KABUPATEN SUMEDANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
DIDIN SUTARDI 0905156
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
Oleh
DIDIN SUTARDI 0905156
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing 1
Dr. NURLAN KUSMAEDI, M.Pd. NIP. 19530111 198003 1 002
Pembimbing 2
Drs. RESPATI MULYANTO, M.Pd. NIP. 19590520 198803 1 002
Mengetahui:
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1 Pendidikan Jasmani
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya
Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Service Bawah Bolavoli Melalui
Permainan Lomba Service yang Dimodifikasi Di Kelas V SDN Sukamantri
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang” Ini beserta seluruh isinya adalah
benar-benar hasil karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku di masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sangsi yang
dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak-pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini
Sumedang, Juni 2011
i
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ... 10
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 12
D. Batasan Istilah ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 15
A. Tinjauan Teoritis ... 15
1. Tujuan Pendidikan ... 15
1. Pengertian Pendidikan ... 15
2. Arti Pembelajaran ... 16
3. Konsep Pembelajaran ... 17
2. Pendidikan Jasmani ... 18
a. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 19
b. Ruang lingkup Penjas Dalam KTSP ... 20
3. Pembelajaran Bola Voli ... 21
a. Pengertian Bola Voli ... 21
b. Peraturan Permainan ... 22
c. Manfaat Bola Voli ... 24
d. Teknik Dasar Service Bawah ... 25
4. Konsep Permainan ... 27
a. Bermain Dalam Kehidupan Anak ... 27
b. Fungsi Bermain ... 27
c. Teori Bermain ... 28
5. Perkembangan Anak ... 29
6. Permainan Lomba Servis yang Dimodifikasi ... 31
a. Pengertian ... 31
b. Kegiatan Pembelajaran Melakukan Servis Bawah Melalui Permainan Lomba service ... 32
c. Alternatif Pembelajaran Melalui Lomba Service yang dimodifikasi ... 33
B. Hasil Penelitian lain yang Relevan ... 33
ii
2. Subjek Penelitian ... 39
C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 39
D. Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan ... 39
1. Prosedur Penelitian ... 39
2. Rencana Tindakan ... 41
a. Tahap Perencanaan Tindakan ... 41
b. Pelaksanaan Tindakan ... 42
3. Observasi ... 43
4. Refleksi ... 44
E. Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus I II dan III ... 44
F. Intrument atau Alat Pengumpul data... 47
1. Alat yang Digunakan ... 47
2. Waktu pelaksanaan ... 49
3. Sumber data ... 49
4. Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Data ... 50
G. Validitas Data ... 51
1. Triangulasi ... 51
2. Member Check ... 52
3. Pemeriksaan Sejawat ... 53
4. Expert Opinion ... 53
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Paparan Data Awal ... 55
B. Paparan Data Tindakan ... 57
1. Perencanaan Siklus I ... 57
2. Pelaksanaan Siklus I ... 58
3. Observasi Siklus I... 60
a. Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 60
b. Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 61
c. Observasi Siswa Siklus I ... 64
d. Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 66
4. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 68
a. Analisis dan Refleksi Perencanaan Pembelajaran Siklus I . 68 b. Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus I ... 69
c. Analisis dan Refleksi Aktivitas Anak Siklus I ... 70
d. Analisis dan Refleksi Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 71
C. Paparan Data Tindakan II... 73
1. Perencanaan Siklus II ... 73
2. Pelaksanaan Siklus II ... 73
3. Observasi Siklus II ... 75
a. Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 75
iii
b. Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus II ... 84
c. Analisis dan Refleksi Aktivitas Anak Siklus II ... 85
d. Analisis dan Refleksi Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 86
D. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 88
1. Perencanaan Siklus III ... 88
2. Pelaksanaan Siklus III ... 89
3. Observasi Siklus III ... 90
a. Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 90
b. Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 91
c. Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 94
d. Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus III... 96
4. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 98
a. Analisis dan Refleksi Perencanaan Pembelajaran Siklus III 98 b. Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus III ... 99
c. Analisis dan Refleksi Aktivitas Anak Siklus III ... 100
d. Analisis dan Refleksi Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 101
E. Paparan Pendapat Siswa dan Guru ... 103
1. Deskripsi Pendapat Anak ... 103
2. Deskripsi Pendapat Guru ... 103
F. Pembahasan... 104
1. Tahap Perencanaan ... 106
2. Tahap Pelaksanaan ... 108
3. Aktivitas Siswa ... 110
4. Hasil Belajar Siswa ... 111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 113
A. Kesimpulan ... 113
1. Perencanaan ... 113
2. Pelaksanaan ... 114
3. Aktivitas Siswa ... 114
4. Hasil Belajar ... 115
B. Saran ... 116
1. Bagi Guru ... 116
2. Bagi Siswa ... 116
3. Untuk Lembaga ... 117
4. Bagi Peneliti Lain ... 117
DAFTAR PUSTAKA ... 118
LAMPIRAN ... 119
iv
1.1 : Rekapitulasi Data Tes Awal Penguasaan Kemampuan Gerak Dasar
Service Bawah Bola Voli Kelas V SDN Sukamantri
Tahun Ajaran.2010-2011 ... 4
4.1 : Rekapitulasi Data Tes Awal Penguasaan Kemampuan Gerak Dasar Service Bawah Bola Voli Kelas V SDN Sukamantri Tahun Ajaran. 2010-2011 ... 56
4.2: Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I (Tahap Perencanaan) ... 60
4.3: Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 62
4.4: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 64
4.5: Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 66
4.6: Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus I ... 68
4.7: Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 69
4.8: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 70
4.9: Persentase Data Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Service bola voli Siklus I ... 71
4.10: Rekapitulasi Persentase Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Service bola voli Siklus I ... 72
4.11: Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II (Tahap Perencanaan) ... 75
4.12: Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 77
[image:7.595.116.513.264.603.2]v
4.16: Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus II ... 84
4.17: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 85
4.18: Persentase Data Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Service bola voli Siklus II ... 86
4.19: Rekapitulasi Persentase Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Service bola voli Siklus I ... 87
4.20: Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III(Tahap Perencanaan)... 90
4.21: Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 92
4.22: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 94
4.23: Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 96
4.24: Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus III ... 98
4.25: Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 99
4.26: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 100
4.27: Persentase Data Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Service bola voli Siklus III ... 101
vi Gambar
3.1: Denah SDN Sukamantri ... 38
3.2 Model Spiral Kemmis dan Taggart ... 41
4.1:Grafik Kinerja Guru (aspek perencanaan) Siklus I, II, dan III ... 106
4.2: Grafik Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus I, II, dan III ... 108
4.3 Grafik Aktifitas Siswa Siklus I, II, III ... 110
vii Lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 119
2. Lembar Kriteria Penilaian ... 131
3. Format Wawancara ... 132
4. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 141
5. Surat Keputusan Dosen Pembimbing ... 142
6. Surat Keterangan Penelitian ... 143
7. Dokumentasi ... 144
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani
untuk mencapai tujuan pendidikan. Sama halnya dengan mata pelajaran lainnya,
melalui proses pengajaran diharapkan terjadi perubahan perilaku pada anak didik
kita. Mengingat kondisi pendidikan jasmani di sekolah-sekolah dewasa ini, tidak
mungkin mengajarkan semua jenis olahraga beregu secara intensif, dengan
maksud mencapai pendidikan jasmani yang bermanfaat, baik dalam segi
keterampilan dasar. Maka perlu di siasati oleh guru dengan membuat suatu
permainan yang dapat menunjang pada materi pembelajaran.
