PROFIL KOMPETENSI GURU TAMAN KANAK-KANAK
TERSERTIFIKASI DI YAYASAN SALIB SUCI BANDUNG
(Penelitian Studi Deskriptif KuantitatifPada Guru TK Di Yayasan Salib Suci Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untukMemperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Cicilia Sri Indartini
0703389
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012
PROFIL KOMPETENSI GURU TAMAN KANAK-KANAK
TERSERTIFIKASI DI YAYASAN SALIB SUCI BANDUNG
(Penelitian Studi Deskriptif Kuantitatif Pada Guru TK Di Yayasan Salib Suci Bandung)
Oleh
Cicilia Sri Indartini
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
© Cicilia Sri Indartini 2012
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
CICILIA SRI INDARTINI
0703389
PROFIL KOMPETENSI GURU TAMAN KANAK-KANAK TERSERTIFIKASI DI YAYASAN SALIB SUCI BANDUNG (Penelitian Studi Deskriptif Kuantitatif Pada Guru TK Di Yayasan Salib SuciBandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I
Rudiyanto.S.Pd,M.S.i NIP : 197406171999031003
Pembimbing II
Rita Mariyana.M.Pd NIP : 19780308 200112 2 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
PROFIL KOMPETENSI GURU TAMAN KANAK-KANAK
TERSERTIFIKASI DI YAYASAN SALIB SUCI BANDUNG
(Penelitian Studi Deskriptif Kuantitatif Pada Guru TK Di Yayasan Salib Suci Bandung)
Oleh
Cicilia Sri Indartini 0703389
Disetujui dan disahkan oleh :
Penguji I Penguji II
Heny Djohaeni.S.Pd,M.Si dr Nur Faizah Romadhona.M.Kes
NIP : 1970 07 24 1998 02 2001 NIP : 19701129 200312 2 001
Penguji III Penguji IV
Dr Nining Sriningsih.M.Pd I Gusti Komang Arya Prasatya.M.Hum NIP : 19791211 200604 2 001 NIP : 19770312 200812 1 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
ABSTRAK
Cicilia Sri Indartini. 2012. ”Profil Kompetensi Guru Taman Kanak-kanak
Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung” FIP UPI.
Seorang guru dituntut untuk mampu menampilkan performa terbaik dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya secara optimal ditunjukkan melalui kompetensi yang dimiliki baik dalam hal pedagogis, kepribadian, sosial, maupun profesionalitasnya sebagai seorang pendidik. Seorang guru yang memiliki kompetensi-kompetensi tersebut secara mumpuni, dipastikan akan menghasilkan output siswa yang berkualitas pula.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk menelaah profil kompetensi guru TK yang tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap gambaran kompetensi guru TK tersertifikasi di lingkungan Yayasan Salib Suci Bandung. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui angket yang diberikan kepada kepala sekolah terkait kompetensi guru yang dilihat berdasarkan 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah guru TK yang ada di bawah naungan Yayasan Salib Suci Bandung dan sudah tersertifikasi. Sampel dalam penelitian berjumlah sebanyak 10 orang guru yang diambil berdasarkan sampel jenuh dari total populasi. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru TK tersertifikasi yang ada di bawah naungan Yayasan Salib Suci Bandung menurut penilaian masing-masing kepala sekolahnya termasuk pada kategori sangat baik. Dengan skor rata-rata 4,24, kompetensi kepribadian termasuk paling tinggi skornya dibanding dengan kompetensi lainnnya dengan skor rata-rata 4,48, sedangkan kompetensi pedagogik paling rendah dibanding kompetensi lainya dengan skor 3,99. Dari empat kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh seorang guru, kompetensi kepribadian guru TK di Yayasan Salib Suci merupakan kompetensi yang paling baik dibanding 3 kompetensi lainnya. Sebaliknya, kompetensi yang dinilai paling kurang diantara keempat kompetensi dasar tersebut adalah kompetensi pedagogik.
ABSTRAK
Cicilia Sri Indartini. 2012. "Teacher Competency Profile kindergarten Foundation Holy Cross Certified in Bandung" UPI FIP.
A teacher is required to show the best performance in carrying out his duties. The ability of a teacher in carrying out their duties optimally demonstrated by competence both in terms of pedagogical, personal, social, and professionalism as an educator. A teacher who has these competencies are qualified, will certainly result in output quality of students as well.
Based on this background, the researchers are interested in examining the competency profile of a certified kindergarten teacher at Holy Cross Foundation Bandung. The purpose of this study was to reveal the picture of competence certified kindergarten teachers in the Holy Cross Foundation Bandung. Data collection techniques that writers do that is through questionnaires given to the head teacher's school-related competence is seen by four basic competencies that should be possessed by a teacher.
Research object in this study is a kindergarten teacher who is under the auspices of the Foundation of the Holy Cross London and has been certified. The sample amounted to as many as 10 teachers were taken based on saturation of the total population sample. The research method used is descriptive method with a quantitative approach.
