• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA (PATTERN MAKING) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN T.A 2014/ 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA (PATTERN MAKING) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN T.A 2014/ 2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL

BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA

(PATTERN MAKING) PADA SISWA KELAS XI

SMK NEGERI 8 MEDAN T.A 2014/ 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

EFFY ASTUTY

508342010

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

EFFY ASTUTY (NIM. 508342010), Pengaruh Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Membuat Pola (Pattern Making) Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

Tujuan penelitian ini: (1) untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam membuat pola gaun pesta pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 8 Medan (2) untuk mengetahui hasil belajar membuat pola gaun pesta dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 8 Medan, (3) untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar membuat pola gaun pesta pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 8 Medan.

Desain penelitian ini menggunakan Control Grup Post test – only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 138 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas XI TB2 sebagai kelas control dan kelas XI TB3 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar isian pengamatan yang dilakukan oleh lima orang pengamat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan hasil belajar siswa dalam membuat pola pada kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan tingkat kecenderungan hasil belajar siswa dalam membuat pola pada kelas kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional termasuk dalam kategori cukup. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar membuat pola gaun pesta pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 8 Medan. Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis dengan dk = 67 pada taraf signifikas 0,05 adalah

hitung

(6)

i

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN RUMUSAN HIPOTESIS ... 10

A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Hakikat Hasil Belajar ... 10

2. Pengertian Model Pembelajaran ... 11

3. Model Pembelajaran STAD ... 13

4. Model Pembelajaran Konvensional ... 17

5. Membuat Pola Gaun Pesta ... 19

B. Penelitian Yang Relevan ... 44

C. Kerangka Berfikir ... 45

D. Hipotesis Penelitian ... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 48

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 48

B. Populasi dan Sampel penelitian ... 48

1. Populasi Penelitian ... 48

2. Sampel Penelitian ... 49

(7)

ii

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 50

1. Variabel Penelitian ... 50

2. Definisi Operasional ... 50

E. Disain Penelitian ... 51

F. Instrumen Penelitian ... 52

G. Uji Kesepakatan Pengamat ... 54

H. Teknik Analisis Data ... 55

I. Uji Persyaratan Analisis ... 55

J. Pengujian Hipotesis ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 59

A. Deskriptif Data Penelitian ... 59

B. Uji Persyaratan Analisis ... 64

C. Pengujian Hipotesis ... 66

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Implikasi ... 70

C. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(8)

DAFTAR TABEL

1. Hasil Belajar Kompetensi Dasar Membuat Pola... 3

2. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran STAD ... 15

3. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Konvensional ... 19

4. Alat Dan Bahan Menggambar Pola ... 22

5. Rancangan Harga ... 41

6. Disain Distribusi Populasi Penelitian ... 48

7. Jumlah Sampel Penelitian ... 49

8. Disain Eksperimen ... 51

9. Distribusi Variabel Hasil Belajar Eksperimen ... 60

10.Tingkat Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 61

11.Distribusi Variabel Hasil Belajar Kontrol ... 62

12.Tingkat Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 63

13.Ringkasan Hasil Perhitungan Kelas Eksperimen ... 65

14.Ringkasan Hasil Perhitungan Kelas Kontrol ... 65

(9)

