• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSAK 1 – PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PSAK 1 – PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PSAK 1 – PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

IAS 1 - Presentation of Financial Statement

Presented by: Dwi Martani

(2)

Agenda

1

2

L K

Tujuan dan Ruang Lingkup

Struktur dan Isi

2 3

Laporan Keuangan

Struktur dan Isi

Ilustrasi

3

4 4

2

(3)

TUJUAN

ƒ Dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan

( l fi i l t t t ) d t

umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode

sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

ƒ Pernyataan ini mengatur:

ƒ persyaratan bagi penyajian laporan keuangan

ƒ persyaratan bagi penyajian laporan keuangan

ƒ struktur laporan keuangan

ƒ persyaratan minimum isi laporan keuangan.

PSAK 1 PSAK 1

(4)

RUANG LINGKUP

ƒ Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan penyusunan dan penyajian laporan keuangan

bertujuan umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

ƒ Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah.

PSAK 1 PSAK 1

(5)

Tujuan Laporan Keuangan

ƒ Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

ƒ Tujuan laporan keuangan Æ memberikan informasi

mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar

kalangan pengguna laporan dalam pembuatan

keputusan ekonomi. p

(6)

Tujuan Laporan Keuangan

ƒ Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggungjawabanp g j p gg gj manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

ƒ Laporan keuangan menyajikan informasi :p g y j

ƒ aset;

ƒ liabilitas;

ƒ ekuitas;;

ƒ pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;

ƒ kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan

ƒ arus kas.

6

(7)

Komponen Laporan Keuangan

ƒ Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari :

ƒ Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode);

ƒ Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode);

ƒ Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode;

ƒ Laporan Perubahan Ekuitas selama periode;

ƒ Laporan Arus KasLaporan Arus Kas selama periode;selama periode;

ƒ Catatan atas Laporan Keuangan berisi informasi ringkasan kebikakan akuntansi penting dan informsi penjelasan lain.

ƒ Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif yang

di jik k tik tit k t k bij k k t i

disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan

keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

ƒ Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan keutamaan yang sama

ƒ Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan

ji l k

penyajian laporan keuangan,

ƒ

(8)

Karakteristik Umum

ƒ Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK

• Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAK

• Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang terjadi)

ƒ Kelangsungan usaha

• Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi

ƒ Dasar akrual

M t i l d i

ƒ Material dan agregasi

ƒ Saling hapus Æ Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu PSAK

ƒ Frekuensi pelaporan Æ t h

ƒ Frekuensi pelaporan Æ tahunan

ƒ Informasi komparatif Æ periode sebelumnya

ƒ Konsistensi penyajian Æ penyajian dan klasifikasi

8

(9)

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

ƒ Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia

neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia

ƒ Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest))

ƒ Penyajan kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang labaÆ LK konsolidasian

ƒ Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian g ( j ) y j retroaktif

ƒ Minimum line item Penyajian Neraca

ƒ Properti Investasi P i i

ƒ Provisi

ƒ Investasi dengan menggunakan metode ekuitas

ƒ Aset yang dimiliki untuk dijual

ƒ dll

ƒ Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)

(10)

Laporan Posisi Keuangan

PSAK 1

ASET LIABILITAS

Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek Aset tidak Lancar Liabilitas Jangka Panjang

Ekuitas

Hak Non Pengendali

Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk

IAS 1

ASET Ekuitas

Aset tidak Lancar Hak Non Pengendali

Aset Lancar Ek itas ang dapat diatrib sikan Aset Lancar Ekuitas yang dapat diatribusikan

ke pemilik entitas induk Liabilitas

Li bilit J k P d k

10

Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang

(11)

Laporan Posisi Keuangan

ƒ Informasi minimal yang disajikan dalam laporan keuangan dapat ditambahkan jika penambahan tersebut relevan

ƒ Pembedaan aset lancar dan tidak lancar serta Pembedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang

ƒ Pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai jangka pendek

pendek

(12)

Pos dalam Laporan

ƒ Penyajian aset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah.

ƒ Kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan maka digunakan urutan likuiditas.

ƒ Perusahaan keuangan berdasarkan likuiditas Perusahaan keuangan berdasarkan likuiditas

ƒ Pemisahan jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari dua belas bulan untuk setiap pos aset dan liabilitas, jika nilainya

digabung.