The results showed that the competence of kindergarten teachers who are certified under the auspices of the Foundation of the Holy Cross London by rating each of the principals, including the very good category. With an average score of 4.24, including personal competence highest competence scores compared with other woods with an average score of 4.48, while the lowest pedagogical competence than others with a score of 3.99. Of the four basic competencies that must be owned by a teacher, kindergarten teacher competency in the foundation of personality of the Holy Cross was better than the competence of the other three competencies. Conversely, competence assessed at least among the four basic competence is pedagogical.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Struktur Organisasi ... 8
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9
A. Konsep Tentang Kompetensi Guru Taman Kanak-kanak ... 9
1. Pengertian Kompetensi ... 9
2. Pengertian Kompetensi Guru TK/PAUD ... 11
3. Persyaratan Profesi ... 35
5. Kriteria Guru sebagai Profesi ... 42
6. Kriteria Guru Profesional ... 45
7. Upaya Peningkatan Guru Profesional ... 47
B. Konsep Sertifikasi Guru. ... 49
1. Pengertian Sertifikasi Guru ... 49
2. Tujuan Sertifikasi dan Manfaatnya ... 52
3. Persyaratan Sertifikasi ... 54
4. Prosedur Sertifikasi ... 55
5. Instrumen Sertifikasi ... 56
6. Dasar Hukum Pelaksanaan Sertifikasi ... 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 59
A. Metode Penelitian... 59
B. Subyek Penelitian ... 61
C. Definisi Operasional... 62
1. Kompetensi Guru ... 62
2. Sertifikasi Guru ... 64
D. Instrumen Penelitian... 65
E. Pengembangan Instrumen ... 66
F. Prosedur Penelitian... 67
1. Persiapan Penelitian ... 67
2. Pelaksanaan Penelitian ... 68
1. Uji Validitas ... 69
2. Uji Reliabilitas ... 71
H. Teknik Pengolahan Data ... 73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76
A. Hasil Penelitian ... 76
1. Profil Kompetensi Guru TK Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 76
2. Kompetensi Pedagogik Guru TK Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 90
3. Kompetensi Kepribadian Guru TK Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 95
4. Kompetensi Sosial Guru TK Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 101
5. Kompetensi Profesional Guru TK Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 106
B. Pembahasan ... 112
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 116
A. Kesimpulan ... 116
B. Rekomendasi ... 117
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Sebaran populasi penelitian ini TK di Yayasan Salib Suci
Bandung ... 62
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kompetensi guru Taman
Guru Taman kanak-kanak Tersertifikasi ... 66
Tabel 3.3 Hasil Validitas Item Instrumen Penelitian Variabel
Kompetensi Guru TK tersertifikasi ... 70
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... 72
Tabel 3.5 Katagorisasi Kompetensi Guru ... 74
Tabel 4.1 Kategorisasi Kompetensi Guru TK Tersertifikasi di Yayasan Salib
Suci Bandung ... 76
Tabel 4.2 Hasil Penelitian Kompetensi Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung atas Nama CAS ... 77
Tabel 4.3 Hasil Penelitian Kompetensi Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung atas Nama GR ... 78
Tabel 4.4 Hasil Penelitian Kompetensi Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung atas Nama MVG ... 79
Tabel 4.5 Hasil Penelitian Kompetensi Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung atas Nama CSR ... 80
Tabel 4.6 Hasil Penelitian Kompetensi Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung atas Nama EHS ... 81
Tabel 4.7 Hasil Penelitian Kompetensi Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung atas Nama TW ... 82
Tabel 4.8 Hasil Penelitian Kompetensi Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung atas Nama Yas ... 83
Tabel 4.10 Hasil Penelitian Kompetensi Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung atas Nama Yun ... 85
Tabel 4.11 Hasil Penelitian Kompetensi Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung atas Nama The ... 86
Tabel 4.12 Gambaran Skor Kompetensi Guru TK yang Tersertifikasi
di Yayasan Salib Suci Bandung ... 87
Tabel 4.13 Rata-rata Skor Kompetensi Guru TK Tersertifikasi pada
Masing-masing Indikator ... 89
Tabel 4.14 Kategorisasi Kompetensi Pedagogik Guru TK Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci ... 90
Tabel 4.15 Hasil Penelitian Kompetensi Pedagogik Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 91
Tabel 4.16 Gambaran Skor Kompetensi Guru TK yang Tersertifikasi
di Yayasan Salib Suci Bandung ... 92
Tabel 4.17 Gambaran Kompetensi Pedagogik Guru TK Tersertifikasi
di Yayasan Salib Suci Bandung ... 92
Tabel 4.18 Rata-rata Skor Kompetensi Pedagogik Guru pada Masing-masing Sub Indikator ... 94
Tabel 4.19 Kategorisasi Kompetensi Kepribadian Guru TK Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci ... 96
Tabel 4.20 Hasil Penelitian Kompetensi Kepribadian Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 96
Tabel 4.21 Gambaran Skor Kompetensi Kepribadian Guru TK yang Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 97
Tabel 4.22 Gambaran Kompetensi Kepribadian Guru TK Tersertifikasi
di Yayasan Salib Suci Bandung ... 98
Tabel 4.23 Rata-rata Skor Kompetensi Kepribadian Guru pada Masing-masing Sub Indikator ... 99
Tabel 4.24 Kategorisasi Kompetensi Sosial Guru TK Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci... 101
Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 101
Tabel 4.26 Gambaran Skor Kompetensi Sosial Guru TK yang Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 103
Tabel 4.27 Gambaran Kompetensi Sosial Guru TK Tersertifikasi
di Yayasan Salib Suci Bandung ... 103
Tabel 4.28 Rata-rata Skor Kompetensi Sosial Guru pada Masing-masing
Sub Indikator ... 105
Tabel 4.29 Kategorisasi Kompetensi Profesional Guru TK Tersertifikasi di
Yayasan Salib Suci ... 106
Tabel 4.30 Hasil Penelitian Kompetensi Profesional Guru Taman Kanan-kanak Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 107
Tabel 4.31 Gambaran Skor Kompetensi Profesional Guru TK yang Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 108
Tabel 4.32 Gambaran Kompetensi Profesional Guru TK Tersertifikasi
di Yayasan Salib Suci Bandung ... 108
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Gambaran Kompetensi Guru TK yang Tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung ... 88
Gambar4.2 Gambaran Kompetensi Guru Berdasarkan Masing-masing
Indikator ... 90
Gambar 4.3 Gambaran Kompetensi Pedagogik Guru TK yang Tersertifikasi di Lingkungan Yayasan Salib Suci Bandung ... 93
Gambar 4.4 Gambaran Kompetensi Pedagogik Guru Berdasarkan
Masing-masing Sub Indikator ... 95
Gambar 4.5 Gambaran Kompetensi Kepribadian Guru TK yang Tersertifikasi di Lingkungan Yayasan Salib Suci Bandung ... 98
Gambar 4.6 Gambaran Kompetensi Kepribadian Guru Berdasarkan
Masing-masing Sub Indikator ... 100
Gambar 4.7 Gambaran Kompetensi Sosial Guru TK yang Tersertifikasi
di Lingkungan Yayasan Salib Suci Bandung ... 104
Gambar 4.8 Gambaran Kompetensi Sosial Guru Berdasarkan
Masing-masing Sub Indikator ... 106
Gambar 4.9 Gambaran Kompetensi Profesional Guru TK yang Tersertifikasi di Lingkungan Yayasan Salib Suci Bandung ... 109
Gambar 4.10 Gambaran Kompetensi Profesional Guru Berdasarkan
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan mengalami perubahan yang sangat cepat yang
memberikan dampak sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat.
Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan
pembenahan dalam rangka penyesuaian diri dengan setiap keadaan.
Guru memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
kwalitas mutu sekolah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan
yang maksimal dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan diharapkan dapat mengambil peran dalam mewujudkan tujuan
nasional yang tertuang dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003 (Sikdiknas,
Pasal 3) berikut ini :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Hal penting yang harus diperhatikan untuk mempertahankan mutu sekolah
adalah sumber daya manusia (SDM), menyadari betapa pentingnya sumber daya
manusia (SDM) bagi kelangsungan hidup dan kemajuan pendidikan, maka
profesional guru perlu di tingkatkan. Guru merupakan komponen yang paling
2
perhatian sentral, pertama dan utama. Guru memegang peran utama dalam
pembangunan pendidikan dan merupakan komponen yang sangat berpengaruh
terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas, sehingga guru
perlu di kembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan profesional.
Berbicara tentang profesionalisme guru, tidak lepas dari keahlian khusus
yang dimiliki seorang guru, yang diperoleh baik melalui pendidikan profesional,
pelatihan atau pengalaman-pengalaman studi banding yang pernah didapatkan.
Keahlian yang dimiliki ini bukan sekedar menjadi milik pribadi, namun untuk
dikembangkan dan dipraktekkan dalam memberi layanan kepada siswa. Untuk
menjaga kualitas dan mutu serta profesionalisme, guru harus selalu menjadi orang
yang selalu ingin belajar untuk meningkatkan diri.
Mengacu pada Undang-undang, Repubik Indonesia No.14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, pasal 1 ayat (1) dengan tegas menyatakan bahwa :
“Guru adalah tenaga profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia sekolah pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.”
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat kompetensi
(pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku) yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. kompetensi
yang harus dimiliki oleh guru berdasarkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen pada Bab IV pasal 10 ayat 91, menyatakan bahwa”
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
3
Guru sebagai tenaga profesionalisme memiliki peranan untuk
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap anak didiknya agar kelak dapat
berguna bagi bangsa dan negara. Guru merupakan pilar utama demi mewujudkan tujuan “mencerdaskan kehidupan bangsa” dan mencapai pendidikan yang bermutu.
Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen merupakan
sebuah komitmen untuk meningkatkan kualitas guru yaitu akademik dan
kompetensi profesi pendidik sebagai agen pembelajaran, hal ini tercantum pula
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 16 tahun 2007
tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
Sesuai dengan arah kebijakan, pasal 42 UU No.20 Tahun 2003
mempersyaratkan bahwa :
Pendidikan harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Peningkatan profesional guru diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
keprofesionalan dan komitmen guru sebagai seorang pendidik. Profesionalisme
berkembang sesuai dengan kemajuan masyarakat modern. Hal ini menuntut
beraneka ragam spesialisasi yang semakin kompleks. Masalah profesi
kependidikan sampai sekarang masih banyak diperbincangkan, baik dikalangan
pendidik maupun di luar pendidikan. Kendatipun berbagai pandangan tentang
masalah tersebut telah banyak dikemukakan oleh para pakar pendidikan, namun
satu hal yang sudah pasti, bahwa masyarakat merasakan perlunya suatu lembaga
pendidikan guru yang khusus berfungsi mempersiapkan tenaga guru yang terdidik
4
Dengan demikian, guru sebagai profesi memiliki peranan dan tugas
sebagai pendidik, juga memiliki tugas dalam melayani masyarakat.
Upaya menjamin mutu guru agar tetap memenuhi standar kompetensi,
diperlukan adanya suatu mekanisme yang memadai. Penjaminan mutu guru perlu
dikembangkan berdasarkan pengkajian yang komprehensip untuk menghasilkan
landasan konseptual dan empirik, melalui sistem sertifikasi. Sertifikasi guru
merupakan pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi profesional.
Oleh karena itu, proses sertifikasi dipandang sebagai bagian esensial dalam upaya
memperoleh sertifikat kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Sertifikasi guru adalah sarana untuk menghasilkan guru yang berkwalitas
dan merupakan suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah
memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan . Guru harus
memiliki kualifikasi akademik minimal D4/S1 dan memiliki kompetensi yang
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian,
kompetesi sosial. Kualifikasi akademik minimum diperoleh melalui perguruan
tinggi dan sertifikat kompetensi pendidik dinyatakan dengan adanya lulus ujian
sertifikasi.
