hirNav Indonesia
Kantor
Pusat Perum LPPNPIGedung AirNav Indonesia Jl. Ir. I{. Juanda
Tangerang 15121 Banten - Indonesia Telp:021-5591 5000 Fax: 021-5591 5100 r.r,ww.aimavindonesia.co. id
PERATT]RAN
DIREKSI
PERT]M
LEMBAGA
PEI\IYELENGGARAPELAYANAN NAVIGASI
PENERBANGANINI}OhIESIA
NoMoR: PER. ot{2 I L?nnPt /
vt/
20114TENTA}IG
PEMLAIAN
KINIERJAKARYAWAN
DIREKSI
PERUMLEMBAGA
PENYELENGGARAPELAYANA}I NAVIGASI
Menimbang :
a.PENERBANGAII INDOI{ESIA
bahwa berdasarkan Pasal 31 huruf
d
Peraturan Pemerintah Nomor 77Tahun 20L2 tentang Perusahaan Umum (Perum)
Lembaga penyelenggara PelayananNavigasi
Penerbangan Indonesia Direksi berwenang untuk mengatur ketentuan tentang ketenagakerjaan Perum berdasarkan ketentuan Peraturan perundang-undangan;Mengingat
b.
bahwa penilaian kinerja atau prestasi kerja karyawanmemiliki
peransentral dalam
penyelenggaraan pengelolaan sumberdaya
manusia berbasiskinerja
(Pedormance Based Human Resource Management) guna menjamin dapat diwujudkannyavisi
sertamisi
perusahaan secara efektif dan efisien;c. bahwa
pelaksanaankegiatan penilaian kinerja karyawan
perludilaksanakan secara
obyektif
transparan dan akuntabel sehingga dapatmenjadi
salahsatu
dasardalam
pengambilan keputusandi
bidangpengelolaan sumber daya manusia perusahaan;
d. bahwa sehubungan dengan pertimbangan huruf a, huruf b, dan huruf c tersebut maka
perlu
ditetapkan PeraturanDireksi
Tentang Penilaian Kinerja Karyawan.: 1.
Undang-UndangNomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39);2.
Undang-Undang Republik lndonesiaNomor
19 Tahun 2003 tettang Badan UsahaMilik
Negara (Lembaran NegaraRepublik
Indonesia tahun 2003 Nomor 70 Tambahan LembaranNegaraNomor 4297);3.
Undang-UndangNomor 1
Tahun 20A9 @ntang tentang Penerbangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 20A9 Nomor l,
Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomot 4956);
4.
Peraturan PemerintahNomor 77 Tahun 2012
tentang PerusahaanUmum Perum Lembaga
PenyelenggaraPelayanan
NavigasiPenerbangan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 776);
5. Peraturan Menteri Badan usaha
Milik
Negara Nomor 01ll\{BU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan UsahaMilik
Negara;Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor
SK-15i\4BU/2013 tentang
PengangkatanAnggota-Anggota
Direksi Perusahaan Umum @erum) LPPNPI;Peraturan
Direksi Perum LPPNPI No:
PER.o01/LPPNPU X/2413tanggal03
Oktober 2013 tentang Oganisasi dan TataKerja
Kantor Pusat Perum LPPNPI;Peraturan
Direksi Perum LPPNPI No:
PER.002/LPPNPU X/2A1-3 tanggal03
Oktober 2013 tentang Oganisasi dan TataKerja
Kantor Cabang JakartaAir Traffic Services Center (JATSC) Perum LPPNPI;peraturan
Direksi Perum LPPNPI No:
PER.O03ILPPNPVXl20l3
tanggal
03
Oktober 2013 tentang Organisasi dan TataKerja
Kantor Cabang MakassarAir Traffic
ServicesCenter (MATSC)
PerumLPPMI;
Peraturan
Direksi Perum LPPNPI No:
PER.OO4/LPPNPV X/2013 tanggal03
Oktober 2013 tentang Organisasi dan TataKerja
Kantor Cabang Medan, Palembang, Surabay4 Denpasar, Balikpapan Perum LPPNPI;Peraturan
Direksi Perum LPPNPI No:
PER.0o5/LPPNPV X/2013 tanggal03
