• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT PENGUASAAN SISWA PADA PELAJARAN PRAKTIKUM DI SMK NEGERI 6 BANDUNG : Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Praktikum Mesin Kayu di SMK Negeri 6 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TINGKAT PENGUASAAN SISWA PADA PELAJARAN PRAKTIKUM DI SMK NEGERI 6 BANDUNG : Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Praktikum Mesin Kayu di SMK Negeri 6 Bandung."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Perumusan Masalah ... 3

1.5 Definisi Oprasional ... 3

1.6 Tujuan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI PENELITIAN ... 6

2.1 Tinjauan Penguasaan, Pembelajaran,dan Praktikum ... 6

2.1.1 Pengertian Penguasaan... 6

2.1.2 Pembelajaran ... 10

2.1.3 Praktikum ... 11

2.1.4 Bahan Pembelajaran ... 25

2.1.5 Tingkat penguasaan Pelajaran Praktikum ... 44

2.2 Asumsi Penelitian ... 46

2.3 Hipotesis Penelitian ... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47

3.1 Metode Penelitian ... 47

3.2 Variabel dan Paragdima Penelitian ... 48

3.2.1 Variabel penelitian ... 48

3.2.2 Paradigma Penelitian ... 48

3.3 Data dan Sumber Data ... 49

3.4 Populasi dan Sempel ... 50

3.5 Teknik Analisa Data ... 51

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.5.2 Alat Pengumpul Data ... 53

3.5.3 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 54

3.5.4 Analisa Data ... 57

3.5.5 Perhitungan Persentase ... 58

3.6 Hasil Uji Coba Instrument Penelitian ... 59

3.6.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 60

3.6.2 Uji Reabilitas Instrumen Penelitian ... 61

3.6.3 Analisis soal dan analisis skor indikator penelitian ... 61

3.6.4 Tingkat Kesukaran Soal ... 70

(2)

3.6.6 Uji Normalitas ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 80

4.1 Deskripsi Data ... 80

4.2 Gambaran Umum Indikator dan Varabel ... 81

4.2.1 Gambaran Umum Pada Indikator Memahami Fungsi Pokok Dan Fungsi Tambahan Mesin Kayu ... 82

4.2.2 Gambaran Umum Pada Indikator Mengenali Bagian-Bagian Mesin Kayu ... 84

4.2.3 Gambaran umum Pada Indikator mengetahui langkah kerja praktikum mesin kayu ... 86

4.2.4 Gambaran Umum Pada Indikator Memahami Dan Menguasai Cara Melayani/Mengoprasikan Mesin Kayu ... 88

4.2.5 Gambaran umum Variabel Dalam Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK N 6 Bandung ... 90

4.3 Pengujian Hipotesis ... 92

4.4 Pembahasan... 93

4.4.1 Pembahasan Pada Indikator Memahami Fungsi Pokok Dan Fungsi Tambahan Mesin Kayu ... 93

4.4.2 Pembahasan Pada Indikator Pembahasan Pada Mengenali Bagian-Bagian Mesin Kayu ... 94

4.4.3 Pembahasan Pada Indikator mengetahui langkah kerja praktikum mesin kayu ... 95

4.4.4 Pembahasan Pada Indikator memahami dan menguasai cara melayani/mengoprasikan mesin kayu ... 97

4.4.5 Pembahasan Akhir ... 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 99

5.1 Kesimpulan ... 100

5.2 Saran ... 101

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),

praktikum adalah pelajaran yang utama. Karena SMK adalah suatu lembaga

pendidikan yang menutut lulusanya untuk siap didunia kerja. Semua lembaga

pendidikan menginginkan lulusannya menjadi yang terbaik, baik di segi pelajaran

normatif, adaptif, maupun produktif. Tapi pada umumnya dunia kerja mencari

lulusan SMK dengan dasar keterampilan Produktif.

Tapi apakah semua lulusan SMK itu memenuhi kualitas kerja yang di

butuhkan, apakah kemampuan produktif/praktikum mereka sudah cukup untuk

memasuki dunia kerja? Sejauh mana pengenalan pelajaran praktikum di SMK

mereka dapatkan/pelajari? Seberapa banyak ilmu yang mereka dapatkan dan

kuasai setelah mengikuti pelajaran praktikum/produktif?

Pastinya kemampuan siswa dalam memahami suatu pelajaran

berbeda-beda, sehingga ada beberapa siswa yang sudah memenuhi syarat

penguasaan/pemahaman tentang praktikum adapula yang belum bisa memahami

secara keseluruhan pelajaran praktikum.

Pada dasarnya pemahaman siswa tergantung pada penguasaannya. Bila

siswa telah menguasainya maka secara otomatis siswa telah paham. Tapi bila

(4)

2

Berdasarkan pengalaman (Program Pelatihan Profesi) PLP di SMK Negeri

6 Bandung, penguasaan pada pelajaran praktikum belum sepenuhnya siswa

kuasai. Kurang penguasaan siswa diketahui karena :

1) Pada saat praktikum siswa tidak bisa mengerjakannya

2) Tidak semua siswa bisa melaksanakan pekerjaan praktikum sesuai dengan

job sheet

3) Ketika diberikan kuisioner tentang praktikum jawaban siswa kurang

memuaskan.

Dalam hal ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertitik

tolak pada pelaksanaan pengajaran mata pelajaran yang berdasarkan praktikum di

SMK. Dengan demikian judul skripsi yang diajukan adalah sebagai berikut :

“Analisis Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK

NEGERI 6 BANDUNG” (Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran

Praktikum Mesin Kayu di SMK Negeri 6 Bandung).

