• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Indikator Mekanisme Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Periode 2005-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Indikator Mekanisme Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Periode 2005-2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the indicator mechanism of corporate governance on company’s performance; the effect of the amount of the board of directors, proportion of the independent board commissioner and debt to equity on the company's performance. The population in this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) started from year 1990-2014 in the sector of consumer goods industry and the sample is a company engaged in the tobacco industry, with a total sample of 30 samples. The method used is multiple regression analysis. Simultaneous regression analysis in this study shows that there is no significant influence of indicators of corporate governance mechanism that consists of a amount of the boards directors, proportion of the independent board commissioners and debt to equity on the company's performance. Based on these conditions, the company must conduct internal and external control of management on corporate performance report, thus a more effective corporate governance contributes to the company's performance in the future.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indikator mekanisme corporate governance terhadap kinerja perusahaan; pengaruh jumlah dewan direktur, proporsi dewan komisaris independen dan debt to equity terhadap kinerja perusahaan. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 1990-2014 dalam sektor industri barang konsumsi dan sampelnya adalah perusahaan yang bergerak di industri rokok, dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda. Hasil uji regresi secara simultan pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari indikator mekanisme corporate governance yang terdiri dari jumlah dewan direktur, proporsi dewan komisaris dan debt to equity terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan melakukan pengendalian secara internal dan eksternal dari manajemen terhadap pelaporan kinerja perusahaan, sehingga corporate governance lebih efektif berperan terhadap kinerja perusahaan di masa depan.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN SUMBER DATA SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 8

1.3Tujuan Penelitian ... 8

1.4Kegunaan Penelitian... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 10

2.1.2 Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) ... 12

2.1.3 Mekanisme Tata Kelola Perusahaan ... 15

2.1.4 Kinerja Perusahaan... 19

2.1.5 Rasio Keuangan ... 20

2.2Penelitian Terdahulu ... 23

2.3Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 40

2.3.1 Hubungan Jumlah Dewan Direktur terhadap Kinerja Perusahaan ... 40

2.3.2 Hubungan Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Perusahaan ... 41

2.3.3 Hubungan Debt To Equity terhadap Kinerja Perusahaan ... 41

2.4Model Penelitian ... 43

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian ... 44

3.2Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

3.3Definisi Operasional Variabel ... 45

3.3.1 Variabel Independen ... 45

3.3.2 Variabel Dependen ... 46

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.5Teknik Analisis Data ... 47

3.6Metode Instrumen dan Pengujian Data ... 49

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 49

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Data dan Hasil Penelitian ... 54

4.2Pembahasan ... 75

BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan ... 77

5.2Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 81

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 4.1 Jumlah Dewan Direktur ... 85

Tabel 4.2 Proporsi Dewan Komisaris ... 85

Tabel 4.3 Debt To Equity ... 86

Tabel 4.4 Market Value Of Assets ... 86

Tabel 4.5 Tobin’s Q ... 87

Tabel 4.6 Uji Normalitas Sebelum Coochrane Orcutt ... 87

Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas Sebelum Coochrae Orcutt ... 87

Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas Sebelum Coochrane Orcutt ... 88

Tabel 4.9 Uji Autokorelasi Sebelum Coochrane Orcutt ... 88

Tabel 4.10 Durbin-Watson Sebelum Coochrane Orcutt ... 88

Tabel 4.11 Koefisien Rho ... 88

Tabel 4.12 Durbin-Watson Sesudah Coochrane Orcutt ... 89

Tabel 4.13 Uji Normalitas Sesudah Coochrane Orcutt ... 89

Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas Sesudah Coochrane Orcutt ... 89

Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas Sesudah Coochrane Orcutt ... 89

Tabel 4.16 Uji Autokorelasi Sesudah Coochrane Orcutt ... 90

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Proporsi Dewan Komisaris ... 91

