7 kontrak bisnis A.Pengertian
Pasal 1313 dalam kitab undang-undang hukum perdata (KUH prdata) mengartikan suatu perjanjian adalah suatu perbuatan di mana suatu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih.
Henry campbel,1968(dalam fuady,2012),menuliskan definisi kontrak adalah suatu kesepakatan yang di perjanjikan di antara dua atau lebih pihak yang dalam menimbulkan,memodifikasi,atau menghilangkan hubungan hukum.
Secara umum kontrak atau perjanjian adalah suatu keadaan di mana kedua belah pihak atau lebih melakukan perjanjian yang bentuknya tertulis utuk di laksanakan bersama pada suatu kegiatan.
B. asas-asas kontrak
Fuady (2012) dalam bukunya meliskan bahwa asas hukum terhadap suatu kontrak terdiri dari ; A .asas kontrak sebagai hukum mengatur.yan dimaksud dengan hukum mengatur adalah peraturan peraturan hukum yang berlaku bagi subjek hukum.
B asas kebebasan berkontrak,yaitu konsekuensi dari berlakunya asas yang menekankan bahwa para pihak dalam suatu kontrak pada prinsipnya bebas untuk membuat atau tidak membuat kontrak ,begitu juga dengan kebebasannya untuk mengatur isi kontrak tersebut.
C asa janji yang mengikat yaitu kontrak yang di buat secara sah oleh para pihak mengikat para pihak tesebut secara [enuh sesuai kontrak.
d. asas konsesual ,yaitu jika suatu kontrak yang telah di buat, maka kontrak tersebut telah sah dan mengatur secara penuh.
e.asas obligatoir yaitu asas yang menentukan bahwa jika suatu kontrak adalah telah terikat.
f.asas iktikad baik,yaitu suatu kontrak yang telah di buat dan disepakati oleh para pihak.
C.SYARAT SAH SUATU KONTRAK
Pasal 1320 Dalam kitab undang-undang hukum perdata di sebutkan bahwa,suatu kontrak atau perjanjian harus memenuhi 4 syarat. Yaitu ;
1.kesepatan antara beberapa pihak yang mengikatkan dirinya pada satu kontrak tersebut 2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan.pasal 1330 KUH perdata menyebutkan bahwa yang
tak cakap untuk membuat persetujuan adalah : - anak yang belum dewasa
- orang yang di taruh di bawah pengampunan.
- perempuan yang telah kawin adalah hal hal yang telah di tentukan UU pada umumnya semua orang-orang di larang membuat persetujuan tertentu.
3. suatu pokok persoalan tertentu,artinya sifat dan luas objek dalam kontrak dapat di tentukan olleh KUH perdata.
4. suatu sebab yang tidak terlarang .artinya klausa dalam kontrak,
D. HAPUSNYA SUATU KONTRAK
a. pembayaran KUA perdata.
Pembayaran harus di lakukan kepda kreditur atau kepada orang orang yang di kuasakan olehnya.
Pembayaran yang di lakukan oleh kreditur yang tidak cakap untuk menerimanya adalah tidak sah. Kecuali jika debitor membuktikan bahwa kreditur sungguh-sungguh mendapatkan manfaat dan pembayaran itu.
b. penawaran pembayaran tunai,diikuti dengan penyimpanan atau penitipan .
Penawaran demikian yang diikuti dengan penitipan,membebaskan debitor dan berlaku baginya sebagai pembayaran,asal penawaran itu di lakukan menurut undang-undang sedangkan apa yang dititipkan secara demikian atas tanggungan kreditur :
Agar penawaran yang demikian sah perlu :
1, bahwa penawaran itu di lakukan kepada seorang kreditur atau kepada seorang yang berkuasa menerimanya untuk dia.
2,bahwa penawaran itu di lakukan oleh orang yang berkuasa untuk membayar.
3. bahwa penawaran itu mengenai seluruh uang pokok,yang dapat dituntut dengan bunga yang dapat di tagih serta, biaya yang di tetapkan.
4. bahwa ketetapan waktu telah tiba jika itu di buat untuk kepentingan kreditur.
5. bahwa syarat menjadi beban utang telah terpenuhi.
6.Bahwa penawaran itu di lakukan oleh seorang notaris atau jurusita masing masig di sertai dua orang saksi.
Agar suatu penyimpan sah ,tidak perlu adanya kuasa dan hakim,cukuplah :
1. Bahwa sebelum penyimpana itu,kepada kreditur itu di sampaikan suatu keterangan yang memuat petunjukan,hari,jam, dan tempat penyimpanan barang yang di tawarkan.
2. Bahwa jika kreditur tidak datang untuk menerimanya, berita acara tentang penitipan diberitahukan kepadanya dengan peringatan untuk mengambil apa yang dititipkan itu.
3. Bila seorang debitor membuat suatu perikatan utang baru untuk kepentingan krediitur yang menggatikan utang lama yang di hapuskan karenanya.
4. Bila seorang debitorditunjuk untuk menggantikan debitor lama, yang oleh kreditor dibebaskan dari perikatannya.
5. Bila sebagai akibat suatu persetujuan baru seorang kreditor baru ditunjuk untuk 6. menggantikan kreditor lama yang terhadapnya kreditor dibebasjkan dari perikatannya.
C. Perjumpaan utang atau kompensasi (pasal 1425-pasal 1423 KUH Perdata).
Jika 2 orang saling berutang , maka terjadilah antara mereka suatu perjumpaan utang yang menghapuskan utang-utang kedua orang tersebut dengan cara dan dalam hal-hal berikut :
Perjumpaan terjadi demi hukum , bahkan tanpa setahu debitur, dan kedua utang itu saling menghapuskan pada saat utang itu bersama-sama ada , bertimbal balik untuk jumlah yang sama.
