PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA
(PATTERN MAKING) PADA SISWA KELAS XI
SMK NEGERI 8 MEDAN T.A 2014/ 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh :
EFFY ASTUTY
508342010
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
EFFY ASTUTY (NIM. 508342010), Pengaruh Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Membuat Pola (Pattern Making) Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
Tujuan penelitian ini: (1) untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam membuat pola gaun pesta pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 8 Medan (2) untuk mengetahui hasil belajar membuat pola gaun pesta dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 8 Medan, (3) untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar membuat pola gaun pesta pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 8 Medan.
Desain penelitian ini menggunakan Control Grup Post test – only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 138 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas XI TB2 sebagai kelas control dan kelas XI TB3 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar isian pengamatan yang dilakukan oleh lima orang pengamat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan hasil belajar siswa dalam membuat pola pada kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan tingkat kecenderungan hasil belajar siswa dalam membuat pola pada kelas kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional termasuk dalam kategori cukup. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar membuat pola gaun pesta pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 8 Medan. Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis dengan dk = 67 pada taraf signifikas 0,05 adalah
hitung
i
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN RUMUSAN HIPOTESIS ... 10
A. Kerangka Teoritis ... 10
1. Hakikat Hasil Belajar ... 10
2. Pengertian Model Pembelajaran ... 11
3. Model Pembelajaran STAD ... 13
4. Model Pembelajaran Konvensional ... 17
5. Membuat Pola Gaun Pesta ... 19
B. Penelitian Yang Relevan ... 44
C. Kerangka Berfikir ... 45
D. Hipotesis Penelitian ... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 48
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 48
B. Populasi dan Sampel penelitian ... 48
1. Populasi Penelitian ... 48
2. Sampel Penelitian ... 49
ii
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 50
1. Variabel Penelitian ... 50
2. Definisi Operasional ... 50
E. Disain Penelitian ... 51
F. Instrumen Penelitian ... 52
G. Uji Kesepakatan Pengamat ... 54
H. Teknik Analisis Data ... 55
I. Uji Persyaratan Analisis ... 55
J. Pengujian Hipotesis ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 59
A. Deskriptif Data Penelitian ... 59
B. Uji Persyaratan Analisis ... 64
C. Pengujian Hipotesis ... 66
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Implikasi ... 70
C. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
DAFTAR TABEL
1. Hasil Belajar Kompetensi Dasar Membuat Pola... 3
2. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran STAD ... 15
3. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Konvensional ... 19
4. Alat Dan Bahan Menggambar Pola ... 22
5. Rancangan Harga ... 41
6. Disain Distribusi Populasi Penelitian ... 48
7. Jumlah Sampel Penelitian ... 49
8. Disain Eksperimen ... 51
9. Distribusi Variabel Hasil Belajar Eksperimen ... 60
10.Tingkat Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 61
11.Distribusi Variabel Hasil Belajar Kontrol ... 62
12.Tingkat Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 63
13.Ringkasan Hasil Perhitungan Kelas Eksperimen ... 65
14.Ringkasan Hasil Perhitungan Kelas Kontrol ... 65
DAFTAR GAMBAR
1. Alat dan Bahan Menggambar Pola ... 22
2. Cara Mengambil Ukuran Lingkar Badan ... 24
3. Cara Mengambil Ukuran Lingkar Pinggang ... 24
4. Cara Mengambil Ukuran Lingkar Panggul ... 25
5. Cara Mengambil Ukuran Lebar Dada ... 25
6. Cara Mengambil Ukuran Puncak Dada ... 26
7. Cara Mengambil Ukuran Panjang Sisi ... 27
8. Cara Mengambil Ukuran Lebar Bahu ... 27
9. Cara Mengambil Ukuran Panjang Punggung ... 28
10.Cara Mengambil Ukuran Lebar Punggung ... 28
11.Cara Mengambil Ukuran Lingkar Lengan ... 29
12.Cara Mengambil Ukuran Panjang Lengan ... 29
13.Cara Mengambil Ukuran Panjang Gaun ... 30
14.Pola Dasar Sistem Sederhana Skala 1:4 ... 31
15.Pola Dasar Lengan Skala 1:4 ... 33
16.Pola Dasar Rok Skala 1:4 ... 34
17.Disain Busana Pesta ... 39
18.Paham Gambar Pola Gaun Pesta ... 40
