• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 8 No. 2 Februari 2020 ISSN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Vol. 8 No. 2 Februari 2020 ISSN :"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Penerbit

Universitas Krisnadwipayana

(Dikelola Oleh Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro)

JURNAL ELEKTRO KRISNA

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

Rancang Bangun Antena Quad Loop Berbentuk Belah Ketupat 1λ Pada Frekuensi 452,5 MHz, Oleh : Slamet Purwo S, Puji wiharto

Rancang Bangun Antena Vertikal Ground Plane ¼ λ Pada Frekuensi 470 MHZ, Oleh : Teten Dian Hakim, Bagus Sigit Bawono

Rancang Bangun Antena Slot ½ λ Pada Frekuensi 407 MHZ, Oleh : Sri Hartanto

Analisis Koordinasi Sistem Proteksi Trafo Distribusi Penyulang 20 Kv Di Gi Pulogadung, oleh : Ujang Wiharja, Doddi Supri Hartono

Studi Analisa Pentanahan Tanki BBM PT. Akr Corporindo Tbk Ciwandan-Banten, Oleh : Triongko Priyono, Angga Pramodita

Studi Perancangan Kumparan Stator Motor Listrik Terhadap Peningkatan Efisiensi Daya, Oleh : Lukman Aditya, Lukman Pamungkas

Analisa Pengukuran Tahanan NGR Pada Genset PT. Pertamina Asset 3 Tambun, Oleh Nurhabibah Naibaho , Toyibah

Analisa Perubahan Cuaca Terhadap Tegangan Input Panel Surya 100 Wp, Oleh : Abdul Kodir Al Bahar, Lobes Syam Paiso

Vol. 8 No. 2 Februari 2020 ISSN : 2302-4712

(2)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol 8 No 2 Februari 2020 ISSN : 2302-4712

ii

SUSUNAN DEWAN REDAKSI

Penanggung Jawab Ir. Ayub Muktiono, MSiP

(Dekan Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana )

Penasehat

Dr. Ir. Semuel Th Salean. MSi (P2M FT. UNKRIS) Ir. Triongko Priyono, MT (Wadek III FT. UNKRIS)

Pemimpin Redaksi Dr. Zefri, MSi

Tim Redaksi

Teten Dian Hakim, ST, MT Slamet Purwo Santosa, ST. MT Ujang Wiharja, ST, MT

Abdul Kodir Al Bahar, ST, MT

Penyunting Ahli Sri Hartanto, ST. MT

Ir. Nurmiati Pasra, MT (Dosen STT-PLN)

Ir. Achmad Rofi,i. MT (Dosen Univ.17 Agustus Jkt) Syah Alam, Spd, MT (Dosen USAKTI)

Kesekretariatan

Dwi Octaviana, S.Sos, MSi

ALAMAT PENERBIT

Universitas Krisnadwipayana

Jl. Kampus UNKRIS Jatiwaringin, Jakarta 13077

Gedung G (Fakultas Teknik) Lantai 2 Ruang Seketariat Jurusan Teknik Elektro Telepon :.021-84998529

E-Mail : [email protected]

(3)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol 8 No 2 Februari 2020 ISSN : 2302-4712

iii

PENGANTAR REDAKSI

Bismillahir rahmanir rahiim.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena dengan pertolongan-Nya, Jurnal Ilmiah Elektrokrisna akhirnya dapat terbit. Dengan

hadirnya Jurnal Ilmiah Elektrokrisna, diharapkan semua tulisan ilmiah yang berkaitan dengan bidang keilmuan Elektro dapat dipublikasikan secara luas, baik di kalangan ilmuwan Elektro, maupun masyarakat pada umumnya. Selanjutnya, dengan hadirnya Jurnal Ilmiah Elektrokrisna dapat menjadi sarana publikasi bagi tulisan-tulisan ilmiah yang dihasilkan oleh civitas academica Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana, baik Dosen maupun Mahasiswa yang telah menyelesaikan penyusunan skripsinya.

