• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXPLICIT INTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBUATAN POLA KEMEJA PRIA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 STABAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXPLICIT INTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBUATAN POLA KEMEJA PRIA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 STABAT."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXPLICIT

INTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR

PEMBUATAN POLA KEMEJA PRIA

SISWA KELAS XI TATA BUSANA

SMK NEGERI 1 STABAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Busana

Oleh

NUR’ASYAH

5121141002

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iii

ABSTRAK

Nur’Asyah, NIM: 5121141002. Pengaruh Metode Pembelajaran Explicit Intruction Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Pola Kemeja Pria Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat. Program Studi Tata Busana. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Untuk mengetahui hasil belajar pembuatan pola kemeja pria dengan menggunakan metode pembelajaran

explicit instruction pada siswa kelas XI tata Busana SMK Negeri 1 Stabat.2)

Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar pembuatan pola kemeja pria dengan metode pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Busana Butik SMK Negeri 1 Stabat, Tahun Ajaran 2016/2017 sebanyak dua kelas yaitu Kelas XI BB1 yang berjumlah 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan XI BB2 yang berjumlah 32 siswa sebagai kelas kontrol dengan jumlah keseluruhan 63 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling yaitu pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dan di dasari atas informasi yang mendahului tentang keadaan populasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar pembuatan pola kemeja pria tanpa menggunakan metode pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas XI BB2 SMK Negeri 1 Stabat cenderung kurang yaitu 27 siswa ( 84,4 % ), dengan nilai rata-rata 69,59 dan simpangan baku 4,91 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 57. Sedangkan Hasil belajar pembuatan pola kemeja pria menggunakan metode pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas XI BB1 SMK Negeri 1 Stabat cenderung tinggi yaitu 28 siswa ( 90,4 % ) , dengan nilai rata-rata 85,16 dan standar deviasi 3,67 dengan nilai tertinggi 91 dan nilai terendah 74. Dan terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar pembuatan pola kemeja pria dengan metode pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas XI BB1 SMK Negeri 1 Stabat dimana nilai thitung > ttabel atau 14,215 > 1,67. Nilai rata-rata hasil belajar pembuatan pola kemeja pria dengan menggunakan metode pembelajaran

explicit instruction lebih tinggi daripada hasil belajar pembuatan pola kemeja pria

tanpa menggunakan metode pembelajaran explicit instruction.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Explicit Intruction terhadap Hasil Belajar

Pembuatan Pola Kemeja Pria Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat “. Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak khususnya yang teristimewa ucapan

terima kasih kepada orang tua penulis ayahanda Alm. Darwis dan ibunda terkasih

Nur Lela serta suami tercinta Hendi Syahputra Siregar selalu memberikan kasih

sayangnya, bantuan moril dan materil serta doa yang tak pernah henti diberikan

untuk penulis.

Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof.Dr Harun Sitompul, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan, dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

membantu, mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan sampai

skripsi ini terwujud

5. Ibu Dra. Rasita Purba, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus

Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan sehingga skripsi ini

dapat mengarah sempurna.

6. Ibu Dra. Halida Hanim M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak

(7)

v

7. Ibu Nining Tristantie S,Pd, M.Des selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.

8. Seluruh dosen – dosen Fakultas Teknik UNIMED , terkhusus kepada dosen

PKK yang telah mengajarkan banyak ilmunya kepada penulis diperkuliahan

9. Kepada pihak sekolah SMK N 1 Stabat , khususnya kepada bapak Ilyas S.Pd

selaku kepala sekolah,ibu Juliana S.Pd selaku ketua prodi beserta guru – guru

yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan skripsi

10. Kepada anak terkasih penulis Al- Ghazali Naufal Siregar, abangda penulis

Hamdani , Darma Sosila dan adik penulis Nurmala , terimakasih untuk semua

dukungan dan doa kalian.

11. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan jurusan PKK stambuk 2012 dan 2011

terimakasih untuk dukungan dan motivasi serta bantuan yang di berikan

kepada penulis selama perinting kuliahan.

Dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf atas segala keterbatasan

yang ada. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengentahuan dan teknologi menuju keberhasilan dalam dunia pendidikan.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah Nya

kepada kita semua. Demikian yang dapat penulis sampaikan, atas segala bentuk

dan perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 23 Januari 2017

Penulis

Nur ‘Asyah

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perolehan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Pembuatan Pola Kemeja Kelas XI Tata Busana SMK

Negeri 1 Stabat ... 5

2. Sintaks Metode Pembelajaran Explicit Intruction... 15

3. Sintaks Metode Pembelajaran Explicit Intruction Pada Pembuatan Pola Kemeja Pria ... 16

4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Explicit Intruction ... 17

5. Alat dan Bahan Menggambar Pola ... 26

6. Daftar Ukuran Untuk Kemeja Pria ... 30

7. Rancangan Harga ... 40

8. Desain Eksperimen Control Group Post Test-Only Design ... 44

9. Biodata Siswa Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat ... 46

10.Kisi – Kisi Penelitian Hasil Belajar Pembuatan Pola Kemeja Pria ... 50

11.Lembar Kriteria Pengamatan ... 51

12.Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 70

13.Distribusi Hasil Belajar Pembuatan Pola Kemeja Pria Tanpa Menggunakan Metode Explicit Intruction Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat ( X1 ) ... 74

(9)

x

15.Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Pembuatan pola

kemeja pria Tanpa Menggunakan Metode

Pembelajaran Explicit instruction (X1) ... 77

16.Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Pembuatan pola kemeja pria Dengan Menggunakan Metode Explicit Instruction (X2) ... 78

17.Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel penelitian ... 79

18.Uji Homogenitas Hasil Belajar Pembuatan Pola Kemeja Pria Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 80

19.Uji kesepakatan pengamat pada kelas kontrol ... 80

20.Uji kesepakatan pengamat pada kelas eksperimen ... 81

(10)

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

(11)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Desain Kemeja Pria ... 23

2. Pita Ukur ... 26

3. Pensil ... 26

4. Skala ... 26

5. Pensil Merah Biru ... 27

6. Penggaris Lurus dan Siku ... 27

7. Gunting ... 27

8. Tanda – Tanda Garis ... 27

9. Cara Mengambil Ukuran ... 29

10.Pola Badan Kemeja ... 31

11.Pola Lengan ... 33

12.Pola Manset ... 34

13.Pola Belahan Bagian Bawah ... 34

14.Pola Belahan Atas ... 35

15.Pola Kerah ... 35

16.Pola kaki kerah (boord) ... 36

17.Uraian Pola Kemeja Lengan Panjang ... 37

(12)

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

1. Histogram Data Hasil Belajar Pembuatan pola kemeja

pria Tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Explicit

Instruction ... 75

2. Histogram Data Hasil Belajar Pembuatan pola kemeja

(13)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 89

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kovensional ... 97

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Explicit Intruction ... 105

4. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Pembuatan Pola Kemeja Pria Pada Kelas Kontrol ... 112

5. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Pembuatan Pola Kemeja Pria Pada Kelas Eksperimen ... 114

6. Deskripsi Data Penelitian ... 116

7. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian .... 119

8. Uji Normalitas ... 123

9. Perhitungan Uji Homogenitas ... 125

10.Uji Kesepakatan Pengamat ... 126

11.Pengujian Hipotesis ... 130

12.Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi Z ... 132

13.Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 133

14.Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 134

15.Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T ... 136

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diperoleh seseorang dari keluarga , sekolah ataupun

masyarakat. Pendidikan adalah upaya atau kegiatan yang bertujuan

meningkatkan kemampuan seseorang dalam segala bidang, meliputi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Suatu hasil pendidikan dianggap

bermutu apabila kemampuan, pengetahuan dan sikap yang dimiliki oleh siswa

berguna bagi perkembangan selanjutnya, baik pada lembaga pendidikan yang

lebih tinggi, dunia industri, ataupun masyarakat. Mutu pendidikan itu dapat

dicapai apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan disekolah benar

- benar efektif dan efisien bagi pencapaian pengetahuan, keterampilan dan

sikap.

Salah satu bentuk kebutuhan dalam perkembangan pendidikan untuk

mensukseskan dan melancarkan pembangunan adalah sekolah kejuruan,

dimana sekolah tersebut menuntut siswa untuk memiliki kemampuan ataupun

keahlian yang dimulai dari dasar sampai mereka mahir menurut bidang

kemampuan yang diberikan selama pendidikan berlangsung yang telah

dijalani. Era globalisasi menuntut kualitas sumber daya manusia yang kreatif,

tangguh dan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sesuai

dengan Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 1 adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

(15)

2

memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilanan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, dan bangsa.

