• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARIWARA. Tahun 2019, Seluruh Fakultas dan Sekolah di IPB Akan Ikuti KKN-Tematik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PARIWARA. Tahun 2019, Seluruh Fakultas dan Sekolah di IPB Akan Ikuti KKN-Tematik"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Media Komunikasi Internal

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani Editor : Aris Solikhah, Siti Zulaedah, Rio Fatahillah CP Reporter : Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: humas@apps.ipb.ac.id

Volume 048/ Tahun 2018

PARIWARA IPB

Terbit Harian

Tahun 2019, Seluruh Fakultas dan Sekolah di IPB Akan Ikuti KKN-Tematik

L

embaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan Kuliah Pembekalan Umum Kuliah Kerja Nyata (KKN)-Tematik IPB 2018. KKN-T IPB 2018 yang mengusung tema “Pengintegrasian Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Pengarusutamaan Pertanian”ini digelar di Gedung Graha Widya Wisuda (GWW) Kampus IPB Dramaga Bogor (31/3).

Dalam sambutannya, Rektor IPB, Dr. Arif Satria mengatakan bahwa tahun 2019 (tahun depan) seluruh fakultas dan sekolah di IPB akan ikut program KKN-T IPB. Menurutnya KKN-T ini sangat penting dalam menunjang skill mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan. Sekarang ini perusahaan multinasional sudah memperhitungkan pengalaman calon pelamar. Seperti sejauh mana calon tersebut dapat menggerakkan masyarakat.

“Yang sekarang dibutuhkan dalam mencari pekerjaan atau berwirausaha adalah kombinasi kemampuan hard skill, soft skill dan karakter,” tutur Rektor.

Rektor berharap kegiatan KKNT IPB dapat mengasah softskill kemitraan, kerjasama tim lintas bidang ilmu (lintas profesi) dan leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan. Kegiatan KKNT IPB juga menjadi kegiatan civitas akademika IPB dalam membantu memberikan solusi terhadap permasalahan m a s y a r a k a t p e d e s a a n y a n g d i l a k u k a n s e c a r a berkesinambungan sehingga memberikan manfaat yang optimal baik untuk masyarakat maupun pemerintah daerah.

Kehadiran mahasiswa KKN-T IPB diharapkan benar-benar akan memberikan solusi yang nyata di masyarakat.

Sementara itu Kepala LPPM IPB, Dr. Aji Hermawan menjelaskan bahwa KKN-T merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus. Mahasiswa secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi dan menangani masalah pertanian dan lingkungan serta masalah pembangunan lain yang dihadapi di daerah.

“Ini merupakan metamorfosis dari Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang selama ini konsisten diselenggarakan beberapa fakultas di IPB seperti Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, dan Fakultas Ekologi Manusia. Metamorfosis tersebut dilakukan guna mendorong sinergitas berbagai disiplin ilmu (profesi) di lingkungan IPB untuk menyelenggarakan KKN IPB yang lebih terintegrasi dan efisien sehingga KKN-T IPB memberikan manfaat yang optimal baik untuk IPB maupun stakeholder lainnya (terutama petani dan masyarakat perdesaan),”

paparnya.

Dari kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasikan, merencanakan, melaksanakan dan

(2)

2

lingkungan secara terintregrasi. Memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi, terampil berkomunikasi dan bekerjasama antar profesi dalam mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat, serta memiliki empati terhadap permasalahan sosial di tengah masyarakat.

Sementara itu Ketua Panitia KKN-T IPB, Dr. Iwan Prihantoro menjelaskan bahwa fokus program KKN-T IPB 2018 adalah sawah dan pekarangan, pertanian terpadu berbasis peternakan, pengembangan ekonomi pertanian dan perdesaan berbasis sumberdaya lokal, pengembangan aksi ekologis dalam pengarusutamaan pertanian untuk kualitas kehidupan berkelanjutan, konservasi lingkungan, serta pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“KKN-T IPB tahun 2018 diikuti oleh 2.235 mahasiswa melibatkan 210 dosen pembimbing lapang. Lokasinya tersebar di 10 Provinsi, 33 kabupaten/kota, yakni di provinsi Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi, Karawang, Subang, Bogor, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Kota Bogor, Kab. Bandung), provinsi Jawa Tengah (Kab. Pekalongan, K o t a P e k a l o n g a n , K a b . T e g a l , K a b . R e m b a n g ,

Kab. Wonogiri, Kab. Brebes, Kab. Kebumen, Kab.