DAFTAR GAMBAR

1. Alat dan Bahan Menggambar Pola ... 22

2. Cara Mengambil Ukuran Lingkar Badan ... 24

3. Cara Mengambil Ukuran Lingkar Pinggang ... 24

4. Cara Mengambil Ukuran Lingkar Panggul ... 25

5. Cara Mengambil Ukuran Lebar Dada ... 25

6. Cara Mengambil Ukuran Puncak Dada ... 26

7. Cara Mengambil Ukuran Panjang Sisi ... 27

8. Cara Mengambil Ukuran Lebar Bahu ... 27

9. Cara Mengambil Ukuran Panjang Punggung ... 28

10.Cara Mengambil Ukuran Lebar Punggung ... 28

11.Cara Mengambil Ukuran Lingkar Lengan ... 29

12.Cara Mengambil Ukuran Panjang Lengan ... 29

13.Cara Mengambil Ukuran Panjang Gaun ... 30

14.Pola Dasar Sistem Sederhana Skala 1:4 ... 31

15.Pola Dasar Lengan Skala 1:4 ... 33

16.Pola Dasar Rok Skala 1:4 ... 34

17.Disain Busana Pesta ... 39

18.Paham Gambar Pola Gaun Pesta ... 40

19.Diagram Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 60

(10)
(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajarab ... 73

2. Kisi-kisi Pengamatan kelas kontrol... 79

3. Kisi-kisi Pengamatan kelas Eksperimen ... 80

4. Data Mentah Kesepakatan Pengamat Kelas Eksperimen ... 81

5. Rekapitulasidata Hasil Pengamatan Kelas Eksperimen ... 82

6. Data Mentah Kesepakatan Pengamat Kelas Kontrol ... 83

7. Rekapitulasidata Hasil Pengamatan Kelas Kontrol ... 84

8. Uji Kesepakatan Pengamat ... 85

9. Data Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 87

10.Deskripsi Data Penelitian ... 88

11.Identivikasi Variabel Penelitian ... 92

12.Uji Normalitas ... 96

13.Uji Homogenitas ... 99

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan

dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Bentuk nyata dari pendidikan

adalah proses pembelajaran dengan berbagai bentuk serta aspek pembelajaran.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan bukanlah suatu hal yang mudah

dilaksanakan karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi seperti pemahaman

siswa dalam menguasai materi pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan guru

dalam mengajar, serta strategi pembelajaran yang digunakan sehingga siswa ikut

aktif dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu pendidikan memegang

peranan yang sangat penting sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia

No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2008

tentang standar isi penentuan jurusan atau program studi keahlian pada Sekolah

(13)

kejuruan yang diatur oleh direktorat teknis. Pendidikan kejuruan adalah bagian

terpadu dari sistem pendidikan nasional yang mempersiapkan siswa yang

memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik secara kreatif dan

produktif dengan lingkungan sosial, budaya, ekonomi dan teknologi serta

memiliki pengetahuan dan keterampilan kejuruan dalam dunia pendidikan serta

dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja. SMK Negeri 8

Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki Visi dan

Misi yang berisikan ; Visi : mewujudkan SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga

diklat yang unggul dalam menghasilkan tamatan dibidang keahlian Tata Boga,

Tata Busana, Tata Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan berstandar Internasional

dan mampu bersaing di pasar gelobal, selanjutnya dengan Misi : menyiapkan

SDM yang terampil, kreatif, bertanggung jawab dan berwawasan luas sesuai

bidang keahliannya dan berorientasi mutu disegala bidangnya, mengembangkan

iklim belajar yang konsdusif, kompetitif dengan memberdayakan potensi sekolah :

guru, siswa dan masyarakat yang dilandasi oleh keimanan dan kedisiplinan.

Program Studi Tata Busana memiliki beberapa mata pelajaran yang harus

dicapai, diantaranya adalah mata pelajaran membuat pola.

Muliawan (2000) menyatakan bahwa pembuatan pola adalah suatu mata

pelajaran dibidang studi Tata Busana yang merupakan inti dari pengetahuan

pembuatan pola. Dalam mata pelajaran membuat pola ini, ada beberapa materi

yang harus diajarkan, salah satunya pembuatan pola gaun yang menggunakan

(14)

Ernawati dkk, (2008) Pola teknik konstruksi adalah pola dasar yang dibuat

berdasarkan ukuran badan pemakai pola ini digambar dengan perhitungan secara

sistematik sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing (Berdasarkan

hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru bidang studi membuat pola

tahun 2014 jurusan Tata Busana SMK Negeri 8 Medan bahwa kemampuan siswa

dalam membuat pola busana, khususnya pola gaun masih cenrung dengan kategori

cukup, menurut guru mata pelajaran membuat pola, jangan lah nilai pelajaran pola

hanya cukup, seharusnya baik atau baik sekali, karna mata pelajaran membuat

pola merupakan mata pelajaran pokok dalam jurusan tata busana.