Oktober2Al3
@ntang Organisasi dan Tata Keqa KantorDistrik
Ambon, BandaAceh,
Bandung, Banjarmasin,Biak,
Halim, Jambi, Kupang, Lombok, Manado, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Pontianalg Semarang,Solo, Tanjung Pinang, Yogyakarta
PerumLPPNPI;
Peraturan
Direksi
Perum LPPNPINomor
PER.01 IiLPPNPyXI/2013 tentang Perubahan Peraturan Direksi Nomor PER.002/LPPNPU)V20 1 3 tentang Organisasi dan TataKerja
PerumLPPMI Kantor
CabangtakartaAir Traffic Services Center (JATSC);
Peraturan
Direksi
Perum LPPNPINomor
PER.012&PPNPI/XI/20I3 tentang Perubahan Peraturan Direksi Nomor PER.003/LPPNPI/X/2013 tentang Organisasi dan TataKerja
Perum LPPNPIKantor
Cabang MakassarAir
Traffic Services Center (MATSC);Peraturan
Direksi
Perum LPPNPINomor
PER.013/LPPNPyXV2013 tentang Perubahan Peraturan Direksi Nomor PER.004/LPPNPI/X/20 1 3 tentang Organisasi danTata Kerja Kantor Cabang Medan, Palembang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan Perum LPPNPI;15.
PeraturanDireksi
Perum LPPNPINomor
PER.0I4iLPPNPyXI/2013 tentang Perubahan Peraturan Direksi Nomor PER.005/LPPNPIIX/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Distrik Ambon, Banda Aceh,Bandung,
Banjarmasin,Biah Halim, Jambi, Kupang,
Lombok, Manado, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Pontianalg Semarang, Solo, Tanjung Pinang, Yogyakarta Perum LPPNPI.7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
1,4.
2
MEMUTUSKAFI
MenetaPKAN
: PERATURAN DIREKSI PERUM LEMBAGA PEI{YELENGGARA
PELAYANA}I NAyIGASI PEI\ERBANGAN
INDOI\-ESIATENTANG PEI\ILAIAN KINERJA KARYAWAN
BAB I
KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:
1.
Perusahaan adalah PerusahaanUmum
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia.Z. Direksi
adalah Organ Perum yang bertanggungjawab
atas pengurusan Perum untuk kepentingan dan tujuan perum dan serta mewakili Perum baik didalam maupun diluar pengadilan Direksi Perusahaan.3.
Karyawan adalah pekerja perusahaanyang
pengangkatan, pemberhentian,hak
serta kewajibannya ditetapkanoleh Direksi
berdasarkan PeraturanDireksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan perusahaan.4.
Karyawan Diperbantukan adalah Pegawai Negeri Sipil atau karyawan PT. Angkasa PuraI
(Peisero) dan-PT. Angkasa Pura
II
(Persero) yang diperbantukan pada Perusahaan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Badan Kepegawaian Negara atau Direksi PT. Angkasa PuraI
@ersero) atau Direksi PT. Angkasa PuraII
(Persero).5.
Calon karyawan perusahaan adalah karyawan yang telah dinyatakanlulus
seleksi dan sedang menjalani masa percobaan selamawaktu yang
ditentukanuntuk
menjadi karyawan perusahaan.6. Penilaian Kinerja Karyawan atau PKK
adalahproses
sistematisuntuk
menilai keseluruhan prestasi kerja karyawan dalam jangka waktu tertentu.7.
Penilaianindividu
adalahPKK bagi
seorang karyawan sebagai pribadi atau individu dalam menjalankan fungsi dan tugas jabatannya di perusahaan.8.
Penilaian kelompok adalahPKK
bagi seluruh karyawan padaunit
kerja Kantor Pusat, Kantor Cabang, Kantor Distrik dan Kantor Unit perusahaan.g.
