2 DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN C.3 DATA POSTES KELAS KONTROL C.4 DATA POSTES KELAS EKSPERIMEN C.5 PENGOLAHAN DATA (Menggunakan
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.2 DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN
C.3 DATA POSTTES KELAS KONTROL
15 SANDI HADIAN 16 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
16 SUCI APRILIANI 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1
17 SUCI LUSY .L 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1
18 SUTIAWAN 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
19 TRI ARI YUNIDA 17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
20 YONA SAFITRI 7 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
13 19 13 20 19 20 15 17 18 15 6 16 15 5 15 10 11 12 18 16
NO
NAMA
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
B B D C B A C D A A D A C C D A A B C A
1 ADHI PRASETYO 12 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1
2 ARINDA ARUM MAGHFIRA 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 ASEP LENA 14 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
4 BAGAS MAULANA. N 13 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1
5 DADAN RAMDANI 11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1
6 DENI HERMANSYAH 11 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
7 ERIKA NUR PRATIWI 16 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
8 ILHAM CHANDRA. W 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.4 DATA POSTES KELAS EKSPERIMEN
11 RIAN RIANSYAH 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
12 RICKO 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
13 RULLY YESYA 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 RIYAN ALKAUTSAR 18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
15 SANDI HADIAN 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
16 SUCI APRILIANI 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1
17 SUCI LUSY .L 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
18 SUTIAWAN 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
19 TRI ARI YUNIDA 19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 YONA SAFITRI 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.5 PENGOLAHAN DATA (Menggunakan SPSS Versi 19)
Descriptives
Statistic Std. Error
Pretest Kelas Kontrol Mean 71.00 1.835
95% Confidence Interval for
Pretest Kelas Eksperimen Mean 72.25 3.023
95% Confidence Interval for
Posttest Kelas Kontrol Mean 77.75 3.294
Maximum 100
Range 45
Interquartile Range 25
Skewness .109 .512
Kurtosis -1.096 .992
Posttest Kelas Eksperimen Mean 87.50 2.251
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 82.79
Upper Bound 92.21
5% Trimmed Mean 88.33
Median 90.00
Variance 101.316
Std. Deviation 10.066
Minimum 60
Maximum 100
Range 40
Interquartile Range 15
Skewness -1.118 .512
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Histogram Pre-Kontrol Histogram Pre-Eks
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest Kelas Kontrol .187 20 .065 .897 20 .036
Pretest Kelas Eksperimen .267 20 .001 .802 20 .001
Posttest Kelas Kontrol .107 20 .200* .942 20 .262
Posttest Kelas Eksperimen .198 20 .039 .894 20 .031
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
C.7 UJI HOMOGENITAS
Test of Homogeneity of Variances
Uji Homogenitas Pre-Test
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.353 3 13 .120
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 728.958 6 121.493 2.866 .053
Within Groups 551.042 13 42.388
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Test of Homogeneity of Variances
Within Groups 1431.250 13 110.096
Pretest Kelas Eksperimen -
a. Pretest Kelas Eksperimen < Pretest Kelas Kontrol
b. Pretest Kelas Eksperimen > Pretest Kelas Kontrol
c. Pretest Kelas Eksperimen = Pretest Kelas Kontrol
d. Posttest Kelas Eksperimen < Posttest Kelas Kontrol
e. Posttest Kelas Eksperimen > Posttest Kelas Kontrol
f. Posttest Kelas Eksperimen = Posttest Kelas Kontrol
Test Statisticsb
a. Based on positive ranks.
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Item Pertanyaan
Jumlah Persen (%)
Setuju
Tidak
Setuju
Setuju
Tidak
Setuju
Materi Bilangan Biner merupakan materi yang
menyenangkan.
19 1 95 % 5%
Materi Bilangan Biner mudah untuk dipahami 19 1 95% 5%
Saya menjadi lebih tertarik untuk mempelajari lagi
Materi Bilangan Biner
19 1 95% 5%
Cara pembelajaran yang disajikan sangat menarik 20 - 100% -
LAMPIRAN D
Rizki Hikmawan, 2013
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED DALAM KONSEP DASAR TIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cara pembelajaran yang disajikan kurang menarik 3 17 15% 85%
Dengan menggunakan kartu bilangan biner, Materi
Bilangan Biner menjadi lebih mudah untuk
dipahami
20 - 100% -
Dengan worksheet image representation, menjadi
lebih mengerti mengapa bilangan biner disebut
dasar TIK
16 4 80% 20%
Pembelajaran yang dilakukan dapat menambah
motivasi untuk belajar kembali di rumah.
18 2 90% 10%
Pembelajaran memberikan suasana baru dalam
kegiatan belajar mengajar
20 - 100% -
Materi yang disajikan sangat rumit sehingga saya
menjadi pusing.