1.2 Identifikasi Masalah

Penulis perlu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul

dalam penelitian ini, agar menjadi jelas dan terarah. Adapun identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Penguasaan mata pelajaran praktikum mesin kayu pada seluruh siswa

teknik konstruksi kayu kelas 2 rendah.

2) Kecilnya nilai penguasaan mata pelajaran praktikum mesin kayu oleh

(5)

1.3 Pembatasan Masalah

Penulis perlu menyederhanakan permasalahan yang telah dirumuskan di

atas dan mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh penulis maka permasalahan

tersebut harus dibatasi.

Lingkup penelitian yang berjudul “Analisis Tingkat Penguasaan Siswa

Pada Pelajaran Praktikum Di SMK NEGERI 6 BANDUNG” dibatasi hanya

pada mata pelajaran praktikum mesin kayu program studi teknik bangunan kelas 2

di SMK NEGERI 6 BANDUNG.

1.4 Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini perlu dirumuskan masalah penelitian agar tujuan yang

hendak dicapai lebih terarah. Hal itu sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto

(2006: 24), yaitu :

“agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya maka penulis harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus dimulai, kemana harus pergi dan dengan apa.”

Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian yaitu “Seberapa banyak siswa yang menguasai pelajaran

praktikum mesin kayu di SMK NEGERI 6 Bandung dengan baik?”.

1.5 Definisi Oprasional

Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa untuk mengetahui

(6)

4

Tingkat adalah suatu susunan yang berlapis-lapis dapat menentukan

golongan, pangkat, derajat, taraf dan kelas suatu peristiwa.

Penguasaan adalah satu bentuk perubahan tingkah laku yang didapat dari

hasil belajar.

Siswa adalah bagian dari suatu proses pembelajaran dimana berposisi

sebagai subjek ajarnya.

Pelajaran adalah suatu kegiatan atau hasil dari suatu kejadian yang

bertujuan merubah keadaan.

Praktikum adalah subsistem dari pelajaran yang merupakan kegiatan

terstruktur dan terjadwal yang memberi kesempatan kepada siswa untuk

mendapatkan pengalaman yang nyata dalam rangka meningkatkan pemahaman

siswa tentang teori atau agar siswa menguasai keterampilan tertentu yang

berkaitan dengan suatu pengetahuan atau suatu mata pelajaran.

SMK adalah suatu lembaga pendidikan kejuruan yang dimana siswa

diajarkan bagaimana menjadi lulusan siap kerja.

SMK NEGERI 6 BANDUNG adalah suatu lembaga pendidikan kejuruan

yang berada di Jalan Soekarno-hatta (Riung Bandung) kota Bandung.

Tingkat Penguasaan pelajaran praktikum adalah sejauh mana tingkat

penguasaan siswa untuk pelajaran praktikum mengerjakan mesin kayu di kelas 2.

Dikarenakan materi/teori yang berhubungan dengan pelajaran tersebut telah

diberikan pada saat semester sebelumnya . Untuk semester ini para siswa hanya

melanjutkan pelajaran kepada praktikum. Pada saat pelajaran bisa dinilai sejauh

(7)

Apakah praktikum yang dilakukan bisa dikuasai secara maksimal atau ada

kendala pada saat pelajaran praktikum.

1.6 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya

sesuatu hal yang ingin diperoleh atau ingin dicapai setelah proses penelitian atau

sama dengan jawaban yang dikehendaki dalam problematika penelitian.

(Suharsimi Arikunto, 2006: 58).

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian yakni

untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan mata pelajaran praktikum

(8)

80

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan gambaran hasil penelitian yang telah

dilakukan. Data yang diperoleh berupa skor mentah yang selanjutnya

dikonversikan.

Instrumen penelitian diberikan kepada 33 responden yang terdiri dari

kelas TKK 1 dan kelas TKK 2. Data yang diperoleh skor mentah yang

selanjutnya dikonversikan. Hasil konversi ini ditunjukkan pada lampiran.

Deskripsi data indikator yang diperoleh sebagai berikut

a. Deskripsi data indikator pada memahami dan menguasai fungsi

pokok dan fungsi tambahan mesin kayu:

skor tertinggi : 11

skor terendah : 4

jumlah skor : 258

skor rata-rata : 7,8

b. Deskripsi data indikator pada mengenali bagian-bagian mesin

kayu:

skor tertinggi : 12

skor terendah : 4

jumlah skor : 244

(9)

c. Deskripsi data indikator pada mengetahui langkah kerja

praktikum dengan mesin kayu:

skor tertinggi : 5

skor terendah : 1

jumlah skor : 119

skor rata-rata : 3,6

d. Deskripsi data indikator pada memahami dan menguasai cara

melayani/mengoprasikan mesin kayu:

skor tertinggi : 6

skor terendah : 2

jumlah skor : 134

skor rata-rata : 4,1

4.2 Gambaran Umum Indikator dan Variabel

Dalam hal ini hasil pengolahan data yang didapat dari siswa dan guru

pembimbing/instruktur adalah data yang valid dan dapat dipertanggung

jawabkan kebenarannya. Penilaian yang diambil yaitu nilai retrata dari tes

kuisioner dan nilai wawancara, didukung oleh data nilai pembimbing pada

siswa/responden.

kemampuan siswa yang sebenarnya dapat terukur dari setiap

indikator penilaian menggunakan mesin kayu, yaitu :

1) Memahami dan menguasai fungsi pokok dan fungsi tambahan mesin

(10)

82

2) Mengenali bagian-bagian mesin kayu

3) Mengetahui langkah kerja praktikum dengan mesin kayu

4) Memahami dan menguasai cara melayani/mengoprasikan mesin kayu

4.2.1 Gambaran Umum pada indikator Memahami dan menguasai

fungsi pokok dan fungsi tambahan mesin kayu

Berdasarkan hasil perhitungan, gambaran umum tingkat penguasaan

siswa pada pelajaran praktikum di SMK Negeri 6 Bandung pada data yang

(11)