Pejabat penilai adalah pernegangj
abatanyang diberi kewenangan untuk melakukan PKK.10. Kelompok jabatan managerial adalah jabatan-jabatan
yang
membawahi jabatan lain sebagai pengelola dan pimpinan suatuunit
kerja organisasi perusahaan, seperti Senior Manager, Kepala Satuan Pengawasan Intern, KepalaBiro,
General Manager, Deputy General Manager, District Manager, Manager, Junior Manager dan sejenisnya.ll.Kelompok
jabatan Supervisor adalah jabatan-jabatan yang membawahi jabatan lain secara fungsional sepertiATS
Regional Coordinator,ATS
Operation Coordinator,Engineering Coordinator, Aeronautical Comm Coordinator,
AIS
Coordinator, Supervisor dan sejenisnya.12. Kelompok jabatan Pelaksana adalah jabatan-jabatanyangtidak membawahi jabatan lain, seperti Officer,
Staf[
Auditor, Analyst, Specialist dan sejenisnya.BAB
II
MAKSUD
DANTUruAN
Pasal2
(1) Penilaian
kinerja
karyawan dimaksudkanuntuk
memberikan landasanyang
seragam dalam menilai kinerja atau prestasi kerja karyawan sesuai dengan karya nyata, upaya dan potensi karyawan.(2) Penilaian
kinerja
karyawan bertujuanuntuk
memberikandata
daninformasi
yang obyektif atas segenap kinerja karyawan dalam rangka menyelenggarakan bimbingan dankonseling karyawan serta menjadi dasar
perusahaanguna
menentukan tindakan pembinaan sumber daya manusia dalam pemberian remunerasi, peren@naankarir
serta pendidikan dan pelatihan karyawan.BAB III
PEMLAIAN INDIVIDU
Bagian Pertama Karyawan Yang DinilaiPasal 3
(1) Kepada setiap karyawan dilakukan penilaian individu.
(2) Penilaian
individu
sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
dilaksanakan sesuai dengan jabatan yang dikelompokkan dalam3 (tiga)
kelompok jabatan manajeriaf kelompok jabatan supervisor dan kelompok jabatan pelaksana.Bagian Kedua Pejabat Penilai
Pasal 4
(1) Pejabat penilai dalam penilaian individu adalah atasan langsung dan atasan tak langsung pemegang
j
abatanmanagerial atau pemegang jabatan supervisor.(2)
Hasil
penilaianindividu dari
atasan langsungdiberi bobot
80% (delapanpuluh
per seratus) dan hasil penilaian individu dari atasan tak langsung diberi bobot 20Yo(&npuluh
per seratus);
(3) Apabila atasan langsung dan atau atasan tak langsung berhalangan oleh sebab apa pun maka hasil penilaian
individu dari
atasanyang
adadiberi bobot
100% (seratus per seratus);(4) Pejabat penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam satu masa penilaian individu hanya dapat menilai sebanyak-banyaknya 12 (dua belas) orang karyawan.
(5)
' .
Apabilajumlah
yangdinilai
melebihit2
(dua belas) orang, maka kewenangan untuk menilai fiawahanwajib
dilimpahkan kepada karyawan pemegang jabatan setingkat di bawahnya yangditunjuk
dengan ketentuan bahwa tanggung jawab hasil penilaianrrya tetap berada pada pejabat penilai.(6) '
Apabila tedadi perselisihan dalam penilaian individu, maka para pihak yang berselisih menyelesaikannya bersama dengan atasan langsung pejabat penilai yang hasilnya bersifat frnal dan tidak dapat diganggu gugat.Bagian Ketiga Faktor Penilaian Individu
Pasal5 (1) Faktor-faktor penilaian individu terdiri atas:
a.
hasil kerja;b.
kepemimpinan;c.
keterampilan kerja;d.
kerjasama;e.
disiplin;f"
prakarsalinisiatif; dang.