Banjarnegara, Kab. Pemalang, Kab. Blora, Kab. Jepara), provinsi Jawa Timur (Kab. Bojonegoro), provinsi Banten (Kab. Lebak, Kab Pandeglang), provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kab. Bangka), provinsi Sumatera Utara (Kabupaten Padang Lawas), provinsi Maluku Utara (Kabupaten Taliabu), provinsi Kalimantan Timur (Kabupaten Mahakam Ulu), provinsi Kalimantan Barat (Kabupaten Bengkayang), dan provinsi Lampung (Kab. Pesisir Barat),” ujarnya.

Dalam kuliah pembekalan, seluruh mahasiswa mendapatkan materi pembekalan dari Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) IPB, Prof. Dr. M. Ahmad Chozin dengan mengangkat tema,

“Urgensi KKN-T IPB tahun 2018,” Wakil Ketua MWA IPB Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf, dengan materi “Penguatan Cinta Kebangsaan, dosen Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM),”Dr. Ninuk Purnaningsih mengusung tema,“Penyusunan Program Kerja Mahasiswa KKN-T IPB 2018”dan dosen Departemen Gizi Masyarakat, Dr. Rimbawan dengan tema,“Etika Mahasiswa di Masyarakat Lokasi KKN-T IPB 2018.”

(Awl/Zul)

IPB dan LAPAN Perpanjang Kontrak Kerjasama

R

ektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Arif Satria bersama Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof. Dr. Thomas D j a m a l u d d i n l a n j u t k a n k e r j a s a m a d i b i d a n g pengembangan satelit penginderaan jauh. Kerjasama ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan bangsa Indonesia. Jalinan kerjasama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepakatan antara IPB dan LAPAN di Rancabungur Bogor (3/4).

“Pada tahun 2010, IPB pertama kali menjalin kerjasama dengan LAPAN untuk jangka waktu kerjasama lima tahun plus dua tahun perpanjangan. Kini kerjasama ini kita perkuat lagi dengan melanjutkan kerjasama untuk tahun 2018- 2023,” ujar Rektor IPB.

Untuk lima tahun ke depan, kerjasama ini akan difokuskan pada bidang pengembangan Pusat Teknologi Satelit, Pusat Teknologi Data Pengindraan Jarak Jauh, dan Pusat Pemanfaatan Pengindraan Jarak Jauh.

“Melalui data satelit ini, kita bisa memperkirakan luasan lahan pertanian beserta produktivitasnya. Hal ini karena satelit didukung dengan kamera atau pencitra yang mampu membedakan padi baru tumbuh hingga padi siap panen,"

ungkapnya.

Harapannya ke depan, pemerintah khususnya Kementrian Pertanian dapat mengajak perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan peningkatan program pembangunan bidang pertanian dan merumuskan secara akurat. Tidak lagi terjebak dengan angka-angka yang sifatnya ramalan atau prediksi yang akurasinya rendah.

“Pemerintah bisa melakukan kerjasama dengan LAPAN untuk dapat dengan cepat membedakan padi yang siap panen,” kata Rektor.

Selain IPB, pada kesempatan yang sama ada empat perguruan tinggi lain yang juga melakukan kerjasama dengan LAPAN. Yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Universitas Syah Kuala, Surya University dan Universitas Bandar Lampung. Kerjasama ini terkait bidang pengembangan satelit dan pemanfaatan data satelit.

(3)

Kepala LAPAN Prof. Dr. Thomas Djamaluddin mengatakan kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia fungsinya untuk memperkuat kompetensi dua belah pihak. LAPAN dapat memberikan kontribusi pengembangan penguasan teknologi antariksa, teknologi data dan informasi untuk memperkuat pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi. LAPAN sendiri dapat memperoleh manfaat dari kerjasama ini dalam pengembangan kapasitas sumberdaya manusianya.

“Selama ini kami sudah bekerjasama dengan perguruan tinggi yaitu IPB dan telah meluncurkan satelit LAPAN A3 atau yang biasa disebut LAPAN-IPB. LAPAN-IPB memiliki misi tersendiri. Yakni untuk pemotretan permukaan bumi, khususnya lahan pertanian. Untuk pemantauan kapal laut, p e n g u k u r a n m e d a n m a g n e t b u m i d a n u j i h a s i l

kerekayasaan LAPAN star sensor dan reaction wheel untuk kendali satelit," terang Thomas.

