viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the indicator mechanism of corporate governance on company’s performance; the effect of the amount of the board of directors, proportion of the independent board commissioner and debt to equity on the company's performance. The population in this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) started from year 1990-2014 in the sector of consumer goods industry and the sample is a company engaged in the tobacco industry, with a total sample of 30 samples. The method used is multiple regression analysis. Simultaneous regression analysis in this study shows that there is no significant influence of indicators of corporate governance mechanism that consists of a amount of the boards directors, proportion of the independent board commissioners and debt to equity on the company's performance. Based on these conditions, the company must conduct internal and external control of management on corporate performance report, thus a more effective corporate governance contributes to the company's performance in the future.
ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indikator mekanisme corporate governance terhadap kinerja perusahaan; pengaruh jumlah dewan direktur, proporsi dewan komisaris independen dan debt to equity terhadap kinerja perusahaan. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 1990-2014 dalam sektor industri barang konsumsi dan sampelnya adalah perusahaan yang bergerak di industri rokok, dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda. Hasil uji regresi secara simultan pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari indikator mekanisme corporate governance yang terdiri dari jumlah dewan direktur, proporsi dewan komisaris dan debt to equity terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan melakukan pengendalian secara internal dan eksternal dari manajemen terhadap pelaporan kinerja perusahaan, sehingga corporate governance lebih efektif berperan terhadap kinerja perusahaan di masa depan.
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN SUMBER DATA SKRIPSI ... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 8
1.3Tujuan Penelitian ... 8
1.4Kegunaan Penelitian... 9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Pustaka ... 10
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 10
2.1.2 Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) ... 12
2.1.3 Mekanisme Tata Kelola Perusahaan ... 15
2.1.4 Kinerja Perusahaan... 19
2.1.5 Rasio Keuangan ... 20
2.2Penelitian Terdahulu ... 23
2.3Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 40
2.3.1 Hubungan Jumlah Dewan Direktur terhadap Kinerja Perusahaan ... 40
2.3.2 Hubungan Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Perusahaan ... 41
2.3.3 Hubungan Debt To Equity terhadap Kinerja Perusahaan ... 41
2.4Model Penelitian ... 43
BAB III METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian ... 44
3.2Populasi dan Sampel Penelitian ... 44
3.3Definisi Operasional Variabel ... 45
3.3.1 Variabel Independen ... 45
3.3.2 Variabel Dependen ... 46
3.4Teknik Pengumpulan Data ... 46
3.5Teknik Analisis Data ... 47
3.6Metode Instrumen dan Pengujian Data ... 49
3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 49
xi Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1Data dan Hasil Penelitian ... 54
4.2Pembahasan ... 75
BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan ... 77
5.2Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN ... 81
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24
Tabel 4.1 Jumlah Dewan Direktur ... 85
Tabel 4.2 Proporsi Dewan Komisaris ... 85
Tabel 4.3 Debt To Equity ... 86
Tabel 4.4 Market Value Of Assets ... 86
Tabel 4.5 Tobin’s Q ... 87
Tabel 4.6 Uji Normalitas Sebelum Coochrane Orcutt ... 87
Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas Sebelum Coochrae Orcutt ... 87
Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas Sebelum Coochrane Orcutt ... 88
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi Sebelum Coochrane Orcutt ... 88
Tabel 4.10 Durbin-Watson Sebelum Coochrane Orcutt ... 88
Tabel 4.11 Koefisien Rho ... 88
Tabel 4.12 Durbin-Watson Sesudah Coochrane Orcutt ... 89
Tabel 4.13 Uji Normalitas Sesudah Coochrane Orcutt ... 89
Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas Sesudah Coochrane Orcutt ... 89
Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas Sesudah Coochrane Orcutt ... 89
Tabel 4.16 Uji Autokorelasi Sesudah Coochrane Orcutt ... 90
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Data Proporsi Dewan Komisaris ... 91
Lampiran B Data Debt to Equity ... 92
Lampiran C Data Market Value of Assets ... 93
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Corporate governance saat ini merupakan kebutuhan vital bagi seluruh
pelaku bisnis dan menjadi tuntutan bagi masyarakat dengan adanya
corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai
penerapan corporate governance yang sesuai, sehat dan baik bagi
lingkungan bisnis di Indonesia. Perkembangan perspektif corporate
governance berawal dari adanya agency model atau agency theory. Agency
theory mengidentifikasi potensi konflik kepentingan antara pihak-pihak
(prinsipal dan agen) dalam perusahaan yang mempengaruhi perilaku
perusahaan dalam berbagai cara yang berbeda (Sulistyanto dan Prapti,
2003). The Cadbury Committee (1992) dalam Husnan (2000) menyatakan
bahwa adanya perbedaan kepentingan dalam perusahaan menimbulkan
corporate governance yang dinyatakan sebagai sistem pengelolaan dan
pengendalian perusahaan. Sistem corporate governance terdiri dari (1)
berbagai peraturan yang menjelaskan hubungan antara pemegang saham,
manajer, kreditor, pemerintah dan stakeholders yang lain; dan (2) berbagai
mekanisme yang secara langsung ataupun tidak langsung menegakkan
aturan tersebut atau disebut dengan mekanisme corporate governance
Universitas Kristen Maranatha Di Indonesia perkembangan corporate governance bermula pada tahun
1997, ketika krisis ekonomi terjadi di Indonesia. Berbagai akibat buruk dari
krisis ekonomi tidak dapat dihindari, salah satunya ialah banyaknya
perusahaan yang terpuruk dan tidak mampu bertahan dan lemahnya
pertumbuhan ekonomi nasional. Iskander dan Chamlou (2000) dalam
Hidayah (2008) menyampaikan krisis ekonomi yang terjadi di kawasan asia
tenggara dan negara lain bukan hanya akibat faktor ekonomi makro namun
lemahnya Good Corporate Governance di negara-negara tersebut sebagai
salah satu penyebab krisis ekonomi, yang efeknya masih dapat dirasakan
hingga saat ini. Pemerintah sebagai pihak yang memiliki kewenangan
tertinggi di Indonesia, menyadari kondisi dan situasi perekonomian menjadi
sangat kacau dengan demikian, pemerintah melalui Kementerian Negara
BUMN memperkenalkan Good Corporate Governance di lingkungan
BUMN. Melalui Surat Keputusan Menteri BUMN No.
Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good
Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, dan telah
disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER —
01 /MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara menekankan
kewajiban bagi BUMN untuk menerapkan GCG secara konsisten dan atau
menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasionalnya, yang
pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan
akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam
3
Universitas Kristen Maranatha lainnya, dan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai
etika. Prinsip-prinsip good corporate governance yang sejalan dengan
prinsip- prinsip yang dirumuskan oleh OECD (Organization for Economic
Corporation and Development), yaitu Transparancy, accountability,
responsibility, independence, fairness. Transparancy, dalam hal ini
perusahaan menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara
yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
Accountability berarti perusahaan mempertanggung jawabkan kinerjanya
secara transparan dan wajar. Perusahaan yang di kelola dengan benar,
terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap
memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya, diharapkan akan mencapai kinerja yang berkesinambungan
(Hidayah, 2008).
Menurut Black (2001) pengaruh praktik corporate governance terhadap
nilai perusahaan akan lebih kuat dinegara berkembang dibandingkan dengan
negara maju. Hal ini terjadi disebabkan oleh bervariasinya praktik corporate
governance di negara berkembang dibandingkan di negara maju. Lalu
Klapper dan Love (2002) menyatakan bahwa corporate governance yang
baik mempunyai hubungan yang tinggi dengan kinerja operasi dan penilaian
pasar dalam Hidayah (2008).