Lampiran B Data Debt to Equity ... 92

Lampiran C Data Market Value of Assets ... 93

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Corporate governance saat ini merupakan kebutuhan vital bagi seluruh

pelaku bisnis dan menjadi tuntutan bagi masyarakat dengan adanya

corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

penerapan corporate governance yang sesuai, sehat dan baik bagi

lingkungan bisnis di Indonesia. Perkembangan perspektif corporate

governance berawal dari adanya agency model atau agency theory. Agency

theory mengidentifikasi potensi konflik kepentingan antara pihak-pihak

(prinsipal dan agen) dalam perusahaan yang mempengaruhi perilaku

perusahaan dalam berbagai cara yang berbeda (Sulistyanto dan Prapti,

2003). The Cadbury Committee (1992) dalam Husnan (2000) menyatakan

bahwa adanya perbedaan kepentingan dalam perusahaan menimbulkan

corporate governance yang dinyatakan sebagai sistem pengelolaan dan

pengendalian perusahaan. Sistem corporate governance terdiri dari (1)

berbagai peraturan yang menjelaskan hubungan antara pemegang saham,

manajer, kreditor, pemerintah dan stakeholders yang lain; dan (2) berbagai

mekanisme yang secara langsung ataupun tidak langsung menegakkan

aturan tersebut atau disebut dengan mekanisme corporate governance

(9)

Universitas Kristen Maranatha Di Indonesia perkembangan corporate governance bermula pada tahun

1997, ketika krisis ekonomi terjadi di Indonesia. Berbagai akibat buruk dari

krisis ekonomi tidak dapat dihindari, salah satunya ialah banyaknya

perusahaan yang terpuruk dan tidak mampu bertahan dan lemahnya

pertumbuhan ekonomi nasional. Iskander dan Chamlou (2000) dalam

Hidayah (2008) menyampaikan krisis ekonomi yang terjadi di kawasan asia

tenggara dan negara lain bukan hanya akibat faktor ekonomi makro namun

lemahnya Good Corporate Governance di negara-negara tersebut sebagai

salah satu penyebab krisis ekonomi, yang efeknya masih dapat dirasakan

hingga saat ini. Pemerintah sebagai pihak yang memiliki kewenangan

tertinggi di Indonesia, menyadari kondisi dan situasi perekonomian menjadi

sangat kacau dengan demikian, pemerintah melalui Kementerian Negara

BUMN memperkenalkan Good Corporate Governance di lingkungan

BUMN. Melalui Surat Keputusan Menteri BUMN No.

Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good

Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, dan telah

disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER —

01 /MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good

Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara menekankan

kewajiban bagi BUMN untuk menerapkan GCG secara konsisten dan atau

menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasionalnya, yang

pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan

akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam

(10)

3

Universitas Kristen Maranatha lainnya, dan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai

etika. Prinsip-prinsip good corporate governance yang sejalan dengan

prinsip- prinsip yang dirumuskan oleh OECD (Organization for Economic

Corporation and Development), yaitu Transparancy, accountability,

responsibility, independence, fairness. Transparancy, dalam hal ini

perusahaan menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara

yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.

Accountability berarti perusahaan mempertanggung jawabkan kinerjanya

secara transparan dan wajar. Perusahaan yang di kelola dengan benar,

terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap

memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan

lainnya, diharapkan akan mencapai kinerja yang berkesinambungan

(Hidayah, 2008).

Menurut Black (2001) pengaruh praktik corporate governance terhadap

nilai perusahaan akan lebih kuat dinegara berkembang dibandingkan dengan

negara maju. Hal ini terjadi disebabkan oleh bervariasinya praktik corporate

governance di negara berkembang dibandingkan di negara maju. Lalu

Klapper dan Love (2002) menyatakan bahwa corporate governance yang

baik mempunyai hubungan yang tinggi dengan kinerja operasi dan penilaian

pasar dalam Hidayah (2008).

