PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SEMESTER II SMP SWASTA
TAMAN HARAPAN MEDAN T.P.2012/2013
Oleh:
Fatimah Batubara NIM 409121027
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Fatimah Batubara dilahirkan di Hutaraja, Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal pada tanggal 11 Oktober 1991. Ayahanda bernama Imsan Batubara dan Ibunda bernama Khodni Piliang, dan merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk di SDN 142546 Hutaraja dan lulus tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta Nurul ‘Ilmi Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Nurul ‘Ilmi Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SEMESTER II SMP SWASTA
TAMAN HARAPAN MEDAN T.P.2012/2013
Fatimah Batubara (NIM: 409121027)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dan konvensional pada materi pokok Getaran dan Gelombang di kelas VIII semester II SMP Swasta Taman Harapan Medan T.P. 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas VIII terdiri dari 75 siswa. Sampel penelitian ini ada 2 kelas yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen dan VIII-1 sebagai kelas kontrol yang masing-masing terdiri dari 21 dan 30 siswa. Teknik pengambilan sampel digunakan secara cluster random sampling. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan berganda sebanyak 20 soal. Sebelum tes diberikan kepada siswa yang hendak diteliti terlebih dahulu tes divalidkan oleh dua orang dosen dan satu orang guru fisika sebagai validator.Dari data penelitian diperoleh nilai rata–rata pretes kelas eksperimen adalah 24,05 dan nilai rata – rata pretes kelas kontrol adalah 22,67. Setelah diberi perlakuan diperoleh rata-rata aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen pada pertemuan I sebesar 77,86% , pada pertemuan II sebesar 82,86%, dan pada pertemuan III sebesar 87,14%. Dari hasil postes diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 64,76 dan kelas kontrol 48,67 maka hipotesis altenatif (Ha) diterima, artinya ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dan konvensional pada materi pokok Getaran dan Gelombang di kelas VIII semester II SMP Swasta Taman Harapan Medan T.P. 2012/2013.
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Indentifikasi Masalah 5
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Peneltian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Kerangka teoritis 8
2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Hasil Belajar 9
2.1.3 Model Pembelajaran 10
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 11
2.1.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4.2 Langkah- langkah Pembelajaran Kooperatif 13 2.1.5 Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) 14 2.1.5.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif NHT 14 2.1.5.2 Pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap kemampuan akademik 18
2.1.6 Media Pembelajaran 19
2.1.6.1 Pengertian Media 19
2.1.6.2 Penggunaan Media dalam Proses Pembelajaran 19 2.1.6.3 Power Point Sebagai Media dalam Pembelajaran 20
2.1.7 Model Pembelajaran Konvensional 21
2.1.8 Materi Pelajaran 23
2.1.8.1 Getaran dan Gelombang 23
2.1.8.2 Getaran 23
2.1.8.2.1 Simpangan dan Amplitudo 23
2.1.8.2.2 Periode Getaran 24
2.1.8.2.3 Frekuensi Getaran 24
2.1.8.3 Gelombang 24
2.1.8.3.1 Gelombang Transversal dan Longitudinal 25 2.1.8.3.2 Periode, Frekuensi dan Cepat Rambat Gelombang 27
2.3 Hipotesis Penelitian 30
BAB III METODE PENELITIAN 31
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2 Populasi dan Sampel 31
3.2.1 Populasi Penelitian 31
3.2.2 Sampel Penelitian 31
3.3 Variabel Penelitian 31
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 31
3.4.1 Jenis Penelitian 31
3.4.2 Desain penelitian 32
3.5 Prosedur Penelitian 32
3.6 Instrumen Penelitian 35
3.6.1 Validitas Tes 36
3.7 Teknik Analisa Data 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41
4.1. Hasil Penelitian 41
4.1.1. Data Hasil Penelitian 41
4.1.2. Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 43
4.1.3. Hasil Belajar Siswa Kelas kontrol 43
4.1.4. Uji Persyaratan Analisis Data 44
4.1.5.Pengujian Hipotesis 45
4.1.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 46
