BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Lokasi Penelitian
Masjid Agung Jawa Tengah atau dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah sebagai MAJT. MAJT terletak di jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang Jawa Tengah. Letak MAJT tidak jauh dari pusat Kota Semarang atau Simpang Lima Kota Samarang, hanya berjarak ± 2 km. Lokasi MAJT sangat mudah dijangkau dari berbagai arah di Kota Semarang karena sarana dan prasarana cukup baik yaitu dari arah barat melalui jalan Jolotundo kemudian masuk melalui pintu barat sedangkan dari arah timur masjid terdapat jalan Gajah Raya yang menjadi jalan utama Kelurahan Sambirejo, kemudian dari jalan tersebut bisa masuk melalui pintu timur atau pintu utama. Dua jalan tersebut kondisinya cukup baik dan bisa diakses berbagai macam jenis kendaraan dari yang terkecil seperti motor sampai yang terbesar yaitu bus pariwisata.
MAJT merupakan masjid yang terbesar yang ada di Kota Semarang bahkan Provinsi Jawa Tengah. Komplek MAJT berdiri di atas tanah seluas
±10 ha. Tanah tersebut tidak semua digunakan sebagai bangunan utama masjid agung. Di komplek masjid masih terdapat banyak fasilitas yang digunakan untuk jamaah untuk beribadah maupun untuk agenda lainnya.
Tidak seperti bangunan masjid pada umumnya yang ada di Indonesia, MAJT merupakan bangunan rumah ibadah yang sangat unik dan memiliki filsofi tertentu. MAJT adalah perpaduan dari berbagai kebudayaan yang berasal dari Indonesia, Arab, Eropa ini bisa pengunjung melihat di beberapa bangunan tertentu antara lain, di plaza masjid terdapat enam buah payung besar yang dapat terbuka otomatis di waktu-waktu tertentu, payung ini seperti payung yang berada di Masjid Nabawi Madinah. Kemudian di bagian lain plaza terdapat gerbang yang dinamakan Gerbang
commit to user 37 commit to user
Al-Qanathir, gerbang ini terdapat di timur plaza, terdiri 25 pilar besar yang secara simbolik jumlah 25 Rasul Allah.
Bentuk gerbang atau pilar tersebut menggunakan arsitektur Romawi.
Masjid Agung Jawa Tengah memiliki bentuk atap kubah dipadu dengan tajuk terpotong. Konstruksi penyangga utamanya adalah empat buah saka guru (tiang utama/kolom) yang ditembuskan ke atas bagian atap, masing- masing tersambung menjadi minaret (menara kecil) setinggi
62 meter.
B. Sejarah dan Profil MAJT Masjid Agung Jawa Tengah
Pembangunan MAJT berawal dari kembalinya lahan tanah yang merupakan harta wakaf Masjid Besar Kauman Semarang kepada masyarakat muslim Semarang setelah melalui perjuangan panjang sejak tahun 1980 . Kembalinya harta wakaf Masjid Besar Kauman Semarang inilah yang menjadi latar belakang sejarah pendirian Masjid Agung Jawa Tengah.
Tanah wakaf Masjid Besar Kauman Kota Semarang hilang berawal dari proses tukar tanah wakaf Masjid Kauman yang memiliki luas 119,127 ha yang dikelola oleh BKM (Badan Kesejahteraan Masjid) bentukan Bidang Urusan Agama Depag Jawa Tengah. Menurut BKM, tanah itu tidak produktif, sehingga oleh BKM tanah itu ditukar guling dengan tanah seluas 250 ha di Demak melalui PT. Sambirejo. Kemudian kepemilikan tanah berpindah tangan ke PT. Tensindo milik Tjipto Siswoyo.
Proses tukar guling yang dilakukan tersebut tidak mudah karena tanah di Demak itu sudah tidak tentu rimbanya, sudah ada yang menjadi laut, sungai, kuburan dan lainnya. Berbagai upaya hukum yang ditempuh untuk mengembalikan tanah itu menemui jalan buntu. Dari tingkat Pengadilan Negeri hingga kasasi di Mahkamah Agung, BKM Masjid Kauman selalu kalah. Hari Senin 27 Juli 1998 , KH. MA Sahal Mahfudh, waktu itu Ketua Umum MUI Jawa Tengah, bersama Drs. H. Ali Mufiz Ketua MUI dan dosen Fisip Undip, Dr. H. Noor Achmad, MA (Ketuacommit to user commit to user
Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid) dan Drs. HM Chabib Toha MA sekretaris MUI Jawa Tengah mengadakan rapat tentang bandha Masjid Kauman Semarang yang hilang.
Akhirnya disepakati membentuk tim terpadu pengembalian harta wakaf Masjid Agung Kauman Semarang yang dimotori oleh Mayjend TNI Mardiyanto selaku Pangdam IV Diponegoro dan kepala Badan Koordinasi Stabilitas Nasional Daerah (Bakortanasda) Jawa Tengah. Ketua tim terpadu dijabat oleh Kol. Bambang Sugiyarto kemudian dilanjutkan oleh Kol. Art.
Slamet Prayitno yang menjabat Badan Kesbang dan Linmas Jawa Tengah.
Bersama para tokoh masyarakat Kauman seperti KH. Turmudzi TA, KH.
Hanief Ismail Lc, H. Hasan Toha Putra MBA, Ir. H. Khammad Maksum, H.
Muhaimin MS, Ssos dengan dukungan wakil rakyat DPRD Jawa Tengah, akhirnya dukungan untuk mengembalikan tanah masjid Kauman tersebut semakin kuat. Pada tanggal 8 Juli 2000, Tjipto Siswoyo menyerahkan sertifikat tanah seluas 69,2 ha yang dikuasainya kepada Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Bibit Waluyo selaku Ketua Bakortanasda Jawa Tengah. Selanjutnya diserahkan kepada Gubernur Mardiyanto. Kemudian pada tahun 2002 mulai pembangunan dengan peletakan batu pertama sebagai rasa syukur terhadap kembalinya tanah wakaf. Setelah itu, pembangunan selesai pada 2006 sebelum diresmikan oleh Presiden Indonesia ketujuh, Susilo Bambang Yudhoyono.