Pada tahun ini keadaan perekenomian di Indonesia kembali mengalami
Universitas Kristen Maranatha ketidakpastian suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat dan keputusan
Tiongkok melemahkan mata uang atau devaluasi Yuan menjadi masalah
bagi Indonesia. Fenomena super dolar AS menjadikan mata uang berbagai
negara didunia ikut melemah drastis, dan rupiah terkena dampak dari
meningkatnya nilai tukar dolar AS hal ini menjadi tidak mudah sekaligus
tantangan bagi Indonesia untuk menghadapinya. Penelitian yang dilakukan
oleh Asian Development Bank (ADB 2000) dalam Hidayah (2008)
menyimpulkan negara-negara Asia, termasuk Indonesia, kondisi yang sering
terjadi adalah (a) tidak berfungsinya mekanisme pengawasan dewan
komisaris untuk melindungi kepentingan pemegang saham dan (b) belum
dilakukannya pengelolaan perusahaan secara profesional, yang kita ketahui
sebagai negara berkembang Indonesia masih bergantung pada Investasi
asing. Setiap negara selalu berusaha meningkatkan pembangunan,
kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Usaha tersebut dilakukan dengan
berbagai cara yang berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Salah
satu usaha yang selalu dilakukan oleh negara adalah menarik sebanyak
mungkin investasi asing masuk ke negaranya. Modal asing yang dibawa oleh
investor merupakan hal yang sangat penting sebagai alat untuk
mengintegrasikan ekonomi global. Selain itu, kegiatan investasi akan
memberikan dampak positif bagi negara penerima modal, seperti mendorong
pertumbuhan bisnis, adanya supply teknologi dari investor baik dalam
bentuk proses produksi maupun teknologi permesinan, dan menciptakan
5
Universitas Kristen Maranatha Perusahaan di Indonesia cenderung bergantung pada modal dari
pihak eksternal atau investor untuk membiayai kegiatan operasionalnya,
sehingga perusahaan perlu meyakinkan pihak penyandang dana eksternal
bahwa investasi mereka digunakan secara tepat dan efisien. Manajemen juga
memastikan bahwa manajemen bertindak (melakukan yang terbaik) untuk
kepentingan perusahaan. Kepastian seperti itu diberikan oleh sistem tata
kelola perusahaan (corporate governance). Sistem corporate governance
yang baik memberikan perlindungan efektif kepada pemegang saham dan
kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh kembali investasinya
dengan wajar dan bernilai tinggi. Corporate governance merupakan
pedoman bagi manajer untuk mengelola perusahaan secara best practice.
Manajer akan membuat keputusan keuangan yang dapat menguntungkan
semua pihak (stakeholder). Manajer bekerja secara efektif dan efisien
sehingga dapat menurunkan biaya modal dan mampu meminimalkan risiko.
Usaha tersebut diharapkan menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Investor
akan memperoleh pendapatan (return) sesuai dengan harapan. Laba per
saham meningkat sehingga saham perusahaan banyak diminati oleh investor.
Menurut penelitian McKinsey dikutip oleh Luhukay (2002) Investor di
negara maju bersedia memberi premium yang tinggi mencapai sekitar 28%
kepada perusahaan yang menerapkan prinsip corporate governance dengan
konsisten. Perusahaan tersebut menikmati valuasi pasar sampai dengan
10%-12%, sejalan dengan penelitian tersebut, survei yang dilakukan pada enam
emerging market menunjukkan kaitan yang erat antara penerapan corporate
Universitas Kristen Maranatha (Luhukay, 2002). Ini terjadi karena 75% investor dipasar menganggap
keterbukaan dan informasi mengenai penerapan corporate governance sama
pentingnya dengan informasi keuangan yang dipublikasikan oleh
perusahaan. Penelitian ini akan meniliti pada sub sektor industri rokok di
Indonesia, dapat dilihat dari perkembangan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna)
yang mengumumkan pencapaian dan kinerja bisnisnya selama tahun 2014 dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan Paparan Publik Tahunan,
menyoroti kinerja perusahaan serta komitmennya terhadap Indonesia melalui
berbagai inisiatif untuk praktik yang berkelanjutan. “2014 adalah tahun yang
menantang, ditandai oleh kompetisi yang semakin ketat serta preferensi konsumen
yang berubah dengan cepat, terutama dalam segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Sampoerna mengalami penurunan volume penjualan segmen SKT sebesar 22,9%
pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013. Meskipun dibandingkan
dengan volume penjualan SKT Sampoerna yang sangat lemah pada kuartal
pertama 2014, volume penjualan SKT pada kuartal pertama 2015 tetap
menunjukkan tren penurunan sebesar 7,1% dibandingkan dengan periode yang
sama di tahun tahun sebelumnya. Namun, portofolio Sigaret Kretek Mesin (SKM)
tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan peningkatan volume sebesar
9% di tahun 2014.” Di tahun 2014 Sampoerna mampu bertahan dari tekanan pasar
dan ekonomi makro dengan mempertahankan posisi sebagai pemimpin dan
menghasilkan volume penjualan tahunan sebesar 109,7 miliar batang dan
pendapatan bersih sebesar Rp10,2 triliun. Sampoerna dan Philip Morris Indonesia
juga mempertahankan peranannya sebagai salah satu kontributor pajak terbesar bagi
Pemerintah Indonesia. Pada tahun 2014, Sampoerna dan Philip Morris Indonesia
membayar pajak dengan total lebih dari Rp52 triliun, yang terdiri dari cukai, pajak
7
Universitas Kristen Maranatha yang berkelanjutan dalam segmen SKT, kenaikan pajak cukai, dan perubahan
ketentuan pembayaran cukai akan menjadi tantangan tambahan di tahun 2015.
