• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SMA NEGERI 7 MEDAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SMA NEGERI 7 MEDAN T.P. 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) BERBANTU LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

LANGSUNG PADA SMA NEGERI 7 MEDAN T.P 2012/2013

Oleh:

Shinta Sonia Gultom NIM 409121076

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED

HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SMA NEGERI 7 MEDAN

T.P 2012/2013 Shinta Sonia Gultom

409121076 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Togetherberbantu Lembar Kegiatan Siswa dengan model pembelajaran langsungpada materi pokok Optik Geometri di Kelas X Semester Genap SMANegeri 7 Medan T.P. 2012/2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas X terdiri dari 9 kelas. Sampel penelitian ini ada 2 kelas yaitu kelas X-3 sebagai kelas eksperimen dan X-9 sebagai kelas kontrol yang masing-masing terdiri dari 40 siswa. Teknik pengambilan sampel digunakan secara cluster random sampling.Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan bergandasebanyak 20 soal. Sebelum tes diberikan kepada siswa yang hendak diteliti terlebih dahulu tes divalidkan oleh dua orang dosen sebagai validator.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada

penulis sehingga penyusunan skipsi ini dapat diselesikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantu

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan Model Pembelajaran Langsung Pada SMA

Negeri 7 Medan T.P 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak

Drs. Rappel Situmorang, M.Si, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai

dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Drs. Manter Sihotang,Bapak Purwanto S.Si, M.Pd, dan

Prof.Dr.Sahyar, M.Si, selaku Dosen penguji yang telah memberikan saran-saran

mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan

terimakasih juga kepada Drs. Khairul Amdani, M.Si, selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran- saran dalam

perkuliahan dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai

jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Drs.

H.Muhammad Daud, MM., selaku kepala SMA Negeri 7 Medan, serta bapak dan

ibu guru yang telah membantu penulis di sekolah tersebut yang telah membantu

penulis selama proses penelitian. Teristimewa saya sampaikan terima kasih

kepada ayahanda B.Gultom dan ibunda R. Saragih atas dukungan doa dan

semangat yang luar biasa kepada penulis,Terima kasih juga untukadikku, Lusia

Maria Gultom, Grasella Gultom, Hotnita Gultom dan Sarah Gultom yang selalu

menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini.Ucapan terima kasih terkhusus

(5)

penulis.Terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan Fisika Dik B 2009

khususnya Bodat (Merta Simbolon), Borjong (Elisabeth Hutasoit) atas

kebersamaannya dalam suka dan duka dalam menyelesaikan program studi

pendidikan fisika selama 4 tahun serta teman-teman semua yang tidak disebutkan

namanya satu persatu disini yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.Kiranya skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah pendidikan.

Medan, 15 Juni 2013

Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Indentifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1.Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 9

2.2. Pembelajaran Kooperatif 9

2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif 9 2.2.2 Keuntungan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif 10

2.2.3 Prinsip Pembelajaran Kooperatif 11

2.2.4 Unsur Pembelajaran Kooperatif 12

2.2.5 Persiapan Pembelajaran Kooperatif 13 2.2.6 Penggunaan Tipe NHT dalam Pembelajaran 13 2.2.7 Langkah- langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 14

2.3 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 17

2.3.1 Komponen Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 18

2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan LKS 19

2.4 Model Pembelajaran Konvensional 19

2.4.1 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Khusus 20

2.4.2 Manfaat Pembelajaran Langsung 21

2.4.3 Sintaks Pembelajaran Langsung 21

2.4.4 Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Pembelajaran 22

2.5 Uraian Materi Optik Geometris 23

2.6 Kerangka Konseptual 28

2.7 Hipotesis 30

BAB III METODE PENELITIAN 31

(7)

3.2.Populasi dan Sampel 31

3.3.Variabel Penelitian 31

3.4.Metode dan Desain Penelitian 31

3.5.Instrumen Penelitian dan Teknik Penskoran 32

3.6.Prosedur Penelitian 34

3.7.Teknik Analisis Data 34

3.8.Analisis Data Observasi 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39

4.1 Hasil Penelitian 39

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 39

4.1.2 Pelaksanaan Pretest 39

4.1.2.1 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39

4.1.3 Analisa Data 43

4.1.3.1 Uji Normalitas Data 44

4.1.3.2 Uji Homogenitas Data 44

4.1.3.3 Uji Hipotesis Penelitian 45

4.1.3.4 Aktivitas Belajar Siswa 46

4.1.3.5 Analisi Data Indeks Gain 49

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52

5.1 Kesimpulan 52

5.2 Saran 52

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1.Langkah- Langkah Pembelajaran Kooperatif

