• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. (BMI) yang dilakukan di Jakarta pada 12 Oktober 2020 secara online, Menteri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. (BMI) yang dilakukan di Jakarta pada 12 Oktober 2020 secara online, Menteri"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Forum Partisipasi Anggota Prioritas Benteng Mikro Indonesia (BMI) yang dilakukan di Jakarta pada 12 Oktober 2020 secara online, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (2020) memaparkan bahwa koperasi dengan konsep kepemilikan bersama harus terus meningkatkan kinerja dan berdaya saing seperti badan usaha (PT/Perseoran Terbatas). Menurut UUD Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 17, keunggulan koperasi dibanding badan usaha lainnya terletak pada anggotanya yakni anggota merupakan pemilik koperasi dengan penyertaan modal yang dihimpun melalui simpanan wajib dan setiap anggota koperasi wajib berpartisipasi sebagai pengguna barang dan jasa yang disediakan oleh koperasi, sehingga terbentuknya jati diri koperasi yakni dari anggota untuk anggota.

Koperasi merupakan salah satu lembaga ekonomi pertama di Indonesia yang dibentuk para pendiri bangsa dengan tujuan sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia. Lebih lanjut Tenten Masduki (2020) dalam pemaparan tersebut menyatakan bahwa anggota wajib berpartisipasi dalam pengawasan koperasi, bentuk partisipasi dalam pengawasan koperasi yaitu memantau jalannya kebijakan dan usaha koperasi dalam pemanfaatan modal usaha yang dihimpun dari anggota. Pengurus juga harus menyampaikan secara utuh perencanaan dan laporan-laporan kegiatan usaha sehingga anggota dapat memahami, menyadari, dan ikut bertanggung jawab atas upaya pencapaian tujuan usaha. Indrawan (2020) dalam Workshop Koperasi Pegawai

1

(2)

Pemerintah Kota Bandung (KPKB) di Bandung menyatakan bahwa sejak 2016-2019 sebanyak 81.686 koperasi di Indonesia dibubarkan. Pembubaran koperasi dilakukan karena koperasi tersebut tidak aktif, dan tidak menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang menjadi agenda wajib koperasi akibat dari lemahnya pengawasan dan peran aktif anggota koperasi.

Salah satu cara yang dapat dilakukan anggota untuk memantau jalannya kebijakan dan usaha koperasi adalah melalui pengendalian internal.

Pengendalian internal merupakan suatu instrumen untuk dapat mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendalian internal memiliki peran penting dalam mengantisipasi dan mengetahui penggelapan-penggelapan yang tejadi. Pengendalian internal dapat dilihat melalui kebijakan-kebijakan akuntansi, serta dokumen atau bukti transaksi yang memperlihatkan segala aktifitas perusahaan. Pengendalian internal adalah suatu sistem pengendalian yang berkaitan dengan struktur organisasi berikut dengan segala metode dan ukuran diterapkan dalam organisasi dengan tujuan untuk mengamankan aktiva perusahaan yakni melindungi aset-aset organisasi dari segala ancaman yang dimungkinkan terjadi seperti kecurangan, pemborosan, maupun pencurian yang dilakukan oleh pihak internal organisasi maupun pihak di luar organisasi (Widjajanto, 2001). Salah satu instrumen yang dapat digunakan dalam pengendalian internal adalah melalui sistem informasi akuntansi.

Sistem informasi akuntansi dibutuhkan oleh setiap badan usaha, dimana sistem ini merupana suatu prosedur untuk dapat mempermudah dan

(3)

memperlancar dalam mengkontrol jalannya suatu badan usaha. Berkaitan dengan pengawasan anggota terhadap kebijakan dan jalannya usaha koperasi George & William (2006), sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem pengolahan data-data akuntansi yan terstruktur untuk mentransformasikan menjadi informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang terstruktur. Tujuan dari sistem informasi akuntansi berkaitan dengan kegiatan pengelolaan data transaksi keuangan dan non keuangan menjadi informasi yang dapat memenuhi kebutuhan stakeholder yang dalam hal ini adalah anggota koperasi.

Penerimaan kas dalam koperasi memiliki perbedaan karakteristik pengakuan penerimaan kas. Hal yang membedakan dalam pengakuan penerimaan kas sesuai dengan jenis-jenis koperasi. Terdapat 5 jenis koperasi yakni (1) koperasi simpan pinjam; (2) koperasi konsumen; (3) koperasi pemasaran; (4) koperasi produsen; (5) koperasi serba usaha (Rudianto, 2010).

