• Tidak ada hasil yang ditemukan

SANKSI-SANKSI & KETETAPAN PAJAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SANKSI-SANKSI & KETETAPAN PAJAK"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

SANKSI-SANKSI & KETETAPAN PAJAK

Ikatan Akuntan Indonesia 14 November 2018

STP/SKP

(2)

PENETAPAN DAN

KETETAPAN

(3)

KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK

Pasal 12 AYAT (1) UU KUP

WAJIB PAJAK

WAJIB MEMBAYAR PAJAK YANG TERUTANG BERDASARKAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN

TIDAK MENGGANTUNGKAN PADA ADANYA

SURAT KETETAPAN PAJAK

Top Next Back

(4)

JUMLAH PAJAK TERUTANG

Pasal 12 Ayat (2) & (3) UU KUP

JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG MENURUT SURAT PEMBERITAHUAN YANG DISAMPAIKAN WP

JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG MENURUT KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN PERPAJAKAN

DIREKTUR JENDERAL PAJAK MENDAPATKAN BUKTI BAHWA JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG MENURUT SPT TIDAK BENAR

Atau Apabila

MAKA DJP MENETAPKAN JUMLAH PAJAK TERUTANG YANG SEMESTINYA

Top Next Back

(5)

PAJAK YANG DILAPORKAN DALAM SPT

KEPASTIAN DAN JAMINAN HUKUM SPT

DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN

TIDAK DITERBITKAN SKP

MENJADI PASTI

Pasal 13 ayat (4) UU KUP

Sebelum Th Pajak 2008 : 10 TAHUN

(6)

• Sanksi Bunga

-

• Sanksi Denda

- • Sanksi

Kenaikan

-

• Sanksi Pidana

-

(7)

SURAT KETETAPAN PAJAK

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)

Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

Surat Tagihan Pajak (STP)

(8)

STP adalah surat yang digunakan untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda. (Pasal 1 angka 20 UU Nomor 28 Tahun 2007)

Surat Tagihan Pajak mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan surat ketetapan pajak. (Pasal 14 ayat (2) UU Nomor 28 TAHUN 2007)

Fungsi STP :

Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut SPT Wajib Pajak,

Sarana untuk mengenakan sanksi berupa bunga atau denda.

Sarana untuk menagih pajak.

Dasar Penerbitan Surat Tagihan Pajak Penelitian, Verifikasi,

Pemeriksaan, Pemeriksaan Ulang, atau Pemeriksaan Bukti

Permulaan dalam rangka penerbitan surat ketetapan pajak. (Pasal 8 PMK-

145/PMK.03/2012)

(9)

1. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar;

2. Dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan/atau salah hitung;

3. Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga;

4. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu;

5. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang tidak mengisi faktur pajak secara lengkap

6. Pengusaha Kena Pajak melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak; atau

7. Pengusaha Kena Pajak yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian Pajak Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (6a) UU PPN

2% per bln, maks 24 bln

2% x Dasar Pengen

aan Pajak

2% per bln

2% per bulan

sejak SKPPKP

s.d.

STP

(10)

(Pasal 13 ayat (5)

UU KUP No. 28 Tahun 2007)

(11)

(12)

(13)

Bunga Pasal 13 ayat (2)

• 50.000.000 x 2% x 12 = Rp12.000.000

(14)

Ikatan Akuntan Indonesia 14 November 2018

(15)

Sanksi berkaitan dengan kewajiban mendaftarkan diri dan melaporkan usahanya

 Terhadap kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat NPWP dan pengukuhan PKP secara jabatan tersebut dikenai sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan paling lama 24 bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya SKPKB sebagaimana diatur

Dapat Diterbitkan

SKPKB : 13 (2)

(16)

TINDAK PIDANA KARENA PERCOBAAN

 Menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau PPKP

 Menyampaikan SPT dan atau keterangan yg isinya tidak benar atau tidak lengkap

Dalam rangka mengajukan permohonan restitusi atau kompensasi pajak

SANKSI

Pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 2 tahun, dan

Denda paling sedikit 2 kali dan paling banyak 4 kali jumlah restitusi yg dimohon dan/atau kompensasi atau pengkreditan yg dilakukan oleh Wajib Pajak

Pasal 39 ayat (3) UU KUP

(17)

Ikatan Akuntan Indonesia 14 November 2018

(18)

