• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam menemukan pola, hipotesis, dan teori.

3.2 Objek Penelitian

Objek Penelitian ini dipilih Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana. Tempat ini dipilih karena sesuai dengan tujuan dari institusi yaitu menghasilkan Sarjana Pendidikan Ekonomi sebagai guru yang memiliki kepribadian dewasa, jujur, tangguh, bertanggungjawab, kreatif dan inovatif (kepribadian enterpreneur).1

3.3 Unit analisis dan pengamatan

Menurut Kusmayadi dan Sugiarto, pengertian unit analisis adalah unit yang diteliti dan akan dijelaskan serta merupakan objek penelitian yang dapat berupa individu, perorangan, kelompok, organisasi, masyarakat, hasil karya

1 http://fkip.uksw.edu/id/prodi/pendidikan-ekonomi

(2)

38

manusia, instansi, dan sebagainya.2 Sehingga yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini, ialah mahasiswa Pendidikan Ekonomi UKSW yang telah mengambil mata kuliah kewirausahaan.

Unit pengamatan adalah satuan yang menjadi sumber data yang dihimpun.

Sehingga yang menjadi unit pengamatan dalam penelitian ini ialah penerapan sikap dan kepribadian wirausaha

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen utama adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian yang bersifat substantif, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti dalam instrumen penelitian kualitatif merupakan orang yang dapat mengungkapkan fakta-fakta lapangan dan harus mampu memahami bidang yang diteliti, peneliti disini merupakan alat satu-satunya sebagai pengumpul data utama. Hal ini mendukung pernyataan Nasution ”Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah fokus penelitian, proedur penelitian, hipotesis yang digunakan bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan

2http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/572/13/T1_162007009_BAB%20III.pdf CN kartikasari 2012

(3)

39

secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih harus dikembangkan sepanjang penelitian itu.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi, serta triangulasi.

a) Wawancara

wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari terwawancara atas pertanyaan yang diajukan pewawancara. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini ialah wawancara jenis semiterstruktur. Menurut Sugiyono3 wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in – dept interviewdi mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuannya adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide - idenya Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengar secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

Dalam penelitian ini informan ialah mahasiswa sebagai sumber utama informasi, serta teman kuliah, dan dosen sebagai informan lainnya.

3Sugiyono Op. Cit, hlm 233

(4)

40 b) Observasi

Menurut Nasution 4Teknik Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi nonpartisipan. Dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.

c) Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang5. Dalam penelitian ini, dokumentasi berupa hasil wawancara antara peneliti dengan informan.

d) Triangulasi

Lexy J. Moleong mendefinisikan triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu.6

4ibid, Sugiyono. hlm 226

5Ibid, hlm. 240

6http://hartatyfatshaf.blogspot.com/2013/09/triangulasi-dalam-penelitian- kualitatif_21.html

(5)

41

Ada 4 jenis penyajian triangulasi7 sebagai berikut:

1) Triangulasi Data (Data Triangulation)

Peneliti menggunakan berbagai jenis sumber data dan bukti dari situasi yang berbeda. Ada 3 sub jenis yaitu orang, waktu dan ruang.

a) Orang, data-data dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang melakukan aktivitas sama.

b) Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda.

c) Ruang, data-data dikumpulkan di tempat yang berbeda.

Bentuk paling kompleks triangulasi data yaitu menggabungkan beberapa sub-tipe atau semua level analisis. Jika data-data konsisten, maka validitas ditegakkan.

2) Triangulasi Antar-Peneliti (Multiple Researchers)

Pelibatan beberapa peneliti berbeda dalam proses analisis.

Bentuk kongkrit biasanya sebuah tim evaluasi yang terdiri dari rekan-rekan yang menguasai metode spesifik ke dalam Focus Group Discussion (FGD).

Triangulasi ini biasanya menggunakan profesional yang menguasai teknik spesifik dengan keyakinan bahwa ahli dari

7http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/22.html

(6)

42

teknik berbeda membawa perspektif berbeda. Jika setiap evaluator menafsirkan sama, maka validitas ditegakkan.

3) Triangulasi Teori (Theory Triangulation)

Penggunaan berbagai perspektif untuk menafsirkan sebuah set data. Penggunaan beragam teori dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik saat memahami data. Jika beragam teori menghasilkan kesimpulan analisis sama, maka validitas ditegakkan.