KPRI Manghayu Sejahtera Dinas Perhubungan Kota Surabaya merupakan koperasi serba usaha yang memiliki beberapa unit usaha yakni koperasi serba usaha yang didalamnya memiliki 3 unit usaha yakni (1) simpan pinjam; (2) retail; (3) food and beverages. KPRI Manghayu Sejahtera Dinas Perhubungan Kota Surabaya dipilih sebagai subjek penelitian karena dapat memberikan izin dan akses mengenai objek dalam penelitian ini karena dalam pembukuan KPRI Manghayu Sejahtera Dinas Perhubungan Kota Surabaya telah memiliki pedoman kebijakan akutansi yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

(4)

Beberapa akun terkait dengan penerimaan kas dalam koperasi serba usaha adalah (1) penerimaan dana penjualan barang dagang; (2) penerimaan dana piutang barang dagang; (3) penerimaan angsuran pokok pinjaman anggota (4) penerimaan jasa pinjaman (5) pernerimaan biaya administrasi pinjaman; (6) penerimaan ekuitas koperasi dalam bentuk simpanan pokok dan simpanan wajib; (7) penerimaan simpanan anggota.

Putri & Endiana (2020), menunjukkan bahwa pengendalian internal memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan purposive sampling pada 531 sampel, hasil penelitian ini memaparkan bahwa

pengendalian internal menjadi fungsi kontrol dalam mengevaluasi jalannya sebuah perusahaan yang berkaitan langsung dengan kinerja perusahaan.

Cahyaningsing & Putra (2016), sistem informasi akuntansi yang baik dan pengendalian internal terkait struktur organisasi, otoritas dan pencatatan yang baik dapat mencapat tujuan lembaga serta dapat melindungi aset pada lembaga.

Penerapan sistem akuntansi dan pengendalian intern memiliki pengaruh signifikan terhadap akuntabilitas suatu perusahaan. Semakin baiknya penerapan sistem akuntansi dan pengendalian intern suatu perusahaan akan meningkatkan akuntabilitas suatu perusahaan (Nurhandi, 2016). Lebih lanjut berkaitan dengan sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi Tawaqal & Suparno (2017), sistem informasi akuntansi sangat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan karena berkaitan dengan penyajian informasi yang relevan dan dapat dipercaya. Dalam penelitiannya juga

(5)

dipaparkan bahwa pengendalian internal memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan sebagai tolak ukur untuk mendeteksi kecurangan/ketidakakuratan proses akuntansi sehingga bukti audit yang diperoleh dari data akuntansi menjadi kompeten.

Wasito & Prita (2017), melalui pendekatan metode kerangka Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commision (COSO)

memaparkan dalam hasil penelitiannya bahwa pengendalian internal pada sampel penelitian berjalan dengan baik. Pengendalian internal dan pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan. Penelitian ini mengindikasikan bahwa didalam sistem pengendalian internal jika diterapkan dengan baik dapat meningkatkan kualitas laporan keuangaan yang dihasilkan. Pemanfaatan teknologi informasi khusisnya dalam penyiapan pembuatan laporan keuangan mempercepat proses input transaksi sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan

(Riyanita, 2020).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi sistem akuntansi penerimaan kas dalam meningkatkan pengendalian internal di KPRI Manghayu Sejahtera Dinas Perhubungan Kota Surabaya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(6)

6

1. Mengetahui bagaimana implementasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dalam meningkatkan pengendalian internal KPRI Manghayu Sejahtera Dinas Perhubungan Kota Surabaya

Sesuai dengan adanya tujuan penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini dapat memerikan kontribusi pada pihak-pihak terkait sebagai berikut:

1. Bagi Manajemen KPRI Manghayu Sejahtera Dinas Perhubungan Kota Surabaya Dinas Perhubungan Kota Surabaya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan saran bagi KPRI Manghayu Sejahtera Dinas Perhubungan Kota Surabaya guna pengembangan maupun penyempurnaan sistem informasi akuntansi dalam meningkatkan mutu pengendalian internal.

2. Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan penelitian selanjutnya mengenai tema pembahasan yang sejenis berkaitan dengan subjek maupun objek penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam pembuatan sistem informasi ini adalah menginformasikan perusahaan menjaga persediaan produk sehingga tidak mengalami kekosongan, pelanggan akan terikat melalui

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) adanya perbedaan kemampuan menulis cerita pendek antara pembelajaran menulis cerita pendek yang menggunakan media

Area penyimpanan, persiapan, dan aplikasi harus mempunyai ventilasi yang baik , hal ini untuk mencegah pembentukan uap dengan konsentrasi tinggi yang melebihi batas limit

relevan dari setiap laporan kepatuhan atau penilaian yang disampaikan kepada FTC (Federal Trade Commission). Kerangka kerja Privacy Shield bertujuan agar program dapat

Strategi fungsional litbang yang dijalankan juga digambarkan dalam Model Perilaku Bertujuan Menentukan Strategi (Gambar 2) yaitu antara lain melakukan pengembangan

○ Buka jendela (mobil) atau kaca Helm (motor) & matikan AC mobil ○ Jaga jarak maksimal dengan orang yang akan diukur suhunya ○ Pastikan orang tersebut sudah dalam posisi diam

• Menjaga kesehatan rumen (mencegah asidosis) • Sumber nutrisi yang tidak tergantikan bahan lain • Kesehatan & kesejahteraan ternak  umur sapi • Menjaga produk ternak

Perlu melakukan integrasi antara ilmu dan amal.Menurut Ahmad Tafsir (1992), guru PAI dan guru pada umumnya perlu mengembalikan citra dan martabat guru itu sendiri yang