Numbered Heads Together (NHT) 14

Tabel 2.2.Sintaks Pembelajaran Langsung 21

Tabel 2.3 Indeks Bias Medium 28

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 32

Tabel 3.2.Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok

Optik Geometris 33

Tabel 4.1 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen 40

Tabel 4.2 Data Nilai Pretest Kelas Kontrol 41

Tabel 4.3 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen 42

Tabel 4.4 Data Nilai Postest Kelas Kontrol 43

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors 44

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Varians 44

Tabel 4.7 Perhitungan Uji Hipotesis 45

Tabel 4.8 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 46

Tabel 4.9 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol 47

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Berkas Cahaya Sejajar 23

Gambar 2.2.Berkas Cahaya Menyambar 23

Gambar 2.3. Berkas Cahaya Mengumpul 23

Gambar 2.4.Pemantulan Cahaya 24

Gambar 2.5.Pembiasan Cahaya 27

Gambar 4.1 Diagram Nilai Pretest Kelas Eksperimen 40

Gambar 4.2 Diagram Nilai Pretest Kelas Kontrol 41

Gambar 4.3 Diagram Nilai Postest Kelas Eksperimen 42

Gambar 4.4 Diagram Nilai Postest kelas Kontrol 43

Gambar 4.5 Diagram Data Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 47

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 56

Lampiran 2 Lembar Kegiatan Siswa 94

Lampiran 3Tabel Kisi-Kisi Soal 112

Lampiran 4 Instrumen Penelitian (Tes Hasil Belajar) 130

Lampiran 5 Kunci Jawaban 135

Lampiran 6 Daftar Nama Siswa 136

Lampiran 7 Data Mentah Pretest Eksperimen 137

Lampiran 8 Data Mentah Pretest Kontrol 138

Lampiran 9 Data Mentah Postest Eksperimen 139

Lampiran 10 Data Mentah Postest Kontrol 140

Lampiran 11 Nilai Pretest dn Postest KelasEksperimen 141

Lampiran 12 Nilai Pretest dn Postest Kelas Kontrol 143

Lampiran 13 Perhitungan rata- rata dan Simpangan Baku 145

Lampiran 14 Uji Normalitas Data 151

Lampiran 15 Uji Homogenitas Data 155

Lampiran 16 Uji Hipotesis Data 157

Lampiran 17 Deskriptor Aktivitas 161

Lampiran 18 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 162

Lampiran 19 Dokumentasi penelitian 174

Lampiran 20 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 180

Lampiran 21Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke z 181

Lampiran 22 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 182

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka

mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin

dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya.

Dalam pendidikan terjadi proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar,

dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa. Proses

belajar mengajar mencakup komponen pendekatan dan berbagai metode

pengajaran yang kemudian dikembangkan dalam proses pembelajaran tersebut.

Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan usaha dalam

meningkatkan kualitas pendidikan, karena sekolah merupakan salah satu

perangkat pendidikan.Fisika merupakan ilmu yang menjadi dasar perkembangan

ilmu pengetahuan lain dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang teramat pesat saat ini, telah mempermudah kehidupan manusia.

Mengingat fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting karena ilmu

fisika digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan kemajuan teknologi maka

sudah sewajarnya mata pelajaran fisika dikembangkan dan diperhatikan oleh

semua pelaku pendidikan.

Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini adalah

masalah lemahnya proses pendidikan. Pendidikan di sekolah masih menjejali otak

anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal, pendidikan tidak diarahkan

untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki.

Pelajaran fisika hingga saat ini masih dianggap sebagai pelajaran yang

paling sulit untuk dipahami diantara pelajaran IPA lainnya, pernyataan ini sering

dilontarkan oleh siswa SMA. Hal ini dikarenakan mereka merasa selain dituntut

untuk memahami konsep-konsep yang ada, juga dituntut untuk mampu

menggunakan rumus-rumus fisika. Selain alasan tersebut, siswa juga sering

merasa jenuh dan bosan dengan cara-cara mengajar guru yang cenderung lebih

(12)

2

menulis dan mencatat apa yang didengar dan dijelaskan oleh gurunya, tanpa

pernah dilibatkan langsung dalam proses menemukan pengetahuan ataupun

mengembangkan pengetahuan sesuai dengan kemampuannya sendiri. Padahal

setiap siswa adalah subjek (pelaku) dalam proses belajar mengajar yang memiliki

keunikan satu sama lain.

Berdasarkan observasi yang dilakukandi SMA Negeri 7 Medan

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dicapai pada umumnya kurang

mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan Daftar

Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X tahun ajaran 2012 – 2013 pada aspek

penguasaan dan penerapan konsep serta kerja ilmiah diketahui nilai rata-rata yang

diperoleh adalah 65. Nilai yang dicapai siswa dikategorikan cukup, nilai tersebut

tidak murni diperoleh siswa dari hasil kemampuan belajarnya sendiri melainkan

sudah ada tambahan dari guru, diantaranya adalah penilaian guru terhadap tugas

pribadi, kehadiran siswa, disiplin siswa, dan juga keaktifan siswa pada saat proses

balajar mengajar berlangsung.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salahseorang guru fisika di SMA

Negeri 7 Medan, rendahnya hasil belajar siswa tersebut dikarenakan rendahnya

hasil belajar siswa mengenai konsep-konsep fisika, serta kurangnya kerja sama di

antara siswa untuk mempelajari fisika mengakibatkan menurunnya minat belajar

terhadap fisika.