Dalam standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir a
dalam Mulyasa (2008;75) dikemukakan bahwa 1) Kompetensi pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 2) Kompetensi
5
b dalam Mulyasa (2008:135) dikemukakan bahwa kompetensi kepribadian adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. 3) Kompetensi
profesional dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir
c dalam Mulyasa, (2008:135) dikemukakan bahwa kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam Standar Pendidikan Nasional. Dan 4) Kompetensi sosial dalam
Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir d dalam Mulyasa,
(2008:173) dikemukakan bahwa yang di maksud kompetensi sosial adalah
kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Dari keempat kompetensi tersebut mutlak harus dimiliki oleh seorang guru
yang profesional. Namun kenyataannya masih banyak guru yang tidak menekuni
profesinya secara utuh, hal ini disebabkan oleh sebagian guru yang bekerja di luar
jam kerjanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga guru tidak
memiliki kesempatan untuk meningkatkan diri, baik dalam membaca, menulis,
dan membuka internet, menunjukkan penurunan dalam kinerjanya. Hal ini dapat
dilihat dari melemahnya motivasi kerja guru dalam bekerja yang bisa dilihat
antara lain gejala-gejala guru yang masuk kelas tidak tepat waktu atau terlambat
masuk ke sekolah, guru yang persiapannya mengajarnya yang kurang lengkap,
6
bahwa guru mengajar hanya sebuah rutinitas belaka tanpa adanya inovasi
pengembangan lebih lanjut.
Bertitik tolak dari uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas,
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil kompetensi guru Taman
Kanak-kanak tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung.
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana profil kompetensi guru Taman Kanak-kanak tersertifikasi di
Yayasan Salib Suci Bandung?
2. Bagaimana kompetensi pedagogik guru Taman Kanak-kanak tersertifikasi di
Yayasan Salib Suci Bandung?
3. Bagaimana kompetensi kepribadian guru Taman Kanak-kanak tersertifikasi
di Yayasan Salib Suci Bandung?
4. Bagaimana kompetensi sosial guru Taman Kanak-kanak tersertifikasi di
Yayasan Salib Suci Bandung?
5. Bagaimana kompetensi profesional guru Taman Kanak-kanak tersertifikasi
di Yayasan Salib Suci Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh gambaran tentang profil kompetensi guru Taman
7
2. Untuk memperoleh gambaran tentang kompetensi pedagogik guru Taman
Kanak-kanak tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung.
3. Untuk memperoleh gambaran tentang kompetensi kepribadian guru Taman
Kanak-kanak tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung.
4. Untuk memperoleh gambaran tentang kompetensi sosial guru Taman
Kanak-kanak tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung.
5. Untuk memperoleh gambaran tentang kompetensi profesional guru Taman
Kanak-kanak tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara umum
tentang profil kompetensi guru Taman Kanak-kanak tersertifikasi di
lingkungan Yayasan Salib Suci Bandung.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memotivasi dan
upaya meningkatkan kompetensi guru.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi sekolah untuk
memperbaiki kualitas guru.
4. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
8
E. Struktur Organisasi
Penyusunan skripsi terdiri dari lima bab yaitu :
Bab pertama menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Bab kedua memaparkan tentang konsep
kompetensi guru dan konsep sertifikasi. Bab tiga berisi penjabaran lebih rinci lagi
tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode
Penelitian Deskriptif dengan pendekatan kwantitatif. Semua prosedur serta
tahap-tahap penelitian mulai dari persiapan hingga penelitian berakhir. Bab empat
mendeskripsikan proses pelaksanaan penelitian, gambaran kompetensi guru
tersertifikasi, hasil temuan penelitian dan merupakan bagian analisis dan
pembahasan mengenai hasil temuan penelitian. Bab lima, pada bab ini berisi
kesimpulan terhadap semua hasil temuan penelitian yang diperoleh dan
59
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dikemukakan beberapa hal berkaitan dengan metode
penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan
penelitian hingga dapat di peroleh sebuah kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah upaya untuk mencari kebenaran secara ilmiah
yang didasarkan pada data yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.disamping untuk memperoleh kebenaran ilmiah, metode penelitian
juga merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian
yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Surakhmad (1985:131)
bahwa:
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan,misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis,dengan menggunakan teknik serta alat- alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajibannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dan dianggap tepat
oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan penelitian ini. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptip dengan pendekatan
kuantitatif yaitu suatu metode yang menggambarkan atau menjelaskan data yang
sifatnya aktual, kemudian dianalisis agar variabel yang diteliti dapat
diinterpretasikan secara jelas dan konkret.
60
”Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang karena banyak sekali ragam penyelidikan yang menuturkan, menganalisis dan mengklasifikasikan penyelidikan dengan teknik”.
Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada
pengumpulan dan penyusunan data, tetapi melalui analisis dan interprestasi
tentang arti kata, meskipun bentuk bentuk metode ini banyak namun ada sifat sifat
tertentu yang pada umumnya terdapat dalam metode deskriptif, sehingga dapat
dipandang dengan ciri, yakni bahwa metode ini :
a. Merumuskan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang, pada masalah masalah yang aktual.
b. Data yang dikumpulkan sebelumnya disusun, dilanjutkan kemudian
dianalisis.