Tidak seperti masjid terkenal yang ada di Jawa Tengah lainnya yaitu mempunyai nilai histori atau nilai sejarah tertentu atau kerena usianya yang tua, MAJT merupakan masjid yang tergolong masih sangat muda,dibangun pada tahun 2002. Sebelum pembangunan MAJT, panitia pembangunan masjid membuat suatu seleksi atau perlombaan untuk mencari desain terbaik yang digunakan sebagai rekomendasi pembuatan bangunan MAJT, termasuk fasilitas-fasilitas tertentu yang saat ini sudah ada di MAJT.
Sejak awal pembangunan, MAJT dibangun untuk berbagai fungsi tidak hanya digunakan untuk beribadah saja, ini bisa tampak dari berbagai
39
commit to user commit to user
bangunan yang ada di komplek MAJT yang tidak hanya bangunan sebuah masjid biasa, tetapi terdapat berbagai fasilitas lain yang mempunyai fungsi berbeda dari bangunan utama masjid seperti adanya fungsi pengembangan ekonomi yang tampak dari fasilitas kios-kios penjual, fasilitas persewaan seperti adanya beberapa aula yang ada di kawasan tersebut. Tidak hanya itu, MAJT dibangun dengan fungsi sebagai destinasi wisata baru di wilayah Kota Semarang bahkan nasional. Ini bisa dilihat dari arsitektur bangunan yang sangat indah. Arsitektur mampu menarik perhatian pengunjung.
Kemudian adanya satu bangunan yang dibangun untuk menjadi daya tarik lain bagi para wisatawan adalah menara masjid yang bisa dinaiki sampai lantai tertingginya.
Sebagai masjid yang sangat dikenal oleh berbagai pihak dan menjadi salah satu destinasi terbesar dan terbaik di Jawa Tengah, MAJT tentu memiliki peran yang sangat besar bagi masjid-masjid yang ada di Jawa Tengah atau Kota Surakarta, peranan tersbut membawa suatu keuntungan tertentu bagi masjid-masjid lainnnya, sehingga MAJT tidak dinilai oleh masyarakat luas sebagai masjid yang eksklusif atau masjid tertutup untuk masjid lainnya. Peran tersebut seperi memberikan suatu inspirasi bagi masjid lain agar lebih baik dalam pengelolaanya, sehingga pengunjungnya menjadi makmur.
C. Amal Usaha MAJT
Dalam menjalakan fungsinya MAJT harus didukung dengan pembiayaan yang besar untuk operasional MAJT termasuk gaji pengelola, perawatan MAJT listrik dan lain-lain. Karena besaran jumlah biaya operasional itu, sejak awal pembangunan MAJT ini sudah memiliki grand desain amal usaha apa saja yang mampu memebrikan kontribusi untuk oprasinal MAJT. Ada pun amal usaha yang ada di MAJT sebagai berikut
a. Convention Hall (Gedung Sunan Kalijaga)
Convention Hall atau audtorium merupakan suatu gedung yang sangat multifungsi, gedung ini biasa dipergunakan untuk agenda-agenda yang pesertanya dengan jumlah besar karenacommit to user commit to user
bangunan ini mampu menampung ±2000 orang. Bangunan ini biasa di pergunakan untuk resepsi pernikahan, wisuda atau pun agenda-agenda lainnya. Adapun fasilitas yang ada di convention hall ini sangat lah lengkap seperti terdapat AC 105 pk (on), 2 LCD proyektor berikut dengan roll screen, kursi 2000, ruang rias berikut kamar ganti, ruang transit, ruang pantry. Biaya sewa covention hall ini disewakan untuk umum mulai dari harga 20 sampai 30 juta sesuai hari dan waktu yang diinginkan.
b. Hotel Graha Agung
Hotel Graha Agung merupakan guest house yang terdapat di komplek MAJT. Hotel ini diperuntukkan tidak hanya bagi pengunjung MAJT tetepi juga masyarakat umum. Sampai saat ini pengunjung dari hotel ini mayoritas berasal dari pengunjung MAJT, tamu-tamu undangan baik tamu pengelola masjid maupun tamu yang berasal dari agenda tertentu yang diadakan di MAJT.
Biaya yang dikeluarkan oleh jamaah untuk bisa menikmati kenyamanan yang ada di hotel ini tergantumg type kamar yang diinginkan atau yang dibutuhkan.
MAJT merupakan nama tempat yang sangat populer, baik di daerah Kota Semarang maupun kota lain. Hotel Graha Agung yang terletak di kawasan MAJT menjadi populer. Sebab, hotel graha memanfatkan identitas MAJT yang sudah sangat populer.
Walaupun hotel ini tidak diberikan label sebagai label hotel syari’ah, namun secara otomatis Hotel Graha menjadi hotel syari’ah. Hal tersebut membuat Startup online berlomba-lomba ikut memasarkan Hotel Graha untuk keuntungan perusahaannya seperti pegi-pegi.com, traveloka.com, tripadvisor.com, dan lain- lain. Nama besar MAJT dimanfaatkan untuk menarik suatu keuntungan bagi para Startup online untuk menambah minat para konsumen untuk memilih penginapan di hotel tersebut dan memasarkan produklainnya yang ada di MAJT.commit to user commit to user
c. Menara Al-Husna
Menara Al-Husna merupakan salah satu bangunan yang menjadi daya tarik bagi MAJT untuk didatangi para wisatawan.
Menara ini memiliki tinggi mencapai 99 meter yang bermakna 99 asmaul husna. Menara ini terdiri atas 19 lantai dengan rincian lantai satu digunakan sebagi tempat studio radio MAJT atau radio dakwah Islam dengan frekuensi siaran 107,9 FM selain sebagai studio radio di lantai satu juga terdapat loket karcis untuk naik ke menara. Ada empat kios yang digunakan untuk berjualan manisan.
Kemudian untuk lantai dua dan tiga digunakan sebagai museum kebudayaan Islam, dan pada bagian puncak menara terdapat terdapat tempat yang bisa digunakan para wisatawan untuk melihat keindahan koa semarang dari ketinggian yang disebut menara pandang. Di tempat ini terdapat lima teropong besar yang bisa digunakan wisatawan untuk memperbesar objek yang dilihat.