4) Triangulasi Metodologi (Methodological Triangulation) Pemeriksaan konsistensi temuan yang dihasilkan oleh metode pengumpulan data yang berbeda seperti penggabungan metode kualitatif dengan data kuantitatif atau melengkapi data wawancara dengan data observasi.Hasil survei, wawancara dan observasi, dapat dibandingkan untuk melihat apakah hasil temuan sama. Jika kesimpulan dari masing-masing metode sama, maka validitas ditegakkan.

Penelitian ini menggunakan jenis triangulasi data dengan menggunakan berbagai sumber data dan jenis situasi yang berbeda :

1) Orang

Sumber data orang yang digunakan yaitu mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP – UKSW sebagai sumber data utama, Teman kuliah yang dekat dengan sumber data utama, dan dosen.

(7)

43 2) Waktu

Dalam penelitian ini yang akan diteliti ialah sikap dan kepribadian mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP – UKSW, maka menggunakan sumber data waktu mengikuti kuliah dan waktu keseharian sumber data utama.

3) Ruang

Sumber data ruang yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kampus dan diluar ruang kelas.

Dalam membantu memudahkan triangulasi data, maka dibuat lembar catatan datamengorganisir data, membuat ringkasan sementara dari permasalahan penelitian yang terkait sekaligus meng-crosscheck data apasaja yang telah tersedia dan belum serta data apa saja yang layak analisis atau yang telah dikonfirm dengan sumber data lain.

(8)

44 3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah Teknik model interaktif ini menurut Milles dan Hubermen 8diterapkan melalui alur yaitu:

Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data (interactive model)

Sumber: Sugiono

Berdasarkan gambar tersebut, komponen dalam analisis data (interactive model) meliputi :

4.1 Data Collection

Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti ialah mengumpulkan data dilapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan trianggulasi untuk memperoleh data sebanyak – banyaknya, yang kemudian akan direduksi.

4.2 Data Reduction

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti:

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

8Sugiyono, Op. Cit, hlm. 247 Data Collection

Data reduction

Data display

Conclusions:

drawing/verifying

(9)

45

yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik seperti : komputer , dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dengan reduksi , maka peneliti merangkum, mengambil data yang penting, membuat kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka. Data yang tidak penting dibuang.

4.3 Data display

Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan data. Display data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Huberman9 menyatakan : “the most frequent form of display data for qualitative research data in the pas has been narative tex” artinya : yang paling

sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat naratif. Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa grafik, matriks, network (jejaring kerja).

Fenomena sosial bersifat kompleks, dan dinamis sehingga apa yang ditemukan saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak

9https://bkpemula.wordpress.com/2011/12/04/model-model-analisis-data-kualitatif/

(10)

46

lama di lapangan akan mengalami perkembangan data. Peneliti harus selalu menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetik itu berkembang atau tidak.

Bila setelah lama memasuki lapangan ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu didukung data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang menjadi teori yang grounded. Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus menerus. Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut menjadi pola yang baku yang tidak lagi berubah.

Pola tersebut selanjutnya didisplaykan pada laporan akhir penelitian.

4.4 Conclusions (drawing / verifying)

Langkah keempat adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga

(11)

47

tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diterbitkannya naskah Tutur Candi ini semakin leng- kap pulalah khazanah sastra Indonesia lama yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, khususnya mengenai

Berdasarkan uji tersebut dengan nilai Probabilitas lebih kecil dari signifikansi 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel Pendidikan, Upah Minimum Kabupaten (UMK), dan

Analisis situasi disini dilakukan dengan memperhatikan faktor SWOT (strenght, weakness, opportunity, dan threads) yang ada pada situasi sebelum menentukan strategi

Untuk menentukan waktu pengocokkan optimum amobilisasi enzim dilakukan pada 0,1 g zeolit dalam temperatur kamar dan kecepatan pengocokkan 100 rpm dengan variasi waktu pengocokan

Pada penelitian ini, peneliti akan mengembangkan aplikasi yang dilengkapi jaringan syaraf tiruan untuk dapat mengenali huruf jawa berdasarkan fitur yang telah

Mulailah dosis awal dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hari hingga dosis efektif (sindroma psikosis reda) dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkan dosis

Merujuk pada tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi terhadap inkontinensia urine pada usila di Panti Sosial Tresna Werdha

Kepuasan kerja karyawan dapat dijadikan sebagai variabel mediasi, hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kumara dan Fasanam (2018) menyatakan