Meskipun ada tekanan dari segi ekonomi makro serta lingkungan regulasi dan
fiskal yang menantang bagi industri tembakau, Sampoerna tetap yakin pada
kemampuan para karyawan berbakatnya dan portofolio merek yang terdepan."
Selama kuartal pertama tahun 2015, Sampoerna melaporkan kenaikan pendapatan
dan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja yang lemah di
kuartal pertama tahun 2014. Sampoerna menghasilkan penjualan bersih sebesar
Rp21,6 triliun pada kuartal pertama tahun 2015, mengalami kenaikan sebesar
17,7% dari Rp18,3 triliun pada kuartal pertama tahun 2014. Laba bersih tumbuh
menjadi Rp2,9 triliun dari Rp2,8 triliun pada periode yang sama di tahun 2014.
Dalam RUPS, Sampoerna juga telah menyetujui pembagian dividen sebesar
Rp4.273.425.000.000 atau Rp975 per lembar saham (www.sampoerna.com)
Dengan demikian, diharapkan dari pelaksanaan corporate
governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku membuat
investor memberikan respon secara positif terhadap kinerja perusahaan dapat
meningkatkan nilai pasar perusahaan dan membantu investor serta
pihak-pihak yang berkepentingan diperusahaan dalam mengambil keputusan
terbaik dan tepat sasaran.
Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut peneliti ingin
mengangkat topik tersebut sebagai topik skripsi dengan judul “Pengaruh
Universitas Kristen Maranatha Perusahaan Manufaktur Indonesia (Studi pada Perusahaan Rokok Yang Terdaftar di BEI) tahun 2005–2014”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah
yang timbul adalah:
1. Bagaimana pengaruh indikator mekanisme corporate governance
terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Indonesia (Perusahaan
Rokok yang terdaftar di BEI) tahun 2005-2014 secara simultan?
2. Bagaimana pengaruh indikator mekanisme corporate governance
terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Indonesia (Perusahaan
Rokok yang terdaftar di BEI) tahun 2005-2014 secara parsial?
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis:
1. Terdapat pengaruh indikator mekanisme corporate governance
terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Indonesia (Perusahaan
Rokok yang terdaftar di BEI) tahun 2005-2014 secara simultan.
2. Terdapat pengaruh indikator mekanisme corporate governance
terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Indonesia (Perusahaan
9
Universitas Kristen Maranatha 1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi:
a) Akademisi
Penelitian ini untuk membantu peneliti yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Indikator mekanisme
corporate governance terhadap kinerja perusahaan manufaktur di
Indonesia.
b) Investor dan Pihak-pihak berkepentingan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu serta membuat
investor dan pihak- pihak berkepentingan mengambil keputusan
terbaik dan tepat sasaran memberikan respon positif terhadap kinerja
perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan.
c) Masyarakat
Sebagai referensi dan menambah wawasan mengenai kondisi dan
situasi perekonomian di Indonesia dan memberikan peluang
mengetahui kinerja perusahaan, sehingga masyarakat yang berminat
untuk berinvestasi pada sebuah perusahaan dapat mengatur,
menerapkan rencana strategis sebelum melakukan investasi.
d) Perusahaan
Penelitian ini dapat memperjelas kinerja perusahaan tersebut atau
perusahaaan yang dipimpin sehingga dapat mengatur strategi dan
76 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme corporate
governance terhadap kinerja perusahaan. Sampel yang digunakan sebanyak
30 sampel dari hasil pooled data laporan keuangan perusahaan tahun
2005-2014.
