28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasaan data sehingga data atau hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Dalam riset kuantitatif, periset dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri.
Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas. Dengan kata lain, periset berusaha membatasi konsep atau variabel yang diteliti dengan cara mengarahkan riset dengan setting yang terkontrol, lebih sistematik dan terstruktur dalam sebuah desain riset. Desain riset ini sudah harus ditentukan sebelum riset dimulai (Kriyantono, 2014 : 55-56).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Deskripsi kuantitatif menyajikan tahap yang lebih lanjut dan observasi. Setelah memiliki seperangkat skema klasifikasi seperti itu, penyelidik kemudian mengukur besar atau distribusi sifat-sifat itu diantara anggota-anggota kelompok tertentu. Dalam hal ini muncul peranan teknik-
teknik statistik seperti distribusi frekuensi, tendensi sentral, dan dispersi (Silalahi, 2015:114).
Umumnya, penelitian deskriptif kuantitatif digunakan jika sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang masalah. Artinya, masalah telah dapat dijelaskan secara teoritis. Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian deskriptif lebih terstruktur, sistematis dan terkontrol karena peneliti mulai dengan objek dan subjek yang telah jelas dan mengadakan penelitian atas populasi atau sampel dari subjek tersebut untuk menggambarkannya secara akurat (Silalahi, 2015:116).
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Variabel sebenarnya adalah konsep dalam bentuk konkret atau konsep operasional. Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang acuan-acuannya secara relatif mudah diidentifikasikan dan diobservasi serta mudah diklasifikasi, diurut atau diukur (Kriyantono, 2014 : 20).
Variabel yang digunakan pada penelitian ini hanya menggunakan satu variabel saja, yaitu variabel efektivitas komunikasi. Adapun penjelasan operasional variabel sebagai berikut :
Gambar 3.1 Operasional Variabel (Sumber : Olahan Peneliti)
Variabel Definisi Indikator Parameter
Efektivitas Komunikasi
Efektivitas komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang mampu mencapai tujuan dari isi pesan
tersebut dan
memberikan umpan balik (feed back) atau reaksi, sehingga pesan
pun berhasil
tersampaikan dan menimbulkan sebuah komunikasi yang efektif.
Pemahaman
a. Pesan yang disampaikan dapat dipahami
b. Laporan mudah dipahami c. Sering terjadi miss
communication d. Komunikasi menjadi
lebih mudah
Kesenangan
a. Berkomunikasi menjadi lebih nyaman
b. Memiliki rasa percaya antar karyawan
c. Senang berkomunikasi melalui telegram Kemampuan
mempengaruhi sikap
a. Sesuai dengan harapan b. Komunikasi jadi lebih
cepat dan tepat
c. Pekerjaan menjadi sesuai jadwal
Memperbaiki hubungan
a. Perintah direspon dengan ramah
b. Bercerita hal-hal diluar pekerjaan
c. Memiliki hubungan yang erat
Memperngaruhi tindakan
a. Pegawai menjadi lebih mudah mengambil keputusan
b. Penerima pesan melakukan tindakan seperti yang diharapkan oleh pengirim pesan
3.3 Uji Validitas dan Uji Reabilitas 3.3.1 Uji Validitas
Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrumen akan mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas pada penelitian ini yaitu dengan menguji kuesioner dari indikator yang berkaitan dengan efektivitas komunikasi . Hasil uji validitas dengan bantuan aplikasi SPSS versi 2017.
3.3.2 Uji Reabilitas
Realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2006 : 178). Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha, sebagai berikut :
𝑟₁₁ = (k) |1 Σ σₒ
2| k − 1 σˎ₂
Dimana :
𝑟₁₁ = Realibilitas instrument.
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.
Σσ² = Jumlah varians butir.
σˌ₂ = Varians total.
Untuk pengujian reabilitas, penulis menggunankan SPPSS ver. 24 for windows atau Microsoft Excel.
3.4 Populasi dan Teknik Sampling 3.4.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah kumpulan objek penelitian (Rakhmat, 2012 : 78). Populasi dalam penelitian ini adalah pegewai PT Telkom Indonesia (Persero) Kabupaten Subang dengan jumlah 86 pegawai
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian yang diamati (Rakhmat, 2012 : 78). Metode yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah sampling jenuh atau sensus. Pengertian sampling jenuh atau sensus menurut Sugiyono (2008:78), populasi digunakan sebagai sampel.