Berdasarkan pemaparan masalah-masalah tersebut di atas, salah satu usaha

yang dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan pemilihan

model pembelajaran yang tepat yaitu pembelajaran yang dapat melibatkan siswa

secara aktif sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan, dalam

hal ini model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas siswa selama proses

belajar mengajar berlangsung.

Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tipe Numbered Heads Together (NHT) yang dikembangkan oleh Kagan

(13)

3

memberikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain

itu, model ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama

mereka. Model pembelajaran ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan

untuk semua tingkatan usia anak didik. Dengan menerapkan model ini,Siswa

belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dan adanya saling keterkaitan

dengan rekan-rekan kelompoknya sehingga memudahkan mereka dalam hal

pembagian tugas. Dalam model NHT ini ada fase penomoran, sehingga siswa

bertanggung jawab atas nomor anggotanya masing.

Menurut hasil penelitian Hakim (2012) diperoleh hasil pembelajaran

kooperatif tipe NHT cukup baik, dimana skor nilai rata-rata postes siswa sebesar

76,0 serta nilai aktivitas siswa selama proses belajar siswa berlangsung adalah

sebesar 71,6 dalam hal ini hasil belajar siswa mengalami kenaikan.Penelitian yang

dilakukan oleh Sinaga (2012) menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa dikelas

eksperimen meningkat dari 34,125 menjadi 73,63 serta nilai aktivita siwa selama

mengalami kenaikan sebesar 73,63. Hasil belajar meningkat menjadi baik

sehingga model kooperatif tipe NHT ini sangat menarik untuk diterapkan di

dalam kelas dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan saran dari peneliti

Hakim dan Sinaga, kendala yang dihadapi dalam penelitian ini adalah kurang

kreatif dalam membuat Lembaran Kegiatan Siswa (LKS) yang akan digunakan

dan pengalokasian waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah model

pembelajaran kooperatif tipe NHT. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi

kendala dalam penelitian ini adalah menciptakan LKS yang kreatif dan

mengalokasikan waktu dengan baik agar tujuan pembelajaran tercapai. Banyak

faktor yang menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Diantara faktor

tersebut yang paling berpengaruh adalah guru, siswa dan media

pengajaran.Penerapan suatu media pengajaran harus ditinjau dari segi keefektifan,

keefisienan, karakteristik materi pelajaran dan keadaan siswa. LKS merupakan

alat yang bermanfaat bagi guru terutama untuk memudahkan pemberian tugas,

baik yang berupa kegiatan maupun evaluasi, sedangkan bagi siswa bermanfaat

(14)

4

aktivitas dan kreatifitas siswa dalam belajar mengajar dapat ditingkatkan,

penyampaian materi pelajaran dapat dipermudah dengan menggunakan LKS.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul:“Perbedaan Hasil Belajar Fisika dengan Menggunakan Model Pembelajaran KooperatifTipeNumbered Heads Together (NHT) Berbantu Lembar Kegiatan Siswa (LKS)dengan Model Pembelajaran Langsung Pada SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013”

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian

ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi

2. Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru.

3. Rendahnya minat siswa untuk mempelajari fisika.

4. Hasil belajar siswa sangat rendah

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe NHT berbantu lembar kegiatan siswa (LKS) dan model

pembelajaran langsung.

2. Objek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun

Ajaran 20012/2013

3. Materi pokok yang diajarkan adalah sub materi pokok Optik Geometris

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran

(15)

5

pokok Optik Geometris di kelas X Semester Genap SMA Negeri 7 Medan

Tahun Ajaran 2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran

langsung pada materi pokok Optik Geometrisdi kelas X Semester Genap

SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013?

3. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) berbantu Lembar Kegiatan Siswa (LKS)?

4. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu lembar

kegiatan siswa (LKS) dengan model pembelajaran langsung pada materi

pokok Optik Geometris di kelas X Semester Genap SMA Negeri 7 Medan

Tahun Ajaran 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarakan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantulembar kegiatan siswa

(LKS)pada materi pokok Optik Geometris di kelas X Semester Genap

SMANegeri 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika dengan menggunakan model

pembelajaran langsung pada materi pokok Optik Geometrisdi kelas X

Semester Genap SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) berbantu Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar fisikayang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu

lembar kegiatan siswa (LKS) dengan model pembelajaran langsung pada

materi pokok Optik Geometris di kelas X Semester Genap SMA Negeri 7

(16)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang akan di dapatkan dari penelitian ini,

diantaranya :

1. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik

yang sama.