Untuk dapat menikmati fasilitas menara ini wisatawan mengeluarkan biaya Rp.7500.
d. Kios atau souvenir shop
Kios merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di MAJT.
MAJT memiliki kios-kios yang ditempatkan di empat blok yang berbeda dengan jumlah masing-masing tempat juga berbeda. Di office space terdapat 14 kios yang masing-masing kios memiliki fungsi berbeda seperti digunakan sebagi kantor travel haji dan umroh, toko obat herbal, warung makan, toko pakaian muslim.
Blok A terdapat terdapat 16 kios yang semuanya digunakan untuk berjualan dengan masing-masing jenisnya, ada yang berjualan sovenir, oleh-oleh khas Kota Semarang, warung makan. Blok B terdaat 10 kios sedangkan blok C terdapat 14 kios dan yang paling sedikit di corner menara atau lantai 1 menara yaitu 4 kios. Dari sekian banyak jumlah kios, para pedagang menggunakan kios-kios yang ada dengan status sewa, setiap kios memiliki hargacommit to user commit to user
yang berbeda mulai dari tujuh juta sampai 30 juta rupiah, tergantung tempat yang digunakan. Pihak pengelola menyediakan beberapa kompleks kios yang bisa disewa oleh para pedagang diantaranya :
4.1 Tabel Jumlah Kios
No Komplek Jumlah Kios
1 Office space 14 kios
2 Blok A 16 kios
3 Blok B 10 kios
4 Blok C 14 kios
5 Corner menara 4 kios
6 Corner office space 6 kios
Sumber : Dokumen Pengelola MAJT e. Tempat parkir kendaraan.
Di MAJT terdapat tempat parkir kendaraan yang sangat luas, yang mampu menampung berbagai jenis kendaraan dari mulai kendaraan kecil seperti sepeda motor sampai kendaraan yang berukuran besar seperti bus pariwisata. Tempat parkir yang ada di MAJT terbagi di beberapa tempat seperti di bagian timur masjid, utara masjid, selatan masjid dan basement. Untuk parkir di area parkir MAJT memiliki tarif yang berbeda-beda sesuai jenis
kendaraanya, seperti rincian di tabel berikut :
4.2 Tabel Tarif Parkir MAJT
No Jenis Kendaraan Tarif
1 Motor 2.000
2 Mobil 3.000
3 Bus kecil 20.000
4 Bus ¾ 30.000
5 Bus besar 40.000
Sumber : Wawancara by media sosial whatsapp
commit to user commit to user
Tabel 4.3 jumlah kendaraan yang masuk MAJT
Sumber : dokumen pengelola MAJT
Dari tabel di atas terlihat jumlah aktivitas atau mobilitas kendaraan yang datang ke MAJT, kendaraan-kendaran tersebut mayoritas digunakan oleh para pengunjung yang datang ke MAJT.
Fasilitas lainnya :
Selain fasilitas yang sudah disebutkan di atas terdapat juga fasilitas lain sebagai berikut :
4.4 Tabel Fasilitas MAJT
No Nama Ruang Kapasitas Biaya Sewa
1 Office Hall (Sunan 500 org 5 - 8 juta Tembayat)
2 Aula Perpustakaan 300 org 6- 9 juta
3 Aula Sekretariat 200 org 2-5 juta
4 Ruang Rapat 25 org 2 juta
Perpustakaan
5 Ruang Transit VIP 12 org 200 ribu
6 MAJT TV
7 Radio Dais
Sumber : Brosur pemasaran MAJT Dari semua fasilitas yang dikomersilakan di MAJT tersebut saat ini semua itu dikelola mandiri oleh pihak MAJT yang di bawah tanggung jawab Badan Unit Usaha MAJT. Sebelum dikelola sendiri oleh pihak MAJT fasilitas tersbut di kelola oleh
commit to user commit to user
pihak ke tiga yaitu PT. Madani Agung Jaya sampai 01 September 2010 , setelah itu secara bertahap amal usaha yang ada di MAJT dikelola langsung oleh pihak intern MAJT.
D. Media Masjid Agung Jawa Tengah
Tidak seperti masjid-masjid lain yang ada di Kota Semarang, MAJT merupakan masjid yang menjadi salah satu ikon Kota Semarang dan menjadi salah satu pusat pariwisata yang ada di Semarang pula. Salah satu hal terpenting bagi tempat pariwisata adalah mempublikasi setiap kegiatan, keunikan maupun fasilitas yang dimiliki oleh tempat pariwisata tersebut.
Dalam memasarkan atau mempublikasi MAJT agar mampu menarik masyarakat atau pengunjung hadir ke MAJT maka pihak pengelola mengunakan fasilitas media-media pemasaran baik cetak maupun elektronik. Media-media tersebut menjadi penyambung informasi, berita yang berkaitan dengan MAJT kepada masyarakat luas baik yang berada di Kota Semarang maupun ke luar Kota Semarang bahkan nasional. Adapun media yang di gunakan MAJT untuk mempromosikan MAJT ke masyarakat seperti instagram, facebook, website, radio Dais atau MAJT TV milik MAJT. MAJT merupakan salah satu ikon yang ada di Semarang dan menjadi salah sat destinasi wisata MAJT, publikasi tidak hanya di melalui media sosial saja tetapi juga melalui media lain seperti yang ada bus rapid transit Kota Semarang yang bagian belakang bus terdapat gambar MAJT.
Publikasi yang menggunakan media sosial atau media elektronik milik MAJT berupa info terkait kegiatan-kegiatan yang ada di MAJT baik agenda besar maupun agenda kecil, karena harapannya dari publikasi kegiatan tersbut mampu menarik pengunjung untuk datang ke MAJT.
Selain menarik perhatian jamaah dengan media-media tertentu dengan mempublikasi agenda-agenda yang ada berikut dengan fasilitas dan keindahan yang dimiliki, pengelola juga terus memperbaiki pengelolaan MAJT agar para pengunjung yang datang ke MAJT merasa
commit to user 45 commit to user
nyaman dan agar identitas baik MAJT tetap terjaga sehingga jamaah yang pernah datang kembali tertarik datang dan menjadi pengalaman yang baik setelah pulang. Tidak mudah untuk mempertahankan atau menjaga identitas MAJT yang sudah sangat terkenal identitasnya di tingkat nasional dan juga komplek masjid yang sangat megah dan luas, banyaknya fasilitas yang dimiliki masjid agar menjadi kesan baik ketika pengunjung datang ke MAJT.