4.2. Pembahasan 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51
5.1. Kesimpulan 51
5.2. Saran 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Ayunan Sederhana
23
Gambar 2.2. Gelombang tali merupakan gelombang transversal 25 Gambar 2.3. Skema gelombang transversal
26 Gambar 2.4. Gelombang pada slinki termasuk gelombang longitudinal 27 Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 13 Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postes Design 32 Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Getaran dan Gelombang 35 Tabel 4.1. Hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 41 Tabel 4.2. Hasil postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 42 Tabel 4.3.Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata , Standar Deviasi 43
dan Varians
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-1) 55 Lampiran 2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-2) 68 Lampiran 3.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-3) 82 Lampiran 4.Tes Hasil Belajar (Penilaian Produk) 97
Lampiran 5.Observasi Aktivitas Siswa 102
Lampiran 6.Lembar Observasi Aktivitas Siswa 103
Lampiran 7.Lembar Kerja Siswa I 104
Lampiran 8.Lembar Kerja Siswa II 105
Lampiran 9.Tabel Spesifikasi Tes Materi Pokok Getaran dan Gelombang 106 Lampiran 10. Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen 116 Lampiran 11. Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol 117 Lampiran 12. Tabulasi Hasil Belajar Pretes Kelas Kontrol 118 Lampiran 13. Tabulasi Hasil Belajar Postes Kelas Kontrol 119 Lampiran 14. Tabulasi Hasil Belajar Pretes Kelas Eksperimen 120 Lampiran 15. Tabulasi Hasil Belajar Postes Kelas Eksperimen 121 Lampiran 16. Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi 122
Lampiran 17. Uji Normalitas 125
Lampiran 18. Uji Homogenitas 127
Lampiran 19. Uji Hipotesis 130
Lampiran 20. Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Siswa 133
Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian 136
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya. Dalam pendidikan terjadi proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar, dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa. Proses belajar mengajar mencakup komponen pendekatan dan berbagai metode pengajaran yang kemudian dikembangkan dalam proses pembelajaran tersebut.
Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, karena sekolah merupakan salah satu perangkat pendidikan. Mengingat fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting diberbagai jenjang pendidikan, maka sudah sewajarnya mata pelajaran fisika dikembangkan dan diperhatikan oleh semua pelaku pendidikan.
Fisika merupakan salah satu cabang sains, yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami konsep fisika. Pendidikan fisika diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat, sehingga dapat membantu siswa pada pemahaman yang lebih mendalam. Bagi kalangan siswa sendiri beranggapan bahwa pelajaran fisika itu sulit dan membosankan, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar
yang dicapai oleh siswa.
2
Hal ini relevan dengan data yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada 49 siswa. Sebanyak 34 siswa atau 69,38 % siswa menyatakan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit dipahami dan kurang menarik. Adapun faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan wawancara guru fisika dan penyerahan angket pada kelas VIII, adalah model pembelajaran fisika kurang bervariasi dan penggunaan media pembelajaran yang sangat jarang. Dalam pembelajaran fisika lebih dominan menggunakan model konvensional. Dalam proses pembelajaran guru menjelaskan materi, menjelaskan rumus, memberi contoh soal dan memberikan PR, sehingga siswa dalam pembelajaran menjadi penerima informasi pasif. Hal inilah yang membuat siswa kurang senang belajar fisika, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak maksimal. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Isjoni (2009: 91) mengatakan “ Menciptakan lingkungan yang optimal baik secara fisik maupun mental, dengan cara menciptakan suasana kelas yang nyaman, suasana hati yang gembira tanpa tekanan, maka dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.”