1. Pengujian Simultan
Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel
independen yaitu mekanisme corporate governance yang terdiri dari
jumlah dewan direktur, proporsi dewan komisaris dan debt to equity
tidak memberikan atau memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja perusahaan, dan hasil pengujian regresi juga menyatakan bahwa
variabel mekanisme corporate governance yang terdiri dari jumlah
dewan direktur, proporsi dewan komisaris dan debt to equity dalam
penelitian tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dengan
demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa mekanisme corporate
governance mempengaruhi kinerja perusahaan tidak didukung. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian Darmawati, dkk., (2005)
dalam Nuswandari (2009) yang disebabkan respon pasar terhadap
implementasi corporate governance membutuhkan jangka waktu yang
panjang karena terkait dengan kepercayaan dari pihak investor dan
77
Universitas Kristen Maranatha (1999) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat bukti yang kuat
mengenai hubungan antara corporate governance dan kinerja
perusahaan dan bukan sesuatu yang universal dapat diterima.
2. Pengujian Parsial
Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji secara parsial, berdasarkan hasil
penelitian simultan tidak terdapat variabel independen yang memiliki
pengaruh secara bersamaan, disimpulkan bahwa secara simultan tidak
terdapat variabel independen yang memiliki pengaruh, tidak perlu
dilakukan uji secara parsial.
5.2 Saran
1. Perusahaan
Mengupayakan untuk meningkatkan corporate governance sehingga
hasilnya lebih efektif dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan
dimasa depan dan melakukan pengendalian secara internal dan eksternal
dari pihak manajemen dalam pelaporan kinerja perusahaan.
2. Peneliti
Diharapkan untuk meneliti faktor lain dari corporate governance yang
dapat meningkatkan atau memperlihatkan hubungan erat dengan kinerja
perusahaan dan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dan penggunaan
data yang lebih banyak, dan menggunakan seluruh perusahaan
manufaktur atau non manufaktur sebagai sampel dalam penelitian
Universitas Kristen Maranatha pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan sehingga
79 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Afifa, Nabila., dan Daljono. (2013). Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, dan Reputasi Auditor Terhadap Manajemen Laba. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 2 No. 1. hal. 1-10.
Amelia, C.S. (2015). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Sektor Consumer Goods Industry Di BEI Periode 2009-2013. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 4 (2).
Amin, Aminul, (2007). Pendeteksian Earnings Management, Underpricing dan Pengukuran Kinerja Perusahaan yang Melakukan Kebijakan Initial Public Offering (IPO) di Indonesia, Kumpulan Makalah SNA X.
Anindhita, I.S. (2010). Pengaruh Corporate Governance Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan. Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang.
Arief Nour Rachman, dkk. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Financial Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Sri Kehati Selama Periode 2011-2014). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 27 No. 1
Bambang, S., dan Elen, P. (2010). Tobin’s Q Dalam Altman Z-Score Sebagai
Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan. Kajian Akuntansi, 2 (1) hal. 9.
Bambang, S., dan Jati, S. (2010). Analisis Pengatuh Dana Pihak Ketiga BOPO, CAR, dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2007.
Beiner, S., W, Drobetz, F. Shicmid dan H. Zimmermann (2003). Is Board Size An
Independent Corporate Governance Mechanism.
http://www.wwz.unibas.ch/cofi/publications/papers/2003/06.03.pdf.
Universitas Kristen Maranatha Black, Bernard S. (2001). The corporate governance behavior and market value of
Russian Firms. Emerging Market Review, (2) : 98 -108.
Cadburry Committe. (1992). Report Of The Committe On The Financial Aspect Of Corporate Governance. London: Gee
Cahyani, N. (2009). Pengaruh Corporate Governance Perception Index Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 16 (2), hal. 70-84.
Cooper, D. R., dan Schindler, P. S. (2011). Metode Riset Bisnis. Terjemahan, PT. Media Global Edukasi. Jakarta.
Ela Puspita Sari, dkk. (2015). Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Dan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Study Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu, Bengkulu (tidak dipublikasikan).
Erna, Hidayah. (2008). Pengaruh Kualitas Pengungkapan Informasi Terhadap Hubungan Antara penerapan Corporate Governance Dengan Kinerja Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta. JAAI, 12 (1), hal. 53-64.
F. Antonius Alijoyo. (2003). Rasio Keuangan Dan Praktek Corporate Governance. http://www.fcgi.or.id.g/rasio/keuangan14-08-2002.