Usaha-usaha tersebut seperti tetap menjaga kebersihan di area MAJT dan pengelola juga menyediakan jasa cleaning serivice agar membantu menjaga kebersihan disekitaran komplek masjid, selain itu secara berkala pengelola masjid merenovasi bagian-bagian tertentu dari MAJT yang mulai rusak atau pengecatan kembali yang mulai pudar, menjaga keamanan masjid dengan disediakan parkir kendaraan otomatis sehingga keluar masuk kendaraan sangat terpantau, selain itu ada juga satpam di beberapa tempat yang ada di MAJT. Selain menjaga bangunan, pihak pengelola juga berusaha memberikan rasanya nyaman saat beribadah.
MAJT memiliki Imam dan muadzin tetap yang sangat profesional, sehingga ketika sholat pun jamaah nyaman. Tabel Imam dan Muadzin MAJT :
4.5 Imam dan Muadzin MAJT
No Nama Tugas
1 KH. Zainuri Ahmad, Al-Hafidz Imam
2 KH. Ulil Abshor, Al-Hafidz Imam
3 KH. Ahmad Thoha Daromi, Al-Hafidz Imam
4 KH. Muhaimin, Al-Hafidz Imam
5 Muhammad Rohani Muadzin
6 Hasanudin Muadzin
7 Muhtar Sadad Muadzin
Sumber : Data Pengelola MAJT
commit to user commit to user
E. Pihak Terkait
a. Pengelola atau Tokoh yang berpengaruh terhadap perkembangan MAJT Dalam menajalankan fungsinya sebagai pengelola MAJT yang menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lain yang ada di sekitaran MAJT bahkan luar kota, maka pihak pengelola berusaha untuk memperbaiki segala sistem maupun menambah kapasitas para pengelolanya dengan berbagai cara sehingga pengelola mampu menjalankan fungsinya dengan maksimal. Beberapa kali pengelola MAJT bersilaturahmi dengan pengelola di masjid tertentu yang masjid tersebut sudah lebih dahulu terkenal dan juga lebih matang pengelolaannya karena usia sudah lebih awal dari MAJT. Adapun silaturahmi yang dilakukan untuk perbaikan layanan tersebut diantara lain study banding ke Masjid Istiqlal, atau masjid dengan tipologi yang sama seperti Masjid Raya Surabaya. MAJT mendapatkan inspirasi barunya dalam pengelolaan masjid. Insripirasi yang didapat tersebut menjadi bahan diskusi yang kemudian diambil poin-poin yang mampu memberikan dampak baik bagi pengelola maupun MAJT.
Ketua DPP atau Dewan Pelaksana pengelola MAJT merupakan orang yang sangat berpengaruh di MAJT. Ketua memiliki peran sangat strategis bagi pengelola, pedagang dan pengunjung. Salah satu contohnya adalah terkait harga sewa kios yang berganti-ganti, regulasi yang diberikan untuk pedagang maupun pengunjung yang ada di MAJT.
b. Pengunjung MAJT
Pengunjung MAJT atau jamaah yang datang ke MAJT merupakan bagian yang sangat penting bagi MAJT itu, karena ramainya pengunjung atau jamaah kesuatu masjid merupakan tanda makmurnya masjid tersebut. MAJT merupakan kawasan masjid yang sangat luas, baik tanah maupun bangunannya. Pengelola berupaya untuk mendatangkan jamaah atau pengunjung agar tertarik datang ke MAJT.
Berbagai cara dilakukan pengelola agar mampu mendatangkan jamaah,
47
commit to user commit to user
mulai dari dengan mengadakan kegiatan-kegiatan tertentu seperti kegiatan sosial, membuat siaran-siaran dengan radio, atau mempublish bangunan MAJT.
Pengunjung yang datang ke MAJT tidak hanya sebatas untuk menunaikan ibadah atau datang ke kajian saja, para jamaah yang datang ke MAJT dengan berbeda dan banyak kepentingan seperti untuk berlibur atau berwisata religi, menikmati indahnya bangunan-bangunan dengan arsitektur yang indah, perpaduan berbagai budaya, mengikuti agenda atau kegiatan masjid, atau kegiatan lain seperti nikahan. Jamaah atau pengunjung yang datang mengabadikan momen-momennya dengan mengambil gambar atau berfoto di bagian-bagian masjid tertentu yang ikonik atau dianggap bisa menjadi latar yang bagus yang kemudian foto tersebut akan di cetak atau di publikasi melalui media sosial masing- masing sebagai tanda bahwa pernah mengunjungi MAJT atau pernah ke Kota Semarang atau digunakan untuk dokumentasi tugas tertentu.
Hampir setiap hari MAJT ramai dikunjungi oleh para wisatawan atau para pengunjung. Saat jam-jam sholat terutama di waktu siang jamaah yang sholat berjamaah mencapai 200 orang. Itu bisa terlihat dari jumlah shaf (baris sholat), jumlah pengunjung yang tidak ikut sholat (berada di plaza masjid) atau berkeliling ke spot lainnya yang ada di MAJT.