Tabel 4.1 Gambaran Umum Penilaian Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandungpada Memahami dan menguasai fungsi pokok dan fungsi tambahan mesin kayu Untuk Tes Kuisioner

No. Responden No. Item Nilai Ket

1 3 7 8 12 13 18 21 23 28 31 32

14 Responden 14 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 4 Tidak memahami

8 Responden 8 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 5 Tidak memahami

13 Responden 13 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 5 Tidak memahami

15 Responden 15 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 5 Tidak memahami

11 Responden 11 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 Tidak memahami

17 Responden 17 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 6 Tidak memahami

18 Responden 18 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 6 Tidak memahami

19 Responden 19 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 6 Tidak memahami

2 Responden 2 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7 Tidak memahami

5 Responden 5 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 7 Tidak memahami

6 Responden 6 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 7 Tidak memahami

9 Responden 9 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7 Tidak memahami

22 Responden 22 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 7 Tidak memahami

31 Responden 31 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 7 Tidak memahami

7 Responden 7 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Tidak memahami

10 Responden 10 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 8 Tidak memahami

12 Responden 12 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 8 Tidak memahami

24 Responden 24 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 8 Tidak memahami

4 Responden 4 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 Memahami

16 Responden 16 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 9 Memahami

21 Responden 21 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 9 Memahami

23 Responden 23 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 9 Memahami

25 Responden 25 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 9 Memahami

26 Responden 26 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 9 Memahami

27 Responden 27 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 9 Memahami

29 Responden 29 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 9 Memahami

30 Responden 30 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 9 Memahami

33 Responden 33 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 9 Memahami

1 Responden 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 Memahami

3 Responden 3 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 Memahami

20 Responden 20 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 Memahami

32 Responden 32 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 Memahami

28 Responden 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Memahami

258

Nilai Tertinggi 11

Nilai Terendah 4

Mean 7,82

KKM 7

Jumlah Soal 12

Nilai minimal Penguasaan 8,4

jumlah siswa Nilai di atas Nilai min 15 45,45%

(12)

84

Dari data diatas untuk indikator memahami dan menguasai fungsi

pokok dan fungsi tambahan mesin kayu berasal dari nilai kuisioner adalah

7,818 untuk nilai minimal skor memahami adalah 8,4. Dapat dilihat nilai

kuisioner dari indikator ini adalah 45,45%. Poin ini sudah masuk dalam

kategori penilaian “Sedang” bila dilihat dari tabel persentase (Arikunto,

1995:354).

Tentu saja penilaian ini didukung oleh nilai pembimbing pada saat

pelaksanaan uji praktikum yang mendapat nilai rata-rata siswa 7,42. Nilai ini

sangat membantu hasil akhir penilaian.

Gambar 4.1 Diagram Pie Persentase Gambaran Umum Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandungindikator Memahami dan menguasai fungsi

pokok dan fungsi tambahan mesin kayu

4.2.2 Gambaran Umum pada indikator Mengenali bagian-bagian

mesin kayu

Berdasarkan hasil perhitungan, penilaian tingkat penguasaan siswa

pada pelajaran praktikum di SMK Negeri 6 Bandung pada data yang

(13)

Tabel 4.2 Gambaran Umum Penilaian Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandungpada indikator Mengenali bagian-bagian mesin kayu

No. Responden

No. Item

Nilai Ket

2 9 # # 15 16 20 22 29 33 34 36

2 Responden 2 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 4 tidak mengenali

22 Responden 22 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 4 tidak mengenali

12 Responden 12 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 5 tidak mengenali

18 Responden 18 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5 tidak mengenali

7 Responden 7 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 6 tidak mengenali

8 Responden 8 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 6 tidak mengenali

14 Responden 14 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 6 tidak mengenali

16 Responden 16 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 6 tidak mengenali

20 Responden 20 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 6 tidak mengenali

21 Responden 21 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 6 tidak mengenali

23 Responden 23 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 6 tidak mengenali

26 Responden 26 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 6 tidak mengenali

1 Responden 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 tidak mengenali

6 Responden 6 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 7 tidak mengenali

13 Responden 13 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 7 tidak mengenali

15 Responden 15 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7 tidak mengenali

17 Responden 17 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 tidak mengenali

19 Responden 19 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 7 tidak mengenali

27 Responden 27 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 7 tidak mengenali

9 Responden 9 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 8 tidak mengenali

10 Responden 10 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 tidak mengenali

11 Responden 11 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 8 tidak mengenali

30 Responden 30 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 tidak mengenali

4 Responden 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 9 mengenali

5 Responden 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 9 mengenali

24 Responden 24 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9 mengenali

25 Responden 25 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9 mengenali

31 Responden 31 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9 mengenali

33 Responden 33 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9 mengenali

3 Responden 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 mengenali

32 Responden 32 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10 mengenali

28 Responden 28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 mengenali

29 Responden 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 mengenali

244

Nilai Tertinggi 12

Nilai Terendah 4

Mean 7,39

KKM 7

Jumlah Soal 12

Nilai minimal Penguasaan 8,4

jumlah siswa Nilai di atas Nilai min 10 30,30%

jumlah siswa Nilai di bawah Nilai min 23 69,70%

Dari data diatas untuk indikator indikator mengenali bagian-bagian

mesin kayu berasal dari nilai kuisioner adalah 7,394 untuk nilai minimal skor

(14)

86

30,30%. Poin ini sudah masuk dalam kategori penilaian “rendah” bila dilihat

dari tabel persentase (Arikunto, 1995:354).