PSAK 1 PSAK 1

(13)

Aset lancar

ƒ Klasifikasi aset lancar, jika:

ƒ mengharapkan akan merealisasikan aset atau bermaksud untuk

ƒ mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal;

ƒ memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;

ƒ mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12

ƒ mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan setelah pelaporan; atau

ƒ kas atau setara kas (PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebut dibatasi pertukarannya atau penggunaannya untuk tersebut dibatasi pertukarannya atau penggunaannya untuk menyelesaikan laibilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

E tit kl ifik ik t tid k t k

ƒ Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.

PSAK 1 PSAK 1

(14)

Liabilitas lancar

ƒ Klasifikasi liabilitas lancar, jika:

ƒ mengharapkan akan menyelesaikan laibilitas tersebut dalam

ƒ mengharapkan akan menyelesaikan laibilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya;

ƒ memiliki laibilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;

l ibilit t b t j t h t t k di l ik d l j k

ƒ laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan; atau

ƒ tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian

l ibilit l k k 12 b l t l h i d

laibilitas selama sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

ƒ Entitas mengklasifikasi laibilitas yang tidak termasuk kategori t b t b i l ibilit j k j

tersebut sebagai laibilitas jangka panjang.

PSAK 1 PSAK 1

(15)

Liabilitas

ƒ Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo d l 12 b l t l h i d l dikl ifik ik

dalam 12 bulan setelah periode pelaporan diklasifikasikan

sebagai laibilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk membiayai kembali.p y y

ƒ Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan kreditur meminta percepatan pembayaran, maka laibilitas tersebut disajikan sebagai laibilitas jangka pendek, meskipun kreditur mengijinkan penundaan pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi persetujuan tersebut diperoleh setelahgg p p p p j p tanggal pelaporan

PSAK 1 PSAK 1

(16)

Laporan Laba Rugi Komprehensif

ƒ Laporan Laba rugi Æ Laporan Laba Rugi Komprehensif.

ƒ Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif

ƒ Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas

ƒ Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.

ƒ Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifatg p g g p

ƒ Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi

ƒ Minimum line item :Minimum line item :

ƒ Pendapatan

ƒ Biaya keuangan

ƒ Beban pajak

P d t k h if

ƒ Pendapatan komprehensif

ƒ dll

16

(17)

Laporan laba komprehensif

ƒ Laba komprehensif: Perubahan aset atau laibilitas yang Laba komprehensif: Perubahan aset atau laibilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugi

ƒ Selisih revaluasi aset tetap

P b h il i i t i il bl f l

ƒ Perubahan nilai investasi available for sales

ƒ Dampak translasi laporan keuangan

ƒ Dalam dua laporan : p

ƒ Laba sebelum laba komprehensif

ƒ Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih

(18)

Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif digabung

(19)

Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif digabung

(20)

Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif Digabung

(21)

Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif Dipisah

Ref: PSAK 1 Ref: PSAK 1

(22)

Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif digabung g g

Ref: PSAK 1 Ref: PSAK 1

(23)

Minimum Line Item L/R Komprehensif

a. pendapatan;

b. biaya keuangan;y g ;

c. bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat  dengan menggunakan metode ekuitas;

d. beban pajak;

e. suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:

a. laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan

b. keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar  dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang 

dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan;

f. laba rugi;

g setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang g. setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang 

diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain jumlah dalam huruf (h));

h. bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint  ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas;

ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas;

Ref: PSAK 1 Ref: PSAK 1

(24)

Informasi dalam L/R Komprehensif

ƒ Ketika pos‐pos pendapatan atau beban bernilai material, maka 

tit k k if t d j l h t i h

entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah. 

Penyebab pengungkapan terpisah:

ƒ penurunan nilai persediaan /aset tetap dan pemulihannya

ƒ restrukturisasi atas aktivitas aktivitas suatu entitas dan untuk setiap laibilitas

ƒ restrukturisasi atas aktivitas‐aktivitas suatu entitas dan untuk setiap laibilitas  diestimasi atas biaya restrukturisasi;

ƒ pelepasan aset tetap;

ƒ pelepasan investasi;

ƒ operasi yang dihentikan;

ƒ penyelesaian litigasi; dan

ƒ pembalikan laibilitas diestimasi lain.

ƒ Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi

ƒ Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi  dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau 

fungsinya dalam entitas, mana yang dapat menyediakan  informasi yang lebih andal dan relevan.