Sama halnya dengan tujuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

dalam menyempurnakan kurikulum juga dilakukan untuk pencapaian tujuan

pendidikan yang diharapkan. Pada kurikulum yaitu melalui seperangkat

rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan

sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU Sisdiknas Nomor 20

Tahun 2003 yaitu SMK merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Selain itu ,dalam kurikulum SMK ditegaskan mengenai tujuan umum

pendidikan menengah kejuruan antara lain : (1) peserta didik agar dapat

menjalani kehidupan secara umum dan layak , (2) meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan peserta didik , (3) menyiapkan peserta didik agar menjadi

warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, (4) menyiapakan peserta

didik agar dapat menerapkan dan memelihara hidup sehat , memiliki wawasan

lingkungan , pengetahuan dan seni.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Stabat tahun ajaran 2016/2017,

dibekali dengan kurikulum 2013. Kurikulum berbasis karakter merupakan

(16)

3

berkarakter, siswa dituntut paham atas materi , aktif dalam berdiskusi dan

persentasi serta memiliki sopan santun dan disiplin yang tinggi.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Stabat merupakan sekolah

kejuruan yang memiliki 6 jurusan yaitu Tata Busana, Teknik Otomotif, Teknik

Bangunan, Administrasi, Teknik Komputer, dan Teknik Mesin , yang

memiliki visi, yaitu cerdas, unggul, berprestasi, dan berwawasan lingkungan

berdasarkan iman dan taqwa dan misinya adalah meningkatkan komitmen

dan keunggulan tamatan yang terampil dalam kompetensi standar Nasional /

Internasiol dan mempersiapkan infrastruktur yang memadai dan mendukung

Kompetensi dan menerapkan sistem manajemen mutu adapun salah satu mata

pelajaran di dalam program produktif adalah Pembuatan Pola Kemeja Pria.

Pembuatan Pola Kemeja merupakan pengetahuan dasar bagi seorang

untuk membuat suatu busana. Dalam hal ini sangat penting memperhatikan

teknik pembuatan pola kemeja pria tersebut karena pola adalah dasar untuk

menghasilkan suatu busana yang baik

Pada mata pelajaran pembuatan pola kemeja pria untuk kelas XI di

SMK Negeri 1 Stabat terdapat beberapa kompetensi dasar yang merupakan

bagian dari standar kopetensi SMK Negeri 1 Stabat yang merupakan

pencapaian yang harus dilalui oleh siswa kelas XI agar nantinya dalam

melanjutkan mata pelajaran lainnya, khususnya yang berhubungan dengan tata

busana siswa tidak mengalami kesulitan.

Berdasarkan hasil survei di SMK Negeri 1 Stabat siswa masih kurang

(17)

4

dari hasil yang telah ada , hitungannya tidak tepat, tanda- tanda pola tidak

benar, arah serat kain yang tidak sesuai dengan desain, serta cara penentuan

tinggi puncak lengan dan bawah lengan tidak sesuai dengan ukuran yang telah

ada, manset, kerah tidak sesuai dengan ukuran yang ada, sehingga pola

tersebut akan berpengaruh pada tahap yang selanjutnya dan siswa mengakui

bahwa proses pembelajaran dalam membuat pola selama ini sangat monoton

sehingga mengakibatkan hasil belajar yang kurang optimal, siswa merasa

kurang mengerti langkah-langkah pengerjaan pembuat pola sampai dengan

rancangan bahan, minat belajar siswa yang kurang dalam pembuatan pola,

kurangnya partisipasi saat proses pembelajaran masih rendah terlihat dari

siswa masih merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran pembuatan pola,

cenderung pasif, belum termotivasi untuk mengerjakan tugas – tugas, malas –

malasan dalam mengerjakan tugas sehingga mengumpulkan tugas tidak tepat

waktu.dan akibatnya siswa megikuti pembelajaran hanya sebagai suatu

rutinitas dengan hasil belajar berupa pola yang belum sesuai ukuran dan bukan

pemahaman konsep secara nyata bisa diterapkan ketika mereka harus

menghadapi dunia kerja.

Hal ini terbukti berdasarkan hasil praktek pembuatan pola kemeja

yang berjumlah ± 142 siswa kurun waktu tiga tahun terakhir menunjukkan

bahwa nilai rata – rata siswa kelas XI tata busana hanya mencapai tingkat

ketuntasan ± 31 % dengan standar ketuntasan SMK Negeri 1 Stabat yaitu 75.

Dibawah ini dapat dilihat hasil belajar siswa kelas XI tata busana dalam waktu

(18)

5

Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pembuatan Pola Kemeja Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat

Tahun

Ajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase

2013/2014 <75 ( kurang )

Sumber data : SMK Negeri 1 Stabat

Dari dokumentasi nilai mata pelajaran pembuatan pola kemeja pria

yang memperoleh pada tahun ajaran 2013/2014 dari 40 siswa hanya 30,9 %

yang memperoleh nilai baik. Pada tahun ajaran 2014/2015 dari 42 siswa hanya

26 % yang memperoleh nilai baik. Sedangkan pada tahun ajaran 2015/2016

dari 60 siswa hanya 27,2 % yang memperoleh nilai baik.