Standart penilaian di SMK Negeri 8 Medan dapat dikatakan lulus/tuntas

apabila memperoleh nilai >75. Namun kenyataannya masih ada siswa yang

belum lulus/tuntas. Hal ini dapat dilihat dari daftar hasil belajar membuat pola,

yaitu sebagai berikut :

Tabel 1: Daftar Hasil Belajar Membuat Pola Gaun di SMK

(15)

dari 102 orang jumlah siswa di tahun 2011/2012 dan 58.7% dari 74 orang jumlah

siswa di tahun 2012/2013. Lebih lanjut jika ditelusuri dari kriteria kelulusan

minimum (KKM) maka nilai ini masih tergolong pada kategori belum kompeten,

dimana KKM yang ditentukan pihak sekolah pada mata pelajaran produktif

termasuk membuat pola adalah nilai 75. Hal ini bukan dikarenakan siswa tidak

bisa membuat pola gaun , akan tetapi masih ada hal-hal lain yang menjadi faktor

penyebab rendahnya hasil belajar.

Faktor-faktor yang mempengharuhi hasil belajar ada 2 yaitu:1. Faktor intern

yaitu faktor yang ada dalam diri indivudu yang sedang belajar, faktor psikologoi

dan faktor kelelahan. 2. Faktor ekstern yaitu faktor yang ada diluar individu yang

berpengharuh terhadap belajar yaitu, faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor

masyarakat.

Dengan jumlah jam pelajaran yang cukup lama sering membuat siswa

merasa lelah dan jenuh yang berdampak pada siswa, antara lain kurangnya

perhatian siswa pada saat guru menjelaskan dan hilangnya motivasi belajar siswa

di kelas. Kejenuhan dan kelelahan mengakibatkan tugas yang seharusnya

diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan menjadi tertunda atau

siswa mengumpulkan asal jadi tugas tersebut. Banyak siswa yang belum selesai

mengerjakan sedangkan guru harus menyampaikan materi selanjutnya. Kelelahan

dan kejenuhan dianggap lazim serta wajar dan sering kali kurang diperhatikan.

Kejenuhan dan kelelahan yang melanda seorang siswa akan menurunkan motivasi

siswa dalam belajar. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada siswa ,

(16)

terlalu monoton yang mengakibatkan rasa bosan dan mengantuk muncul pada saat

belajar. Pembelajaran yang dilakukan dikelas selama ini menurut mereka tidak

bervariasi sehingga motivasi mereka menjadi berkurang pada saat belajar

membuat pola mengakibatkan pekerjaan mereka tidak dapat diselesaikan dengan

cepat. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada siswa, jumlah les

pelajaran produktif yang setiap hari membuat siswa merasa jenuh yang

mengakibatkan hasi belajar rmereka menjadi berkurang.

Salah satu usaha untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa pada mata

pelajaran membuat pola gaun diperlukan pembaharuan dalam model pembelajaran

yang diterapkan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berusaha memberikan

alternatif model pembelajaran yang diterapkan untuk peningkatan hasil belajar

siswa yaitu, dengan model pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD).

Model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan

menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok

4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan

pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok kuis, dan penghargaan

kelompok.

Model pembelajaran STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar

beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi,

jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja

(17)

pelajaran tersebut. Kemudian , seluruh siswa diberi tes tentang materi tersebut

pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

Membuat Pola (Pattern Making) Pada Siswa Kelas XI Tata Busana SMK

Negeri 8 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah dapat diidentifikasi masalah-masalah

yang terjadi sebagai berikut:

1. Jumlah jam pelajaran yang cukup lama membuat siswa merasa jenuh atau

bosan.