peningkatan tanggung jawab.(2) Hasil kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf a
merupakan kuantitas dan kualitas kinerja yang berhasil dicapai oleh karyawan sesuai dengan target atau sasaran keda individu dalam jabatannya.(3)
Kepemimpinan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
hurufb
merupakan kemampuan karyawanuntuk
membuat keputusan dan mendorong atau menggerakkan bawahan menuju pencapaian tujuan unit kerja.(4)
Keterampilan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan pengetahuan dan kemahiran karyawan untuk melaksanakan tugas-tugas praktis yang menggunakan peralatarg manual dan atau teknis administratif tertentu.(5)
Kerjasama sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf d merupakan kesediaan karyawan untuk mengadakan hubungan kerja dan bekerjasama dengan pihaklain
dalam rangka menyelesaikan tugas-tugas jabatannyam(6) Disiplin
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e merupakan kesediaan dan upaya karyawan untuk teratur dalam bekerja agar segala sesuatu berjalan lancar dan tertib.(7)
Prakarsalinisiatif sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf f merupakan kesediaan dan kemampuan memberikan gagasan baru diluar rutinitas atau berupa pilihan tindakan yang cepat dan tepat pada situasi yang tepat.(8)
Peningkatan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
hurufg
merupakan kesediaan dan kemampuan karyawan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang lebih berat daripada yang biasa dilaksanakannya sehari-hari.(9)
Faktor kepemimpinan sebagaimana dimaksud pada ayat(3)
hanya digunakan untuk menilai kelompok pemegang j abatanmanagerial dan supervisor'Bagian KeemPat
Bobot Faklor Penilaian lndividu Pasal 6
(1) Setiap faktor penilaian
individu
diberikan bobot faktor penilaian yang berbeda sesuai dengan peranannya dalam penyelenggaraan fungsi dan tugas jabatan pada unit kerja serta tujuan dan misi perusahaan.(2) Bobot faktor dari setiap faktor penilaian individu sebagaimana dimaksud pada ayat
(l)
dibedakan menurut kelompok jabatannya sebagai berikut:
No. Faktor Penilaian
Individu
BobotFaktor (%)
Managerial Supervisor Pelaksana1 Hasil keria 60 60 60
2 Kepemimpinan 10 8
J Keterampilan kerja 4 6
t4
4 Keriasama 8 8 8
5 Disiplin
I
8 86 Prakarsa/inisiatif 5 5 5
7 Peningkatan tanggung
iawab 5
5 5
Jumlah 100 100 100
(1)
Bagian Kelima Alat Penilaian Individu
PasalT
Dalam
melakukanpenilaian individu
digunakanalat
penilaian berupa Formulir Penilaianlndividu
Atasan Langsung selanjutnya disingkatFPI-AL dan
Formulir Penilaian Individu Atasan Tak Langsung selanjutnya disingkatFPI-ATL
sebagaimana terdapat pada Lampiran I.a dan Lampiran I.b Peraturan ini.Pengisian kolom Sasaran Kinerja Individu dalam
FPI-AL
dilakukan pada setiap awal periode penilaian individu dengan menimbang upaya pencapaian tujuan unit kerja serta tesepakatan antara pejabat penilai dan karyawan yangdinilai
sebagaimana ditandaioleh
pembubuhanparaf oleh
keduapihak
pada tanggal penetapannya yang harus diisikan di bagiankiri
bawah lembar pertama FPI-AL.Pada kolom Indikator Kinerja Individu dari kolom Sasarkan Kinerja Individu lembar pertama
FPI-AL
dituliskanpilihan indikator kinerja individu yang berciri
khusus(speciJic), dapat
diukur
(measurable), dapat dilaksanakan dan dicapai (actionable&
achieveable), realistis dan relevan (realistic
&
relevant) serta menimbang durasi waktu (time) yang efektif dan efisien, dimanaciri
atau karakteristik indikator kinerja tersebut lazim dikenal dengan akronim SMART.Pada kolom Satuan dari kolom Sasaran Kinerja Individu lembar pertama FPI-AL harus ditetapkan dan dituliskan satuan keluaran (output) yang paling relevan dapat mengukur setiap Indikator Kinerja Individu yang dipakai untuk menilai kinerja, seperti Rupiah (Rp.); Route Unit; GerakanAvlanuver; Unit;
Kali;
Buah; Lembar; Menit; Jam; Hari dan sebagainya.(4) (2\
(3)
(5)
pada kolom Sasaran dari kolom Sasaran Kinerja Individu dari lembar pertama FPI-AL tetapkan dan tuliskan angka jumlah atau besaran sasaran atautatget sesuai dengan hasil kesipakatan antaraatasan langsung sebagai penilai dan bawahan langsung sebagai yang dinilai.(6)
padakolom
RealisasiHasil Kerja
danNilai
subkolom
RealisasiKinerja
isikanlah angka data capaianhasil
realisasikinerja
karyawan selama masa penilaian sesuai dengan indikator penilaian kinerjanya dimana angka data capaiankinerja ini
harusu"ruii
atau didukung dengan catatanData Perilaku Kerja Karyaw4n yang terdapat pada lembar keempat FPI-AL.(7)
Pada kolom RealisasiHasil Kerja
danNilai
sub kolomNilai
isikanlah angka nilai persentase (%r) dalam0
(nol) desimal hasil perhitungan kinerja berdasarkan formula hitung sebagai berikut:a.