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna menerima tulisan ilmiah berupa hasil-hasil penelitian, dan atau kajian ilmiah yang menjelaskan konsep keilmuan dan ide-ide baru mengenai bidang keilmuan teknik elektro dengan subbidangnya seperti teknik energi listrik, teknik telekomunikasi, teknik kontrol, teknik elektronika dan instrumentasi, teknik komputer dan teknik informasi multimedia.

Demikianlah prakata dari redaksi, semoga Jurnal Ilmiah Elektrokrisna dapat bermanfaat dan dapat ikut serta berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang elektro.

Wassalam,

Redaksi

(4)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol 8 No 2 Februari 2020 ISSN : 2302-4712

iv

KETENTUAN PENULISAN

1. Tulisan ilmiah diketik komputer pada kertas A4 (210 x 297 mm) dengan margin atas, bawah = 3 cm, dan margin kanan, kiri = 3,5 cm, spasi = 1 (single) serta bentuk huruf Times New Romans dengan ukuran = 12

2. Jumlah halaman dibatasi antara 7 sampai dengan 10 halaman.

3. Jumlah kata dalam judul Bahasa Indonesia maksimal = 12 kata dan bila dalam Bahasa Inggris, berjumlah maksimal = 10 kata

4. Nama penulis makalah dicantumkan setelah judul, dengan ketentuan a. Nama penulis dicantumkan tanpa gelar, jabatan atau kepangkatan.

b. Bila terdapat lebih dari satu nama, maka nama penulis utama dicantumkan terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan nama-nama penulis lainnya.

c. Jumlah maksimal penulis = 3 orang.

5. Tulisan diawali dengan abstrak berupa satu paragraf dalam Bahasa Indonesia dan satu paragraf berikutnya, merupakan terjemahan dalam Bahasa Inggris. Abstrak adalah esensi isi keseluruhan tulisan secara utuh dan lengkap.

6. Cantumkan kata kunci setelah abstrak untuk membantu keteraksesan tulisan.

7. Sistematika isi tulisan mengkuti kaidah keilmuan, minimal tersusun dari pendahuluan, teori-teori yang mendukung penelitian atau kajian ilmiah, hasil-hasil penelitian atau kajian ilmiah, kesimpulan dan daftar pustaka.

8. Tata letak isi penulisan menggunakan format dua lajur (kolom).

9. Ketentuan mengenai daftar pustaka adalah

a. Dicantumkan berurutan, dimana urutan pertama adalah referensi yang dikutip pertamakali dalam isi tulisan, dan seterusnya.

b. Diawali dengan nomor urut, yaitu [1], [2] dan seterusnya ke bawah c. Susunannya mengikuti urutan berikut (dipisahkan dengan koma) :

1) Penulis, bila lebih dari tiga penulis, berikutnya ditulis et all (dkk) 2) Judul referensi (judul buku atau judul dalam jurnal ilmiah) 3) Tahun penerbitan buku atau tahun publikasi tulisan ilmiah.

4) Nama penerbit (buku) atau nama jurnal ilmiah referensi (disertai dengan nomor, volume, bulan terbit, dan halaman referensi).

(5)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol 8 No 2 Februari 2020 ISSN : 2302-4712

v

DAFTAR ISI

Sampul Depan………...…………...…………i

Susunan Dewan Redaksi………...………….………...…..ii

Alamat Penerbit……….……….………...……...………...…...ii

Pengantar Redaksi……….………...………iii

Ketentuan Penulisan………...………iv

Daftar Isi………...…………...v I. Rancang Bangun Antena Quad Loop Berbentuk Belah Ketupat 1λ Pada Frekuensi

452,5 MHz, Oleh : Slamet Purwo S, Puji wiharto ... 1 - 8 II. Rancang Bangun Antena Vertikal Ground Plane ¼ λ Pada Frekuensi 470 MHZ,

Oleh : Teten Dian Hakim, Bagus Sigit Bawono ... 9 -17 III. Rancang Bangun Antena Slot ½ λ Pada Frekuensi 407 MHZ,

Oleh : Sri Hartanto ………..……..…....… 18 - 27 IV. Analisis Koordinasi Sistem Proteksi Trafo Distribusi Penyulang 20 Kv Di Gi