 Kewajiban Pasal 28 & 29 UU KUP tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yg terutang

Dapat Diterbitkan SKPKB : 13 (3)

Dikenakan Sanksi Kenaikan dari jumlah Pajak :

 50% untuk PPh OP/Badan

 100% untuk PPN dan PPh Pot-put

(19)

TINDAK PIDANA TERKAIT PEMBUKUAN

 Setiap orang yang dengan sengaja:

 f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya;

 g. tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain;

 h. tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar

pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau diselenggarakan secara program aplikasi on-line di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (11);

SANKSI

Pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 2 tahun, dan

Denda paling sedikit 2 kali dan paling banyak 4 jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar

Pasal 39 ayat (1) UU KUP

(20)

Ikatan Akuntan Indonesia 14 November 2018

(21)

Dapat Diterbitkan

STP

(22)

Contoh - Bunga Pasal 9 ayat (2a)

1 bln x 2% x Rp 10.000.000,- = Rp 200.000,-

(23)

bunga : 2% per bulan

Dapat Diterbitkan

STP

(24)

Contoh - Bunga Pasal 9 ayat (2b)

2 bln x 2% x Rp 10.000.000,- = Rp 400.000,-

(25)

bunga sebesar 2% per bulan

(26)

Contoh - Bunga Pasal 19 ayat (2)

Wajib Pajak menerima SKPKB sebesar Rp 1.120.000,00 yang diterbitkan pada tanggal 2 Januari 2009 dengan batas akhir pelunasan tanggal 1 Februari 2009. Wajib Pajak tersebut

diperbolehkan untuk mengangsur pembayaran pajak dalam jangka waktu 5 (lima) bulan dengan jumlah yang tetap sebesar Rp224.000,00. Sanksi administrasi berupa bunga untuk setiap angsuran dihitung sebagai berikut:

angsuran ke-1 : 2% x Rp 1.120.000,00 = Rp 22.400,00.

angsuran ke-2 : 2% x Rp 896.000,00 = Rp 17.920,00.

angsuran ke-3 : 2% x Rp 672.000,00 = Rp 13.440,00.

angsuran ke-4 : 2% x Rp 448.000,00 = Rp 8.960,00.

angsuran ke-5 : 2% x Rp 224.000,00 = Rp 4.480,00.

(27)

Keterlambatan Pelunasan jumlah pajak yang masih harus

dibayar berdasarkan STP, SKPKB, SKPKBT, SK Keberatan, SK Pembetulan, Putusan Banding serta Putusan Peninjauan

Kembali

Dapat Diterbitkan

STP Bunga Penagihan

Pasal 19 (1)

(28)

Keterlambatan Pelunasan jumlah pajak yang masih harus

dibayar berdasarkan STP, SKPKB, SKPKBT, SK Keberatan, SK Pembetulan, Putusan Banding serta Putusan Peninjauan

Kembali

(29)

SANKSI PIDANA terhadap Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban penyetoran pajak

 Pasal 39 ayat 1 huruf i UU KUP:

 ”Setiap orang yang dengan sengaja tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara ………

SANKSI

 Pidana paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun, dan

Denda paling sedikit 2 kali dan paling banyak 4 kali jumlah jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar

Pasal 39 (1) UU KUP

(30)

Ikatan Akuntan Indonesia 14 November 2018

(31)

Dapat Diterbitkan

STP : Pasal 7

(32)

Contoh - Denda Pasal 7 ayat (1)

 Sanksi Rp. 500.000,-

 Sanksi Rp. 100.000,-

 Sanksi Rp. 1.000.000,-

 Sanksi Rp. 100.000,-

(33)

Pengecualian Sanksi Denda

Pengenaan sanksi administrasi berupa denda tidak / terlambat dilaporkan tidak dilakukan terhadap:

1.

WP OP yg telah meninggal dunia;

2.

WP OP yg sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas;

3.

WP OP yg berstatus sebagai WNA yg tidak tinggal lagi di Indonesia;

4.

BUT yg tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia;

5.

WP Badan yg tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi belum dibubarkan sesuai dgn ketentuan yang berlaku;

6.

Bendahara yg tidak melakukan pembayaran lagi;

7.

WP yg terkena bencana, yg ketentuannya diatur dgn Per Men Keu; atau

8.