Pada tahun ini keadaan perekenomian di Indonesia kembali mengalami

(11)

Universitas Kristen Maranatha ketidakpastian suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat dan keputusan

Tiongkok melemahkan mata uang atau devaluasi Yuan menjadi masalah

bagi Indonesia. Fenomena super dolar AS menjadikan mata uang berbagai

negara didunia ikut melemah drastis, dan rupiah terkena dampak dari

meningkatnya nilai tukar dolar AS hal ini menjadi tidak mudah sekaligus

tantangan bagi Indonesia untuk menghadapinya. Penelitian yang dilakukan

oleh Asian Development Bank (ADB 2000) dalam Hidayah (2008)

menyimpulkan negara-negara Asia, termasuk Indonesia, kondisi yang sering

terjadi adalah (a) tidak berfungsinya mekanisme pengawasan dewan

komisaris untuk melindungi kepentingan pemegang saham dan (b) belum

dilakukannya pengelolaan perusahaan secara profesional, yang kita ketahui

sebagai negara berkembang Indonesia masih bergantung pada Investasi

asing. Setiap negara selalu berusaha meningkatkan pembangunan,

kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Usaha tersebut dilakukan dengan

berbagai cara yang berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Salah

satu usaha yang selalu dilakukan oleh negara adalah menarik sebanyak

mungkin investasi asing masuk ke negaranya. Modal asing yang dibawa oleh

investor merupakan hal yang sangat penting sebagai alat untuk

mengintegrasikan ekonomi global. Selain itu, kegiatan investasi akan

memberikan dampak positif bagi negara penerima modal, seperti mendorong

pertumbuhan bisnis, adanya supply teknologi dari investor baik dalam

bentuk proses produksi maupun teknologi permesinan, dan menciptakan

(12)

5

Universitas Kristen Maranatha Perusahaan di Indonesia cenderung bergantung pada modal dari

pihak eksternal atau investor untuk membiayai kegiatan operasionalnya,

sehingga perusahaan perlu meyakinkan pihak penyandang dana eksternal

bahwa investasi mereka digunakan secara tepat dan efisien. Manajemen juga

memastikan bahwa manajemen bertindak (melakukan yang terbaik) untuk

kepentingan perusahaan. Kepastian seperti itu diberikan oleh sistem tata

kelola perusahaan (corporate governance). Sistem corporate governance

yang baik memberikan perlindungan efektif kepada pemegang saham dan

kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh kembali investasinya

dengan wajar dan bernilai tinggi. Corporate governance merupakan

pedoman bagi manajer untuk mengelola perusahaan secara best practice.

Manajer akan membuat keputusan keuangan yang dapat menguntungkan

semua pihak (stakeholder). Manajer bekerja secara efektif dan efisien

sehingga dapat menurunkan biaya modal dan mampu meminimalkan risiko.

Usaha tersebut diharapkan menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Investor

akan memperoleh pendapatan (return) sesuai dengan harapan. Laba per

saham meningkat sehingga saham perusahaan banyak diminati oleh investor.

Menurut penelitian McKinsey dikutip oleh Luhukay (2002) Investor di

negara maju bersedia memberi premium yang tinggi mencapai sekitar 28%

kepada perusahaan yang menerapkan prinsip corporate governance dengan

konsisten. Perusahaan tersebut menikmati valuasi pasar sampai dengan

10%-12%, sejalan dengan penelitian tersebut, survei yang dilakukan pada enam

emerging market menunjukkan kaitan yang erat antara penerapan corporate

(13)

Universitas Kristen Maranatha (Luhukay, 2002). Ini terjadi karena 75% investor dipasar menganggap

keterbukaan dan informasi mengenai penerapan corporate governance sama

pentingnya dengan informasi keuangan yang dipublikasikan oleh

perusahaan. Penelitian ini akan meniliti pada sub sektor industri rokok di

Indonesia, dapat dilihat dari perkembangan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna)

yang mengumumkan pencapaian dan kinerja bisnisnya selama tahun 2014 dalam

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan Paparan Publik Tahunan,

menyoroti kinerja perusahaan serta komitmennya terhadap Indonesia melalui

berbagai inisiatif untuk praktik yang berkelanjutan. “2014 adalah tahun yang

menantang, ditandai oleh kompetisi yang semakin ketat serta preferensi konsumen

yang berubah dengan cepat, terutama dalam segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT).