Manfaat permainan bola voli sebagai olahraga sekolah sekiranya sudah
cukup jelas, begitu pula segi-segi negatifnya. Dimana bola voli merupakan olah
raga yang cocok di ajarkan di sekolah Sesuai dengan pendapat Dürrwächter G
(1982:1) yang mengatakan.
Kebaikan permainan bola voli sebagai olahraga sekolah sekiranya sudah cukup jelas, begitu pula segi-segi negatifnya. Apabila hal-hal yang kurang menguntungkan itu diimbangi dengan tindakan-tindakan sepandan, maka semakin nyata posisi bola voli yang menguntungkan diprioritaskan sebagai olahraga sekolah.
Permainan anak-anak dapat membentuk pribadi seseorang secara utuh
artinya kepribadian seseorang akan terbentuk, sesuai dengan pendapat Hadi
Soekatno dalam buku Sukintaka (1992:7) tentang permainan:
Memang kita kaum taman siswa mempunyai keyakinan setebal-tebalnya, bahwa dengan permainan kanak-kanak sebagai alat pendidikan itu dapat membimbing anak-anak kearah kesempurnaan hidup kebangsaan semurni-murninya.
Kurangnya aktivitas fisik sering menjadi persoalan yang dihadapi setiap
individu dalam kehidupan, bahkan cenderung menjadi budaya. Pendidikan
jasmani merupakan alat untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik,
kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap, mental,
emosional, spiritual, sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Sehingga
pendidikan jasmani sebagai wahana untuk mendidik anak. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Rusli Lutan (2001:17) yaitu sebagai berikut: Bahwa pendidikan
jasmani merupakan alat untuk membina anak muda agar kelak mampu membuat
keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola
hidup sehat disepanjang hayatnya.
Dengan pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai keterampilan
yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai
keterampilan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani,
kebiasaan hidup sehat memiliki pengetahuan pemahaman terhadap gerak manusia.
Hal tersebut di atas sesuai dengan pendapat Sopandi (1991 : 39 ) sebagai
berikut: gerak atau khususnya olahraga sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Keinginan untuk bermain timbul karena minat pada diri sendiri untuk
bergerak sesuai dengan kebutuhan, memelihara kondisi tubuh serta
penuh aktivitas, dan anak-anak melakukannya mempunyai cara sendiri-sendiri
baik menggunakan tangan maupun tubuhnya.
Pengertian bermain menurut Tjandrasa (1978:320) yaitu. Bermain adalah
setiap kegiatan yang dilakukan karena kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa
mempertimbangkan hasil akhir, bermain dilakukan secara sukarela dan tanpa
paksaan atau tekanan dari luar kewajiban.
Dengan kegiatan bermain anak dapat menemukan bagaimana cara
memasuki dunia mereka, bagaimana mengatasi tugas-tugas hidup bagaimana
menguasai keterampilan baru, dan memperoleh kepercayaan diri untuk tumbuh
untuk menjadi berguna.
Ruang lingkup KTSP Pendidikan Jasmani (2008:195).mengcakup tentang:
(1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permaian, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepakbola, bola basket, bola voli,…dst; (2) Aktivitas pengembangan; (3) Aktivitas senam; (4) aktivitas ritmik; (5) aktivitas air;(6) pendidikan di luar kelas meliputi: piknik/karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung; (7) kesehatan meliputi: Penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Data emperik membuktikan dari data awal terbukti sebanyak 15 orang anak
belum mampu melakukan servis dengan benar sedangkan sebanyak 9 orang anak
sudah mampu melakukan servis bawah dengan benar, melatar belakangi data di
atas, bahwa masih banyak siswa yang belum dapat melakukan service bawah
dengan benar.
Berdasarkan hasil observasi awal di SDN Sukamantri yang dilaksanakan
Tabel 1.1
Rekapitulasi Data Tes AwalPenguasaan Kemampuan Gerak Dasar Service Bawah Bola Voli Kelas V
SDN Sukamantri Tahun Ajaran 2010-2011
No Nama Siswa
Aspek yang diamati
Ju m lah S k or Keterangan Sikap Lengan Sikap
Badan Sikap Kaki T TT
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Aldi P √ √ √ 8 √
2. Ali A √ √ √ 7 √
3. Andi S √ √ √ 3 √
4. Ari W √ √ √ 7 √
5. Candra √ √ √ 7 √
6. C Dinar √ √ √ 7 √
7. Dede W √ √ √ 3 √
8. Diki A √ √ √ 7 √
9. Herman √ √ √ 7 √
10. Hilmi S √ √ √ 3 √
11. Jajang S √ √ √ 7 √
12. Kiki A √ √ √ 3 √
13. M Aditya √ √ √ 3 √
14. M Akmal √ √ √ 3 √
15. M Irfan S √ √ √ 7 √
16. Nuryanto √ √ √ 3 √
17. Rifki T √ √ √ 3 √
18. Rianto √ √ √ 3 √
19. Ridwan R √ √ √ 3 √
20. Riza M J √ √ √ 3 √
21. Seftian J √ √ √ 3 √
22. Vani R √ √ √ 3 √
23. Yuda P √ √ √ 3 √
24. Zidan P A √ √ √ 3 √
JUMLAH 15 5 4 15 5 4 15 7 2 109 9 15 % 63 21 17 63 21 17 63 29 8.3 4.54 37.50 62.50
Keterangan : x100%
Data tersebut menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran penjas di SDN
Sukamantri belum berjalan dengan baik dikarenakan situasi dan kondisi yang
tidak memungkinkan dimana sarana dan prasarana kurang memadai, halaman
yang tidak luas sehingga waktu istirahat atau berolahraga anak kurang dapat
bergerak, ada yang sering dilakukan di halaman sekolah, waktu sebelum masuk
sekolah dan istirahat yaitu melakukan permainan lomba service, karena itulah
yang dapat dilakukan oleh anak-anak SDN Sukamantri dalam beraktivitas. Yang
dijadikan subjek penelitian dalam hal ini murid kelas V SDN Sukamantri
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang, berjumlah 24 orang. Alasan
pemilihan subjek penelitian adalah bahwa berdasarkan hasil observasi awal pada
pembelajaran bola voli sebagian kurang mampu melakukan gerak dasar servis
bawah yang benar, dari 24 orang siswa hanya 9 orang siswa yang mampu
melakukan service dengan benar, sisanya yaitu sebanyak 15 orang belum mampu
melakukan service dengan benar. Sehingga diperlukan upaya meningkatkan
kemampuan gerak dasar bola voli melalui penggunaan media permainan lomba
service untuk menambah kekuatan, ketepatan dalam melakukan service bawah.
Tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Depdiknas
(2008:195) adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percayadiri, dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Sudah tidak diragukan lagi bahwa pendidikan jasmani yang bermutu
diselenggarakan dengan mematuhi kaidah-kaidah paedagogik. Pendidikan jasmani
memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perkembangan siswa secara
menyeluruh. Para pelaku pendidikan terkadang melupakan kesempatan baik untuk
mendidik dan sekaligus membentuk siswa, terutama pada usia Sekolah Dasar,
yang kita pahami bersama merupakan pondasi bagi perkembangan siswa-siswa
kita seterusnya. Pelaksanaan pendidikan jasmani merupakan sebuah penanaman
modal jangka panjang dalam rangka upaya pembinaan mutu sumber daya manusia
yang berkualitas dan berkesinambungan. Hasilnya dapat dirasakan kelak di masa
yangakana datang dan memerlukan waktu yang cukup panjang sehingga upaya
pembinaan bagi peserta didik melalui pendidikan jasmnai perlu terus dilakukan,
dengan modal kesabaran serta dibarengi rasa keikhlasan dan penuh pengorbanan.
Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapat sentuhan didaktik dan
metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.
Diharapkan guru dapat mengembangkan dirinya untuk dapat menggunakan
media pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan
pembelajaran. Guru sebagai tokoh utama dalam proses pembelajaran tentunya
memiliki tanggung jawab paling besar dalam upaya mengefektifkan pengajaran
penjelasan hal di atas, di SDN Sukamantri sehingga peneliti berupaya untuk
menemukan kendala-kendala yang ada. Apabila prinsip-prinsip metodologi
pendidikan diterapkan dalam proses penyajian pembelajaran dan penggunaan
media pembelajaran yang tepat untuk mendukung keberhasilan guru dalam
mencapai suatu program, maka akan didapat hasil yang baik.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mempunyai
program yang baik dan bermanfaat dalam melaksanakan Pendidikan Jasmani.
Guru yang baik akan mengerti manfaat Pendidikan Jasmani dalam perkembangan
anak dan dapat memberikan waktu yang luas untuk dapat memberikan
teknik-teknik serta berbagai keterampilan aktivitas olah raga. Adapun salah satu cabang
olah raga yaitu permaian bola besar yaitu bola voli sesuai dengan pendapat Aip S
dan Muhadi (1993:183) bola voli adalah suatu bentuk permainan yang termasuk
dalam cabang olahraga permainan”.Voli (volley) artinya pukulan langsung di
udara sebelum bola jatuh ke tanah.
Cabang olah raga bola voli dalam kurikulum KTSP termasuk pada
Permainan dan Olahraga. Untuk dapat mmpunyai keterampilan dasar bola voli
seorang atlit harus mempunyai kemampuan sebagai berikut sesuai dengan
pendapat Aip S dan Muhadi (1993:148).
Melakukan servis, dan membagi-bagi bola (pass), baik dari bawah maupun dari atas. Namun dengan semakin maju dan berkembangnya bentuk-bentuk gerakan dalam permainan bola voli (terutama dalan pertandingan), maka teknik dasar berkembang menjadi adanya teknik dalam melakukan smash dan teknik untuk mengansipasi smash dari lawan (teknik membendung/block).
1. Teknik servis (service).
2. Teknik pass bawah.
3. Teknik pass atas.
4. Teknik smash.
5. Teknik membendung (block).
1. Servis (service).
Permainan bolavoli diawali dengan melakukan pukulan servis, yang
dilakukan pada awal setiap set, serta setiap kali lawan melakukan kesalahan,
arti dari servis menurut pendapat Aip S dan Muhadi (1993:187).
Servis atau sajian adalah pukulan permulaan yang dilakukan oleh pihak yang berhak melakukan servis untuk memulai menghidupkan bola ke dalam permainan atau tindakan untuk menghidupkan bola ke dalam permainan. Adapun servis ada dua macam cara yaitu: servis tangan bawah dan servis tangan atas.
2. Passing Bawah.
Passing bawah adalah gerakan menerima bola dengan dua tangan untuk
mengoper pada teman atau melangsungkan bola agar melewati net, gerakan ini
dilakukan bila menerima dari teman atau dari servis lawan sehingga kalau dari
serangan lawan baik berupa servis atau serangan smash gerakan ini sangat efektif
untuk menahan bola atau disebut bola pertama. Arti dari passing bawah menurut
pendapat Aip S dan Muhadi (1993:189).adalah:
Guru Pendidikan Jasmani harus pandai memilih media pembelajaran yang
tepat sesuai situasi dan kondisi yang dihadapinya, agar meningkatkan kemampuan
siswa.
Sesuai dengan pendapat Rusli Lutan (2001:65) yaitu sebagai berikut:
Media/alat, waktu dan ruang merupakan sumber daya penting untuk
mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM). Ketiga sumber daya ini
harus dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya karena bersifat langka.
Dalam hal ini penulis tertarik untuk meneliti pengunaan media untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada permainan bola voli melalui media
permainan lomba service yang dimodifikasi. Penulis menduga penggunaan media
permainan lomba service yang dimodifikasi merupakan alat untuk melatih
melakukan service bawah.