Berdasarkan tabel diatas dan wawancara yang telah dilakukan, Salah

satu usaha untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran

pembuatan pola kemeja pria diperlukan pembaharuan metode pembelajaran

yang diterapkan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berusaha memberikan

(19)

6

meningkatkan hasil belajar siswa yaitu, dengan metode pembelajaran Explicit

Intruction.

Metode explicit instruction merupakan suatu pendekatan mengajar

yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar tentang

pembuatan pola dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah

demi selangkah. Pendekatan mengajar ini sering disebut metode pengajaran

langsung. Apabila guru menggunakan metode pengajaran langsung ini, guru

mempunyai tanggung jawab untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan

tanggung jawab yang besar terhadap penstrukturan isi/materi atau

keterampilan, menjelaskan kepada siswa, pemodelan/mendemons-trasikan

yang dikombinasikan dengan latihan, memberikan kesempatan pada siswa

untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang telah dipelajari

serta memberikan umpan balik.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Explicit Intruction

Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Pola Kemeja Pria Siswa Kelas XI Tata

Busana SMK Negeri 1 Stabat”. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah dapat diidentifikasi

masalah-masalah yang terjadi sebagai berikut :

1. Siswa kurang mampu dalam menganalisa bagian – bagian desain

2. Siswa kurang mampu dalam membuat pola badan kemeja pria dengan baik

(20)

7

3. Siswa kurang mampu dalam membuat tinggi puncak lengan dan bentuk

kerung lengan kemeja sesuai desain

4. Kurangnya kesesuaian bentuk dalam pembuatan pola kerah kemeja

5. Kurangnya ketelitian, kecermatan, dan kerapian siswa dalam pemberian

tanda- tanda pola dan penyusunan pada rancangan bahan

6. Kurangnya kesesuaian ukuran pola manset dan belahan manset

7. Kurangnya kesesuaian uraian pola dan rancangan bahan

8. Metode pembelajaran kovensional yang dipilih masih belum optimal.

9. Aktivitas proses pembuatan pola kemeja pria yang belum efektif dan

maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan permasaahan yang dikemukakan pada latar belakang

masalah dan identifikasi masalah serta untuk memperjelas permasalahan yang

diteliti perlu diadakan pembatasan masalah. Berkaitan dengan itu penulis

membatasi permasalahan ini pada masalah yaitu:

1. Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas XI BB1 dan BB2

Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat.

2. Pembuatan pola dibatasi pada pembuatan pola kemeja pria sampai

rancangan bahan dan harga pada kain motif bergaris.

3. Metode pembelajaran yang akan digunakan pada mata pelajaran

pembuatan pola kemeja pria untuk penelitian ini dibatasi hanya

menggunakan metode pembelajaran kovensional dan explicit

(21)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka disusun rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar pembuatan pola kemeja pria tanpa

menggunakan metode pembelajaran explicit instruction pada siswa

kelas XI BB2 Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat?

2. Bagaimana hasil belajar pembuatan pola kemeja pria menggunakan

metode pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas XI BB1

Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat?

3. Apakah ada pengaruh hasil belajar pembuatan pola kemeja pria

dengan metode pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas XI

BB1 Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat?

E. Tujuan Penelitian

Setiap usaha yang dilakukan berhasil dan berguna apabila terlebih dahulu

ada tujuan, demikian juga penelitian ini harus mempunyai tujuan tertentu agar

dapat memberi gambaran secepatnya sesuai dengan data-data peneliti yang

dilaksanakan. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kecenderungan hasil belajar pembuatan pola

kemeja pria tanpa mengunakan metoda explicit intruction pada siswa

kelas XI BB2 tata Busana SMK Negeri 1 Stabat.

2. Untuk mengetahui hasil belajar pembuatan pola kemeja pria dengan

menggunakan metode pembelajaran explicit instruction pada siswa

(22)

9

3. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar pembuatan pola kemeja pria

dengan metode pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas XI

BB2 Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan hasil penelitian

ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Guru Bidang Studi

Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi suatu alternatif dalam

melaksanakan metode pembelajaran pembuatan pola, sehingga guru dapat

meningkatkan kualitas mengajar terhadap siswa khususnya dalam

pembelajaran pembuatan pola.