Pengunjung datang dari berbagai daerah yang ada di Jawa Tengah atau Indoenesia,bahkan yang datang atau berkunjung tidak hanya dari pengunjung domestik tetapi juga internasional. Karena MAJT juga menjadi salah satu destinasi wisata, maka yang datang berkujung pun tidak hanya yang bergama Islam atau muslim saja, tetapi dari agama lain yang tertarik dengan berbagai keunikan yang ada di MAJT.
commit to user 48 commit to user
Jumlah pengunjung yang datang ke MAJT sejak 3 tahun terakhir :
4.3 Tabel Jumlah Pengunjung
Tahun Jumlah Pengunjung
2016 242. 289
2017 207. 130
2018 198. 934
Sumber : data bidang pemasaran MAJT
Data di atas tersebut merupakan data yang di ambil dari jumlah pengunjung yang naik ke menara Al- Husna atau jumlah tiket menara yang terjual selama jangka waktu satu tahun, belum termasuk jumlah pengunjung masjid secara keseluruhan. Pengunjung yang datang ke MAJT biasanya dengan jumlah yang besar atau rombongan. Rombongan berasal dari rombongan ziarah atau study tour. Ini terlihat dari kendaraan yang besar dan palat nomor kendaraan dari luar daerah juga terdapat identitas tertentu di bus tersebut. Selama di MAJT pengunjung diharuskan menutup aurat baik pria maupun pria ataupun pengunjung non muslim, menyesuaikan adab yang ada di MAJT, terutama di dalam bangunan induk MAJT untuk menjaga kesucian tempat ibadah umat Islam.
c. Pedagang Kios MAJT
Sesampai di MAJT, para pengunjung atau wisatawan disuguhi berbagai macam fasilitas atau keindahan bangunan atau keunikan arsitektur yang menambah rasa tertarik jamaah akan MAJT. Berbagai macam alasan jamaah atau pengunjung datang ke MAJT, mulai dari hanya sekedar mampir untuk sholat, ada acara pernikahan, sampai sengaja untuk berlibur atau berwisata di MAJT.
Ramainya pengunjung atau wisatwan yang datang ke MAJT tidak disia-siakan bagi pedagang yang berada di kawasan MAJT. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan konsumen atau pembeli yang membeli barang yang dijajakannya. Para pedangang yang berada di MAJT bergantung pada jumlah pengunjung yang datang. Ada hari-haricommit to user commit to user
tertentu yang pengunjungnya ramai seperti akhir pekan atau hari libur nasional. Ada juga bulan-bulan sepi, seperti setelah libur lebaran.
Pihak pengelola sudah sejak awal pembangunan MAJT sudah merencanakan pembuatan ruko-ruko atau souvenirshop sebagai salah satu sarana untuk membangkitkan ekonomi umat. Dari sekian banyak kios yang tersedia di MAJT, kios-kios tersebut difungsikan berbeda- beda. Ada yang digunakan untuk kantor BMT, kantor travel umroh, kios souvenir, kios bekam, warung makan, dan lain-lain. Para pedagang yang berjualan atau menggunakan fasilitas niaga yang ada di MAJT tidak membuang peluang yang begitu saja, baik dari nama MAJT yang sudah sangat dikenal masyarakat maupun peluang dari para pengunjung yang datang.
Para pedagang atau wirausaha lain berusaha mengaitkan antara produk yang ditawarkan dengan identitas MAJT sebagai tempat wisata religi atau Kota Semarang. Para pedagang menjual atau menawarkan pakaian muslim/ah, baju atau kaos yang terdapat gambar atau tulisan MAJT atau Kota Semarang. Ada barang dagangan lain yang tidak begitu berkaitan dengan nama besar MAJT termasuk mainan anak-anak. Para pedagang juga berusaha mengambil peluang dari para pengunjung anak- anak. Selain benda cindra mata para pedangan di MAJT, juga ada yang menjual makanan atau oleh-oleh makanan khas Semarang (bandeng presto, tahu bakso, wingko babat, dan lain-lain).
Para pedagang sangat bergantung pada kondisi MAJT, mengingat mereka berdagang tidak pada tempat umum atau pasar pada umumnya tetepi disuatu komplek pariwisata, sehingga segmentasi pelanggan atau pembeli mereka adalah para pengunjung yang datang sehigga para pedagang berusaha mencukupi kebutuhan atau keinginan pelanggannya.
d. Industri Pariwisata
Sebagai destinasi wisata di Kota Semarang maupun Jawa Tengah, agen travel mencoba mencari keuntungan di MAJT Startup travel online sudah mulai marak di dunia maya. Mereka berusahacommit to user commit to user
menawarkan atau mempublikasi destinasi wisata yang ada di Kota Semarang sebagai destinasi wisata religi. Dari publikasi dan promosi mereka mendapat keuntungan dari penjualan tiket transportasi dan hotel.
Startup seperti pegi-pegi.com, traveloka.com, tripadvisor.com juga mempublis hotel Graha Agung dan menjadikan profil MAJT. Startup tersebut memberikan gambar dari fasilitas yang ada berikut dengan detail harga yang ada. Startup tersebut antara lain, tripadvesor.com, pegipegi.com, traveloka.com, dan lain-lain.
e. Kerjasama Pihak ke Tiga
Tidak semua di kelola oleh pihak pengelola internal masjid, ada beberapa objek yang sampai saat ini pengelola membutuhkan bantuan dari pihak ketiga, di antaranya :
a) PT. Reska Multi Usaha dan CV. Tunas Muda Perkasa
Untuk menjalankan fungsinya baik sebagai tempat ibadah, pendidikan agama maupun sebuah destinansi wisata, MAJT membutuhkan pengelolaan yang baik. Banyak sekali bagian-bagian yang harus dikelola secara profesional agar mampu memberikan kenyaman dan keamanan para pengunjung yang datang. Dalam menjalankan itu semua, pihak pengelola MAJT bekerjasama dengan pihak ke tiga atau pihak yang menjadi rekanan pengelola untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, pihak tersebut yaitu PT. Reska Multi Usaha dan CV. Tunas Muda Perkasa. Dua CV tersebut mempunyai tugas atau tangguang jawab yang berbeda.
PT. Reska Multi Usaha atau disebut Reska, merupakan salah satu anak perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (persero) yang berdiri pada 2003, mempunyai tujuan melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program PT Kereta Api Indonesia (persero) selaku perusahaan induk khususnya usaha restoran kereta api serta usaha lainnya. Bidang usaha pelayanan di atas kereta api meliputi, service on train (SOT), perparkiran, restorasi, Loko Cafe, Loko Kiosk, dan Cathering. commit to user commit to user
Tugas yang di emban PT ini di MAJT adalah mengelola parkir yang ada di kawasan MAJT , terdapat 2 gardu parkir di dua pintu masuk yang ada di MAJT.