Sampoerna mengalami penurunan volume penjualan segmen SKT sebesar 22,9%

pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013. Meskipun dibandingkan

dengan volume penjualan SKT Sampoerna yang sangat lemah pada kuartal

pertama 2014, volume penjualan SKT pada kuartal pertama 2015 tetap

menunjukkan tren penurunan sebesar 7,1% dibandingkan dengan periode yang

sama di tahun tahun sebelumnya. Namun, portofolio Sigaret Kretek Mesin (SKM)

tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan peningkatan volume sebesar

9% di tahun 2014.” Di tahun 2014 Sampoerna mampu bertahan dari tekanan pasar

dan ekonomi makro dengan mempertahankan posisi sebagai pemimpin dan

menghasilkan volume penjualan tahunan sebesar 109,7 miliar batang dan

pendapatan bersih sebesar Rp10,2 triliun. Sampoerna dan Philip Morris Indonesia

juga mempertahankan peranannya sebagai salah satu kontributor pajak terbesar bagi

Pemerintah Indonesia. Pada tahun 2014, Sampoerna dan Philip Morris Indonesia

membayar pajak dengan total lebih dari Rp52 triliun, yang terdiri dari cukai, pajak

(14)

7

Universitas Kristen Maranatha yang berkelanjutan dalam segmen SKT, kenaikan pajak cukai, dan perubahan

ketentuan pembayaran cukai akan menjadi tantangan tambahan di tahun 2015.

Meskipun ada tekanan dari segi ekonomi makro serta lingkungan regulasi dan

fiskal yang menantang bagi industri tembakau, Sampoerna tetap yakin pada

kemampuan para karyawan berbakatnya dan portofolio merek yang terdepan."

Selama kuartal pertama tahun 2015, Sampoerna melaporkan kenaikan pendapatan

dan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja yang lemah di

kuartal pertama tahun 2014. Sampoerna menghasilkan penjualan bersih sebesar

Rp21,6 triliun pada kuartal pertama tahun 2015, mengalami kenaikan sebesar

17,7% dari Rp18,3 triliun pada kuartal pertama tahun 2014. Laba bersih tumbuh

menjadi Rp2,9 triliun dari Rp2,8 triliun pada periode yang sama di tahun 2014.

Dalam RUPS, Sampoerna juga telah menyetujui pembagian dividen sebesar

Rp4.273.425.000.000 atau Rp975 per lembar saham (www.sampoerna.com)

Dengan demikian, diharapkan dari pelaksanaan corporate

governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku membuat

investor memberikan respon secara positif terhadap kinerja perusahaan dapat

meningkatkan nilai pasar perusahaan dan membantu investor serta

pihak-pihak yang berkepentingan diperusahaan dalam mengambil keputusan

terbaik dan tepat sasaran.

Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut peneliti ingin

mengangkat topik tersebut sebagai topik skripsi dengan judul “Pengaruh

(15)

Universitas Kristen Maranatha Perusahaan Manufaktur Indonesia (Studi pada Perusahaan Rokok Yang Terdaftar di BEI) tahun 2005–2014”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah

yang timbul adalah:

1. Bagaimana pengaruh indikator mekanisme corporate governance

terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Indonesia (Perusahaan

Rokok yang terdaftar di BEI) tahun 2005-2014 secara simultan?