Salah satu pembenahan dalam proses belajar mengajar fisika yang dapat dilakukan adalah penerapan pembelajaran yang kreatif dan kolaboratif dalam pembelajaran fisika, sehingga siswa mudah memahami dan menguasai konsep fisika dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah dengan cara mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Teknik belajar mengajar ini dikembangkan oleh Spencer
Kagan (1992). Teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. (Lie,2010:59)
3
Penelitian yang terkait dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pernah diteliti oleh beberapa peneliti yang tercantum dalam jurnal diantaranya : (1) Anisabitah, Sunarti (2012:106-112) Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT ( Numbered Head Together ) dengan Metode Meke a Match Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Alat Optik di MTs NU Trate Gresik, menunjukkan bahwa setelah dilakukan penelitian, Hasil uji-t dua pihak diperoleh ttabel < thitung< ttabel menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
berbeda dengan kelas kontrol. Hasil uji-t satu pihak diperoleh thitung > ttabel
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan metode make a match berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa di MTs NU Trate Gresik pada materi Optik di kelas VIII. (2) Bintasari, Supardi (2012:134-145) Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT )Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Cahaya Kelas VIII di SMPN 8 Kediri, menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis soal pre-test diperoleh kelas VIIIF, VIII-G, VIII-H sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-I sebagai kelas kontrol, berdistribusi normal dan homogen, sedangkan peningkatan hasil belajar menggunakan uji-t satu pihak dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol dan melalui uji regresi linier ganda dapat disimpulkan bahwa kemampuan Kooperatif Tipe NHT
4
yang signifikan antara siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan peta konsep dan peta pikiran.
Penelitian sebelumnya yang relevan terkait model kooperatif tipe NHT pernah diteliti oleh : (1) Sari (2008) menunjukan bahwa nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen meningkat dari 47,5 menjadi 74,75. Hasil belajar meningkat dari kategori kurang baik menjadi baik setelah diberikan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan besar persentase peningkatan sebesar 36,45%. Pada penelitian tersebut model ini sudah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, namun peneliti masih mempunyai kelemahan dimana kelemahannya adalah pengalokasian waktu yang kurang efisien, selain itu saat pembagian kelompok situasi tidak kondusif, serta terbatasnya media dan sarana pembelajaran. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan pada penelitian sebelumnya adalah peneliti akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran efesien. Pada Fase Penomoran siswa tidak hanya ditunjuk tetapi juga diberikan nomor yang kemudian ditempelkan pada seragam mereka sehingga memudahkan guru pada saat pemanggilan guru dapat mengefektifkan waktu yang digunakan, peneliti juga akan mengupayakan sekolah yang memiliki sarana dan media yang lengkap agar model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat dilaksanakan dengan maksimal dan sesuai dengan
5
karena adanya rasa canggung satu sama lain. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kendala dalam penelitian ini adalah menciptakan suasana keakraban di dalam kelas terlebih dahulu dengan cara memperkenalkan diri kepada siswa dan meminta siswa untuk memperkenalkan diri juga dan setelah itu memberikan motivasi kepada siswa dalam bentuk ilustrasi ataupun cerita. Selain itu, setiap pembelajaran berikutnya anggota kelompok berganti dengan yang lain sehingga akan lebih mengakrabkan mereka satu sama lain.
Beranjak dari latar belakang di atas maka melalui penelitian ini penulis berkeinginan meneliti kembali dengan judul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang di Kelas VIII Semester II SMP Swasta Taman Harapan Medan T.P 2012/2013.”
1.2. Identifikasi Masalah
Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan oleh kondisi yang diciptakan atau yang terjadi di lingkungan pembelajaran. Maka masalah-masalah yang teridentifikasi dalam uraian latar belakang di atas adalah :
1. Presepsi siswa yang masih dominan beranggapan bahwa belajar fisika itu sulit.
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika
3. Pembelajaran siswa masih bersifat invidualistik dan kompetitif. 4. Model dan metode mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi.
1.3. Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas pada pembahasan maka penelitian ini membatasi masalahnya pada :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT).
2. Hasil Belajar siswa dibatasi pada materi pokok Getaran dan Gelombang di
6
1.4. Rumusan Masalah
Dalam masalah ini perumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan konvensional pada materi pokok Getaran dan Gelombang di kelas VIII semester II SMP Swasta Taman Harapan Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 ?