untuk indikator faklor penilaian hasil kerja atau kinerja individu dengan sasaran atau targetjumlah minimum:Realisasi HKn
NHKn
() x
100%Sasaran HKn
b.
untuk indikator faklor penilaian hasil kerja atau kinerja individu dengan sasaran atau target jumlah maksimum:Sasaran HKn
NHKn :
(---- ) x
100%Realisasi HKn
: Nilai
hasil kerja;:
Hasil kerja;:
Indikator faktor penilaian hasil kerja ke n;Apabila dari perhitungan ditemukan pecahan, maka dilakukan pembulatan sebagai berikut:
a.
0,0 sampai 0,5 dibulatkan menjadi 0 (nol);b.
0,6 sampai 0,9 dibulatkan menjadi 1 (satu).Berdasarkan tarafpencapaian setiap indikator faktor penilaian hasil kerja tersebut isikan datafuata-Z
Nilai
Hasil Kerja pada kolomNilai di
bagian bawah dari lembar pettana FPI-AL yang dihitung menurut formula sebagai berikut:NHK1+NHK2+...NHKn RNHK:( ---:---
N
Rata-rata nilai hasil kerja dalam 0 (nol) desimal;
Nilai
hasil kerja dari setiap kriteria faktor penilaian hasil kerja;Indikator penilaian hasil kerja atau kinerja ke 1,2 sampai ke n;
Jumlah indikator penilaian hasil kerja yang digunakan.
(10)
Berdasarkan rata-ratanilai
hasil kerja(RNHK)
tersebut maka harus ditetapkan dan dituliskan KategoriNilai
Hasil Kerja pada kolom kanan bawah lembar pertama FPI-AL berupa angka nilai:NHK HK
n(8)
(e)
-)
RNHK
NHK
nN
a. 4:
Baik Sekali apabilanilai hasil kerja melebilhi (>) 100%;b.
3:
Baik apabila nilai hasil kerja melebihi 907o sampai 100% (100% > hasil kerja >eo%);
c. 2:
Kurang apabila nilai hasil kerja melebihi 80% sampai 9A% eA% > hasil kerja >807o);
d.
1:
Kurang Sekali apabila nilai hasil kerja sama atau kurang dari80% (hasil kerja <80%).
(11)
Berdasarkan data Rata-rata Nilai Hasil Kerja dan KategoriNilai
Hasil Kerja selanjutnya diberikan penilaianakhir
atasfaktor Hasil Kerja
dengan cara memberikan tanda contreng({
pada kotak(n)
kriterianilai I
(satu),2 (dua),3
(tiga),4
(empat) yang sesuai.(12)
Untuk mengisi BagianII
Faktor Non Performance, dapat diberikan tanda contreng({)
pada kotak
(n)
kriterianilai I
(satu),2 (dua),3
(tiga),4
(empat) yang sesuai dengan deskripsi perilaku kerja karyawan selaras dengan hasil catatan padaData Perilaku Kerja Karyawan yang terdap at pada halaman keempat FPI-AL.(13)
Untuk mengisi BagianIII
Rencana Pengembangan SDM, dapat diberikan saran tertulis secara singkat dan jelas mengenai jenis pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan dengan mengacu pada daftar nama diklat yang berlakudi
perusahaan, jenis jenjangkarir
yang patut diperoleh oleh karyawan sehubungan dengan hasil penilaian individunya saat ini, dapat berupa arah karir promosi (pindah ke iabatan lain yang lebih tinggi level jabatanrrya), rotasi (pindah ke jabatan lain yang sama level iabatannya)atau
demosifuindah
lcejabatan lain yang lebih rendah
leveljabatannya)
serta keterangan lain yang diperlukan untuk pembinaan karyawan lebih lanjut.(I4)
Pada akhir bagian lembar ketiga pengisianFPI-AL,
dicantumkan Tanggal Penilaian sesuai dengan saat pembubuhan tanda tangan berikut datayang sesuai dengan Pejabat Penilai, Karyawan YangDinilai,
Jabatan, isian nama pemegang jabatarurya berikut data nomor induk karyawan atauNIK.