19.Diagram Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 60
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajarab ... 73
2. Kisi-kisi Pengamatan kelas kontrol... 79
3. Kisi-kisi Pengamatan kelas Eksperimen ... 80
4. Data Mentah Kesepakatan Pengamat Kelas Eksperimen ... 81
5. Rekapitulasidata Hasil Pengamatan Kelas Eksperimen ... 82
6. Data Mentah Kesepakatan Pengamat Kelas Kontrol ... 83
7. Rekapitulasidata Hasil Pengamatan Kelas Kontrol ... 84
8. Uji Kesepakatan Pengamat ... 85
9. Data Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 87
10.Deskripsi Data Penelitian ... 88
11.Identivikasi Variabel Penelitian ... 92
12.Uji Normalitas ... 96
13.Uji Homogenitas ... 99
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan
dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Bentuk nyata dari pendidikan
adalah proses pembelajaran dengan berbagai bentuk serta aspek pembelajaran.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan bukanlah suatu hal yang mudah
dilaksanakan karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi seperti pemahaman
siswa dalam menguasai materi pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan guru
dalam mengajar, serta strategi pembelajaran yang digunakan sehingga siswa ikut
aktif dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu pendidikan memegang
peranan yang sangat penting sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2008
tentang standar isi penentuan jurusan atau program studi keahlian pada Sekolah
kejuruan yang diatur oleh direktorat teknis. Pendidikan kejuruan adalah bagian
terpadu dari sistem pendidikan nasional yang mempersiapkan siswa yang
memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik secara kreatif dan
produktif dengan lingkungan sosial, budaya, ekonomi dan teknologi serta
memiliki pengetahuan dan keterampilan kejuruan dalam dunia pendidikan serta
dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja. SMK Negeri 8
Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki Visi dan
Misi yang berisikan ; Visi : mewujudkan SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga
diklat yang unggul dalam menghasilkan tamatan dibidang keahlian Tata Boga,
Tata Busana, Tata Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan berstandar Internasional
dan mampu bersaing di pasar gelobal, selanjutnya dengan Misi : menyiapkan
SDM yang terampil, kreatif, bertanggung jawab dan berwawasan luas sesuai
bidang keahliannya dan berorientasi mutu disegala bidangnya, mengembangkan
iklim belajar yang konsdusif, kompetitif dengan memberdayakan potensi sekolah :
guru, siswa dan masyarakat yang dilandasi oleh keimanan dan kedisiplinan.
Program Studi Tata Busana memiliki beberapa mata pelajaran yang harus
dicapai, diantaranya adalah mata pelajaran membuat pola.
Muliawan (2000) menyatakan bahwa pembuatan pola adalah suatu mata
pelajaran dibidang studi Tata Busana yang merupakan inti dari pengetahuan
pembuatan pola. Dalam mata pelajaran membuat pola ini, ada beberapa materi
yang harus diajarkan, salah satunya pembuatan pola gaun yang menggunakan
Ernawati dkk, (2008) Pola teknik konstruksi adalah pola dasar yang dibuat
berdasarkan ukuran badan pemakai pola ini digambar dengan perhitungan secara
sistematik sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing (Berdasarkan
hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru bidang studi membuat pola
tahun 2014 jurusan Tata Busana SMK Negeri 8 Medan bahwa kemampuan siswa
dalam membuat pola busana, khususnya pola gaun masih cenrung dengan kategori
cukup, menurut guru mata pelajaran membuat pola, jangan lah nilai pelajaran pola
hanya cukup, seharusnya baik atau baik sekali, karna mata pelajaran membuat
pola merupakan mata pelajaran pokok dalam jurusan tata busana.
Standart penilaian di SMK Negeri 8 Medan dapat dikatakan lulus/tuntas
apabila memperoleh nilai >75. Namun kenyataannya masih ada siswa yang
belum lulus/tuntas. Hal ini dapat dilihat dari daftar hasil belajar membuat pola,
yaitu sebagai berikut :
Tabel 1: Daftar Hasil Belajar Membuat Pola Gaun di SMK
dari 102 orang jumlah siswa di tahun 2011/2012 dan 58.7% dari 74 orang jumlah
siswa di tahun 2012/2013. Lebih lanjut jika ditelusuri dari kriteria kelulusan
minimum (KKM) maka nilai ini masih tergolong pada kategori belum kompeten,
dimana KKM yang ditentukan pihak sekolah pada mata pelajaran produktif
termasuk membuat pola adalah nilai 75. Hal ini bukan dikarenakan siswa tidak
bisa membuat pola gaun , akan tetapi masih ada hal-hal lain yang menjadi faktor
penyebab rendahnya hasil belajar.