Wajib Pajak lain (WP yg tdk dpt menyampaikan SPT sesuai wkt yg

ditentukan)

(34)

Pengecualian Sanksi Denda

(35)

 SPT tidak disampaikan sesuai jangka waktunya dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dinyatakan dalam surat teguran

Dapat Diterbitkan SKPKB : 13 (3)

Dikenakan Sanksi Kenaikan dari jumlah Pajak :

 50% untuk PPh OP/Badan

 100% untuk PPN dan PPh Pot-put

(36)

 WP yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPT atau

menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara,

Dapat Diterbitkan SKPKB : 13A

Tidak dikenai sanksi pidana apabila kealpaan tersebut

pertama kali dilakukan oleh WP dan WP tersebut wajib

melunasi kekurangan pembayaran jumlah pajak yang

terutang beserta sanksi kenaikan 200%

(37)

SANKSI PIDANA KURUNGAN

 Pasal 38 UU KUP selengkapnya berbunyi:” Setiap orang yang karena kealpaannya: a. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan; atau b.

menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dan perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A, didenda paling

SANKSI

 Pidana kurungan paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 1 (satu) tahun, atau

Denda paling sedikit 1 kali dan paling banyak 2 kali jumlah jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar

Pasal 38 UU KUP

(38)

SANKSI PIDANA PENJARA

 Selengkapnya dalam Pasal 39 ayat 1 huruf c dan d UU KUP berbunyi: ”Setiap orang yang dengan sengaja: c. tidak

menyampaikan Surat Pemberitahuan; d. menyampaikan Surat Pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap; sehingga dapat menimbulkan kerugian pada

pendapatan negara

SANKSI

 Pidana paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun, dan

Denda paling sedikit 2 kali dan paling banyak 4 kali jumlah jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar

Pasal 39 (1) UU KUP

(39)

bunga : 2% per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar,

Dapat Diterbitkan

STP

(40)

Contoh - Bunga Pasal 8 ayat (2)

• 50.000.000,- x 2% x 3 = 3.000.000

(41)

bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan

Dapat Diterbitkan

STP

(42)

Contoh - Bunga Pasal 8 ayat (2a)

• 2% x 50.000.000 x 4 = 4.000.000

(43)

PENGUNGKAPAN KETIDAK-BENARAN SPT ATAS KEMAUAN SENDIRI

APABILA WP :

 Mengungkapkan ketidakbenaran atas kemauan sendiri

 Melunasi pajak yg kurang dibayar + denda 150% dari jumlah pajak yang kurang dibayar

SPT TELAH DISAMPAIKAN

Pasal 8 ayat ( 3 ) UU KUP

WP Telah Diperiksa, Tetapi Belum Disidik,

Sehubungan dengan Tindak Pidana Pasal 38 UU KUP

WP TIDAK AKAN DISIDIK

Isi Pasal 38 UU Nomor 28 Tahun 2007 adalah : "Setiap orang yang karena

kealpaannya tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan

keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada

pendapatan negara dan perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A, didenda paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 1 (satu) tahun

(44)

Pernyataan tertulis ini dilampiri dengan:

1.

2.

3.

(45)

Pengungkapan ketidakbenaran setelah dilakukan Pemeriksaan namun belum dilakukan penyidikan (Psl. 8 ayat (3))

150% x dari Pajak Yang Kurang Dibayar

100.000.000 x 150% = 150.000.000

(46)

PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN SPT ATAS

KESADARAN SENDIRI, DENGAN LAPORAN TERSENDIRI

Sekalipun Telah Dilakukan Pemeriksaan, Namun

Belum Diterbitkan SKP

WP DAPAT MENGUNGKAPKAN KETIDAKBENARAN

SPT ATAS KESADARAN SENDIRI, DALAM LAPORAN TERSENDIRI

 PAJAK YG HARUS DIBAYAR MENJADI LEBIH BESAR ATAU menjadi lebih kecil

 RUGI FISKAL MENJADI LEBIH KECIL ATAU menjadi lebih besar

 JUMLAH HARTA MENJADI LEBIH BESAR ATAU menjadi lebih kecil

 JUMLAH MODAL MENJADI LEBIH BESAR atau menjadi lebih kecil

 MELUNASI PAJAK YG KRG DIBAYAR + KENAIKAN 50 % SYARAT

Pasal 8 ayat (4) dan (5) UU KUP

PP No. 74 Th 2011 : Sebelum Pemeriksa menyampaikan SPHP

(47)