2. Sebagai bahan informasi hasil belajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT di SMA Negeri 7 Medan

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru fisika untuk mempertimbangkan

model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

berbantu lembar kegiatan siswa (LKS) sebagai salah satu alternatif

(17)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok Optik Geometrisyang diberi

perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki

rata-rata 73,2 (baik) karena telah mencapai nilai KKM sebanyak 72,5%

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok Optik Geometrisyang diberi

perlakuan dengan model pembelajaran langsung memiliki rata-rata 66,8

(cukup baik) karena telah mencapai KKM sebanyak 50%.

3. Rata-rata aktivitas belajar siswa kelas eksperimenpada pertemuan I sebesar

67,86% (cukup baik), dan pada pertemuan II sebesar 72,62% (cukup baik)

sedangkan pada pertemuan III sebesar 79,64% (baik).Rata-rata aktivitas

belajar siswa kelas kontrol pada pertemuan I sebesar 62,38% (kurang

baik), dan pada pertemuan II sebesar 69,05% (cukup baik) sedangkan pada

pertemuan III sebesar 69,5% (cukup baik).

4. Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diberi model

pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan model pembelajaran

langsungpada materi pokokOptik Geometris di Kelas XSMA Negeri 7

MedanT.P. 2012/2013.

5.2. Saran

Saran dari penelitian ini adalah :

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT :

1. Ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang

akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya

diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe NHT tidak

semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil diskusi ketika nomor

anggotanya dipanggil oleh guru.

2. Diharapkan lebih memperhatikan penggunaan waktu di dalam

(18)

53

NHT memerlukan waktu yang banyak khususnya ketika siswa

mempresentase hasil diskusi.

3. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya observer yang mengamati lebih

(19)

54

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M., (2003), Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, PenerbitRineka Cipta, Jakarta.

Hakim,A.,dan Rambe,D. (2012). Perbedaan Hasil Belajar Fisika Denegn Menggunakan Model Pembelajaran Koopratif Tipe NHT dan Model Konvensional Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan. Jurnal Pendidikan Fisika ISSN 2252-732x : Dikfis Pascasarjana Unimed. Available at: http://dikfispasca.org/wp-content/uploads/2013/04/Artikel-Abdul-Hakim-7-1.pdf (Accessed on 5 April 2013 19:39)

Arends, Richard. (2008). Learning To Teach,Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh Soetjipto,Prajitno. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Arikunto, S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta

Arsyad, Azhar. (2011).Media Pembelajaran. PT.Rajagrafindo Persada: Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011),Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan,FMIPA Unimed.

Giancoli, D.C., (2001), Fisika Jilid 2 Edisi Kelima, Penerbit Erlangga,Jakarta.

Hudoyo, H. (1988). Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di depan Kelas. Surabaya : Usaha Nasional.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Kanginan, M., (2007), Fisika Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Sanjaya, Wina, ( 2006 ), Strategi Pembelajaran, Penerbit Kencana, Bandung.

Sinaga,Mitra Yantia (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Pengajaran Langsung Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di SMA Negeri I adang Tualang T.P 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

(20)

55

Slavin, Robert E, (2005), Cooperative Learning, Theory, Research and practice, London,Allyn dan Bacon.

Sudjana,N, (2005),Metode dan teknik pembelajaran partisipatif, Bandung, Falah Production

Sudjana, ( 2005 ), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Suprijono, A., ( 2009 ), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Belajar,Surabaya.

Gambar

Gambar 2.1. Berkas Cahaya Sejajar

Referensi

Dokumen terkait

m evcudiyetinden ta th ir e ttiğ i günlerin perdasında M uvahhit Bey düşm anın esareti altında İzm irlilerin senelerce çektikleri azabı u n u ttu rm a k gayesile hem en

Dari penelitian yang telah dilakukan dengan hasil yang cukup memuaskan, maka kesimpulan yang dapat diberikan adalah, model JST yang dikembangkan untuk mendapatkan

Faktor efisiensi kinerja operasional perbankan juga tidak kalah penting, dimana tercermin dari rasio BOPO yang membandingkan antara beban operasional dengan pendapatan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui potensi pemanfaatan limbah buah tomat sebagai substrat bioetanol, membandingkan kondisi fermentasi terbaik

Untuk tipe mahasiswa ini, upaya tersebut mereka lakukan dengan selalu berupaya untuk menjadi “master” dalam setiap mata kuliah, mempunyai IP yang tinggi, serta

Keempat, dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Dengan zakat yang dikelola dengan baik, dimungkinkan membangun

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara persepsi dan berpikir kritis siswa dengan keterampilan menulis karangan argumentasi hal ini dibuktikan dari

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC bermuatan nilai karakter