Tentu saja penilaian ini didukung oleh nilai pembimbing pada saat

pelaksanaan uji praktikum yang mendapat nilai rata-rata siswa 7,60. Nilai ini

sangat membantu hasil akhir penilaian.

Gambar 4.2 Diagram Pie Persentase Gambaran Umum Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandungindikator Mengenali

bagian-bagian mesin kayu

4.2.3 Gambaran Umum pada indikator Mengetahui langkah kerja

praktikum dengan mesin kayu

berdasarkan hasil perhitungan, gambaran umum tingkat penguasaan

siswa pada pelajaran praktikum di SMK Negeri 6 Bandung pada data yang

(15)

Tabel 4.3 Gambaran Umum Penilaian Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandung pada Mengetahui langkah kerja praktikum dengan mesin kayu

No. Responden

No. Item

Nilai Ket

6 # # # 26 30 37

26 Responden 26 0 0 0 0 0 0 1 1 Tidak mengetahui

2 Responden 2 0 0 1 0 0 1 0 2 Tidak mengetahui

12 Responden 12 0 1 1 0 0 0 0 2 Tidak mengetahui

13 Responden 13 0 1 1 0 0 0 0 2 Tidak mengetahui

20 Responden 20 0 0 0 0 0 1 1 2 Tidak mengetahui

21 Responden 21 0 0 0 0 0 1 1 2 Tidak mengetahui

25 Responden 25 1 0 0 0 0 0 1 2 Tidak mengetahui

6 Responden 6 0 1 1 0 1 0 0 3 Tidak mengetahui

8 Responden 8 0 0 1 0 1 1 0 3 Tidak mengetahui

15 Responden 15 0 1 1 0 0 0 1 3 Tidak mengetahui

28 Responden 28 0 0 1 0 1 0 1 3 Tidak mengetahui

29 Responden 29 0 0 1 0 1 0 1 3 Tidak mengetahui

33 Responden 33 0 0 1 0 1 0 1 3 Tidak mengetahui

5 Responden 5 0 0 1 0 1 1 1 4 Tidak mengetahui

7 Responden 7 0 0 1 0 1 1 1 4 Tidak mengetahui

10 Responden 10 1 1 1 0 0 0 1 4 Tidak mengetahui

11 Responden 11 0 1 1 0 1 0 1 4 Tidak mengetahui

18 Responden 18 1 1 0 0 1 1 0 4 Tidak mengetahui

19 Responden 19 1 0 0 0 1 1 1 4 Tidak mengetahui

22 Responden 22 1 1 0 0 0 1 1 4 Tidak mengetahui

23 Responden 23 1 1 0 0 0 1 1 4 Tidak mengetahui

24 Responden 24 1 1 0 0 0 1 1 4 Tidak mengetahui

27 Responden 27 0 1 1 1 0 0 1 4 Tidak mengetahui

30 Responden 30 0 1 1 0 0 1 1 4 Tidak mengetahui

31 Responden 31 0 0 1 1 1 0 1 4 Tidak mengetahui

1 Responden 1 1 0 1 0 1 1 1 5 mengetahui

3 Responden 3 1 1 1 0 0 1 1 5 mengetahui

4 Responden 4 1 1 1 1 0 1 0 5 mengetahui

9 Responden 9 0 0 1 1 1 1 1 5 mengetahui

14 Responden 14 0 1 1 1 0 1 1 5 mengetahui

16 Responden 16 1 0 1 1 0 1 1 5 mengetahui

17 Responden 17 0 1 1 1 0 1 1 5 mengetahui

32 Responden 32 1 0 1 0 1 1 1 5 mengetahui

119

Nilai Tertinggi 5

Nilai Terendah 1

Mean 3,61

KKM 7

Jumlah Soal 7

Nilai minimal Penguasaan 4,9

jumlah siswa Nilai di atas Nilai min 8 24,24%

jumlah siswa Nilai di bawah Nilai min 25 75,76%

Dari data diatas untuk indikator indikator mengenali bagian-bagian

mesin kayu berasal dari nilai kuisioner adalah 3,61 untuk nilai minimal skor

(16)

88

30,30%. Poin ini sudah masuk dalam kategori penilaian “rendah” bila dilihat

dari tabel persentase (Arikunto, 1995:354).

Tentu saja penilaian ini didukung oleh nilai pembimbing pada saat

pelaksanaan uji praktikum yang mendapat nilai rata-rata siswa 7,3. Nilai ini

sangat membantu hasli akhir penilaian.

Gambar 4.3 Diagram Pie Persentase Gambaran Umum Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandungindikator Mengetahui langkah kerja

praktikum dengan mesin kayu

4.2.4 Gambaran Umum pada indikator Memahami dan menguasai

Cara melayani/mengoprasikan mesin kayu

Berdasarkan hasil perhitungan, gambaran umum tingkat penguasaan

siswa pada pelajaran praktikum di SMK Negeri 6 Bandung pada data yang

(17)

Tabel 4.4 Gambaran Umum Penilaian Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum

Di SMK Negeri 6 Bandung pada Memahami dan menguasai Cara

melayani/mengoprasikan mesin kayu

No. Responden

No. Item

Nilai Ket

4 5 # # 27 35 38 39 40

17 Responden 17 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 Tidak Menguasai

33 Responden 33 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 Tidak Menguasai

2 Responden 2 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3 Tidak Menguasai

3 Responden 3 0 0 0 0 0 1 1 0 1 3 Tidak Menguasai

12 Responden 12 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 Tidak Menguasai

13 Responden 13 1 0 0 0 0 1 0 0 1 3 Tidak Menguasai

15 Responden 15 0 0 1 0 1 0 0 0 1 3 Tidak Menguasai

22 Responden 22 0 0 1 0 0 0 0 1 1 3 Tidak Menguasai

23 Responden 23 0 0 1 0 0 0 0 1 1 3 Tidak Menguasai

25 Responden 25 0 0 1 0 0 0 0 1 1 3 Tidak Menguasai

29 Responden 29 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3 Tidak Menguasai

31 Responden 31 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3 Tidak Menguasai

1 Responden 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4 Tidak Menguasai

5 Responden 5 0 1 1 0 1 0 0 0 1 4 Tidak Menguasai

6 Responden 6 1 0 0 0 1 1 0 0 1 4 Tidak Menguasai

8 Responden 8 0 0 1 0 1 1 0 0 1 4 Tidak Menguasai

14 Responden 14 0 1 1 0 0 0 0 1 1 4 Tidak Menguasai

16 Responden 16 0 0 1 0 1 0 0 1 1 4 Tidak Menguasai

24 Responden 24 0 0 0 0 1 1 0 1 1 4 Tidak Menguasai

26 Responden 26 0 0 1 0 1 0 0 1 1 4 Tidak Menguasai

30 Responden 30 0 1 1 0 0 0 1 1 0 4 Tidak Menguasai

9 Responden 9 0 1 1 1 1 0 0 0 1 5 Tidak Menguasai

11 Responden 11 0 1 1 1 1 0 0 0 1 5 Tidak Menguasai

19 Responden 19 0 0 1 1 0 0 1 1 1 5 Tidak Menguasai

20 Responden 20 0 1 1 0 0 1 0 1 1 5 Tidak Menguasai

21 Responden 21 0 1 1 0 0 0 1 1 1 5 Tidak Menguasai

27 Responden 27 1 0 1 1 1 0 1 0 0 5 Tidak Menguasai

28 Responden 28 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5 Tidak Menguasai

32 Responden 32 1 0 1 1 0 0 0 1 1 5 Tidak Menguasai

4 Responden 4 0 1 1 1 1 1 0 0 1 6 Tidak Menguasai

7 Responden 7 0 1 1 0 1 1 1 1 0 6 Tidak Menguasai

10 Responden 10 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 Tidak Menguasai

18 Responden 18 0 0 1 1 1 1 0 1 1 6 Tidak Menguasai

134

Nilai Tertinggi 6

Nilai Terendah 2

Mean 4,06

KKM 7

Jumlah Soal 9

Nilai minimal Penguasaan 6,3

jumlah siswa Nilai di atas Nilai min 0 0,00%

jumlah siswa Nilai di bawah Nilai min 33 100,00%

Dari data diatas untuk indikator indikator mengenali bagian-bagian

mesin kayu berasal dari nilai kuisioner adalah 4,06 untuk nilai minimal skor

(18)

90

0,00%. Poin ini sudah masuk dalam kategori penilaian “sangat rendah” bila

dilihat dari tabel persentase (Arikunto, 1995:354).

Tentu saja penilaian ini didukung oleh nilai pembimbing pada saat

pelaksanaan uji praktikum yang mendapat nilai rata-rata siswa 7,00. Nilai ini

sangat membantu hasil akhir penilaian.

Gambar 4.4 Diagram Pie Persentase Gambaran Umum Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandungindikator Memahami dan menguasai Cara

melayani/mengoprasikan mesin kayu

4.2.5 Gambaran Umum variabel dalam Tingkat Penguasaan Siswa

Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandung

Berdasarkan hasil perhitungan, gambaran umum tingkat penguasaan

siswa pada pelajaran praktikum di SMK Negeri 6 Bandung pada data yang

diperoleh dari responden dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.5 Gambaran Umum Penilaian Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandungpada mata pelajaran mesin kayu teknik bangunan

(terlampir)

Dari data diatas dapat diketahui gambaran umum tingkat penguasaan

siswa pada pelajaran praktikum di SMK Negeri 6 Bandung, 12,12%

(19)

jumlah seluruh siswa yang mengikuti kelas praktikum mesin kayu

dinyatakan belum menguasai praktikum mesin kayu.

Dari prosentase jawaban yang diperoleh selanjutnya diinterpretasi

melalui interval yang dibuat menjadi 5 (lima) kriteria yaitu sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah, dihitung dari persentase

maksimum yang didapat yaitu 100%. Kemudian prosentase tersebut dibagi

lima bagian sama besar. Maka nilai 12,12% masuk kedalam kategori “sangat

rendah”.

Hal ini membuktikan tingkat penguasaan siswa pada pelajaran

praktikum di SMK Negeri 6 Bandung khusunya teknik bangunan pada

pelajaran mengunakan mesin kayu belum memenuhi standar penguasaan

yang baik.

Gambar 4.5 Diagram Pie Persentase Gambaran Umum Penilaian Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandungpada mata pelajaran mesin

(20)

92

4.3 Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis ini yang digunakan adalah pengujian

hipotesis deskriptif, karena hanya ada satu variabel secara mandiri antara

data sampel dan data populasi.

Skor ideal untuk tingkat penguasaan siswa pada pelajaran praktikum

di SMK Negeri 6 Bandung adalah 1 x 40 x 33 = 1320. Dengan ketentuan 1

untuk nilai tertinggi, 40 untuk jumlah butir instrument, dan 33 jumlah

responden. Berdasarkan hasil penelitian variabel tingkat penguasaan siswa

pada pelajaran praktikum di SMK Negeri 6 Bandung pada pelajaran

praktikum menggunakan mesin kayu jurusan teknik bangunan prosentase

nilai yang didapat adalah 12,12%, dan rata-rata nilai 23 dari nilai ideal ini

berarti 0.1212 x 23 = 2,7876.

