PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS
TOGETHER (NHT) BERBANTU LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
LANGSUNG PADA SMA NEGERI 7 MEDAN T.P 2012/2013
Oleh:
Shinta Sonia Gultom NIM 409121076
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SMA NEGERI 7 MEDAN
T.P 2012/2013 Shinta Sonia Gultom
409121076 ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Togetherberbantu Lembar Kegiatan Siswa dengan model pembelajaran langsungpada materi pokok Optik Geometri di Kelas X Semester Genap SMANegeri 7 Medan T.P. 2012/2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas X terdiri dari 9 kelas. Sampel penelitian ini ada 2 kelas yaitu kelas X-3 sebagai kelas eksperimen dan X-9 sebagai kelas kontrol yang masing-masing terdiri dari 40 siswa. Teknik pengambilan sampel digunakan secara cluster random sampling.Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan bergandasebanyak 20 soal. Sebelum tes diberikan kepada siswa yang hendak diteliti terlebih dahulu tes divalidkan oleh dua orang dosen sebagai validator.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada
penulis sehingga penyusunan skipsi ini dapat diselesikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantu
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan Model Pembelajaran Langsung Pada SMA
Negeri 7 Medan T.P 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Rappel Situmorang, M.Si, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs. Manter Sihotang,Bapak Purwanto S.Si, M.Pd, dan
Prof.Dr.Sahyar, M.Si, selaku Dosen penguji yang telah memberikan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga kepada Drs. Khairul Amdani, M.Si, selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran- saran dalam
perkuliahan dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai
jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Drs.
H.Muhammad Daud, MM., selaku kepala SMA Negeri 7 Medan, serta bapak dan
ibu guru yang telah membantu penulis di sekolah tersebut yang telah membantu
penulis selama proses penelitian. Teristimewa saya sampaikan terima kasih
kepada ayahanda B.Gultom dan ibunda R. Saragih atas dukungan doa dan
semangat yang luar biasa kepada penulis,Terima kasih juga untukadikku, Lusia
Maria Gultom, Grasella Gultom, Hotnita Gultom dan Sarah Gultom yang selalu
menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini.Ucapan terima kasih terkhusus
penulis.Terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan Fisika Dik B 2009
khususnya Bodat (Merta Simbolon), Borjong (Elisabeth Hutasoit) atas
kebersamaannya dalam suka dan duka dalam menyelesaikan program studi
pendidikan fisika selama 4 tahun serta teman-teman semua yang tidak disebutkan
namanya satu persatu disini yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah pendidikan.
Medan, 15 Juni 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Indentifikasi Masalah 4
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 5
1.5.Tujuan Penelitian 5
1.6.Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1.Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Hasil Belajar 9
2.2. Pembelajaran Kooperatif 9
2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif 9 2.2.2 Keuntungan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif 10
2.2.3 Prinsip Pembelajaran Kooperatif 11
2.2.4 Unsur Pembelajaran Kooperatif 12
2.2.5 Persiapan Pembelajaran Kooperatif 13 2.2.6 Penggunaan Tipe NHT dalam Pembelajaran 13 2.2.7 Langkah- langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 14
2.3 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 17
2.3.1 Komponen Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 18
2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan LKS 19
2.4 Model Pembelajaran Konvensional 19
2.4.1 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Khusus 20
2.4.2 Manfaat Pembelajaran Langsung 21
2.4.3 Sintaks Pembelajaran Langsung 21
2.4.4 Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Pembelajaran 22
2.5 Uraian Materi Optik Geometris 23
2.6 Kerangka Konseptual 28
2.7 Hipotesis 30
BAB III METODE PENELITIAN 31
3.2.Populasi dan Sampel 31
3.3.Variabel Penelitian 31
3.4.Metode dan Desain Penelitian 31
3.5.Instrumen Penelitian dan Teknik Penskoran 32
3.6.Prosedur Penelitian 34
3.7.Teknik Analisis Data 34
3.8.Analisis Data Observasi 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39
4.1 Hasil Penelitian 39
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 39
4.1.2 Pelaksanaan Pretest 39
4.1.2.1 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39
4.1.3 Analisa Data 43
4.1.3.1 Uji Normalitas Data 44
4.1.3.2 Uji Homogenitas Data 44
4.1.3.3 Uji Hipotesis Penelitian 45