Mengungkapkan dalam laporan sendiri secara tertulis dan harus ditandatangani oleh Wajib Pajak (Pasal 8 ayat (2) PP 74 Tahun 2011); dan

Laporan sendiri ini dilampiri dengan : (Pasal 8 ayat (2) PP 74 Tahun 2011)

1. penghitungan pajak yang kurang dibayar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dalam format Surat Pemberitahuan;

2. Surat Setoran Pajak atas pelunasan pajak yang kurang dibayar; dan

 SSP atas pelunasan pajak yang kurang dibayar dan SSP atas pembayaran sanksi administrasi harus dilampirkan apabilapengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT mengakibatkan pajak yang kurang dibayar menjadi lebih besar. Apabila pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT tidak mengakibatkan kekurangan pembayaran pajak maka pengungkapan tersebut tidak perlu dilampiri dengan SSP.

3. Surat Setoran Pajak atas pembayaran sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% (lima puluh persen).

Untuk membuktikan kebenaran pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT yang dilakukan WP, Pemeriksaan tetap dilanjutkan dan atas hasil Pemeriksaan tersebut diterbitkan surat ketetapan pajak dengan mempertimbangkan laporan tersendiri tersebut serta memperhitungkan pokok pajak yang telah dibayar. (Pasal 8 ayat (3) PP 74 Tahun 2011)

(48)

Pengungkapan ketidakbenaran - telah dilakukan Pemeriksaan namun belum diterbitkan SKP (Psl. 8 (5))

50% x dari Pajak Yang Kurang Dibayar

• harus dilunasi oleh WP sebelum laporan tersendiri pengungkapan dimaksud disampaikan

• Sepanjang belum diterbitkan SPHP, pemeriksaan tetap dilanjutkan.

100.000.000 x 50% = 50.000.000

(49)

Ikatan Akuntan Indonesia 14 November 2018

(50)

Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang :

 tdk membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak tdk tepat waktu

 membuat faktur yang diisi tidak lengkap selain:

• Identitas pembeli

• Identitas pembeli, nama & ttd bagi PKP Pedagang Eceran

 melaporkan faktur pajak yg tdk sesuai dg masa penerbitan faktur pajak

2% x Dasar Pengenaan Pajak

Contoh :

Penyerahan BKP Rp. 20.000.000,-

PPN terhutang Rp. 2.000.000,-

Faktur yg dibuat terlambat dilaporkan

Sanks Denda Psl 14(4) 2% x DPP Rp. 400.000,-

(51)

Contoh - Denda Pasal 14 ayat (4)

 100.000.000 x 2% = 2.000.000

(52)

STP - Bunga Pasal 14 ayat (5)

(53)

Sanksi dalam SKPKB (Psl 13 (3)) :

PPN atau PPN & PPnBM lebih bayar tidak seharusnya dikompensasikan

PPN atau PPN & PPnBM tidak seharusnya dikenai tarif 0%

• 100% dari PPN Barang dan Jasa dan PPnBM yang tidak atau kurang dibayar

Sanksi KENAIKAN

(54)

Contoh - Kenaikan Pasal 13 ayat (3)

PT ABC melaporkan SPT Masa PPN Januari 2008 Lebih Bayar Rp 100.000.000 atas kelebihan tersebut telah dikompensasikan ke SPT Masa PPN Februari 2008

PT ABC dilakukan pemeriksaan dengan hasil pemeriksaan sbb

• PPN terutang menurut Pemeriksa = 50.000.000

• PPN terutang menurut WP LB = (100.000.000)

• PPN Kurang Bayar = 150.000.000

Sanksi Kenaikan Pasal 13 ayat (3)

• 100% x 100.000.000 = 100.000.000

(55)

Pidana Pasal 39A

Setiap orang yang dengan sengaja:

a. menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan

transaksi yang sebenarnya; atau

b. menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun serta denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti

pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak dan paling banyak 6

(enam) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak,

bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak.