(15)
Pengisian BagianIV
tentang Data Perilaku Kerja Karyawan pada halaman keempat FPI-AL dilakukan berdasarkan hasil pengamatan atau penilaian sewaktu-waktu melaluiuji petik
kerja(work
sampling) selama masa penilaianindividu
dengan menuliskan seluruh data perilaku kerja karyawan secara jelas dan singkat.(16)
Pengisian Data Perilaku Kerja Karyawan dilakukan dengan cara menuliskan tanggal kejadian, catatan data perilaku kerjanya yangberciri positif
ataupun negatif terkait dengan setiapfaktor
penilaianindividu
karyawan dalam uraian kalimat yang jelas, singkat dan lugas serta diberi paraf oleh karyawan yangdinilai
sebagaibukti
bahwa data penilaiannya sahih serta dapat dipercaya.(17)
Dalam hal diperlukan lembar Data Perilaku Kerja Karyawan yang lebih banyak maka dapat dilakukan penambahan formulir dengan menggunakan format yang sama.(18)
Pengisian Data Perilaku Kerja Karyawan sekaligus digunakan sebagai wahana untuk melakukan bimbingan dan konseling atasan kepada bawahannya'(19)
PengisianFPI-ATL
dilakukan dengan cara mengisikan segenap data yang relevan denganjati diri
karyawan berkedudukan sebagai bawahantak
langsung yang dinilai serta memberikan tanda contreng({)
pada kotak (E) kriterianilai I
(satu),2
(dua),3(tiga), 4 (empat) dari setiap faktor penilaian individu sesuai dengan hasil evaluasi atasan tak langsung sebagai pejabat penilainya.
(20)
Hasil isian lengkap FPI-AL danFPI-ATL
sesuai dengan batas akhir waktu yang telah ditentukan pada Pasal 8 Peraturanini
selanjutnya dikirimkan kepadaunit
kerja yang membidangi sumber daya manusiapada lokasi kerja setempat.Bagian Keenam Masa Penilaian Individu
Pasal8
(1) Masa penilaian
individu
adalah 12 (dua belas) bulan terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai 31 Desember tahun kerja berjalan.(Z) Pada setiap akhir semester kerja dibuat dan dilaporkan hasil penilaian individu sehingga pada satu masa penilaian individu terdapat 2
(dtn)
laporan hasil penilaian individu yang diserahkan pada awal bulan Juli untuk pelaporan hasil penilaian individu semester ke-I dan pada awal bulan Januari tahun kerja berikutnya untuk pelaporanhasil
penilaian individu semester ke-II tahun kerja berjalan.(3) Selambat-lambatnya pada tanggal 10 bulan kerja berikutnya setelah berakhirnya suatu semester kerja periode penilaian individu, yaitu maksimal tanggal 10 Juli untuk periode penilaian semester
ke-I
dan atau maksimal tanggal 10 Januari tahun kerja berikutnya untuk periode penilaian semester ke-II tahun kerja penilaian, disampaikan hasil penilaian individu yang tertuang dalam bentuk isian lengkap FPI-AL dan FPI-ATL tersebut kepada unit kerja setempat yang membidangi fungsi pengelolaan SDM.(4) Selambat-lambatnya pada tanggal 15 bulan kerja berikutnya setelah berakhirnya suatu semester kerja penilaian individu, yaitu maksimal tanggal 15 Juli untuk periode penilaian semester
ke-l
dan/atau maksimal tanggal 15 Januari tahun kerja berikutnya untuk periode penilaian semester ke-II tahun kerja berjalan, isian lengkap FPI-AL dan FPI-ATL tersebut sudah harus diterima oleh unit kerja yang membidangi fungsi SDM di Kantor Pusat.Bagian Ketujuh
Kategori Faktor Penilaian Individu Pasal 9
Kategori faktor penilaian individu dan nilainya dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut:
Baik Sekali
Baik
Kurang Kurang Sekali
Bagian Kedelapan Sasaran Kinerja Individu
Pasal 10
(1) Keberhasilan karyawan
dalam
melaksanakantugas pokoknya pada
suatu jabatan perusahaandinilai
berdasarkan kemampuannya memenuhi SasaranKinerja
Individu (sKr).a.
b.
c.
d.