Berdasarkan tabel konsultasi untuk distribusi t diperoleh ttabel = 1,699

dengan taraf kepercayaan 95% dan dk = n-1 = 33-1 = 32 sehingga dapat

disimpulkan thitung lebih besar dari ttabel ( 26,75 > 1,697) maka Ho diterima.

Ho adalah jumlah siswa yang menguasai mata pelajaran praktikum di

SMK Negeri 6 Bandung khususnya diprogram studi teknik bangunan mata

(21)

Ha adalah jumlah siswa yang menguasai mata pelajaran praktikum di

SMK Negeri 6 Bandung khususnya diprogram studi teknik bangunan mata

pelajaran praktikum mesin kayu sudah banyak dan baik.

Dengan dapat ditarik kesimpulan bahwa, tingkat penguasaan siswa

pada mata pelajaran praktikum mesin kayu di SMK Negeri 6 Bandung

rendah dan hanya sedikit yang dapat menguasainya dengan baik. Hal ini

terbukti dari jumlah siswa yang dapat menguasainya hanya 12,12 % atau

hanya 4 orang siswa dari 33 siswa yang diambil sebagai responden dengan

skor diatas nilai KKM yaitu 7.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pembahasan pada indikator Memahami dan menguasai fungsi

pokok dan fungsi tambahan mesin kayu

Pada indikator ini kemampuan yang telah terukur belum keseluruhan

siswa memahami dan menguasai fungsi pokok dan fungsi tambahan mesin

kayu. Hal itu dilihat dari persentase jumlah siswa yang memahaminya yaitu

45,45%. Bila kita lihat 45,45% dari 33 responden/siswa maka, baru sebanyak

15 orang yang sudah masuk dalam kategoi memahami dan menguasai fungsi

pokok dan tambahan mesin kayu.

Jumlah siswa yang masuk kategori memahami dan menguasai fungsi

pokok dan tambahan mesin kayu ini diambil di ambil berdasarkan nilai

kelulusan yaitu 7. Untuk nilai minimum penguasaan yang ada pada

(22)

94

jumlah soal. Dengan demikian didapat 7 x 12 = 84, nilai 84 adalah nilai

minimal yang diambil dari jumlah skor yang di jawab oleh siswa.

Kemungkinan yang terjadi mengapa siswa yang belum memahami

dan menguasai indikator ini karena beberapa hal, seperti:

1) Siswa kurang konsentrasi pada saat pelajaran berlangsung

2) Siswa sering bercanda pada saat pelajaran berlangsung

3) Pada jadwal pelajaran sering bolos masuk kelas

4) Pembahasan yang dilakukan oleh guru/instruktur kurang dimengerti

oleh siswa.

4.4.2 Pembahasan pada indikator Mengenali bagian-bagian mesin

kayu

Pada indikator ini kemampuan yang telah terukur belum keseluruhan

siswa mengenali bagian-bagian mesin kayu. Hal itu dilihat dari persentase

jumlah siswa yang mengenali bagian mesin, yaitu 30,30%. Bila kita lihat

30,30% dari 33 responden/siswa maka baru sebanyak 10 orang siswa yang

sudah masuk dalam kategori Mengenali bagian-bagian mesin kayu.

Jumlah siswa yang masuk kategori mengenali bagian-bagian mesin

kayu ini diambil di ambil berdasarkan nilai kelulusan yaitu 7. Untuk nilai

minimum penguasaan yang ada pada perhitungan di tentukan dengan cara

nilai standar kelulusan dikalikan dengan jumlah soal. Dengan demikian

didapat 7 x 12 = 84, nilai 84 adalah nilai minimal yang diambil dari jumlah

(23)

Kemungkinan yang terjadi mengapa siswa yang belum menguasai

indikator ini karena beberapa hal, seperti:

1) Siswa kurang konsentrasi pada saat pelajaran berlangsung

2) Siswa sering bercanda pada saat pelajaran berlangsung

3) Pada jadwal pelajaran sering bolos masuk kelas

4) Pembahasan yang dilakukan oleh guru/instruktur kurang dimengerti

oleh siswa.

5) Pada saat memperlihatkan bagian mesin dilapangan siswa yang

berdiri/posisinya berada di belakang siswa lain tidak melihat dengan

jelas bagian mesin yang di tunjukan sehingga salah mengenalinya.

6) Siswa hanya mengetahui bagian utama saja dari mesin kayu,

sedangkan bagian tambahannya siswa tidak ketahui.

4.4.3 Pembahasan pada indikator Mengetahui langkah kerja

praktikum dengan mesin kayu

Pada indikator ini kemampuan yang telah terukur belum keseluruhan

siswa mengetahui langkah kerja praktikum dengan mesin kayu. Hal itu

dilihat dari persentase jumlah siswa yang mengenali bagian mesin, yaitu

24,24%. Bila kita lihat 24,24% dari 33 responden/siswa maka baru sebanyak

8 orang siswa yang sudah masuk dalam kategori mengetahui langkah kerja

praktikum dengan mesin kayu.

Jumlah siswa yang masuk kategori mengetahui langkah kerja

(24)

96

kelulusan yaitu 7. Untuk nilai minimum penguasaan yang ada pada

perhitungan di tentukan dengan cara nilai standar kelulusan dikalikan dengan

jumlah soal. Dengan demikian didapat 7 x 7 = 49, nilai 49 adalah nilai

minimal yang diambil dari jumlah skor yang di jawab oleh siswa.

Kemungkinan yang terjadi mengapa siswa yang belum menguasai

indikator ini karena beberapa hal, seperti:

1) Siswa kurang konsentrasi pada saat pelajaran berlangsung

2) Siswa sering bercanda pada saat pelajaran berlangsung

3) Pada jadwal pelajaran sering bolos masuk kelas

4) Pembahasan yang dilakukan oleh guru/instruktur kurang dimengerti

oleh siswa.

