PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAK SISWA
Samuel Hamonangan Simanjuntak Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung
[email protected]
Abstract
This research aims to determine the influence of the Model of Quantum Learning on the students’ motivation to learn Christian Religion Education of grade VIII in SMP Negeri 1 Sipahutar 2019/2020. Research hypothesis is: there is the influence of the Model of Quantum Learning on the students’ motivation to learn Christian Religion Education of grade VIII in SMP Negeri 1 Sipahutar 2019/2020.
This research is a correlational study that uses an inferential quantitative method. The population is Christian students of grade VIII in SMP Negeri 1 Sipahutar numbering 256 people.
Samples were taken 20% of 256 people = 51 people. The research instrument is a closed poll.
Results of analysis shows that r2 = 0,605 > 0, 297and Tcount = 5.320 > 2.021 indicating that there is an influence of the Model of Quantum Learning on the students’ motivation to learn Christian Religion Education of grade VIII in SMP Negeri 1 Sipahutar 2019/2020. The hypothesis test obtained fcount = 20,753 > 1.51 then H0 is rejected and Ha is accepted. This research concludes that there is an influence of the Model of Quantum Learning on the students’ motivation to learn Christian Religion Education of grade VIII in SMP Negeri 1 Sipahutar 2019/2020.
Keywords: The Model of Quantum Learning, students’ motivation to learn Christian Religion Education.
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan lembaga formal yang didirikan Pemerintah yang ada di zaman kita sekarang ini yang bertujuan dalam mengembangkan pola pikir siswa dalam belajar. Didalam tujuan pendidikan Nasional dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mempunyai tujuan yakni :“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung- jawab”.
Proses belajar-mengajar dilakukan oleh dua subjek, yaitu pendidik atau guru dan siswa, yang mana pendidik atau guru mengajar dan siswa belajar. Didalam kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dan yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan sehingga kegiatan belajar mengajar tersebut dapat terjadi antara guru dengan siswa. Oleh karena itu guru perlu mempertimbangkan
individual, guru tidak cukup hanya merencanakan pengajaran klasikal, karena masing masing siswa mempunyai perbedaan.Hal itulah yang mengharuskan guru membuat perencanaan secara individual supaya mampu mengembangkan kemampuan siswa secara individual.
Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan terutama menyangkut persoalan di lembaga pendidikan formal karena lembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru, guru sebagai pendidik, dan sebagai pembimbing dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Penulis beranggapan siswa sering bosan pada saat guru menerangkan pembelajaran karena tidak ada ketertarikan dan motivasi belajar siswa sehingga siswa melakukan hal-hal yang tidak positif pada saat proses pembelajaran salah satu contohnya siswa mencoret-coret meja pada saat pembelajaran, berbicara dengan teman sebangkunya dan mengerjakan PR yang bukan pada saat jam pembelajarannya.
Permasalahan ini terjadi didalam sebuah sekolah karena siswa tidak termotivasi dalam belajar pada saat jam pembelajaran berlangsung.
Dalam meningkatkan motivasi belajar guru harus dapat memahami siswa secara sebenarnya dan juga tentang kesulitan siswa dalam hal belajar yang bisa menghambat motivasi belajar. Penulis beranggapan guru harus memberikan suasana proses pembelajaran yang
menyenangkan dan disukai oleh para siswa maka hal ini akan menimbulkan kondisi kelas yang menyenangkan sehingga siswa dapat termotivasi dalam belajar.
Hakikat motivasi ada dorongan pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indicator atau unsur yang mendukung ciri-ciri motivasi belajar seperti adanya hasrat dan keinginan belajar, adanya dorongan dalam kebutuhan dalam belajar adanya harapan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Dengan demikian dalam kegiatan pembelajaran perlu adanya model pembelajaran yang bisa dipakai guru didalam ruang kelas. Tujuan dalam penggunaan model pembelajaran salah satunya dapat mendorong siswa termotivasi belajar supaya siswa memiliki hasrat dan keinginan untuk mengikuti proses pembelajaran. Melalui pemilihan model Pembelajaran yang menarik siswa dapat kembangkan dan berada didalam lingkungan belajar yang menyenangkan akan menimbulkan semangat belajar dan termotivasi untuk semakin giat lagi dalam belajar dalam kelas. Model Pembelajaran didalam dunia pendidikan sebagai petunjuk untuk seluruh proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman dan membuat belajar sebagai proses yang menyenangkan.
Penulis beranggapan Guru sangat perlu memperhatikan salah satu Model pembelajaran, supaya siswa dapat berkeinginan dan termotivasi dalam belajar.
Model mengajar diperlukan oleh seorang guru untuk menjelaskan pelajaran agar dapat disampaikan melalui proses belajar- mengajar, oleh sebab itu harus dapat memilih model mengajar yang mana yang paling tepat digunakan dalam proses belajar-mengajar, sehingga penggunaan model Pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat termotivasi dan merasa senang dalam belajar.
Pembelajaran akan berlangsung dengan baik dan memperoleh hasil yang optimal tentunya dengan adanya Model Pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa sehingga siswa dapat termotivasi dalam diri siswa supaya tetap senantiasa belajar. Motivasi belajar akan diperoleh siswa dari lingkungannya terutama dari guru pada saat di kelas atau di Sekolah. Salah satu model pembelajaran yang bisa dipakai guru didalam kelas untuk memotivasi para siswa supaya belajar yaitu Model Pembelajaran Quantum Learning.
Diterapkannya model Pembelajaran Quantum Learning memberikan dampak positif didalam proses pembelajaran dan juga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dan berpikir aktif dan kreatif diupayakan pada setiap belajar siswa
karena belajar bukan hanya menghapal materi pelajaran, akan tetapi setiap kegiatan belajar-mengajar menuntut keterlibatan intelektual-emosional siswa untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk keterampilan, kecerdasan, dan sosial. Dengan model pembelajaran Quantum Learningakan melatih siswa berani mengemukakan pendapat dan menemukan sendiri pengetahuannya yang berguna untuk memecahkan masalah yang dihadapinya sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Dalam Hal ini model pembelajaran Quantum Learning hadir didalam dunia pendidikan sebagai model pembelajaran yang ada sebagai petunjuk untuk seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan membuat belajar sebagai proses yang menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar supaya mereka lebih semangat lagi dan termotivasi lebih giat untuk belajar.
Dalam pembelajaran Model Quantum Learning segala sesuatu mulai lingkungan pembelajaran sampai dengan bahasa tubuh pengajar, penataan ruang sampai dengan rancangan pembelajaran semua mengirim pesan tentang pembelajaran.
Dengan demikian pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dapat dikatakan sebagai model pembelajaran yang menekankan untuk memberikan manfaat yang bermakna
dan juga menekankan pada tingkat kesenangan dari siswa atau siswa.
Namun kenyataan dari pengamatan penulis di lapangan yang berkaitan dengan penelitian ini, penulis melihat yang terjadi di kelas VIII di SMP N 1 Sipahutar, penulis melihat siswa kurang termotivasi dalam belajar jadi siswa kebanyakan melakukan hal-hal yang tidak perlu dilakukan seperti tidak ada hasrat atau keinginan untuk belajar, kurangnya dorongan dalam belajar, kurangnya kegiatan yang menarik dalam belajar, kurangnya lingkungan belajar yang kondusif semangat belajar, kurang memberikan perhatian untuk mengikuti proses belajar-mengajar PAK, terlihat dari kurangnya partisipasi aktif siswa itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap Motivasi belajar PAK siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sipahutar 2019/2020”.
Hipotesis penelitian adalah: terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap Motivasi belajar PAK siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sipahutar 2019/2020”.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan metode kuantitatif inferensial. Populasi adalah seluruh siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1
Sipahutar beragama Kristen Protestan yang berjumlah 256 orang. Sampel diambil 20%
dari 256 orang = 51 orang. Instrumen penelitian ini adalah berupa angket tertutup.siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sipahutar 2019/2020. Angket di uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Setiap angket yang akan disebarkan terlebih dahulu di ujicoba kepada 30 orang di luar sampel penelitian.
Semua item angket yang berjumlah 50 butir diberi bobot alternatif jawaban terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu a. Selalu, b. Sering, c. Kadang-Kadang, d. Tidak Pernah. Dengan skala nilai sesuai dengan yang dikatakan Sugiyono (2010:94) sebagai berikut: Pilihan Jawaban a diberi bobot 4, Pilihan Jawaban b diberi bobot 3, Pilihan Jawaban c diberi bobot 2, Pilihan Jawaban d diberi bobot 1.Uji validitas angket menggunakan rumus product Moment Pearson yang dikutip oleh Arikunto (2010:214) dan) ujireliabilitas untuk angket menggunakan formula alphacronbach yang dikutip oleh Arikunto (2010:239).
HASIL
Dari distribusi Jawaban Responden tentangmodel pembelajaran Quantum learningmaka dapat diketahui item yang memiliki nilai bobot tertinggi dari ke 30 item yang lain mengenaiModel pembelajaran Quantum learningadalah nomor 16 dengan skor total dan nilai rata-
rata 3,72 yaitu banyak siswa yang menjawab bahwa guru PAK selalu memeriksa buku catatan ketika hendak memulai pembelajaran di dalam kelas.
Sementara nilai bobot terendah dari item yang lain adalah nomor 10 dengan skor total 94 dan nilai rata- rata 2,92 yaitu ketika siswa berhasil menjawab pertanyaan, guru PAK jarang memberi pujian dengan bertepuk tangan.
Dan dari Distribusi Jawaban Responden tentang Distribusi Jawaban Responden tentang Motivasi belajar PAK Siswa (Y)kelas VIII SMP Negeri 1 Sipahutarmaka dapat diketahui item yang memiliki nilai bobot tertinggi dari ke-19 item yang lain tentang Motivasi belajar PAK Siswaadalah nomor 48 dengan skor total 177 dan nilai rata- rata 3,47 yaitu banyak siswa yang menjawab bahwa mereka akan selalu mencari jawaban yang benar mengenai pembelajaran mereka meskipun itu dari perpustakaan.Sementara nilai bobot terendah dari item yang lain adalah nomor 33 dengan skor total 144 dan nilai rata-rata 2,82 yaituketika hendak mengumpulkan tugas kepada guru siswa jarang memeriksa tugas yang dikerjakannya itu kembali.
Hasil analisis nilai rhitung=0,605>
0,297dan thitung= 5,320
>2,021menunjukkan bahwa adanya pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap Motivasi belajar PAK siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sipahutar
2019/2020. Uji hipotesa diperoleh Fhitung=20,753 >1,51maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap Motivasi belajar PAK siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Sipahutar Tahun Pembelajaran 2019/2020” sebesar 36,6 %,
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang telahdi laksanakan kepadasiswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Sipahutar Tahun Pembelajaran 2019/2020, maka dapat diperoleh hasil penelitian adalah sebagai berikut:
Maka dari pendistribusian hasil jawaban siswa tentang Model Pembelajaran Quantum Learning (X)Dari tabel 4.2.
dapat diketahui item yang memiliki nilai bobot tertinggi dari ke 30 item yang lain mengenaiModel pembelajaran Quantum learningadalah nomor 16 dengan skor total dan nilai rata- rata 3,72 yaitu banyak siswa yang menjawab bahwa guru PAK selalu memeriksa buku catatan ketika hendak memulai pembelajaran di dalam kelas.
Sementara nilai bobot terendah dari item yang lain adalah nomor 10 dengan skor total 94 dan nilai rata- rata 2,92 yaitu ketika siswa berhasil menjawab pertanyaan, guru PAK jarang memberi pujian dengan bertepuk tangan.
Melalui pendistribusian hasil jawaban responden berdasarkan bobot pilihan jawaban Variabel Y, maka dapat
diketahui item yang memiliki nilai bobot tertinggi dari ke-19 item yang lain tentang Motivasi belajar PAK Siswaadalah nomor 48 dengan skor total 177 dan nilai rata- rata 3,47 yaitu banyak siswa yang menjawab bahwa mereka akan selalu mencari jawaban yang benar mengenai pembelajaran mereka meskipun itu dari pepustakaan.Sementara nilai bobot terendah dari item yang lain adalah nomor 33 dengan skor total 144 dan nilai rata-rata 2,82 yaituketika hendak mengumpulkan tugas kepada guru siswa jarang memeriksa tugas yang dikerjakannya itu kembali.
Uji persyaratan analisis adalah menguji apakah ada pengaruh yang positif antara variabel X dengan variabel Y, diperoleh dari nilai 0.605 dibandingkan dengan nilai rtabel untuk kesalahan 5 % dan interval kepercayaan (IK) = 100%-5%=
95% dan untuk N = 51yaitu 0,297.
Diperoleh perbandingan rhitung> rtabel, yaitu 0,605> 0,297. Melalui hal tersebutdiketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif antara Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap Motivasi belajar PAK Siswa KELAS VIII Di SMP Negeri 1 Sipahutar Tahun pembelajaran 2019/2020.
Uji peryaratan analisis adalah menguji apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y, Diperoleh nilai thitung sebesar 5,320. Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel untuk kesalahan α/2=5%/2=0,025 uji dua pihak
dan dk=n-2=51-2=49, maka dipeoleh ttabel = 2,021. Diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 5,320 >2,021 dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y yaitu pengaruh yang signifikan antara Model Pembelajaran Quantum Learning Terhadap motivasi belajar PAK Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sipahutar Tahun Pembelajaran 2019/2020.
Melalui uji regresi diperoleh: a) Persamaan regresi adalah y aksen = 4,165 + 0,594X persamaan regresi ini menunjukkanbahwa dalam keadaaan konstanta= 5,544 maka untuk setiap penambahanModel Pembelajaran Quantum Learning Terhadap motivasi belajar PAK Siswameningkat sebesar= 0, 594dari nilai Model Pembelajaran Quantum Learning .
Dari hasil perhitungan diperoleh r2
=0,336“dari uji koefisien determinasi dapat dihitung besarnya persentase pengaruh X atas Y diketahui dengan mengalikan nilai r2 dengan 100% (r2x100%).”Dari nilai determinasi (r2) dapat diketahui persentasepengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap Motivasi Belajar PAK Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sipahutar Tahun Pembelajaran 2019/2020 adalah: (r2) x 100% = 0,366 x 100% = 36,6 % sementara 63,4 % di pengaruhi oleh faktor lainnya.
Melalui perhitungan tabel yang ada diatas diperoleh Fhitung sebesar 20,753 dan
jika dikonsultasikan terhadap Ftabel=(α=0,05,dk pembilang k=25, dk penyebut=n-2=51-2=49)=1,51, maka Fhitung > Ftabel yaitu 20,753 >1,51, dari nilai tersebut dapat ditentukan hipotesis penelitian apakah diterima atau ditolak.
Dari uji hipotesa diperoleh nilai dari daftar analisis varians diatas diperoleh nilai Fhitung = 20,753 dan nilai ini lebih besar dari Ftabel dengan dk pembilang = k
=25 dan dk penyebut =n-2 = 51-2 = 49 yaitu 1,51 dengan demikian maka Fhitung >
Ftabel yaitu 20,753 >1,51 maka dari itu H0
yang menyatakan tidak ada pengaruh akan ditolak dan Ha yang menyatakan ada pengaruh langsung diterima. Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa hipotesa penelitian yang diajukan oleh penulis diterima yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap Motivasi Belajar PAK Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sipahutar Tahun Pembelajaran 2019/2020.
KESIMPULAN
Berdasarkan keseluruhan hasil uraian teori dan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan:Model Pembelajaran Quantum Learning adalah model pembelajaranyang dipakai guru PAK dalam mengajar dimana dalam proses pembelajaran ini bermakna atau berdampak apabila ada interaksi timbal balik antara guru dan siswa sehingga ketika proses ini terjadi akan mempengaruhi
motivasi belajar siswa/i yang diajarkan.
Indikator model pembelajaran Quantum Learning yaitu 1) Kekuatan AMBAK ,2) Penataan Lingkungan Belajar, 3) Memupuk Sikap Juara, 4) Membebaskan Gaya Belajar, 5) Membiasakan Mencatat, 6) membiasakan Membaca, 7) Menjadikan Anak Lebih Kreatif, 8) Melatih Kekuatan Memori.
Variabel Terikat (Y) yaitu Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses aktivitas yang membawa perubahan dalam diri individu dengan menggiatkan siswa supaya terampil melaksanakan aktivitas belajarnya sehingga memberikan perubahan pada tingkah laku yang mengarah kepada kebaikan dengan indicator yang diambil dari ahli, yaitu : 1) Tekun menghadapi tugas, 2) Ulet menghadapi kesulitan, 3) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah,4)Lebih senang bekerja mandiri, 5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, 6) Dapat mempertahankan pendapatnya, 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Dari uji hipotesa diperoleh nilai dari daftar analisis varians diatas diperoleh nilai Fhitung = 17,847 dan nilai ini lebih besar dari
Ftabel dengan dk pembilang = k =25 dan dk
penyebut =n-2 = 51-2 = 49 yaitu 1,51 dengan demikian maka Fhitung > Ftabel yaitu 17,847 >1,51 maka dari itu H0 yang
menyatakan tidak ada pengaruh akan ditolak dan Ha yang menyatakan ada pengaruh langsung diterima. Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa hipotesa penelitian yang diajukan oleh penulis diterima yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap Motivasi Belajar PAK Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sipahutar Tahun Pembelajaran 2019/2020.
Model Pembelajaran Quantum Learning mempengaruhi Motivasi Belajar PAK Siswa sebesar 36,6 % Di SMP Negeri 1 Sipahutar Tahun Pembelajaran 2019/2020.
Berdasarkan teoritis dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap Motivasi Belajar PAK Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sipahutar Tahun Pembelajaran 2019/2020. Oleh karena itu, melalui Model Pembelajaran Quantum Learning Guru dapat mempengaruhi Motivasi Belajar PAK Siswa serta dapat mendukung siswa untuk termotivasi dalam pembelajarannya.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memberi saran kepada:
Kepala sekolah sebaiknya tetap mengarahkan guru agar lebih aktif dan kreatif dalam melakukan Model
Pembelajaran Quantum Learningsehingga dalam proses pembelajaran siswa termotivasi.
Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Sipahutar hendaknya mempertahankan Model Pembelajaran Quantum Learningyang sudah di terapkan yaitu pembelajaran yang mampu membuat siswa termotivasi.
Guru PAK di sarankan untuk mampu meningkatkan pencapaian dalam menerapkan Model Pembelajaran Quantum Learningsupaya peserta didik dapat memiliki perencanaan di masa yang akan datang.
Siswa disarankan supaya mempertahankan Motivasi yangsudah tercapai yaitu bersedia mencari jawaban yang benar mengenai pertanyaan- pertanyaan dalam sebuah pembelajaran.
Siswa juga diharapkan agar dapat meningkatkan motivasi belajar mereka supaya lebih terdorong dalam belajar serta mampu merancang sesuatu yang baru di masa depan sehingga memilik rasa semangat yang tinggi dalam melakukan proses pembelajaran setiap harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. 2014. Prosedur Penelitian.
Dimyanti dan Mudjino. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Fathurrohman.2015.Model-model Pembelajaran
Inovatif.Yogyakarta:AR-RUZZ MEDIA.
Hakim Thursam. 2000. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Hamalik Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Aksara.
Hamalik Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Aksara.
Iskandar.2012.Psikologi
Pendidikan.Jakarta: IKAPI.
Istarani.2017.58 Model Pembelajaran.
Medan: Media Persada.
Istarani dan Pulungan
Intan.2017.Ensiklopedi Pendidikan.Medan:Larispa.
Kurniasih.2016.Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.
Sanjaya Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana.
Sardiman. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Bandung: Anggota IKAPI.
Shoimin Aris.2016.68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta:AR-RUZZ MEDIA.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta:
Rineka.
Sidjabat B.S.Membesarkan anak dengan Kreatif. Yogyakarta : Andi.
Sofan Amri.2013.Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.Jombang, Jawa Timur:Prestasi Pustaka.
Sugiyono .2016. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung Alfabeta.
Sutikno Sobri M. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Prospec.
Uno Hamzah. B. 2016. Teori Motivasi dan Pengukuranya Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Yusuf Muri.2018.Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. Jakarta: Prenadame dia Group.