Kendala yang dihadapi di SDN Sukamantri penguasan service bawah
siswa-siswanya kurang memadai, serta penyampaian pembelajaran yang belum
maksimal, terlihat dari data empirik yang menunjukan bahwa kemampuan gerak
dasar service bawah siswa kelas V SDN Sukamantri tahun ajaran 2010-2011
kurang menguasai gerak dasar service bawah, hasil dari tes awal yang tuntas
hanya 9 orang atau 37,50% dan yang tidak tuntas 15 orang atau 62,50%. Maka
diperlukan cara untuk menyelesaikan permasalahan di atas, sehingga bertitik tolak
dari uraian di atas penulis terdorong untuk mencoba meneliti tentang.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Service Bawah Bola voli
Melalui Permainan Lomba Service yang Dimodifikasi Pada Kelas V Di SDN
B. RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH 1. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang masalah, penulis mencoba menerapkan
pembelajaran Permainan bola voli yaitu service bawah dengan permainan lomba
service yang dimodifikasi. Penulis merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut:
a. Bagaimana kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran sebagai upaya
meningkatkan kemampuan gerak dasar Service bawah bola voli dengan
menggunakan permainan lomba service yang dimodifikasi?
b. Bagaimana kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai upaya
meningkatkan kemampuan gerak dasar Service bawah bola voli dengan
menggunakan permainan lomba service yang dimodifikasi?
c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran sebagai upaya
meningkatkan kemampuan gerak dasar Service bawah bola voli
menggunakan permainan lomba service yang dimodifikasi?
d. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran sebagai upaya
meningkatkan kemampuan gerak dasar Service bawah bola voli
menggunakan permainan lomba service yang dimodifikasi?
2. Pemecahan Masalah
Mengacu pada rumusan masalah, dapat ditelusuri penyebab utama
timbulnya masalah tadi, menurut dugaan peneliti adalah karena materi service
bawah kurang disukai akibat pembatasan gerak teknik baku bermain bola voli,
serta permainan yang monoton dengan aturan yang sesungguhnya, artinya tidak
Oleh karena itu harus ada perubahan pembelajaran, peneliti mencari solusi
dengan menerapkan pembelajaran service bawah melalui permainan lomba
service dengan tujuan akhir pembelajaran, keterampilan service bawah meningkat.
Pertama anak dibuat dua regu, siswa berdiri di belakang garis lapangan
Kemudian mereka bersiap melakukan service bawah dengan salah satu kaki di
depan, bola dipegang tangan kiri gerakannya lambungkan bola ke atas, ayunkan
tangan pukul ke arah belakang, pukul bola hingga melewati net, siswa yang sudah
service ke belakang diganti dengan siswa berikutnya melakukan service.
Sedangkan anak berada di daerah lapang lain menangkap bola, dan siap untuk
melakukan service kembali, ini dilakukan secara berlomba agar terjadi persaingan
untuk mendapat nilai yang banyak, dengan permainan lomba service ini akan
meningkatkan kemampuan service bawah, dan juga akan meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V SDN Sukamantri.
Alasan penggunaan lomba service ini karena diyakini oleh peneliti dapat :
a. timbulnya motivasi yang tinggi dari diri siswa untuk melakukan service
bawah yang baik
b. adanya kedisiplinan dalam melakukan service bawah
c. timbulnya rasa kerjasama dalam tim untuk memenangkan lomba service.
Penulis mencoba membatasi serta memecahkan masalah sebagai berikut:
a. Penggunaan permainan lomba service yang dimodifikasi, dalam
meningkatkan kemampuan dasar service bawah.
b. Sampel yang digunakan kelas V SDN Sukamantri
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah ingin:
a. Untuk mengetahui kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran
sebagai upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar Service bawah
bola voli dengan menggunakan permainan lomba service yang
dimodifikasi.
b. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
sebagai upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar Service bawah
bola voli dengan menggunakan permainan lomba service yang
dimodifikasi.
c. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran sebagai upaya
meningkatkan kemampuan gerak dasar Service bawah bola voli
permainan lomba service yang dimodifikasi.
d. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran sebagai
upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar Service bawah bola voli
permainan lomba service yang dimodifikasi.
e. Manfaat Penelitian a. Bagi siswa:
Mempercepat penguasaan gerak dasar serviceS bawah
Sebagai umpan balik dari pembelajaran sebelumnya sehingga guru yang
merangkap jadi pelatih dapat mengkaji sendiri praktek pembelajaran,
berbagai teknik latihan, pembelajaran yang dapat meningkatkan
keterampilan dan kemampuan dalam olah raga permainan bola voli
terutama service bawah.
c. Bagi Lembaga:
Dapat dijadikan aset berharga seandainya siswa-siswinya dapat
berprestasi
d. Bagi Peneliti yang lain:
Menambah pengetahuan, mempunyai kemampuan penggunaan media
pebelajaran, dan dapat digunakan rujukan bagi peneliti yang lain.
D. BATASAN ISTILAH
1. Upaya: adalah daya, akal, ikhitiar (JS Badudu dan Sutan MZ, 1994:1596)
2. Meningkatkan: adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada diri hasil belajar atau latihan (SISDIKNAS, 2003:450);
3. Gerak Dasar: adalah kemampuan awal yang dimiliki seseorang (Kamus Besar : 359). Landasan dalam pengembangan keterampilan yang lebih
Kompleks (UT, 2000:63).
4. Bolavoli: adalah suatu bentuk permainan yang termasuk dalam cabang olahraga permainan”.Voli (volley) artinya pukulan langsung di udara
5. Service Bawah: adalah. mengambil bola yang berada di bawah badan atau bola dari bawah biasanya dilakukan dengan kedua lengan bagian
bawah (dari sikut sampai pergelangan tangan yang dirapatkan), baik
untuk dioperkan kepada kawan, maupun langsung ke lapangan lawan
melalui di atas jaring. (Aip S dan Muhadi 1993:189)
6. Permainan Lomba Service Yang Dimodivikasi: adalah suatu permainan yang dilakukan oleh dua regu yang saling berhadapan dengan
dibatasi tali yang terentang di tengah-tengah yang telah dimodivikasi
tingginya, bola harus diservis sehingga jatuh ke lantai di bidang
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berpedoman pada latar belakang bahwa permasalahan dalam penelitian
ini muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung
oleh guru dan siswa di lapangan, dimana masalahnya banyak siswa kelas V yang
kurang mampu melakukan service bawah dengan baik karena kekuatan otot
tangan anak yang kurang mendapat latihan kekuatan, ketepatan.
Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas praktik pembelajaran tersebut. Salah satu cara untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan
adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Class Action Research. Arti
dari Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif
untuk memahami, meningkatkan kemahiran, memperbaiki proses pembelajaran.
Sesuai dengan pendapat dari Rochiati (2008: 13).
“Bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu”.
Sementara yang dimaksud dengan metoda itu sendiri seperti yang
dikemukakan oleh Surakhman (1989:131) adalah “merupakan cara utama yang
dikemukakan untuk mencapai tujuan”. Sedangkan alasan peneliti menggunakan
metode penelitian tindakan kelas ini bertolak dari latar belakang masalah yang
terjadi di lapangan. Dalam hal ini peneliti mencoba mengupayakan dalam
meningkatkan kemampuan gerak dasar service bawah melalui permainan lomba
service bawah yang dimodivikasi pada siswa kelas V di SDN Sukamantri
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang“.
Beberapa ahli mengemukakan tentang pengertian Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) diantaranya adalah.
Menurut Me Taggart (dalam Dikdasmen, 1993 : 3), “Penelitian Tindakan
Kelas biasanya dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar
dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran
yang sudah dilakukannya”.
Menurut D.Hopkins (yang diterjemahkan oleh Tim Pelatihan Proyek
PGSM, 1996 : 6) mengemukakan bahwa
Class Action Research adalah: Sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tidakan-tindakan mereka dalam dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
Menurut Dikdasmen (1999 : 8) arti dari PTK adalah. ”Penelitian Tindakan Kelas merupakan upaya kolaboratif antara guru dan siswa-siswinya, yaitu suatu kesatuan kerja sama dengan perspektif berbeda. Misalnya, bagi guru demi mutu profesionalnya dan bagi siswa peningkatan prestasi belajarnya”.
Dengan mengacu pada pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian tindakan yang
dilakukan di kelas atau di lapangan dengan tujuan untuk memperbaiki serta
meningkatkan kualitas praktek pembelajaran Penjas sehingga PTK berfokus pada
Penjas yaitu pada anak yang kurang mampu menguasai gerak dasar service
bawah.
Dengan demikian bidang kajian penelitian ini yaitu praktik pembelajaran
Penjas dengan memfokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar
service bawah melalui penggunaan permainan lomba service yang dimodivikasi
pada siswa kelas V di SDN Sukamantri Kecamatan Tanjungsari Kabupaten
Sumedang.
B.Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan SDN Sukamantri Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang.
[image:27.595.112.510.251.656.2]U
Gambar 3.1
Denah SDN Sukamantri
Kantor Kelas
VI
Kelas V
Kelas IV
Kelas III
Kelas II Kelas
I Guda
ng W
2. Subjek Penelitian
Yang dijadikan subjek penelitian dalam hal ini murid kelas V SDN
Sukamantri Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang, berjumlah 24 orang
siswa. Alasan pemilihan subjek penelitian adalah bahwa berdasarkan hasil
observasi awal pada pembelajaran bola voli sebagian kurang mampu melakukan
gerak dasar service bawah yang benar sehingga diperlukan upaya meningkatkan
kemampuan gerak dasar service bawah melalui penggunaan permainan lomba
service yang dimodifikasi untuk menambah kekuatan, ketepatan dalam melakukan
service bawah.
C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Uraian Kegiatan
WAKTU PELAKSANAAN
Januari Pebruari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Perencanaan
3 Pelaksanaan Siklus I
4 Pelaksanaan Siklus II
5 Pelaksanaan Siklus III
6 Pengolahan Data
7 Penyusunan Laporan
Ada empat komponen yang menjadi konsep PTK. Sesuai dengan pendapat
Suharsimi Arikunto (2002:83), Keempat komponen tersebut menunjukkan
langkah-langkah atau tahapan yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan atau Planning.
b. Tindakan atau Acting
c. Pengamatan atau Observing dan
d. Refleksi atau Reflecting.
Sedangkan menurut Raka Joni (1999:22) terdapat lima tahap penelitian
tindakan kelas yaitu sebagai berikut.
a) Pengembangan fokus masalah penelitian b) Perencanaan tindakan perbaikan
c) Pelaksanaan tindakan perbaikan, Observasi dan interpretasi d) Analisis dan refleksi
e) Perencanaan tindak lanjut
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan di atas maka untuk
mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedur penelitiannya sesuai
dengan pendapat yang dikemukan Udin S. Sa’ud (2006:8) maka setiap satu siklus
tindakan memuat langkah-langkah yaitu.
1. Membuat Rencana Tindakan. 2. Pelaksanaan Tindakan. 3. Observasi. dan
4. Refleksi.
Kesemua tahapan itu dilaksanakan setelah melakukan observasi awal,
memperoleh gambaran mengenai karakteristik aktivitas belajar siswa
menunjukkan oleh jumlah aktif belajar siswa dalam mengikuti kegiatan
gambar Spiral pelaksanaan tindakan PTK menurut dari Kemmis dan Taggart
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berbentuk
siklus. Setiap siklus dilakukan 1 pertemuan dimana setiap pertemuan
menggunakan 2 jam pelajaran secara lebih rinci penelitian tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut :
2. Rencana Tindakan
a. Tahap perencanaan Tindakan.
1) Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang perlu
diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses
pembelajaran service bawah.
[image:30.595.118.496.161.618.2]2) Membuat Rencana Pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus. Gambar 3.2
Model Spiral Kemmis dan Taggart (Rochiati,2008:66)
AC
T
R
E
F
LE
OBSERVE
PLAN
R
E
F
LE
CT
OBSERVE
A
C
T
3) Peneliti dan guru mengadakan diskusi mengenai cara melakukan tindakan
mengenai langkah-langkah penerapan tiga kunci memotivasi anak untuk
belajar.
4) Menyiapkan alat pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan
gerak dasar service bawah.
5) Mendesain alat evaluasi untuk melihat:
a) Apakah kemampuan gerak dasar service bawah dapat meningkat?
b) Apakah melalui permainan lomba service yang dimodivikasi akan
mampu menjadikan alat bantu yang dapat meningkatkan tujuan
pembelajaran?
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu proses pembelajaran dengan menggunakan
metode demontrasi dan penugasan yang meliputi langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Kegiatan Awal
1) Menyiapkan alat-alat pelajaran.
2) Guru dan siswa berdoa bersama.
3) Siswa dan guru melaksanakan pemanasan sesuai dengan petunjuk guru.
4) Menjelaskan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan siswa. Pada
kegiatan ini peneliti menerapkan strategi memotivasi siswa belajar atau
berlatih yang berorentasi pada keberhasilan.