Melalui penerapan metode penelitian deskriptif ini yang meneliti keadaan
masalah penelitian yang sedang berlangsung atas objek penelitian, sehingga
diharapkan dapat diperoleh informasi yang tepat, gambaran yang lengkap dan
faktual mengenai profil kompetensi guru tersertifikasi di lingkungan Yayasan
Salib Suci Bandung.
Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara
(metode) pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk
mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.
Metode kuantitatif merupakan pendekatan yang menyangkut pendugaan
parameter, pengujian hipotesis, pembentukan selang kepercayaan, dan hubungan
antara dua sifat atau lebih bagi parameter-parameter yang mempunyai sebaran
61
anggapan tertentu yang telah disusun terlebih dahulu, jika
anggapan-anggapan tersebut tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, apalagi jika
menyimpang jauh maka keampuhan metode ini tidak dapat dijamin atau bahkan
dapat menyesatkan.
Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara
(metode) pengumpulan data, analisis data dan interpretasi data (hasil analisis)
untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan.
Mengacu pada tahapan-tahapan pendekatan metode analisis kuantitatif,
penting untuk direnungkan dan diingat bahwa pemilihan teknik kuantitatif yang
relevan sangat tergantung dari apa problem dan tujuan yang hendak dicapai.
Sesuai dengan apa yang menjadi permasalahan dan tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk memperoleh informasi mengenai gambaran kompetensi guru TK
tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung, maka penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
B. Subyek penelitian
Menurut Endang Koswara (2004 : 9) “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Menurut Suharsimi Arikunto (196 : 11). Populasi adalah “Keseluruhan
62
Sugiono (2005-90) menyebutkan bahwa :
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”
Adapun populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah
guru-guru yang telah lulus sertifikasi di TK Yayasan Salib Suci Bandung berjumlah 10
orang yang tersebar pada 5 TK.
Tabel 3.1
Sebaran populasi penelitian ini TK di Yayasan Salib Suci Bandung
No Nama Sekolah Jumlah Guru
1 TK Ignatius Slamet Riyadi 1 1
2 TK Ignatius Slamet Riyadi 2 3
3 TK Yos Sudarso 3
4 TK Santo Agustinus 2
5 TK Santo Yusup 1
Jumlah 10
Sumber ; Kantor Yayasan Salib Suci,Jl.Van Deventer No.18 Bandung
C. Definisi Operasional
Berdasarkan kajian teori yang dibahas pada bab II, maka secara konseptual
dan operasional variabel- variabel penelitian ini dapat disajikan sebagai berikut :
1. Kompetensi guru
Kompetensi guru adalah merupakan aktivitas seseorang dalam
63
mencapai tujuan dan standar yang telah di tetapkan. Kompetensi guru Taman
Kanak-kanak dalam penelitian ini di definisikan sebagai ungkapan kemampuan
guru dalam melaksanakan tugas tanggung jawab. Adapun indikatornya:
Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
Profesional.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pengelolaan pembelajaran
peserta didik, kompetensi pedagogik ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam
proses belajar mengajar yakni persiapan mengajar yang mencakup merancang dan
melaksanakan skenario pembelajaran, memilih metode, menyediakan media, serta
alat evaluasi bagi anak didik agar tercapai tujuan pendidikan baik pada bidang
pengembangan kognitif, efektif dan psikomotor siswa.
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan baik peserta didik dan
berakhlak mulia. Aspek-aspek indikatornya yaitu : 1) Bertindak sesuai dengan
norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. 2)
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat. 3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. 4) Menunjukan etos kerja, tanggung jawab
yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. 5) Menjunjung
tinggi kode etik profesi guru.
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari
64
masyarakat sekitar. Yang meliputi : 1) Memahami dalam konteks keluarga,
budaya dan masyarakat, 2) Menguasai komunikasi dengan banyak, 3) Menguasai
kemampuan bekerja sama dengan orang tua anak, pihak pemerintah dan
masyarakat untuk kepentingan pendidikan anak.
Kompetensi Profesional adalah kemampuan yang harus dimiliki guru
dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Aspek ini terdiri dari
1) Menguasai menu pembelajaran, 2) Menguasai pengembangan program yang
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak , 3) Menguasai berbagai strategi
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak, 4) Menguasai pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar, 5) Menguasai pengelolaan pembelajaran yang
bervariasi, 6) Menguasai penilaian yang sesuai dengan karakteristik
perkembangan anak.
Kompetensi guru TK dalam penelitian ini merujuk kepada Undang-undang
no.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
2. Sertifikasi Guru
Dalam Undang-undang RI Tahun 2005 tentang guru dan dosen
dikemukakan bahwa sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah lulus serifikasi
atau guru yang telah memenuhi standar profesional guru.
Sesuai dengan Permen Diknas No.18 Tahun 2007 tentang sertifikasi
terdapat 10 aspek yang menjadi penilaian yang meliputi : (1) kualifikasi
65
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan
pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8)
keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi, (10) penghargaan
yang relevan dengan bidang pendidikan.
D. Instrumen Penelitian
Dalam Penelitian ini Instrumen yang digunakan terdiri dari : observasi,
wawancara, angket dan literatur. Teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang digunakan oleh peneliti dalam menggali data yang diperlukan dalam
penelitian. Upaya untuk memperoleh data yang sesuai sifat dan jenis data yang
diperlukan dalam penelitian, penulis menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Nasution (2003:59) observasi adalah berupa deskripsi yang
faktual, cermat dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia dan
situasi sosial, serta dimana kegiatan kegiatan itu terjadi. Observasi/ pengamatan
secara langsung ke lokasi penelitian di Yayasan Salib Suci Bandung.
