• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Posisi Titik Pusat Gravitasi Secara Transversal terhadap Kurva Stabilitas Statis Kapal Gillnet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Posisi Titik Pusat Gravitasi Secara Transversal terhadap Kurva Stabilitas Statis Kapal Gillnet"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

RINGKASAN

ARINTO KUNCORO JATI. PENGARUH POSISI TITIK GRAVITASI SECARA TRANSVERSAL TERHADAP KURVA STABILITAS KAPAL

Dibimbing oleh P. Panjaitan dan Bonar P. Pasaribu.

Stabilitas kapal ikan yang baik merupakan salah satu faktor yang

rnenentukan keberhasilan suatu kegiatan penangkapan pada kapal yang rnengoperasikan alat tangkap jenis kecepatan kapal bukan merupakan faktor yang penting karena alat tangkap yang digunakan termasuk ke dalarn kelompok alat tangkapa Untuk kapal jenis ini, stabilitas kapal yang tinggi sangatlah dibutuhkan terutama pada saat penurunan jaring (setting) maupun penaikan jaring (hauling) dari dan ke kapal. Hal ini disebabkan kedua kegiatan

dilakukan pada salah satu sisi kapal sehingga mempengaruhi kestabilan kapal. Di dalarn penelitian ini dilakukan perhitungan dan analisa stabilitas kapal guna melihat tingkat kestabilan dari kapal ketika beroperasi di

Pengkajian dilakukan dengan rnenganaiisa pengaruh penambahan titik gravitasi terhadap stabilitas kapal Penelitian ini bertujuan untuk rnempelajari stabilitas serta pengaruh perubahan titik secara vertikal terhadap kurva stabilitas statik kapal giiinet yang dioperasikan di Indrarnayu,

Dalam penelitian ini digunakan 1 unit kapal yang dibuat di Indramayu, Jawa Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari alat-alat untuk rnengukur kapal, seperti: pendulum dan waterpass, serta 1 unit PC (Personal Computer) yang digunakan dalarn simulasi serta pengolahan data.

Simuiasi dilakukan untuk rnemperoleh kurva stabilitas kapal dalam tiga kondisi yaitu : Kondisi 1: pada kondisi ini diasurnsikan ruang palkah dan ruang bahan bakar di kapal dalam kondisi kosong atau tidak terisi. (Kode:

Kondisi 2: pada kondisi ini diasumsikan ruang palkah dan ruang bahan bakar d i kapai dalarn kondisi rnuatan setengah penuh. (Kode: Kondisi 3: pada kondisi ini diasumsikan ruang palkah dan ruang bahan bakar di kapal dalam kondisi

penuh. (Kode:

Dimensi Utama Kapal yang diteliti m; rn; m;

76 rn; Gross GT; dan

nilai o f Cw, Cvp, 0,804; 0,661; 0,696; 0,765.

(4)

Dari nilai-nilai GZ terbesar yang diperoleh berdasarkan perhitungan pada ketiga kondisi kapal, maka pada kondisi 1 dibandingkan dengan kondisi 2 dan 3 menghasilkan GZ pada sudut oleng terkecil yaitu sebesar 0,1684 m pada sudut oleng Akan tetapi bila dibandingkan dengan nilai pada kondisi 2 dan 3 yaitu masing-masing sebesar 0,3711 m pada sudut dan 0,4575 m pada sudut oleng nilai GZ yang dihasilkan pada sudut oleng untuk kondisi 2 masih lebih kecil dibandingkan dengan nilai GZ pada kondisi 2 dan 3.

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat stabilitas kapal pada masing-masing kondisi, nilai-nilai stabilitas dibandingkan dengan kriteria stabilitas yang dikernu ka kan oleh IMO (International Maritime Organization) Resolusi 167, 1977 dalam Fyson (1985). Berdasarkan kriteria yang dikeluarkan oleh IMO tersebut, luas area dibawah kurva hingga sudut oleng untuk kondisi kapal 1, 2 dan 3

sebesar 0,0426 rn. radian; 0,0799 m. radian dan 0,0932 rn. radian. Dari nilai- nilai luas area di bawah kurva GZ pada ketiga kondisi kapal, hanya kondisi 2 dan 3 yang masuk dalam kriteria nilai standar yang ditetapkan, kondisi 1 tidak sesuai dengan kriteria nilai yang ditetapkan.