Pulogadung, oleh : Ujang Wiharja, Doddi Supri Hartono .…...…… 28 - 33 V. Studi Analisa Pentanahan Tanki BBM PT. Akr Corporindo Tbk Ciwandan-Banten,

Oleh : Triongko Priyono, Angga Pramodita ... 34 - 42 VI. Studi Perancangan Kumparan Stator Motor Listrik Terhadap Peningkatan Efisiensi Daya, Oleh : Lukman Aditya, Lukman Pamungkas ...…...…… 43 - 49 VII. Analisa Pengukuran Tahanan NGR Pada Genset PT. Pertamina Asset 3

Tambun, Oleh Nurhabibah Naibaho , Toyibah ...… 50 - 55 VIII. Studi Analisa Perubahan Cuaca Terhadap Tegangan Input Panel Surya 100 Wp,

Oleh : Abdul Kodir Al Bahar, Lobes Syam Paiso ... 56 - 61

(6)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 8 No.2 Februari 2020

ISSN : 2302-4712

RANCANG BANGUN ANTENA SLOT ½λ PADA FREKUENSI 407 MHZ Sri Hartanto1

Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana Jakarta

1[email protected]

Abstrak

Salah satu jenis antena yang umum digunakan pada penerima komunikasi radio VHF/UHF adalah antena slot ½λ dengan bentuk fisiknya yang mudah disesuaikan. Antena slot ini dapat dilipat sehingga berbentuk tabung atau persegi, yang berpengaruh terhadap sifat kapasitif dan induktifnya pada saat resonansi.

Dalam penelitian yang dilakukan, antena slot ½λ dirancang untuk bekerja pada frekuensi 407 MHz dan dibuat dengan dimensi panjang slot antena sebesar 35 cm, lebar slot antena sebesar 4 cm, panjang antena sebesar 52,3 cm dan lebar antena sebesar 17,7 cm.

Dari hasil pengukuran dan pengujian antena yang sudah dibuat, didapat nilai VSWR sebesar 1,0; nilai daya pantul adalah 0,08 watt yang relatif kecil dibandingkan dengan daya yang dipancarkan sebesar 0,2 watt. Antena slot ½λ merupakan jenis antena ke semua arah (omnidirectional) yang ditunjukkan pada pola radiasi yang dihasilkan dimana besarnya tegangan sinyal yang dipancarkan hampir sama di semua arah, dari rentang 0,538 volt DC hingga 0,765 volt DC.

Kata kunci: antena slot, VSWR, daya pantul Abstract

One type of antenna that is commonly used in VHF/UHF radio communication receivers is the ½λ slot antenna with its easily adaptable physical shape. These slot antennas can be folded so that they are tubular or square, which affects their capacitive and inductive properties while resonance. In the research conducted, the ½λ antenna slot was designed to work at a frequency of 407 MHz and was made with dimension of the antenna slot length of 35 cm, antenna slot width of 4 cm, antenna length of 52.3 cm and antenna width of 17.7 cm..

From the results of measurements and testing of antenna that have been made, the VSWR value of 1.0; the reflectance value is 0.08 watt which is relatively small compared to the transmitted power of 0.2 watt. An ½λ slot antenna is a type of omnidirectional antenna which is shown in the resulting radiation pattern where the magnitude of the transmitted signal voltage is almost the same in all directions, from the range of 0.538 volt DC to 0.765 volt DC.

Keywords: slot antenna, VSWR, reflection power

1. PENDAHULUAN

Antena adalah komponen untuk memancarkan atau menerima gelombang elektromagnetik. Antena sebagai alat pemancar (transmitting

antenna), berfungsi untuk mengubah gelombang tertuntun dalam saluran transmisi kabel menjadi gelombang yang merambat di ruang bebas, dan sebagai alat penerima (receiving 18

(7)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 8 No.2 Februari 2020

ISSN : 2302-4712

antenna), yang berfungsi untuk mengubah gelombang yang merambat di ruang bebas menjadi gelombang tertuntun. [1]