5) Mungkin beberapa siswa merasa kesulitan bila harus mengikuti

lembar kerja yang ada sehingga menggunakan cara mereka sendiri

untuk menyelesaikan pekerjaannya.

6) Dalam lembar kerja mungkin ada beberapa poin yang dianggap tidak

perlu dikerjakan umtuk pekerjaanyang dilakukan.

7) Pembimbing/instruktur belum menjelaskan lebih rinci langkah kerja

yang akan dilakukan pada saat praktikum

8) Siswa terpengaruh oleh langkah kerja teman lainya yang mengerjakan

(25)

4.4.4 Pembahasan pada indikator Memahami dan menguasai Cara

melayani/mengoprasikan mesin kayu

Pada indikator ini kemampuan seluruh siswa yang telah terukur

belum memahami dan menguasai cara melayani/mengoprasikan mesin kayu.

Hal itu dilihat dari persentase jumlah siswa yang mengenali bagian mesin,

yaitu 0,00%. Bila kita lihat 0,00% dari 33 responden / siswa maka yang

sudah masuk dalam kategori memahami dan menguasai cara melayani /

mengoprasikan mesin kayu belum ada.

Jumlah siswa yang masuk kategori memahami dan menguasai cara

melayani / mengoprasikan mesin kayu ini diambil di ambil berdasarkan nilai

kelulusan yaitu 7. Untuk nilai minimum penguasaan yang ada pada

perhitungan di tentukan dengan cara nilai standar kelulusan dikalikan dengan

jumlah soal. Dengan demikian didapat 7 x 9 = 63, nilai 63 adalah nilai

minimal yang diambil dari jumlah skor yang di jawab oleh siswa.

Kemungkinan yang terjadi mengapa siswa yang belum menguasai

indikator ini karena beberapa hal, seperti:

1) Siswa kurang konsentrasi pada saat pelajaran berlangsung

2) Siswa sering bercanda pada saat pelajaran berlangsung

3) Pada jadwal pelajaran sering bolos masuk kelas

4) Pembahasan yang dilakukan oleh guru/instruktur kurang dimengerti

oleh siswa.

5) Beberapa siswa lebih baik meminta bantuan siswa lain yang dianggap

(26)

98

6) Siswa merasa ketakutan saat mengoprasikan mesin kayu yang

beberapa bagian pengamannya tidak terpasang dengan baik sehingga

tidak mengoprasikannya dengan baik.

7) Pada saat penjelasan lapangan siswa tidak melihat secara langsung

cara mengoprasikan mesin kayu dengan baik karena terhalang oleh

siswa lain yang berdiri didepannya.

8) Siswa merasa malas memperhatikan cara mengoprasikan mesin dan

lebih baik bercanda dengan temannya.

9) Siswa merasa mampu untuk mengoprasikan mesin kayu sehingga

tidak mengikuti pengenalan praktikum dan memilih langsung ikut

praktikum.

4.4.5 Pembahasan akhir

Dengan pengambilan data secara clauster sampling untuk

pelaksanaan praktikum dan kuisioner, proportionate stratified random sampling untuk tes wawancara sudah cukup untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Seluruh siswa yang di ambil datanya adalah 43 siswa, namun

yang diolah datanya hanya 33 siswa. Karena data dari 10 siswa lainnya

digunakan untuk uji coba validitas dan reabilitas angket.

Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis maka dengan ini

mengambil kesimpulan akhir pada tingkat penguasaan siswa pada pelajaran

praktikum Di SMK Negeri 6 Bandung ini kemampuan siswa belum

(27)

Bila kita lihat 12,12% dari 33 responden/siswa maka baru sebanyak 4 orang

yang sudah masuk dalam kategori menguasainya. Namun dari seluruh

reponden atau siswa yaitu 27 orang siswa belum menguasai mesin kayu

dengan baik.

Walaupun nilai praktikum yang dikeluarkan oleh guru pembimbing

atau instruktur lapangan cukup tinggi, namun dengan hasil penelitian

langsung kepada siswa dengan kuisioner dan tes wawancara membuktikan

bahwa kemampuan siswa dalam menguasai praktikum ini belum maksimal.

Ada beberapa faktor kemungkinan yang terjadi mengapa siswa belum

menguasainya, seperti:

1) Siswa kurang konsentrasi pada saat pelajaran berlangsung

2) Siswa sering bercanda pada saat pelajaran berlangsung

3) Pada jadwal pelajaran sering bolos masuk kelas

4) Pembahasan yang dilakukan oleh guru/instruktur kurang dimengerti

oleh siswa.

5) Pada saat penjelasan lapangan siswa tidak melihat secra langsung

cara mengoprasikan mesin kayu dengan baik karena terhalang oleh

siswa lain yang berdiri didepannya.

6) Perlengkapan praktikum kurang memadai untuk pelaksanaan

pelajaran.

(28)

100

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1) Siswa belum banyak kemajuan pada pelajaran praktikum walaupun

mata pelajaran praktikum mesin kayu hampir berakhir. Hal ini terbukti

dari jumlah siswa yang dapat menguasainya hanya 12,12 % atau hanya

4 orang siswa dari 33 siswa yang diambil sebagai responden dengan

skor diatas nilai KKM yaitu 7.

2) Sebagian siswa belum memahami dan menguasai fungsi pokok dan

tambahan dari mesin kayu secara keseluruhan, banyak siswa yang

kebingungan ketika melaksanakan praktikum, siswa belum bisa

menentukan jenis mesin kayu yang tepat untuk pekerjaan tertentu.