4.1.3.4 Aktivitas Belajar Siswa 46
4.1.3.5 Analisi Data Indeks Gain 49
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52
5.1 Kesimpulan 52
5.2 Saran 52
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.Langkah- Langkah Pembelajaran Kooperatif
Numbered Heads Together (NHT) 14
Tabel 2.2.Sintaks Pembelajaran Langsung 21
Tabel 2.3 Indeks Bias Medium 28
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 32
Tabel 3.2.Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok
Optik Geometris 33
Tabel 4.1 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen 40
Tabel 4.2 Data Nilai Pretest Kelas Kontrol 41
Tabel 4.3 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen 42
Tabel 4.4 Data Nilai Postest Kelas Kontrol 43
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors 44
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Varians 44
Tabel 4.7 Perhitungan Uji Hipotesis 45
Tabel 4.8 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 46
Tabel 4.9 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol 47
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Berkas Cahaya Sejajar 23
Gambar 2.2.Berkas Cahaya Menyambar 23
Gambar 2.3. Berkas Cahaya Mengumpul 23
Gambar 2.4.Pemantulan Cahaya 24
Gambar 2.5.Pembiasan Cahaya 27
Gambar 4.1 Diagram Nilai Pretest Kelas Eksperimen 40
Gambar 4.2 Diagram Nilai Pretest Kelas Kontrol 41
Gambar 4.3 Diagram Nilai Postest Kelas Eksperimen 42
Gambar 4.4 Diagram Nilai Postest kelas Kontrol 43
Gambar 4.5 Diagram Data Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 47
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 56
Lampiran 2 Lembar Kegiatan Siswa 94
Lampiran 3Tabel Kisi-Kisi Soal 112
Lampiran 4 Instrumen Penelitian (Tes Hasil Belajar) 130
Lampiran 5 Kunci Jawaban 135
Lampiran 6 Daftar Nama Siswa 136
Lampiran 7 Data Mentah Pretest Eksperimen 137
Lampiran 8 Data Mentah Pretest Kontrol 138
Lampiran 9 Data Mentah Postest Eksperimen 139
Lampiran 10 Data Mentah Postest Kontrol 140
Lampiran 11 Nilai Pretest dn Postest KelasEksperimen 141
Lampiran 12 Nilai Pretest dn Postest Kelas Kontrol 143
Lampiran 13 Perhitungan rata- rata dan Simpangan Baku 145
Lampiran 14 Uji Normalitas Data 151
Lampiran 15 Uji Homogenitas Data 155
Lampiran 16 Uji Hipotesis Data 157
Lampiran 17 Deskriptor Aktivitas 161
Lampiran 18 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 162
Lampiran 19 Dokumentasi penelitian 174
Lampiran 20 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 180
Lampiran 21Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke z 181
Lampiran 22 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 182
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya.
Dalam pendidikan terjadi proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar,
dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa. Proses
belajar mengajar mencakup komponen pendekatan dan berbagai metode
pengajaran yang kemudian dikembangkan dalam proses pembelajaran tersebut.
Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan usaha dalam
meningkatkan kualitas pendidikan, karena sekolah merupakan salah satu
perangkat pendidikan.Fisika merupakan ilmu yang menjadi dasar perkembangan
ilmu pengetahuan lain dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang teramat pesat saat ini, telah mempermudah kehidupan manusia.
Mengingat fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting karena ilmu
fisika digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan kemajuan teknologi maka
sudah sewajarnya mata pelajaran fisika dikembangkan dan diperhatikan oleh
semua pelaku pendidikan.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini adalah
masalah lemahnya proses pendidikan. Pendidikan di sekolah masih menjejali otak
anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal, pendidikan tidak diarahkan
untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki.
Pelajaran fisika hingga saat ini masih dianggap sebagai pelajaran yang
paling sulit untuk dipahami diantara pelajaran IPA lainnya, pernyataan ini sering
dilontarkan oleh siswa SMA. Hal ini dikarenakan mereka merasa selain dituntut
untuk memahami konsep-konsep yang ada, juga dituntut untuk mampu
menggunakan rumus-rumus fisika. Selain alasan tersebut, siswa juga sering
merasa jenuh dan bosan dengan cara-cara mengajar guru yang cenderung lebih
2
menulis dan mencatat apa yang didengar dan dijelaskan oleh gurunya, tanpa
pernah dilibatkan langsung dalam proses menemukan pengetahuan ataupun
mengembangkan pengetahuan sesuai dengan kemampuannya sendiri. Padahal
setiap siswa adalah subjek (pelaku) dalam proses belajar mengajar yang memiliki
keunikan satu sama lain.