2. Wawancara
Wawancara adalah sebagai alat untuk memperoleh data obyektif guna
mendukung hasil observasi, Menurut Nasution ( 2003:73) wawancara bertujuan
untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain,
sebagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita
66
3. Angket
Angket merupakan salah satu teknik penelitian yang dilakukan untuk
mengumpulkan data melalui pemberian pertanyaan/pernyataan tertulis pada
responden, penelitian yang berkaitan dengan keterangan/informasi tentang fakta
yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Peneliti dalam melakukan teknik ini
terlebih dahulu menyiapkan instrumennya berupa sejumlah pertanyaan angket.
Angket yang dibuat harus mampu menggali seluruh data yang dapat menjawab
permasalahan yang ditetapkan. Sehingga dalam upaya mengarah kepada hal
tersebut, sebelum angket disebarkan maka terlebih dahulu harus melalui
pengujian.
4. Studi literatur
Studi literatur adalah mencari informasi dari berbagai sumber untuk
mendukung permasalahan yang sedang diteliti.
E. Pengembangan Instrumen
Dalam penelitian ini dikembangkan dari rumusan masalah dan tujuan
dilakukannya penelitian tentang profil kompetensi guru TK yang tersertifikasi di
lingkungan Yayasan Salib Suci Bandung. Kisi-kisi instrumen yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kompetensi Guru yang Tersertifikasi di Taman Kanak-Kanak
Variabel Indikator Sub Indikator No Item
67
nsi Guru Pedagogik b. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran
6
c. Menguasai teori belajar mengajar 26
d. Mengembangkan kurikulum 7
e. Kemampuan melaksanakan penilaian pembelajaran
33,34
f. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
11,12,36 ,38 Kompetensi
kepribadian
a. Bertindak sesuai norma 13
b. Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi
14,15,16
c. Menjujung tinggi kode etik profesi guru 17 d. Menampilkan diri sebagai pribadi yang
jujur,teladan,beraklak mulia
35,40
Kompetensi social
a. Berkomunikasi secara efektif empatik dan santun
19
b. Bertindak objektif dan tidak tidak diskriminatif
b. Menguasai standar kompetensi dasar pelajaran
29
c. Memiliki wawasan mengenai landasan pendidikan
f. Kemampuan penelitian dan penyusunan karya ilmiah
37
g. Mampu menyelenggarakan pembinaan anak melalui bimbingan dan konseling
30,31,32
Sumber : Undang-undang No.14 tahun 2005
F. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Penelitian
68
Pertama yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan identifikasi untuk
mencari permasalahan yang akan dijadikan suatu usulan yang sifatnya hanya
sementara, karena bisa saja berubah sewaktu waktu melihat keadaan kondisi
lapangan untuk mengadakan penelitian di lokasi yang akan diteliti, sesuai dengan
kondisi lapangan orientasi dan tinjauan umum terhadap lapangan penelitian.
Kemudian, penulis menyusun proposal penelitian dengan bimbingan dosen
pembimbing, Setelah disetujui oleh pembimbing maka langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan data data dan sumber sumber yang akan dijadikan acuan untuk
penelitian.
Tahap selanjutnya adalah mempersiapkan perangkat pengumpulan data,
yang akan memudahkan dalam penelitian.
2) Mengurus Perijinan
Sebelum melaksanakan penelitian ke lapangan, penulis mempersiapkan
perijinan, adapun perijinan yang penulis tempuh adalah :
a. Mengajukan surat permohonan ijin observasi atau pra penelitian kepada
Kepala Sekolah di Yayasan Salib Suci Bandung.
b. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian Kepala Sekolah di Yayasan
Salib Suci.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah disetujui semua persyaratan, maka langkah selanjutnya adalah
mulai melaksanakan penelitian dengan memberikan angket kepada setiap
responden melalui kepala sekolah, kemudian melakukan pengamatan serta studi
69
Penelitian dilaksanakan di Yayasan Salib Suci Bandung pada bulan
September 2012 sampai dengan bulan Nopember 2012, dari data yang diperoleh
dari hasil penelitian tersebut, dipakai sebagai bahan dalam penyusunan skripsi.
G. Analisis Instrumen Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan pada sampel yang telah ditentukan, peneliti
melakukan uji coba instrumen yang dilakukan terhadap sampel uji coba dalam
rangka menguji instrumen yang akan digunakan dalam penelitian selanjutnya.
Hasil análisis istrumen yang dilakukan terhadap 10 orang responden adalah
sebagaimana akan diuraikan berikut ini.
1. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen sehingga layak digunakan untuk mengukur apa yang
diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan korelasi Product Moment dari Pearson. Adapun rumusnya adalah
sebagai berikut:
rs = koefisien korelasi product moment dari Pearson
X = skor item
Y = skor total
70
dengan kriteria : Jika rhitung > rtabel, maka butir item dinyatakan valid. Hasil
uji validitas instrumen penelitian sebagaimana ditampilkan tabel berikut;
Tabel 3.3
Hasil Validitas Item Instrumen Penelitian Variabel Kompetensi Guru TK yang Tersertifikasi
71
mengukur kompetensi profesional guru, 6 item diantaranya dinyatakan tidak valid,
yakni nomor 3, 7, 22, 23, 28 dan 35. Oleh karena itu, maka keenam item tersebut
selanjutnya dibuang (tidak diikutsertakan dalam instrumen penelitian). Dengan
demikian, maka instrumen penelitian variabel kinerja guru TK diukur oleh 34
item pernyataan.