2. Bagaimana pengaruh indikator mekanisme corporate governance

terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Indonesia (Perusahaan

Rokok yang terdaftar di BEI) tahun 2005-2014 secara parsial?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis:

1. Terdapat pengaruh indikator mekanisme corporate governance

terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Indonesia (Perusahaan

Rokok yang terdaftar di BEI) tahun 2005-2014 secara simultan.

2. Terdapat pengaruh indikator mekanisme corporate governance

terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Indonesia (Perusahaan

(16)

9

Universitas Kristen Maranatha 1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi:

a) Akademisi

Penelitian ini untuk membantu peneliti yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Indikator mekanisme

corporate governance terhadap kinerja perusahaan manufaktur di

Indonesia.

b) Investor dan Pihak-pihak berkepentingan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu serta membuat

investor dan pihak- pihak berkepentingan mengambil keputusan

terbaik dan tepat sasaran memberikan respon positif terhadap kinerja

perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan.

c) Masyarakat

Sebagai referensi dan menambah wawasan mengenai kondisi dan

situasi perekonomian di Indonesia dan memberikan peluang

mengetahui kinerja perusahaan, sehingga masyarakat yang berminat

untuk berinvestasi pada sebuah perusahaan dapat mengatur,

menerapkan rencana strategis sebelum melakukan investasi.

d) Perusahaan

Penelitian ini dapat memperjelas kinerja perusahaan tersebut atau

perusahaaan yang dipimpin sehingga dapat mengatur strategi dan

(17)

76 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme corporate

governance terhadap kinerja perusahaan. Sampel yang digunakan sebanyak

30 sampel dari hasil pooled data laporan keuangan perusahaan tahun

2005-2014.

1. Pengujian Simultan

Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel

independen yaitu mekanisme corporate governance yang terdiri dari

jumlah dewan direktur, proporsi dewan komisaris dan debt to equity

tidak memberikan atau memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja perusahaan, dan hasil pengujian regresi juga menyatakan bahwa

variabel mekanisme corporate governance yang terdiri dari jumlah

dewan direktur, proporsi dewan komisaris dan debt to equity dalam

penelitian tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dengan

demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa mekanisme corporate

governance mempengaruhi kinerja perusahaan tidak didukung. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian Darmawati, dkk., (2005)

dalam Nuswandari (2009) yang disebabkan respon pasar terhadap

implementasi corporate governance membutuhkan jangka waktu yang

panjang karena terkait dengan kepercayaan dari pihak investor dan

(18)

77

Universitas Kristen Maranatha (1999) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat bukti yang kuat

mengenai hubungan antara corporate governance dan kinerja

perusahaan dan bukan sesuatu yang universal dapat diterima.

2. Pengujian Parsial

Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji secara parsial, berdasarkan hasil

penelitian simultan tidak terdapat variabel independen yang memiliki

pengaruh secara bersamaan, disimpulkan bahwa secara simultan tidak

terdapat variabel independen yang memiliki pengaruh, tidak perlu

dilakukan uji secara parsial.

5.2 Saran

1. Perusahaan

Mengupayakan untuk meningkatkan corporate governance sehingga

hasilnya lebih efektif dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan

dimasa depan dan melakukan pengendalian secara internal dan eksternal

dari pihak manajemen dalam pelaporan kinerja perusahaan.

2. Peneliti

Diharapkan untuk meneliti faktor lain dari corporate governance yang

dapat meningkatkan atau memperlihatkan hubungan erat dengan kinerja

perusahaan dan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dan penggunaan

data yang lebih banyak, dan menggunakan seluruh perusahaan

manufaktur atau non manufaktur sebagai sampel dalam penelitian

(19)

Universitas Kristen Maranatha pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan sehingga

(20)

79 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Afifa, Nabila., dan Daljono. (2013). Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, dan Reputasi Auditor Terhadap Manajemen Laba. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 2 No. 1. hal. 1-10.