(2) Sasaran Kinerja Individu (SKI) yang menjadi tolok ukur prestasi atau kinerja karyawan secara perorangan dalam melaksanakan tugas pokok suatu jabatan perusahaan ditetapkan berdasarkan kriteria umum sebagaimana Lampiran
II
Peraturan ini.Bagian Kesembilan Nilai Kinerja lndividu
Pasal 11
(1)
Hasil
penilaianindividu
adalah berupaNilai Kinerja Individu (NKI)
yang diperoleh berdasarkan formula hitung sebagai berikut:n
NKI: I (Kn x Bn)
n=1
Nilai kinerja individu karyawan;
Sigma;
Faktor penilaian individu ke n;
Nilai
dari kategori faktor penilaian individu;Bobot faktor penilaian individu.
(2) Satu masa penilaian individu dilakukan 2 (dua) kali penilaiar pada setiap akhir semester kerja.
(3) Total
NKI
akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperoleh dengan formula hitung sebagai berikut:(NKr.1 +
NKr.2)NKI.a :
2
NKI.a : NKI
akhir tahun kerja tertentu;NKI.I : NKI
semesterke-I;NKI.2 : NKI
semester ke-II.(4)
NKI
karyawan dikelompokkan dalam4
(empat) kategori hasil penilaian individu yang dinyatakan dengan sebutan dan rentangNKI
sebagai berikut:a.
KurangSekali NKI
antara 100-160;b. Kurang NKI
antara l6L-250;c. Baik NKI
antara 251-340;d.
BaikSekali : NK[
antara 341-40A.Bagian Kesepuluh Daftar Urutan Kineda
Pasal 12
(1) Kedudukan
relatif
prestasi kerja seorang karyawan dibandingkan terhadap karyawan lain dalam kelompokjabatanyang sama dinyatakan dengan Daftar UrutanKinerja
(DUK).NKI I
n
K
B
10
(2) Daftar Urutan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Direksi.
(3) Daftar Urutan Kinerja
(DUK)
disusun berdasarkannilai
tertimbang dari setiapNKI
dan disajikan dalam suatu urutan atau peringkatdimulai dari nilai tertinggi
sampai nilai terendah untuk seluruh karyawan menurut kelompok jabatan manajerial, supervisor dan pelaksana.BAB
III
PENILAIAN KELOMPOK Bagian Pertama Kelompok Yang
Dinilai
Pasal 13
(1)
Kepada kelompok karyawan yang bekerjadi
Kantor Pusat, Kantor Cabang, Kantor Distrik dan Kantor Unit dilakukan penilaian kelompok.(2) Kelompok
karyawanKantor
Pusatdinilai
berdasarkankinerja
perusahaan secara menyeluruh.(3)
Kelompok karyawan Kantor Cabang dinilai berdasarkan kinerja unit kerja Cabang.(4)
Kelompok karyawan Kantor Distrik dinilai berdasarkan kinerja unit kerja Distrik.(5)
Kelompok karyawan Kantor Unit dinilai berdasarkan kinerja Unit perusahaan.Bagian Kedua Pejabat Penilai
Pasal 14
(1) Pejabat Penilai dalam penilaian kelompok adalahDireksi.
(2)
Hasil
penilaiankelompok
ditetapkan dengan KeputusanDireksi yang tidak
dapat diganggu gugat.Bagian Ketiga Faktor Penilaian Kelompok
Pasal 15
(l)
Setiap faktor penilaian kelompok diberikan bobot faktor penilaian yang berbeda sesuai dengan peranannya dalam perwujudan visi dan misi perusahaan.(2)
Bobot dari
setiapfaktor
penilaian kelompok sebagaimana dimaksud padaayat
(1) sebagai berikut:No. Faktor Penilaian Kelompok Bobot
(%)
1
Aspek Operasional, dapat terdiri atas:
a.
Kualitas jasa ATSb.