3) Banyak siswa yang bisa mengenali bagian-bagian mesin secara

keseluruhan, namun ada juga beberapa siswa yang salah dalam

mengenali bagian mesin yang akan digunakan. Tidak jarang juga siswa

yang salah menempatkan bagian mesin yang harus dipasang pada

mesin tertentu.

4) Lembar kerja yang dijadikan pedoman pelaksanaan praktikum jarang

sekali diikuti, sehingga langkah kerja yang seharusnya beraturan tidak

dipatuhi lagi. Hal ini bisa membahayakan keselamatan diri sendiri dan

(29)

5) Pada saat pelaksanaan praktikum tidak jarang siswa asal-asalan dalam

menggunakan mesin kayu. Hal ini membuktikan siswa belum bisa

memahami dan menguasai cara melayani/mengoprasikan mesin kayu

dengan baik. Sebagian banyak siswa yang mempercayakan

pekerjaannya pada rekannya untuk mendapatkan hasil yang baik pada

bahan pekerjannya. Tentu saja hal ini mendukung hasil penelitian yang

menyatakan banyak siswa yang belum menguasai cara melayani mesin

kayu.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1) Pada saat pelajaran berlangsung sebaiknya sering kali siswa diberikan

pertanyaan seputar fungsi dari setiap mesin kayu supaya siswa tidak

keliru dalam menyebutkan/menempatkan pekerjaannya pada saat

pelaksanaan praktikum.

2) Sebaiknya bagian-bagian mesin kayu yang terlepas/bisa bongkar

pasang, diberi petujuk untuk mesin apa saja bagian itu bisa

dipasang/digunakan. Nama-nama bagian penting pada mesin kayu

yang sudah terhapus/sudah tidak jelas lagi tulisannya sebaiknya dibuat

ulang/diperjelas.

3) Para instruktur/guru praktikum yang terlibat sebaiknya selalu

mengawasi para siswa pada saat pelajaran praktikum dilaksanakan,

(30)

102

para siswa bila ada penjelasan pada langkah kerja yang tidak

dimengerti.

4) Pada pelajaran praktikum harus selalu ada pembimbing/instruktur

praktikum. Bila siswa kesulitan dalam melaksanakan praktikum mesin

kayu, siswa bisa meminta bantuan pada instruktur yang lebih ahli dari

pada kepada rekannya. Sebelum pelaksanaan praktikum sebaiknya

para pembimbing memberi pengarahan lagi cara mengoprasikan

mesin kayu dengan benar, baik dan jelas.

5) Kepada para instruktur supaya lebih tegas lagi pada siswa bila banyak

siswa yang bercanda pada saat pelaksanaan pelajaran.

6) Sebaiknya dibuat papan penjelasan di dekat setiap mesin kayu tentang

fungsi, bagian-bagian, keselamatan kerja, langkah kerja yang baik,

sikap kerja, dan cara mengoprasikan mesin kayu dengan jelas.

7) Perbanyak lagi materi pendukung pelajaran praktikum yang akan

dilaksanakan, dan setelah selesai pelaksanaan pelajaran praktikum

berikan kuisioner tentang pelaksannaan praktikum yang berlangsung

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. John Stefford - Guy Mcmurdo. (1986). Teknologi Kerja Kayu. Jakarta. Erlangga Puguh Suharyo (2010), Metode Analisis Kuantitatif TEV. Jakarta : Indek

Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, N. (1996). Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Bandung

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV.Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV.Alfabeta.

Tim Penyusun UPI (2009), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

. (2008) PSG SMK Negeri 6 Bandung. Bandung : SMKN 6 Bandung

Gambar

Tabel 4.1 Gambaran Umum Penilaian  Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandung pada Memahami dan  menguasai fungsi pokok dan fungsi tambahan mesin kayu Untuk Tes Kuisioner
Gambar 4.1 Diagram Pie Persentase Gambaran Umum Tingkat Penguasaan Siswa Pada
Tabel 4.2 Gambaran Umum  Penilaian Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandung pada indikator Mengenali bagian-bagian mesin kayu
Gambar 4.2 Diagram Pie Persentase Gambaran Umum Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pelajaran Praktikum Di SMK Negeri 6 Bandung indikator Mengenali bagian-bagian mesin kayu
+6

Referensi

Dokumen terkait

600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah) Tahun Anggaran 2016, maka bersama ini kami Kelompok Kerja Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Barang / Jasa Daerah Kabupaten Lamandau

berguna untuk mengikat molekul - molekul yang tidak beraturan yang terkandung pada bahan bakar, sehingga molekul - molekul yang telah melewati medan magnet mempunyai

Pemberian makan sebelum bayi berumur 6 bulan mengakibatkan bayi sangat rentan untuk mengalami diare, salah satu cara yang digunakan adalah dengan pemberian ASI tanpa

Pemberian makan sebelum bayi berumur 6 bulan mengakibatkan bayi sangat rentan untuk mengalami diare, salah satu cara yang digunakan adalah dengan pemberian ASI tanpa

 Melakukan variasi Heater untuk menaikan suhu pada T3 ke suhu 100 0 C Pada pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh prestasi mesin diesel seperti

pemberian makanan pendamping ASI dini dengan insiden diare pada bayi usia 1-6. bulan di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei

Sahabat MQ/ Penjualan pisau bermotif batik di dusun Krengseng keluarahan Bangunjiwo Kecematan Kasihan Kabupaten Bantul/ akhir-akhir ini meningkat tajam// Salah seorang pengrajin

Pemberian makanan berupa ASI sampai bayi mencapai usia 6 bulan, akan. memberikan kekebalan kepada bayi terhadap berbagai macam penyakit karena