Amelia, C.S. (2015). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Sektor Consumer Goods Industry Di BEI Periode 2009-2013. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 4 (2).

Amin, Aminul, (2007). Pendeteksian Earnings Management, Underpricing dan Pengukuran Kinerja Perusahaan yang Melakukan Kebijakan Initial Public Offering (IPO) di Indonesia, Kumpulan Makalah SNA X.

Anindhita, I.S. (2010). Pengaruh Corporate Governance Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan. Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang.

Arief Nour Rachman, dkk. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Financial Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Sri Kehati Selama Periode 2011-2014). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 27 No. 1

Bambang, S., dan Elen, P. (2010). Tobin’s Q Dalam Altman Z-Score Sebagai

Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan. Kajian Akuntansi, 2 (1) hal. 9.

Bambang, S., dan Jati, S. (2010). Analisis Pengatuh Dana Pihak Ketiga BOPO, CAR, dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2007.

Beiner, S., W, Drobetz, F. Shicmid dan H. Zimmermann (2003). Is Board Size An

Independent Corporate Governance Mechanism.

http://www.wwz.unibas.ch/cofi/publications/papers/2003/06.03.pdf.

(21)

Universitas Kristen Maranatha Black, Bernard S. (2001). The corporate governance behavior and market value of

Russian Firms. Emerging Market Review, (2) : 98 -108.

Cadburry Committe. (1992). Report Of The Committe On The Financial Aspect Of Corporate Governance. London: Gee

Cahyani, N. (2009). Pengaruh Corporate Governance Perception Index Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 16 (2), hal. 70-84.

Cooper, D. R., dan Schindler, P. S. (2011). Metode Riset Bisnis. Terjemahan, PT. Media Global Edukasi. Jakarta.

Ela Puspita Sari, dkk. (2015). Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Dan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Study Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu, Bengkulu (tidak dipublikasikan).

Erna, Hidayah. (2008). Pengaruh Kualitas Pengungkapan Informasi Terhadap Hubungan Antara penerapan Corporate Governance Dengan Kinerja Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta. JAAI, 12 (1), hal. 53-64.

F. Antonius Alijoyo. (2003). Rasio Keuangan Dan Praktek Corporate Governance. http://www.fcgi.or.id.g/rasio/keuangan14-08-2002.

Fama, E., dan M. Jensen. (1983). Separation Ownership and Control. Journal Of Law and Economics 26. hal. 301-325.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(22)

81

Universitas Kristen Maranatha Hartono, J. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi ke-5. BPFE- Yogyakarta.

Yogyakarta.

Haryono, Slamet. 2005. Struktur Kepemilikan dalam Bingkai Teori Keagenan. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 5-1: 63-71.

Hermalin, B. & Weisbach,M. (1991). The Effects Of Board Composition And Direct Incentives On Firm Performance. Financial Management, 20; 101-112.

Ika, P, dan Retno, N. (2014). Pengaruh Implementasi GCG terhadap Permodalan dan Kinerja Perbankan di Indonesia: Manajemen Risiko Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, Vol.7, No.1 , hal. 52-59.

Jensen, Michael C. dan W. H. Meckling, (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360.

Kasmir, M. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Penerbit Kencana Prenada Group. Jakarta.

Khaira, A.F. (2011). Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.13, No.1, hal. 37- 46.

Klapper, Leora. F dan I. Love. (2002). Corporate Governance, Investor Protection and Performance in Emerging Market. Working Paper.

http://www.ssrn.com.

Luhukay, Jos. (2002). Tata Pamong dan Nilai Perusahaaan. Warta Ekonomi No. 21, Tahun XIV, pp. 62-63

Mardiyah, Aida Ainul. (2005). Pengaruh Earnings Management terhadap Kinerja. Kinerja, Vol. 9. No. 1, hal. 9-25.