Antena slot ½λ merupakan suatu antena rangkaian tertutup yang memiliki hambatan radiasi antena slot ½λ pada saat resonansi sekitar 500 ohm. Antena slot ½λ banyak digunakan pada penerima komunikasi radio VHF/UHF.[2]

Tulisan ini dibatasi pada penelitian antena slot ½λ, yaitu merancang dan membuat antena slot

½λ yang bekerja pada frekuensi 407 MHz dengan dimensi panjang slot antena sebesar 35 cm, lebar slot antena sebesar 4 cm, panjang antena sebesar 52,3 cm dan lebar antena sebesar 17,7 cm; sedangkan dimensi slot antena adalah panjang sebesar 32,775 cm dan lebar sebesar 3,45 cm. Diharapkan, antena slot ½λ yang telah dibuat, dapat memiliki VSWR kurang dari 2,0, dan bersifat ke semua arah (omnidirectional).

II. KAJIAN TEORI 2.1. Antena Slot ½ λ

Antena slot ½ λ merupakan antena rangkaian tertutup yang memiliki ukuran penghantar yang lebar jika dibandingkan dengan antena jenis yang lain yang pada

umumnya sangat tipis terhadap panjangnya. Hambatan radiasi antena slot ½λ pada saat resonansi sekitar 500 ohm. Antena slot ½λ banyak digunakan pada penerima komunikasi radio VHF/UHF karena bentuk fisiknya yang mudah disesuaikan serta dapat dilapisi dengan bahan yang tahan terhadap perubahan cuaca.[2]

Antena slot ini dapat dilipat sehingga berbentuk tabung atau persegi. Oleh karena hambatan radiasinya cukup lebar dan sifatnya yang seimbang (balance), teknik penyambungan terhadap saluran tunggal harus menggunakan trafo impedansi ½λ dan penyesuai impedansi yang sekaligus mengubahnya bersifat seimbang. [2]

Teknik penyambungan antena slot ½λ dengan saluran tunggal menggunakan trafo impedansi ½λ dan penyesuai impedansi yang sekaligus mengubahnya bersifat seimbang. Trafo impedansi ½λ dapat menggunakan pengumpan (feeder) yang biasa digunakan pada perangkat televisi yang memiliki karakteristik impedansi 300 ohm. Dengan demikian, pada saat kondisi sepadan (matched), dapat dihitung besar impedansinya di titik penyambungannya. [2]

.

Gambar 1. Antena Slot [1]

2.2. Diagram/Pola Radiasi Diagram/pola radiasi menggambarkan distribusi energi 19

(8)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 8 No.2 Februari 2020

ISSN : 2302-4712

yang dipancarkan oleh antena dalam ruang. Parameter ini diukur/dihitung pada medan jauh (far-field) dengan jarak yang konstan ke antena, dan divariasikan terhadap sudut, biasanya sudut φ dan ϑ, sehingga dapat dibedakan antena yang mempunyai daya pancar isotrop fiktif, antena omnidireksional yang bersifat isotrop hanya di suatu bidang potong tertentu, dan antena direksional yang dapat mengkonsentrasikan energinya ke arah sudut tertentu [1].

Gambar 2. Diagram Radiasi Tiga Dimensi Antena [2]

Diagram/pola radiasi dapat diartikan sebagai plot tiga dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh suatu antena. Pola radiasi antena dibentuk oleh dua pola radiasi berdasarkan bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang elevasi dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth. [2]

2.3. Direktivitas dan Gain

Karakteristik pancar antena didefinisikan pada medan jauh (far- field) yang pada jarak/radius tertentu didapatkan medan listrik yang merupakan fungsi dari sudut ϑ dan φ [1].

(2.1) Gain adalah karakteristik antena yang terkait dengan

kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu, dengan satuan desibel [2]

2.4. Impedansi Masukan

Impedansi masukan

didefinisikan sebagai impedansi yang diberikan oleh antena kepada rangkaian luar, pada suatu titik acuan tertentu. Seperti divisualisasikan pada Gambar 2.3, saluran transmisi penghubung yang dipasang antena, akan melihat antena sebagai beban dengan impedansi beban sebesar Zin. Impedansi ini merupakan perbandingan tegangan dan arus atau perbandingan komponen medan listrik dan medan magnet yang sesuai dengan orientasinya.