2. Uji Reliabilitas
Arikunto (1998: 170). mengungkapkan bahwa reliabilitas menunjuk pada
tingkat keterandalan sesuatu. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument
tersebut sudah baik, tidak bersifat tendesius, dapat dipercaya, datanya memang
benar sesuai dengan kenyataannya hingga berapa kali pun diambil, hasilnya akan
tetap sama.
Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus
alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:
72
Dimana; r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal
b2 = Jumlah varians butir
t2 = varians total
Selanjutnya, dengan menggunakan taraf signifikansi = 0.05, nilai
reliabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan diperbandingkan dengan nilai
dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan = n (10) yaitu 0,632.
Jika ri > rtabel reliabel
Jika ri rtabel tidak reliabel
Hasil uji reliabilitas instrumen atas variabel-variabel yang diteliti adalah
sebagaimana ditunjukkan tabel berikut.
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Kompetensi Guru TK 0,974 0,632 Reliabel
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa instrumen penelitian variabel
kompetensi guru TK yang tersertifikasi, diperoleh nilai rhitung = 0,974 dan dari
tabel r kritis diperoleh nilai rtabeldengan n = 10 dan taraf nyata (α) = 0,05 sebesar
0,632. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,974 > 0,632) dengan demikian
instrumen variabel kinerja guru TK mempunyai daya ketetapan atau dengan kata
73
3. Teknik Pengolahan Data
Data yang telah berhasil dihimpun kemudian dianalisis dengan
menggunakan metode analisa kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan
pendekatan yang menyangkut pendugaan parameter, pengujian hipotesis,
pembentukan selang kepercayaan, dan hubungan antara dua sifat atau lebih bagi
parameter-parameter yang mempunyai sebaran (distribusi normal) tertentu yang
diketahui. Metode kuantitatif berlandaskan pada anggapan-anggapan tertentu
yang telah disusun terlebih dahulu, jika anggapan-anggapan tersebut tidak sesuai
dengan keadaan sebenarnya, apalagi jika menyimpang jauh maka keampuhan
metode ini tidak dapat dijamin atau bahkan dapat menyesatkan. Selanjutnya
implementasi metode kuantitatif dapat dilakukan dalam beberapa tahapan,
mengacu pada tahapan-tahapan pendekatan metode analisis kuantitatif di atas,
penting untuk direnungkan dan diingat bahwa pemilihan teknik kuantitatif yang
relevan sangat tergantung dari problem dan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan
utama penelitian tidak selalu diperoleh dalam lingkungan yang ketat.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan metode analisa kuantitatif adalah suatu metode
yang menginterpretasikan data data kuantitatif menjadi informatif berupa
rangkaian kata kata atau kalimat yang bertujuan untuk menguji kebenaran
hipotesis yang telah dikemukakan maupun untuk menarik kesimpulan penelitian.
Dengan demikian, untuk menghasilkan kesimpulan akhir dari hasil
74
Data yang terkumpul akan dianalisis melalui pendekatan statistik baik secara
deskriptif, maupun induktif.
Data mentah hasil penelitian atas variabel kompetensi guru selanjutnya
dikategorikan menjadi tiga bagian yakni baik, cukup dan kurang. Rumus yang
digunakan untuk membuat kategori tersebut adalah sebagai berikut.
1) Menghitung jumlah item variabel penelitian
2) Mencari rentang minimum = jumlah soal x 1 (bobot minimal)
3) Mencari rentang maksimum = jumlah soal x 5 (bobot maksimal)
4) Mencari luas jarak sebaran = rentang maksimum – rentang minimum
5) Mencari satuan deviasi standar bernilai, = luas jarak sebaran/6 (jarak
sebaran 6 satuan standar deviasi)
6) Menghitung mean teoritis (dengan tiga katagori) µ = rentang minimum x 3
7) Setelah diketahui nilai mean teoritisnya, maka dapat dilakukan penentuan
kriteria kategori variabel dengan menggunakan tabel selang interval katagori,
seperti yang divisualisasikan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Katagorisasi Kompetensi Guru (Azwar, 2000: 109)
NO INTERVAL KATAGORI
1 x < ( µ - 1,0 ) Kurang 2 ( µ - 1,0 < x < ( µ + 1,0 ) Cukup 3 (µ + 1,0 ) < x Baik
Selain deskripsi di atas, dilakukan pula analisis ketercapaian skor. Analisis
ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya skor responden atas
variabel penelitian melalui perhitungan persentase ketercapaian skor total dari
75
Skor Ketercapaian =
dimana:
Skor total = skor total yang diraih
Skor ideal = Jumlah soal x bobot maksimal x jumlah responden
Penafsiran data merupakan kesimpulan dari hasil penelitian setelah
melalui proses pengolahan data. Adapun didalam pengolahan data yang penulis
gunakan untuk penafsiran ini berdasarkan pada kriteria sebagai berikut :
a. 0% Ditafsirkan tidak ada
b. 1% - 24% Ditafsirkan sebagian kecil
c. 25% - 49% Ditafsirkan hampir setengahnya
d. 50% Ditafsirkan setengahnya
e. 51% - 74% Ditafsirkan sebagian besar
f. 75% - 99% Ditafsirkan hampir seluruhnya.