Selain penandatangan kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia, LAPAN juga meresmikan antena S-Xband Mission Control Center. Antena S-Xband Mission Control Center ini terintegrasi dengan bangunan pusat pengendali misi satelit di LAPAN, juga dapat menerima data Automatic Identification System (AIS) yang berasal dari kapal-kapal laut di seluruh dunia.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Dr. Muhammad Dimyati, perwakilan Komisi VII DPR RI, Drs. Nawawi Saleh, jajaran staf LAPAN, pihak swasta dan masyarakat. (Awl/Zul)

Rektor IPB Upayakan Ada Kenaikan Kesejahteraan Tendik

R

ektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr.Arif Satria, S.P, M.Si mengatakan akan mengupayakan ada kenaikan kesejahteraan tenaga kependidikan (tendik). Hal ini disampaikan dalam Dialog Rektor dengan Tendik, Selasa (3/4) di Kampus IPB Dramaga.

"Kami berkomitmen melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kesejahteraan tendik. Salah satunya memberikan insentif kehadiran sebesar Rp 20 ribu per hari pada tendik yang masuk dan pulang kerja tepat waktu yakni pukul 08.00 -16.00 WIB. Sementara ini kami baru bisa mengapresiasi ini. Ke depannya semoga kita bisa memberikan lebih," kata Rektor.

Lebih lanjut Rektor mengatakan selama ini IPB mengalami keterbatasan pendapatan karena hanya 7,5 persen mahasiswa yang membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) penuh sesuai standar besaran biaya perkuliahan yang ditetapkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI). "Kita memahami kondisi mahasiswa kita mayoritas mempunyai latar belakang sosial ekonomi yang terbatas, sedikit yang bisa membayar full UKT. Bila saja minimal 50 persen UKT mahasiswa IPB dibayarkan, insya Allah, pendanaan IPB lebih longgar sehingga kita bisa lebih meningkatkan kesejahteraan pegawai," kata Rektor. Apalagi rasio jumlah tendik PNS IPB dengan dosen sangat besar yakni 2,7 : 1.

Belum lagi jumlah tendik Non PNS IPB yang juga cukup besar.

Menurut Rektor, kondisi ini berbeda dengan beberapa perguruan tinggi yang lain yang rasio tendik dan dosennya lebih kecil dan pendapatannya dari UKT yang lebih besar.

"Kita sedang mencarikan solusi dengan menggandeng banyak sponsor untuk membantu membayarkan biaya pendidikan mahasiswa. Salah satu solusinya juga dengan sistem pinjaman pendidikan yang nanti dibayarkan bila mahasiswa sudah lulus dan bekerja," katanya.

Bagi tendik yang memenuhi kualitas kompetensi khusus bisa mengajukan alih fungsi sebagai dosen atau fungsional khusus. Ke depannya, kata Rektor, IPB akan memperbaiki informasi dan pelayanan terkait kenaikan pangkat, peningkatan kapasitas dan pelatihan untuk tendik. "Paling lambat tahun 2019 diusahakan ada dana penelitian kompetitif yang menunjang karir tendik."

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dialog Rektor dengan Tendik, Astridina, S.Sos, M.M mengatakan dialog ini dalam rangka menjembatani komunikasi antara tendik dengan pimpinan, sebagai wadah untuk menyalurkan komunikasi dan aspirasi tendik dengan pimpinan. "Kami berharap Forum Tenaga Kependidikan IPB mendapat legalitas dan diakui l e m b a g a n y a o l e h I P B . D e n g a n d i a l o g i n i d a p a t meningkatkan kinerja dan profesionalisme tendik menjadi lebih baik," kata Astrid. Menanggapi hal tersebut, sebagai wadah komunikasi tendik, rencananya Rektor IPB akan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) berkaitan legalitas organisasi perkumpulan tendik IPB.

Dialog ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Kerjasama IPB, Dr. Ir. Agus Purwito, M.Sc.Agr yang aktif berdiskusi dengan para tendik yang hadir. (ris)

(4)

4

Kiprah Peneliti Ubi Kayu dari IPB

Ubi kayu merupakan komoditas pertanian yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku produk pangan, pakan, maupun bahan baku industri. Akan tetapi komoditas ini kurang mendapat perhatian yang serius dalam pengembangannya.

Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Dr. Nurul Khumaida mengungkapkan bahwa kebutuhan ubi kayu sangat tinggi. Beberapa tahun ini Indonesia mengimpor ubi kayu (dalam bentuk chips dan tapioka). Seyogyanya pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius, selain terfokus pada pajale (padi, jagung, kedelai).

“ K e b u t u h a n u b i k a y u i t u l u a r b i a s a k a r e n a pemanfaatannya tidak hanya untuk pangan tetapi juga industri. Diantaranya tapioka kemudian untuk pakan ternak, juga potensi untuk menjadi bioenergi,” tuturnya.