Faktor-faktor yang mempengharuhi hasil belajar ada 2 yaitu:1. Faktor intern
yaitu faktor yang ada dalam diri indivudu yang sedang belajar, faktor psikologoi
dan faktor kelelahan. 2. Faktor ekstern yaitu faktor yang ada diluar individu yang
berpengharuh terhadap belajar yaitu, faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
masyarakat.
Dengan jumlah jam pelajaran yang cukup lama sering membuat siswa
merasa lelah dan jenuh yang berdampak pada siswa, antara lain kurangnya
perhatian siswa pada saat guru menjelaskan dan hilangnya motivasi belajar siswa
di kelas. Kejenuhan dan kelelahan mengakibatkan tugas yang seharusnya
diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan menjadi tertunda atau
siswa mengumpulkan asal jadi tugas tersebut. Banyak siswa yang belum selesai
mengerjakan sedangkan guru harus menyampaikan materi selanjutnya. Kelelahan
dan kejenuhan dianggap lazim serta wajar dan sering kali kurang diperhatikan.
Kejenuhan dan kelelahan yang melanda seorang siswa akan menurunkan motivasi
siswa dalam belajar. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada siswa ,
terlalu monoton yang mengakibatkan rasa bosan dan mengantuk muncul pada saat
belajar. Pembelajaran yang dilakukan dikelas selama ini menurut mereka tidak
bervariasi sehingga motivasi mereka menjadi berkurang pada saat belajar
membuat pola mengakibatkan pekerjaan mereka tidak dapat diselesaikan dengan
cepat. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada siswa, jumlah les
pelajaran produktif yang setiap hari membuat siswa merasa jenuh yang
mengakibatkan hasi belajar rmereka menjadi berkurang.
Salah satu usaha untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa pada mata
pelajaran membuat pola gaun diperlukan pembaharuan dalam model pembelajaran
yang diterapkan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berusaha memberikan
alternatif model pembelajaran yang diterapkan untuk peningkatan hasil belajar
siswa yaitu, dengan model pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD).
Model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan
menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok
4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan
pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok kuis, dan penghargaan
kelompok.
Model pembelajaran STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar
beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi,
jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja
pelajaran tersebut. Kemudian , seluruh siswa diberi tes tentang materi tersebut
pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
Membuat Pola (Pattern Making) Pada Siswa Kelas XI Tata Busana SMK
Negeri 8 Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah dapat diidentifikasi masalah-masalah
yang terjadi sebagai berikut:
1. Jumlah jam pelajaran yang cukup lama membuat siswa merasa jenuh atau
bosan.
2. Siswa sering tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya.
3. Kejenuhan yang dirasakan siswa pada saat pembelajaran praktek kurang
diperhatikan oleh guru.
4. Siswa kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru saat
proses pembelajaran berlangsung.
5. Mata diklat produktif yang lebih menekankan pada aspek psikomotor
membuat banyak siswa merasa kelelahan.
6. Hasil pencapaian kompetensi siswa belum dapat mencapai nilai Kriteria
C. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang
masalah dan identifikasi masalah serta untuk memperjelas permasalahan yang
diteliti perlu diadakan pembatasan masalah. Berkaitan dengan itu penulis
membatasi permasalahan ini pada masalah yaitu:
1. Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas XI Tata Busana SMK
Negeri 8 Medan.
2. Membuat pola dibatasi hanya pada pembuatan pola gaun pesta.
3. Model pembelajaran yang akan digunakan untuk penelitian ini dibatasi
hanya menggunakan model pembelajaran STAD.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka disusun rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana nilai rata-rata membuat pola gaun pesta menggunakan model
pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan ?
2. Bagaimana nilai rata-rata membuat pola gaun pesta menggunakan model
pembelajaran STAD pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan ?
3. Apakah ada pengaruh hasil belajar membuat pola gaun pesta dengan
model pembelajaran STAD pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan ?
E.Tujuan Penelitian
Setiap usaha yang dilakukan berhasil guna apabila terlebih dahulu ada
memberi gambaran secepatnya sesuai dengan data-data peneliti yang
dilaksanakan. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam membuat pola gaun pesta
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas
XI Tata Busana SMK Negeri 8 medan.
2. Untuk mengetahui hasil belajar membuat pola gaun pesta dengan
menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas XI Tata
Busana SMK Negeri 8 medan.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran STAD terhadap Hasil
belajar membuat pola gaun pesta pada siswa kelas XI Tata Busana SMK
Negeri 8 medan.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan hasil penelitian ini
memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Guru bidang studi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu alternatif dalam
melaksanakan model pembelajaran membuat pola, sehingga guru dapat
meningkatkan kualitas mengajar terhadap siswa khususnya dalam pembelajaran
membuat pola.
2. Siswa
Sebagai masukan bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya
3.Sekolah
Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar membuat pola gaun pesta menggunakan model pembelajaran
STAD pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan dengan kategori tinggi.
2. Hasil belajar membuat pola gaun pesta menggunakan model pembelajaran
konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan dengan kategori
cukup
3. Ada pengaruh model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar membuat
pola gaun pesta pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 8 Medan.
Hasil ini diperoleh dari hasil uji-t sebesar 11,655 lebih besar dari ttabel 1,996
sehingga pengujian hipotesis teruji kebenarannya.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian dapat diberikan
implikasi penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Hasil belajar membuat pola gaun pesta pada kelas kontrol dikategorikan
cukup, hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki ketekunan dan tidak
semangat dalam belajar sehingga hasil belajar membuat pola gaun pesta
cukup.
2. Hasil belajar membuat pola gaun pesta menggunakan model pembelajaran
bahwa pembagian kelompok membuat siswa semangat dan tingkat kejenuhan
selama proses belajar membuat pola gaun pesta menjadi berkurang.
3. Dengan diterimanya bahwa model pembelajaran STAD dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam membuat pola gaun pesta pada siswa kelas XI SMK
Negeri 8 Medan maka dengan menggunakan pembagian kelompok dalam
proses pembelajaran ternyata dapat meningkatkan hasil belajar membuat pola
gaun pesta sehingga hasil belajar membuat pola gaun pesta dapat meningkat.
C. Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan
adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan dengan metode pembelajaran STAD, siswa lebih aktif mengikuti
pelajaran yang disampaikan guru secara efektif khususnya pada mata pelajaran
membuat pola gaun pesta dengan meningkatkan keterampilan membuat pola
gaun pesta di sekolah.
2. Diharapkan kepada pihak pengajar (guru) menerapkan model pembelajaran
STAD pada mata pelajaran membuat pola gaun pesta sehingga dengan model
pembelajaran STAD dapat menimbulkan keaktifan motivasi siswa dalam
menggunakan waktu dengan efektif dan efisien melakukan pelatihan-pelatihan
praktek yang diajarkan oleh guru.
3. Diharapkan kepada pihak pengajar (guru) di SMK Negeri 8 Medan khususnya
Jurusan Tata Busana untuk mengembangkan model pembelajaran STAD
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada praktek membuat pola gaun
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
, S 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Aunurahman. 2010. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Dimyati dan Mudjiono 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
E.Slavin Robert. 2005. Learning Teori, Riset Dan Praktik Cooperative. Bandung: Nusa Media
Ernawati. 2008. Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Irianto, A. 2009. Statistik konsep dasar, aplikasi dan pengembangannya. Jakarta: Kencana
Istarani, 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Latifah, Imrotun. (2012). Aneka Pola Busana. Jakarta: Gramedia.
Muliawan, Porrie. (2005). Konstruksi Pola Busana wanita. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia.
Poespo, Goet. (2005). Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta: Kanisius
Pratiwi, Djati dkk (2002). Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Jakarta : Grafindo
Prapti, 2002. Busana Pesta Wanita. Jakarta: Balai Pustaka
Puspa. (2012). Rahasia Cepat Membuat dan Mendesain Baju Sendiri. Jakarta:
Dunia Kreasi
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Pustaka Pelajar
2010. Belajar Dan Factor-faktor yang mempengharuhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Soekarno. (2002). Buku Penuntun membuat pola busana tingkat dasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya
. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Suharsimi,Arikunto.(2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
http://www.scribd.com/doc/87914090/51282702-Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para-Ahli.diakses tanggal 10 Oktober 2013
http://Sutikno-metode-Pembelajaran/2009/blogspot.com.html.diakses tanggal 20 November 2013
http://Trisna-Sartradi-Model-Pembelajaran-Konvensional-Media/blogspot.com.html. diakses tanggal 23 Oktober 2013
http://azhri.wordpress.com/2012/03/29/pengertian -busana-pesta-siang, diakses tanggal 23 februari 2014.
http://beibethboutique.blogspot.com/2012/04/defenisi-busana-html.diakses tanggal 24 februari 2014.