1) Peneliti yang berperan sebagai observer melakukan pengamatan terhadap
perilaku siswa yang belajar sebagai informasi peneliti.
Proses pengamatan harus didasari dengan sadar, kritis, sistematis, dan
objektif.
c) Kegiatan Akhir.
1) Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan,
kejadian, kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran
berlangsung ke dalam lembar observasi yang disiapkan.
2) Murid duduk membuat formasi setengah lingkaran, guru menjelaskan
kembali materi yang sudah disampaikan, kemudian menyampaikan
tindak lanjut.
3. Observasi.
Selama pelaksanaan tindakan tugas peneliti adalah mengobservasi semua
kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan observasi
dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian objek yang diamati adalah seluruh
aktivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang
bersifat individu maupun secara klasikal.
Observasi yang dapat dilakukan adalah:
1. Observasi Peer (pengamatan sejawat).
Observasi Peer adalah observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain.
2. Observasi Terstruktur.
Pelaksanaan observasi terstruktur dilakukan peneliti dengan cara
pertanyaan kepada siswa kemudian siswa menjawab.
4. Refleksi.
Tahap refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisa, interprestasi
dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan
tindakan. Informasi yang berhasil didokumentasikan, kemudian dianalisa dan
dibandingkan dengan data awal. Hasil informasi atau data yang sudah dianalisis
kemudian melalui proses refleksi akan ditarik kesimpulan.
Hasilnya akan dijadikan sumber bagi tindakan selanjutnya yaitu dalam
rangka memperbaiki, menyempurnakan atau meningkatkan kebiasaan yang
kurang yang baik menjadi baik dalam pelaksanaan tindakan. Adapun langkah
refleksi adalah:
1) Analisis, sintensis, dan interprestasi terhadap semua informasi yang
diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.
2) Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan
tindakan.
3) Apabila hasil refleksi menunjukkan belum ada peningkatan optimal maka
dibuat perencanaan siklus 2-3 yang perlu dibuat langkah-
langkahnya seperti siklus 1.
E.Langkah-Langkah Pelaksanaan Siklus I S/D Siklus III Siklus I
Materi pembelajaran disesuaikan dengan program pengajaran penjas
yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP)
dengan penekanan perilaku guru pada penerapan strategi memotivasi
siswa berlatih yang berorientasi pada keberhasilan (kunci motivasi 1).
Dalam pelaksanaannya guru lebih banyak memberikan pengalaman
sukses melalui pemberian umpan balik dalam bentuk penghargaan secara
verbal.
2. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran (KBM) sesuai dengan rencana
(skenario pembelajaran) yang telah ditetapkan di siklus I.
3. Observasi
Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi perilaku siswa
dan guru penjas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan disiklus I.
4. Refleksi
Mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil yang
dicapai pada siklus I untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus II.
Siklus II 1. Perencanaan
Materi pembelajaran disesuaikan dengan program pengajaran penjas
yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP)
dengan penekanan perilaku guru ada penerapan strategi memotivasi
siswa berlatih yang berorientasi pada memotivasi secara intrinsik (kunci
dorongan secara personal kepada setiap siswa bahwa siswa mampu
melaksanakan setiap tugas gerak dan untuk itu siswa harus giat dan
bekerja keras dalam berlatih melaksanakan tugas gerak sebagaimana
intruksi guru. Guru harus membuat kesan bahwa hasil belajar yang baik
diperoleh melalui latihan yang sungguh-sungguh.
2. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran (KBM) sesuai dengan rencana
(skenario pembelajaran) yang telah ditetapkan di siklus II.
3. Observasi
Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan
tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II.
4. Refleksi
Mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil yang
dicapai pada siklus II untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus III.
Siklus III 1. Perencanaan
Materi pembelajaran disesuaikan dengan program pengajaran penjas
yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP)
dengan penekanan perilaku guru pada penerapan strategi memotivasi
siswa berlatih yang berorientasi pada kesesuaian dengan tingkat
perkembangan siswa (kunci motivasi 3). Dalam pelasanaannya guru
penjas lebih menekankan pada pemahaman siswa bahwa setiap orang
yang mengalami kesulitan belajar karena siswa seperti itu lebih banyak
membutuhkan dorongan berupa pujian dan motivasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran (KBM) sesuai dengan rencana
(skenario pembelajaran) yang telah ditetapkan di siklus III
3. Observasi
Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan
tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus III.
4. Refleksi
Mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil yang
dicapai pada siklus III sebagai akhir dari pelaksanaan tindakan kelas
yang kemudian memasuki tahapan pengolahan data.
F. Instrument atau Alat Pengumpul Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian meningkatkan keterampilan dasar
bolavoli dalam melakukan service bawah, melalui permainan lomba service,
penulis menggunakan alat atau instrumen berdasarkan pada metode penelitian,
yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan PTK. Maka instrumen atau alat
pengumpul data yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Alat yang Digunakan
a. Alat Untuk Mengukur Perencanaan
Alat yang digunakan untuk mengukur mengenai perencanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran keterampilan dasar
berupa lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru I (IPKG 1). Yang mencakup
hal-hal berikut.
1) Perumusan tujuan pembelajaran
2) Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, sumber
belajar dan metode pembelajaran
3) Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran
4) Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian
5) Tampilan dokumen rencana pembelajaran
b. Alat Untuk Mengukur Pelaksanaan Pembelajaran
Alat untuk mengukur kemampuan pada saat pelaksanaan pembelajaran
keterampilan dasar bolavoli dalam melakukan service bawah melalui permainan
lomba service, berupa lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2 (IPKG 2) yang
mencakup hal-hal berikut.
1) Pra pembelajaran
2) Membuka pembelajaran
3) Mengelola inti pembelajaran
4) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran Penjas.
5) Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
c. Alat Untuk Mengukur Aktivitas Siswa
Pada pembelajaran gerak dasar bolavoli dalam melakukan service bawah,
melalui permainan lomba service, alat yang digunakan untuk mengukur aktivitas
siswa adalah lembar observasi siswa mencakup nilai yang diperoleh dari:
2) Motivasi
3) Sportivitas
d. Alat Untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa
Alat ukur yang digunakan pada pembelajaran gerak dasar bolavoli dalam
melakukan service bawah melalui permainan lomba service, adalah nilai yang
diperoleh dari keterampilan dasar siswa dalam melakukan :
1) sikap lengan
2) sikap badan, dan
3) sikap kaki
2. Waktu Pelaksanaan
Data akan diperoleh pada saat pelaksanaan setiap siklus, dari pembelajaran
gerak dasar bolavoli dalam melakukan servicebawah melalui permainan lomba
service. Dan waktu pelaksanaannya adalah pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 8 Pebuari 2011
Kelas : V (lima)
SDN : Sukamantri
3. Sumber Data
a. Kepala Sekolah atau teman sejawat akan menjadi penilai dalam mengukur
kinerja guru, pada saat merencanakan serta melaksanakan pembelajaran
lomba service yang dilakukan oleh peneliti, dan hasilnya observasinya
akan dijadikan sumber data.
b. Siswa kelas V SDN Sukamantri Kecamatan Tanjungsari Kabupaten
Sumedang.
4. Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Data
Teknik pengolahan dan analisis data secara umum dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
a. Mengumpulkan format hasil observasi dalam perencanaan pembelajaran
dari nilai lembar instrumen penilaian kinerja guru 1 (IPKG 1), untuk
dianalisis sebagai data dalam perencanaan pembelajaran pada siklus
selanjutnya.
b. Mengumpulkan format hasil observasi dalam pelaksanaan pembelajaran
dari nilai lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2 (IPKG 2),
selanjutnya akan dianalisis sebagai acuan dalam melaksanakan
pembelajaran pada siklus selanjutnya.
c. Mengumpulkan dan menganalisa nilai aktivitas siswa yang terdapat pada
lembar observasi aktivitas siswa mengenai nilai sikap dan pengetahuan
sebagai pertimbangan tindakan pembelajaran selanjutnya.
d. Mengumpulkan dan menganalisa hasil belajar siswa yang terdapat pada
penilaian hasil belajar siswa, yang akan dijadikan dasar bagi peningkatan
dalam melakukan service bawah melalui permainan lomba service pada
siklus selanjutnya.
G. Validitas Data
Peneliti menggunakan empat keterangan data untuk memeriksa keabsahan
data. Keempat keterangan data tersebut dapat dijadikan dasar informasi,
pemeriksaan, dan komunikasi agar diperoleh dan dilihat serta ditentukan
mengenai kemajuan atau peningkatan dari setiap aspek untuk dideskripsikan
sesuai tujuan penelitian. Maka teknik validasi untuk memeriksa keabsahan data
yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Triangulasi
Diskusi merupakan salah satu hal yang dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh informasi dengan memanfaatkan sumber data lain dari sumber yang
menunjang data, sebagai keperluan pengecekan derajat kepercayaan terhadap
validasi data yang diperoleh. Maka peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut.
a. Kegiatan yang divalidasi data
1) Mengkaji kurikulum yang berlaku yaitu buku KTSP 2006
2) Menentukan materi yang sesuai dengan program pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas V Semester II tahun pelajaran
2010-2011.
3) Disesuaikan dengan standar kompetensi
4) Disesuaikan dengan kompetensi dasar
b. Waktu Pelaksanaan
2) Tanggal : 8 Pebruari 2011
3) Tempat : SDN Sukamantri
c. Peneliti mengadakan diskusi dengan.
1) Guru Penjas (Teman Sejawat)
Nama : Muhtar S.Pd
NIP :19620715 198305 1 007
Jabatan : Guru Penjas SDN Sukamantri Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
2) Kepala Sekolah SDN Cikandang
Nama : Drs. Ade Tisna Amijaya M.Si
NIP : 19591124 198204 1 002
Jabatan : Kepala Sekolah Cikandang Kecamatan Tanjungsari
2. Member Check
Kegiatan selanjutnya adalah melakukan diskusi balikan dengan kepala
sekolah SDN Sukamantri Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang, setelah
peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara mengkonfirmasikannya
terhadap subjek penelitian maupun sumber lain yang berkompeten. Diskusi ini
dilakukan dengan maksud untuk memperoleh keabsahan data terhadap kebenaran
data tersebut. Maka kegiatan yang dilakukan adalah mengecek.
a. Daftar kelas V SDN Sukamantri Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang
b. Nomor Induk Siswa
c. Daftar I SDN Sukamantri Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang
3. Pemeriksaan Sejawat
Tahap awal yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang dimunculkan
peneliti, adalah mengungkapkan hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh
dalam bentuk diskusi analitik denganr ekan-rekan guru. Kegiatan tersebut harus
tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran tentang :
a. data awal (nilai tes awal) gerak dasar bolavoli dalam melakukan service bawah
b. data akhir observasi nilai aktivitas siswa serta nilai hasil belajar siswa pada
setiap siklus dalam pembelajaran gerak dasar bolavoli dalam melakukan
service bawah melalui permainan lomba service.
c. membandingkan dan mendiskusikan serta menganalisis data tersebut
4. Expert Opinion
Kegiatan akhir dari validasi data adalah melakukan pengecekan terakhir
terhadap kesahihan temuan penelitian dengan para pembimbing penelitian ini.
Kegiatan yang diawali dengan pertemuan antara peneliti dengan pembimbing
yang dalam hal ini yaitu:
a. Dr. H. Nurlan Kusmaedi, M.Pd
Sebagai Pembimbing I
b. Drs. Respati Mulyanto, M.Pd
Sebagai Pembimbing II
untuk mengadakan pengecekan terakhir dalam temuan penelitian agar diperoleh
kesahihan. Sedangkan waktu pelaksanaannya yaitu pada :
b. Pelaksanaan bimbingan penyusunan penelitian
Dan masalah yang dibahas adalah :
a. Jadwal penelitian
b. Masalah penelitian
c. Pemecahan masalah
113 A.Kesimpulan
Penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan permainan lomba
service yang dimodifikasi ternyata dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran gerak dasar service bawah bola voli di kelas V SDN Sukamantri,
dari hal tersebut maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut;
1. Tahap Perencanaan
Pada bagian ini peneliti akan menyimpulkan tahap perencanaan
pembelajaran. Pertama-tama peneliti mempersiapkan materi yang akan
disampaikan dalam pembelajaran gerak dasar service bawah bola voli,
menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan penggunaan lomba
service yang dimodifikasi untuk meningkatkan sikap badan, sikap lengan, dan
sikap kaki dalam pembelajaran gerak dasar service bawah bola voli. Setelah itu
peneliti menentukan langkah-langkah pembelajaran yang akan dituangkan dalam
RPP, menentukan instrumen yang digunakan selama proses pembelajaran,
menentukan teknik pengolahan data yang digunakan untuk mengetahui hasil,
setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan permainan lomba service yang
dimodifikasi. Hasilnya pada perencanaan siklus I mencapai 87% dan belum
mencapai target, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II, pada siklus II
hasil yang dicapai adalah 92,8%, dan terakhir pada siklus III sudah tercapai target
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan permainan lomba service
yang dimodifikasi pada setiap siklusnya mengalami peningkatan, sesuai dengan
tahap perencanaan yang telah disusun, karena pada tahap pelaksanaan
pembelajaran merupakan aplikasi dari tahap perencanaan.