Sedangkan CV. Tunas Muda Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kebersihan gedung dan rumah serta perawatan taman, sesuai dengan bidangnya CV ini bertugas menjaga dan memastikan kawasan MAJT terlihat bersih dan rapih, sehingga para pengunjung yang datang pun merasa nyaman.
Sejak pagi cleaning service datang untuk membersihkan berbagai tempat yang ada di MAJT, sehingga ketika pengunjung datang MAJT sudah dalam keadaan bersih dan rapih. Namun ada di beberapa tempat yang terlihat belum bersih seperti di bagian belakang gedung-gedung tertentu atau di bagian yang tidak banyak dilalui pengunjung.
b) TVKU
Televisi Kampus Universitas Dian Nuswantoro merupakan stasiun televisi lokal yang berdiri dan mengudara di Kota Semarang, Jawa Tengah. Dengan berbekal Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 483/116/2003 tanggal 13 September 2003 , TVKU dapat mengudara secara lokal dengan menempati frekuensi awal pada posisi 21 dan 23 UHF. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya kebutuhan masyarakat, TVKU mulai memosisikan diri sebagai stasiun televisi lokal Semarang, dari sebelumnya televisi komunitas yang terbatas di kalangan kampus saja. Kanal frekuensi pun ditingkatkan menjadi 49 UHF sehingga lebih stabil dan jernih.
Didukung dengan teknisi yang berpengalaman, menjadikan TVKU sebagai televisi lokal satu-satunya di Semarang yang didirikan oleh kelompok mahasiswa kampus.
TVKU merupakan patner media dari MAJT, media ini berpatner dengan MAJT TV. MAJT TV akan menayangkan
commit to user commit to user
program-programnya melalui saluran MAJT TV selama dua jam dalam sehari. Dari tayangan yang tersebut mampu menjadi sebuah publikasi untuk kegiatan atau agenda yang ada di MAJT sekaligus memasarakan MAJT yang dituju kepada siapa saja yang menjadi menyaksikan acara telivisi tersebut, sehingga mampu memengaruhi yang menyaksikan untuk datang langsung ke MAJT.
Saat ini untuk menjangkau MAJT dari berbagai arah sudah sangat mudah, dengan adanya dukungan moda transportasi online yang bisa diakses segala kalangan bagi yang berkelompok kecil atau menggunakan bus pariwisata yang berkelompok besar. Namun masih sedikit ada kekurangan dalam hal aksessibiltas tersebut yaitu jalan yang melalui pintu utama yaitu jalan Gajah Raya tergolong sempit untuk keluar masuk kendaraan ke dari MAJT terutama untuk kendaraan besar. Hal ini diperparah adanya traffic light di pertigaan antara jalan Gajah Raya dengan jalan Jolotundo. Selain itu untuk angkutan umum konvensional tidak melewati jalan ke arah MAJT. Jamaah datang ke MAJT menggunakan bus pariwisata atau kendaraan pribadi.
F. Budaya Konsumerisme
Dalam penelitian yang dilakukan di komplek Masjid Agung Jawa Tengah ini, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh sosiolog asal Prancis yakni Jean Baudrillard. Baudrillard mengemukakan satu teori yang ditulisnya dalam satu bukunya yang berjudul The Consumer Society:
Myths and Structures kemudian di terjemahkan dalam buku yang berjudul Masyarakat Konsumsi, teori itu adalah teori masyarakat konsumsi Baudrillard berpendapat suatu komoditas tidak hanya memiliki nilai use value dan exchange value tetapi juga memiliki symbolic value dan juga sign value (Baudrillard, 2004). Maknanya, saat ini masyarakat mengkonsumsi suatu produk atau objek tidak lagi berdasarkan kegunaan dari produk tersebut atau dari harga atau nilai tukar dari produk tersebut, Saat ini masyarakat mulai menambahkan nilai tanda secara abstrak dalam memilih atau mengkonsumsi produk.commit to user commit to user
Sejak awal pembangunan, MAJT bukan hanya bangunan rumah ibadah dan pendidikan agama, karena sejak awal pembangunan MAJT sudah didesain sebagai tempat yang mampu menjadi rumah ibadah dan tempat mengaji agama Islam juga sebagai tempat pariwisata atau rekreasi bagi masyarakat umum. Ini ditandai dengan adanya asrsitektur unik yang mampu membuat masyarakat tertarik untuk mengeksplor segala bagian yang ada di MAJT. Selain itu, kawasan MAJT terdapat berbagai fasilitas penunjang untuk mencukupi kebutuhan masyarakat seperti adanya convention hall, menara Al-Husna, dan lain-lain.
Agar pengunjung semakin ramai pengelola masjid mempulish keunikan arsitektur dan juga kegiatan yang ada di MAJT menggunakan media-media sosial yang dimiliki. Akun tersebut dikelola oleh bidang pemasaran MAJT. Media periklanan ini digunakan sebagai tangan panjang pengelola untuk memperkenalkan MAJT ke masyarakat luas, yang tidak mampu dijangkau oleh pengelola MAJT secara langsung. Selain itu pengelola juga berusaha untuk mempertahankan ramainya jamaah dengan merawat segala fasilitas yang ada di kawasan MAJT. Selain itu pengelola membuat program atau agenda yang juga diperuntukan untuk mengundang jamaah atau masyarakat datang ke MAJT.
Masjid Agung Jawa Tengah sejak awal pembangunan sudah didesain sebagai tempat pariwisata oleh desainernya pada saat itu, sehingga pembangunan tidak hanya mementingkan materialnya saja tetapi juga estetika dari bangunan. Pengelola profesional mengelola MAJT baik dari fasilitas, perawatan, agenda atau yang lain, sehingga menimbulkan dampak yang bagi banyak pihak yang mencoba mengambil makna atau keuntungan lain dari itu semua.
Masjid adalah tempat yang disakralkan bagi pemeluk agama Islam, karena di Masjid melakukan pratek agamanya seperti beribadah ataupun menuntut ilmu agama. Saat ini masjid mulai beralih untuk menciptakan suatu nilai seni di dalam arsitektur bangunannya, membuat kekhasan dari
commit to user commit to user
masjid-masjid lainnya sehingga masjid mengalami pertambahan makna dari makna yang melekat sebelumnya, termasuk MAJT.