2. Siswa sering tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya.

3. Kejenuhan yang dirasakan siswa pada saat pembelajaran praktek kurang

diperhatikan oleh guru.

4. Siswa kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru saat

proses pembelajaran berlangsung.

5. Mata diklat produktif yang lebih menekankan pada aspek psikomotor

membuat banyak siswa merasa kelelahan.

6. Hasil pencapaian kompetensi siswa belum dapat mencapai nilai Kriteria

(18)

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang

masalah dan identifikasi masalah serta untuk memperjelas permasalahan yang

diteliti perlu diadakan pembatasan masalah. Berkaitan dengan itu penulis

membatasi permasalahan ini pada masalah yaitu:

1. Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas XI Tata Busana SMK

Negeri 8 Medan.

2. Membuat pola dibatasi hanya pada pembuatan pola gaun pesta.

3. Model pembelajaran yang akan digunakan untuk penelitian ini dibatasi

hanya menggunakan model pembelajaran STAD.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka disusun rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana nilai rata-rata membuat pola gaun pesta menggunakan model

pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan ?

2. Bagaimana nilai rata-rata membuat pola gaun pesta menggunakan model

pembelajaran STAD pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan ?

3. Apakah ada pengaruh hasil belajar membuat pola gaun pesta dengan

model pembelajaran STAD pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan ?

E.Tujuan Penelitian

Setiap usaha yang dilakukan berhasil guna apabila terlebih dahulu ada

(19)

memberi gambaran secepatnya sesuai dengan data-data peneliti yang

dilaksanakan. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam membuat pola gaun pesta

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas

XI Tata Busana SMK Negeri 8 medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar membuat pola gaun pesta dengan

menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas XI Tata

Busana SMK Negeri 8 medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran STAD terhadap Hasil

belajar membuat pola gaun pesta pada siswa kelas XI Tata Busana SMK

Negeri 8 medan.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan hasil penelitian ini

memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Guru bidang studi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu alternatif dalam

melaksanakan model pembelajaran membuat pola, sehingga guru dapat

meningkatkan kualitas mengajar terhadap siswa khususnya dalam pembelajaran

membuat pola.

2. Siswa

Sebagai masukan bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya

(20)

3.Sekolah

Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar membuat pola gaun pesta menggunakan model pembelajaran

STAD pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan dengan kategori tinggi.

2. Hasil belajar membuat pola gaun pesta menggunakan model pembelajaran

konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan dengan kategori

cukup

3. Ada pengaruh model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar membuat

pola gaun pesta pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 8 Medan.

Hasil ini diperoleh dari hasil uji-t sebesar 11,655 lebih besar dari ttabel 1,996

sehingga pengujian hipotesis teruji kebenarannya.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian dapat diberikan

implikasi penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Hasil belajar membuat pola gaun pesta pada kelas kontrol dikategorikan

cukup, hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki ketekunan dan tidak

semangat dalam belajar sehingga hasil belajar membuat pola gaun pesta

cukup.

2. Hasil belajar membuat pola gaun pesta menggunakan model pembelajaran

(22)

bahwa pembagian kelompok membuat siswa semangat dan tingkat kejenuhan

selama proses belajar membuat pola gaun pesta menjadi berkurang.

3. Dengan diterimanya bahwa model pembelajaran STAD dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dalam membuat pola gaun pesta pada siswa kelas XI SMK

Negeri 8 Medan maka dengan menggunakan pembagian kelompok dalam

proses pembelajaran ternyata dapat meningkatkan hasil belajar membuat pola

gaun pesta sehingga hasil belajar membuat pola gaun pesta dapat meningkat.

C. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan

adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan dengan metode pembelajaran STAD, siswa lebih aktif mengikuti

pelajaran yang disampaikan guru secara efektif khususnya pada mata pelajaran

membuat pola gaun pesta dengan meningkatkan keterampilan membuat pola

gaun pesta di sekolah.

2. Diharapkan kepada pihak pengajar (guru) menerapkan model pembelajaran

STAD pada mata pelajaran membuat pola gaun pesta sehingga dengan model

pembelajaran STAD dapat menimbulkan keaktifan motivasi siswa dalam

menggunakan waktu dengan efektif dan efisien melakukan pelatihan-pelatihan

praktek yang diajarkan oleh guru.

3. Diharapkan kepada pihak pengajar (guru) di SMK Negeri 8 Medan khususnya

Jurusan Tata Busana untuk mengembangkan model pembelajaran STAD

dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada praktek membuat pola gaun

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

, S 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Aunurahman. 2010. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Dimyati dan Mudjiono 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

E.Slavin Robert. 2005. Learning Teori, Riset Dan Praktik Cooperative. Bandung: Nusa Media

Ernawati. 2008. Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Irianto, A. 2009. Statistik konsep dasar, aplikasi dan pengembangannya. Jakarta: Kencana

Istarani, 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Latifah, Imrotun. (2012). Aneka Pola Busana. Jakarta: Gramedia.

Muliawan, Porrie. (2005). Konstruksi Pola Busana wanita. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia.

Poespo, Goet. (2005). Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta: Kanisius

Pratiwi, Djati dkk (2002). Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Jakarta : Grafindo

Prapti, 2002. Busana Pesta Wanita. Jakarta: Balai Pustaka

Puspa. (2012). Rahasia Cepat Membuat dan Mendesain Baju Sendiri. Jakarta:

Dunia Kreasi

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Pustaka Pelajar

(24)

2010. Belajar Dan Factor-faktor yang mempengharuhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Soekarno. (2002). Buku Penuntun membuat pola busana tingkat dasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya

. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Suharsimi,Arikunto.(2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

http://www.scribd.com/doc/87914090/51282702-Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para-Ahli.diakses tanggal 10 Oktober 2013

http://Sutikno-metode-Pembelajaran/2009/blogspot.com.html.diakses tanggal 20 November 2013

http://Trisna-Sartradi-Model-Pembelajaran-Konvensional-Media/blogspot.com.html. diakses tanggal 23 Oktober 2013

http://azhri.wordpress.com/2012/03/29/pengertian -busana-pesta-siang, diakses tanggal 23 februari 2014.

http://beibethboutique.blogspot.com/2012/04/defenisi-busana-html.diakses tanggal 24 februari 2014.

Gambar

Tabel 1: Daftar Hasil Belajar Membuat Pola Gaun di SMK

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar membuat pola blus mata pelajaran membuat pola busana wanita pada siswa kelas XI yang

Mata pelajaran membuat pola busana materi membuat macam-macam pola gaun ini siswa dapat membuat pola gaun sesuai dengan model yang diinginkan, mengetahui alat

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui motivasi siswa dalam membuat pola busana pesta wanita remaja tanpa menggunakan model pembelajaran quantum learning

2017.. Pengaruh Metode Pembelajaran Explicit Intruction Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Pola Kemeja Pria Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat. Program Studi Tata

2017.. Analisis Kemampuan Membuat Lenan Rumah Tangga Dengan Tenik Quilting Siswa Kelas XI jurusan Tata Busana SMK Negeri 10 Medan T.A 2016/2017. Program Studi Pendidikan Tata

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada materi pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II SMA

Hasil observasi awal peneliti di Jurusan Busana Butik Kelas XI Busana 1 SMK Negeri 3 Raha pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih rendah, nilai hasil belajar yang

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kemampuan menulis teks ulasan cerpen siswa kelas VIII Smp Sultan Iskandar Muda Medan dengan menggunakan model STAD dan tanpa