Gambar 3. Antena Sebagai Beban [1]

Impedansi masukan penting untuk pencapaian kondisi matching pada saat antena dihubungkan dengan sumber tegangan, sehingga semua sinyal yang dikirim ke antena pemancar dapat dipancarkan. Atau pada antena penerima, jika kondisi matching tercapai, energi yang diterima antena dapat dikirim ke perangkat penerima. Kondisi beban dengan impedansi Zin yang dipasangkan pada saluran transmisi dengan impedansi gelombang 20

(9)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 8 No.2 Februari 2020

ISSN : 2302-4712

sebesar Zo akan mengakibatkan pantulan sebesar:

(2.2) atau secara logaritma dapat dihitung dengan:

(2.3) Antena slot ½λ mempunyai impedansi sekitar 50 ohm hingga 75 ohm sehingga dapat diumpan langsung dengan kabel koaksial atau melalui BALUN (Balance- Unbalance).[3]

2.5. VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)

Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) menunjukkan sinyal terpantul sebelum dipancarkan oleh antena. VSWR dianggap baik bila bernilai < 2. Dalam antenna komersial kebanyakan nilai VSWR ditentukan < 1,5. Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) dapat ditentukan dengan:

(2.4) Dalam aplikasinya suatu antena sering dianggap memiliki kinerja pantulan yang bagus jika faktor pantulannya rdB ≤ -10 dB atau

|r| ≤ 0,316 (10% energinya dipantulkan kembali ke pemancar) dan VSWR < 1,92 [4].

Gambar 4. Faktor Pantulan Antena (Kiri: Linier, Kanan: Logaritma) [2]

Tidak cocoknya impedansi saluran dengan impedansi beban atau antara impedansi keluaran pemancar tidak sama dengan impedansi saluran dapat diketahui dengan memasang VSWR meter yang menunjukan nilai lebih besar dari 1,0. Hubungan nilai SWR dengan karakteristik saluran dan impedansi beban adalah sebagai berikut:

(2.5)

(2.6)

2.6. Lebar Pita Kerja Antena (Bandwidth)

Bandwidth suatu antena didefinisikan sebagai interval frekuensi, di dalamnya antena bekerja sesuai dengan yang ditetapkan oleh spesifikasi yang diberikan. Spesifikasi tersebut meliputi: diagram radiasi, lebar dari 21

(10)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 8 No.2 Februari 2020

ISSN : 2302-4712

side lobe, gain, polarisasi, impedansi masukan/faktor pantulan [5].

2.7. Polarisasi Antena

Polarisasi antena

menginformasikan ke arah mana medan listrik memiliki orientasi dalam perambatannya. Ada dua macam polarisasi, yaitu:

1. Polarisasi Linier

Arah medan listrik tidak berubah dengan waktu, yang berubah hanya orientasinya saja (positif- negatif). Medan listrik terletak secara vertikal.

2. Polarisasi Elips

Medan listrik melakukan putaran dengan ujung panah-panahnya terletak pada suatu permukaan silinder dengan penampang elips.

III. METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian dalam merancang bangun suatu antena slot

½λ yang bekerja pada frekuensi 407 MHz sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar 3.1 adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Bagan Alir Tahapan Penelitian

3.2. Menentukan Frekuensi Kerja Antena

Frekuensi yang digunakan untuk antena slot ½λ yang dirancang dan dibuat dalam penelitian ini adalah 407 MHz.

3.3. Menentukan Dimensi Slot Antena

Dimensi slot antena dapat ditentukan dengan:

22

(11)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 8 No.2 Februari 2020

ISSN : 2302-4712

1. Menghitung panjang gelombang λ = c : f = (3 x 108) : (407 x 106)

= 73,71 cm

2. Menghitung panjang slot antena Ls = 0,5 x K x λ = 0,5 x 0,95 x 73,71 = 35 cm

3. Menghitung lebar slot antena Ws = λ : 20 = 73,71 : 20 = 3,6855 cm.

Dibulatkan menjadi 4 cm.