Istilah lain sampling jenuh adalah sensus. Jadi dalam penelitian dikarenakan jumlah populasi di 86 di bawah 100, maka dari itu menggunakan sampling jenuh dengan cara menggunakan populasi menjadi sample. Sample penelitian ini berjumlah 86.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sebagai berikut :
3.5.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek penelitian, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, observasi (Kriyantono, 2014 : 41-42). Data primer dari penelitian adalah hasil kuesioner yang berupa identitas responden dan pernyataan responden.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan (Silalahi, 2009 : 291). Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber
kedua atau sumber sekunder dan bersifat melengkapi data primer. Selain melengkapi, data sekunder ini sangat membantu peneliti bila data primer terbatas atau sulit diperoleh (Kriyantono. 2014 : 42).
Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.6 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
3.6.1 Metode Angket (Kuesioner)
Kuesioner atau bisa juga disebut angket adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Kuesioner bisa dikirim melalui pos atau peneliti mendatangi secara langsung responden. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan (Kriyantono, 2014 : 97).
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memmungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada (Syofian, 2016:132).
Penelitian ini menggunakan jenis kuesioner (angket) tertutup. Angket tertutup merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk pilihan ganda. Jadi, kuesioner (angket) jenis ini responden tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat (Syofian, 2016 : 133).
3.6.2 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dianggap sebagai instrumen pengumpulan data.
Metode observasi, kuesioner atau wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan penelusuran dokumentasi. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data (Kriyantono, 2014:120).
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif deskriptif dimana statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif yang mana digunakan untuk menggambarkan peristiwa perilaku atau objek tertentu lainnya.
Penelitian ini mensajikan data dalam bentuk tabel, kemudian diukur dengan menggunakan pengukuran gejala pusat (Central Tendency), distribusi proporsi dan sebaran atau variabilitas. Pengukuran gejala pusat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya :
a. Modus
Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer atau yang sedang menjadi mode. Modus juga sering dikenal dengan nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut.
b. Median
Median merupakan teknik untuk menjelaskan data kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutan dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar ke yang terkecil.
c. Mean
Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Mean didapat dengan cara menjumlahkan keseluruhan data individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. Adapun rumus pencarian means adalah :
𝑀𝑒 =∑ 𝑥1 𝑛 Dimana:
𝑀 = Mean (rata-rata) ∑𝑛 = Episilon (baca jumlah) 𝑥1 = nilai x ke i sampai ke n N = Jumlah individu
Sebaran atau Variabilitas (variability), untuk mengetahui penyebaran ukuran atau seberapa besar ukuran nilai rata-rata dari data dapat dilakukan dengan mengukur sebaran atau variabilitas (variability).Variabilitas merupakan ukuran sejauh mana sebaran dari suatu kelompok bilangan dengan ukuran tendensi pusatnya adalah rata-rata (Silalahi, 2009:367). Berikut adalah tiga ukuran variabilitas yang digunakan dalam penelitian ini.
a. Rentang (range)
Rentang data (range) dapat diketahui dengan mengurangi data terbesar dengan data terkecil yang ada pada kelompok tersebut. Rumusnya adalah sebagai berikut.
𝑅 = 𝑥𝑡− 𝑥𝑟 Dimana:
R = Rentang
𝑥𝑡 = Data terbesar dalam kelompok 𝑥𝑟 = data terkecil dalam kelompok
b. Varian
Salah satu teknik statistic yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok adalah dengan varians.Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Akar varians desebut dengan standar deviasi atau simpangan baku.
𝑆2= ∑(𝑥𝑖− 𝑥 ̅ )2 (𝑛 − 1)
Simpangan baku (standard deviation) Rumusnya adalah
𝑆 = √∑(𝑥𝑖− 𝑥 ̅ )2 (𝑛 − 1)
𝑠2 = Varians sampel
𝑠 = Simpangan baku sampel ∑𝑛 = Episilon (baca jumlah) 𝑥1 = Nilai x ke i sampai ke n N = Jumlah individu
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di STO Telkom Kabupaten Subang.
Tabel 3.2 Rencana Penelitian
No Kegiatan
Desember Januari Febuari
Minggu ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Usulan Penelitian Revisi Usulan Penelitian 2 Penyebaran Angket
3 Pengecekan Penulisan dan Pengolahan Data 4 Sidang Skripsi