Fama, E., dan M. Jensen. (1983). Separation Ownership and Control. Journal Of Law and Economics 26. hal. 301-325.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
81
Universitas Kristen Maranatha Hartono, J. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi ke-5. BPFE- Yogyakarta.
Yogyakarta.
Haryono, Slamet. 2005. Struktur Kepemilikan dalam Bingkai Teori Keagenan. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 5-1: 63-71.
Hermalin, B. & Weisbach,M. (1991). The Effects Of Board Composition And Direct Incentives On Firm Performance. Financial Management, 20; 101-112.
Ika, P, dan Retno, N. (2014). Pengaruh Implementasi GCG terhadap Permodalan dan Kinerja Perbankan di Indonesia: Manajemen Risiko Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, Vol.7, No.1 , hal. 52-59.
Jensen, Michael C. dan W. H. Meckling, (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360.
Kasmir, M. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Penerbit Kencana Prenada Group. Jakarta.
Khaira, A.F. (2011). Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.13, No.1, hal. 37- 46.
Klapper, Leora. F dan I. Love. (2002). Corporate Governance, Investor Protection and Performance in Emerging Market. Working Paper.
http://www.ssrn.com.
Luhukay, Jos. (2002). Tata Pamong dan Nilai Perusahaaan. Warta Ekonomi No. 21, Tahun XIV, pp. 62-63
Mardiyah, Aida Ainul. (2005). Pengaruh Earnings Management terhadap Kinerja. Kinerja, Vol. 9. No. 1, hal. 9-25.
82 Universitas Kristen Maranatha Nur, Indriantoro dan dan Bambang Supomo. (2002). Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi & Manajemen. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Nur, S. (2007). Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik (Studi Kasus Peringkat 10 Besar Tahun 2003, 2004, 2005. JAAI, Vol.11, No.1, hal. 1-19.
R. Moch. Abadi. (2004) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tesis S2 Magister Sains Akuntansi
Riyanto, S, dan Ayu Gusti, R. (2013) Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Cost Of Capital (COC) Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variebel Pemoderasi. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, Vol.2, No. 2.
Suad Husnan. (2000) Corporate Governance di Indonesia: Pengamatan terhadap Sektor Corporate dan Keuangan. Program Magister Hukum. UGM Yogyakarta.
Suad Husnan. (2001). Corporate Governance dan Keputusan Pendanaan: Perbandingan Kinerja Perusahaan Dengan Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Multinasional dan Bukan Multinasional. Jurnal Riset Akuntansi. Manajemen, Ekonomi, Vol. 1 No.1
Short, H., & Keaswy, K. (1999). Managerial ownership and the performance of firm; Evidence from the U.K. Journal of Corporate Finance, 5;79-101.
Sugiarto. (2009). Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan Dan Informasi Asimetri. Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (mixed methods. Edisi. Ke- 2. Alfabeta, CV. Bandung.
Universitas Kristen Maranatha The Bussiness Roundtable. (1997). Statement On Corporate Governance.
http//:www.businessroundtable.org/pdf/11.pdf.
Theresia, D, H. (2005). Hubungan Antara GCG Dan Struktur Kepemilikan Dengan Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Jakarta. Makalah SNA VIII.
Thomas S, K. (2006). Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.8, No. 1, hal. 1-9
Totok, D. (2010) Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan Nasional Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Fokus Ekonomi, 5 (2), hal 104-123
Vito J,K, dan Shiddiq, N,R. (2014) Pengaruh Antara Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Dengan Struktur Modal Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 3, No. 3, hal. 1-9.
Weir, Charlie, David Laing, dan Philip J. McKnigt. (2000). An Empirical Analysis Of The Impact Of Corporate Governance Mechanism On The
Performance Of UK Firm.
http://papers.ssrn.com/sol3/papers/cfm?abstract_id=286440
Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews. Edisi Empat. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Yusriati, N.F., Yuli, P., dan Eliada, H., (2010). Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Timbulnya Earnings Management Dalam Menilai Kinerja pada Perusahaan Perbankan Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntasnsi, 12 (2), hal. 69-80.
Yuli Orniati. (2009). Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis, 14 (3), hal. 206- 213.
http://www.idx.co.id/
Kapitlisasi pasar saham www.sahamok.com