2. Siswa

Sebagai masukan bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya

khususnya dalam pembuatan pola.

3. Sekolah

Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya

(23)

87

Daftar Pustaka

Anitah, Sri. (2008) . Strategi Pembelajaran di SD , Jakarta : Universitas Terbuka

Arikunto, Suharsimi . (2010).Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi . (2007).Dasar – Dasar Evaluasi Pendiidikan . Jakarta :

Rineka Cipta.

Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasio nal Balai Pustaka.

Arends, dalam Trianto (2009) , Mendesain Model Pembelajaran Invatif-Progresif.

Jakarta : Kencana Prenada Group.

Bloom B. S (1956). Taxonomy of Educational Objectives Handbook I : The

Cognitive Domain. New york : David McKay Co Inc..

Darmadi, Hamid . (2013) . Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial . Bandung :

Alfabeta.

Gagne, dalam Dimyati dan Mujiono (2008) , Belajar dan Pembelajaran , Jakarta :

Rineka Cipta.

Huda, Miftahul. (2013). Model – Model Pengajaran Dan Pembelajaran.

Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Irianto , Agus. (2009). Statistik. Jakarta : Kencana.

Muliawan. (2005). Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat . Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama

Muliawan , P. (2000). Kontruksi Pola Busana Wanita. Jakarta: PT. BPK Gunung

Mulia.

Ngalimun.(2014). Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin : Scripta Cendekia

Navita (2013). Menganalisa dan menyimak model. Diakses pada tanggal 27 Januari 2017dari http://kursusmenjahityogya.blogspot.com.

Poeradisastra, Ratih. (2003). Padu Padan Busana Pria, Pedoman Tampil

Profesional. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

(24)

88

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik

. Majalengka : Referens.

Riyanto . (2009). Teori Busana.Bandung : Yapemdo

Slameto. (2008). Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhi . Jakarta : PT.

Rineka Cipta

Sudjana. (2005). Metode Statistika . Bandung : PT. Tarsito Bandung.

Sudjana, Nana. (2005) . Dasar-dasar Proses belajar Mengajar Bandung : Sinar

Baru Algesindo.

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R & D. Bandung :

Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif ,

Kualitatif , dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Gramedia Pustaka

Jaya.

Sipahelut, Atisah dan Petrussumadi. (1991). Dasar – Dasar Desain . Depdikbud

Uno, H. B., & Mohamad, N. (2011). Belajar dengan Pendekatan Paikem. Jakarta:

Bumi Aksara

Wening, Sri. (2013). Modul Busana Pria. Yogyakarta : Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta. Diunduh pada tanggal 19 agustus 2016.

Himawa , syifa (2014). Analisa Pola Busana. Diakses pada tanggal 27 Januari 2017dari pola-busana-wanita.html

http://Puspa-Alat-Menggambar-Pola-Busana/blogspot.com.html . diakses tanggal

18 september 2016

http://Iradayusni-Tanda-Tanda-Pola-Busana/blogspot.com.html . diakses tanggal

15 oktober 2016

http://digilib.unimed.ac.id/19517/SKRIPSI.pdf (dikses 29 November 2016)

Gambar

Tabel
Gambar
Grafik
Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pembuatan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan kesulitan dalam menggambar proporsi ilustrasi mode sikap tubuh ¾ pada siswa kelas XI tata busana smk negeri 3 tebing tinggi untuk

Nita Sholehah. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DENGAN TEKNIK PEWARNAAN KERING KELAS XI TATA BUSANA B

Mata pelajaran produktif khususnya tata busana yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat pola kontruksi dan pengembangan pola. Mata pelajaran ketrampilan

Diana Margareth Munthe 071255410041, Hubungan Pengetahuan Tentang Bagian-Bagian Busana dengan Kemampuan Merubah Pola Model Busana Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 8

penelitian lebih lanjut dengan judul, “ Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Animasi Power Point Terhadap Hasil Belajar Busana Pria. Siswa Kelas XI SMK Negeri 1

Hasil penelitian menyatakan tentang analisis menjahit belahan dua jalur dan manset lengan kemeja siswa kelas X Tata Busana SMK Negeri 10 Medan, data penelitian

Berdasarkan hasil data dari beberapa ahli tentang penelitian Pengembangan Media Modul Kompetensi Pembuatan Busana Rumah peserta didik Kelas XI Tata Busana 3 SMKN 2

Media Pembelajaran Pembuatan Pola Busana Wanita Untuk Siswa Program Study Keahlian Tata Busana SMKN 2 Ponorogo menggunakan Adobe Flashdapat mempermudah anak SMKN 2