(56)
(57)

SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN (MULAI TH 2008)

Sanksi Denda

Terlambat Lapor (Psl. 7) :

- Rp 100.000,- : SPT Masa selain PPN & SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

- Rp 500.000,- : SPT Masa PPN

- Rp 1.000.000,- : SPT Tahunan Badan (Psl. 7)

2% x Dasar Pengenaan Pajak (Psl. 14 ayat (4)):

- PKP, tapi tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak tidak tepat waktu

- PKP, tapi membuat faktur yang diisi tidak lengkap selain:

- Identitas pembeli

- Identitas pembeli serta nama dan tanda tangan bagi PKP yang menyerahkan adalah Pedagang Eceran - PKP melaporkan faktur pajak yang tidak sesuai dengan

masa penerbitan faktur pajak

(58)

SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN (MULAI TH 2008)

Sanksi

Kenaikan

Pengungkapan ketidakbenaran telah dilakukan

Pemeriksaan namun belum diterbitkan SKP (Psl. 8 (5))

= kenaikan 50%

Sanksi Denda

Pengungkapan ketidakbenaran setelah dilakukan Pemeriksaan namun belum disidik (Psl. 8 ayat (3))

= 150%

dari Pajak Yang Kurang Dibayar

(59)

SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN (MULAI TH 2008)

Sanksi Bunga

= 2% x Pokok x Jumlah Bulan

(60)

SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN (MULAI TH 2008)

Sanksi Bunga

= 2% x Pokok x Jumlah Bulan

(61)

SURAT KETETAPAN PAJAK

Pasal 1 angka 14 UU KUP

Surat Ketetapan Pajak

PASAL 13, 13A, 17C & 17D

PASAL 15

PASAL 17 DAN PASAL 17 B

PASAL 17 A

SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR (SKPLB)

SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL (SKPN) SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR TAMBAHAN (SKPKBT)

SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR (SKPKB)

(62)

BUNGA 2%

SEBULAN MAX 24 BLN

SPT tidak disam- paikan dalam

jangka waktu yg di- tentukan dalam surat tegoran

Berdasarkan peme- riksaan PPN/PPn BM - tidak seharusnya

dikompensasikan - tidak seharusnya

tarip 0 %

Kewajiban:

Pasal 28 dan Pasal 29

tidak dipenuhi

PPh /PPN/

PPnBM

PPh OP/

Badan PPh Sendiri

KENAIKAN 50%

KENAIKAN 100%

KENAIKAN 100%

KENAIKAN 50%

Psl. 13 (3) a Psl. 13 (3) b Psl. 13 (3) b Psl. 13 (3) a Psl. 13 (2)

SKPKB

Dapat diterbitkan dalam 10 tahun, dalam hal :

Berdasarkan hasil pemeriksaan

/ket. lain pajak yg terutang tidak/ku- rang dibayar

PPh PEMOTONG/

PEMUNGUTAN

PPN /PPn.BM

PPh PEMOTONG/

PEMUNGUTAN

KENAIKAN 100%

Pasal 13 ayat (1), (2) & (3) UU KUP

Psl. 13 (3) c

MULAI 2008 : 5 TAHUN

(63)

PENERBITAN SKPKB

 Berdasarkan hasil pemeriksaan/

keterangan lain pajak yg terutang tidak/ kurang dibayar

 WP diterbitkan NPWP &

dikukuhkan PKP secara Jabatan

Pasal 13 ayat (1) dan (2) UU KUP

Dapat Diterbitkan SKPKB : 13 (2)

Dikenakan Sanksi Bunga :

 2% Per Bulan, Maksimal 24 Bulan.

 Dari Kekurangan Pajak Yang Terutang

 Dihitung dari Saat Terutangnya Pajak, Berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkan SKPKB

a.

MULAI TAHUN 2008

(64)

PENERBITAN SKPKB

 SPT tidak disampaikan sesuai jangka waktunya dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dinyatakan dalam surat teguran

 Kewajiban Pasal 28 & 29 UU KUP tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yg terutang

 Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai PPN &

PPnBM tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0%

Pasal 13 ayat (1) dan (3) UU KUP

Dapat Diterbitkan SKPKB : 13 (3)

Dikenakan Sanksi Kenaikan dari jumlah Pajak :

 50% untuk PPh OP/Badan

 100% untuk PPN dan PPh Pot-put

b.

(65)

PENERBITAN SKPKB

Telah lewat 5 tahun (daluwarsa) :

 berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap WP dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya menimbulkan kerugian pada negara.

 Terdapat objek pajak yang belum dikenai pajak

Pasal 13 (5) UU KUP

Dapat Diterbitkan SKPKB : 13 (5)

Untuk menentukan besarnya kerugian negara dapat diterbitkan SKPKB:

 Ditambah sanksi administrasi 48%.

c.