Kesiapan pakai fasilitas dan peralatan ATS60 40
20
2
Aspek Efek Dinamis, dapat terdiri atas:
a.
Tingkat Kepuasan Pengguna Jasab.
Produktivitas SDM40 10
10
11
No. Faktor Penilaian Kelompok Bobot
(%)
c.
d.
Peningkatan kualitas SDM Peningkatan kualtas jasa ATS Ketepatan laporan unit keria
10 5 5
Jumlah 100
(3) Apabila hanya sebagian dafi jabarun faktor-faktor penilaian kelompok tersebut pada ayat
(2)
digunakan untuk penilaian kelompok suatuunit
kerja perusahaarr pada suatu masa penilaian kelompok tertentu, maka persentase (Yo) bobot faktor yangtidak
digunakan dalam penilaian kelompok disebarkan secara proporsional pada faktor-faktor penilaian kelompok yang dipakai.(4)
Faktor dan bobot faktor
penilaian kelompokyang dipilih dalam menilai
prestasi kelompok pada suatu kurun waktu kerja tertentu akan ditetapkan bersamaan dengan ditetapkannya Sasaran Kinerja Kelompok (SKK).(5)
Sasaran Kinerja Kelompok yang telah disepakati sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Direksi.Bagian Kelima Masa Penilaian Kelompok
Pasal 16
Masa penilaian kelompok adalah 12
(dtn
belas) bulan terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai 31 Desember tahun kerja berjalan.Dalam masa penilaian kelompok tersebut pada ayat (1) pelaporannya dapat dibuat secara triwulanan sehingga pada satu masa penilaian kelompok terdapat 4 (empat) kali pelaporan hasil penilaian kelompok.
Bagian Keenam Sasaran Kinerja Kelompok
Pasal 17
(1) Sasaran
Kinerja
Kelompok(SKK)
dalam penilaian kelompok ditetapkan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) perusahaan tahun kerja berjalan yang telah disahkan oleh Rapat Pembahasan Bersama Pemilik Modal.(2) Realisasi SKK sebagai hasil kinerja kelompok sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan berdasarkan laporan realisasi RKA perusahaan pada setiap akhir triwulan dari tahun kerja berjalan.
(l)
(2)
l2
Bagian Ketujuh Nilai Kinerja Kelompok
Pasal 18
(1) Hasil penilaian kelompok adalah berupa
Nilai
Kinerja Kelompok(NKK)
yang diperoleh berdasarkan formula hitung sebagai berikut:c.
Untuk faktor penilaian kelompok dengan sasaran/target jumlah minimum:n
Realisasi FPKnNKK I(
x BFPKn)
n=l
Sasaran FPKnd.
Untuk faktor penilaian kelompok dengan sasaran/target jumlah maksimum:n
Sasaran FPKnNKKI(
x BFPKn )n:l
Realisasi FPKnNilai kinerja kelompok;
Sigma;
Faktor penilaian kelompok ke n;
Faktor penilaian kelompok;
Bobot faktor penilaian kelompok.
c. Hasil
perhitunganNKK untuk
setrapfaktor
penilaian kelompokdiberi
batasan minimum sebesar AYo @olper seratus).(2)
Nilai Kinerja Kelompok OIKK)
dibedakanmenjadi 4
(empat)kategori
penilaiankelompok yang dinyatakan dengan sebutan dan rentang
nilai
prestasi kelompok sebagai berikut:a.
BaikSekali : NKK
sama dengan atau melebihill0%
(NKK> lI0oA;
b.
Baik : NKK
100% sampaidengan 110% (110o/o>NKK> 1007o);c. Kurang = NKK
90% sampai dengan rcA% $AA% >NKK'90Y,);
d.
KurangSekali = NKK
sama kurang dan90% (NKK <90o/o).BAB
IV
KETENTUAN
LAIN.LAIN
Pasal 19
(l)
Pejabat penilai yang tidak menyampaikan laporan penilaian individu sampai batas waktu yang ditetapkan menurut Peraturan ini dikenakan sanksi.(2) Ketentuan mengenai sanksi yang terkait dengan ayat
(1)
ditetapkan dengan Peraturan Direksi.NKK
z, n FPK BFPK
13