3.4. Menentukan Dimensi Antena Dimensi antena secara keseluruhan dapat ditentukan dengan:

1. Menghitung panjang antena

L = 1,494 x Ls = 1,494 x 35 = 52,29 cm.

Dibulatkan menjadi 52,3 cm.

2. Menghitung lebar antena

W = 4,425 x Ws = 4,425 x 4 = 17,7 cm.

3.5. Membuat Antena

Antena dibuat dengan bahan aluminum (Al) berdasarkan pada dimensi antena dan dimensi slot antena yang sudah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan jenis pengumpan BALUN (Balance- Unbalance) yang kemudian disambung dengan kabel koaksial ke perangkat televisi.

Gambar 6. Antena slot ½λ 3.6. Mengukur dan Menguji

Antena

Antena yang telah dibuat, diukur kinerjanya dengan mengamati parameter-parameter antena, seperti diagram radiasi, faktor pantulan, gain dan polarisasi. untuk memastikan keberhasilan proses rancang bangun. Pengukuran antena slot ½ λ dilakukan dengan empat proses tahapan, yaitu:

1. Mengukur VSWR antena slot ½λ 2. Mengukur daya pancar dan daya

pantul pada antena slot ½λ.

3. Mengukur nilai kuat sinyal RF pada antena slot ½λ.

Modul ukur yang digunakan dalam melakuan pengukuran antena slot ½λ sebagaimana terlihat dalam Gambar 3.3 berikut ini terdiri dari:

UHF Transmitter, SWR &

Powermeter, Power Supply ±15 VDC, Dummy Load, Unit Kontrol Antena, Stub Tuner, Pemutar Antena, Antenna Receiver RF Detector.

Sedangkan jenis-jenis kabel yang digunakan dalam pengukuran adalah:

kabel koaksial (RG58/U, 50 ohm) 23

(12)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 8 No.2 Februari 2020

ISSN : 2302-4712

dengan konektor BNC ke UHF konektor, kabel koaksial dengan konektor UHF ke konektor UHF, kabel data dengan konektor DIN-F

ke DIN-M, Adapter konektor UHF tipe L-Female, kabel data USB ke serial.

Gambar 7. Pengukuran dan Pengujian Antena Slot ½λ Tahapan-tahapan pengukuran

untuk mendapatkan nilai VSWR pada antena ½λ adalah sebagai berikut:

1. Menyusun rangkaian unit modul VSWR dan Powermeter dengan unit modul Pemutar Antena.

2. Memasang dan menguatkan antena slot ½λ ke terminal UHF.

3. Mengukur parameter VSWR, daya pancar dan daya pantul.

4. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel pengukuran.

Tahapan-tahapan pengukuran untuk mendapatkan nilai daya pancar dan daya pantul pada antena slot ½λ adalah sebagai berikut:

1. Merangkai unit pemancar UHF, VSWR dan Powermeter, Unit Kontrol Antena dan Stub Tuner.

2. Mengatur tombol penggeser Stub Tuner mulai posisi 0 cm hingga 10 cm.

3. Mengubah mode CAL ke mode SWR pada tombol FUNCTION, kemudian mencatat hasil nilai yang terukur pada VSWR meter.

4. Memindah mode CAL ke

POWER pada tombol

FUNCTION, kemudian

memindahkan mode OFF ke mode FWD dan REV, lalu mencatat hasil nilai yang terukur pada Powermeter.

Tahapan-tahapan pengukuran untuk mendapatkan nilai kuat sinyal RF pada antena slot ½λ adalah sebagai berikut:

1. Menghubungkan modul Unit Kontrol Antena dengan PC/laptop melalui port USB to Serial dengan menggunakan kabel data USB to Serial

2. Melakukan kalibrasi pada modul VSWR dan Powermeter untuk mendapatkan hasil nilai yang presisi.

24

(13)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 8 No.2 Februari 2020

ISSN : 2302-4712

3. Membuka program aplikasi, lalu memilih saluran komunikasi data yang digunakan, contoh COM3.

4. Menghubungkan aplikasi dengan sistem unit kontrol antena dengan menekan menu CONNECT pada tampilan depan aplikasi UHF antenna radiation pattern diagram.