(23)

82 Universitas Kristen Maranatha Nur, Indriantoro dan dan Bambang Supomo. (2002). Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi & Manajemen. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Nur, S. (2007). Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik (Studi Kasus Peringkat 10 Besar Tahun 2003, 2004, 2005. JAAI, Vol.11, No.1, hal. 1-19.

R. Moch. Abadi. (2004) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tesis S2 Magister Sains Akuntansi

Riyanto, S, dan Ayu Gusti, R. (2013) Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Cost Of Capital (COC) Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variebel Pemoderasi. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, Vol.2, No. 2.

Suad Husnan. (2000) Corporate Governance di Indonesia: Pengamatan terhadap Sektor Corporate dan Keuangan. Program Magister Hukum. UGM Yogyakarta.

Suad Husnan. (2001). Corporate Governance dan Keputusan Pendanaan: Perbandingan Kinerja Perusahaan Dengan Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Multinasional dan Bukan Multinasional. Jurnal Riset Akuntansi. Manajemen, Ekonomi, Vol. 1 No.1

Short, H., & Keaswy, K. (1999). Managerial ownership and the performance of firm; Evidence from the U.K. Journal of Corporate Finance, 5;79-101.

Sugiarto. (2009). Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan Dan Informasi Asimetri. Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (mixed methods. Edisi. Ke- 2. Alfabeta, CV. Bandung.

(24)

Universitas Kristen Maranatha The Bussiness Roundtable. (1997). Statement On Corporate Governance.

http//:www.businessroundtable.org/pdf/11.pdf.

Theresia, D, H. (2005). Hubungan Antara GCG Dan Struktur Kepemilikan Dengan Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Jakarta. Makalah SNA VIII.

Thomas S, K. (2006). Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.8, No. 1, hal. 1-9

Totok, D. (2010) Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan Nasional Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Fokus Ekonomi, 5 (2), hal 104-123

Vito J,K, dan Shiddiq, N,R. (2014) Pengaruh Antara Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Dengan Struktur Modal Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 3, No. 3, hal. 1-9.

Weir, Charlie, David Laing, dan Philip J. McKnigt. (2000). An Empirical Analysis Of The Impact Of Corporate Governance Mechanism On The

Performance Of UK Firm.

http://papers.ssrn.com/sol3/papers/cfm?abstract_id=286440

Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews. Edisi Empat. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Yusriati, N.F., Yuli, P., dan Eliada, H., (2010). Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Timbulnya Earnings Management Dalam Menilai Kinerja pada Perusahaan Perbankan Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntasnsi, 12 (2), hal. 69-80.

Yuli Orniati. (2009). Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis, 14 (3), hal. 206- 213.

http://www.idx.co.id/

Kapitlisasi pasar saham www.sahamok.com

Gambar

Gambar 2.1 Model Penelitian ..............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana disebutkan dalam paoal 19 Undang-undang Pokok Agraria (UUPA), bahwa pendaftaran tanah antara lain meliputi pemberian surat-aurat tonda bukti hak yang berla-.. ku

miskin untuk mengikuti pendidikan sebagai aircraft, structure, dan technician di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbang (ATKP) Surabaya, untuk selanjutnya setelah lulus

[r]

A (9 Bulan) dengan Gastroenteritis Akut di Ruang Cempaka Rumah Sakit Umum Daerah dr.. Goeteng

maupun retak dan relatip bersih, meskipun dari hasil pemeriksaan visual untuk 144 lubang tabung bagian dalam dan tabung dinding luar serta buffle- buffle penukar

1. Didapatkan hasil perhitungan dari perencanaan sistem hidrolik adalah dengan daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa sebesar 18,85 lpm atau 13,76 cc/rev, dan tekanan

Untuk mengetahui jumlah cluster yang terbaik pada pengelompokkan data tingkat banjir limpasan menggunakan Fuzzy C-Means..

Dalam pembahasan masalah ini yang akan dibahas adalah mengenai cara pembuatan dari mulai menentukan struktur navigasi, membuat peta navigasi, membuat disain antarmuka,