(66)

PENERBITAN SKPKB

WP yg karena kalfaannya :

 tidak menyampaikan SPT, atau

 menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau

 Melampirkan keterangan yg isinya tidak benar Sehingga dapat menimbulkan kerugian pada negara.

Pasal 13A UU KUP

Dapat Diterbitkan SKPKB : 13A

Tidak dikenakan sanksi pidana apabila:

 Kealfaan tersebut pertama kali dilakukan oleh WP

 WP melunasi kekurangan pajak yang terutang beserta sanksi dalam kenaikan 200%

d.

MULAI

TAHUN 2008

(67)

PENERBITAN SKPKB

WP Tertentu (17D) & WP Memenuhi Persayaratan Tertentu (17D):

 Telah menerima Restitusi (Pengembalian Pajak)

 Setelah dilakuka pemeriksaan : Tidak seharusnya menerima sebagian/seluruhnya Restitusi.

Sehingga terdapat Resitusi yang harus dibayar kembali ke Negara.

Pasal 17C & 17D UU KUP

Dapat Diterbitkan SKPKB : 17C & 17D

Ditagih dengan diterbitkan SKPKB:

 Nilai yang ditagih + Denda 100%

e.

Psl 17D MULAI TAHUN 2008

(68)

SKPKBT

Diterbitkan dlm jangka waktu 5 tahun apabila:

 Data baru dan atau

 Data yg semula belum terungkap yang berakibat jumlah pajak

terutang bertambah

Ditemukan oleh FISKUS

dikenakan kenaikan 100 %

Pasal 15 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)UU KUP

Keterangan tertulis dari WP atas

kehendak sendiri

tidak dikenakan kenaikan

Sebelum 2008 : 10 Tahun

(69)

S K P K B T

dapat diterbitkan dalam j.w. > 5 tahun dalam hal :

Wajib Pajak dipidana di bidang perpajakan berdasarkan putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

ditambah sanksi BUNGA 48 %

Pasal 15 ayat (4) UU KUP

Sebelum 2008 : 10 Tahun

(70)

PENERBITAN S K P L B

Pasal 17 dan Penjelasan UU KUP

JLH KREDIT PAJAK/

JLH PAJAK YG DIBAYAR

>

JLH PAJAK YG TERUTANG

TELAH DILAKUKAN PEMBAYARAN PAJAK YANG TIDAK

SEHARUSNYA TERUTANG SETELAH DILAKUKAN PEMERIKSAAN THD SPT LB TANPA

PERMOHONAN RESTITUSI, SPT KB, DAN SPT NIHIL

(71)

PENERBITAN S K P N

Pasal 17 A UU KUP

JLH KREDIT PAJAK/

JLH PAJAK YG DIBAYAR

=

JLH PAJAK YG TERUTANG

PAJAK TIDAK TERUTANG DAN

TIDAK ADA KREDIT PAJAK / PEMBAYARAN PAJAK

SETELAH DILAKUKAN PEMERIKSAAN

(72)

Terima Kasih Atas Perhatiannya

Ikatan Akuntan Indonesia – Jawa Timur 14 November 2018

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, maka bisa ditarik kesimpulan yaitu: Multipath TCP dengan Metode redundant dengan

Kebijakan lingkungan adalah setiap tindakan sengaja diambil [atau tidak diambil] untuk mengelola kegiatan manusia dengan maksud untuk mencegah, mengurangi, atau

Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) size berpengaruh positif terhadap CSR, dengan demikian perusahaan besar akan mengungkapkan

Kebutuhan rasa harga diri (need for self-esteem) adalah adanya rasa penghargaan, prestise dan harga diri. Menurut Maslow, kebutuhan ini terbagi menjadi dua, pertama,

Wilayah Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Wilayah Desa Manistutu memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai yaitu terdapat Pendidikan Anak

Pengujian sifat mekanis dilakukan dengan membandingkan nilai kekerasan dan kekuatan tarik pada material awal terhadap hasil pembekuan searah pada

Jenis tulang yang terdapat dalam ikan lele menurut Radiopoetro (1986) yaitu vertebrae, tulang rusuk, tulang cranial, tulang penyokong sirip caudal, tulang anal, tulang dorsal dan

Studi Konservasi Lingkungan (SURILI) merupakan kegiatan tahunan Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA), Fakultas Kehutanan, Institut