5. Mengisi dan menuliskan data pada menu aplikasi seperti berikut:

Antenna type: Slot ½ λ

Polarization: Horizontal/Vertikal Frequency : 407 MHz

6. Mengisi nilai data Power (PFWD dan PREV) yang diambil dari hasil pengukuran pada saat unit pemancar diaktifkan.

IV. ANALISA

4.1. Hasil Pengukuran VSWR, Daya Pancar, Daya Pantul Antena Slot ½ λ

Dari hasil pengukuran yang diperoleh didapatkan parameter nilai daya pancar adalah 0,2 watt, daya pantul adalah 0,08 watt dan nilai VSWR adalah sebesar 1, seperti yang ditunjukan dalam Tabel 1.

berikut:

Tabel 1. Hasil Pengukuran Parameter Antena Slot ½ λ Frekuensi 407 MHz,

Antena Slot ½ λ

VSWR PForward (Watt) PReverse (Watt)

1,0 0,2 0,08

Dengan hasil yang diperoleh dari pengukuran ini didapatkan nilai yang cukup ideal dari suatu antena slot ½ λ, yaitu nilai VSWR yang didapatkan sebesar 1. Bila mengacu pada standar dan spesifikasi antena yang diaplikasikan untuk kebutuhan industri, dimana nilai VSWR harus lebih kecil dari 2, maka antena slot

½λ sangat baik diterapkan. Begitu juga dengan hasil pengukuran yang diperoleh untuk daya pantul (Preverse) yang hanya sebesar 0,08 watt, membuat kinerja yang baik

pada antena slot ½ λ di kedua sisi pemancar dan penerima.

4.2. Hasil Pengukuran Kuat Sinyal Antena Slot ½λ

Dari hasil pengukuran didapatkan dua bentuk pola radiasi untuk antena slot terbuka ½ λ yang bekerja pada frekuensi 407 MHz , yaitu polarisasi vertikal dan polarisasi horisontal. Hasil pengukuran kuat sinyal untuk antena slot ½λ ditunjukan dalam Tabel 2.

berikut:

Tabel 2. Hasil Pengukuran Kuat Sinyal Antena Slot ½λ

No Posisi Nilai (Vdc)

No Posisi Nilai (Vdc) No Posisi Nilai (Vdc)

1 0 0,582 15 126 0,6 29 252 0,765

2 9 0 16 135 0,627 30 261 0,702

3 18 0,538 17 144 0,62 31 270 0,56

4 27 0,6 18 153 0,675 32 279 0,575

5 36 0,587 19 162 0,735 33 288 0,567

6 45 0,59 20 171 0,62 34 297 0,567

7 54 0,582 21 180 0,61 35 306 0,637

8 63 0,615 22 189 0,59 36 315 0,558

9 72 0,625 23 198 0,608 37 324 0,6

25

(14)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 8 No.2 Februari 2020

ISSN : 2302-4712

10 81 0,63 24 207 0,59 38 333 0,69

11 90 0,587 25 216 0,6 39 342 0,585

12 99 0,603 26 225 0,585 40 351 0,592

13 108 0,6 27 234 0,688 41 360 0,582

14 117 0,65 28 243 0,822

Dari pola radiasi diperoleh beberapa parameter antena, dimana daya pancar yang ditransmisikan sebesar 3 watt, daya pantul yang diterima sebesar 0,5 watt, nilai VSWR sebesar 2,4 dengan polarisasi vertikal dan horizontal ditunjukkan dalam Gambar 4.1 berikut:

Gambar 8. Pola Radiasi Antena Dengan Polarisasi Vertikal (Atas) Dan Polarisasi Horizontal (Bawah)

Dari nilai VSWR yang diperoleh, maka didapatkan nilai koefisien

pantulan dengan menggunakan perhitungan rumus berikut:

Sedangkan untuk nilaireturn loss(RL) dari antenna slot ½ λ ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

RL = -20 log |Γ| = -20 log |0,412| = 0,38

Secara keseluruhan hasil perancangan antena slot terbuka ½ λ yang bekerja pada frekuensi 407 MHz dengan menggunakan BALUN, memiliki parameter nilai yang cukup baik dan sudah sesuai dengan standar parameter antena.