Luas area dibawah kurva GZ yang bernilai hingga pada kondisi kapal 1,2 dan 3 masing-masing adalah 0,0715 m. radian; 0,1366 m. radian dan 0,1598 radian. Dilihat dari nilai-nilai tersebut, hanya kapal pada kondisi 1 yang luas area dibawah kurva GZ-nya tidak sesuai dengan krtieria stabilitas yang ditentukan. Sedangkan luas area di bawah kurva GZ pada sudut oleng antara pada kapal kondisi 1, 2 dan 3 masing-masing adalah 0,0288 m. radian; 0,0567 m. radian dan 0,0666 m. radian. Berdasarkan nilai-nilai di maka hanya luas area di bawah kurva pada kapal kondisi 1 yang tidak sesuai dengan kriteria stabilitas yang ditetapkan.

Nilai Righting lever GZ kapal pada ketiga kondisi saat sudut oleng pada kapal kondisi 1, 2 dan 3 masing-masing adalah 0,1564 m; 0, 0,2956 m dan 0,3453 m. Dari ketiga kondisi kapal yang sudah sesuai dengan kriteria stabilitas yang ditetapkan

I M O adalah kapal pada saat kondisi 2 dan 3, untuk kondisi 1 belum persyaratan nilai minimal yang ditetapkan.

Nilai maksimum Righting lever yang dicapai pada kapal kondisi 1, 2 dan 3 masing-masing adalah pada sudut oleng dan Dalam ini, seluruh sudut oleng pada ketiga kondisi kapal diatas termasuk ke dalam kriteria stabilitas IMO yang berlaku. Selanjutnya untuk nilai tinggi metacenter (GM) pada kapal kondisi 1, 2 dan 3 masing-masing adalah m; m dan Dari semua nilai GM yang diperoleh pada ketiga kondisi kapal ternyata hanya nilai GM pada kapal kondisi 3 yang sesuai dengan kriteria stabilitas yang telah ditentukan.

Secara keseluruhan kondisi, kapal akan jika dioperasikan pada saat kapal berada kondisi 3 penuh), sedangkan pada kondisi 1

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara Total Quality Management (X) dengan Kinerja Karyawan (Y) yang nilainya positif sebesar 0,448, berdasarkan tabel pedoman interprestasi koefisien

HARGA SATUAN PEKERJAAN NAMA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GUDANG DAMKAR DAN TANDON AIR OTSUS PEKERJAAN : PEMBANGUNAN POS DAMKAR DAN TANDON AIR

Terkait dengan hal ini, pada dasarnya kelanggengan hubungan profesional dalam bisnis jasa penerjemahan sangat ditentukan oleh tingkat kepuasan klien terhadap hasil

Secara umum bila dilihat dari gambar lines plan, kapal pole and line yang diteliti memiliki bentuk badan kapal V (V bottom) dibagian depan, bentuk Akatsuki bottom pada

• Bagaimana merancang bentuk badan kapal yang dapat mengurangi kebutuhan bahan bakar, memiliki stabilitas dan olah gerak kapal yang baik.. • Bagaimana merancang rencana garis

Data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan EOQ adalah jumlah permintaan obat, biaya pemesanan obat, dan biaya penyimpanan obat. Jumlah permintaan obat

Kepentingan umum yang dimaksudkan adalah kepentingan yang secara garis besar tidak terlepas dari masyarakat, selanjutnya dalam Pasal 5 Keppres Nomor 55 Tahun 1993

Setiap penyimpangan awal musim dan sifat curah hujan dari normalnya pada masing-masing ZOM dihitung nilai persentase peluangnya dengan syarat terjadi kombinasi fenomena El