2. Bagaimana aktivitas siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok Getaran dan Gelombang di kelas VIII semester II SMP Swasta Taman Harapan Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 ?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan konvensional pada materi pokok Getaran dan Gelombang di kelas VIII semester II SMP Swasta Taman Harapan Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 ?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan konvensional pada materi pokok Getaran dan Gelombang di kelas VIII semester II SMP Swasta Taman Harapan Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok Getaran dan Gelombang di kelas VIII semester II SMP Swasta Taman Harapan Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan
7
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi tentang model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru fisika untuk mempertimbangkan
model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai salah satu alternatif pengajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together pada materi Getaran dan Gelombang di kelas VIII SMP Swasta Taman Harapan Medan T.P. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 24,05 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 64,77 sedangkan
hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 22,67 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 48,67.
2. Aktivitas siswa kelas eksperimen pada pertemuan pertama skor
rata-ratanya 15,57 (77,86%) kategori aktif , pertemuan kedua skor rata-rata 16,57 (82,86%) dengan kategori aktif, dan pada pertemuan ketiga 17,43 (87,14%) dengan kategori sangat aktif.
3. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan konvensional pada materi pokok Getaran dan Gelombang di kelas VIII semester II SMP Swasta Taman Harapan Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan thitung > ttabel =
52
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model Pembelajaran Numbered Head Together. Ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe Numbered Head Together tidak semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil diskusi ketika nomor anggotanya
dipanggil oleh guru.
2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan lebih memperhatikan penggunaan
waktu di dalam pembelajaran untuk setiap fase dalam Numbered Head Together karena pada kooperatif tipe Numbered Head Together
memerlukan waktu yang banyak khususnya ketika siswa mempresentase hasil diskusi.
3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan lebih menguasai fase-fase dalam
Numbered Head together karena model ini masih sulit untuk diterapkan dan hasil belajar siswa yang diperoleh masih kurang memuaskan.
4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan memaksimalkan eksperimen
53
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,M., (2004), Sains Fisika SMP untuk kelas VIII, Jakarta, Esis
Anisabitah,N., dan Sunarti, T., (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan Metote Make A Match terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Alat Optik di MTs NU Trate Gresik, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, no 3; 106 – 112
Arikunto, S.,(2003), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT Bumi Aksara
Asyard, A., (2008), Media Pembelajaran, Jakarta, Penerbit Raja Grafindo Persada Bintasari, I., dan Supardi, I., (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT )Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Cahaya Kelas VIII di SMPN 8 Kediri, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, no 3; 134-145
Djamarah,S.B., (2011), Psikologi Belajar, Jakarta, Rineka Cipta
Djamarah, dan Zain,A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rhineka Cipta Halliday, dan Resnick,(1978) ,Fisika Jilid 2 Edisi Ketiga, Jakarta, Erlangga Ibrahim,dkk,(2000),Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: UNS
Isjoni,(2009),Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Joyce,B.,(2011),Models of Teaching (Model- Model Pengajaran),Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Lie,A.,(2010),Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang- Ruang kelas, Jakarta:Grasindo
Manullang, M., (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Statis di Kelas IX Semester I SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan T. P. 2010 / 2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Margono, S., (2010), Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK, Jakarta, Rineka Cipta
54
Sari, E., (2008), Pengaruh Aktivitas pada Model Pembelajaran NHT pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya SMP Negeri I Bandar T.P 2008/2009, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.
Siswanto,J.,dan Rechana, S., (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Menggunakan Peta Konsep Dan Peta Pikiran Terhadap Penalaran Formal Siswa,.JP2F, Volume 2 Nomor 2 September 2011, IKIP PGRI Semarang
Slavin, R.E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung, Nusa Media
Sudjana,(2005), Metoda Statistika, Bandung, Tarsito Bandung Suryabrata,S., (2002), Metodologi Penelitian, Jakarta, Grafindo
Tjia, M.O.,(1994), Gelombang, Solo, Dabara Publisher
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Jakarta, Kencana
Wilardjo,L dan, Dad M., (2003), Kamus Fisika, Jakarta, Balai Pustaka Wilis, R., (1989), Teori-Teori Belajar, Bandung, Grafindo