Penilaian pada pembelajaran permainan lomba service yang dimodifikasi
dilakukan dengan melakukan tes akhir dan penilaian selama proses pembelajaran.
Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan observasi terhadap aktivitas
siswa yang meliputi aspek motivasi, disiplin, dan kerjasama. Sedangkan tes akhir
dilakukan dengan tes praktik melakukan gerak dasar service bawah bola voli.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I
sampai siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase kinerja guru
pada setiap siklusnya selama penggunaan permainan lomba service yang
dimodifikasi dalam pembelajaran gerak dasar service bawah bola voli. Siklus I
diperoleh persentase sebesar 93,2%, pada siklus II persentase sebesar 94,3% atau
naik sekitar 1,1% dari siklus I. kemudian pada siklus III diperoleh persentase
sebesar 100% meningkat sekitar 5,7% dari siklus II, dan telah mencapai target
yang ditetapkan.
3. Aktivitas Siswa
Peningkatan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran gerak
dasar service bawah bola voli melalui permainan lomba service yang dimodifikasi
ternyata berpengaruh juga terhadap aktivitas siswa, dimana pada siklus I aktivitas
Kemudian siklus II menunjukan 79% siswa pada kriteria baik, dan 21% siswa
pada kriteria cukup. Terakhir pada siklus III sebesar 92% siswa mencapai kriteria
baik, sedangkan 8% lainnya mencapai kriteria cukup. Dari hal tersebut dapat
dilihat bahwa aktivitas siswa pada setiap siklus yang dilaksanakan ternyata
mengalami peningkatan.
4. Hasil Belajar
Berdasarkan data hasil tes praktek pembelajaran gerak dasar service bawah
bola voli melalui permainan lomba service yang dimodifikasi yang telah
dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa persentase hasil belajar siswa yang telah
tuntas pada siklus I berjumlah 14 orang (58,33%) atau bertambah 5 orang siswa
dari data awal yang berjumlah 9 orang siswa (38%). Pada siklus II siswa yang
telah tuntas berjumlah 18 orang siswa (75%) atau bertambah 4 orang siswa dari
siklus I yang berjumlah 14 orang siswa. Kemudian pada siklus III siswa yang
telah tuntas berjumlah 22 orang siswa (91,7%) atau bertambah 4 orang siswa dari
siklus II.
Dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan pembelajaran
gerak dasar service bawah bola voli melalui permainan lomba service yang
dimodifikasi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan permainan lomba service
yang dimodifikasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan sikap
badan, sikap lengan, dan sikap kaki dalam pembelajaran gerak dasar service
bawah bola voli siswa kelas V SDN Sukamantri Kecamatan Tanjungsari
B.Saran
Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis
mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola siswa di
lapangan dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan dengan menggunakan metode permainan pembelajaran
tersebut. Pembelajaran ini baik digunakan untuk guru kelas V dalam
melakukan sikap badan, sikap kaki, dan sikap lengan gerak dasar service
bawah bola voli.
b. Hal yang harus diperhatikan guru sebelum menggunakan permainan lomba
service yang dimodifikasi, terlebih dahulu menyiapkan sarana prasarana
yang akan dibutuhkan dalam penerapan permainan ini. Serta menjelaskan
aturan pembelajaran menggunakan permainan memindahkan benda yang
jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
c. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme, dalam upaya membantu anak mempermudah untuk
memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru dapat
memilih model pembelajaran yang tepat dalam setiap pembelajaran.
2. Bagi Siswa
a. Dalam menggunakan permainan memindahkan benda sebelum melakukan
pembelajaran serta, agar dalam pelaksanaan tidak menyimpang dengan
peraturan yang dibuat. Dengan melakukan pembelajaran yang benar sesuai
dengan aturan akan membantu anak melakukan aturan permainan.
b. Metode pembelajaran ini baik digunakan untuk siswa kelas V SD, karena
akan membantu siswa melakukan sikap badan, sikap lengan, dan sikap kaki
dalam pembelajaran gerak dasar service bawah bola voli.
3. Untuk Lembaga
a. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani.
b. Dapat menerapkan permainan lomba service yang dimodifikasi pada
pembelajaran bola voli untuk meningkatkan sikap badan, sikap lengan, dan
sikap lengan dalam pembelajaran gerak dasar service bawah bola voli.
4. Bagi Peneliti Lain
a. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian dengan maeri
pembelajaran yang sama, disarankan agar menggunakan berbagai metode
pembelajaran yang dapat menunjang permainan yang akan digunakan.
b. Bagi peneliti yang berminat mengembangkan permainan sebagai media
pembelajaran disarankan untuk memilih permainan yang memiliki nilai
118
Aip S., Muhadi. (1993). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud
Depdiknas (2008) KTSP 2006 Standar Isi dan Kelulusan. Jakarta.
Departemen Pendidikan Buku Nasional UPI (2006) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Pendidikan Indonesia.
Gerhard Dürrwächter (1982) Bola Volley Belajar dan Berlatih Sambil Bermain. PT.Gramedia: Jakarta
Hadisukatno (1956) Permainan Anak-anak. Jakarta. Balai Pustaka
JS Badudu ST Mohamad Zain (1982) Kamus Umum Indonesia. PT Intergrafika.
Lutan, R (2001) Mengajar pendidikan Jasmani Pendekatan pendidikan Gerak Di sekolah Dasar. Jakarta DEPDIKNAS.
Nurhasanah dan Tumianto D. (2007) Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Bina Sarana.
Rahardjo, Budi (2007) Aplikasi Teori Bermain Untuk Anak Usia Sekolah. Samarinda: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman
Sagala S (2006) Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
Sukintaka (1992) Teori Bermain. Jakarta: DEPDIKBUD.
Surakhmad (1980) Pengantar Interaksi Belajar Dasar dan Tehnik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito.
Sopandi (1991) Gerak Manusia. Bandung: Balai Pustaka
Wardhani, I (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: UT.
Wiriatmadja, Rochiati (2008) Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung :