PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA
WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA
BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
ELFRIDA MANURUNG NIM. 509343008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
ELFRIDA MANURUNG. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita Pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.
Permasalahan yang terjadi dalam membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI SMK yaitu Jumlah jam pelajaran yang lama membuat siswa merasa jenuh atau bosan, sering tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru saat proses pembelajaran berlangsung serta mata diklat produktif yang lebih menekankan pada aspek psikomotor membuat banyak siswa merasa kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui motivasi siswa dalam membuat pola busana pesta wanita remaja tanpa menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran (2) Mengetahui motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja dengan menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran (3) Mengetahui pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi
Experiment). Dengan menggunakan dua ubahan yaitu ubahan bebas dan ubahan terikat.
Model pembelajaran quantum learning (X) merupakan ubahan bebas sedangkan Motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja (Y) merupakan ubahan terikat. Jumlah sampel 30 orang siswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sample. Penelitian menggunakan instrumen yaitu angket. Untuk menguji pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja digunakan uji-t.
Hasil uji hipotesis yang menggunakan uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 11,34
sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan n = 60 sebesar 1,67. Dengan demikian
thitung > ttabel (11,34 > 1,67). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini mengungkap pengaruh model pembelajaran Quantum Learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI tata busana SMK Negeri 1 Kisaran.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Dra.Juliarti, M.Si dan Dra. Surniati Chalid, M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud.
2. Dra.Flora Hutapea, M.Pd, selaku penasehat akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.
3. Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku ketua jurusan pendidikan kesejateraan keluarga dan juga selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.
4. Dra.Nurmaya Napitu, M.Si, selaku ketua prodi pendidikan Tata Busana Unimed Medan. 5. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Tata Busana
Unimed Medan.
6. Prof. Dr.Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, terkhusus dosen jurusan PKK yang telah memberi ilmu dan wawasan kepada penulis.
8. Terimakasih kepada pihak sekolah: Bapak Drs. Edu Butar-butar, M.M, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Kisaran, terima kasih kepada Ibu Deasy Novianti, S.Pd selaku guru bidang studi membuat pola busana wanita serta bapak/ibu guru dan staf pegawai yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian disekolah SMK Negeri 1 Kisaran.
Manurung, terimakasih atas doa, bimbingan, dukungan moril yang selalu diberikan selama ini sehingga saya dapat menyelesaikan studi.
10.Sahabat-sahabat saya Aginta, Dewi, Nia, Naomi, Jumeida, Santa, Eka, Ruth, Mia, Soloan, Rano Charless dan teman-teman tata busana ekstensi dan Reguler 2009 yang selalu senantiasa memberikan bantuan, dorongan, doa dan semangat buat saya dalam penyusunan skripsi ini.
11.Seluruh pihak yang telah banyak membantu saya dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya ucapkan terimakasih.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan memberkati dan melimpahkan kasih karunia-Nya kepada semua pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini.
Medan, Februari 2015
Hormat saya
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Teoritis………...…. 91. Model Pembelajaran Quantum Learning……….. …. 9
a. Pengertian Pembelajaran………. 9
b. Pengertian Quantum Learning………...…. 10
c. Karakteristik model pembelajaran quantum learning………. 11
d. Sintak model pembelajaran quantum learning………..…. 13
e. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran quantum learning……….…. 17
f. Musik dalam pembelajaran quantum learning………...…. 19
g. Musik sebagai Penyemangat Belajar siswa………...…. 25
2. Motivasi Belajar……… 31
a. Pengertian motivasi belajar………. 31
b. Fungsi motivasi………..…. 43
c. Jenis-jenis motivasi………...…. 44
d. Prinsip-prinsip motivasi……….…. 45
f. Perkembangan Inteligensi Remaja……….….. 51
3. Membuat Pola Busana Wanita………..….. 60
a. Alat dan bahan menggambar pola………...….. 62
b. Cara mengambil ukuran……….….. 63
c. Menggambar pola dasar badan, rok dan lengan……….….. 70
d. Busana pesta wanita remaja………...….. 76
e. Motivasi belajar membuat pola busana wanita………... ….. 85
f. Pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar……….….. 87
4. Kerangka Konseptual……….. 89
5. Hipotesis Penelitian………... ….. 91
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian……….. ….. 92B. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional………... ….. 92
1. Variabel penelitian………... ….. 92
2. Defenisi Operasional……….. 92
C. Populasi dan sampel Penelitian……….. 93
1. Populasi Penelitian……… 93
2. Sampel Penelitian………. 94
D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ………... …. 94
1. Instrumen Penelitian………..…. 94
2. uji Coba Instrumen……… 96
a) Uji Validitas……… ….. 96
b) Uji Reliabilitas……… ….. 97
3. Prosedur Penelitian……….. ….. 98
E. Teknik Analisis Data………..………….. 100
1. Uji Persyaratan Analisis………...……...….. 101
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian
1. Ubahan Hasil Penelitian angket motivasi belajar membuat pola busana wanita
pada kelas eksperimen………..………. 105
2. Ubahan Hasil Penelitian angket motivasi belajar membuat pola busana wanita pada kelas kontrol………... ……… 106
B. Uji Kategori Data Hasil Penelitian 1. Motivasi belajar Membuat Pola Busana Wanita pada kelas eksperimen………. 107
2. Motivasi belajar Membuat Pola Busana Wanita pada kelas kontrol………... …… 108
C. Temuan Penelitian………... …… 109
D. Pembahasan Penelitian……… 109
E. Pengujian Hipotesis... ……. 111
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 112
B. Implikasi... 112
C. Saran……….. 113
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Kelebihan dan kekurangan Quantum Learning………. 18
2. Perbedaan belajar menggunakan musik dengan tanpa menggunakan musik…... …. 21
3. Alat dan bahan menggambar pola………... …. 62
4. Rancangan Bahan dan Harga………. 83
5. Jumlah populasi penelitian………... …. 92
6. Jumlah sampel penelitian………... 93
7. Desain Penelitian………..………. 95
8. Skor pilihan jawaban………. 98
9. Kisi-kisi alat pengumpul data motivasi belajar membuat pola... …. 99
10. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita Pada kelas eksperimen………... 108
11. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita Pada kelas kontrol……… 109
12. Tingkat Kategori Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada kelas eksperimen………. 110
13.Tingkat Kategori Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada kelas kontrol……… 111
14. Tabel validitas uji coba instrumen angket motivasi belajar membuat pola busana wanita... …. 125
14. Ringkasan Angket Motivasi belajar Membuat Pola Busana wanita……... 128
15. Ringkasan Hasil Varians dari butir item angket Motivasi Belajar Membuat Pola Busana wanita………... …. 132
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Cara mengambil ukuran lingkar badan………... 64
2. Cara mengambil ukuran lingkar pinggang………... 64
3. Cara mengambil ukuran tinggi panggul………... 65
4. Cara mengambil ukuran lingkar panggul………... …... 65
5. Cara mengambil ukuran lebar dada………... ….. 66
6. Cara mengambil ukuran tinggi puncak dada……….. 66
7. Cara mengambil ukuran panjang sisi………... ….. 67
8. Cara mengambil ukuran lebar bahu………... ….. 67
9. Cara mengambil ukuran panjang punggung………... 68
10. Cara mengambil ukuran lebar punggung………... ….. 68
11. Cara mengambil ukuran lingkar kerung lengan………. ….. 69
12. Cara mengambil ukuran panjang lengan……….. 69
13. Cara mengambil ukuran panjang gaun………... ….. 70
14. Pola dasar badan………... ….. 71
15. Pola dasar lengan………... ….. 73
16. Pola dasar rok………... 74
17. Model busana pesta………. 77
18. Desain Busana pesta remaja………... …. 79
19. Merubah pola busana pesta………. 80
20. Uraian pola busana pesta remaja………...…. 81
21. Rancangan bahan busana pesta remaja………..….. 82
22. Diagram Batang Variabel Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada kelas eksperimen………... 109
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Angket uji Coba Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita……… 118
2. Tabel Validitas uji coba instrumen motivasi belajar membuat pola busana wanita……… 121
3. Perhitungan Uji Coba validitas Angket Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita……….. 123
4. Perhitungan Uji Realibilitas Angket Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita……….. 127
5. Angket Penelitian Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita……… … 130
6. Tabulasi data angket motivasi belajar membuat pola busana wanita kelas eksperimen………. 132
7. Tabulasi data angket motivasi belajar membuat pola busana wanita kelas kontrol……… 133
8. Tabel data Hasil Penelitian Motivasi Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran... 134
9. Deskripsi Data Penelitian………... 135
10.Identifikasi Tingkat Kategori Variabel Penelitian………. 140
11.Perhitungan uji Normalitas Variabel Penelitian………... 143
12.Uji Homogenitas Data Penelitian... 146
13.Uji Hipotesis………... 147
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
mempunyai karakteristik yang berbeda dari sekolah umum yaitu terdapat mata pelajaran
produktif atau praktek. Pelajaran produktif (praktek) mempunyai jumlah jam yang banyak
dibandingkan dengan jumlah jam pelajaran normatif atau adaptif (teori). Mata pelajaran
produktif lebih menekankan pada aspek psikomotor peserta didik. Psikomotor adalah
kemampuan yang menekankan kepada keterampilan motorik atau gerakan motorik,
keterampilan otot, dan beberapa kegiatan yang menghendaki koordinasi syaraf otot. Salah
satu faktor yang mempengaruhi kualitas atau mutu pendidikan adalah kompetensi siswa.
Sementara itu, kompetensi siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam diri siswa,
seperti intelegensi, minat, motivasi dan faktor lingkungan seperti guru, kurikulum, fasilitas
dan lain – lain. Salah satu faktor yang banyak mempengaruhi proses dan kualitas pengajaran
adalah faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, yaitu motivasi belajar siswa, oleh karena itu
guru harus mampu menciptakan situasi yang dapat menunjang perkembangan belajar siswa,
termasuk dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga akan dapat meningkatkan
hasil belajar.
Mata pelajaran membuat pola busana wanita merupakan salah satu mata pelajaran
produktif pada program studi tata busana. Didalam pembelajaran pembuatan pola, guru harus
mampu membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Karena mata pelajaran pembuatan pola
merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk dikuasai oleh siswa smk tata busana.
Oleh sebab itu, siswa harus dapat memiliki pemahaman, penguasaan yang baik tentang
Banyak faktor yang menjadi penyebab lemahnya penguasaan pembuatan pola : faktor
dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa yaitu
kemampuan awal, ekonomi, fisik dan psikis. Sedangkan faktor dari luar diri siswa
diantaranya keluarga, tempat tinggal, sekolah dan guru. Faktor dari dalam dan luar diri siswa
sangat memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa diperlukan peran seorang guru. Selain mengajar, guru juga memiliki peranan
yang penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Jadi dalam proses belajar
mengajar, guru harus mengetahui permasalahan yang dihadapi anak didiknya.
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa
dalam belajar, apabila dalam dirinya terdapat keinginan atau dorongan untuk belajar.
Keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan motivasi. Semakin tinggi motivasi
seseorang untuk mengerjakan apa yang dicita-citakan, maka makin giat seseorang dalam
melakukan usaha untuk mencapai cita-cita tersebut. Ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi
belajar ditandai dengan minat, perhatian, giat, tekun dan ulet dalam mengerjakan tugas.
Menunjukkan minat yang kuat, bekerja secara mandiri dan tidak mudah melepaskan apa yang
diyakininya benar. Namun kenyataannya di lapangan masih banyak diantara siswa yang
kurang menunjukkan motivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar khususnya dalam
pembuatan pola. Hal ini dapat dilihat masih banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas
membuat pola yang diberikan oleh guru.
Deasy (2013), mengatakan bahwa dengan jumlah jam pelajaran yang cukup lama
sering membuat siswa merasa lelah dan jenuh yang berdampak pada siswa, antara lain
kurangnya perhatian siswa pada saat guru menjelaskan dan hilangnya motivasi belajar siswa
dikelas. Kejenuhan dan kelelahan mengakibatkan tugas yang seharusnya diselesaikan dalam
kurun waktu yang telah ditentukan menjadi tertunda atau siswa mengumpulkan asal jadi
menyampaikan materi selanjutnya. Kelelahan dan kejenuhan dianggap lazim serta wajar dan
sering kali kurang diperhatikan. Kejenuhan dan kelelahan yang melanda seorang siswa akan
menurunkan motivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan
pada siswa, mereka mengakui bahwa proses pembelajaran dalam membuat pola selama ini
terlalu monoton yang mengakibatkan rasa bosan dan mengantuk muncul pada saat belajar.
Pembelajaran yang dilakukan dikelas selama ini menurut mereka tidak bervariasi sehingga
motivasi mereka menjadi berkurang pada saat belajar membuat pola dan hal ini
mengakibatkan pekerjaan mereka tidak dapat diselesaikan dengan cepat. Berdasarkan
wawancara yang telah dilakukan kepada siswa, jumlah les pelajaran produktif yang setiap
hari membuat siswa merasa jenuh yang mengakibatkan motivasi mereka untuk belajar
menjadi berkurang. Motivasi yang baik dan memadai dapat mendorong siswa menjadi lebih
aktif dalam belajar. Seseorang yang mempunyai motivasi kuat akan melakukan suatu
kegiatan dengan semangat dan perasaan senang. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang
lemah akan menyebabkan sikap malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas – tugas yang
berhubungan dengan pelajaran.
Pentingnya motivasi dalam proses pembelajaran karena dapat membangkitkan dan
meningkatkan semangat siswa dalam belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor yang
besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Motivasi siswa dalam belajar ditunjang oleh
beberapa faktor yang mempengaruhinya dapat dilihat dalam proses pembelajaran membuat
pola busana wanita. Di dalam kegiatan pembelajaran guru hanya menggunakan metode
ceramah saja sehingga siswa merasa bosan, jenuh, mengantuk dan anak lebih suka bermain
dibandingkan memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar pada anak sangat penting karena
tugas selain mengajar juga perlu meningkatkan prestasi pada anak. Guru harus mengetahui
kompleks sekali terutama yang berhubungan dengan motivasi belajar. Selain itu, guru juga
harus berinteraksi dengan siswa agar guru mengenal sifat siswa.
Dengan permasalahan tersebut guru diharapkan mampu menciptakan kondisi belajar
yang menyenangkan, mendidik sehingga siswa terus termotivasi untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan gaya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai. Pemilihan model
pembelajaran merupakan cara yang dapat digunakan oleh guru untuk memotivasi siswa
dalam belajar dengan menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Untuk
menciptakan suasana kegiatan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan peneliti ingin
menerapkan model pembelajaran quantum learning.
Hal ini senada dengan salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Kuny (2012)
yang berjudul: ”Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap motivasi belajar
membuat pola busana wanita di SMK Negeri 6 Purworejo” mengatakan bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar membuat pola
busana wanita dan dapat diterima dan teruji kebenarannya. Maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan musik dalam pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar membuat
pola busana wanita lebih baik dibandingkan dengan proses pembelajaran tanpa menggunakan
musik pada kelas XI di SMK N 6 Purworejo. Dari hasil penelitian tersebut dapat kita ambil
suatu kesimpulan model pembelajaran quantum learning dapat mempengaruhi motivasi
belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran
Quantum Learning sangat berpengaruh terhadap motivasi pembuatan pola busana wanita.
Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap motivasi belajar membuat pola busana
wanita pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Kisaran”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang
terjadi dalam membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran yaitu
Jumlah jam pelajaran yang cukup lama membuat siswa merasa jenuh atau bosan, Siswa
sering tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, Kejenuhan yang dirasakan siswa
pada saat pembelajaran praktek kurang diperhatikan oleh guru, Siswa kurang memperhatikan
penjelasan yang disampaikan oleh guru saat proses pembelajaran berlangsung serta mata
diklat produktif yang lebih menekankan pada aspek psikomotor membuat banyak siswa
merasa kelelahan.
C. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang masalah dan
identifikasi masalah serta untuk memperjelas permasalahan yang diteliti perlu diadakan
pembatasan masalah. Berkaitan dengan itu penulis membatasi permasalahan ini pada masalah
yaitu:
1. Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1
Kisaran.
2. Membuat pola Busana wanita dibatasi hanya pada pembuatan pola busana pesta
wanita remaja.
3. Model pembelajaran yang akan digunakan untuk penelitian ini dibatasi hanya
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka disusun rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja tanpa
menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI Tata
Busana SMK Negeri 1 Kisaran?
2. Bagaimana motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja dengan
menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI Tata
Busana SMK Negeri 1 Kisaran?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar
membuat pola busana pesta wanita remaja pada siswa kelas XI Tata Busana SMK
Negeri 1 Kisaran?
E.Tujuan Penelitian
Setiap usaha yang dilakukan berhasil guna apabila terrlebih dahulu ada tujuan,
demikian juga penelitian ini harus mempunyai tujuan tertentu agar dapat memberi gambaran
secepatnya sesuai dengan data-data peneliti yang dilaksanakan. Adapun tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja tanpa
menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI Tata
Busana SMK Negeri 1 Kisaran.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja
dengan menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas XI
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi
belajar membuat pola busana pesta wanita remaja pada siswa kelas XI Tata Busana
SMK Negeri 1 Kisaran.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki
beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Guru bidang studi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu alternatif dalam melaksanakan
model pembelajaran membuat pola busana wanita, sehingga guru dapat meningkatkan
kualitas mengajar terhadap siswa khususnya dalam pembelajaran membuat pola busana
wanita.
2. Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan motivasi belajarnya
khususnya dalam belajar membuat pola busana wanita.
3.Sekolah
Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Motivasi belajar membuat pola busana wanita pada kelas kontrol berada pada
kategori kurang dengan persentase 63%.
2. Motivasi belajar membuat pola busana wanita pada kelas eksperimen berada
pada kategori cukup dengan persentase 77 %.
3. Model Pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan Motivasi
Belajar Membuat Pola Busana Wanita pada siswa Kelas XI Tata Busana
SMK Negeri 1 Kisaran pada taraf signifikansi 5% dapat diterima dengan nilai
thitung= 11,34 >ttabel = 1,67.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian dapat diberikan
implikasi penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja pada kelas
kontrol dikategorikan kurang, hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak
memiliki ketekunan dan tidak semangat dalam belajar sehingga motivasi
belajar membuat pola busana wanita rendah.
2. Motivasi belajar membuat pola busana pesta wanita remaja dengan
menggunakan model pembelajaran quantum learning pada kelas eksperimen
siswa semangat dan tingkat kejenuhan selama proses belajar membuat pola
busana pesta wanita menjadi berkurang.
3. Dengan diterimanya bahwa model pembelajaran quantum learning dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam membuat pola busana wanita
pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kisaran maka dengan menggunakan
musik dalam proses pembelajaran ternyata dapat meningkatkan motivasi
belajar membuat pola busana wanita sehingga hasil belajar membuat pola
busana wanita dapat meningkat.
C. Saran
Untuk perbaikan dan penelitian selanjutnya, ada beberapa saran yang
diberikan antara lain :
1. Untuk meningkatkan motivasi dalam belajar membuat pola busana wanita,
Sebaiknya proses belajar mengajar yang bersifat ceramah seperti yang selama
ini dilakukan di dalam kelas agar dibantu dengan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran yang lebih bervariasi.
2. Untuk meningkatkan motivasi belajar membuat pola busana wanita menjadi
lebih baik lagi maka diharapkan kepada guru agar menggunakan musik
sebagai iringan belajar untuk meningkatkan motivasi belajar dalam membuat
pola busana wanita sehingga hasil belajar yang diinginkan dapat meningkat.
3. Dengan diterimanya bahwa model pembelajaran quantum learning dapat
meningkatkan motivasi belajar membuat pola busana wanita, sehingga
untuk mengurangi kejenuhan dan rasa bosan siswa dalam proses
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. (2003) . Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Aswita, Effi. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Medan: Unimed Press.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
De Porter,dkk .(2010). Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning Di
ruang-ruang kelas. Bandung: Mizan Media Utama(MMU).
De Porter, Bobbi & Mike Hernacki. (2013). Quantum Learning: Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan . Bandung: Kaifa.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djon. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.
Ernawati,dkk. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Faidi, Ahmad. (2013). Tutorial Mengajar. Jogjakarta: DIVA Press.
Ginting, Abdurrohman. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.
Gunarsa, dkk. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Hadisuryo, dkk. (2011) . Kamus Mode Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hakim, Thursam. (2006). Belajar dan pembelajaran. Jogjakarta: DIVA Press.
Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Irianto, Agus. (2009). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.
Istarani.(2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kuny, Fajar. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran quantum Learning terhadap
Motivasi Belajar menjahit busana wanita di SMK Negeri 6 Purworejo.
Skripsi. Program sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Milfayetty, Sri,dkk. (2010). Psikologi Pendidikan. Medan: Pps Unimed.
Muliawan, Porrie. (2005). Konstruksi Pola Busana wanita. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia.
Poespo, Goet. (2005). Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta: Kanisius.
Pratiwi, Djati, dkk. (2001). Pola Dasar dan Pecah Pola . Yogyakarta : Kanisius.
Puspa. (2012). Rahasia Cepat Membuat dan Mendesain Baju Sendiri. Jakarta: Dunia Kreasi.
Raven. (2008). Pengaruh Musik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Kanisius.
Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian untuk guru, karyawan dan peneliti
pemula. Bandung: Alfabeta.
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sarwono, Sarlito. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2010). Belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekarno. (2002). Buku Penuntun membuat pola busana tingkat dasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sudjana. (2008). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. ( 2008). Metode penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto.(2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumiati , Asra .(2008). Metode pembelajaran. Bandung: Cv Wahana Prima.
Uno, Hamzah. (2006). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta : PT.Bumi Aksara.
Yuliyani, Witri. (2014). Pemanfaatan Musik Dalam Prose Belajar Mengajar. Program sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Yusuf, Syamsu. (2006). Psikologi Pendidikan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
http://azhri.wordpress.com/2012/03/29/pengertian -busana-pesta-siang, diakses tanggal 23 februari 2014.
http://beibethboutique.blogspot.com/2012/04/defenisi-busana-html.diakses tanggal 24 februari 2014.
http://hennyslalusemangat.blogspot.com/2010/05/ komputer-sebagai-pembelajaran.html. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
http://Pemanfaatan Musik dalam Proses Belajar Mengajar ~ Mata Hati.html. Diakses 9 mei 2014.
http://violette(rumah jahit).com.cara mengambil ukuran badan. Diakses pada 28 februari.