Dalam pengusahaan ubi kayu untuk industri, para pembudidaya masih terkendala untuk mendapatkan bibit, sebagai peneliti ia merasa tertantang untuk mencoba mengembangkan teknologi perbanyakan bibit ubi kayu secara in-vitro.

Teknik in vitro itu adalah suatu teknik untuk perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian jaringan dari suatu tanaman yang ditumbuhkan pada media tanam secara in vitro. Kita sering menyebutnya sebagai kultur jaringan.

Perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan pada t a n a m a n u b i k a y u u n t u k m e n d u k u n g i n d u s t r i pembibitannya.

“Teknik in vitro atau kultur jaringan hanya untuk perbanyakan tanaman secara massal dan tidak mengubah apapun (genetik tanaman). Akan tetapi bibit yang dihasilkan itu seragam, vigor dan bebas virus,” ujarnya.

Untuk itulah ia bersama anggota tim peneliti yang tergabung dalam Catalyst (Cassava for life style), yaitu tim yang fokus menekuni tentang ubi kayu, memulai riset menyeluruh tentang ubi kayu.

Peneliti yang aktif di Asian Cassava Breeders Network (ACBnet) dan sebagai perwakilan Indonesia sebagai

steering comitee untuk ACBnet ini, mendapat tantangan bersama tim untuk menghasilkan varietas baru ubi kayu.

“Saya diberi tantangan oleh reviewer Dikti saat monev hibah penelitian untuk mengupayakan varietas baru ubi kayu IPB. Maka pada tahun 2014 dan melibatkan mahasiswa pascasarjana, saya mulai bergerak untuk berupaya menghasilkan varietas baru. Pendekatan yang digunakan adalah dengan memanfaatkan mutagen fisik yaitu iradiasi sinar gamma untuk meningkatkan keragaman. Pada tahun 2014 kami mendapat mutan potensial. Lebih dari 100 varian hasil iradiasi kita seleksi dan evaluasi. Saat ini ada sekitar 48 mutan potensial yang kami peroleh, selanjutnya kami akan coba uji daya hasil lalu dilanjutkan dengan uji multilokasi,”

tuturnya.

Dalam memperoleh varietas baru, tim ini mempertimbangan karakter-karakter penting terkait dengan produktivitas dan kandungan pati yang tinggi. Kalau produktivitas per hektar dan kandungan patinya tinggi, maka rendemen pati yang dihasilkan dari satu areal itu akan tinggi.

Kemudian dipilih ubi kayu yang memiliki kandungan HCN (asam sianida) yang rendah untuk tujuan pangan dan HCN sedang-tinggi untuk tujuan industri.

Proses pengembangan terus berlanjut, tim Catalyst ini juga menyediakan berbagai program pelatihan terkait budidaya ubi kayu berkelanjutan, pascapanen dan pengolahan produk antara pengolahan menjadi produk pangan serta teknik perbanyakan bibit tanaman secara in-vitro.

“Sudah ada training modul, rencana online course untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan ubi kayu. Ini salah satu produk yang ditawarkan Catalyst, jadi tidak hanya menjual produk tetapi juga sharing teknologi melalui pelatihan. Publikasi yang dihasilkan selama riset mulai dari tahun 2009 sampai saat ini dapat dilihat di google scholar.

Artinya riset ubi kayu untuk di IPB sudah lumayan kuat menurut saya,” tuturnya.

Tak hanya itu ia juga mengembangkan ubi kayu dalam aspek kewirausahaan. Pada tahun 2017 tim riset ini mendapat hibah skema CPPBT (calon perusahaan pemula berbasis teknologi), yang mengangkat ubi kayu menjadi produk yang bernilai bagi masyarakat. Selama satu tahun mereka mendapatkan hibah skema CPPBT.

“Saat evaluasi dinilai sukses, tim selanjutnya bekerjasama dengan alumni dan mahasiswa mengajukan proposal skema PPBT (perusahaan pemula berbasis teknologi) dan lolos didanai tahun 2018. Pada program ini, kolaborasi alumni dan mahasiswa yang tergabung dalam Catalyst dibina dan didampingi oleh Inkubator yang ditunjuk oleh Kemenristekdikti agar menjadi wirausahawan. Mereka mulai memutar roda bisnis di bidang ubi kayu di bawah payung perusahaan bernama Catalyst Agro Inovasi,” tandasnya.