Akibatnya nilai seni yang muncul tersebut membuat daya tarik sendiri bagi pengunjung untuk datang ke MAJT, pada akhirnya pengunjung atau masyarakat pun memiliki pemaknaan tersendiri terhadap masjid itu sendiri, salah satunya adalah pengunjung yang berasal dari Palembang:
Oh kalau ke masjid ini karena di setiap kota yang saya kunjungi saya pasti menyempatkan diri mengunjungi masjid agungnya, karena interest sendiri sih sama bangunannya gitu kan.
(Wawancara : Jum’at 15 Maret 2019).
Pengunjung tersebut mengatakan bahwa kedatangannya ke MAJT karena ketertarikan dengan bangunannya. Informan menyatakan bahwa setiap masjid mempunyai kekhasan bangunannya masing-masing, termasuk di antaranya adalah MAJT. Pengunjung tersebut memaknai masjid bukan sebagai tempat yang memiliki nilai spritual tetapi menilai masjid berdasarkan keunikan dari bangunan yang ada di MAJT. Sehingga motif kedatangannya ke MAJT bukan karena adanya dorongan spiritual tetapi adanya dorongan dari keunikan bangunan yang melekat pada MAJT.
Hal tersebut sesuai seperti yang diungkapkan oleh Baudrillard, bahwa manusia saat ini tidak hanya mengkonsumsi atau menggunakan suatu objek karena fungsi atau kegunaannya saja, tetapi tetapi citra dan makna yang melekat pada pada produk tersebut (Pawanti, 2013).
G. Kebutuhan Menjadi Keinginan
Saat ini cara masyarakat mengkonsumsi sesuatu mulai berubah, yang berawal dari mengkonsumsi suatu kebutuhan yang sifatnya primer berubah mengkonsumsi sesuatu yang menjadi suatu keinginan. Kebutuhan dicukupkan dengan sesuatu yang memiliki atau melibatkan nilai guna bagi konsumennya. Berbeda dengan kebutuhan, keinginan melibatkan psikologi seseorang atau bisa dikatakan sudah merasakan rasa puas dari apa yang dikonsumsinya. Rasa puas tidak ada batasnya bagi tiap konsumen. Ketika seseorang mengkonsumsi sesuatu pada waktu yangcommit to user commit to user
akan datang ingin mengkonsumsi sesuatu yang lebih dari itu. Saat ini kepuasan itu muncul dari makna-makna yang terdapat dari suatu produk yang di konsumsi tersebut. Wajar masyarakat mengkonsumsi hal-hal yang mempunyai makna yang sangat berharga melalui produk yang dikonsumsinya (Amir Piliang, 2003).
Pengunjung atau jamaah yang datang ke MAJT saat ini mulai mengkonsumsi keunikan-keunikan yang terdapat di MAJT, baik dari segi arsitekturnya maupun dari fasilitas yang ada. Mereka tidak hanya datang untuk sholat atau mengikuti kajian keIslaman saja, tetapi untuk kepuasan wisata. Sehingga pengunjung yang datang ke MAJT secara tidak langsung memkanai MAJT sebagai tempat yang mampu memberikan atau pemenuh keinginannya, seperti hal serupa yang dilakukan oleh mas Awan mahasiswa Unnes asal Tegal, mengatakan :
Kebetulan ini hari Jum’at, sekalian mau sholat jum’at terus mau naik ke menaranya, kan liat foto-fotonya keren, spot-spotnya enak gitu difoto-foto.(Wawancara : Jum’at 15 Maret 2019)
Banyak dari jamaah yang datang mengabstraksikan keinginannya dengan berfoto-foto di area tertentu yang ada di MAJT, yang menurut jamaah menjadi tempat-tempat menarik sebagai latar foto atau mengambil foto di objek-objek tertentu yang bisa dijadikan koleksi atau di upload ke media sosial yang dimiliki.
Selain itu, MAJT juga difungsikan sebagai tempat untuk membuat capaian lain bagi dewan pengelola yang ada di dalam tubuh kepengerusan MAJT. Pengelola memproduksi kebijakan dan program kerja tahunan, biaya sewa kios di MAJT seperti yang diungkapkan salah satu pedagang yang sudah berdagang di kios komplek MAJT :
Iya setiap tahun naik, awal saya disini dulu bulanan Rp. 400.000 di 4 tahun lalu, per 2018 dibuat tahunan, bayar 50% diawal sisanya boleh dicicil, dulu kan bulanan sekarang beda karena pengelolanya juga beda. Tiap tahun naiknya per bulan bisa Rp. 50.000.
(Wawancara 15 Maret 2019)commit to user commit to user
Selain itu juga perekrutan karyawan MAJT. Atas pelayanan MAJT pengelola menerima penghargaan dari Prof. Dr. H. Nazaruddin Umar, MA (Wamenag RI) dalam Penganugerahan Masjid Agung Jawa Tengah sebagai Juara I Masjid Raya Percontohan tingkat Nasional. Tentunya penghargaan ini menambah semangat dalam perbaikan layanan jamaah MAJT. Hal ini sejalan dengan tugas pengelola MAJT yaitu mengelola MAJT dengan profesional.
H. Menciptakan Kebahagian dan Pesan Informasi
Menurut Aristotales kebahagaian adalah feeling good, having fun, having a good time atau sesuatu hal yang membuat rasa menyenangkan di dalam jiwa (Watkins, Woodward, Stone, & Kolts, 2006). Dari pengertian tersebut maka manusia yang bahagia adalah manusia yang merasakan adanya kepuasan rasa dalam jiwanya karena mendapatkan apa yang dituju yaitu bersenang-senang, punya waktu yang baik dan mempunyai perasaan yang baik pula. Pengunjung yang datang ke MAJT adalah bagian dari orang- orang mencapai tujuan tersebut. Ketika pengunjung datang ke MAJT, pengunjung berharap ada rasa untuk memuaskan keinginan yang terpendam selama belum datang ke MAJT. Maka ketika pengunjung datang ke MAJT keinginannya pun mulai tertunaikan dengan mengeksplor keunikan dan juga fasilitas yang ada di MAJT dengan berbagai cara seperti bejalan-jalan, mengambil foto dan pada akhirnya foto yang diambil di upload ke media sosial. Makna kebahagian itu muncul ketika pengunjung datang ke MAJT untuh memenuhi keinginannya.