Dapat disimpulkan bahwa antena yang dirancang dan dibuat ini memiliki kinerja dan fungsi yang baik pada saat digunakan.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengukuran yang diperoleh dari rancang bangun antena slot ½λ dengan frekuensi kerja 407 MHz dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Nilai VSWR sebesar 1,0 pada antena slot ½λ ini telah sesuai dengan standar antena dan cocok dengan kebutuhan industri, yaitu nilai VSWR kurang dari 2.

2. Nilai daya pantul sebesar 0,08 watt adalah relatif kecil dibandingkan dengan daya yang 26

(15)

Jurnal Ilmiah Elektrokrisna Vol. 8 No.2 Februari 2020

ISSN : 2302-4712

dipancarkan sebesar 0,2 watt. Hal ini menandakan bahwa sinyal yang ditransmisikan oleh pemancar sebagian besar telah terserap oleh penerima.

3. Antena slot ½λ merupakan jenis antena omnidirectional, seperti terlihat pada pola radiasinya yang menunjukan nilai tegangan yang hampir sama besar dari semua arah, yaitu dari rentang 0,538 volt DC hingga 0,765 volt DC.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Balanis A. Constantine. 1997.

Antenna Theory: Analysis and Design. Second Edition. New York: John Wiley & Sons [2] Mudrik Alaydrus. 2011. Antena:

Prinsip dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

[3] Pudak Scientific. 2018. Panduan Percobaan: UHF Antenna

System Demonstrator Trainner.

Bandung: Pudak Scientific [4] John D, Kraus. 2006. Antenna:

For All Applications,Third Edition. New Delhi: TATA McGraw Hill.

[5] J. Dunlop & D. G. Smith. 2000.

Telecommunications

Engineering, Third Edition.

London: Chapman & Hal

[6]. Teten Dian Hakim. 2019.

Rancang bangun antena kaleng di frekuensi 2,4 Ghz untuk memperkuat sinyal wi-fi.

Elektrokrisna Vol.7, No.3.

http://jurnal.teknikunkris.ac.id/i ndex.php/elektro/article/view/21 9

[7]. Slamet Purwo Santoso. 2019.

Rancang bangun antena yagi 7 elemen lingkaran penguat sinyal wi-fi. Elektrokrisna Vol.7, No.3.

http://jurnal.teknikunkris.ac.id/i ndex.php/elektro/article/view/21 6

27

(16)

Vol. 8 No. 2 Februari 2020 ISSN : 2302-4712

JURNAL ILMIAH

ELEKTROKRISNA

Penerbit

Universitas Krisnadwipayana (Dikelola Oleh Fakultas Teknik

Prodi Teknik Elektro)

Gambar

Gambar 1. Antena Slot [1]
Gambar  2. Diagram Radiasi Tiga  Dimensi Antena [2]
Gambar 4. Faktor Pantulan Antena (Kiri: Linier, Kanan: Logaritma) [2]
Gambar 5. Bagan Alir Tahapan Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan serangga yang tertangkap pada perangkap yellow trap pada fase vegetatif adalah 8 ordo yang terdiri dari 27 famili dengan jumlah populasi

Berdasarkan data pada tabel 1 diketahui bahwa proses hard chrome electroplating mampu meningkatkan nilai kekerasan baja karbon rendah, sebagaimana yang dinyatakan

Membelajarkan IPA pada siswa sekolah dasar (SD) haruslah menggunakan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa ketika proses pembelajaran karena metode

Berdasarkan analisa data didapatkan bahwa dari 30 respon dan didapatkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat keluarga sebagian besar berada pada katagori

Berdasar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bukti bahwa Bauran pemasaran di Wisma Anisa dalam pemasaran batik Tanjung Bumi sangat berpengaruh terhadap

Permasalahan yang ada pada usahaternak kalkun Mitra Alam merupakan permasalahan yang berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dimana Yin (2006) menyatakan bahwa studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial secara