(IR/Zul)

(5)

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERIODE 5 - 30 APRIL 2018

Jumat, 6 April 2018

Studium Generale Prof.Sundaram Gunasekaran (Professor of Biological Systems Engineering and Faculty Director of CALS International Programs University of Wisconsin- Madison)

"Nanotechnology and Biosensing for Food Quality and Safety”

Waktu : 10.00- 11.30 WIB

Tempat : Auditorium Abdul Muis Nasoetion, FATETA Kampus IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : SEAFAST- LPPM IPB CP : 082118688698

1

Senin- Jumat, 9-13 April 2018 Bazar Buku

Waktu : 08.00- 17.00 WIB

Tempat : Plaza Stevia dan Taman IPB Bookstore, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : IPB Press CP : 0251-8355158

2

Selasa, 10 April 2018

Nonton Bareng Pinky Promise "Setiap Janji Punya Warnanya Sendiri"

Waktu : 10.00- 11.30 WIB

Tempat : Cinema XXI, Botani Square Mall Bogor

Unit Penanggung Jawab : Agrianita IPB CP : Ibu Sri Kayati Agik (08561345001/

081218829054)

3

Kamis, 12 dan 19 April 2018 Layanan Pemeriksaan Kesehatan

Tempat :

- Wisma Tamu Landhuis, Kampus IPB Dramaga (12 April 2018)

- Aula Edtc- PKSL, Kampus IPB Baranang siang (19 April 2018)

Unit Penanggung Jawab : Agrianita IPB CP : Ibu Lilis Bagus (08111103138)/ Bazaar : Ibu Yanti Wawan (08159149166)

6

Rabu, 11 April 2018 Economics

Business Plan "Build Up Your Creative Business For Millenials Generations”

Waktu : 19.00 - 21.00 WIB

Tempat : Ruang Kuliah Pinus, Kampus IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : Hipotesa FEM IPB CP : Zuleman (088212400424)

4

Kamis, 12 April 2018

Focus Group Discussion (FGD) Sawit dan Deforestasi Hutan Tropika

Waktu : 09.00 WIB- selesai

Tempat : IPB International Convention Center Bogor

Unit Penanggung Jawab : FAHUTAN IPB CP : 0251-8621677

5

(6)

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERIODE 5 - 30 APRIL 2018

Minggu, 15 April 2018 Pelatihan Vaksinasi dan Nekropsi Ayam

"Meningkatkan Softskill dalam Bidang Perunggasan melalui Nekropsi dan Vaksinasi”

Tempat : Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Kampus IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : Himpro Ornithologi dan Unggas IPB CP : @verdyrizky/ @baitadr (Line)

7

Sabtu-Minggu, 28- 29 April 2018 IPB Job Fair & Scholarship Expo 2018

Waktu : 08.00 WIB - selesai

Tempat : Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga

Unit Penanggung Jawab : Direktur

Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB

CP : 0251-8622642 ex. 127

9

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id

www.media.ipb.ac.id

Kamis, 26 April 2018 Agrianita Day

Waktu : 09.00- 14.00 WIB

Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : Agrianita IPB CP : Ibu Denok Amrozi (0813 9830 8527)

8

Minggu, 29 April 2018

Pelatihan Pengajuan Serti kasi Halal UMKM 2018

Waktu : 07.00- 17.00 WIB

Tempat : Kampus IPB Baranangsiang BS B02- BS B04

Narasumber : Ir. Hj. Osmena Gunawan (Direktur LPPOM MUI DKI Jakarta)

Unit Penanggung Jawab : Panitia Pelatihan Pengajuan Serti kasi Halal UMKM 2018 CP : Stella (087821447998)

10

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek imunomodulator dan dosis efektif dari ekstrak etanol daun som jawa ( Talinum triangulare (Jacq.) Willd) terhadap

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis pendekatan sain- tifik dengan model pembelajaran discovery learning pada materi teori atom

Material yang dianil pada temperatur yang paling rendah sehingga hanya recovery yang terjadi akan menunjukan pengupingan yang disebabkan tekstur deformasi yang

Tahapan kegiatan yang telah dilakukan yaitu pembuatan (konstruksi dan instalasi) pabrik biodiesel portable oleh Tim Dosen, sosialisasi manfaat penggunaan biodiesel pada

Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi eksisting aset alat berat yang meliputi aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen; tingkat kepentingan dan Analisis Statistik

Keterlibatan penduduk dalam meminum obat pencegahan filariasis dapat menurunkan risiko untuk tertular filariasis, tertutama penduduk yang tinggal di daerah endemis

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempermudah pendaftaran anggota baru pada perpustakaan serta pengimputan data buku baru,data peminjaman buku,data pengembalian buku, akan