Tidak hanya itu, MAJT memiliki satu pesan yang menjadi salah satu media komunikasi yang terjadi antara pengunjung dengan yang lainnya, salah satu bentuk komunikasinya adalah dengan pengunjung mengambil foto MAJT atau mengambil foto dengan latar MAJT kemudian mengupload ke media sosial maka yang melihat postingannya tersebut mengetaui bahwa yang memposting sudah pernah ke MAJT atau sebagai pengakuan bahwa sudah pernah ke MAJT, begitu pula yang disampaikan
commit to user commit to user
oleh pungjung yang bernama Awan asal Tegal, beliau mengungkapkan bahwa :
Fotonya paling buat story di medsos, upload facebook,
Ya kan saya punya temen-temen di Tegal, kadang-kadang mereka suka nanya “kok kamu di semarang gk pernah jalan-jalan?” nah ini saya pengen ngasih tau merekakalau saya juga jalan-jalan.
(Wawancara : Jum’at 15 Maret 2019)
Pengunjung yang datang berusaha mencari pesan yang bisa disampaikan kepada orang-orang tertentu sebagai bagian dari perantara komunikasi, lawan komunikasinya mengerti apa makna yang tersirat dari pesan yang dikirimkan tersebut, seperti mengirimkan foto selama berada di MAJT kepada saudara atau temannya melalui sosial media, agar orang yang membaca atau melihat gambar, video atau foto tersebut mengerti atau memberikan pernyataan bahwa pengirim sedang berada di MAJT atau sudah pernah ke MAJT. Pesan yang tersampaikan atau pengakuan yang diberikan itulah yang membuat kebahagian sendiri bagi pengunjung sebagai penyampai.
Sesuai yang diungkapkan dalam (Baudrillard, 2004), bahwa masyarakat tidak lagi mengkonsumsi komoditas itu sendiri, tapi tanda atau citra yang terdapat pada komoditas itu sendiri.
I. Makna Spiritual Menjadi Material (Komodifikasi)
Ramainya jamaah yang datang ke MAJT memberikan dampak ekonomi bagi pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan MAJT maupun tidak langsung.
a. Pedagang
Selain bagi jamaah atau pengunjung yang datang ke MAJT, ada pihak lain juga yang menggunakan MAJT sebagai pemenuh keinginan, yaitu para pedagang. Banyak dari pedagang yang mulai memanfaatkan MAJT sebagai lahan untuk mencari nafkah. Bahkan mereka ada yang sengaja merantau dari desa ke Kota Semarang tepatnya ke MAJT untuk beralih pekerjaaan yang semulacommit to user commit to user
petani menjadi pedagang di komplek MAJT, misalnya adalah Pak Paino. Beliau sebelumnya adalah petani di Ponorogo dan enam tahun lalu beliau memtuskan pindah ke Semarang untuk berdagang di MAJT.
Karena adik ada disini, dagang disini, terus katanya ada tempat kosong, karena faktor ekonomi, didesa
penghasilannya kurang akhirnya pindah kesini (Wawancara: Jum’at 15 Maret 2019)
Pedagang yang ada di komplek MAJT tentu memiliki trik agar para pembeli tertarik membeli produk mereka. Salah satunya dengan cara menyesuaikan produk dagangan dengan identitas MAJT, ada yang menjual gamis atau alat-alat sholat. Ada juga yang menjual marchendise seperti baju atau kaos yang bergambar MAJT.
Pedagang sangat bergantung pada pengunjung yang datang ke MAJT, sehingga ketika pengunjung yang datang sedikit maka bisa dipastikan pendapat mereka pun berkurang, misal di waktu tertentu.
b. Pengelola atau Karyawan MAJT
Dalam kawasan MAJT, pengunjung tidak hanya menjumpai bangunan masjid yang megah saja, karena di dalam kawasan tersebut terdapat banyak sekali fasilitas-fasilitas yang bisa digunakan untuk kegiatan atau aktivitas masyarakat lainnya. Fasilitas-fasilitas tersebut manjadi amal usaha bagi MAJT, amal usaha tersebut disewakan kepada masyarakat dengan membayar uang sewa kepada pengelola. Income dari persewaan tersebut digunakan untuk operasional MAJT, seperti, perawatan masjid, operasional masjid, menggaji karyawan, dan lain-lain.
Selain untuk mencukupi kebutuhan dan keinginan masyarakat sekaligus pedagang, MAJT memiliki amal usaha yang dijadikan sebagai penghasilan atau income bagi MAJT untuk membiayai operasional MAJT, MAJT adalah masjid mandiri atau
59
commit to user commit to user
masjid yang tidak menggunakan dana dari pemerintah untuk operasional. Dana operasional masjid meliputi perawatan fasilitas atau bangunan masjid, membayar listrik termasuk diantara lainnya adalah menggaji para karyawan yang mengelola MAJT. Income tersebut berasal dari sewa fasilitas yang dimiliki masjid atau yang menjadi amal usaha.
Jumlah karyawan yang bekerja di MAJT tidak sedikit, mulai dari pimpinan sampai pegawai sejumlah 100 orang ditambah lagi pegawai yang berasal dari pihak ketiga atau pihak yang bekerjasama dengan MAJT sejumlah 50 orang. Total 150 bekerja di MAJT dan digaji dari apa yang mereka sudah kerjakan. Sehingga para karyawan atau pengelola MAJT bekerja penuh waktu untuk menafkahi keluarga mereka.
c. Industri Pariwisata Online
Selain pihak yang berhubungan langsung dengan MAJT, ada juga pihak lain yang mencoba mengambil keuntungan dari simbol yang melekat pada MAJT, yaitu industri pariwisata, salah satunya startup travel. Pihak tersebut memanfaat simbol tersebut menjadi tempat yang mampu menghasilkan pundi-pundi materil sebagai keuntungan bagi pengusaha-pengusahanya. Saat ini semakin banyak startup yang memanfaatkanya antara lain. Traveloka.com, pegi- pegi.com, tripadvisor.com, dan lain-lain.
commit to user commit to user