116
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada tahapan terakhir dari penulis skripsi ini, penulis akan menguraikan
beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilaksanakan dan dianalisis
berdasarkan pokok permasalahan yang menjadi penelitian ini yaitu kompetensi
guru Taman Kanak-kanak tersertifikasi di Yayasan Salib Suci Bandung, yang
selanjutnya hasil analis ini dapat dijadikan rekomendasi bagi semua pihak yang
berkepentingan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis data, pengujian hipotesis dan
pembahasan penelitian yang dilakukan atas dasar teori-teori yang relevan maka
dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Pada umumnya Kompetensi guru Taman Kanak-kanak tersertifikasi Yayasan
Salib Suci Bandung dari hasil uji kategori jenjang, berada pada kategori tinggi
atau termasuk pada kategori sangat baik yaitu sebesar 4,24 menurut penilaian
para kepala sekolahnya, artinya guru mempunyai motivasi yang tinggi,
menampilkan pekerjaan dan hasil pekerjaan yang sangat baik serta penuh
tanggung jawab. Hal tersebut ditunjang oleh upaya guru Taman Kanak-kanak
dalam meningkatkan kinerjanya, terlihat dari semangat guru dalam
meningkatkan kompetensinya yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
117
2. Kompetensi pedagogik guru TK tersertifikasi di Yayasan Salib Suci termasuk
pada kategori baik menurut penilaian para kepala sekolahnya.
3. Kompetensi kepribadian guru TK tersertifikasi di Yayasan Salib Suci
termasuk pada kategori sangat baik menurut penilaian para kepala sekolahnya.
4. Kompetensi sosial guru TK tersertifikasi di Yayasan Salib Suci termasuk pada
kategori sangat baik menurut penilaian para kepala sekolahnya.
5. Kompetensi profesional guru TK tersertifikasi di Yayasan Salib Suci termasuk
pada kategori baik menurut penilaian para kepala sekolahnya.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis merekomendasikan beberapa hal
sebagai tindak lanjut dari penelitian ini. Rekomendai penulis ini diharapkan dapat
menjadi masukan bagi pihak-pihak yang dirasakan mempunyai kepentingan
terhadap penelitian ini. Adapun rekomendasi tersebut diantaranya :
1. Bagi yayasan
a. Hendaknya yayasan membantu para guru untuk lebih mengoptimalkan
dan meningkatkan kompetensi guru dengan mengadakan
pelatihan-pelatihan, seminar dan lokakarya.
b. Hendaknya yayasan membantu guru untuk mengikuti studi pendidikan
118
2. Bagi guru
a. Guru hendaknya berusaha untuk meningkatkan kompetensinya terutama
dalam memberikan pelayanan terhadap peserta didik dan meningkatkan
mutu pendidikan.
b. Guru hendaknya berusaha meningkatkan kompetensinya, mampu
melakukan pengembangan diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan,
seminar, dan mengikuti studi lanjutan sehingga guru memiliki tanggung
jawab dalam pelayanan khususnya peserta didik dan umumnya bagi
masyarakat.
c. Guru hendaknya meningkatkan wawasannya untuk meningkatkan
keprofesionalannya.
d. Guru hendaknya mampu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
menjadi tugasnya agar segala aktifitas sekolah terlaksana secara optimal.
e. Guru hendaknya mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap kemajuan
sekolah agar dapat terus bertahan seiring perkembangan zaman.
3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Hendaknya hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan
untuk dijadikan masukan bagi peneliti selanjutnya.
b. Hendaknya dapat melakukan penelitian yang lebih komprehensif lagi.
Yakni dengan menambah jumlah responden, menambah jumlah lokasi
119
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. (1998). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktis).
Jakarta : Bina Aksara.
Beaty, Janice J. (1994). Skill for Preeschool Teachers. New Jersey : Merril, an . Imprint of Prestice Hall
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Departemen Pedidikan Nasional
Departemen Pedidikan Nasional . (2005). Kamus besar Bahasa Indonesia. Edisi ke Tiga. Jakarta : Balai Pustaka.
Hamalik, Oemar (2004). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta. Bumi Aksara.
http://berbagiterbaru.blogspot.com/2012/02/persyaratan-peserta-sertifikasi
guru.html
Koswara. Endang. (1989). Teori Motivasi dan Penelitian. Bandung. Angkasa
Komara, Endang. (2006). Peran Pembelajaran CTL Dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Interaktif. Bandung: suara daerah.
Kaniawati. (2010) Identifikasi Kinerja Guru Taman Kanak-kanak di Kecamatan Cugenang . Skripsi Adpen Fip Upi Bandung : tidak diterbitkan.
Martini Yamin. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Gaung Persada. Jakarta.
Mariyana, Rita . (2008). Kompetensi Profesional Guru TK. Pengembangan Profesi Guru TK. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Mulyasa (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung. Remaja Rosda Karya.
Muslich, Mansur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Nana Sudjana. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.
120
Oemar Hamalik (2002). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara.
Permendiknas RI Nomer 6 Tahun 2007. Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Jakarta 2007.
Sabarina, Juwita. (2008). “ Pengaruh Motivasi kerja Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pada Sekolah Menengah Pertama Di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Skripsi Adpen Fip Upi Bandung : tidak diterbitkan.
Samana. (1994). Profesional Keguruan. Yogyakarta : Kanisius.
Soetjipto. Raflis Kosasi ( 2005) Profesi Keguruan. Bandung.
Sriningsih (2008). Kompetensi profesional guru PAUD (tidak di terbitkan).
Surya. 2008. Seminar guru profesional untuk pendidikan bermutu (tidak diterbitkan).
Sudjana. Nana. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Subroto. (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, kuantitatif . Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Supriyadi, Dedi. (1998). Mengangkat Citra Dan Martabat Guru. Bandung : Alfabeta
Undang-undang RI No.20 Tahun 2003. Sistim pendidikan Nasional. Bandung. Fokus Media.
Usman (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.
UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI. Bandung.
Winarno Surakhmad (1985) Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik.
Bandung : Tarsito.