Perjumpaan hanya terjadi dua utang yang dua-duanya berpokok sejumlah utang atau sejumlah barang-barang yang dapat dihabiskan dan jenis yang sama dan dua-duanya dapat diselesaikan dan ditagih seketika.
Semua penundaan pembayaran kepada seseorang tidak menghalangi suatu perjumpaan utang. Perrjumpaan terjadi tanpa sumber piutang kedua belah pihak kecuali ,:
Bila dituntut pengembalian suatu barang yang secara berlawanandengan hukum dirampas dan pemiliknya.
Bila apa yang dituntut adalah suatu pegembalian barang yang dititipkan dan dipinjamkan terhadap suatu utang yang bersumber pada tunjangan nafkah yang telah dinyatakan tak dapat disita.
D Percampuran utang (pasal 1436-pasal 1437 KUH Perdata)
Bila kedudukan sebagai kreditur dan debitor berkumpul pada satu orang maka terjadilah demi hukum suatu percampuran utang dan oleh sebab itu piutang dihapuskan. Percampuran utang yang terjadi pada debitor berlaku juga untuk keuntungan para penangggung utangnya. Penanggung yang terjadi pada diri penanggung utang sekali-kali tidak mengakibatkan hapusnya utang pokok.
Percampuran utang yang terjadi pada diri salah satu dan pada debitor tanggung menanggung tidak berlaku untuk keuntungan para debitor tanggung menanggug lain hinggga melebihi bagiannya dalam utang tanggung menanggung.
E .Pembebasan utang [pasal 1436-psal 1437KUH perdata]
Bla kedudukan sebagai kreditur dan debitor perkumpulan pada satu orang.maka terjadilah demi hukum suatu percampuran utang terjadii pada debitor utama berlaku juga untuk keuntungan para penangggung utangnya. Percampuran Yang terjadi pada diri salah satu debitor tanggung-
menanggung hingga melebihi utang tanggung-menanggung.
Pembebasan utang [pasal 1438-pasal 1443 KUH perdata.
Pembebasan suatu utang tidak daopat hanya diduga-duga, melainkan harus dibuktikan pembebasan suatu utang atau pelepasan menurut persetujuan kepentingan seorang debitor
dalam perikatan tanggung-menanggung membebaskan semua debitor g. PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK
setiap kontrak bisnis yang telah disepakati sebelumnya, tidak selalu berjalan dengan baik.
Dipertengahan jalan pasti akan mengalami permasalahan, baiknitu secara sengaja maupun tidak sengaja.
Kadang kalah permasalahan tersebuut menyebabkan konflik yang berkepanjangan diantara kedua belah pihak. masing-masing pihak tentunya memiliki pengetahuan, pengalaman dan perilaku yang berbeda- beda sehingga membawa cara dan pemikirannya masing-masing . secara umum ada 2 bentuk
penyelesaian sengketa dari suatu kontrak yaitu:
1. melalui pengadilan
hubungan yang mengikat kedua belah pihak dalam suatu kontrak adalah ikatan hukum perdata,sehingga jika terjadi permasalahan di suatu kontrak,dapat di selesaikan secara perdata.
2. Melalui arbitrase.
Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang di dasarkan pada perjanjian abitrase yang di buat secara tertulis oleh para pihak yang
bersengketa.
H. PRSETASI DAN WANPRESTASI DALAM SUATU KONTRAK
Prestasi (performance) dalam suatu kontrak adalah melakukan secara kesluruhan isi kontrka yang telah disepakati. Segala sesuatu yang dilaksanakan tersebut. Masing-masing pihak yang bersepakat untuk menjalankan apa yang ditulis (disepakati) bentuk dari suatu prestasi pada kontrak adalah:pertama, melakukan sesuatu, kedua tidak melakukan sesuatu,memberikan atau menawarkan sesuatu.
Dalam suatu kontrak adalah salah satu atau semua pihak yang terikat dalam suatu kontrak.
I. FORCE MAJEURE DALAM SUATU KONTRAK
Fuady (2012) mengartikan force majeure adalah suatu keadaan memaksa dimana pihak debitor dalam suatu kontrak terhalang untuk melakukan kewajiban presetasinya.karena keadaan atau peristiwa yang tidak terduga pada saat di buat kontrak tersebut.
c. pasal guaranty merupakan pasal perjanjian yang di buat oleh guarantor yang menjamin bahwa guarantor akan memenuhi kewajiban kontrak salah satu pihak dalm kontrak bisnis tersebut.
D. kejadian default merupakan pasal yang mengatur kejadian dimana salah satu pihak dalam kontrak bisnis tidak dapat melaksanakan isi kontrak tersebut.
e. upaya hukum mengatur yang dapat di ambil oleh pihak lainya atas ketidakmampuan ppihak lawan dalam melaksanakan kontrak mereka.
f. boilerplate,merupakan bagian dalam kontrak yang memuat ketentuan-ketentuan teknin,seperti pilihan hukum para pihak bahasa resmi kontrak,dan sebagainya.
Pada umumnya memuat klausul-klausul yang mengatur tentang : 1.piliha hukum
2.pilihan yurisdiksi 3.bahasa
4. force majeure 5. pemberitahuan 6.jangka waktu kontrak 7. integrasi kontrak 8.amendemen kontrak 9.anti-waiver
10.duplikat.
11.pengalihan kontrak.
Bagian penutup kontrak terdiri dari :