Ref: PSAK 1 Ref: PSAK 1

(25)

Klasifikasi Beban ‐ Sifat

ƒ Pemilihan klasifikasi berdasarkan faktor historis dan industri

ƒ Klasifikasi berdasarkan sifat lebih mudah karena tidak perlu

ƒ Klasifikasi berdasarkan sifat lebih mudah karena tidak perlu  alokasi beban menurut fungsi

Ref: PSAK 1 Ref: PSAK 1

(26)

Klasifikasi Beban ‐ Fungsi

ƒ Minimal biaya penjualan berdasarkan metode fungsi secara  terpisah dari beban lain.

terpisah dari beban lain.

ƒ Jika klasifikasi berdasarkan fungsi maka harus mengungkapkan  informasi tambahan tentang sifat beban, termasuk beban 

d & i i d i b l k j penyusutadan & amortisasi dan imbalan kerja

Ref: PSAK 1 Ref: PSAK 1

(27)

Laporan Perubahan Ekuitas

ƒ Menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu

periode yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan periode yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali

ƒ Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan k if

retrospektif.

ƒ Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari laba, pos pendapatan komprehensif dan transaksi dengan dari laba, pos pendapatan komprehensif dan transaksi dengan pemilik

ƒ Jumlah dividen yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dividen per saham, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan

Ref: PSAK 1 Ref: PSAK 1

(28)

Catatan atas Laporan Keuangan

ƒ Catatan atas laporan keuangan

ƒ Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakanMenyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi Æ dasar pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi; 

ƒ Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAL yang tidak disajikan diMengungkapkan informasi yang disyaratkan SAL yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam laporan keuangan;

ƒ Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan Æ (pengelolaan modal)

ƒ Sepanjang praktis, penyajian catatan atas laporan keuangan dilakukan secara sistematis

dilakukan secara sistematis

ƒ Membuat referensi silang atas setiap pos untuk informasi yag berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan g p g

Ref: PSAK 1 Ref: PSAK 1

(29)

Catatan atas Laporan Keuangan

ƒ Pengungkapan lain

ƒ Jumlah dividen diumumkan atau diumumkan sebelum penyelesaian

ƒ Jumlah dividen diumumkan atau diumumkan sebelum penyelesaian laporan keuangan.

ƒ Jumlah dividen preferen yang tidak diakui.

ƒ Pengungkapan berikut jika tidak diungkapkan di bagiian manapun dalam informasi yang dipublikasi bersama LK:

ƒ Domisili dan bentuk hukum, negara pendirian, alamat kantor dan lokasi, g p , utama kantor

ƒ Keternagan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama

ƒ Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompokNama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha

ƒ Bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang umur entitas

entitas

Ref: PSAK 1 Ref: PSAK 1

(30)

Main References

ƒ Intermediate Accounting

Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley

ƒ Standar Akuntansi Keuangang

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

ƒ International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

30

(31)

TERIMA KASIH

Dwi Martani

Departemen Akuntansi FEUI Departemen Akuntansi FEUI

[email protected] atau [email protected] 08161932935 atau 081318227080

Referensi

Dokumen terkait

• Berdasarkan IAS 27 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Terpisah, penyesuaian apa yang harus dibuat dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian untuk aset tidak lancar dan

1. Yaysan X salah dalam penyajian Laporan Posisi Keuangan sesuai dengan ketentuan PSAK No.45. Faktor yang menyebabkan Yaysan X salah dalam penyajian Laporan Posisi

Berdasarkan PSAK 45 Laporan keuangan organisasi nirlaba terdiri dari 4 macam laporan yakni: (1) Laporan Posisi Keuangan Organisasi Laporan posisi keuangan atau

• Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan.. • Jika

(f) laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat

Penelitian ini difokuskan pada kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuagan yang mengacu pada penerapan PSAK No 1 tahun 2012 tentang penyajian laporan

Pengaturan PSAK 9 PSAK terkait Pelaporan • PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan • PSAK 2 Laporan Arus Kas • PSAK 3 Laporan Interim • PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri • PSAK

Untuk membantu pengguna laporan keuangan memahami dan membandingkan dengan laporan keuangan entitas lain, entitas syariah biasanya menyajikan catatan atas laporan keuangan dengan urutan