Berdasarkan observasi yang dilakukandi SMA Negeri 7 Medan
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dicapai pada umumnya kurang
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan Daftar
Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X tahun ajaran 2012 – 2013 pada aspek
penguasaan dan penerapan konsep serta kerja ilmiah diketahui nilai rata-rata yang
diperoleh adalah 65. Nilai yang dicapai siswa dikategorikan cukup, nilai tersebut
tidak murni diperoleh siswa dari hasil kemampuan belajarnya sendiri melainkan
sudah ada tambahan dari guru, diantaranya adalah penilaian guru terhadap tugas
pribadi, kehadiran siswa, disiplin siswa, dan juga keaktifan siswa pada saat proses
balajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salahseorang guru fisika di SMA
Negeri 7 Medan, rendahnya hasil belajar siswa tersebut dikarenakan rendahnya
hasil belajar siswa mengenai konsep-konsep fisika, serta kurangnya kerja sama di
antara siswa untuk mempelajari fisika mengakibatkan menurunnya minat belajar
terhadap fisika.
Berdasarkan pemaparan masalah-masalah tersebut di atas, salah satu usaha
yang dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan pemilihan
model pembelajaran yang tepat yaitu pembelajaran yang dapat melibatkan siswa
secara aktif sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan, dalam
hal ini model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas siswa selama proses
belajar mengajar berlangsung.
Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tipe Numbered Heads Together (NHT) yang dikembangkan oleh Kagan
3
memberikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain
itu, model ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama
mereka. Model pembelajaran ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan
untuk semua tingkatan usia anak didik. Dengan menerapkan model ini,Siswa
belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dan adanya saling keterkaitan
dengan rekan-rekan kelompoknya sehingga memudahkan mereka dalam hal
pembagian tugas. Dalam model NHT ini ada fase penomoran, sehingga siswa
bertanggung jawab atas nomor anggotanya masing.
Menurut hasil penelitian Hakim (2012) diperoleh hasil pembelajaran
kooperatif tipe NHT cukup baik, dimana skor nilai rata-rata postes siswa sebesar
76,0 serta nilai aktivitas siswa selama proses belajar siswa berlangsung adalah
sebesar 71,6 dalam hal ini hasil belajar siswa mengalami kenaikan.Penelitian yang
dilakukan oleh Sinaga (2012) menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa dikelas
eksperimen meningkat dari 34,125 menjadi 73,63 serta nilai aktivita siwa selama
mengalami kenaikan sebesar 73,63. Hasil belajar meningkat menjadi baik
sehingga model kooperatif tipe NHT ini sangat menarik untuk diterapkan di
dalam kelas dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan saran dari peneliti
Hakim dan Sinaga, kendala yang dihadapi dalam penelitian ini adalah kurang
kreatif dalam membuat Lembaran Kegiatan Siswa (LKS) yang akan digunakan
dan pengalokasian waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah model
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi
kendala dalam penelitian ini adalah menciptakan LKS yang kreatif dan
mengalokasikan waktu dengan baik agar tujuan pembelajaran tercapai. Banyak
faktor yang menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Diantara faktor
tersebut yang paling berpengaruh adalah guru, siswa dan media
pengajaran.Penerapan suatu media pengajaran harus ditinjau dari segi keefektifan,
keefisienan, karakteristik materi pelajaran dan keadaan siswa. LKS merupakan
alat yang bermanfaat bagi guru terutama untuk memudahkan pemberian tugas,
baik yang berupa kegiatan maupun evaluasi, sedangkan bagi siswa bermanfaat
4
aktivitas dan kreatifitas siswa dalam belajar mengajar dapat ditingkatkan,
penyampaian materi pelajaran dapat dipermudah dengan menggunakan LKS.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian
dengan judul:“Perbedaan Hasil Belajar Fisika dengan Menggunakan Model Pembelajaran KooperatifTipeNumbered Heads Together (NHT) Berbantu Lembar Kegiatan Siswa (LKS)dengan Model Pembelajaran Langsung Pada SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013”
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian
ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi
2. Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru.
3. Rendahnya minat siswa untuk mempelajari fisika.
4. Hasil belajar siswa sangat rendah
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe NHT berbantu lembar kegiatan siswa (LKS) dan model
pembelajaran langsung.
2. Objek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun
Ajaran 20012/2013
3. Materi pokok yang diajarkan adalah sub materi pokok Optik Geometris
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran
5
pokok Optik Geometris di kelas X Semester Genap SMA Negeri 7 Medan
Tahun Ajaran 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran
langsung pada materi pokok Optik Geometrisdi kelas X Semester Genap
SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013?
3. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) berbantu Lembar Kegiatan Siswa (LKS)?
4. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu lembar
kegiatan siswa (LKS) dengan model pembelajaran langsung pada materi
pokok Optik Geometris di kelas X Semester Genap SMA Negeri 7 Medan
Tahun Ajaran 2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarakan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantulembar kegiatan siswa
(LKS)pada materi pokok Optik Geometris di kelas X Semester Genap
SMANegeri 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika dengan menggunakan model
pembelajaran langsung pada materi pokok Optik Geometrisdi kelas X
Semester Genap SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2012/2013
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) berbantu Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar fisikayang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu
lembar kegiatan siswa (LKS) dengan model pembelajaran langsung pada
materi pokok Optik Geometris di kelas X Semester Genap SMA Negeri 7
6
1.6. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang akan di dapatkan dari penelitian ini,
diantaranya :
1. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik
yang sama.
2. Sebagai bahan informasi hasil belajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT di SMA Negeri 7 Medan
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru fisika untuk mempertimbangkan
model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
berbantu lembar kegiatan siswa (LKS) sebagai salah satu alternatif
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
1. Hasil belajar siswa pada materi pokok Optik Geometrisyang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki
rata-rata 73,2 (baik) karena telah mencapai nilai KKM sebanyak 72,5%
2. Hasil belajar siswa pada materi pokok Optik Geometrisyang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran langsung memiliki rata-rata 66,8
(cukup baik) karena telah mencapai KKM sebanyak 50%.
3. Rata-rata aktivitas belajar siswa kelas eksperimenpada pertemuan I sebesar
67,86% (cukup baik), dan pada pertemuan II sebesar 72,62% (cukup baik)
sedangkan pada pertemuan III sebesar 79,64% (baik).Rata-rata aktivitas
belajar siswa kelas kontrol pada pertemuan I sebesar 62,38% (kurang
baik), dan pada pertemuan II sebesar 69,05% (cukup baik) sedangkan pada
pertemuan III sebesar 69,5% (cukup baik).
4. Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diberi model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan model pembelajaran
langsungpada materi pokokOptik Geometris di Kelas XSMA Negeri 7
MedanT.P. 2012/2013.
5.2. Saran
Saran dari penelitian ini adalah :
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT :
1. Ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang
akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya
diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe NHT tidak
semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil diskusi ketika nomor
anggotanya dipanggil oleh guru.
2. Diharapkan lebih memperhatikan penggunaan waktu di dalam
53
NHT memerlukan waktu yang banyak khususnya ketika siswa
mempresentase hasil diskusi.
3. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya observer yang mengamati lebih
54
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, M., (2003), Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, PenerbitRineka Cipta, Jakarta.
Hakim,A.,dan Rambe,D. (2012). Perbedaan Hasil Belajar Fisika Denegn Menggunakan Model Pembelajaran Koopratif Tipe NHT dan Model Konvensional Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan. Jurnal Pendidikan Fisika ISSN 2252-732x : Dikfis Pascasarjana Unimed. Available at: http://dikfispasca.org/wp-content/uploads/2013/04/Artikel-Abdul-Hakim-7-1.pdf (Accessed on 5 April 2013 19:39)
Arends, Richard. (2008). Learning To Teach,Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh Soetjipto,Prajitno. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
Arikunto, S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta
Arsyad, Azhar. (2011).Media Pembelajaran. PT.Rajagrafindo Persada: Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011),Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan,FMIPA Unimed.
Giancoli, D.C., (2001), Fisika Jilid 2 Edisi Kelima, Penerbit Erlangga,Jakarta.
Hudoyo, H. (1988). Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di depan Kelas. Surabaya : Usaha Nasional.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Kanginan, M., (2007), Fisika Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.
Sanjaya, Wina, ( 2006 ), Strategi Pembelajaran, Penerbit Kencana, Bandung.
Sinaga,Mitra Yantia (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Pengajaran Langsung Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di SMA Negeri I adang Tualang T.P 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
55
Slavin, Robert E, (2005), Cooperative Learning, Theory, Research and practice, London,Allyn dan Bacon.
Sudjana,N, (2005),Metode dan teknik pembelajaran partisipatif, Bandung, Falah Production
Sudjana, ( 2005 ), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Suprijono, A., ( 2009 ), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Belajar,Surabaya.